Professional Documents
Culture Documents
Penerapan Pada Asuhan Kebidanan Pada Kasus Kegawatdaruratan Pada Bayi Baru Lahir
Penerapan Pada Asuhan Kebidanan Pada Kasus Kegawatdaruratan Pada Bayi Baru Lahir
75%
Definisi
Secara umum kejang merupakan perubahan fungsi otak mendadak dan
sementara sebagai akibat dari aktivitas neuronal yang abnormal dan pelepasan
listrik serebral yang berlebihan.
Kejang pada neonatus adalah kejang yang terjadi pada 4 minggu pertama
kehidupan dan paling sering terjadi pada 10 hari pertama kehidupan.Kejang
tersebut berbeda pada anak atau orang dewasa karena kejang tonik klonik umum
cenderung tidak terjadi pada bulan pertama kehidupan (Johnstons, 2007).
Kejang pada bayi baru lahir berkaitan dengan penyebab yang mendasari,seperti
ensefalopati iskemik-hipoksik,gangguan metabolik (hipoglikemia dan
hipokalsemia), infeksi neonatus (meningitis dan ensefalitis),serta perdarahan
intrakranial
Tanda Dan Gejala
1. Tremor
2. Hiperaktif
3. Kejang-kejang
4. Tiba-tiba menangis melengking
5. Tonus otot hilang disertai atau tidak dengan kehilangan kesadaran.
6. Gerakan yang tidak menentu (involuntary movements)
7. Nistagmus atau mata mengedip-edip paroksismal
8. Gerakan seperti mengunyah dan menelan
Macam-Macam Kejang
1. Bentuk kejang yang hampir tidak terlihat (Subtle) yang sering tidak
diinsafi sebagai kejang. Terbanyak di dapat pada neonatus berupa :
Deviasi horizontal bola mata
Getaran dari kelopak mata (berkedip-kedip)
Gerakan pipi dan mulut seperti menghisap, mengunyah, mengecap,dan
menguap
Opnu berulang
Gerakan tonik tungkai
2. Kejang klonik multifokal (miogrator)
3. Kejang tonik
4. Kejang mioklonik
5. Kejang umum
6. Kejang fokal
Penanganan
Prinsip dasar tindakan mengatasi kejang pada bayi baru lahir sebagai berikut :
Menjaga jalan nafas tetap bebas dengan resusitasi (Perhatikan ABC
resusitasi).
Mengatasi kejang dengan memberikan obat anti kejang kejang/Drug.
(Misal:diazepam,fenobarbital fenitoin/difenilhidantoinato).
Mencari dan mengamati faktor penyebab kejang. (Perhatikan riwayat
kehamilan,persalinan dan kelahiran,kelainan fisik ditemukan,bentuk
kejang,dan hasil laboratorium).
Berdasarkan kasus Kejang pada Neonatus
Kewenangan Bidan Pada Permenkes no.28 tahun 2017 :
75%
DEFINISI
asfiksia merupakan kondisi dimana bayi tidak dapat
bernapas secara spontan dan teratur saat lahir atau
beberapa saat setelah lahir sehingga bayi tidak dapat
memasukkan 𝑂2 dan tidak dapat mengeluarkan 𝐶𝑂2
dari dalam tubuhnya.
Kejadian asfiksia biasanya diawali dengan gawat janin
pada saat masih berada didalam uterus. Asfiksia bayi
baru lahir akan terjadi jika terdapat gangguan pada
pertukaran gas atau pengangkutan oksigen dari ibu ke
janin.
STADIUM
Stadium Dispnea
Stadium Kejang
Stadium Apnea
Stadium Final
Penatalaksanaan :
Pertahankan kehamilan (kolaborasi medis) dengan pemberian tokolitik dan
antibiotik untuk mencegah infeksi. Kehamilan < 35 minggu, kehamilan
tidak dapat dipertahankan untuk percepat pematangan paru dengan
kortikosteroid dosis tunggal
2. Bayi preterm.
Seperti prosedur diatas masukkan ke inkubator dengan servo control atau radiant
warmer dengan servo controle.
3. Bayi BBLR.
Ganti pakaian yang dingin dan basah dengan pakaian yang hangat dan kering, memakai
topi dan selimut; Bila ada ibu/pengganti ibu anjurkan menghangatkan bayi dengan
melakukan kontak kulit dengan kulit; Anjurkan ibu untuk menyusui lebih sering. Bila
bayi tidak dapat menyusu, berikan ASI peras; Periksa ulang suhu bayi 1 jam kemudian.
Kewenangan Bidan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan. Serta
pada Kepmenkes Nomor HK.01.07/MENKES/320/2020 tentang Standar Profesi
Bidan mengenai keterampilan klinis dalam praktik kebidanan salah satunya yaitu
melakukan tatalaksana awal kegawatdaruratan neonatal dan rujukan.
Patofisiologi
Hipoglikemi sering terjadi pada berat lahir
rendah (BBLR), karena cadangan glukosa
rendah. Kejadian hipoglikemia lebih sering
didapat pada bayi dari ibu dengan diabetes
mellitus. Pada ibu diabetes mellitus (DM) terjadi
transfer glukosa yang berlebihan pada janin
sehingga respons insulin juga meningkat pada
janin. Saat lahir dimana jalur plasenta terputus
maka transfer glukosa berhenti sedangkan
respon insulin masih tinggi (transient
hiperinsulinism) sehingga terjadi hipoglikemia.
Setiap stress yang terjadi mengurangi cadangan
glukosa yang ada karena meningkatkan
penggunaan cadangan glukosa.
Tanda dan gejala
Tremor
Sianosis
Apatis
Kejang
Apnea intermiten
Tangisan lemah/melengking
Letargi
Kesulitan minum
Gerakan mata berputar/nistagmus
Keringat dingin
Pucat
Hipotermi
Refleks hisap kurang
Muntah
Diagnosis
Secara klinis diagnosis hipoglikemia ditegakkan berdasarkan:
Adanya gejala klinis hipoglikemia,
Kadar glukosa plasma yang rendah (kurang dari 45 mg/dL atau 25 mg/dL tergantung
usia),
Respon klinik yang positif terhadap pemberian gula
Kelompok berisiko tinggi yang membutuhkan skrining untuk hipoglikemia pada satu jam
pertama kehidupan meliputi:
Bayi yang baru lahir yang beratnya lebih dari 4 kg atau kurang dari 2 kg;
Besar usia kehamilan (LGA), kecil untuk usia kehamilan (SGA), dan bayi dengan pembatasan
pertumbuhan intrauterin;
Bayi yang lahir dari ibu tergantung insulin atau ibu dengan diabetes gestasional;
Usia kehamilan kurang dari 37 minggu;
Bayi yang baru lahir diduga sepsis atau lahir dari seorang ibu yang diduga menderita
korioamnionitis;
Penatalaksanaan
Kewenangan Bidan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan. Serta pada
Kepmenkes Nomor HK.01.07/MENKES/320/2020 tentang Standar Profesi Bidan mengenai
keterampilan klinis dalam praktik kebidanan salah satunya yaitu melakukan tatalaksana
awal kegawatdaruratan neonatal dan rujukan.
Tindakan Bidan:
Pengamatan keadaan umum bayi dan TTV
Cegah kehilangan panas bayi
Kolaborasi dengan dokter spesialis dalam pemberian obat dan oksigen
Pemantauan nilai laboratorium
Lakukan rangsangan taktil
Jelaskan dan sarankan ibu mengenai pentingnya pemberian ASI Eksklusif
Lakukan penilaian bayi
25% BAYI
HIPERGLIKEMIA
75%
Definisi
Hiperglikemia adalah kadar gula darah glukosa yang tinggi.
Hiperglikemia pada bayi baru lahir lebih jarang terjadi, gula yang
diberikan melalui infus bisa menyebabkan peningkatan kadar gula
darah yang berlebihan.