You are on page 1of 3

Freewriting

Mamuju, 07 Mei 2022, Pukul 13.50 Wita

Saya mau langsung focus pada persoalan yang ingin dicari jawabannya oleh para pengikut
webinar, yaitu solusi bisa menulis. Dibayangan seorang yang baru belajar menulis, jadinya
sebuah tulisan itu ketika jadi sebuah esai yang layak terbit. Akan tetapi kebanyakan lupa bahwa
diari, status social media dan curhatan dikertas bekas. Atau sekedar ukiran ditembok nama Anda
love pasangan Anda itu juga tulisan. Tulisan itu bukan hanya yang jadi atau sekomplek yang ada
dipikiran kebanyak orang. Okelah saya juga dulu seperti itu. Maka dari itu saya ingin
memberikan tips yang sesuai syariah hahaha agar kalian tidak tersesat dengan berbagai label dan
termakan iklan dari orang lain tentang menulis yang pada akhirnya Anda dituntut juga pada
akhirnya untuk berproses.
Kebanyakan kita tahu bahwa seorang yang ahli sekalipun itu pernah jadi pemula. Seorang yang
pro itu berawal dari amatiran. Intinya semua butuh proses. Kedua, tingkat tantangan. Menyadari
diri itu adalah pintu gerbang utama untuk melakukan perubahan. Yaa saya meyakini itu.
Makanya saya menyesuaikan diri saya dengan tantangan yang ingin saya hadapi. Misal jika saya
baru pemula menulis maka saya mengawali latihan saya dengan belajar merangkai kata, jika
sudah mahir saya belajar untuk menulis lancer satu halaman. Jika sudah lancer tambah waktunya
makin lama menulis. Jika sudah lancer maka naikkan terus waktu untuk menulis. Jika dirasa
sudah mampu menulis sebuah esai atau artikel maka tulislah. Jika latihan sudah lama bisa buat
ebook, setelah itu bisa buat buku. Jadi latihannya berjenjang. Jadi latihannya terukur dan masuk
akal.
Saya sendiri belajar teknik freewriting dari buku Hernowo Hasim yang berjudul freewriting.
Saya mempraktikkan metode ini mulai akhir januari 2022 dan saya mencoba praktik sampai
sekang. Jika saya agak jenuh untuk terus menulis, biasanya saya mengambil potongan tulisan
saya dan menguploadnya menjadi konten di Instagram. Cukup banyak yang suka dan terinpirasi.
Apalagi semua hasil freewriting itu murni dari pikiran kita sendiri. Jadinya hasilnya akan unik
dan sangat berciri khas.
Sama seperti kebanyakan kalian yang membaca ini. Motivasi kalian sama seperti motivasi saya
pada waktu pertama kali ingin belajar menulis. Bagaimana caranya bisa menulis satu halaman
full dari pikiran sendiri. Itu penuh tantangan, apalagi kita yang terbiasa copy paste. Sepertinya
ada buku yang relate banget sama keadaan kenapa kita menjadi susah menulis dan menemukan
ide. Penyebab utamanya adalah pendidikan kita yang dominan menggunakan otak kiri. Metode
belajarnya menekankan penggunaan otak kiri saja seperti menghitung, logika, bahasa. Sehingga
ketika sudah masuk ke masyarakat maka akan kebingungan karena ternyata di masyarakat
apalagi dunia kantoran, sangat dibutuhkan yang namanya kreativitas alias penggunaan otak
kanan. Maka berutunglah orang yang sejak pendidikan sekolah ia menghabiskan waktu diluar
untuk mengasah kemampaun otak kanannya. Ada buku kerennya judulnya otak ideal karya
toshinori kato, sepertinya saya akan membaca buku ini lagi dan akan memaparkannya di materi
freewriting.
Bagaimana langkah-langkah memulai freewriting?
Karena freewriting itu menulis bebas. Maka teman-teman sekalian tidak perlu repot kepikiran
standar, metode atau tanda baca, eyd lah. Pokoknya menulis saja selama 10 menit. Cobalah
untuk menulis tanpa berhenti. Jika dirasa ada yang mandeg maka tulislah seperti mandenga aku
mandeg ini dan saya piker saya harus menemukan ide. Nah seperti itu.
Latihan freewriting itu berjenjang. Karena tujuannya ada tiga. Pertama adalah membuka, kedua
adalah mengalirkan. Ketiga adalah merangkai. Di buku karya Hernowo Hasim disebutkan
metode latihan dalam sebulan yang dibagi kedalam empat fase dan setiap fasenya itu selama satu
minggu.
Minggu pertama itu fokusnya adalah membuka. Jadi menulis bebas saja tanpa perlu takut salah.
Jadi tujuannya bukan pada isi tapi mengalirnya kata-kata keluar dari otak atau pikiran kita.
Biasanya yang kita banyak ceritakan dalah pengalaman, aktivitas harian atau kegiatan paling
berkesan yang dilalui. Receh juga tidak masalah, menulislah untuk diri sendiri diruang privat.
Minggu kedua itu fokusnya mengalirkan. Bacalah buku terlebih dahulu atau simaklah podcast
yang anda sukai sampai selesai. Ingat yaa, menulis setelah selesai membaca atau menyimak
bukan sementara membaca atau menyimak menulisnya. Tulislah apapun yang anda ingat dalam
bacaan tersebut atau pemaparan tersebut ambil dan rangkai menjadi kalimat. Tidak masalah jika
tidak nyambung. Wong bukan isi penilaiannya tapi mengalirkan kata-kata yang ditampung dalam
otak agar dialirkan dalam kertas atau laptop.
Minggu ketiga itu selang seling. Diminggu ketiga hari pertama misalnya menulis pengalaman.
Dihari kedunaya membaca buku dulu untuk mengalirkan pikiran.
Minggu keempat itu focus menulis satu tema tertentu setelah membaca atau mempraktikkan.
Saya pribadi ditahap ini pernah mencoba menulis tema freewriting sendiri dan langsung dibuat
kontennya di Youtube Resensi. Teman-teman juga bisa lihat unggahannya di akun Instagram
Resensi Institute.
Apa saja manfaat Freewriting selain menulis?
Eits menulis itu luar biasa loh manfaatnya. Hamper semua bidang pekerjaan itu membutuhkan
penulis. Saya perna membaca kutipan quotes dibuku freewriting yang sama. Pak rhenal khasali
menulis bahwa menulis tidak akan menjadikanmu kaya tapi bisa membuat cara berpikirmu yang
terorganisasi dan logikanya terstruktur dengan baik. Kira-kira begitu yang saya ingat tapi tidak
persis seperti itu yang pernah say abaca.
Kita lebih mudah menerima materi baru, melatih memori kita untuk terbiasa menyimpan dan
membuang sestau yang ada dipikiran sehingga senantiasa fresh dengan sesuatu yang baru jika
ada yang ingin dimasukkan. Saya pribadi lebih terstruktur dalam menulis. Jika ada hal penting
sekali yang saya perlu ingat maka saya menulisnya secara freewriting berulang kali.
Bisa juga dijadikan sebagai konten Instagram. Tulisan kita yang lahir dari pemikiran unik kita
layak untuk dipublish jika dirasa memang itu mengedukasi dan bermanfaat jika dipublish yaa.
Jika dasarnya sudah ada. Ide kontennya ada lewat menulis metode freewriting ini maka mau buat
konsep apapun atau konten apapu itu luar biasa sudah. Jadi dasarnya menjadi kuat.
Bisa belajar-belajar juga untuk menulis buku. Atau membukukan hasil upload di Instagram.
Banyak yang bisa dilakukan. Menulis juga membantu kita untuk berbicara loh. Coba saja setiap
selesai menulis, baca kembali tulisan kita. Jika dirasa ada yang kurang enak ketika membaca
tulisan tersebut, ubahlah agar nyaman ketika dibaca. Membaca tulisan kita dengan suara nyaring,
ikut membantu kita untuk memperbaiki cara pengucapan atau pelafalan kata kita jadinya menulis
sambal melatih speaking. Atau bebricaranya kita.
Dari mana sumber freewriting?
Banyak. Bisa dari pengalaman pribadi, bisa dari keresahan pribadi. Bisa dari obrolan bareng
teman. Bisa dari nonton film atau series, bisa dari baca buku atau tulisan orang. Banyak kan. Jadi
kalua alasanya kehabisan ide? Saya gak tahu tuh mau dikasi jawaban gimana lagi. Intinya
menulis dengan teknikh freewriting ini adalah menulis bebas selama minimal 10 menit. Tapi
saya pribadi sendiri dari awal itu startnya 15 menit karena saya sudah punya basic menulis
sebelumnya. Hanya saja, setiap menulis itu punya space waktu yang cukup panjang sehingga
jadinya kurang produktif. Kan bed ajika menghasilkan tulisan minimal 15 menit sehari. Itu
latihannya sudah lumayan. Saya pernah menhitung jika memakai kaidah 10.000 jam maka kita
akan menjadi ahli dalam menulis setelah lima tahun menulis dengan syarat latihan menulisnya 6
jam dalam sehari.
Menulis itu macam-macam saja. Saya sudah paparkan beberapa sumber ide untuk menulis
dengan freewriting. Mengapa teknik ini begritu penting untuk mengawali latihan kita. Karena
dengan teknik ini latihan kita bisa diasah setiap hari. Kita mau gimana juga itu terserah kita odel
tulisannya. Mau nyambung atau tiudak nyambung, intinya yaa menulis. Tapi hindari menulis
ketika mau tidur, saya pribadi kerepotan ketika menulis freewriting diwaktu saya mau tidur. Itu
berat, kalua orang macam saya yang sudah bekerja seharian dikantor kemudian disuruh menulis
lagi dimalam hari selama 15 menit itu berat. Lebih baik mengkhusukan waktu 15 menit dipagi
hari setelah mandi pagi. Lebih baik lagi selepas berolahraga itu lebih fresh.

You might also like