You are on page 1of 7

1.

Dari tahapan perencanaan audit, Tahapan manakah yang bersangkutan dengan


mendapatkan pemahaman pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian?

Jawab: tahapan pada 6 yaitu memahami pengendalian internal dan menilai risiko
pengendalian .tahapan yang mengikutinyai dan menilai risiko yaitu
mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan, dan menyusun strategi
audit keseluruhan dan program audit.

2. Dalam menilai risiko pada saldo akun, ada pengauditan pada golongan transaksi
yang berhubungan langsung dengan saldo akun. sebutkan enam tujuan audit
golongan transaksi

Jawab: enam tujuan audit golongan transaksi


1.Adanya transaksi yang dicatat (keberadaan),2 Transaksi yang ada telah dicatat
(kelengkapan), 3. Transaksi yang tercatat dinyatakan pada jumlah yang benar
(akurasi), 4. Transaksi digolongkan dengan benar (klasifikasi), 5. Transaksi dapat
dicatat pada tanggal yang benar (penentuan waktu), 6. Transaksi yang dicatat
kemudian disertakan dengan benar dalam arsip induk dan diikhtisarkan dengan
benar (diposkan dan diringkaskan)

3. apa yang dimaksud dengan “menelusuri jejak transaksi” (transaction


walkthrough)? Apa tujuannya?

Jawab: menelusuri jejak transaksi adalah suatu transaksi auditor memilih satu atau
beberapa dokumen dari suatu jenis transaksi dan menulusurnya sejak dari awal
terjadinya transaksi sampai selesainya proses akuntansi. Dan tujuannya itu pada
setiap tahapan proses auditor mengajukan pertanyaan, aktivitas dan memeriksa
dokumen dan catatan yang telah dikerjakan,untuk memastikan bahwa
pengendalian yang dirancang manajemen telah dilaksanakan.

4. Apakah Manfaat yang akan diperoleh auditor dari perencanaan audit?

ü Mendapatkan bukti yang tepat dan mencukupi


ü Menjaga biaya audit tetap wajar
ü Menghindarkan kesalahpahaman dengan klien

5. Apakah tanggungjawab dari auditor penerus dan auditor pendahulu ketika sebuah
perusahaan mengganti auditornya?
ü Tanggung jawab auditor penerus adalah membangun komunikasi dengan
auditor terdahulu untuk mendapatkan informasi mengenai perusahaan untuk
menentukan apakah auditor akan menerima penugasan tersebut atau tidak.
Tanggung jawab auditor terdahulu adalah memberikan informasi yang
dibutuhkan auditor penerus dengan izin perusahaan.
6. Jelaskan mengapa auditor membutuhkan pemahaman atas industry klien. Sumber
apa yang umumnya digunakan oleh auditor untuk mempelajari industri klien?
ü Karena untuk menilai resiko salah saji yang material pada laporan keuangan
baik karena kekeliruan maupun kecurangan dan untuk merancang sifat,
penetapan waktu, serta luas prosedur audit selanjutnya.
ü Sumber yang umum digunakan auditor yaitu : indutri dan lingkungan
eksternal, operasi dan proses bisnis, manajemen dan tata kelola, tujuan dan
strategi, pegukurna dan kinerja.

7. Cara-cara yang dilakukan auditor dalam observasi fasilitas pabrik


ü Untuk memperoleh pemahaman yang baik akan kegiatan bisnis klien auditor
perlu melakukan kunjungan ke pabrik agar dapat mengamati kegiatan
perusahaan secara langsung dan bertemu dengan karyawan kunci. Dengan
demikian auditor dapat menilai pengamanan fisik aktiva dan
menginterpretasikan data akuntansi yang berkaitan dengan aktiva, misalnya
persediaan barang dagang dalam proses dan peralatan pabrik.

8. Identifikasi 3 katagori tujuan klien. Tunjukan bagaimana setiap tujuan itu dapat
mempengaruhi penilaian auditor ketika mengevaluasi resiko bisnis klien.
ü 3 tujuan klien yaitu : reabilitas laporan keuangan, efektifitas dan efisiensi
operasi dan ketaatan pada hukum dan peraturan.
ü auditor membutuhkan pengetahuan tentang operasi untuk menilai resiko bisnis
dan risiko inheren klien dalam laporan keuangan. Berkaitan dengan keaatan
hukum auditor harus memahami kontrak dan kewajiban hukum lainnya, contoh
: utang obligasi, opsi saham, program pension dll.

9. Komponen-Komponen Resiko Audit yang meliputi IR, CR, dan DR


v IR (Inherent Risk) atau disebut juga Resiko bawaan. Resiko bawaan
merupakan kerentanan suatu saldo akun terhadap suatu salah saji material,
dengan asumsi bahwa tidak terdapat pengendalian yang terkait. Risiko ini
dipertimbangkan pada tahap perencanaan audit. Jika auditor menyimpulkan
bahwa kemungkinan besar akan ada salah saji, dengan mengabaikan
pengendalian internal, auditor akan menyimpulkan bahwa risiko inheren adalah
tinggi. Pengendalian internal diabaikan dalam penetapan risiko ini karena
pengendalian internal ini diperhitungkan secara terpisah dalam model risiko
audit sebagai risiko pengendalian. Akun yang terdiri dari jumlah yang berasal
estimasi akuntansi cenderung mengandung risiko lebih besar dibandingkan
dengan akun yang sifatnya relatif rutin dan berisi data berupa fakta.
v CR (Control Risk) atau Risiko Pengendalian. Risiko penegndalian merupakan
suatu salah saji yang material yang dapat dalam asersi yang tidak dapat dicegah
atau dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian suatu perusahaan. Risiko
pengendalian tidak pernah mencapai keyakinan penuh bahwa semua salah saji
material akan dapat dideteksi ataupun dicegah. Risiko pengendalian merupakan
fungsi dari efektivitas struktur pengendalian internal suatu perusahaan.
Semakin efektif struktur pengendalian internalperusahaan klien, semakin kecil
risiko pengendaliannya. Penetapan risiko pengendalian
didasarkan atas kecukupan bukti audit yang menyatakan bahwa struktur
pengendalian internal suatu perusahaanadalah efektif. Pada saat perencanaan
audit, auditor menentukan besarnya risiko pengendalian yang direncanakan
untuk setiap asersi yang signifikan.
v DR (Detection Risk) atau disebut juga risiko deteksi. Yang dimaksud risiko
deteksi risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang
terdapat dalam suatu perusahaan. Risiko deteksi merupakan fungsi efektvitas
prosedur audit dan penerapannya oleh auditor. Risiko ini timbul sebagian
karena ketidakpastian yang ada pada waktu auditor tidak
memeriksa keseluruhan saldo akun untuk mengumpulkan bukti asersi lainnya,
dan sebagian lagi karena ketidakpastian lain yang ada, walaupun saldo akun
tersebut diperiksasemuanya. Ketidakpastian lain semacam itu timbul karena
auditor mungkin memilih suatu prosedur audit yang tidak sesuai, menerapkan
secara keliru prosedur yang semestinya, atau menafsirkan secara keliru hasil
audit. Ketidakpastian lain ini dapat dikurangi sampai pada tingkat yang dapat
diabaikan melalui perencanaan dan supervisi memadai dan pelaksanaan praktik
audit yang sesuai dengan standar pengendalian mutu.
10. Hubungan diantara komponen-komponen tersebut
Hubungan antara ketiga komponen tersebut diatas dapat dilihat melalui pengujian
kuantitaif yaitu dalam model risiko dibawah ini:
AR = IR X CR X DR
Dimana AR adalah Audit Risk (Resiko Audit). AR merupakan fungsi dari IR,
unsur yang tidak dicegah oleh pengendalian dan tidak terdeteksi oleh
auditor. Konsep resiko audit terutama penting saat auditor mempertimbangkan
tingkat yang tepat untuk resiko deteksi ketika merencanakan prosedur audit untuk
mengaudit sutu asersi. Semakin rendah penilaian risiko bawaan dan risiko
pengendalian, maka semakin tinggi tingkat yang dapat diterima untuk risiko
deteksi.
Sebagai contoh, asumsikan seorang auditor telah membuat penilaian risiko berikut
untuk asersi saldo akun tertentu, katakanlah akun persediaan.
AR= 10%, IR= 70%, CR=50%, maka resiko deteksi dapat dihitung sebagai
berikut.
Risiko deteksi sebesar 29%, berbarti auditor perlu merencanakan pengujian
subtantif dengan suatu cara yang akan menghasilkan risiko yang dapat diterima
bahwa terdapat kemungkinan kegagalan sekitar sebesar 29% dalam mendeteksi
Salah saji yang material.

11. Kenapa membatasi risiko audit pada tingkat saldo akun?


Karena agar pada akhir audit, risiko audit dalam menyatakan pendapat atas LK
secara keselruhan akan berada pada tingkat yang rendah.
Audit juga tidak bisa menjamin bahwa LK terbatas dari salah aji material maka
ada beberapa risiko yang mungkin tidak terdeteksi, maka dari itu pertimbangan
risiko pada saldo akun menjadi sangat penting dan dibatasi.
Konsekuensi saat ingin membatasi risiko menjadi semakin rendah, maka harus
mengumpulkan bukti audit yang lebih banyak agar tingkat keyakinan pendapat
tinggi.
12. Pada dokumen AD&ART serta Perjanjian persekutuan, sangat ditekankan bahwa
nama resmi suatu perusahaan merupakan informasi yang sangat penting sifatnya bagi
auditor. Mengapa?

Jawab : Nama resmi perusahaan penting untuk diketahui oleh auditor karena nama ini
akan selalu muncul di dalam laporan resmi auditor, korespondensi dan kertas kerja audit.
Apabila auditor melakukan kesalahan penulisan / pengejaan nama maka pasti akan
berdampak pada kurangnya kepercayaan dan penghargaan klien terhadap auditor karena
auditor dikenal sebagai pribadi yang teliti serta tepat dalam mengerjakan sesuatu. (Ya
udah dibayar mahal masa nama perusahaan klien aja gainget sampe salah nulis, kalau
saya kliennya sih bete deh)

13. Jelaskan hubungan antara bukti audit dengan risiko audit!

Jawab : Risiko audit merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi


pertimbangan auditor dalam menetukan cukup atau tidaknya bukti audit yang
dikumpulkan. Terdapat hubungan terbalik antara risiko audit dengan jumlah bukti yang
diperlukan untuk mendukung pendapat auditor atas laporan keuangan. Semakin rendah
tingkat risiko audit yang ingin diperoleh auditor, maka semakin banyak bukti audit yang
diperlukan. Karena rendahnya risiko audit berarti tingginya tingkat kepastian yang
diyakini auditor mengenai ketepatan pendapat atas kewajaran laporan keuangan.
Tingginya tingkat kepastian tersebut menuntut auditor untuk menghimpun bukti audit
yang lebih banyak
.
14. Pertimbangan apa sajakah yang diambil auditor dalam memilih strategi awal audit
untuk suatu perusahaan?
Jawab : Primarily subtantive approach : Strategi ini lebih banyak dipakai dalam audit
pertama kali (klien baru) daripada klien lama. Strategi ini digunakan apabila auditor, atas
dasar pengalaman maupun tahap perencanaan sebelumnya, menemukan bahwa
pengendalian yang terkait dengan suatu asersi, tidak efektif. Oleh karena itu, salah saji
tidak akan dapat dicegah oleh struktur pengendalian intern klien. Auditor kemudian
menguji apakah salah saji yang tak terdeteksi oleh struktur pengendalian intern klien
tersebut, dapat dideteksi oleh prosedur audit. Dengan demikian, auditor akan lebih
banyak melakukan pengujian substantif.
Lower assessed level of control risk approach : Biasanya diterapkan pada klien lama.
Strategi ini digunakan apabila auditor, atas dasar pengalaman maupun tahap perencanaan
sebelumnya, menemukan bahwa pengendalian yang terkait dengan suatu asersi dirancang
dengan baik, dan sangat efektif. Struktur pengendalian intern klien yang sangat efektif
akan dapat mengurangi kemungkinan salah saji. Oleh karena itu, auditor harus menguji
apakah struktur pengendalian intern klien benar-benar efektif dalam mendeteksi salah
saji. Maka auditor lebih banyak melakukan pengujian pengendalian.

15. Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan pertimbangan tingkat


materialitas awal untuk seperangkat laporan keuangan ?

Jawab :Materialitas adalah suatu konsep yang relatif, bukan absolut. Kesalahan dalam
jumlah tertentu dapat saja material untuk perusahaan kecil, tetapi untuk perusahaan yang
besar jumlah tersebut tidak material. Jelaslah bahwa tidak mungkin menentukan nilai
tertentu sebagai pedoman untuk menetapkan pertimbangan awal materialitas yang
berlaku untuk semua klien audit.
Diperlukan dasar-dasar untuk mengevaluasi materialitas. karena materialitas bersifat
relatif, diperlukan dasar-dasar untuk menentukan apakah suatu kesalahan material atau
tidak. Laba bersih sebelum pajak umunya merupakan dasar terpenting untuk menetapkan
materialitas, karena dianggap sebagai informasi yang kritis bagi para pemakai laporan.
Juga penting untuk mempengaruhi kewajaran dari kemungkinan dasar-dasar lain seperti
aktiva lancar, total aktiva, kewajiban lancar, dan ekuitas pemilik.
Faktor-faktor kualitatif juga mempengaruhi materialitas.walaupun jumlah nilai dolarnya
sama, jenis kesalahan tertentu lebih penting dari jenis kesalahan lain bagi pemakai
laporan. Berikut ini adalah contoh faktor-faktor kualitatif yang hendaknya
dipertimbangkan dalam menentukan pertimbangan awal materialitas.
Jumlah yang melibatkan kekeliruan (kesalahan disengaja) pada umumnya dianggap lebih
penting dari pada kesalahan tidak sengaja walupun jumlah dolarnya sama, karena
kesalahan disengaja menggambarkan kejujuran dan dapat dipercayanya manajemen atau
personel lain yang terlibat.
Kesalahan yang menampaknya kecil dapat menjadi material apabila ada konsekuensi yang
ditimbulkannya, misalnya menyebabkan dilanggarnya suatu perjanjiankontrak.
Kesalahan yang nampaknya tidak material dapat menjadi material jika hal itu
mempengaruhi trend laba.

16. Apakah perkembangan perekonomian saat ini penting untuk dipertimbangkkan


dalam perencanaan suatu audit ? Kalo iya mengapa ?
Jawab : Iya. Karena perkembangan ekonomi khususnya perkembangan perekonomian di
dunia akan meningkatkan risiko bisnis perusahaan klien secara signifikan. Maka auditor
perlu memahami dampak perkembangan perekonomian terhadap laporan keuangan kliean
dan kemampuan klien untuk melanjutkan usahanya. $elain itu, sifat bisnis dan bidang
usaha klien juga akan mempengaruhi risiko bisnis dan risiko terjadinya kesalahan
penyajian material dalam laporan keuangan klien

(Risiko bisnis klien yaitu risiko kegagalan klien dalam mencapai tujuannya , beberapa
sumber risiko bisnis klien yaitu penurunan ekonomi , teknologi baru yang mengganggu
keuntungan kompetitif klien)

17. Pada notulen rapat direksi dan pemegang saham,mengapa penting bagi seorang auditor
untuk membaca notulen rapat pada awal penugasan?

Jawab : Penting bagi auditor untuk membaca notulen rapat ini pada awal penugasan itu karena
untuk memastikan bahwa manajemen telah melaksanakan tindakan yang diminta oleh
pemegang saham dan dewan direksi. Dan juga dengan membaca notulen rapat direksi dan
pemegang saham akan membuat auditor mengetahui informasi dalam notulen yaitu otoritas
dan ikhtisar kunci atau informasi lainnya yang relevan dengan pelaksanaan audit.

18. Dari mana auditor dapat memperoleh copy notulen rapat? Dan tolong berikan contoh
tindakan-tindakan apa saja yang diputuskan di rapat dimana harus dicatat di notulen rapat
direksi dan pemegang saham?

Jawab :Auditor dapat memperoleh copy notulen rapat ini dari manajemen perusahaan.

Contoh tindakan yang diputuskan dalam rapat : Pengeluaran atau pembelian kembali saham
perusahaan, pembelian atau penjualan anak perusahaan atau aktiva perusahaan yang penting,
penetapan gaji pimpinan perusahaan, perjanjian jangka panjang dengan pemasok.

19.Dalam perjanjian persekutuan,setelah auditor mengumpulkan informasi-informasi yang ada


di perjanjian persekutuan itu apa tindakan selanjutnya yang harus dilakukan auditor tersebut?

Jawab : Setelah auditor mengumpulkan informasi-informasi yang ada di perjanian persekutuan


tadi, yaitu Auditor akan menyimpan copy perjanjian persekutuan itu dalam arsip permanen.
Dalam audit selanjutnya auditor harus memeriksa apakah terdapat perubahan-perubahan
terhadap perjanjian persekutuan tersebut harus diperoleh. Jika tidak terjadi perubahan, auditor
harus membuat catatan dalam arsip permanen yang menerangkan bahwa tidak terjadi
perubahan dalam perjanjian persekutuan.

You might also like