Professional Documents
Culture Documents
Tugas Anatomi Uu No.5 THN 1960 K4
Tugas Anatomi Uu No.5 THN 1960 K4
Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. M. Khoirul Huda, S.H., M.H
Oleh:
Riconaldi Fitra P / 20210610038
Admiral Igreya / 20210610041
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA
TAHUN 2022
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1960
TENTANG PERATURAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIA
B. PEMBUKAAN
FRASA DENGAN RAHMAT Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa
TUHAN YANG MAHA ESA
JABATAN PEMBENTUK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
KONSIDERAN Menimbang :
a. bahwa didalam Negara Republik Indonesia
yang susunan kehidupan rakyatnya, termasuk
perekonomiannya, terutama masih bercorak
agraris, bumi, air dan ruang angkasa, sebagai
karunia Tuhan Yang Maha Esa mempunyai
fungsi yang amat penting untuk membangun
masyarakat yang adil dan makmur;
b. bahwa hukum agraria yang masih berlaku
sekarang ini sebagian tersusun berdasarkan
tujuan dan sendi-sendi dari pemerintahan jajahan
dan sebagian dipengaruhi olehnya, hingga
bertentangan dengan kepentingan rakyat dan
Negara didalam menyelesaikan revolusi nasional
sekarang ini serta pembangunan semesta;
c. bahwa hukum agraria tersebut mempunyai sifat
dualisme, dengan berlakunya hukum adat
disamping hukum agraria yang didasarkan atas
hukum barat;
d. bahwa bagi rakyat asli hukum agraria
penjajahan itu tidak menjamin kepastian hukum;
Berpendapat :
a. bahwa berhubung dengan apa yang tersebut
dalam pertimbangan-pertimbangan diatas perlu
adanya hukum agraria nasional, yang berdasar
atas hukum adat tentang tanah, yang sederhana
dan menjamin kepastian hukum bagi seluruh
rakyat Indonesia, dengan tidak mengabaikan
unsur-unsur yang bersandar pada hukum agama;
b. bahwa hukum agraria nasional harus memberi
kemungkinan akan tercapainya,fungsi bumi, air
dan ruang angkasa, sebagai yang dimaksud diatas
dan harus sesuai dengan kepentingan rakyat
Indonesia serta memenuhi pula keperluannya
menurut permintaan zaman dalam segala soal
agraria;
c. bahwa hukum agraria nasional itu harus
mewujudkan penjelmaan dari pada Ketuhanan
Yang Maha Esa, Perikemanusiaan. Kebangsaan,
Kerakyatan dan Keadilan Sosial, sebagai azas
kerokhanian Negara dan cita-cita bangsa, seperti
yang tercantum didalam Pembukaan Undang-
undang Dasar.
d. bahwa hukum agraria tersebut harus pula
merupakan pelaksanaan dari pada Dekrit
Presiden tanggal 5 Juli 1959, ketentuan dalam
pasal 33 Undang-undang Dasar dan Manifesto
Politik Republik Indonesia, sebagai yang
ditegaskan dalam pidato Presiden tanggal 17
Agustus 1960, yang mewajibkan Negara untuk
mengatur pemilikan tanah dan memimpin
penggunaannya, hingga semua tanah diseluruh
wilayah kedaulatan bangsa dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat, baik secara
perseorangan maupun secara gotong-royong;
e. bahwa berhubung dengan segala sesuatu itu
perlu diletakkan sendi-sendi dan disusun
ketentuan-ketentuan pokok baru dalam bentuk
Undang-undang yang akan merupakan dasar bagi
penyusunan hukum agraria nasional tersebut
diatas;
C. BATANG TUBUH
BAB I. DASAR-DASAR DAN KETENTUAN-KETENTUAN POKOK (pasal 1-15)
Pasal 1 Definisi
Pasal 2 Hak dan wewenang menguasai kekayaan alam oleh negara
Pasal 3 pelaksanaan hak tidak boleh bertentangan dengan hukum yg lebih tinggi
Pasal 4 macam macam hak atas permukaan bumi
Pasal 5 pemberlakuan hukum agraria
Pasal 6 fungsi sosial atas hak tanah
Pasal 7 kepentingan umum yg diutamakan atas kepemilikan dan penguasaan tanah
Pasal 8 hak atas tanah hanya untuk kepemilikan bumi saja
Pasal 9 batasan kepemilikan dan persamaan hak dalam kepemilikan tanah
Pasal 10 orang atau badan hukum wajib mengerjakan atau mengusahakan
pencegahan pemerasan
Pasal 11 Hubungan hukum antara orang, termasuk badan hukum, dengan bumi, air
dan ruang angkasa serta wewenangnya serta menjamin perlindungan terhadap
kepentingan golongan yang ekonomis lemah.
Pasal 12 usaha bersamadalam lapangan agraria harus berdasarkan kepentingan
bersama
Pasal 13 ketentuan pengelolaan usaha dalam lapangan agraria
Pasal 14 perencanaan persediaan
Pasal 15 kewajiban memelihara tanah oleh pihak yang bersangkutan dengan tanah
tersebut
Pasal 16 macam macam hak atas tanah ,air dan ruang angkasa
Pasal 17 luas maksimum dan/atau minimum tanah yang boleh dipunyai keluarga
maupun badan hukum
Pasal 18 pencabutan hak atas tanah dan ganti rugi untuk kepentingan umum
Pasal 35 pengertian
Pasal 36 Yang dapat mempunyai hak guna-bangunan
Pasal 37 terjadinya hak guna-bangunan
Pasal 38 syarat-syarat
Pasal 39 sebagai jaminan utang
Pasal 40 Hak guna-bangunan hapus
Pasal 41 pengertian
Pasal 42 Yang dapat mempunyai hak pakai
Pasal 43 ketentuan
Pasal 46 ketentuan
Pasal 47 pengertian
Pasal 50 Ketentuan
Pasal 51 merujuk pasal lain
KEDUA.
KETENTUAN-KETENTUAN KONVERSI. (pasal 1-9)
KETIGA
Perubahan
KEEMPAT
KELIMA
Penetapan undang-undang
D. PENUTUP
E. PENJELASAN
Umum
Pasal demi pasal
F. LAMPIRAN
Salinan Sesuai Dengan Aslinya Sekretariat Negara Ri. Deputi Menteri Sekretaris Negara
Bidang Perundang-Undangan.
ISTILAH-ISTILAH SULIT
1.beschikkingsrecht
2. groot-grondbezit
3. Manifesto Politik
4. Agrarische Wet
5. Swatantra
6. swapraja
7. hak eigendom
8. hak erfpact
9. pemegang concessive
10. hak opstal
11. hak gogolan