You are on page 1of 4

BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Indikator mutu yang diukur di Ruang rawat inap Bougenvile RS UMUM SEJIRAN
SETASON BANGKA BARAT adalah:
1. Angka kepuasan pasien rawat inap.
2. Angka phlebitis
3. Angka keterlambatan assesment awal perawatan pasien rawat inap.
Profil Indikator mutu sebagai berikut:

PROFIL INDIKATOR MUTU 1


Kode :
Nama Indikator Mutu : KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP
Definisi Operasional  Kepuasan adalah pernyataan puas pelanggan rawat
inap terhadap pelayanan rumah sakit.
 Pelayanan rumah sakit yang dmaksud adalah
pelayanan dokter, pelayanan perawat, pelayanan
obat, pelayanan makanan, dan kebersihan lingkungan
ruang rawat
 Pelanggan rawat inap yang dmaksud adalah : pasien
rawat inap mulai hari ke-2 perawatan.
Penanggung Jawab  Jumlah
: Pj Mutu Sample
disetiap : minimal
ruang 30 tiap ruang.
rawat inap
Kebijakan Mutu : Kenyamanan
Dasar Pemikiran : Hasil survey output kepuasan pelanggan rumah sakit akan
muncul angka indek kepuasan pasien. Hal ini penting
bagi rumah sakit sendiri dan bagi pihak pemerintah
atau lembaga lainnya untuk mengetahui rating pelayanan.

Numerator : Nilai yang didapat dari pasien


Denominator : Jumlah nilai maksimal
Formula : Nilai yang didapat dari pasien
------------------------------------------------------- x100
Jumlah nilai maksimal

Kriteria Inklusi : Pasien yang dirawat lebih dari 2 hari

Kriteria Ekslusi : Pasien dirawat kurang dari 2 hari


Metodologi : Retrospektif
Tipe Pengukuran : Proses
Waktu Pelaporan : Bulanan
Frekwensi Pelaporan : Triwulan
Target Kinerja : 80
Standar Kinerja : 90
Jumlah Sample : 30 pasien setiap ruang rawat inap perbulan
Area Monitoring : Seluruh unit rawat inap

: Dalam Rapat Struktural dan Sistem Manajemen Informasi


Rencana Komunikasi
Dokumen Akreditasi.

PROFIL INDIKATOR MUTU 2

Kode :
Nama Indikator Mutu : ANGKA INFEKSI JARUM INFUS (PHLEBITIS)
Definisi Operasional : Angka kejadian terjadinya infeksi pembuluh darah vena
(phlebitis) yang timbul setelah 3x24 jam di ruang rawat
inap

Penanggung Jawab : IPCN Ruang Rawat Inap Bougenvile


Kebijakan Mutu : Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dasar Pemikiran  Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012
 PPI. 6 Rumah sakit menggunakan pendekatan
berdasarkan risiko dalam menentukan fokus dari
program pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah
sakit adalah pencegahan, pengendalian dan
pengurangan infeksi terkait pelayanan kesehatan.
 Rumah sakit harus mengumpulkan, mengevaluasi data
dan tempat infeksi yang relevan salah satunya adalah
salah satunya adalah pelayanan vena central, saluran
vena perifer dan lainnya.

: Jumlah hari terpasang infus yang mengalami infeksi


Numerator
(phlebitis).
Denominator : Jumlah hari terpasang infus.
Formula
:Jumlah hari terpasang infus yang mengalami infeksi (phlebitis). x 100 %

Jumlah hari terpasang infus


Kriteria Inklusi : Semua pasien yang terpasang infus pada saat di rawat
dengan tanda-tanda phlebitis
Kriteria Ekslusi : Infeksi intra vena ( phlebitis) yang didapatkan pada
pemasangan infus sebelum pasien dirawat di rumah sakit
Metodologi : Concurrent
Tipe Pengukuran : Outcome
Waktu Pelaporan : April, Juli, Oktober, Januari
Frekwensi Pelaporan : Setiap 3 bulan
Target Kinerja : < 1,5 per-mill
Standar Kinerja :0%
Jumlah Sample : Seluruh hari terpasang infus
Area Monitoring : Ruang Rawat Inap
Rencana Komunikasi : Dalam Rapat Struktural dan Sistem Manajemen Informasi
Dokumen Akreditasi

PROFIL INDIKATOR MUTU 3

Kode :
Nama Indikator Mutu : ANGKA KETERLAMBATAN ASESMEN AWAL
KEPERAWATAN PASIEN RAWAT INAP
: Assesmen awal keperawatan pasien rawat dilakukan lebih dari
Definisi Operasional
1 x 24
Penanggung Jawab : Supervisor Unit Rawat Inap
Kebijakan Mutu : Kelengkapan Assesmen Pasien
Dasar Pemikiran : Standar AP.1
Semua pasien yang dilayani rumah sakit harus
diidentifikasi kebutuhan pelayanannya melalui suatu
proses asesmen yang baku.
Numerator : Jumlah asesmen awal keperawatan pasien rawat inap yang
dilakukan lebih dari 1 x 24 jam dalam periode tertentu
Denominator : Jumlah pasien baru rawat inap dalam periode yang sama.
Formula : Jumlah asesmen yang lebih dari 1 x 24 jam dalam periode tertentu
x 100 %
Jumlah pasien baru rawat inap dalam periode yang sama.

Kriteria Inklusi : -
Kriteria Ekslusi : -
Metodologi : Concurrent
Tipe Pengukuran : Proses
Waktu Pelaporan : Januari, April, Juli, Oktober
Frekwensi Pelaporan : Setiap 3 bulan
Target Kinerja :0%
Standar Kinerja :0%
Jumlah Sample : Seluruh pasien rawat inap
Area Monitoring : Ruang Rawat Inap
: Dalam Rapat Struktural dan Sistem Manajemen Informasi
Rencana Komunikasi
Dokumen Akreditasi

You might also like