You are on page 1of 4

Nama : Margareta Valencia S. H.

NIM : A11.2022.14704

Kelompok : A11.4218

MODEL BASIS DATA

A. Model basis data yang sesuai dengan model relasional


Model basis data relasional merupakan model basis data yang paling
populer banyak digunakan sekarang ini. Dimana data serta hubungan antar
data direpresentasikan oleh sejumlah tabel dan masing-masing tabel terdiri
dari beberapa kolom yang namanya unique.
Model relasional menggunakan aturan-aturan yang dikenal sebagai
aljabar relasional untuk memanipulasi data dalam tabel. Setiap tabel
memiliki satu atau lebih atribut, yang merepresentasikan sifat atau
karakteristik dari objek atau entitas yang direpresentasikan oleh tabel
tersebut. Atribut-atribut tersebut juga dapat digunakan untuk
menghubungkan satu tabel dengan tabel lainnya, sehingga memungkinkan
pengambilan data dari beberapa tabel melalui operasi join.
Contoh basis data yang sesuai dengan model relasional diantaranya
yaitu Ms. Access, Oracle, Borland-Paradox, DB2, Sybase, dan masih
banyak lagi. Model relasional memiliki banyak kelebihan yaitu :
• Data sangat cepat diakses dan lebih akurat
• Struktur basis data mudah dilakukan perubahan
• Data direpresentasikan secara logik, user tidak membutuhkan
bagaimana data disimpan.
• Mudah untuk membentuk query yang komplek dalam melakukan
retrieve data
• Mudah untuk mengimplementasikan integritas data
• Mudah untuk membangun dan memodifikasi program aplikasi
• Telah dikembangkan Structure Query Language (SQL).
Meskipun begitu, model relasional juga memiliki kelemahan
diantaranya adalah :
• Kelompok informasi/tables yang berbeda harus dilakukan joined
untuk melakukan retrieve data
• User harus familiar dengan relasi antar tabel
• User harus belajar SQL
Adapun cara membuat basis data dengan model relasional yaitu
sebagai berikut :
1. Identifikasi atribut dan entitas atau objek-objek dalam sistem
yang akan dimodelkan,
2. Buat tabel untuk setiap entitas. Setiap tabel harus memiliki
kolom yang sesuai dengan atribut yang telah diidentifikasi,
3. Tentukan kunci utama atau kunci primer dari setiap entitas,
4. Identifikasi hubungan antara entitas yang berbeda. Hubungan
dapat berupa satu-ke-banyak (one-to-many), banyak-ke-satu
(many-to-one), atau banyak-ke-banyak (many-to-many),
5. Gambarkan skema basis data menggunakan notasi diagram ER
(Entity-Relationship),
6. Ubah skema diagram ER menjadi model relasional. Setiap
entitas akan menjadi tabel, setiap atribut akan menjadi kolom,
setiap kunci akan menjadi kunci utama, dan setiap hubungan
akan menjadi kunci asing,
7. Normalisasi basis data dilakukan untuk memastikan bahwa tidak
ada duplikasi data atau anomali data yang mungkin terjadi. Basis
data harus dipisahkan menjadi tabel yang lebih kecil dan lebih
spesifik,
8. Setelah tabel dibuat, tambahkan data ke dalam masing-masing
tabel. Pastikan data yang dimasukkan sesuai dengan tipe data
yang telah ditentukan,
9. Terakhir, lakukan tes untuk memastikan basis data berfungsi
dengan baik dan menghasilkan hasil yang diharapkan.
B. Model basis data yang tidak sesuai dengan model rasional
1. Model data hirarki
Sebuah basis data dengan model hirarki akan terdiri atas sekumpulan
record yang dihubungkan satu sama lain melalui link (yang berupa
pointer) yang membentuk suatu hirarkis. Model data ini disajikan dalam
bentuk struktur pohon (tree). Contoh model data hierarki adalah basis
data yang digunakan pada sistem manajemen basis data IMS
(Information Management System). Basis data IMS ini sering
digunakan di sistem perbankan, asuransi, dan sektor keuangan lainnya.
Keunggulan dari model ini terletak pada keteraturan struktur yang
ditunjukkannya dan sangat cocok diterapkan pada sebuah
sistem/persoalan yang keterkaitan antara objek-objek di dalamnya
mengikuti struktur hirarkis tertentu. Kelemahan model data hirarki
adalah pengguna harus sangat familiar dengan struktur basis data dan
pada model ini dapat terjadi redudansi data, karena tidak mendukung
hubungan relasi many to many.

2. Model data jaringan


Model data jaringan mirip dengan hirarki model dimana data dan
hubungan antara data direpresentasikan dengan record dan link.
Perbedaan terletak pada susunan record dan linknya yaitu network
model menyusun record - record dalam bentuk graph, sedangkan model
hirarki disajikan dalam bentuk tree (pohon). Contoh model data jaringan
adalah model data yang digunakan pada sistem manajemen basis data
CODASYL (Conference on Data Systems Language).
Kelebihan dari model ini adalah data yang mudah diakses,
kemudahan ketika hendak memodelkan basis data yang bersifat
kompleks, dan bisa dengan mudah ketika hendak membentuk query
yang kompleks di dalam retrieve data. Sedangkan kelemahan dari model
ini adalah struktur datanya yang tidak mudah ketika hendak melakukan
modifikasi dan pengguna harus benar-benar memahami seperti apa
struktur datanya.

C. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa model
basis data relasional adalah metode yang cukup mudah dikelola jika
dibandingkan dengan metode basis data yang lain seperti basis data hierarki
dan basis data jaringan. Hal ini dikarenakan basis data relasional memiliki
struktur data yang sederhana dan mudah dipahami. Selain itu, model basis
data relasional memanfaatkan konsep kunci asing dan hubungan antar tabel
yang jelas. Ini memudahkan pengguna untuk mengakses data dari beberapa
tabel sekaligus dan meminimalkan duplikasi data yang tidak perlu.

You might also like