You are on page 1of 6

MATERI KEPRAMUKAAN

SIT SALSABILA
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

A. Pengertian Kepramukaan

Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti
Orang Muda yang Suka Berkarya. “Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota Geraka
Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun),
Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pramuka Pandega (21-25 tahun). Sedangkan yang
dimaksud “Kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar
lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur,
terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan
Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti
luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan
keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Sejarah Gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923
yang ditandai dengan didirikannya (Belanda) Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di
Bandung. Sedangkan di tahun yang sama, di Jakarta didirikan (Belanda) Jong Indonesische
Padvinderij Organisatie (JIPO).

B. Tujuan Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka:


a. Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat
hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat
jasmani, dan rohani;
b. Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang
dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama
bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian
terhadap sesama hidup dan alam lingkungan.
Gerakan Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:
a. Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya
c. Peduli terhadap dirinya pribadi
d. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka
Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:
a. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
b. Belajar sambil melakukan;
c. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;

Kegiatan yang menarik dan menantang;


a. Kegiatan di alam terbuka;
b. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
c. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
d. Satuan terpisah antara putra dan putri;
C. Metode Gerakan Pramuka
Metode kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui:
a. Pengamalan kode kehormatan pramuka;
b. Belajar sambal melakukan
c. System berkelompok
d. Kegiatan yang menantang dan meningkat serta memgandung Pendidikan yang sesuai
dengan kperkembangan rohani dan jasmani peserta didik;
e. Kegiatan di alam terbuka
f. Sitem tanda kecakapan
g. Sistem satuan terpisah untuk putera dan putri
h. Sistem among
Metode kepramukaan pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari prinsip dasar
kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan kode kehormatan. Metode
kepramukaan juga digunakan sebagai suatu system yang terdiri atas unsur-nsur yang
merupakan subsistem terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya mempunyai fungsi
Pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.
D. Kode Kehormatan
Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas janji yang disebut Satya dan
Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan suatu unsur dari Metode kepramukaan
dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.
a. Satya
Satya adalah :
• Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka
setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;
• Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan
mengamalkan janji;
• Titik tolak memasuki proses Pendidikan seniri guna mengembangkan visi,
intelektualitas, emosi, social dan spiritual, baik sebagai pribadi maupun anggota
masyarakat lingkungannya.
Satya dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta didik, yaitu “Dwisatya
dan Trisatya”
a) Dwisatya
Dwisatya adalah satya yang digunakan khusus untuk Pramuka Siaga. Trisatya
berbunyi sebagai berikut;
“Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh: menjalankan
kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
b) Trisatya
Trisatya merupakan janji dan tiga kode moral yang digunakan dalam Gerakan
Pramuka. Disebut trisatyakarena mengandung tiga butir utama yang menjadi
panutan setiap Pramuka.
b. Dasadharma
Pramuka itu:
• Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
• Cinta alam dan kasih sayang sesame manusia
• Patriot yang sopan dan kesatria
• Patuh dan suka bermusyawarah
• Rela menolong dan tabah
• Rajin, trampil dan gembiria
• Hemat, cermat dan bersahaja
• Disiplin, berani dan setia
• Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
• Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
E. Motto Pramuka
Motto Gerakan Pramuka adalah “SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU
KUBAKTIKAN” manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap jiwa anggota Pramuka,
antara lain menanamkan rasa percaya diri, menambah semangat pengabdian pada
masyarakat, bangsa dan negara, siap mengamalkan Satya dan Darma Pramuka, Rasa
bangga sebagai pramuka, Memiliki buadaya kerja yang dilandasi pengabdiannya.
Motto Gerakan Pramuka wajib dihayati dan selalu diingat bagi anggota Pramuka
dalam merealisasikan pengamalan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari.
F. Prinsip Dasar Pramuka
Prinsip dasar kepramukaan adalah:
a. iman dan taqwa kepada Tuhan yang maha esa
b. peduli terhadap bangsa dan tanah air sesama hidup dan alam seisinya
c. peduli terhadap diri pribadi
d. taat kepada kode kehormatan pramuka
Prinsip dasar kepramukaan sebagai norma hidup sebagai anggota gerakan Pramuka,
ditanamkan dan ditumbuhkembangkan kepada setiap peserta didik melalui proses
penghayatan oleh dan untuk diri pribadi dengan bantuan para Pembina, sehingga
pelaksanaan dan pengalamannya dapat dilakukan dengan inisiatif sendiri, penuh
kesabaran, kemandirian, kepedulian, tanggung jawab serta keterikatan moral, baik sebagai
pribadi maupun sebagai anggota masyarakat.
Pada hakikatnya anggota gerakan Pramuka wajib menerima prinsip dasar
kepramukaan dalam arti;
a. Menaati perintah Tuhan yang maha esa dan menjauhi larangannya serta beribadah
sesuai taat cara dari agama yang dipeluknya.
b. Memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial memperkokoh
persatuan serta menerima kebhinekaan dalam negara kesatuan republik Indonesia.
c. Memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang dan
memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidup dan karenanya setiap anggota
gerakan Pramuka wajib peduli terhadap lingkungan hidup dengan cara menjaga
memelihara dan menciptakan kondisi yang lebih baik.
d. Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri melainkan hidup bersama berdasarkan
prinsip peri kemanusiaan yang adil dan beradab dengan makhluk lain ciptaan tuhan
khususnya dengan sesama manusia.
e. Memahami prinsip diri pribadi untuk dikembangkan dengan cerdas guna kepentingan
masa depan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
G. Sejarah Gerakan Pramuka
a. Sejarah Pramuka di Dunia
Pramuka dunia didirikan pada tanggal 25 Juli 1907, yang saat itu Robert Baden
Powell menjabat sebagai Letnan Jenderal militer Inggris mengadakan perkemahan.
Diketahui sejak kecil, Robert Baden Powell menaruh perhatian pada alam dan sangat
suka menjelajah hutan yang ada di sekitar sekolahnya. Ketika dia bekerja sebagai
seorang perwira militer dan ditugaskan ke berbagai peperangan, ia ditugaskan untuk
memimpin kepanduan. Setelah perang, Robert Baden Powell mengelola Aids to
Scouting bagi anggota muda dan mengadakan kegiatan perkemahan selama 8 hari di
Pulau Brownsea. Pulau Brownsea merupakan pulau terbesar di pelabuhan Poole,
Dorset, Inggris. 1 tahun setelah perkemahan, Robert Baden Powell menulis buku yang
berjudul “Scouting for Boys” yang menceritakan tentang prinsip dasar kepramukaan.
Selain itu, Robert Baden Powell juga mendirikan gerakan kepanduan yang hanya
diikuti oleh laki-laki yaitu Scouting for Boys. Buku panduan gerakan kepanduan ini
karyanya menyebar ke seluruh dunia dengan berbagai macam bahasa. Kepanduan yang
semakin berkembang membuat Robert Baden Powell membentuk Rover Scout yaitu
organisasi yang mewadahi pemuda yang telah berusia 17 tahun pada tahun 1918.
b. Lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961 peraturan yang timbul pada masa
perintisan ini adalah ketetapan MPRS nomor II/MPR/ 1960 tanggal 3 Desember 1960
tentang rencana pembangunan nasional semesta berencana. Dalam ketetapan ini dapat
ditemukan Pasal 330.C yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan
adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan pasal (741) dan pendidikan
kepanduan supaya di intensifkan dan menyetujui rencana pemerintah untuk mendirikan
Pramuka (Pasal 349 Ayat 30) kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa
Lord Baden-Powellisma.

You might also like