You are on page 1of 2

Peradaban Maya

Sejarah mereka dimulai pada zaman Arkaik (sebelum tahun 2000 SM), ketika peradaban
Maya telah mengembangkan pertanian dan desa-desa. Masyarakat kompleks untuk
pertama kalinya muncul pada zaman Praklasik (sekitar 2000 SM hingga 250 M), dan pada
masa ini pula orang-orang Maya sudah mulai menanam jagung, kacang, labu, dan cabai.
Kota-kota Maya pertama mulai muncul sekitar tahun 750 SM, dan pada tahun 500 SM,
kota-kota tersebut memiliki struktur-struktur monumental, termasuk kuil besar dengan
tampak depan yang terbuat dari stuko. Sistem tulisan hieroglif untuk pertama kalinya
digunakan di wilayah Maya pada abad ke-3 SM. Pada zaman Praklasik Akhir, banyak kota
yang mengalami perkembangan pesat di wilayah Cekungan Petén, sementara Kaminaljuyu
menjadi kota yang penting di Dataran Tinggi Guatemala. Dimulai dari sekitar tahun 250 M,
peradaban Maya memasuki zaman Klasik, yaitu zaman ketika orang-orang Maya
mendirikan tugu-tugu besar dengan pahatan-pahatan yang mencantumkan tanggal dari
Kalender Hitung Panjang. Pada zaman ini juga muncul berbagai negara kota besar yang
saling terhubung dalam jaringan perdagangan yang rumit.

Para ahli sejarah telah lama menduga bahwa kekeringan adalah penyebab kehancuran
mereka. Dan teori ini akhirnya bisa dikonfirmasi berkat teknik terbaru yang mempelajari
keadaan lingkungan pada saat keruntuhan peradaban Maya.
Dilansir IFL Science, dalam riset yang dipublikasikan di jurnal Science, para peneliti
mengonfirmasi hal tersebut dengan mempelajari isotop oksigen dan hidrogen di dalam
molekul air yang didapat di dalam sedimen gipsum yang didapat dari dasar Danau
Chichancanab. Danau yang terletak di Semenanjung Yukatan cukup dekat dengan jantung
peradaban Maya pada masanya sehingga dianggap bisa menjadi indikator atas keadaan
tempat peradaban Maya hidup dulu.
Peradaban ini dikenal akan aksara hieroglifnya dan juga seni rupa, arsitektur, matematika,
kalender, dan keahlian astronominya. Peradaban Maya berkembang di wilayah Meksiko
tenggara, seluruh wilayah Guatemala dan Belize, serta bagian barat Honduras dan El
Salvador. Kawasan ini terdiri dari dataran rendah di Semenanjung Yukatan di utara dan
Dataran Tinggi Sierra Madre yang terbentang dari Negara Peradaban Maya
mengembangkan karya seni dari bahan-bahan tahan lama maupun tidak tahan lama,
seperti kayu, giok, obsidian, batu, dan stuko. Karya seninya juga bermacam-macam, dari
pahatan, keramik, hingga lukisan dinding. Kota-kota Maya tidak memiliki perencanaan
yang terpusat, dan bangunan-bangunan baru didirikan sesuka hati. Pusat kotanya terdiri
dari pusat pemerintahan dan upacara yang dikelilingi oleh daerah permukiman. Berbagai
wilayah kota dihubungkan oleh jalan. Bangunan-bangunan utama di kota-kota Maya
meliputi istana, kuil, piramida, lapangan bola, dan bangunan-bangunan untuk melakukan
pengamatan benda langit. Peradaban Maya memiliki golongan elit yang melek huruf, dan
mereka telah mengembangkan sistem tulisan hieroglif yang rumit. Mereka mencatat
sejarah dan keterangan mengenai ritual di dalam buku-buku, tetapi sebagian besar telah
dihancurkan penjajah Spanyol. Saat ini, hanya ada tiga buku yang telah disepakati oleh
ilmuwan berasal dari peradaban Maya. Terdapat pula banyak sekali contoh teks Maya
dalam bentuk prasasti dan keramik. Salah satu pencapaian bangsa Maya yang lain adalah
dalam mengembangkan kalender ritual yang rumit dan juga menjadi salah satu peradaban
pertama yang mengenal angka nol. Orang Maya juga dikenal melakukan pengorbanan
manusia yang didasari atas keyakinan bahwa ritual darah diperlukan untuk memuaskan
para dewa. Bagian Chiapas di Meksiko hingga Guatemala bagian selatan dan El Salvador,
serta dataran rendah di wilayah pesisir Samudra Pasifik di selatan.

Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Peradaban_Maya
https://kumparan.com/kumparansains/peneliti-temukan-penyebab-pasti-runtuhnya-
peradaban-maya-1533582530265420146

You might also like