SALINAN
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA.
NOMOR 279 / M / 2014
TENTANG
TUJUH PRASASTI YUPA KOLEKSI MUSEUM NASIONAL,
NOMOR INVENTARIS D.2A, D.2B, D.2C, D.2D, D.175, D.176, DAN D.177
SEBAGAI KAWASAN CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang =: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 45 Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, perlu
menetapkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
tentang Tujuh Prasasti Yupa Koleksi Museum Nasional
Nomor Inventaris D.2A, D.2B, D.2C, D.2D, D.175, D.176, dan
D.177 Sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional;
Mengingat : 1, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar
Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 5168);
2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara,
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang
Perubahan Kelima Atas Peraturan Presiden Nomor 47
Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun
2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian
Negara;
3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi eselon I
Kementerian Negarasebagaimana telah beberapa kali
diubah dan terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 14
Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan
Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,
‘Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan
Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian
Negara;
4, Peraturan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 54/P
Tahun 2014;Menetapkan
KESATU
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
-2-
MEMUTUSKAN:
: KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TENTANG TUJUH PRASASTI YUPA KOLEKSI MUSEUM
NASIONAL NOMOR INVENTARIS D.2A, D.2B, D.2C, D.2D,
D.175, D.176, DAN D.177 SEBAGAl KAWASAN CAGAR
BUDAYA PERINGKAT NASIONAL.
: Menetapkan Tujuh Prasasti Ydpa Koleksi Museum Nasional
Nomor Inventaris D.2A, D.2B, D.2C, D.2D, D.175, D.176, DAN
D.177 Sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional
sebagaimana tercantum pada Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
: Terhadap kawasan cagar budaya peringkat _ nasional
sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU, setiap orang
dilarang untuk:
a. melakukan pelestarian tanpa didasarkan pada hasil studi
kelayakan yang dapat dipertanggung jawabkan secara
teknis, akademis, dan administratif,
b, mengalihkan kepemilikan cagar budaya tanpa izin;
c. dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi, atau
menggagalkan upaya Pelestarian Cagar Budaya;
4. merusak, mencuri baik sebagian maupun seluruh cagar
budaya;
€. memindahkan dan/atau memisahkan cagar budaya tanpa
izin;
f,mengubah fungsi cagar budaya;
mendokumentasikan Cagar Budaya baik seluruh maupun
bagian-bagiannya untuk kepentingan komersial tanpa
seizin pemilik dan/atau yang menguasainya;
h. memanfaatkan Cagar Budaya baik seluruh maupun
bagian-bagiannya, dengan cara perbanyakan, kecuali
dengan izin Menteri; dan/atau
i, mengubah fungsi cagar budaya
Pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan terhadap
kawasan Cagar Budaya sebagaimana dimaksud pada diktum
KESATU dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Oktober 2014
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
MOHAMMAD NUH
Salindhsésuai dengan aslinya
Kepala Bi
Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
& Ani Nurdi
‘Azizah
NIP 195812011985032001 oNiit
SALINAN
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
NOMOR 279/ M / 2014
TENTANG
TUJUH PRASASTI YUPA KOLEKSI MUSEUM NASIONAL NOMOR
INVENTARIS D.2A, D.2B, D.2C, D.2D, D.175, D.176, DAN D.177
SEBAGAI BENDA CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL
IDENTITAS
Benda : Tujuh Prasasti Yupa Koleksi Museum
Nasional Nomor Inventaris D.2a, D.2b, D.2c,
D.2d, D.175, D.176, dan D.177
Tempat : Museum Nasional
Penyimpanan
Alamat Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 12,
Jakarta 10110
Kelurahan: Gambir
Kecamatan: : Gambir
Kota: : Jakarta Pusat
Propinsi: Daerah Khusus Ibukota Jakarta
DESKRIPSI
A. Uraian Tujuh Prasasti Yipa Koleksi_ Museum
Nasional Nomor Inventaris D.2a, D.2b, D.2c,
D.2d, D.175, D.176, dan D.177 merupakan
satu kesatuan prasasti yang masing-masing
dipahatkan pada sebuah tiang batu andesit
(monolit) yang disebut yipa. Prasasti ini
beraksara Pallawa Awal, dalam bahasa
Sanskerta. Ketujuh prasasti ini ditemukan
dalam satu lokasi Muarakaman, di daerah
pedalaman sungai Mahakam di Kabupaten
Kutai, Propinsi Kalimantan Timur. Ciri khas
aksara Pallawa menggunakan box head pada
bagian atas aksara. Ketujuh prasasti itu
adalah:
1. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.2a
(Muarakaman 1)
Prasasti ini dituliskan pada batu
berbentuk tiang (yapa); ditulis pada sisi
depan dengan bahasa Sanskerta dan
aksara Palawa dalam 12 baris tulisan.
Ikhtisar isi:
Prasasti ini diawali dengan silsilah Raja
Molawarman, yang menyebutkan Sri
Maharaja Kuhdungga yang berputra
Aswawarman, yang mempunyai tigaorang anak. Yang terkemuka di antara
ketiga anaknya itu ialah Mulawarman,
raja yang berperadaban baik, kuat dan
berkuasa. Disebutkan Mulawarman telah
mengadakan upacara selamatan yang
dinamakan bahusuwamnakam_ (“emas
amat banyak"), dan sebagai tanda
peringatan selamatan tersebut tugu batu
(ydpa) ini didirikan oleh para brahmana.
‘Transliterasi:
Srimatah Srinarendrasya
kundunggasya mahatmanah
putro ‘svavarmmo vikhyatah
. vanSakartta yathangsuman
tasya putré mahatmanah
trayas traya ivagnayah
tesan trayandm pravarah
tapo bala damanvitah
Sri millavarmmé rajendro
yastud bahusuvamnakam
tasya yajriasya yupo ‘yam
dvijendrais samprakalpitah
seo se Spanos
Prasasti YOpa Nomor Inventaris D.2b
(Muarakaman II)
Prasasti ini dituliskan pada batu
berbentuk tugu (yuipa). Prasastinya
dipahatkan pada sisi depan dalam 8
baris dengan aksara Palawa dan bahasa
Sanskerta.
Ikhtisar isi
Prasasti ini = menyebutkan —Sri
Mulawarman sebagai raja mulia dan
terkemuka, yang telah memberikan
sedekah 20.000 ekor sapi kepada para
Brahmana, yang seperti api di tanah
yang suci Waprakeswara. Sebagai tanda
kebajikan Sang Raja, tugu peringatan ini
dibuat oleh para Brahmana yang datang
di tempat ini.
Transliterasi:
a. Srimato nrpamukhyasya
b. rjfiah Sri milavarmmanah
danam punyatame ksetre
yad dattam vaprakesvare
duijatibhyo ‘gnikalpebhyah
vii Satir ggosahasrikam
tasya punyasya yiipo ‘yam
mnreash. krto viprair~ihagataih
3. Prasasti YOpa Nomor Inventaris D.2c
(Muarakaman II)
Prasasti ini dipahatkan pada sebuah
tiang batu (yupa). Dituliskan dalam 8
baris tulisan dengan aksara Palawa dan
bahasa Sanskerta.
Ikhtisar isi:
Menyebutkan tentang kebaikan budi dan
kebesaran Raja Mulawarman, raja besar
yang sangat mulia, yang diwujudkan
dengan sedekah yang banyak sckali.
Berhubung dengan kebaikan itulah
maka para brahmana mendirikan tugu
(yapa) ini sebagai tanda peringatan.
Translitera
a. Srimad viraja kirtteh
b. rajfiah sri molavarmmanah punyam
c. Smvantu vipramukhyah
d. ye cnye sadhavah purusah
e. bahudana jivadanam
f, sakalpavrksam sabhimidanan ca
g. tesam punyagananam
h. yupo yam sthapito vipraih
4, Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.2d
(Muarakaman IV)
Prasasti ini dipahatkan pada sisi bagian
depan dalam 11 baris tulisan beraksara
Palawa dan bahasa Sanskerta, akan
tetapitulisannya sudah___terhapus.
sehingga tidak dapat diketahui lagi
isinya. Yang masih tampak dengan jelas
hanyalah bentuk — pahatan segiempat
kecil bekas “kepala aksara” yang oleh
J.G. de Casparis disebut “box-heads” (de
Casparis, 1975: 86).
Ikhtisar isi:
(tidak diketahui)
Transliterasi:
(tidak ada, tulisannya sudah tidak
terbaca lagi).
5. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.175
(Muarakaman V)
Prasasti ini dipahatkan pada bagian sisidepan dengan 4 baris tulisan beraksara
Palawa dan bahasa Sanskerta.
Ikhtisar isi:
Yopa ini ditulis sebagai peringatan atas
dua sedekah yang telah diberikan oleh
Raja Mulawarman, berupa segunung
minyak kental dan lampu dengan malai
bunga,
Transliterasi:
a. $ri mOlavarmmana raj
yad=dattan=tilaparvvatam
adipa malaya sarddham
d. yapo yam likhitas=tayoh
Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.176
(Muarakaman VI)
Prasasti ini dipahatkan pada bagian
depan yapa dengan 8 baris tulisan
beraksara Palawa dan bahasa Sanskerta.
Bagian atas dan sisi kiri prasasti ini telah
pecah sehingga beberapa kata pada akhir
baris terputus.
Ukhtisar isi:
Prasasti ini dimulai dengan seruan
selamat bagi Sri Maha Raja Mulawarman
yang termashur, yang telah memberikan
persembahan kepada para Brahmana
berupa air, keju (ghrta), dan minyak
wijen, demikian pula sebelas ekor sapi
jantan
Transliterasi:
a. jayaty-atiballah]
b. Sriman=Sri mOlavarmma nr{pah]
c. yasya likhitani
d. danany=asmin=mahati (sthale|
¢. jaladhenung ghrtadhe|nurh]
f. ‘kapiladanan=tath=aiva tifladanam]
g. vrsabh=aikadasam=api yo
h. datva vipresu rajendralh]
Prasasti Yupa Nomor Inventaris D.177
(Muarakaman VII)
Prasasti ini seperti prasasti-prasasti
Muarakaman yang lainnya, dipahatkan
pada salah satu sisi sebuah — batu
berbentuk tiang (yipa). Prasastinya
terdiri dari 8 baris dengan aksara Palawa
dan bahasa Sanskerta. Prasasti ini padaB. Ukuran
beberapa baris terdapat aksara yang
sudah aus, sehingga tidak dapat dibaca
lagi.
Ikhtisar isi:
Sri Maharaja Mulawarman yang terkenal
telah menaklukkan raja-raja lain dan
menguasainya seperti Raja Yudhistira. Di
Waprakegwara beliau menghadiahkan
40.000
dan kemudian
menghadiahkan lagi 30.000. Disebutkan
pula adanya penyelenggaraan pacara-
upacara lainnya. Tugu tanda peringatan
ini dibangun oleh para brahmana yang
datang dari daerah lain
Transliterasi:
a. si malavarmma _rajendra{h]
samafrejjitya partthi[van]
b. karadath nrpatinnga cakre yatha raja
yudhistirah
c. catvarimsat-sahasrani sa dadu
vaprakesvare
d. ba........trithsat=saharani
punar=ddadau
Co eee SA punar=jivadanarh
prithagvidham
f, akasadiparh dharmmatma
partthivendra(h] svake pure
= ore WH
mahatmana
h. yuipo yarn sth{apito}
viprair=nnana....ih=a{gataih]
. Prasasti Yipa Nomor Inventaris D.2a
Tinggi: 124 cm
Lebar: 31,5cm
Tebal : 29,5 cm
Aksara P :9,5-2cm
L :4-04em
. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.2b
Tinggi: 152 cm
Lebar: 35cm
Tebal : 35,5 cm
Aksara P — :8,5-2,4cm
L :3,3-2cm
Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.2c
Tinggi: 128 cm
Lebar: 29,5 cm
Tebal : 24cmC. Kondisi Saat Ini
Aksara P = :9-2cm
L :3-2cm
. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.2d
Tinggi: 113 cm
Lebar: 39 cm
Tebal : 30cm
Aksara P= :4-2cm
Lo :3-1em
. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.175
Tinggi: 119 cm
Lebar :33.cm
Tebal : 32. cm
Aksara P= :8-2cm
LL :2,5-1,5em
Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.176
Tinggi: 128 cm
Lebar :33.cm
Tebal : 23cm
Aksara P = :8-1,5cm
L :4-1,5cm
'. Prasasti Yipa Nomor Inventaris D.177
Tinggi: 97cm
Lebar 3 cm
Tebal : 25cm
Aksara P= :5-1,5cem
L :4-1,3cm
Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.2a
Keadaan prasasti saat ini terawat baik,
terdapat bercak hitam pada baris ke-8
sampai dengan baris ke-10, namun
aksara masin terbaca. Pada bagian
belakang batu yupa ada yang aus.
Prasasti Yopa Nomor Inventaris D.2b
Keadaan prasasti saat ini terawat baik,
terdapat bercak putih pada baris ke-6
sampai dengan baris ke-7, namun
aksara masih terbaca. Pada bagian
belakang batu yupa ada bercak putih.
Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.2c
Keadaan prasasti saat ini terawat baik,
aksara terbaca jelas. Ada bercak putih
yang menyebar pada bagian bawah
prasasti.D. Sejarah
4. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.2d
Keadaan prasasti saat ini tidak terawat
dan berdebu karena berada di ruang
terbuka, Aksara sudah aus, namun
beberapa aksara masih dapat dikenali.
Pada bagian bawah prasasti banyak
bercak putih, sedangkan di bagian
belakang ada beberapa _bercak
kekuningan dan putih.
5. Prasasti Yupa Nomor Inventaris D.178
Keadaan prasasti saat ini tidak terawat,
berdebu, dan ditempatkan di ruang semi
terbuka. Aksara masih terbaca. ada
bercak putih pada salah satu aksara.
Pada bagian bawah prasasti_ banyak
bercak coklat tua.
6. Prasasti Yupa Nomor Inventaris D.176
Keadaan prasasti saat ini terawat baik,
aksara terbaca jelas. Bagian atas
prasasti pecah, sehingga menjadi lancip
dan beberapa aksara hilang. Pada sisi
kiri prasasti terdapat bercak coklat tua,
sedangkan pada bagian belakangnya
ada beberapa bercak putih.
7. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.177
Kondisi prasasti tidak baik, aksara
sudah aus. Pada baris ke-4, ke-5, dan
ke-7 ada beberapa aksara yang tidak
terbaca. Pada bagian belakang ada
bercak putih dan coklat tua.
Tujuh Prasasti Yapa Koleksi Museum
Nasional Nomor Inventaris D.2a, D.2b, D.2c,
D.2d, D.175, D.176, dan D.177 merupakan
prasasti yang dipahatkan pada tiang batu
(yapa) atas prakarsa para brahmana,
sebagai penghormatan atas budi baik raja
yang telah memberikan berbagai anugerah
kepada para brahmana dalam upacara
keagamaan.
Dari aksara dan bahasanya dapat diketahui
bahwa prasasti ini ditulis pada awal abad V
(menurut L.C. Damais diperkirakan tahun
425 M)
1. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.2a
Prasasti_ ini memuat informasi_silsilah
raja Mulawarman. Silsilah__tersebutdimulai dari. Kundungga yang
mempunyai anak bernama Aswawarman
ASwawarman mempunyai tiga orang
anak, yang terkemuka —_adalah
Mulawarman,
. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D. 2b
Prasasti ini menyebutkan Mulawarman
sebagai raja yang terkemuka yang telah
memberikan sedekah berupa 20.000 ekor
sapi kepada para brahmana yang seperti
api di tengah lapangan yang suci
(waprakeswara).
. Prasasti Yupa Nomor Inventaris D.2c
Prasasti ini menyebutkan tentang
kebaikan budi dan kebesaran raja
Malawarman, yang diwujudkan dalam
pemberian sedekah yang berlimpah. Hal
tersebut membuktikan bahwa
Malawarman memiliki hubungan yang
baik dengan para brahmana.
. Prasasti Yupa Nomor Inventaris D.2d
Aksara pada prasasti ini sudah tidak
terbaca karena aus. Bentuk, aksara, dan
lokasi penemuan prasastinya sama
dengan prasasti-prasasti yupa yang lain.
. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.175
Prasasti ini menyebutkan tentang Raja
Malawaman yang —_—menyedekahkan
segunung minyak kental, lampu, serta
malai (kelopak) bunga
Prasasti Yupa Nomor Inventaris D.176
Prasasti ini menyebutkan seruan selamat
bagi raja Mulawarman yang termahsyur
yang telah memberikan persembahan
kepada para brahmana berupa air, susu
kental (dari lemak susu), minyak wijen,
dan 11 sapi jantan.
Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.177
Prasasti ini menyebutkan —_raja
Milawarman yang telah menaklukkan
raja-raja lain’ seperti raja Yudhistira
(putera tertua Pandawa dalam epos
Mahabharata).Raja Mulawarman, di waprakeswara
mempersembahkan 40.000....... (tidak
terbaca karena aksara aus) kemudian
menghadiahkan lagi 30.000........ (tidak
terbaca karena aksara aus).
Disebutkan — pula_penyelenggaraan
upacara-upacara lainnya —_(Upacara-
upacara tersebut disebutkan namun
aksara tidak terbaca dalam prasasti)
Raja juga memberikan berbagai jivadana
(persembahan untuk —_kesempurnaan
jiwa).
Tujuh prasasti yapa tersebut merupakan
bukti tertua adanya budaya tulis dalam
sejarah Indonesia.
Riwayat Penelitian dan Penanganan
Empat prasasti yupa ditemukan oleh
penduduk pada tahun 1879 di Bukit
Berubus, Muara Kaman, Kalimantan
Timur dan dilaporkan oleh _asisten
Residen Kutei kepada pimpinan lembaga
Bataviaasch Genootschap van Kunsten en
Wetenschappen tanggal 9 September 1879
dan kemudian dibicarakan pada rapat
pimpinan lembaga tersebut pada tanggal
7 Oktober 1879 (N.B.G. XVII, 1879: 142).
Pada tahun 1880 keempat prasasti
tersebut dibawa ke Batavia dan disimpan
dalam koleksi arkeologi di Museum
Bataviaasch Genootschap van Kunsten en
Wetenschappen yang sekarang menjadi
Museum Nasional. Keempat prasasti ini
kini menjadi Koleksi Museum Nasional
dengan nomor inventaris D.2a, D.2b,
D.2c, dan D.2d sejak tahun 1880 (N.B.G.
XVIII 1880). Pada tahun 1940. mukan
tiga prasasti yupa lagi di situs yang sama.
Ketiga yipa ini kemudian disimpan di
Museum Nasional dengan _nomor
inventaris D.175, D.176, dan D.177 (O.V.
1940; J.B.G. VIII 1941).
Penelitian
Penelitian keempat prasasti temuan
pertama dilakukan oleh H. Kern pada
tahun 1892 yang diterbitkan dalam
V.M.K.A.W.L. X1, 1892 dan V.G. Kern VII,
1917. Keempat prasasti ini dilaporkan
pula dalam Oudheidkundige Versiag 1914.E. Status
Kepemilikan
dan/atau
Pengelolaan
Ketiga prasasti yang ditemukan terakhir
pertama kali dibahas oleh B.Ch. Cchabra
(GIS XII 1945). Selanjutnya
keseluruhan prasasti yilpa ini dibahas
pula oleh R.M.Ng. Poerbatjaraka (1952),
L.C. Damais (1970), J.G. de Casparis
(1975), dan Hasan Djafar (2013)
Ketujuh —prasasti. yupa _sekarang
disimpan:
a. Prasasti Yupa Nomor Inventaris D.2a
berada di lantai 1 gedung baru
Museum Nasional, Jakarta
b. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.2b
berada di lantai 2 gedung baru
Museum Nasional, Jakarta.
c. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.2c
berada di lantai 1 gedung baru
Museum Nasional, Jakarta.
d. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.2d
berada di sisi selatan dinding gerbang
menuju ruang prasejarah — bagian
belakang gedung lama Museum
Nasional,
e. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.175
berada di sisi selatan dinding gerbang
menuju ruang prasejarah bagian
belakang gedung lama Museum
Nasional.
f, Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.176
berada di sisi selatan dinding gerbang
menuju ruang prasejarah bagian
belakang gedung lama Museum
Nasional.
g. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.177
terletak di selasar bagian barat laut
taman gedung lama Museum
Nasional.
Tujuh Prasasti Yupa Koleksi Museum
Nasional Nomor Inventaris D.2a, D.2b, D.2c,
D.2d, D.175, D.176, dan D.177 di bawah
kepemilikan negara dan dikelola oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
melalui Museum Nasional.F, Alasan
G. Nilai Penting
Salinan sesuai dengan aslinya.
Tujuh Prasasti Yopa Koleksi Museum
Nasional Nomor Inventaris D.2a, D.2b, D.2c,
D.2d, D.175, D.176, dan D.177 memenuhi
kriteria sebagai Benda Cagar Budaya,
karena:
1. berusia lebih dari 50 tahun; dan
2. memiliki arti khusus bagi:
a. Sejarah
Merupakan bukti tertua keberadaan
tulisan dan kerajaan di Indonesia
pada awal abad V.
b. Imu Pengetahuan
Bukti pencapaian bangsa di bidang
tata ruang, seni pahat, dan sistem
upacara,
c. Pendidikan
Contoh yang sangat tepat dan nyata
tentang kemampuan — menyerap
budaya luar dalam proses akulturasi
dan sebagai contoh bagaimana wujud
hubungan timbal balik antara raja
dan brahmana di Indonesia.
d. Agama
Merupakan bukti pertama agama
Hindu (Veda) menjadi acuan
pendirian kerajaan di Indonesia.
e. Kebudayaan
Sebagai penanda penting perubahan
budaya dari Jaman Prasejarah ke
Jaman Sejarah.
Tujuh Prasasti Yupa Koleksi_ Museum
Nasional Nomor Inventaris D.2a, D.2b, D.2c,
D.2d, D.175, D.176, dan D.177 merupakan
bukti awal Jaman Sejarah Indonesia.
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
MOHAMMAD NUH
Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Ani Nurdiani Azizah
NIP 19981301 1985032001