You are on page 1of 7

‫‪Naskah Khutbah Jum’at‬‬

‫ه َ"‬
‫‪RAMADHAN‬‬ ‫ْ‬
‫‪SEBEN‬‬ ‫ُ‬
‫‪TAR LAGI‬‬
‫ْ‬
‫ح َمة" َ"ا ٰ ُ ِ ّٰلل َو ب‬ ‫السال م عل ْيك ُ م‬
‫ُ‬ ‫َر كا" ته ور‬ ‫ْ ُ‬ ‫ُ َ‬ ‫َ ه‬
‫ش َس‬ ‫ُ‬ ‫ِ ّٰلل ن ُ د ٰ َع ي َنه و َ ُ ْ َ‬ ‫إن اْل‬
‫هلل من ْ َ ْ ُ‬
‫ور أ ن ف نا‬ ‫ه حم ن ن س ت س" تغ ٰفره ونع"وذ با"‬ ‫د‬
‫و‬ ‫حم‬
‫ٰ‬
‫ي‬
‫ض له ف ِهاد له‪,‬‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ِّ‬ ‫َ‬
‫ال‬ ‫ْ‬ ‫من‬ ‫ال‬ ‫له‬ ‫مضل‬ ‫ف‬ ‫ال‬‫ه‬
‫ل‬ ‫ه‬ ‫د‬ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫م‬‫َ‬ ‫ع‬ ‫ي‬ ‫س‬ ‫َ‬ ‫وم‬
‫يو‬ ‫‪،‬‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫"‬
‫ت‬ ‫ا‬ ‫ئ‬ ‫ن‬
‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ ٰ‬ ‫َّ‬ ‫ٰ‬
‫َ‬
‫وأ شهد أن ال إل ه هلال وحده ال شيك ل "ه وأشهَ د أن محم"دا عبدَ"ه ورسوله‪,‬‬
‫ْ‬ ‫ِّ إ َ ال‬ ‫ه‬
‫ْ‬
‫ال "لهم صل و سل م َعل هذاال ٰن"‪ِّ .‬ب الك محمد آ ٰل ٰه وصح ٰب ٰه أج َم ٰع‬
‫وعل َ َي‪,‬‬ ‫َ‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫ر‬ ‫ُ‬
‫َّ ُ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ٰ‬ ‫َ ِْ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُّ َ َّ‬
‫‪:‬‬ ‫‪.‬‬
‫يا أ" ي ها ال ناس أ وص يك"م وإ ب ت ق وى له ْال ف ق فا ْز م ت ق ون قال تع"ا َل يا َ أ‬
‫ُّ‬ ‫َّ‬
‫يه ا‬ ‫دُ" ي ا َ"ل‬ ‫ٰ‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫َ ُ َّ ُ‬ ‫ه‬
‫ُّ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫َ حق ت وال تم و تن" ال ُوأن ٰ ل و يا أ" ي َّ ها ال‬ ‫ا ْ ل ذ ءا م نوا ا ت قوا‬
‫نا س‬ ‫ن‪,‬‬ ‫مس‬ ‫تم‬ ‫إ‬ ‫ق" ا ٰت ٰه‬ ‫هلال‬ ‫ي ن"‬
‫ْ َ ْ َ م ْ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ ُ‬
‫و م ن هما‬ ‫مْن ن دة وٰخل م ن ها‬ ‫َخ ل‬ ‫تْ ق ربكم هالذي"‬
‫ث‬ ‫ق و ها ب‬ ‫فس" واح‬ ‫قك م‬ ‫وا ا‬
‫ج‬ ‫ز‬
‫ٰ‬ ‫ٰ ٍ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ٰ ْ‬ ‫ً‬
‫علي ك م‬ ‫ال‬‫ه‬
‫ل‬ ‫م‬ ‫ا‬ ‫ح‬ ‫ر‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ه‬ ‫ٰ‬ ‫ي‬ ‫ذ‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ال‬
‫ه‬
‫ل‬ ‫ق‬ ‫ت‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ء‬ ‫آ‬‫س‬ ‫ن‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫رجاال ٰثك‬
‫َ ُن‬ ‫كا‬ ‫تَسآءلو ًن أل ً‬ ‫ْ‬ ‫ه‬ ‫ٰ‬
‫ٰب‬ ‫َ"‬
‫ٰر"ق ْي ًبا‪ ,‬ي ا أيها ال ذي ءا َمن"وا اتقوا هلال وق ْول قوال س" د يدا‪ ,‬يص ٰلح لك م مالكم‬
‫أع‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ" ُ ُ" ن‬
‫ا‬ ‫و‬
‫َ" ُ َْ َ ْ َ ْ ً‬ ‫َ‬ ‫ُ ْ َ"‬ ‫َ"‬
‫و يغ ٰ ْفر لكم ذ ن و بكم و من" يطع هلال و ر س وله ف ق د فا ز ف و زا عظ‬
‫ْيما‬
‫ِ‬
‫‪Hadirin Jamaah shalat Jum'at yang mulia.‬‬
‫‪Marilah kita bersama-sama senantiasa meningkatkan kualitas Iman kita, serta‬‬
‫‪memaksimalkan Taqwa hanya kepada Allah, baik dengan hati, lisan dan perbuatan, hanya‬‬
‫‪bersandar kepada Allah semata.‬‬
‫‪Sholawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar‬‬
‫‪Muhammad Saw., beserta keluarganya, kerabatnya, sahabat-sahabatnya, semoga kita semua‬‬
‫‪mendapatkan syafa'atnya pada hari kiamat nanti.. Aamiin... Allahhumma Aamiin.‬‬
‫‪Penyusun: Usman Tahir, S.Ag‬‬
‫‪Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo‬‬ ‫‪1‬‬
Pada kesempatan hari Jum'at yang indah ini, Khotib akan mengetengahkan satu judul
Khutbah yaitu; “ROMADHON SEBENTAR LAGI”.
Maasyiral Muslimin rahimakumullah,
Di antara nikmat-nikmat nyata yang kita rasakan sampai saat ini dan tidak bisa kita
bantah sama sekali adalah kenikmatan sehat dan umur panjang sehingga kita sampai berada di
bulan Sya'ban. Dan sebentar lagi, kita akan bertemu dengan bulan yang mulia yakni Bulan
Ramadhan. Semoga doa kita yang sering kita panjatkan sedari bulan Rajab dan Sya’ban agar
diberi umur panjang bertemu dengan bulan Ramadhan
diijabah oleh Allah swt.
"‫ا لهم با ِرك لنا يف رجب وشعبا"ن ِّوبلغ"نا رمضان‬
“Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan
pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.”
Sebuah doa ringkas penuh makna yang dicontohkan Rasulullah Saw. dan sering kita baca
serta dengar dilantunkan di speaker masjid dan mushala oleh anak-anak dan orang tua. Sebuah
doa yang mengingatkan kita untuk segera bersiap-siap untuk menyambut datangnya bulan suci
Ramadhan, bulan istimewa yang penuh rahmat, ampunan, dan menjadi washilah kita bisa
terhindar dari siksaan api neraka.
Lalu apa yang harus kita siapkan dalam menyambut Ramadhan agar ibadah kita bisa
maksimal? Setidaknya ada dua hal yang perlu kita siapkan dalam menyambut dan
memaksimalkan bulan Ramadhan yakni persiapan fisik dan mental.
sw t be َ Al-
n dalam َ
Qur ’an sura t Al B aqara 83: َُ ّ
ُllah rfirَ ma ُ
A
َ َ h: 1َ
َ َ ُ َ ُ ِّ ُ
َ ْ ُ
‫يا أيها ال ٰذين آمنوا ك ٰتب عل ْيك م الص َيام ك َما ك ٰتب َعل ال ٰذين من ق ب ٰلك م ل علكم تقون‬
ْ

Penyusun: Usman Tahir, S.Ag


Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 2
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Jama'ah Sholat Jum'at yang diRahmati Allah ….
Ayat diatas mengingatkan kepada kita bahwa di dalam bulan Ramadhan kita diwajibkan
untuk melaksanakan ibadah mulia yang juga diwajibkan kepada umat sebelum Nabi Muhammad
Saw. yakni berpuasa. Kita diwajibkan untuk tidak makan dan minum dan menghindari segala
sesuatu yang membatalkan puasa kita.
Sesu ng gu h nya lla . telah
َ be rsabda;
َ َ َ َّ ْ
Rosulu h Saw - َ
ِّ
‫ ي ب عل يكم فأك" ٰمل"وا عدة شعب ْان‬.‫صوموا ل ُرؤي ٰت ٰه وأف"ط ُروا ل ُرؤي ٰت ٰه ف ٰإن غ‬
َ
‫ثا"ل ٰث ي‬
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Berpuasalah kalian karena
melihatnya (hilal) dan berhari-rayalah karena melihatnya, jika hilal hilang dari
penglihatanmu maka sempurnakan bilangan Sya’ban sampai tiga puluh hari.” (HR
Bukhari).
Ibadah Puasa perlu persiapan fisik untuk tubuh kita agar dapat beradaptasi dengan baik
yakni melalui latihan puasa di bulan-bulan sebelumnya, seperti bulan Rajab dan Sya’ban.
Rasulullah Saw. pun telah mencontohkannya dan kita sebagai umatnya patut untuk
mengikutinya. Rasulullah Saw. pun telah mencontohkannya dan kita sebagai umatnya patut
untuk mengikutinya sebagaimana disebutkan dalam hadits
yang ayatkan ri dan
َ o l I mam B M u slim :
diriw ََ ‫َ ه ه‬
eh ukha ُ
َ َ ُ
‫م‬ "
‫ل‬ ‫س‬‫و‬ ‫ع‬ ّ َ ‫ول‬ ‫ضن ا ِّللر ٰ ها ق ا لت ك"ا ن‬ ‫ن عا ٰئ‬
َ َ ‫ص ال‬ ُ ‫ر‬ َ ‫ي ع‬
‫ِل‬ َ"ّ َ "ُ "ُ ْ ُ "ُ َ ُ
‫ِّلل‬
‫ل‬ َ

‫طر ب نقلو" الَ يص" وم ف"ما أر ت ر ِّلل‬ ‫ح‬ ‫َيصوم ح ب ن قو ايفل طٰ وي‬
َ "‫َ َ ُي‬ َّ َ ‫ف‬ َ "َْ
‫صل ّاِلل علَي ٰه وسل"م استكمل" صيام شه ٍر ٰإال رمضان وما رأيته أك"ي صياام‬ َ
ْ ْ
‫م نه يف شع َبان‬
“Dari Aisyah r.a. ia menuturkan, “Rasulullah Saw. biasa mengerjakan puasa,
sehingga kami berpendapat bahwa beliau tidak pernah tidak berpuasa, dan beliau
biasa tidak berpuasa, sehingga kami berpendapat bahwa beliau tidak pernah berpuasa.
Akan tetapi aku tidak pernah melihat Rasulullah Saw. berpuasa sebulan penuh, kecuali
pada bulan Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa
daripada puasa di bulan Sya’ban”.
Apa yang akan kita persiapkan....? Apa yang akan kita benahi dari sekarang..? Apa yang
akan perlu kita selesaikan dari sekarang..? Apa yang perlu kita jaga dari sekarang ?
Sungguh, ada beberapa perkara yang harus kita laksanan mulai dari hari ini, guna untuk
menyambut kedatangan tamu agung kita, karena dia akan mampir kerumah rumah kita selama
satu bulan penuh. Jika gembira atas kedatangannya, mempersiapkan diri untuk menyambutnya.
Ketika tamu kita pergi nanti, dia akan meninggalkan ketakwaan yang melekat pada diri dan
keluarga kita. Dia akan menjadi sebab dosa-dosa kita diampuni Allah, dia juga akan
meninggalkan Barokah, Rahmat dan pembebasan dari api neraka. Siapa yang paling
menyambutnya dan yang paling baik melayaninya. Insyaa Allah… Janji Allah itu pasti adanya.
Maasyiral Muslimin rahimakumullah
Sedikit gambaran apa-apa yang harus kita persiapkan dari sekarang;
Pertama; Membekali diri dengan ilmu. Memiliki ilmu sebelum beramal sangat penting
karena tanpa adanya ilmu maka peribadatan akan sia-sia. Oleh sebab itu, pelajari berbagai hal
mengenai seluk beluk Ramadan sehingga bisa menjalaninya dengan berbagai ibadah yang benar
dan sesuai tuntutan dari Nabi Muhammad Saw.
Penyusun: Usman Tahir, S.Ag
Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 3
Kedua; Semangati diri dan jauhi perbuatan maksiat. Menjauhkan diri dari maksiat akan
mempermudah seseorang dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan lebih khusyuk. Selain
menjauhi maksiat, perlu pula membiasakan untuk menjalankan amalan sunnah.
Ketiga; Siapkan fisik dengan baik. Puasa Ramadan dengan segala aktivitas yang

Penyusun: Usman Tahir, S.Ag


Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 4
melingkupinya memerlukan fisik yang kuat. Sebab, setiap muslim mesti bangun dini hari untuk
sahur lalu menjalani siang hari dengan lapar dan dahaga. Malamnya, dituntunkan pula
menjalankan ibadah shalat tarawih sehingga aktivitas saat Ramadhan perlu menjaga fisik agar
tetap prima.
Keempat; Persiapkan harta. Ramadan adalah bulan kedermawanan. Nabi Muhammad
memberi teladan dengan memperbanyak amalan sedekah di bulan Ramadan. Pahala yang bisa
diterima pun akan dilipatkan oleh Allah.
Kelima; Menyiapkan target ibadah selama Ramadan. Target ini membantu
menyemangati diri untuk selalu mengerjakan kebaikan saat Ramadan. Contohnya; yaitu
menetapkan target bacaan Al-Qur'an, menyelesaikan salat tarawih sebulan penuh, target sedekah,
dan sebagainya.
Keenam; Jika memiliki utang puasa Ramadan, segera melakukan qada'. Membayar utang
puasa harus secepatnya diganti sebelum datangnya Ramadan berikut. Dengan begitu, seorang
muslim tidak akan merasa terbebani.
Ketujuh; Melatih diri dengan memperbanyak puasa sunah. Memperbanyak puasa sunah
sebelum Ramadan tiba akan membuat fisik jauh lebih siap.
Kedelapan; Memperbanyak tilawah. Memperbanyak membaca Al-Qur'an membantu
meningkatkan semangat untuk mengkhatamkan Al-Qur'an saat Ramadan..
Jama’ah Sholat Jum'at Yang mulia
Selain persiapan mental dengan rasa gembira, kita juga perlu untuk mempersiapkan diri
dengan meningkatkan mental bekal pengetahuan agama sekaligus guna meningkatkan keimanan
kita. Hal ini bisa dilakukan dengan mengkaji dan menggelar majelis ta’lim yang berkaitan
dengan tuntunan ibadah bulan Ramadhan. Ikhtiar ini juga dalam rangka menyatukan pemahaman
dan jiwa kita beserta keluarga dengan bulan Ramadhan. Selain tentunya meningkatkan kuantitas
atau frekwensi ibadah kita jelang dan selama bulan Ramadhan nanti.
Jika semua persiapan sudah kita penuhi, mintalah kepada Allah, agar kita bisa bertemu
tamu agung tersebut. Karena boleh jadi, tamu belum datang, tapi malaikat maut yang dulu
datang.
Semoga dengan ikhtiar lahir batin kita menyambut bulan Ramadhan, kita dapat dengan
maksimal memanfaatkannya sehingga kita akan benar-benar mencapai tujuan dari
disyariatkannya ibadah puasa yakni menjadi insan yang bertakwa kepada Allah
swt...
A am ii n.. yarob 'a la min .. َ
ُ b al ْ َ
َُ ْ ْ ُ ْ َْ
‫ب فاستغ ِفروه‬ ‫أقول هذا ا لقو ل وأ ستغ فر هلال ل ولكم و لسا ئ ر المس ل م ي من كل ذن‬
ِ ِ ِ ِ $ِ ‫ي‬ ِ ُ
ُ َّ
ُ ْ َ ْ
‫يغ ِف ْر لك م إنه ه و الغف و ر ال َر ِح‬
ُ ْ
‫يم‬

Penyusun: Usman Tahir, S.Ag


Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 5
‫‪Khutbah Kedua‬‬
‫َ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ْ ُ‬
‫ه دا َ ه و َما ك َّنا ل َن ل ال أن ه دا لها أش ه د أن‬ ‫ا لحم د ِ ّٰلل ا لذي"‬
‫َنا ‪.‬‬ ‫َ ْ‬ ‫َ َ‬
‫ال‬ ‫ْه تد و‬ ‫نا ذا ل‬
‫ْ َ ُ‬ ‫ي‬ ‫ُ ُ‬ ‫َ ُ‬
‫شيك نع ب د إ َّ ال ُ إ و حن له مخ ٰل ون َه د‬ ‫إلهَ إال وح د ه‬
‫‪ .‬وأش‬ ‫وال يا ه ن‬ ‫له‬ ‫ال‬ ‫هلال‬
‫ص َ‬ ‫َ‬ ‫ْ ٰ" َ" ه‬ ‫َ ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ ُ‬
‫ع َل محمد وع َل آل "ه‬ ‫و ر ِ ُ"س و حن له تاب ن ‪ ,‬ا ُل ل‬ ‫محم ُ د‬ ‫أن ً‬
‫صل‬ ‫هم‬ ‫وٰ‬ ‫و له ن‬ ‫دا ه ْ ع‬
‫ع‬ ‫ب‬
‫ٍ‬
‫ً‬
‫بإح س" ا َ وٰ" م ن صل وسلْم ت س ٰلي ما‬ ‫بعنهمت‬ ‫وأص ومٰحها‬
‫َ‬ ‫ٰ ْن إ ل َ ْ‬ ‫ُ‬
‫ٰ‬ ‫َ‬
‫َ‬

‫ي‬
‫ْ‬
‫له ال ِِّس علن‬ ‫ْله‪,‬ال أ وُصي َك ونمف َس بت ق‬ ‫لهال‬
‫‪ ،‬ر ُٰ"مك"حم‬ ‫في ا عباد‬
‫َ" ‪,‬‬ ‫ى لا ْ‬ ‫ُ ْ ه ُ"ْ" ْ‬
‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫ّ"َ‬
‫و َ‬
‫وأيط عهو والر س لْعلك"م حٰ لت و ن‪ ,‬علْموا أي ها‬
‫ْ وا‬ ‫فاُت قواُ لها حق ت قا‬
‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َ‬
‫َ َ َ ه‬
‫ْ ت َع ٰلي"ما‪ ,‬وقا"‬ ‫َ‬ ‫لهالت َعال‬
‫ل‬ ‫لعُ َل ن ٰب ي ٰه ت ق ٰديما َ ن س ٰه َ‬ ‫ص‬‫َ‬ ‫الم ؤ ٰ من"ون‪ ,‬أن‬
‫ْ" َ َ َ" ّ"‬ ‫ُ" َ َّ‬
‫ب‬
‫ْن َءامنصلواوا‬ ‫َل‬ ‫ع‬
‫َصل"نو‬
‫لهال عز و جل‪ٰ َ:‬إ ن و م ال ٰئك ته‬
‫ب‪ ,‬هيا اال أذيي‬ ‫َ‬ ‫َ ْ ْ هلال ه ُ َّ" َ ي‬
‫َّ َ َ َ‬ ‫َ َ‬
‫علي ٰ َّه وسل َ ْم َوا تس ٰل ي ْ َ ما‪ .‬ال "لهم صل وسلم َعل محم آ ٰل ٰه وأصحا ٰب ٰوه َعدل‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫هوال تا ٰب ٰع ي أْج ْم ٰع ي‬
‫ْ‬ ‫ُ‬
‫ْ م ؤ ٰم وْال س ٰل ٰم وْال س ت ح ن‬ ‫و‬ ‫ال ل هم اغ ٰف ْر ل لم" ؤ ٰم‬
‫م ٰلما األ َ ُ‬ ‫َ‬ ‫م‬ ‫ال َ‬ ‫ْ َ‬
‫هم م‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫ن ات‬ ‫ٰن ي‬
‫ْ‬ ‫ٰءًّ‬ ‫َ" ه‬ ‫َّ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ْ"‬ ‫َّ‬ ‫ْ ْ‬
‫حناق ق ُ ْو"ا َر‬ ‫ْ‬
‫وا َ م ت‪ ,‬إ نك س ٰم يع قر يب مج يب ال دع وات‪ ُ,‬ال ل ال "ر‬
‫ا ز ق نا‬ ‫هم أ‬ ‫وا‬
‫ح‬ ‫أل‬
‫ِ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬
‫وأ ِرنا ا لبا ٰط ل با"طال وا ر َز"قنا ا"ج ٰ"تنا به‪,‬ربنا ال ت ِ زغ ق ل وبن"ا بعد إذ‬ ‫هد"يتن‬
‫ََ‬ ‫ْ"‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫"‬
‫ُ‬ ‫ه‬ ‫ه‬
‫‪Penyusun: Usman Tahir, S.Ag‬‬
‫‪Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo‬‬ ‫‪6‬‬
‫ا‬ ‫اتباعه ‪,‬‬
‫َ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫من لدنْك ر إنك أنت ال وهاب"‪ ,‬ربن"ا اغ ٰف ر و لإخ وا ٰنن"ا ْ الذ‬ ‫وهب لن"ا‬
‫ْ ين‬ ‫ٰ‬ ‫َ ُ ْ ل نا‬
‫"‬
‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫ه ْ‬ ‫حمة ْ ُ ْ َ‬ ‫َ ُ ْ َ ْ‬
‫ق ل وب نا ال ل لذ ين ءا م ن و َا إ نك ر ء وف ر‬ ‫ما وال تجع‬ ‫س ب ق و ن ْا‬
‫ْ‬
‫ٰح يم‬ ‫ر ب نا‬ ‫غ‬ ‫ن‬ ‫با ي‬
‫ْي‬
‫ف‬ ‫إل‬
‫َ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْل َ ٰ َ َ ْ َ َ َ ْ َ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ‬
‫َس وإن لم تغ"ف ر ل نا و ت ر حم نا ل نك و نن" من ا لخاش"ين"‪ ,‬رب نا‬ ‫رب نا ظ َلم‬
‫اغف ْر‬ ‫نا ف نا‬
‫ْأ‬
‫ن‬
‫دني"ا ح ٰسنِةً‬ ‫"‬
‫ن‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫ر‬
‫َ‬
‫ٰ‬
‫م‬ ‫ك‬ ‫ٰ‬
‫لنَا و‬
‫َ ٰ ف اآل‬ ‫رب نا آ ٰت نا ٰ" يف ِّ‬ ‫ا‬ ‫ح‬ ‫ر‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫"‬
‫ن‬ ‫ي‬ ‫د‬ ‫ل‬ ‫ٰ‬ ‫ا‬ ‫و‬
‫ي‬ ‫َ َ ا ُ ْ َ َ َ ِّ‬ ‫َ َ" َ َ‬
‫ٰ"ل‬
‫و‬
‫ز"ة عماي صفون‬ ‫ب" النا ِ َر‪..,‬سبحان ربك رب ال ٰع ٰ‬ ‫ْ َ‬
‫وسالم َعل حسنة و ٰقن" ا عذا‬
‫َ‬ ‫ْ ُ‬
‫ْ‬
‫رب عا ل ٰم م ر س ٰل ي‬ ‫ْ‬ ‫ه‬
‫ال َْ‬ ‫وا ل‬
‫ي ال‬ ‫د‬
‫حم‬
‫ْ‬
‫ر"كم با ْلع ْدل ْو"اإلح س" ان وإي" َتآ ئ" ذي" ا ْل ُق و عن َه‬ ‫ُ ُ ُ‬
‫م‬ ‫أ‬ ‫ي‬ ‫ال‬
‫ل‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫‪،‬‬‫ال‬
‫ه‬
‫ل‬ ‫عَ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫د‬ ‫ا‬ ‫ب‬
‫ْر ب ي ن‬
‫ه ٰ ِ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬
‫ا لف حشآ" ٰء وال "منك ِر و ْالب يغ ي ٰعظكم لعلكم ت ذكرون فاذ"كروا هلال الع ظيم‬
‫‪.‬‬
‫َ‬
‫يذ ُ ْك ْرُ"كم وا ْ يسَتج" ب وَ"لذ ْك لهال َ ُ ‪َ ..‬‬
‫ك ‪ .‬ي‪ ,‬وأ صلو‬
‫ة‬ ‫ٰق ٰم ٱل‬ ‫أ‬ ‫لكم ُر‬ ‫د و‬
‫ُ‬
‫ه‬
‫ع‬

‫‪Penyusun: Usman Tahir, S.Ag‬‬


‫‪Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo‬‬ ‫‪7‬‬

You might also like