You are on page 1of 1

Rangkuman kel 9

A. PERSEPSI
1. PENGERTIAN PERSEPSI
Persepsi adalah proses pemahaman atau pemberian makna atas suatu informasi terhadap
stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-
hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak.
Persepsi ini didefinisikan sebagai proses yang menggabungkan dan mengorganisir data-
data indra kita (pengindraan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat
menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar akan diri kita sendiri.
Misalnya: Kita lagi ada dikampus trus melihat satu cowo gtg/cewe cakep lewat lalu kita
ngobrol sama temen sebelah “menurutmu dia tuh gimana ya?” lalu temen kita jawab “menurutku
sih kayaknya dia tuh begini begini begini deh” lalu temen yang lain menjawab “ah masa sih tapi
kayanya menurutku dia tuh begitu begitu begitu deh” dalam contoh tersebut terdapat perbedaan
antara persepsi teman satu dengan yang lain.
MENURUT BIMO WALGITO (NEXT SLIDE)
Bimo Walgito mengatakan persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh
penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indra atau
disebut proses sensoris. Proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut
diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi.
2. PROSES TERJADINYA PERSEPSI
Proses pembentukan persepsi dimulai dengan penerimaan rangsangan dari berbagai
sumber melalui panca indera yang dimiliki, setelah itu diberikan respon sesuai dengan penilaian
terhadap rangsang lain. Setelah diterima rangsangan atau data yang ada diseleksi. Setelah
diseleksi rangsangan diorganisasikan berdasarkan bentuk sesuai dengan rangsangan yang telah
diterima. Setelah data diterima dan diatur, proses selanjutnya individu menafsirkan data yang
diterima dengan berbagai cara. Dikatakan telah terjadi persepsi setelah data atau rangsang
tersebut berhasil ditafsirkan.
Sedangkan faktor-faktor fungsional yang menentukan persepsi seseorang berasal dari
kebutuhan, pengalaman masa lalu, dan hal-hal lain yang dapat disebut sebagai faktor-faktor
personal, yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang
yang memberi respon terhadap stimuli (Rakhmat, 1998). Sejalan dengan hal tersebut, maka
persepsi seseorang ditentukan oleh dua faktor utama yaitu pengalaman masa lalu dan faktor
pribadi (Sugiharto, 2001).

You might also like