You are on page 1of 21

MODUL AJAR

DASAR-DASAR
TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
Perawatan dan Perbaikan Peralatan Listrik Rumah Tangga

0
I. IDENTITAS MODUL
TAHUN DISUSUN : 2023
JENJANG SEKOLAH : SMK
KELAS : X (SEPULUH) Teknik Ketenagalistrikan
JUDUL ELEMEN : Perawatan dan Perbaikan Peralatan Listrik Rumah Tangga

ALOKASI WAKTU : 180 Menit


JUMLAH PERTEMUAN : 1 JP ( 4 X 45 Menit )
KATA KUNCI : Perawatan dan perbaikan
JUMLAH PESETA DIDIK : Siswa/Kelas
METODE PEMBELAJARAN : Discovery Learning
MODA PEMBELAJARAN : Blended/ Kombinasi
FASE : E
KARAKTERISTIK PESERTA : Reguler/ tipikal
DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA ● Siswa mengetahui tentang K3LH dan Budaya Kerja (pada
DIDIK aspek intelektual).
● Siswa cenderung memiliki energi yang besar, emosi
berkobar-kobar, sedangkan pengendalian diri belum
sempurna (pada aspek emosional).
● Penghayatan dan pelaksanaan kehidupan keagamaan sehari-
hari mulai dilakukan atas dasar kesadaran dan pertimbangan
hati nuraninya serta mulai menemukan pegangan hidup dan
● jati diri yang definitive (aspek spiritual).

II. PROFIL PELAJAR PANCASILA


A. Beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak Mulia
B. Mandiri
C. Bernalar Kritis
D. Kreatif

III. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mengetahui jenis-jenis kerusakan yang sering terjadi pada peralatan pemanas dalam rumah
tangga, seperti kerusakan pada elemen pemanas, kabel listrik, thermostat, saklar, dan
sebagainya.
2
2. Memahami faktor-faktor penyebab kerusakan pada peralatan pemanas dan bagaimana cara
mencegahnya, seperti perawatan rutin, penggunaan yang tepat, dan pemilihan peralatan
yang sesuai dengan kebutuhan.
3. Mengetahui langkah-langkah perbaikan yang bisa dilakukan jika terjadi kerusakan pada
peralatan pemanas, mulai dari perbaikan sederhana seperti penggantian kabel yang rusak,
hingga perbaikan yang lebih kompleks seperti penggantian elemen pemanas.
4. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam melakukan perawatan dan perbaikan
peralatan pemanas secara mandiri, sehingga dapat menghemat biaya dan mengurangi risiko
kecelakaan akibat penggunaan peralatan yang rusak atau tidak layak.

IV. STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Moda pembelajaran: Pembelajaran dapat dilakukan secara tatap muka atau daring melalui
platform e-learning.
2. Metode pembelajaran: Metode pembelajaran yang bisa digunakan adalah ceramah, diskusi,
simulasi, dan praktikum.
3. Sarana prasarana: Sarana prasarana yang dibutuhkan meliputi ruang kelas atau ruang
praktikum yang dilengkapi dengan peralatan pemanas yang dibutuhkan, serta perangkat
multimedia untuk presentasi dan penggunaan platform e-learning.
4. Kegiatan pembelajaran:
 Ceramah: Guru atau instruktur dapat memberikan ceramah mengenai jenis-jenis
kerusakan yang sering terjadi pada peralatan pemanas, faktor-faktor penyebabnya, cara
mencegahnya, serta langkah-langkah perbaikan yang bisa dilakukan.
 Diskusi: Peserta pembelajaran dapat berdiskusi untuk memperdalam pemahaman
mengenai materi, bertukar pengalaman, dan memecahkan masalah yang berkaitan
dengan peralatan pemanas.
 Simulasi: Peserta pembelajaran dapat melakukan simulasi dalam mengidentifikasi dan
memperbaiki kerusakan pada peralatan pemanas, baik secara individu maupun dalam
kelompok.
 Praktikum: Peserta pembelajaran dapat melakukan praktikum di laboratorium atau ruang
praktikum yang dilengkapi dengan peralatan pemanas yang dibutuhkan, dengan
bimbingan guru atau instruktur.
 Penggunaan platform e-learning: Peserta pembelajaran dapat mengakses modul atau
video pembelajaran yang disediakan di platform e-learning, serta berinteraksi dengan
guru atau instruktur dan peserta pembelajaran lain melalui fitur diskusi atau forum.

3
V. MATERI AJAR

I. Jenis-Jenis Kerusakan pada Peralatan Pemanas


A. Kerusakan pada elemen pemanas
Elemen pemanas merupakan salah satu komponen kunci pada peralatan pemanas.
Kerusakan pada elemen pemanas dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti pemakaian
yang terlalu lama, terlalu sering digunakan, atau kualitas elemen yang buruk. Beberapa
gejala kerusakan pada elemen pemanas antara lain:
1. Pemanas tidak dapat memanaskan air atau udara
2. Pemanas mengeluarkan suara atau bau yang tidak biasa
3. Pemanas membutuhkan waktu lebih lama untuk memanaskan air atau udara
4. Pemanas mengeluarkan suara mendesis atau berderak ketika digunakan
Untuk memperbaiki kerusakan pada elemen pemanas, beberapa langkah perbaikan
yang dapat dilakukan antara lain:
1. Matikan peralatan pemanas terlebih dahulu dan cabut kabel listrik dari sumber
daya.
2. Periksa elemen pemanas untuk melihat apakah terdapat retakan, lubang, atau
kerusakan pada bagian lainnya. Jika elemen pemanas terlihat rusak, maka elemen
pemanas harus diganti dengan yang baru.
3. Bersihkan elemen pemanas dengan lap yang lembab dan keringkan dengan baik
sebelum dipasang kembali.
4. Periksa kabel listrik dan soket untuk memastikan tidak terjadi kerusakan atau
konsleting pada bagian tersebut.
5. Pasang kembali elemen pemanas dan kabel listrik dengan benar, dan pastikan tidak
terjadi kebocoran arus listrik.
Apabila kerusakan pada elemen pemanas terlalu parah, atau pengguna tidak memiliki
pengetahuan yang cukup untuk memperbaikinya, sebaiknya segera hubungi ahli perbaikan
peralatan listrik untuk mengganti elemen pemanas yang rusak.
B. Kerusakan pada kabel listrik
Kabel listrik pada peralatan pemanas dapat rusak karena beberapa faktor seperti
pemakaian yang terlalu sering, terkena benturan, atau faktor usia. Kerusakan pada kabel
listrik dapat menyebabkan terjadinya konsleting listrik atau kebakaran jika tidak segera
diperbaiki. Beberapa gejala kerusakan pada kabel listrik antara lain:
1. Kabel listrik terlihat kusut atau terlipat
4
2. Kabel listrik terlihat putus atau terkelupas pada bagian tertentu
3. Terdengar suara mendesis atau berderak saat peralatan pemanas digunakan
4. Tidak ada reaksi saat saklar atau tombol on/off ditekan
Untuk memperbaiki kerusakan pada kabel listrik, beberapa langkah perbaikan yang
dapat dilakukan antara lain:
1. Matikan peralatan pemanas terlebih dahulu dan cabut kabel listrik dari sumber
daya.
2. Periksa kabel listrik untuk melihat apakah terdapat kerusakan atau putus pada
bagian tertentu. Jika terdapat kerusakan pada bagian tertentu, maka bagian tersebut
harus dipotong dan dipasang kembali dengan menggunakan klem kabel.
3. Bersihkan kabel listrik dengan lap yang lembab dan keringkan dengan baik
sebelum dipasang kembali.
4. Periksa soket atau colokan untuk memastikan tidak terjadi kerusakan atau
konsleting pada bagian tersebut.
5. Pasang kembali kabel listrik dan soket dengan benar, dan pastikan tidak terjadi
kebocoran arus listrik.
Jika kerusakan pada kabel listrik terlalu parah, sebaiknya segera hubungi ahli
perbaikan peralatan listrik untuk memperbaikinya atau menggantikan kabel listrik yang
rusak dengan yang baru. Selalu periksa kabel listrik secara rutin untuk memastikan tidak
terjadi kerusakan pada bagian tersebut dan hindari memperbaiki kabel listrik sendiri jika
tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam bidang perbaikan peralatan listrik.
C. Kerusakan pada thermostat
Thermostat pada peralatan pemanas berfungsi untuk mengatur suhu yang dihasilkan
oleh peralatan tersebut. Kerusakan pada thermostat dapat menyebabkan suhu yang
dihasilkan tidak stabil atau tidak dapat diatur dengan baik. Beberapa gejala kerusakan pada
thermostat antara lain:
1. Suhu yang dihasilkan tidak sesuai dengan pengaturan yang ada pada thermostat
2. Suhu yang dihasilkan terlalu panas atau terlalu dingin
3. Peralatan pemanas tidak dapat menyala atau mati secara otomatis
4. Terdengar suara berdengung atau berderak saat thermostat digunakan
Untuk memperbaiki kerusakan pada thermostat, beberapa langkah perbaikan yang
dapat dilakukan antara lain:
1. Matikan peralatan pemanas terlebih dahulu dan cabut kabel listrik dari sumber
daya.

5
2. Periksa thermostat untuk melihat apakah terdapat kerusakan atau cacat pada bagian
tersebut. Jika terdapat kerusakan pada bagian tertentu, maka thermostat harus
diganti dengan yang baru.
3. Bersihkan thermostat dengan lap yang lembab dan keringkan dengan baik sebelum
dipasang kembali.
4. Periksa kabel listrik dan soket untuk memastikan tidak terjadi kerusakan atau
konsleting pada bagian tersebut.
5. Pasang kembali thermostat, kabel listrik, dan soket dengan benar, dan pastikan
tidak terjadi kebocoran arus listrik.
Jika kerusakan pada thermostat terlalu parah, atau pengguna tidak memiliki
pengetahuan yang cukup untuk memperbaikinya, sebaiknya segera hubungi ahli perbaikan
peralatan listrik untuk mengganti thermostat yang rusak dengan yang baru. Selalu periksa
thermostat secara rutin untuk memastikan tidak terjadi kerusakan pada bagian tersebut dan
hindari memperbaiki thermostat sendiri jika tidak memiliki pengetahuan yang cukup
dalam bidang perbaikan peralatan listrik.
D. Kerusakan pada saklar
Saklar pada peralatan pemanas berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan
peralatan tersebut. Kerusakan pada saklar dapat menyebabkan peralatan pemanas tidak
dapat dihidupkan atau dimatikan dengan baik, atau terjadi konsleting yang berbahaya.
Beberapa gejala kerusakan pada saklar antara lain:
1. Peralatan pemanas tidak dapat dihidupkan atau dimatikan
2. Terdengar suara berderak atau terjadi konsleting saat saklar digunakan
3. Saklar terasa longgar atau tidak menempel pada posisinya dengan baik
Untuk memperbaiki kerusakan pada saklar, beberapa langkah perbaikan yang dapat
dilakukan antara lain:
1. Matikan peralatan pemanas terlebih dahulu dan cabut kabel listrik dari sumber
daya.
2. Buka tutup bagian saklar dan periksa apakah ada kabel yang lepas atau terlepas
dari saklar. Jika ada kabel yang terlepas, pastikan untuk mengikatnya kembali
dengan benar.
3. Periksa kondisi saklar, apakah terdapat kerusakan pada bagian saklar atau bagian
yang terhubung dengan saklar. Jika terdapat kerusakan pada bagian tertentu, maka
saklar harus diganti dengan yang baru.
4. Bersihkan bagian saklar dengan lap yang lembab dan keringkan dengan baik
sebelum dipasang kembali.
5. Pasang kembali saklar dan pastikan tidak terjadi kebocoran arus listrik.
Jika kerusakan pada saklar terlalu parah, atau pengguna tidak memiliki pengetahuan
yang cukup untuk memperbaikinya, sebaiknya segera hubungi ahli perbaikan peralatan
6
listrik untuk mengganti saklar yang rusak dengan yang baru. Selalu periksa saklar secara
rutin untuk memastikan tidak terjadi kerusakan pada bagian tersebut dan hindari
memperbaiki saklar sendiri jika tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam bidang
perbaikan peralatan listrik.

II. Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan pada Peralatan Pemanas dan Cara Mencegahnya
A. Penggunaan yang tidak tepat
Penggunaan yang tidak tepat adalah salah satu faktor penyebab kerusakan pada
peralatan pemanas. Beberapa contoh penggunaan yang tidak tepat antara lain:
1. Menggunakan peralatan pemanas untuk tujuan yang tidak sesuai, misalnya
menggunakan oven microwave untuk memanggang kue atau mengeringkan baju.
2. Menggunakan daya listrik yang tidak sesuai dengan kapasitas peralatan pemanas.
3. Memasak makanan yang sangat berlemak atau berminyak dalam oven, yang dapat
menyebabkan kerusakan pada elemen pemanas atau terjadinya kebakaran.
4. Tidak membersihkan peralatan pemanas secara teratur, yang dapat menyebabkan
penumpukan kotoran dan timbulnya karat atau korosi pada bagian dalam peralatan
pemanas.
Untuk mencegah kerusakan akibat penggunaan yang tidak tepat, perlu dilakukan
beberapa tindakan pencegahan, antara lain:
1. Gunakan peralatan pemanas sesuai dengan fungsinya dan jangan memakai daya
listrik yang melebihi kapasitas peralatan.
2. Bersihkan peralatan pemanas secara teratur, baik bagian dalam maupun bagian
luar, untuk menghindari timbulnya karat atau korosi.
3. Jangan memasak makanan yang sangat berlemak atau berminyak di dalam oven,
gunakan alat pemanggang atau peralatan lain yang lebih sesuai.
4. Pastikan pengaturan suhu pada peralatan pemanas sesuai dengan yang dianjurkan
oleh pabrikannya.
5. Ikuti petunjuk penggunaan pada buku panduan peralatan dengan baik dan benar.
Dengan melakukan tindakan pencegahan tersebut, kerusakan akibat penggunaan yang
tidak tepat dapat diminimalisir dan peralatan pemanas dapat bertahan lebih lama.
B. Kurangnya perawatan
Kurangnya perawatan juga dapat menjadi faktor penyebab kerusakan pada peralatan
pemanas. Beberapa contoh kurangnya perawatan pada peralatan pemanas antara lain:
1. Tidak membersihkan peralatan pemanas secara teratur, terutama bagian dalam
yang rentan terhadap penumpukan kotoran dan timbulnya karat atau korosi.

7
2. Tidak melakukan penggantian atau perbaikan komponen yang rusak atau aus,
seperti elemen pemanas atau saklar, sehingga dapat menyebabkan kerusakan yang
lebih serius.
3. Tidak menjaga kebersihan lingkungan sekitar peralatan pemanas, yang dapat
menyebabkan debu dan kotoran menempel pada bagian dalam peralatan pemanas.
4. Tidak menyimpan peralatan pemanas dengan baik setelah digunakan, sehingga
dapat menyebabkan kerusakan pada kabel listrik atau thermostat.
Untuk mencegah kerusakan akibat kurangnya perawatan, perlu dilakukan beberapa
tindakan pencegahan, antara lain:
1. Bersihkan peralatan pemanas secara teratur, terutama bagian dalam, dengan
menggunakan lap yang bersih dan kering.
2. Lakukan perbaikan atau penggantian komponen yang rusak atau aus sebelum
terjadi kerusakan yang lebih serius.
3. Jaga kebersihan lingkungan sekitar peralatan pemanas dengan membersihkan debu
dan kotoran secara teratur.
4. Simpan peralatan pemanas dengan baik setelah digunakan, hindari paparan sinar
matahari langsung dan tempatkan pada tempat yang kering dan aman.
Dengan melakukan tindakan pencegahan tersebut, kerusakan akibat kurangnya
perawatan dapat diminimalisir dan peralatan pemanas dapat bertahan lebih lama.
C. Kondisi lingkungan yang tidak mendukung
Kondisi lingkungan yang tidak mendukung juga dapat menjadi faktor penyebab
kerusakan pada peralatan pemanas. Beberapa contoh kondisi lingkungan yang tidak
mendukung antara lain:
1. Lingkungan yang lembab atau basah dapat menyebabkan karat atau korosi pada
elemen pemanas dan bagian lain dari peralatan pemanas.
2. Paparan sinar matahari langsung dapat membuat bagian-bagian plastik pada
peralatan pemanas menjadi retak atau pecah.
3. Lingkungan yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat membuat elemen pemanas
bekerja keras dan cepat aus.
Untuk mencegah kerusakan akibat kondisi lingkungan yang tidak mendukung, perlu
dilakukan beberapa tindakan pencegahan, antara lain:
1. Letakkan peralatan pemanas pada tempat yang kering dan terhindar dari paparan
sinar matahari langsung.
2. Jangan membiarkan peralatan pemanas terlalu lama terpapar kelembaban atau
kondisi basah, sehingga perlu memperhatikan lingkungan sekitarnya.
3. Jangan menempatkan peralatan pemanas di tempat yang terlalu panas atau terlalu
dingin, sehingga perlu memperhatikan temperatur ruangan.
8
Dengan melakukan tindakan pencegahan tersebut, kerusakan akibat kondisi
lingkungan yang tidak mendukung dapat diminimalisir dan peralatan pemanas dapat
bertahan lebih lama.

III. Langkah-Langkah Perbaikan pada Peralatan Pemanas


A. Perbaikan sederhana
Perbaikan sederhana pada peralatan pemanas dapat dilakukan jika kerusakan
masih ringan dan dapat diatasi dengan mudah. Berikut adalah beberapa langkah
perbaikan sederhana pada peralatan pemanas:
1. Ganti kabel listrik yang rusak atau aus dengan kabel baru yang sesuai
dengan spesifikasi peralatan pemanas.
2. Bersihkan bagian dalam peralatan pemanas dengan lap yang bersih dan
kering untuk menghilangkan kotoran atau karat pada elemen pemanas atau
thermostat.
3. Ganti elemen pemanas yang sudah aus dengan elemen baru yang sesuai
dengan spesifikasi peralatan pemanas.
4. Ganti saklar yang rusak atau aus dengan saklar baru yang sesuai dengan
spesifikasi peralatan pemanas.
5. Periksa pengatur suhu atau thermostat, dan jika diperlukan, ganti dengan
yang baru.
Untuk melakukan perbaikan sederhana, perlu memperhatikan beberapa hal,
antara lain:
1. Pastikan mematikan sumber listrik sebelum melakukan perbaikan untuk
menghindari terjadinya kecelakaan atau kerusakan yang lebih serius.
2. Pastikan mempergunakan alat dan bahan yang sesuai dengan spesifikasi
peralatan pemanas.
3. Jika tidak yakin atau merasa kesulitan, sebaiknya memanggil teknisi atau
ahli perbaikan peralatan listrik rumah tangga.
Dengan melakukan perbaikan sederhana tersebut, peralatan pemanas dapat
kembali berfungsi dengan normal dan menghindari kerusakan yang lebih serius.
B. Perbaikan dengan bantuan ahli
Jika kerusakan pada peralatan pemanas tergolong berat atau kompleks, maka
perlu melakukan perbaikan dengan bantuan ahli atau teknisi perbaikan peralatan
listrik rumah tangga. Berikut adalah beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk
melakukan perbaikan dengan bantuan ahli:
1. Mencari informasi tentang teknisi atau ahli perbaikan peralatan listrik
rumah tangga yang terpercaya dan berpengalaman.
2. Menjelaskan masalah atau kerusakan pada peralatan pemanas secara detail
kepada teknisi atau ahli perbaikan.
9
3. Memberikan akses atau izin kepada teknisi atau ahli perbaikan untuk
memeriksa dan memperbaiki peralatan pemanas.
4. Mengikuti saran atau rekomendasi dari teknisi atau ahli perbaikan untuk
memperbaiki peralatan pemanas.
Dalam melakukan perbaikan dengan bantuan ahli, perlu memperhatikan
beberapa hal, antara lain:
1. Pastikan memilih teknisi atau ahli perbaikan yang memiliki reputasi baik
dan terpercaya.
2. Pastikan mengecek biaya perbaikan dan memastikan biaya tersebut sesuai
dengan harga pasaran.
3. Pastikan mengetahui garansi dan jaminan dari teknisi atau ahli perbaikan
terhadap peralatan pemanas setelah diperbaiki.
Dengan melakukan perbaikan dengan bantuan ahli, peralatan pemanas
dapat diperbaiki dengan baik dan menghindari kerusakan yang lebih parah.
C. Penggantian peralatan
Jika peralatan pemanas mengalami kerusakan yang sangat parah atau sudah
mencapai usia maksimal, maka perlu dipertimbangkan untuk melakukan
penggantian peralatan. Berikut adalah beberapa langkah yang perlu dilakukan
dalam melakukan penggantian peralatan pemanas:
1. Memilih jenis dan merek peralatan pemanas yang sesuai dengan kebutuhan
dan anggaran.
2. Mencari informasi tentang spesifikasi, kelebihan, dan kekurangan dari jenis
dan merek peralatan pemanas yang akan dibeli.
3. Menjelaskan kepada teknisi atau ahli perbaikan peralatan listrik rumah
tangga untuk membantu mengganti peralatan pemanas.
4. Memperhatikan garansi dan jaminan dari produsen atau penjual terhadap
peralatan pemanas yang akan dibeli.
Dalam melakukan penggantian peralatan, perlu memperhatikan beberapa hal,
antara lain:
1. Pastikan memilih peralatan pemanas yang sesuai dengan kebutuhan dan
anggaran.
2. Pastikan mengetahui garansi dan jaminan dari produsen atau penjual
terhadap peralatan pemanas yang akan dibeli.
3. Pastikan melakukan instalasi peralatan pemanas yang benar dan sesuai
dengan aturan yang berlaku.

10
4. Pastikan melakukan perawatan teratur pada peralatan pemanas yang baru
agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Dengan melakukan penggantian peralatan pemanas yang rusak atau sudah
usang dengan peralatan yang baru dan sesuai, dapat meningkatkan efisiensi dan
keamanan dalam penggunaannya.
IV. Kesimpulan
Peralatan pemanas merupakan peralatan listrik yang rentan mengalami kerusakan. Untuk
menghindari kerusakan pada peralatan pemanas, pengguna perlu melakukan penggunaan yang
tepat, perawatan rutin, dan memperhatikan kondisi lingkungan sekitar. Jika terjadi kerusakan pada
peralatan pemanas, perbaikan sederhana dapat dilakukan oleh pengguna, namun perbaikan yang
memerlukan keahlian khusus harus dilakukan oleh ahli perbaikan peralatan listrik. Penggantian
peralatan menjadi pilihan terakhir jika kerusakan terlalu parah atau sudah tidak bisa diperbaiki
lagi.

V. Tugas
Judul Tugas: Perawatan dan Perbaikan Peralatan Pemanas
Deskripsi Tugas:
1. Buatlah daftar kerusakan yang sering terjadi pada peralatan pemanas.
2. Pilih satu jenis peralatan pemanas (misalnya, water heater, oven, microwave) dan
jelaskan secara detail langkah-langkah perbaikan jika mengalami kerusakan seperti
yang telah dijelaskan dalam materi pelajaran.
3. Tulislah cara-cara mencegah terjadinya kerusakan pada peralatan pemanas yang dipilih
di atas.
4. Presentasikan hasil tugasmu dengan membuat poster atau slide presentasi singkat
(minimal 5 slide) yang berisi informasi dari tiga poin di atas.
5. Kumpulkan tugasmu dalam bentuk softcopy dengan format yang telah ditentukan oleh
guru.
Waktu Pengerjaan: 2 minggu
Penilaian Tugas:
1. Kelengkapan daftar kerusakan pada peralatan pemanas: 20 poin
2. Kualitas penjelasan langkah-langkah perbaikan pada peralatan pemanas: 40 poin
3. Cara-cara mencegah terjadinya kerusakan pada peralatan pemanas: 20 poin
4. Kualitas poster atau slide presentasi: 10 poin
5. Kesesuaian format dan ketepatan waktu pengumpulan: 10 poin

11
VI. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Pertemuan ke- 4

Kegiatan Awal ( 30 Menit) Kegiatan Inti (210 Menit)

Sapaan dan salam pembuka dari guru kepada Guru menjelaskan tentang jenis-jenis peralatan
siswa. pemanas dan kerusakan yang sering terjadi pada
Guru memberikan motivasi dan tujuan peralatan pemanas.
pembelajaran kepada siswa. Guru menjelaskan cara perawatan dan
Guru melakukan pretest untuk mengetahui perbaikan pada peralatan pemanas.
tingkat pemahaman siswa mengenai materi Siswa diajak untuk melakukan praktik langsung
yang akan diajarkan. dalam perawatan dan perbaikan peralatan
Apa saja jenis-jenis peralatan pemanas yang pemanas, seperti membersihkan filter pada AC
biasa digunakan di rumah?, Apa saja atau membersihkan bagian-bagian pada setrika.
kerusakan yang sering terjadi pada elemen Guru memberikan contoh kasus dan diskusi
pemanas?, Apa saja langkah-langkah bersama dengan siswa mengenai cara
perbaikan sederhana pada peralatan penanganan kerusakan pada peralatan pemanas.
pemanas?, Apa saja faktor-faktor penyebab
kerusakan pada peralatan pemanas?, Apa
saja langkah-langkah perbaikan yang dapat
dilakukan dengan bantuan ahli?

12
Kegiatan Penutup (30 Menit) Referensi

1. Guru melakukan evaluasi terhadap Belajar Listrik Rumah Tangga:


pemahaman siswa melalui tanya jawab. Perawatan dan Perbaikan Peralatan Listrik.
2. Guru memberikan kesimpulan dan (n.d.). Retrieved from
rangkuman tentang materi yang telah https://www.belajarlistrik.com/perawatan-dan-
diajarkan. perbaikan-peralatan-listrik-rumah-tangga/
3. Guru memberikan tugas untuk dijadikan
evaluasi terhadap pemahaman siswa Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan
mengenai materi yang telah diajarkan. Energi: Kementerian Energi dan Sumber
4. Sapaan dan salam penutup dari guru Daya Mineral. (2018). Petunjuk Teknis
kepada siswa. Perbaikan dan Pemeliharaan Instalasi Listrik
Rumah Tangga. Jakarta: Direktorat Jenderal
Listrik dan Pemanfaatan Energi.

Rahmawati, R., & Kurniawan, D.


(2019). Pemanfaatan Peralatan Listrik
Rumah Tangga dan Dampaknya pada
Lingkungan. Jurnal Edukasi Sains Dan
Teknologi, 4(2), 63-71.

Sugiyanto, G. (2016). Teknik Perbaikan Alat


Listrik. Jakarta: PT. Grasindo.

Suyanto, S., & Marzuki, M. (2018). Panduan


Praktis Perbaikan Peralatan Listrik Rumah
Tangga. Yogyakarta: Penerbit CV Andi
Offset.

13
Refleksi Guru Lembar Kegiatan

Apakah ada kendala pada kegiatan 1. Praktik kolaboratif


pembelajaran? 2. Lembar Aktivitas praktik
Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan
pembelajaran?
Apa saja kesulitan siswa yang dapat
diidentifikasi pada kegiatan
pembelajaran?
Apakah siswa yang memiliki kesulitan
ketikaberkegiatandapatteratasi dengan baik?
Apa level pencapaian rata-rata siswa
dalam kegiatan pembelajaran ini?
Apakah seluruh siswa dapat dianggap
tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
Apa strategi agar seluruh siswa dapat
menuntaskan kompetensi?

Refleksi Peserta Didik

Apakah ada yang mengalami kesulitan


ketika berkegiatan?
Apakahpembelajaranhariin menyenangkan?
Apa yang bisa kamu dapatkan dari
pembelajaran hari ini?
Apayangakankamulakukan selanjutnya?
Apa yang akan kamu lakukan untuk
melakukan perbaikan pembelajaran?

14
VII. ASESMEN

Jenis Asesmen : A. Tertulis ( formatif atau penugasan)

B. Praktik

VIII. REMEDIAL DAN PENGAYAAN

A. Pengayaan
1. Pelajari panduan perawatan dan pemeliharaan peralatan listrik yang dimiliki.

2. Amati peralatan listrik yang ada di sekitar rumah atau tempat tinggal, lalu catat jenis
peralatan dan bagaimana cara merawat dan memeliharanya.

3. Buatlah sebuah laporan singkat mengenai peralatan listrik yang diamati beserta
langkah-langkah perawatan dan pemeliharaannya..
B. Remedial
1. Pelajari tata cara yang benar dalam menggunakan peralatan listrik, serta bahaya yang
dapat terjadi jika tidak memperhatikan keselamatan.
2. Buatlah sebuah daftar kecil mengenai tips keselamatan dalam menggunakan peralatan
listrik, serta simbol-simbol keselamatan yang terkait.
3. Review kembali materi dan praktik keselamatan penggunaan peralatan listrik dengan
mempraktekkannya di rumah atau lingkungan sekitar dengan bantuan orang dewasa yang
ahli dalam bidang tersebut.

21
IX. GLOSSARIUM

SOP : Standart Operating Procedure

5R : Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin.

22
LAMPIRAN

SOAL PENUGASAN

MATERI :
Materi Perawatan dan Perbaikan Peralatan Listrik Rumah Tangga tentang Kerusakan yang
Sering Terjadi dan Langkah-langkah Perbaikan Peralatan Pemanas

PETUNJUK :
Judul Tugas: Tabel Kerusakan dan Perbaikan Peralatan Pemanas
Deskripsi Tugas:
1. Buatlah tabel dengan dua kolom dan lima baris.
2. Kolom pertama berisi jenis-jenis peralatan pemanas (misalnya, water heater, oven,
microwave, rice cooker, dan toaster), sedangkan kolom kedua berisi kerusakan yang
sering terjadi pada masing-masing peralatan tersebut.
3. Isilah kolom kedua dengan kerusakan yang sering terjadi pada peralatan pemanas
yang telah dipilih.
4. Isilah kolom pertama dengan langkah-langkah perbaikan untuk setiap kerusakan yang
tercantum pada kolom kedua.
Kumpulkan tugasmu dalam bentuk softcopy dengan format yang telah ditentukan oleh guru.
Waktu Pengerjaan: 1 minggu

Isilah tabel dibawah ini sesuai dengan perintah di atasnya.

NO JENIS PERALATAN KERUSAKAN YANG LANGKAH LANGKAH


PEMANAS SERING TERJADI PERBAIKAN
1
2
3
4
5

LEMBAR AKTIVITAS PRAKTIK

Intruksi :

Kerjakan secara berkelompok yang terdiri dari 4 orang


1. Masing masing kelompok harus melakukan identifikasi kerusakan pada peralatan
pemanas yang telah diberikan.

2. Perhatikan faktor-faktor penyebab kerusakan pada peralatan pemanas yang telah


dipelajari sebelumnya.!

3. Diskusikan hasilnya!

4. Buat laporan praktik, presentasikan

Nama Kelompok : ...............................................

Anggota Kelompok : ………………………………………………

Kelas : ...............

24
SISTEMATIKA LAPORAN

I. Identitas

A. Nama

B. Kelas

C. Judul Praktik

D. Tanggal

II. Tujuan Praktik

Setelah melakukan praktik/pengamatan siswa diharapkan bisa:

A. Mengetahui……

B. Membedakan……

III. Landasan Teori

Berisi tentang materi/teori yang mempermudah dan membantu siswa agar


mudah melakukan praktik/pengamatan.

IV. Pengamatan

Berisi table hasil pegamatan yang dilakukan oleh siswa

V. Kesimpulan

25
RUBRIK ASSESMEN
Aspek Belum Kompeten Cukup Kompeten Sangat Kompeten
(0-5) Kompeten (6-7) (8-9) (10)
Proses Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik Peserta didik
praktik terlibat dalam terlibat dalam terlibat dalam terlibat dalam
pemantauan pemantauan pemantauan penyusunan hasil penyusunan hasil
secara pemantauan secara pemantauan secara
berkelompok aktif namun aktif dan terbuka
menutup diri untuk diskusi
untuk diskusi
Proses Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Presentasi mampu mampu mampu mampu
hasil memprsentasikan mempresentasikan mempresentasikan mempresentasikan
hasil hasil penyusunan hasil penyusunan hasil penyusunan
namun dengan dengan sikap yang dengan sikap yang
sikap yang kurang baik namun tidak baik dan mampu
baik mampu berdiskusi berdiskusi
Hasil Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik Peserta didik
penyusunan menyusun laporan kurang mampu mampu mampu
laporan praktik mengidentifikasi mengidentifikasi mengidenifikasi
permasalahan dan permasalahan permasalahan dan
kurang mampu tetapi tidak menyusun lapaoran
menyusun laporan mampu menyusun praktik dengan baik
praktik hasil lapoaran
praktik
Keterangan :

□ Siswa yang BELUM KOMPETEN maka harus mengikuti pembelajaran


REMEDIAL.
□ Siswa yang CUKUP KOMPETEN diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya
sehingga mencapai level yang kompeten PENGAYAAN.

26
Penilaian
NO NAMA Nilai Proses Nilai Proses Nilai Hasil Total Keter
URUT SISWA praktik Presentasi hasil penyusunan Nilai angan
pemantauan laporan praktik
secara
berkelompok

Keterangan :

1. Siswa yang mempunyai nilai < 8 = Belum Lulus


2. Siswa yang mempunyai nilai > 8 = Lulus

27

You might also like