Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 9 - Makalah Evaluasi Pembelajaran PDF
Kelompok 9 - Makalah Evaluasi Pembelajaran PDF
Disusun oleh:
SEMARANG
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Shalawat serta salam
kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya kelak di
akhirat. Rasa syukur dan terima kasih kami ucapkan untuk Ibu Bunga Ihda Norra, M.Pd
selaku dosen mata kuliah Evaluasi Pembelajaran yang telah menyerahkan kepercayaannya
kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Kami berharap agar makalah kami yang berjudul “ANALISIS INSTRUMEN
PENILAIAN” dapat bermanfaat dan meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait
materi yang akan disampaikan.
Demikian yang dapat kami sampaikan, mohon maaf apabila dalam penulisan
makalah kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Saya menyadari bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan masih
membutuhkan kritik serta saran dari pembaca untuk menjadikan makalah ini lebih baik
kedepannya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………. 3
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………. 4
A. Latar Belakang………………………………………………………………………… 4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………... 4
C. Tujuan………………………………………………………………………………….. 4
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………………………… 6
A. Analisis Instrumen Penilaian………………………………………………………...… 6
B. Analisis Kuantitatif ……………………………………………………………………. 6
1. Analisis Soal Pilihan Ganda…………………………………..................................... 9
2. Analisis Kuantitatif Soal Isai…………………………………………..................... 10
C. Analisis Kualitatif…………………………………………………………………….. 12
1. Analisis Kualitatif Soal Pilihan Ganda…………………………………………..… 12
2. Analisis Kualitatif Soal Isai……………………………………………………...… 16
BAB II
PENUTUP…………………………………………………………………………………... 19
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………… 19
B. Saran………………………………………………………………………………….. 20
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar-mengajar di sekolah atau yang lebih dikenal dengan istilah
pengajaran merupakan sebuah proses yang tidak hanya bersifat mekanisme saja, tetapi
juga memiliki visi, misi, dan tujuan sebagai target yang harus dicapai. Dalam
mencapai target tersebut, perlu dilakukan evaluasi pada pembelajaran sebagai tolok
ukur untuk mengetahui sampai seberapa jauh tingkat kompetensi yang dicapai
pembelajar dari materi yang sudah dipelajari. Selain itu, dalam evaluasi pembelajaran
juga terdapat metode yaitu analisis bentuk soal baik berupa bentuk pilihan ganda
maupun esai.
Analisis butir soal merupakan peninjauan pertanyaan untuk mendapatkan
kualitas yang baik dalam tes. Analisis butir soal dilaksanakan dalam upaya untuk
memperbaiki tes dan untuk mencari kekurangan dalam butir tes. Oleh karena itu,
untuk mengetahui kesalahan dan kekeliruan dalam penyusunan butir soal pada suatu
tes, dilakukanlah analisis butir soal, sehingga butir tes dapat diperoleh hasil yang
bermutu. Guru harus melakukan kegiatan analisis soal, karena kegiatan ini dilakukan
untuk meningkatkan kualitas soal yang ditulis. Analisis butir soal merupakan suatu
proses peringkasan, penggunaan, dan pengumpulan informasi untuk memutuskan
disetiap penilaian yang didapat dari jawaban peserta didik.
Analisis butir soal dapat dilakukan dengan dua model yaitu analisis kualitatif
dan kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisis yang dilakukan oleh teman sejawat
dalam rumpun keahlian yang sama. Tujuannya adalah untuk menilai materi,
konstruksi, dan apakah bahasa yang digunakan sudah memenuhi pedoman dan bisa
dipahami peserta didik. Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan cara
mengujicobakan instrumen yang telah dianalisis secara kualitatif kepada sejumlah
peserta didik yang memiliki karakteristik sama dengan peserta didik yang akan diuji
dengan instrumen tersebut. Jawaban hasil uji coba bertujuan untuk melihat
karakteristik instrumen seperti indeks kepekaan atau kesensitifan instrumen, yaitu
dengan cara membagi jumlah peserta didik yang menjawab benar dengan jumlah
peserta tes. Batas minimumnya adalah 75%. Untuk mengetahui efektivitas proses
pembelajaran dapat dilakukan dengan cara melihat karakteristik butir instrumen
dengan mengikuti acuan kriteria yang tercermin dari besarnya harga sensitivitas. Hal
ini dapat diketahui manakala dilakukan tes awal atau pretest dan tes setelah
pembelajaran atau posttest.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari analisis instrumen penilaian?
2. Apa pengertian analisis kuantitatif?
3. Bagaimana analisis kuantitif pada soal pilihan ganda?
4. Bagaimana analisis kuantitatif pada soal esai?
5. Apa pengertian analisis kualitatif ?
6. Bagaimana analisis kualitatif pada soal pilihan ganda?
7. Bagaimana analisis kualitatif pada soal esai?
4
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian analisis instrumen penilaian
2. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian analisis kuantitatif
3. Mahasiswa mampu mengetahui analisis kuantitatif pada soal pilihan ganda
4. Mahasiswa mampu mengetahui analisis kuantitatif pada soal esai
5. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian analisis kualitatif
6. Mahasiswa mampu mengetahui analisis kualitatif pada soal pilihan ganda
7. Mahasiswa mampu mengetahui analisis kualitatif pada soal esai
5
BAB II
PEMBAHASAN
B. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah proses mengumpulkan dan mengevaluasi data
terukur dan dapat diverifikasi seperti pendapatan, pangsa pasar, dan upah untuk
memahami perilaku dan kinerja bisnis. Analisis kuantitatif merupakan pengumpulan
data penelitian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan serangkaian instrumen
penelitian berupa tes/kuesioner. Pendekatan kuantitatif menekankan kepada hasil dari
rata-rata keragaman yang ada. Pendekatan kuantitatif dipandang sebagai suatu bersifat
6
eksploratoris dan induktif. Kuantitatif fokus pada keandalan/reliabilitas adalah kunci
(Sekaran & Bougie, 2016).
Analisis butir soal secara kuantitatif penelaahan soal secara kuantitatif
adalah penelaahan butir soal didasarkan pada data empirik dari butir soal
yang bersangkutan. Data empirik ini diperoleh dari soal yang telah diujikan. Ada
dua pendekatan dalam analisis secara kuantitatif, yaitu pendekatan klasik dan
modern. Analisis butir soal secara klasik adalah proses penelaahan melalui
informasi dari jawaban peserta didik menggunakan teori tes klasik. Sedangkan
pendekatan modern adalah penelaahan butir soal dengan menggunakan
Item Response Theory (IRT) atau teori jawaban butir soal. Teori ini
merupakan suatu teori yang menggunakan fungsi matematika untuk
menghubungkan antara peluang menjawab benar dengan kemampuan
peserta didik (Rosida, 20..).
Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mengujicobakan
instrumen yang telah dinalisis secara kualitatif kepada sejumlah peserta didik yang
memiliki krakteristik sama dengan peserta didik yang akan diuji dengan instrumen
tersebut. Jawaban hasil uji coba bertujuan untuk melihat karakteristik instrumen
seperti indeks kepekaan atau kesensitipan instrumen, yaitu dengan cara membagi
jumlah peserta didik yang menjawab benar dengan jumlah peserta tes. Batas
minimumnya adalah 75%.
7
menyusun soal tes beserta kunci jawabannya, dan (4) menelaah soal tes sebelum
dicetak atau digandakan. Sedangkan indikator yang dijadikan pedoman untuk
mengukur validitas isi pada penelitian ini adalah (1) kesesuaian dengan kisi-kisi
tes, (2) kesesuaian dengan tujuan penellitian, (3) butir soal merupakan sampel
yang representatif dari sebuah populasi atau sub kompetensi dasar, (4) butir soal
tidak memerlukan pengetahuan lain dalam menjawabnya, dan (5) soal telah
menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. Menghitung
persentase validitas isi dalam butir soal dirujuk dari Rahmasari (2016) sebagai
berikut:
8
Sumber: (Rahmasari, 2016).
Tingkat Kesukaran
Menurut Suharsimi (2013:222-225) yaitu: Soal yang baik adalah soal yang
tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak
merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang
terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai
semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya. Dibalik pernyataan
tersebut perlu dipahami bahwa sangat diperlukan adanya tingkatan untuk setiap soal
yangdibuatbaik berupa pilihan ganda maupun essay. Hal tersebut di membantuguru
mengevaluasi hasil belajar siswa dari materi yang disampaikan, kemudian tidak hanya
itu namun juga dapat melatih dan mengetahui daya pikir dan kemampuan nalar siswa
untuk memecahkan suatu permasalahan yang ada dalam soal yang dikerjakan karena
setiap anak memiliki kemampuan menjawab soal essay yang berbeda.
Analisis Butir Soal Kuantitatif
Penelaahan soal secara kuantitatif adalah penelaahan butir soal didasarkan
pada data empirik dari butir soal yang bersangkutan. Data empirik ini diperoleh dari
soal yang telah diujikan. Ada dua pendekatan dalam analisis secara kuantitatif, yaitu
pendekatan klasik dan modern. Analisis butir soal secara klasik adalah proses
penelaahan melalui informasi dari jawaban peserta didik menggunakan teori tes
klasik.
Ada beberapa alasan mengapa diperlukan analisis butir soal. Menurut
(Asmawi Zainul, dkk :1997) alasan tersebut antara lain:
1. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan butir tes, sehingga dapat
dilakukan seleksi dan revisi butir soal.
2. Untuk menyediakan informasi tentang spesifikasi butir soal secara lengkap,
sehingga akan lebih memudahkan bagi pembuat soal dalam menyusun
perangkat soal yang akan memenuhi kebutuhan ujian dalam bidang dan
tingkat tertentu.
3. Untuk segera dapat mengetahui masalah yang terkandung dalam butir soal.
4. Untuk dijadikan alat guna menilai butir soal yang akan disimpan dalam
kumpulan soal.
5. Untuk memperoleh informasi tentang butir soal sehingga memungkinkan
untuk menyusun beberapa perangkat soal yang paralel.
9
Test objektif bentuk multifle choice test (pilihan berganda) Test multifle chois,
tes pilihan ganda merupakan tes objektif dimana masing-masing tes disediakan lebih
dari kemungkinan jawaban, dan hanya satu dari pilihan-pilihan tersebut yang benar
atau yang paling benar. Penyusunan tes dalam bentuk multifle chois
a. Hendaknya antara pernyataan dalam soal dengan alternatif jawaban terdapat
kesesuaian.
b. Kalimat pada tiap-tiap butir soal hendaknya dapat disusun dengan jelas.
c. Sebaiknya soal hendaknya disusun menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
d. Setiap butir pertanyaan hendaknya hanya mengandung satu masalah, meskipun
masalah itu agak kompleks (Asrul, 2015).
10
c. Item-item pertanyaan tes esai sebaiknya jelas dan tidak menimbulkan
kebingungan sehingga para siswa dapat menjawab dengan tidak ragu-ragu
d. Sertakan petunjuk waktu pengerjaan untuk setiap pertanyaan, agar para siswa
dapat memperhitungkan kecepatan berpikir, menulis dan menuangkan ide
sesuai dengan waktu yang disediakan.
e. Ketika mengonstruksi sejumlah pertanyaan esai, para guru hendaknya
menghindari penggunaan pertanyaan pilihan. Pertanyaan pilihan biasanya
terletak pada kalimat instruksi pengerjaan pada awal tes, misalnya “pilih
empat soal dari lima pertanyaan yang tersedia”.
C. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif adalah analisis kualitas butir soal yang ditinjau dari aspek
materi, konstruksi, dan bahasa. Sedangkan untuk mengetahui kualitas butir soal, perlu
diadakannya penelaahan lebih lanjut sehingga didapatkan butir soal yang berkualitas.
Penelaahan analisis kualitatif butir soal dapat ditinjau dari aspek materi, konstruksi,
dan bahasa (Paris, 2016).
Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa analisis kualitas tes adalah kegiatan
mengkaji soal pada setiap item atau butirnya untuk mengetahui kualitas dari setiap
butir soal tersebut. Analisis kualitas butir soal merupakan suatu prosedur yang
sistematis, yang akan memberikan informasi-informasi yang sangat khusus terhadap
butir tes yang kita susun. Sedangkan menurut Daryanto, analisis kualitas butir soal
adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi soal-soal baik, kurang baik
dan soal jelek dan memperoleh petunjuk untuk melakukan perbaikan.
Berdasarkan definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis
kualitas butir soal merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengkaji dan
mengidentifikasi setiap butir soal guna mengetahui kualitas setiap butir soal tersebut.
Hasil dari proses mengkaji dan mengidentifikasi soal dapat digunakan untuk
melakukan perbaikan dan penyempurnaan pada setiap butir soal.
Menurut Suminarsih (2012), instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan
pendidik memenuhi persyaratan (a) substansi, adalah merepresentasikan kompetensi
yang dinilai, (b) konstruksi, adalah memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan
bentuk instrumen yang digunakan, dan (c) bahasa, adalah menggunakan bahasa yang
baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik.
Afifah menyatakan bahwa analisis kualitas soal tes merupakan suatu langkah yang
perlu dilakukan untuk memahami informasi derajat suatu tes, baik dari keseluruhan
butir maupun sebagian dari tes tersebut. Kualitas merupakan tingkat baik buruknya
11
sesuatu. Ada beberapa segi yang dihitung dari analisis soal, antara lain Validitas,
Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Efektivitas Pengecoh. Subali
menyatakan bahwa telaah item tes atau analisis kualitatif sering disebut analisis
teoritik. Item tes yang telah ditulis diperiksa kesesuaiannya dengan kisi-kisi yang
diacunya dengan memperhatikan substansi/isi materi, konstruksi, dan bahasa. Telaah
item tes dilakukan oleh (1) bukan oleh penulis item tes, dan (2) dilakukan oleh pakar
yang menguasai isi/materi yang diujikan. Dari kegiatan tersebut, penulis item tes
dapat mengetahui validitas isi dari item tes yang disusun.
12
pernyataan yang diperlukan
saja
13
pengertian
Penjelasan:
ujian.
3. Hanya ada satu kunci jawaban, yaitu setiap butir soal hanya boleh
4. Pokok soal dirumuskan secara jelas dan tegas, butir soal tidak
pada butir soal tidak terdapat kata atau kelompok kata yang dapat
14
ganda, jangan sampai terdapat dua kata yang mengandung arti
8. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi,
11. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun
15
15. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia, butir soal harus ditulis dengan baik dan benar
bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik dan tidak berbelit-
No Aspek No item
16
1. Item sesuai dengan indikator
1) J
2. Pertanyaan dan rubrik dan/atau pedoman
e
penskoran terumuskan dengan benar
l
3. Materi/substansi sesuai dengan tujuan pengukuran
a
(untuk tujuan pengukuran hasil belajar, tujuan
pengukuran
s untuk seleksi, atau tujuan pengukuran
untuk konfirmatori/mengukur status),
k
4. Materi/substansi
a yang ditanyakan sesuai dengan
jenjang, jenis sekolah, dan tingkat kelas.
n
b. Aspek konstruksi
1. Rumusan
k kalimat dalam bentuk kalimat tanya
atau perintah yang menuntut jawaban terurai
e
2. Ada
p petunjuk yang jelas cara
mengerjakan/menyelesaikan soal
a
3. Rubrik
d dan/atau pedoman penskorannya
jelas/operasional
a
4. Tabel, grafik, diagram, kasus, atau yang
sejenisnya bermakna (jelas keterangannya atau
ada
s hubungannya dengan masalah yang
ditanyakan)
i
5. Antar
s Item tidak bergantung satu sama lain
c. w bahasa
Aspek
a
1. Rumusan kalimat soal komunikatif
2. Kalimat
t menggunakan bahasa yang baik dan
benar, sesuai dengan jenis bahasanya
e
3. Rumusan kalimat tidak menimbulkan penafsiran ganda
n
4. Menggunakan
t bahasa/kata yang umum (bukan
bahasa lokal atau bahasa serapan baru yang belum
a
dikenal oleh seluruh testi)
n
5. Rumusan soal tidak mengandung kata-kata
g dapat menyinggung perasaan testi
yang
17
4) Hindari memberikan pilihan
5) Menunjukkan terlebih dahulu/ memperkirakan respon siswa
Subali menyatakan bahwa setelah dilakukan telaah item tes, item yang
kurang/tidak memenuhi persyaratan direvisi oleh penulis item tes yang bersangkutan.
Selanjutnya, item dirangkai menjadi seperangkat tes yang siap diujikan pada siswa.
Selama pengujian, perlu diciptakan suasana ujian yang kondusif/optimal agar hasil
yang diperoleh dapat benar-benar dapat dipercaya. Data yang masuk kemudian
dianalisis untuk memperoleh kejelasan tentang kualitas tes yang disusun. Analisis
dilakukan baik terhadap tes maupun terhadap item tes. Analisis tes untuk mengetahui
reliabilitas tes, sedangkan analisis item tes untuk mengetahui kualitas setiap item tes
yang bersangkutan. Analisis dapat dilakukan dengan metode yang hanya berupa
pengukuran klasik, seperti program komputer ITEMAN, dapat pula menggunakan 23
kombinasi pengukuran klasik dan modern (Item Respons Theory) dengan program
komputer QUEST.
Selain itu, Subali juga menyatakan bahwa agar hasil pengukuran baik, tes
yang digunakan harus baik pula. Tes yang berkualitas tinggi apabila tes itu mampu
mengukur secara tepat dan hasil pengukurannya dapat diandalkan. Dengan kata lain,
tes perlu memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Suatu tes mempunyai validitas
tinggi apabila tes tersebut dapat menjalankan fungsi ukurnya. Sisi lain dari konsep
validitas yang penting adalah kecermatan pengukuran, yakni kemampuan untuk
mendeteksi perbedaan-perbedaan kecil yang ada pada atribut yang diukurnya.
18
BAB II1
PENUTUP
A. Kesimpulan
19
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, N. (2020). Analisis Kualitas Butir Soal Penilaian Akhir Semester Gasal Mata
Pelajaran Matematika Kelas IX SMP Negeri 3 Ajibarang Kabupaten Banyumas.
Skripsi. IAIN Purwokerto.
Arikunto, Suharsimi. (2001). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Ghozali, I. (2016) Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23. Edisi 8.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Paris, 2016. Analisis Butir Soal Ulangan Tengah Semester 1Dalam Buku Teks Bahasa
Indonesia Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah Kelas IX SMP NEGERI
3 Tanjungpinang. Tanjungpinang. Artikel E-Journal.
Rahmasari, D., & Ismiyati. (2016). Analisis Butir Soal Mata Pelajaran Pengantar
Administrasi Perkantoran. Economic Analysis Journal. Jurusan Pendidikan Ekonomi,
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia.
Ratna, E.W & H. A. Rusdiana. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Pustaka Setia
Bandung.
Sekaran, U. & Bougie, R.J., (2016). Research Methods for Business: A skill Building
Approach. 7th Edition, John Wiley & Sons Inc. New York, US.
Subali, Bambang. Analisis SoalBaik Kualitatif Maupun Kuantitatif. Kegiatan Workshop Item
Development Dosen Poltekes Kebidanan Politeknik Kesehatan Surakarta
Suminarsih. (2012). Analisis Butir Soal Ulangan Tengah Semester Genap Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Siswa Kelas 3. Skripsi. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
20
Surapranata, Sumarna. (2007). Panduan Penulisan Tes Tertulis Implementasi Kurikulum
2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
21