You are on page 1of 15
MAKALAH FUNGSI PENGAWASAN DAN PENILAIAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN Dosen Pengampu : lim Halimatul Mu’minah, M.Pd DISUSUN OLEH: Selpi Muhapilah 20.24.1.0005 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAJALENGKA TAHUN AJARAN 2021/2022 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt. Karena dengan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Fungsi Pengawasan dan Penilaian Pengelolaan Pendidikan” Sholawat dan salam tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. kepada Ibu Tim Halimatul Mu’minah, M.Pd selaku Tak lupa saya ucapkan terima kasi dosen mata kuliah Kewirausahaan yang telah membimbing saya dalam menyusun makalah ini. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan seperjuangan yang telah berkontribusi kepada saya. Tujuan saya menyusun makalah ini, yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan dan sckaligus berbagai ilmu pengetahuan kepada para pembaca. Saya selaku penyusun berharap makalah ini dapat menambah dan memperluas ilmu pengetahuan. Makalah ini jauh dari kata sempurna, Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk penyempurnaan, Majalengka, 16 Maret 2022 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .. DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN.... A. Teori Dasar. B. Rumusan Masalah.. C.Tujuan penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengawasan dan Penilaian... B. Macam-macam Pengawasan... C. Fungsi Pengawasan dalam Manajemen Pendidikan D. Fungsi dan Tujuan Standar Penilaian Pendidikan. 8 BAB IV PENUTUP 10 Kesimpulan 10 Sarat 1 Daftar Pustaka. 2 BABI PENDAHULUAN ri Dasar Institusi adalah suatu yang dilembagakan oleh undang-undang, adat dan kebiasaan (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999: 382). Institusi adalah badan atau lembaga (Widodo, 2002: 236). Salah satu institusi yang menjadi objek perhatian adalah lembaga pendidikan, baik sekolah, pesantren, maupun perguruan tinggi, baik yang dikelola oleh pemerintah, ataupun terlepas dari kontrol pemerintah, Semua lembaga pendidikan tersebut memerlukan manajemen yang tepat dalam pelaksanaannya. Dan objek pembahasan yang akan dikaji penulis selanjutnya adalah sekolah, Manajemen dalam setiap lembaga pendidikan memegang peranan penting dalam pengelolaan masing-masing lembaga pendidikan tersebut. Dalam rangka meneapai tujuan sekolah sebagai lembaga pendidikan secara efektif dan efesian, maka manajemen harus difungsikan sepenuhnya, Fungsi-fungsi manajemen tersebut terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pergerakan (actuating), _koordinasi (coordinating), kepemimpinan (leadership), komunikasi (communicating), dan pengawasan (controling) (Syarifuddin, 2005: 60). Paling tidak kelima fungsi tersebut dianggap sudah mencukupi bagi aktifitas manajerial yang akan memadukan sumber daya manusia dan sumber daya material melalui kerja sama untuk meneapai tujuan, Pendidikan merupakan kewajiban yang harus kita kenyam semenjak dari lahir. Karena dari pendidikan itulah kita akan tahu banyak tentang wawasan di dunia dalam kehidupan ini. Perkembangan dunia pendidikan seiring dengan perkembangannya zaman menyebabkan banyak pola pikir mengenai definisi atau pengertian pendidikan, mulai dari pola pikir yang awam menjadi lebih modern dan hal ini sangat mempengaruhi kemajuan pendidikan khususnya di Indonesia, Para ahli mengemukakan pendapat tentang pendidikan yaitu seperti menurut John Dewey Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan- kecakapan fundamental secara intelektual, emosional ke arah alam dan sesama manusia. Menurut M.J. Longeveled Pendidikan adalah usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak agar tertuju kepada kedewa anya, atau lebih tepatnya membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengawasan (controling) dalam manajemen sekolah sangat penting dan merupakan strategi untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan dari segi pendekatan rasional terhadap keberadaan input (jumlah dan kualitas bahan, uang, staf, peralatan, fasilitas dan informasi), demikian juga pengawasan terhadap aktifitas (penjadwalan dan ketetapan pelaksanaan kegiatan), sedangkan yang lain adalah pengawasan terhadap output (standar produk yang diinginkan) B, Rumusan Masalah a. Apa Pengertian Pengawasan dan Penilaian? b. Apa Macam-macam Pengawasan? c. Apa Fungsi Pengawasan dalam Manajemen Pendidikan d. Apa Fungsi dan Tujuan Standar Pendidikan C. Tujuan penelitian a. Mahasiswa dapat mengetahui Pengertian Pengawasan dan Penilaian b. Mahasiswa dapat mengetahui Macam-macam Pengawasan ©. Mahasiswa dapat mengetahui Fungsi Pengawasan dalam manajemen Pendidikan 4, Mahasiswa dapat mengetahui Fungsi dan Tujuan Penilaian standar Pendidikan BABII TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Pengawasan dan Penilaian 1. Pengawasan Ada beberapa pendapat dari beberapa para ahli berkaitan tentang pengertian Pengawasan seperti terlihat dalam uraian dibawah ini. a) Menurut murdick pengawasan merupakan proses dasar yang secara esensial tetap diperlukan sebagaimanapun rumit dan luasnya suatu organisasi. b) Pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan suatu pekerjaan sudah terlaksana atau belum terlaksana, James H. Dannely. Et. Al menyatakan, Pengawasan adalah “all activitiesthe manager under takes attenting to assure that actual operations conform to planned operation”. ©) Pengawasan dapat diartikan sebagai proses kegiatan monitoring untuk meyakinkan bahwa semua kegiatan organisasi terlaksana seperti yang direncanakan dan sekaligus juga merupakan kegiatan untuk mengoreksi dan memperbaiki bila ditemukan adanya penyimpangan yang akan mengganggu pencapaian tujuan (Robbins 1997). Pengawasan juga merupakan fungsi manajemen yang diperlukan untuk mengevaluasi kinerja organisasi atau unit-unit dalam suatu organisasi guna menetapkan kemajuan sesuai dengan arah yang dikehendaki (Wagner dan Hollenbeck dalam Mantja 2001). ) Pengawasan menurut Oteng Sutisna (1983) adalah sebagai suatu proses fungsi administrasi untuk mefihat apa yang terjadi sesuai dengan apa yang semetinya terjadi. Dengan kata lain pengawasan adalah fungsi administratif untuk memastikan bahwa apa yang dikerjakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. ) Pengawasan adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara menyeluruh dengan mengadakan perbandingan yang scharusnya (das sollen) dan yang adanya (das sein). Prof. Dr. Sumardjo Tjitrosudoyo. £) Menurut Nawawi (2000 : 115) pengawasan atau control diartikan sebagai proses ‘mengukur (measurement) dan menilai (evaluation) tingkat efektivitas dan tingkat efisieni penggunaan sarana kerja dalam memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan organisasi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Pengawasan merupakan suatu proses pemeriksaan berdasarkan gejala-gejala yang terjadi_yakni dilakukan dengan meneliti ‘mengukur atau menilai sejauh mana sumber daya yang ada berjalan secara efektif dan efisien baik kinerja SDM maupun penggunaan nonSDM agar dapat dikendalikan sesuai dengan rancangan program atau perencanaan yang telah ditetapkan. Pengawasan yang dilakukan dapat memberikan umpan balik, artinya apabila yang dilakukan tidak sesuai dengan rencana atau terjadi penyimpangan dapat segera dilakukan perbaikan atau diadakan penyesuaian kembali 2. Penilaian Penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memperoleh informasi secara objektif, keberlanjutan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang dicapai siswa, yang hasilnya digunakan sebagai dasar untuk menentukan perlakuan selajutnya (Depdiknas, 2001). Hal ini berarti penilaian tidak hanya untu ‘mencapai target sesaat atau satu aspek aja, melainkan menyeluruh dan mencangkup aspek kognitif, efektif, psikomotor. Grondlund (1998) menyatakanpenilaian sebagai proses _sistematik pengumpulan, penganalisaan dan penafsiran informasi untuk menentukan sejauh mana siswa meneapai tujuan. Untuk dapat menentukan melaksanakan penilaian perlu melakukan pengukuran terlebih dahulu, sedangkan pengukuran tidak akan mempunyai makna yang berarti tanpa dilakukan penilaian (Arikunto, 1987). Pengukuran dapat diartikan sebagai pemberian angka kepada suatu artibut atau kearakteristik tertentu yang didasarkan pada aturan atau formulasi yang jelas (Zainal, 1992). Dengan demikian inti dari penilaian adalah proses memberikan atau menentukan terhadap hasil belajar tertentu berdasarkan suatu criteria tertentu, Proses pemberian nilai jak tersebut berlangsung dalam bentuk intepretasi yang, dengan judgement, Judgement merupakan tema yang mengaplikasikan adanya suatu perbandingan antara kriteria dan kenyataan dalam Konteks situasi tertentu, atas dasar itu, maka dalam suatu penilaian selalu ada objek atau program, ada kriteria ada judgement, B. Macam-macam Pengawasan Pada dasarnya ada beberapa jenis pengawasan yang dapat dilakukan 1 yaitu: Pengawasan Intern dan Ekstern Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan yang ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan.” Pengawasan dalam bentuk ini dapat dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung atau pengawasan melekat (built in control) atau pengawasan yang dilakukan seeara rutin oleh inspektorat jenderal pada setiap kementerian dan inspektorat wilayah untuk setiap dacrah yang ada n Dalam di Indonesia, dengan menempatkannya di bawah pengawasan Kementeri Negeri, Pengawasan ekstern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan di Indonesia adalah yang berada di luar unit organisasi yang diawasi. Dalam hal Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang merupakan lembaga ggi negara yang terlepas dari pengaruh kekuasaan manapun. Dalam menjalankan tugasnya, BPK tidak mengabaikan hasil Iaporan pemeriksaan aparat pengawasan intern pemerintah, i dalam schingga sudah sepantasnya di antara keduanya perlu terwujud harmor proses pengawasan Keuangan negara, Proses harmonisasi demikian tidak mengurangi independensi BPK untuk tidak memihak dan menilai secara obyektif aktivitas pemerintah, Pengawasan Preventif dan Represif Pengawasan preventif lebih dimaksudkan sebagai, “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, schingga dapat mencegah terjadinya penyimpangan.” Lazimnya, pengawasan ini _dilakukan pemerintah dengan maksud untuk menghindari adanya penyimpangan pelaksanaan keuangan negara yang akan membebankan dan merugikan negara lebih besar. Di sisi Ia juga dimaksudkan agar sistem pelaksanaan anggaran dapat 1. pengawasan i berjalan sebagaimana yang dikehendaki. Pengawasan preventif akan lebih bermanfaat dan bermakna jika dilakukan oleh atasan langsung, sehingga penyimpangan yang Kemungkinan dilakukan akan terdeteksi lebih awal, Di sisi lain, pengawasan represif adalah “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan.” Pengawasan model ini lazimnya dilakukan pada akhir tahun anggaran, di mana anggaran yang telah ditentukan kemudian disampaikan laporannya. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan dan pengawasannya untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan. Pengawasan Aktif dan Pasif Pengawasan dekat (aktif) dilakukan sebagai bentuk “pengawasan yang dilaksanakan di tempat kegiatan yang bersangkutan.” Hal ini berbeda dengan pengawasan jauh (pasif) yang melakukan pengawasan melalui “penelitian dan pengujian terhadap surat-surat pertanggung jawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran.” Di sisi lain, pengawasan berdasarkan_ pemeriksaan Kebenaran formil menurut hak (rechmatigheid) adalah “pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah sesuai dengan peraturan, tidak kadaluarsa, dan hak itu terbukti kebenarannya.” Sementara, hak berdasarkan pemeriksaan kebenaran materil ‘mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid) adalah “pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah memenuhi prinsip ekonomi, yaitu pengeluaran tersebut diperlukan dan beban biaya yang serendah mungkin.” Pengawasan kebenaran formil menurut hak (rechtimatigheid) dan pemeriksaan Kebenaran materiil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid). Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara, pengawasan ditujukan untuk menghindari terjadinya “korupsi, penyelewengan, dan pemborosan anggaran negara yang tertuju pada aparatur atau pegawai negeri.” Dengan dijalankannya pengawasan tersebut diharapkan pengelolaan dan pertanggung jawaban anggaran dan kebijakan negara dapat berjalan sebagaimana direncanakan. 1) Ditinjau menurut waktu a. Pengawasan preventif, yaitu pengawasan yang dilakukan pada saat pekerjaan sedang berlangsung. b. Pengeawasan represif, yaitu pengawasan yang dilaksanakan pada akhir selesainya kegiatan. 2) Ditinjau objek pengawasan a, Pengawasan administratif, yaitu pengawasan dilaksanakan di bidang yang fungsinya dikategorikan sebagai tugas administratif (bagian keuangan, bagian personalia dan sebagainya), b. Pengawasan operatif, yaitu pengawasan yang dilaksanakan pada bidang yang berfungsi melaksanakan pekerjaan operatif (bagian proses produksi, bagian marketing dan sebagainya). 3) Ditinjau subjek pengawasan a, Pengawasan inter, yaitu yang dilakukan oleh atasan dari petugas/bawahan yang bersangkutan, b. Pengawasan ekstern, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh orang-orang di luar organisasi CC. Fungsi Pengawasan dalam Manajemen Pendidikan, Menurut Abu Duhan ada 4 fungsi pengawasan yaitu; eksplanasi, akuntansi, pemeriksaan dan kepatuhan, > Fungsi eksplanasi ; menjelaskan bagaimana kegiatan dilakukan, Termasuk di dalamnya hambatan dan kesulitan, serta alasan terdapatnya perbedaan hasil-hasil dari suatu kegiatan, > Fungsi akuntansi ; artinya melalui pengawasan dapat dilakukan auditing terhadap penggunaan sumberdaya dan tingkat output yang dicapai. Hal tersebut menjadi informasi yang bermanfaat untuk melakukan perhitungan program lanjutan atau program baru yang memiliki relevansi tinggi terhadap efektivitas program lanjutan atau bahkan untuk pengembangan program. > Fungsi pemeriksaan ; menelaah kesesuaian pelaksanaan kerja nyata dengan reneana, > Fungsi kepatuhan ; menilai sejauh mana para pelaksana taat dengan aturan sehingga dapat diketahui tingkat disiplin kerja pegawai dinilai dari kepatuhan Adapun menurut Hadari Nawawi bahwa fungsi pengawasan adalah untuk : ‘* Memperoleh data yang telah diolah dapat dijadikan dasar bagi usaha perbaikan di ‘masa yang akan datang, * Memperoleh cara bekerja yang paling efisien dan efektif atau paling tepat dan paling berhasil sebagai cara yang terbaik untuk mencapai tujuan, © Memperolch data tentang hambatan-hambatan dan kesukarankesukaran yang dihadapi agar dapat dikurangi atau dihindari, © Memperoleh data yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan usaha pengembangan organisasi dan personil dalam berbagai bidang, dan ‘© Untuk mengetahui seberapa jauh tujuan kegiatan administrasi telah dieapai, Berdasarkan fungsi-fungsi pengawasan tersebut dapat dipahami_bahwa pengawasan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seorang pengawas yang ditunjuk secara formal oleh statu kementerian pendidikan nasional, untuk mencari informasi mengenai kegiatankegiatan administrasi pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah, guru-guru, kepala tata usaha sekolah serta komponen-komponennya. D. Fungsi dan Tujuan Standar Penilaian Pendidikan a. Fungsi Standar Penilaian 1, Fungsi Formatif Evaluasi yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung dapat memberikan, informasi yang berupa umpan balik baik untuk guru maupun siswa. Bagi pendidik umpan balik itu bisa dipakai perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan, dimana letak kelemahan/kekurangannya. (Jihad, 2012:56) 2. Fungsi Sumatif ‘Tes sumatif dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar biasanya dilakukan pada akhir program pengajaran, misalnya pada akhir kwartal, akhir semester atau akhir tahun ajaran. (Jihad, 2012:57) 3. Fungsi Diagnosik Evaluasi dapat pula untuk mengungkapkan kesulitan-kesulitan subyek didik. Prosesnya dapat dilakukan pada permulaan PBM, selama PBM berlangsung ataupun pada akhir PBM. (Jihad, 2012:57) 4, Fungsi Selektif Dengan fasilitas yang terbatas, maka evaluasi dapat dipakai untuk menyeleksi ‘masukan (Input) guna disesuaikan dengan ruangan atau fasilitas lain yang tersedia. (Jihad, 2012:57) 5. Fungsi Motivasi Dengan evaluasi maka keinginan untuk belajar menjadi lebih tinggi, lebih- lebiblagi untuk mereka yang akan menunjukan kemampuannya, (Jihad, 2012:58) b, Tujuan Standar Penilaian Dalam pedoman penilaian Depdikbud (1994), dinyatakan bahwa tujuan penilaian adalah untuk mengetahui kemajuan belajar siswa, untuk per an dan peningkatan kegiatan belajar siswa serta sekaligus memberi umpan balik bagi perbaikan pelaksanaan kegiatan belajar. Lebih bersifat koreksi , bahwa tujuan pet jan untuk ‘mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan belajar siswa. (Jihad, 2012:63) BABIV PENUTUP Kesimpulan Pengawasan pendidikan adalah seperangkat disiplin ilmu atau pengetahuan yang ‘membahas tentang proses kerja atau tahapan pengendalian atau penilaian mengenai tingkat efektivitas dan efisiensi pelaksanaan atau penggunaan sumber daya yang berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan Penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memperoleh informasi secara objektif, keberlanjutan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang dicapai siswa. Macam-macam pengawasan: Pengawasan Intern dan Ekstern; Pengawasan Preventif; Pengawasan Aktif (dekat) dan Pasif; Pengawasan kebenaran formil menurut hak (rechtmatigheid) dan kebenaran materiil mengenai maksud & tujuan pengeluaran (doelmatigheid). Fungsi pengawasan dalam manajemen pendidikan > Fungsieksplanasi: menjelaskan bagaimana kegiatan dilakukan. Termasuk H didalamnya hamba an dan kesulitan, serta alasan terdapatnya perbedaan hasil-ha dari suatu kegiatan, - Fungsi akuntansi: artinya melalui pengawasan dapat dilakukan auditing terhadap penggunaan sumberdaya dan tingkat output yang dicapai > Fungsi pemeriksaan: menelaah kesesuaian pelaksanaan kerja nyata dengan rencana, > Fungsi kepatuhan: menilai sejauhmana para pelaksana taat dengan aturan sehingga dapat diketahui tingkat disiplin kerja pegawai dinilai dari kepatuhan (compliance). 10 + Fungsi standar Penilaian > Fungsi Formatif v Fungsi Sumatif > Fungsi Diagnosik o Fungsi Sele! oj Fungsi Motivasi Saran Saran yang dapat saya sampaikan dalam makalah ini adalah penulis mohon kritik dan saran atas pembuatan makalah ini, Dan mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam makalah ini, Semoga makalah ini bermanfaat. 1 Daftar Pustaka Abu Duhan, Schoo! Based Management, (Paris: Unesco Intemational For Educational Planning, 1996), h. 33 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. X, Jakarta: Balai Pustaka, 1999, Ha Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta : Haji Masagung, 1987),, h.28. Hikmat, Manajemen Pendidikan, Cet. IIl, Bandung: Pustaka Setia, 2014. 138. Jihad Asep. (2012). Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Multi Pressindo. Samsuri, Mokhamad, Manajemen Pengawasan, yang diakses pada tanggal 27 November 2013 Syafaruddin, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, cet. I, Jakarta: Ciputat Press, 2005, The Administrasi Perkantoran Modern, Cet. VII, Yogyakarta: Liberty, 2000. Widodo, Kamus IImiah Populer, Cet, Il, Yogyakarta: Absolut, 2002, 2

You might also like