BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Budidaya tanaman hias merupakan kegiatan lintas sektor yang

menciptakan pertumbuhan rantai ekonomi, membantu menciptakan lapangan

kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat, terutama pada usaha kecil

dan menengah. Puluhan tahun yang lalu, para pemburu tanaman hias adalah

orang-orang tertentu yang gemar mengoleksi tanaman hias, namun kini

memasuki masyarakat luas. Promosi pariwisata yang lebih terfokus telah

menyebabkan pertumbuhan hotel, restoran, dan perusahaan layanan publik

lainnya. Semua fasilitas tersebut mutlak membutuhkan tanaman hias untuk

menambah nilai estetika untuk menarik perhatian para pengunjung.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu strategi pemerintah untuk

tidak hanya memperkenalkan para pemulia tanaman hias, tetapi juga

memotivasi mereka untuk terus melakukan terobosan-terobosan peningkatan

kualitas. Melepaskan potensi pasar hias akan menyebabkan munculnya lebih

banyak pesaing. Agar petani bisa bertahan, usaha ini harus digarap dengan

serius, termasuk terus menjaga kualitas yang berdampak signifikan terhadap

harga..

Untuk menghasilkan produk tanaman hias yang bersaing tinggi maka

diperlukan cara untuk mempertinggi kuantitas dan kualitas dari tanaman hias

tersebut secara rasional, efisien dan ekonomis, serta dalam hal penataan

Strategi bertahan Pengusaha ..., Arnetanio Satya Katulistiwa, FPP UMP, 2022
 2

pertanaman (cropping System) yaitu cara pengaturan dan pemilihan jenis

tanaman yang diusahankan pada sebidang tanah selama jangka waktu tertentu.

Jumlah permintaan akan tanaman hias setiap saat berubah, tergantung

dengan trend dan selera konsumen sejalan dengan tingkat pendapatan

masyarakat. Perubahan jumlah permintaan juga dipengaruhi oleh adanya

perayaan-perayaan hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, Natal dan Imlek

atau hari-hari besar lainnya (Aritonang, 2009).

Kegiatan usaha tanaman hias berkembang di berbagai daerah di

Indonesia dan berperan menjadi pusat bertumbuhan ekonomi yang cukup

penting. Pada masa kini kegiatan usaha tanaman hias dilakukan secara

komersial yang mampu menggerakkan pertumbuhan industri barang dan jasa.

Berkembangnya kegiatan usaha tanaman hias di dalam negeri berhubungan

dengan meningkatnya pendapatan konsumen, tuntutan keindahan lingkungan,

pembangunan industri pariwisata, pembangunan kompleks perumahan,

perhotelan dan perkantoran.

Berkembangnya pemanfaatan tanaman hias, permintaan pasar

domestik dalam beberapa tahun terakhir meningkat cukup tajam

menyebabkan sektor produksi tanaman hias di berbagai daerah semakin aktif

dan memandang hal tersebut sebagai peluang untuk memenuhi kebutuhan

konsumen. Dalam rangka meningkatkan persentase nilai tanaman hias dalam

perekonomian nasional dibutuhkan perbaikan budidaya melalui penerapan

teknologi inovatif, penguatan kelembagaan, peningkatan akses permodalan

Strategi bertahan Pengusaha ..., Arnetanio Satya Katulistiwa, FPP UMP, 2022
 3

dan pengembangan kawasan sentra produksi. Langkah tersebut diharapkan

mampu meningkatkan kapasitas produksi yang pada akhirnya dapat

memenuhi kebutuhan ekspor. Penggalakan ekspor tanaman hias perlu

dilakukan dalam usaha peningkatan devisa negara yang berguna untuk

pemulihan kondisi perekonomian nasional. Secara produksi tanaman hias

dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Produksi Tanaman Hias di Indonesia, Tahun 2018-2020.

NO Jenis Bunga Tahun Tahun Tahun
2018 2019 2020
(Tangkai) (Tangkai) (Tamgkai)
1 Anggrek 24.717.840 18.608.657 11.683.333
2 Anthurium bunga 5.390.417 4.463.472 2.505.198
3 Anyelir 1.732.585 1.872.739 1.476.709
4 Garbera (Herbras) 26.608.911 33.003.177 13.008.791
5 Gladiol 2.341.720 1.997.219 2.471.752
6 Heliconia (Pisang) 1.583.467 1.156.737 1.107.564
7 Krisan 488.176.610 465.359.952 383.466.100
8 Mawar 202.065.050 213.927.138 147.658.256
9 Sedap malam 116.909.674 123.520.862 115.159.831
10 Dracaena 7.801.323 8.017.348 8.329.555
11 Melati 32.578.506 25.847.060 27.339.266
12 Palem 745.544 713.454 475.823
Jumlah 877.353.141 898.895.815 714.682.178
Sumber: BPS dan Statistik Pertanian Holtikultura 2020
Produksi tanaman hias di Indonesia dari tahun ketahun selalu

mengalami naik turun. Hal tersebut dilihat dari Tabel 1 peningkatan produksi

terbesar terjadi pada beberapa jenis tanaman hias yang sering laku atau terjual.

Contohnya saja pada tanaman tersebut yang paling banyak diminati itu pada

tahun 2019 dengan berjumlah 898.895.815 tangkai, kemudian untuk bunga di

tahun 2020 mengalami penurunan

Strategi bertahan Pengusaha ..., Arnetanio Satya Katulistiwa, FPP UMP, 2022
 4

Kabupaten Banyumas merupakan salah satu daerah yang memiliki

potensi dalam mengembangkan usaha tani tanaman hias. Menurut Badan

Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah 2020, Kabupaten Banyumas mempunyai

prospek dalam usaha tani tanaman hias dan penting untuk dikembangkan

supaya dapat lebih bersaing di skala pasar nasional. Dilihat dari jumlah

produksi tanaman hias pada tahun 2020, Jenis tanaman hias Anggrek pada

tahun 2018 sebesar 24.717.840 tangkai. Dan pada tahun 2019 jenis tanaman

hias Mawar sebesar 213.927.138 tangkai. Serta di wilayah Jawa tengah pun

menjadi wilayah yang memiliki produksi tanaman hias terbesar hal tersebut

dapat dilihat pada Tabel 2

Tabel 2. Sepuluh Besar Produksi Tanaman Hias di Jawa Tengah.

Tahun 2020
No Kabupaten/Kota Anggrek Anthurium Anturium
bunga Daun
1. Cilacap 1.180 72 38
2. Banyumas 10.324 4.000 6.217
3. Purbalingga - - -
4. Banjarnegara - - 79
5. Kebumen - - -
6. Purworejo 310 40 -
7. Wonosobo - - -
8. Magelang 42.789 50 2.500
9. Boyolali 105 130 2.250
10. Klaten - - -
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah Dalam Angka (2020)
Di Kabupaten Banyumas terdapat sektor usaha tani tanaman hias

tepatnya di Kecamatan Baturaden. Kecamatan Baturaden merupakan salah

satu daerah yang memiliki potensi cukup besar dalam pengembangan

Strategi bertahan Pengusaha ..., Arnetanio Satya Katulistiwa, FPP UMP, 2022
 5

usahatani tanaman hias. Usaha tanaman hias ini merupakan sumber

pendapatan utama bagi masyarakat setempat, karena sebagaian besar

penduduknya bermata pencarian sebagai petani tanaman hias. Usaha tanaman

hias ini memang dapat memberikan keuntungan yang besar bagi para

petaninya. Saat ini tanaman hias menjadi suatu bisnis yang booming, booming

artinya karena terdapat suatu permintaan yang banyak. Menurut salah satu

pemilik pengusaha tanaman hias bernama Bapak Fajar juga menjelaskan

bahwa pada tahun 2019 keuntunganya sebelum pandemi naik 100%, dan

turunya 50% sedangkan pada saat wabah Covid-19 yang terus mewabah mulai

dari Januari 2020 sampai bulan Maret 2020, keuntunganya 0% dikarenakan

sepi pembeli. Pandemi covid-19 ini menghasilkan dampak beragam terhadap

sosial ekonomi berbagai lapisan masyarakat tak terkecuali para petani.

Perubahan sosial dapat terlihat dengan adanya pandemi virus ini, dimana

perubahan ini sesuatu yang jauh dari apa yang direncanakan bahkan suatu

perubahan yang tidak diinginkan masyarakat (Hamid, 2020).

Oleh karena itu penulis ingin melakukan penelitian kepada pemilik

usaha tanaman hias tentang strategi usaha, targer pasar, serta permasalahan

tanaman hias di saat pandemi Di Baturraden tersebut. Dengan adanya sepi

pembeli di masa pandemi itu, ingin mengetahui apa target pasar yang mereka

tuju. Karena target pasar sendiri yaitu dimana suatu perusahaan / pengusaha

mencari target untuk memudahkan barang mudah untuk dijual. Jadi, dengan

adanya target pasar yang baik memudahkan para pengusaha tanaman hias

Strategi bertahan Pengusaha ..., Arnetanio Satya Katulistiwa, FPP UMP, 2022
 6

masih memiliki peluang untuk memperoleh pemasukan. sehingga usaha

tanaman hias di Baturraden menjadi komoditas unggulan yang dapat

meningkatkan ekonomi rakyat setempat (Anonim, 2021)

B Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi bertahan yang digunakan pada pengusaha tanaman

hias di Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas pada saat

pandemi berlangsung ?

2. Bagaimana target pasar yang diterapkan pada pengusaha tanaman hias

di Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas ?

3. Permasalahan dan solusi yang seperti apa yang dialami oleh pemilik

pengusaha tanaman hias pada saat pandemi berlangsung ?

C Tujuan Penelitian
1. Mengetahui strategi apa yang digunakan para pengusaha tanaman hias

di Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas di saat pandemi

berlangsung

2. Mengetahui target pasar yang diterapkan para pengusaha tanaman hias

di Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas di saat pandemi

berlangsung

3. Mengetahui permasalahan yang dialami oleh para pengusaha tanaman

hias serta solusinya di Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas di

saat panemi berlangsung.

Strategi bertahan Pengusaha ..., Arnetanio Satya Katulistiwa, FPP UMP, 2022
 7

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis dapat mengembangkan pikiran kritis penulis, mampu

memberikan pengetahuan tentang strategi bertahan pengusaha tani

tanaman hias dan sebagai salah syarat kelulusan dari Fakultas

Pertanian dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Purwokerto

2. Bagi petani penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk

mengembangkan usaha tani tanaman hias. khususnya dimasa pandemi

sedang berlangsung

3. Bagi pemerintah daerah setempat penelitian ini diharapkan dapat

menjadi bahan pertimbangan pengembangan usaha tani yang lain.

4. Bagi pembaca dapat memperdalam pengetahuan tentang

pengembangan usaha tani dan sebagai referensi penelitian mendatang

E. Pembatasan Masalah dan Asumsi

1. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Baturaden Kabupaten

Banyumas

2. Penelitian ini terfokus pada strategi bertahan yang berlangsung di

masa pandemi di Kecamatan Baturaden Kabupaten Banyumas

3. Responden yang dipilih dalam penelitian adalah para pelaku usaha

tanaman hias yang ada di Kecamatan Baturaden Kabupaten Banyumas

4. Responden diasumsikan memiliki pengetahuan tentang strategi

bertahan yang digunakan di saat pandemi berlangsung

Strategi bertahan Pengusaha ..., Arnetanio Satya Katulistiwa, FPP UMP, 2022
 8

5. Responden yang memenuhi syarat diasumsikan menjawab pertanyaan

dengan benar dan jujur

6. Cara upaya usaha tanaman hias agar bisa bertahan di masa pandemi

Strategi bertahan Pengusaha ..., Arnetanio Satya Katulistiwa, FPP UMP, 2022