Professional Documents
Culture Documents
Besaran Dan Satuan
Besaran Dan Satuan
MODUL 1
[PENGUKURAN –
BESARAN DAN
SATUAN]
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(STKIP) Muhammadiyah OKU Timur
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN PENGUKURAN
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cara berpikir untuk memahami gejala alam
melalui penelitian/penyelidikan. IPA meliputi sikap ilmiah, proses ilmiah, produk IPA dan
aplikasi IPA. Sikap ilmiah antara lain meliputi rasa ingin tahu tentang objek gejala alam yang
perlu dipecahkan melalui proses ilmiah, yaitu penelitian/penyelidikan. Hasil
penelitian/penyelidikan akan menghasilkan produk IPA. Produk IPA ini baru memiliki nilai
manfaat jika bias diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan manusia untuk hidup lebih baik.
Sehingga diperlukan suatu proses penelitian/penyelidikan untuk menghasilkan produk IPA
yang bermanfaat bagi manusia.
Dalam proses penyelidika hal yang pertama dilakukan adalah melakukan pengamatan
terhadap objek yang akan di teliti sehingga dapat memberikan hasil penyelidikan sesuai
dengan kenyataan. Dalam memperoleh hasil pengamatan yang akurat diperlukan proses
pengukuran yang cermat dan teliti untuk menggambarkan keadaan yang sesunggunya tentang
objek yang diteliti dan di amati. Sehingga tidak aka nada produk IPA yang baik dan
bermanfaat bagi manusia tanpa melibatkan pengukuran.
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan besaran dengan satuan atau suatu
cara untuk mengetahui besarnya suatu besaran dengan menggunakan satuan. sehingga dalam
proses pengukuran selalu melibatkan dua hal yakni besaran dan satuan.
Yang dimaksud dengan besaran adalah sesuatu yang dapat diukur/ditentukan dan
dapat dinyatakan dengan angka. waktu merupakan besaran, karenanya dapat
ditentukan/diukur besarnya dengan angka. Misalkan waktu yang ditempuh andi untuk
menuju kesekolah adalah 10 menit. Besaran dibagi menjadi dua, antara lain : besaran pokok
dan besaran turunan.
Pada umumnya besaran yang dapat diukur memiliki satuan. Satuan merupakan
pembanding dalam mengukur suatu besaran. Satuan waktu misalnya sekon, menit, jam dan
lain-lain. Satuan panjang antara lain meter, kilometer, hasta, depa, jengkal dan lain-lain.
Dalam satu besaran terdapat banyak satuan yang bisa digunakan. Untuk mengurangi
BESARAN POKOK
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan
tidak bergantung pada satuan-satuan besaran lain. Dalam Sistem Internasional ada 7 macam
besaran pokok, yaitu:
Tabel 1. Besaran pokok dalam Sistem Internasional (SI)
BESARAN TURUNAN
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satuan besaran
pokok. Diturunkan artinya dijabarkan atau diperoleh dari penggabungan dengan cara
perkalian dan atau pembagian. Besaran turunan merupakan besaran fisis yang terdiri dari
dua atau lebih besaran yang dapat diturunkan dari beberapa besaran pokok. Misalnya,
a. Luas
Satuan luas dalam system internasional (SI) adalah Meter persegi (m 2). Adapun
satuan lain yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah hektare (Ha).
Adapun konversi satuan panjang adalah:
100 Ha = 10.000 m2
Luas benda-benda bangun datar seperti persegi, persegi panjang, segitiga, jajar
genjang, trapesium dan lain-lain dapat di tentukan melalui pengukuran kemudian
menghitung luasnya dengan perhitungan matematika. Misal menghitung luas persegi
panjang, dengan menggunakan rumus L = p x l. Untuk benda yang berbentuk persegi,
luas benda dapat ditentukan dengan mengalikan hasil pengukuran panjang dengan
lebarnya. Mempunyai satuan m2 yang mempunyai definisi sisi di kalikan dengan sisi.
Sehingga luas disebut besaran turunan karena satuannya diturunkan dari besaran pokok
panjang.
b. Volume
Volume pada umumnya dapat diperoleh dengan menggunakan rumus luas alas
dikali dengan tinggi. Misalnya untuk mencari volume buku, anda dapat mengukur tinggi,
panjang, dan lebar dari buku tersebut kemudian mengalikan 3 hasil pengukuran tersebut.
Contoh soal
mula-mulai kita isi gelas ukur dengan air sebanyak 150 ml. Setelah kita
memasukkan batu ke dalam gelas ukur itu, volume di dalam gelas ukur
bertambah menjadi 200ml. berapakah volume batu tersebut?
Vbenda = V2 – V1
Vbenda = 200 ml – 150 ml = 50 ml
Jadi volume batu tersebut adalah 50 ml
Dikarenakan air pada gelas pancuran yang tumpah di gelas ukur sebanyak 40
ml sehingga,
Vbenda = Volume air yang tumpah ke dalam gelas ukur
Vbatu = 40 ml
Aip S, Dede R.K, & Adit S. 2009. Praktis Belajar Fisika 1: untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: Pusat Perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional.
Anni Winarsih, et al. 2008. IPA TERPADU: untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat
Perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional.
Teguh Sugiyarto & Eny Ismawati. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas
VII. Jakarta: Pusat Perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional.