You are on page 1of 13
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 279 / M / 2014 TENTANG TUJUH PRASASTI YUPA KOLEKSI MUSEUM NASIONAL, NOMOR INVENTARIS D.2A, D.2B, D.2C, D.2D, D.175, D.176, DAN D.177 SEBAGAI KAWASAN CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang =: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 45 Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, perlu menetapkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Tujuh Prasasti Yupa Koleksi Museum Nasional Nomor Inventaris D.2A, D.2B, D.2C, D.2D, D.175, D.176, dan D.177 Sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional; Mengingat : 1, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 5168); 2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi eselon I Kementerian Negarasebagaimana telah beberapa kali diubah dan terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, ‘Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; 4, Peraturan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 54/P Tahun 2014; Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA KEEMPAT -2- MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG TUJUH PRASASTI YUPA KOLEKSI MUSEUM NASIONAL NOMOR INVENTARIS D.2A, D.2B, D.2C, D.2D, D.175, D.176, DAN D.177 SEBAGAl KAWASAN CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL. : Menetapkan Tujuh Prasasti Ydpa Koleksi Museum Nasional Nomor Inventaris D.2A, D.2B, D.2C, D.2D, D.175, D.176, DAN D.177 Sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional sebagaimana tercantum pada Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. : Terhadap kawasan cagar budaya peringkat _ nasional sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU, setiap orang dilarang untuk: a. melakukan pelestarian tanpa didasarkan pada hasil studi kelayakan yang dapat dipertanggung jawabkan secara teknis, akademis, dan administratif, b, mengalihkan kepemilikan cagar budaya tanpa izin; c. dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi, atau menggagalkan upaya Pelestarian Cagar Budaya; 4. merusak, mencuri baik sebagian maupun seluruh cagar budaya; €. memindahkan dan/atau memisahkan cagar budaya tanpa izin; f,mengubah fungsi cagar budaya; mendokumentasikan Cagar Budaya baik seluruh maupun bagian-bagiannya untuk kepentingan komersial tanpa seizin pemilik dan/atau yang menguasainya; h. memanfaatkan Cagar Budaya baik seluruh maupun bagian-bagiannya, dengan cara perbanyakan, kecuali dengan izin Menteri; dan/atau i, mengubah fungsi cagar budaya Pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan terhadap kawasan Cagar Budaya sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 13 Oktober 2014 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, TTD. MOHAMMAD NUH Salindhsésuai dengan aslinya Kepala Bi Hukum dan Organisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, & Ani Nurdi ‘Azizah NIP 195812011985032001 oN iit SALINAN LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 279/ M / 2014 TENTANG TUJUH PRASASTI YUPA KOLEKSI MUSEUM NASIONAL NOMOR INVENTARIS D.2A, D.2B, D.2C, D.2D, D.175, D.176, DAN D.177 SEBAGAI BENDA CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL IDENTITAS Benda : Tujuh Prasasti Yupa Koleksi Museum Nasional Nomor Inventaris D.2a, D.2b, D.2c, D.2d, D.175, D.176, dan D.177 Tempat : Museum Nasional Penyimpanan Alamat Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 12, Jakarta 10110 Kelurahan: Gambir Kecamatan: : Gambir Kota: : Jakarta Pusat Propinsi: Daerah Khusus Ibukota Jakarta DESKRIPSI A. Uraian Tujuh Prasasti Yipa Koleksi_ Museum Nasional Nomor Inventaris D.2a, D.2b, D.2c, D.2d, D.175, D.176, dan D.177 merupakan satu kesatuan prasasti yang masing-masing dipahatkan pada sebuah tiang batu andesit (monolit) yang disebut yipa. Prasasti ini beraksara Pallawa Awal, dalam bahasa Sanskerta. Ketujuh prasasti ini ditemukan dalam satu lokasi Muarakaman, di daerah pedalaman sungai Mahakam di Kabupaten Kutai, Propinsi Kalimantan Timur. Ciri khas aksara Pallawa menggunakan box head pada bagian atas aksara. Ketujuh prasasti itu adalah: 1. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.2a (Muarakaman 1) Prasasti ini dituliskan pada batu berbentuk tiang (yapa); ditulis pada sisi depan dengan bahasa Sanskerta dan aksara Palawa dalam 12 baris tulisan. Ikhtisar isi: Prasasti ini diawali dengan silsilah Raja Molawarman, yang menyebutkan Sri Maharaja Kuhdungga yang berputra Aswawarman, yang mempunyai tiga orang anak. Yang terkemuka di antara ketiga anaknya itu ialah Mulawarman, raja yang berperadaban baik, kuat dan berkuasa. Disebutkan Mulawarman telah mengadakan upacara selamatan yang dinamakan bahusuwamnakam_ (“emas amat banyak"), dan sebagai tanda peringatan selamatan tersebut tugu batu (ydpa) ini didirikan oleh para brahmana. ‘Transliterasi: Srimatah Srinarendrasya kundunggasya mahatmanah putro ‘svavarmmo vikhyatah . vanSakartta yathangsuman tasya putré mahatmanah trayas traya ivagnayah tesan trayandm pravarah tapo bala damanvitah Sri millavarmmé rajendro yastud bahusuvamnakam tasya yajriasya yupo ‘yam dvijendrais samprakalpitah seo se Spanos Prasasti YOpa Nomor Inventaris D.2b (Muarakaman II) Prasasti ini dituliskan pada batu berbentuk tugu (yuipa). Prasastinya dipahatkan pada sisi depan dalam 8 baris dengan aksara Palawa dan bahasa Sanskerta. Ikhtisar isi Prasasti ini = menyebutkan —Sri Mulawarman sebagai raja mulia dan terkemuka, yang telah memberikan sedekah 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana, yang seperti api di tanah yang suci Waprakeswara. Sebagai tanda kebajikan Sang Raja, tugu peringatan ini dibuat oleh para Brahmana yang datang di tempat ini. Transliterasi: a. Srimato nrpamukhyasya b. rjfiah Sri milavarmmanah danam punyatame ksetre yad dattam vaprakesvare duijatibhyo ‘gnikalpebhyah vii Satir ggosahasrikam tasya punyasya yiipo ‘yam mnreas h. krto viprair~ihagataih 3. Prasasti YOpa Nomor Inventaris D.2c (Muarakaman II) Prasasti ini dipahatkan pada sebuah tiang batu (yupa). Dituliskan dalam 8 baris tulisan dengan aksara Palawa dan bahasa Sanskerta. Ikhtisar isi: Menyebutkan tentang kebaikan budi dan kebesaran Raja Mulawarman, raja besar yang sangat mulia, yang diwujudkan dengan sedekah yang banyak sckali. Berhubung dengan kebaikan itulah maka para brahmana mendirikan tugu (yapa) ini sebagai tanda peringatan. Translitera a. Srimad viraja kirtteh b. rajfiah sri molavarmmanah punyam c. Smvantu vipramukhyah d. ye cnye sadhavah purusah e. bahudana jivadanam f, sakalpavrksam sabhimidanan ca g. tesam punyagananam h. yupo yam sthapito vipraih 4, Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.2d (Muarakaman IV) Prasasti ini dipahatkan pada sisi bagian depan dalam 11 baris tulisan beraksara Palawa dan bahasa Sanskerta, akan tetapitulisannya sudah___terhapus. sehingga tidak dapat diketahui lagi isinya. Yang masih tampak dengan jelas hanyalah bentuk — pahatan segiempat kecil bekas “kepala aksara” yang oleh J.G. de Casparis disebut “box-heads” (de Casparis, 1975: 86). Ikhtisar isi: (tidak diketahui) Transliterasi: (tidak ada, tulisannya sudah tidak terbaca lagi). 5. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.175 (Muarakaman V) Prasasti ini dipahatkan pada bagian sisi depan dengan 4 baris tulisan beraksara Palawa dan bahasa Sanskerta. Ikhtisar isi: Yopa ini ditulis sebagai peringatan atas dua sedekah yang telah diberikan oleh Raja Mulawarman, berupa segunung minyak kental dan lampu dengan malai bunga, Transliterasi: a. $ri mOlavarmmana raj yad=dattan=tilaparvvatam adipa malaya sarddham d. yapo yam likhitas=tayoh Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.176 (Muarakaman VI) Prasasti ini dipahatkan pada bagian depan yapa dengan 8 baris tulisan beraksara Palawa dan bahasa Sanskerta. Bagian atas dan sisi kiri prasasti ini telah pecah sehingga beberapa kata pada akhir baris terputus. Ukhtisar isi: Prasasti ini dimulai dengan seruan selamat bagi Sri Maha Raja Mulawarman yang termashur, yang telah memberikan persembahan kepada para Brahmana berupa air, keju (ghrta), dan minyak wijen, demikian pula sebelas ekor sapi jantan Transliterasi: a. jayaty-atiballah] b. Sriman=Sri mOlavarmma nr{pah] c. yasya likhitani d. danany=asmin=mahati (sthale| ¢. jaladhenung ghrtadhe|nurh] f. ‘kapiladanan=tath=aiva tifladanam] g. vrsabh=aikadasam=api yo h. datva vipresu rajendralh] Prasasti Yupa Nomor Inventaris D.177 (Muarakaman VII) Prasasti ini seperti prasasti-prasasti Muarakaman yang lainnya, dipahatkan pada salah satu sisi sebuah — batu berbentuk tiang (yipa). Prasastinya terdiri dari 8 baris dengan aksara Palawa dan bahasa Sanskerta. Prasasti ini pada B. Ukuran beberapa baris terdapat aksara yang sudah aus, sehingga tidak dapat dibaca lagi. Ikhtisar isi: Sri Maharaja Mulawarman yang terkenal telah menaklukkan raja-raja lain dan menguasainya seperti Raja Yudhistira. Di Waprakegwara beliau menghadiahkan 40.000 dan kemudian menghadiahkan lagi 30.000. Disebutkan pula adanya penyelenggaraan pacara- upacara lainnya. Tugu tanda peringatan ini dibangun oleh para brahmana yang datang dari daerah lain Transliterasi: a. si malavarmma _rajendra{h] samafrejjitya partthi[van] b. karadath nrpatinnga cakre yatha raja yudhistirah c. catvarimsat-sahasrani sa dadu vaprakesvare d. ba........trithsat=saharani punar=ddadau Co eee SA punar=jivadanarh prithagvidham f, akasadiparh dharmmatma partthivendra(h] svake pure = ore WH mahatmana h. yuipo yarn sth{apito} viprair=nnana....ih=a{gataih] . Prasasti Yipa Nomor Inventaris D.2a Tinggi: 124 cm Lebar: 31,5cm Tebal : 29,5 cm Aksara P :9,5-2cm L :4-04em . Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.2b Tinggi: 152 cm Lebar: 35cm Tebal : 35,5 cm Aksara P — :8,5-2,4cm L :3,3-2cm Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.2c Tinggi: 128 cm Lebar: 29,5 cm Tebal : 24cm C. Kondisi Saat Ini Aksara P = :9-2cm L :3-2cm . Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.2d Tinggi: 113 cm Lebar: 39 cm Tebal : 30cm Aksara P= :4-2cm Lo :3-1em . Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.175 Tinggi: 119 cm Lebar :33.cm Tebal : 32. cm Aksara P= :8-2cm LL :2,5-1,5em Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.176 Tinggi: 128 cm Lebar :33.cm Tebal : 23cm Aksara P = :8-1,5cm L :4-1,5cm '. Prasasti Yipa Nomor Inventaris D.177 Tinggi: 97cm Lebar 3 cm Tebal : 25cm Aksara P= :5-1,5cem L :4-1,3cm Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.2a Keadaan prasasti saat ini terawat baik, terdapat bercak hitam pada baris ke-8 sampai dengan baris ke-10, namun aksara masin terbaca. Pada bagian belakang batu yupa ada yang aus. Prasasti Yopa Nomor Inventaris D.2b Keadaan prasasti saat ini terawat baik, terdapat bercak putih pada baris ke-6 sampai dengan baris ke-7, namun aksara masih terbaca. Pada bagian belakang batu yupa ada bercak putih. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.2c Keadaan prasasti saat ini terawat baik, aksara terbaca jelas. Ada bercak putih yang menyebar pada bagian bawah prasasti. D. Sejarah 4. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.2d Keadaan prasasti saat ini tidak terawat dan berdebu karena berada di ruang terbuka, Aksara sudah aus, namun beberapa aksara masih dapat dikenali. Pada bagian bawah prasasti banyak bercak putih, sedangkan di bagian belakang ada beberapa _bercak kekuningan dan putih. 5. Prasasti Yupa Nomor Inventaris D.178 Keadaan prasasti saat ini tidak terawat, berdebu, dan ditempatkan di ruang semi terbuka. Aksara masih terbaca. ada bercak putih pada salah satu aksara. Pada bagian bawah prasasti_ banyak bercak coklat tua. 6. Prasasti Yupa Nomor Inventaris D.176 Keadaan prasasti saat ini terawat baik, aksara terbaca jelas. Bagian atas prasasti pecah, sehingga menjadi lancip dan beberapa aksara hilang. Pada sisi kiri prasasti terdapat bercak coklat tua, sedangkan pada bagian belakangnya ada beberapa bercak putih. 7. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.177 Kondisi prasasti tidak baik, aksara sudah aus. Pada baris ke-4, ke-5, dan ke-7 ada beberapa aksara yang tidak terbaca. Pada bagian belakang ada bercak putih dan coklat tua. Tujuh Prasasti Yapa Koleksi Museum Nasional Nomor Inventaris D.2a, D.2b, D.2c, D.2d, D.175, D.176, dan D.177 merupakan prasasti yang dipahatkan pada tiang batu (yapa) atas prakarsa para brahmana, sebagai penghormatan atas budi baik raja yang telah memberikan berbagai anugerah kepada para brahmana dalam upacara keagamaan. Dari aksara dan bahasanya dapat diketahui bahwa prasasti ini ditulis pada awal abad V (menurut L.C. Damais diperkirakan tahun 425 M) 1. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.2a Prasasti_ ini memuat informasi_silsilah raja Mulawarman. Silsilah__tersebut dimulai dari. Kundungga yang mempunyai anak bernama Aswawarman ASwawarman mempunyai tiga orang anak, yang terkemuka —_adalah Mulawarman, . Prasasti Yapa Nomor Inventaris D. 2b Prasasti ini menyebutkan Mulawarman sebagai raja yang terkemuka yang telah memberikan sedekah berupa 20.000 ekor sapi kepada para brahmana yang seperti api di tengah lapangan yang suci (waprakeswara). . Prasasti Yupa Nomor Inventaris D.2c Prasasti ini menyebutkan tentang kebaikan budi dan kebesaran raja Malawarman, yang diwujudkan dalam pemberian sedekah yang berlimpah. Hal tersebut membuktikan bahwa Malawarman memiliki hubungan yang baik dengan para brahmana. . Prasasti Yupa Nomor Inventaris D.2d Aksara pada prasasti ini sudah tidak terbaca karena aus. Bentuk, aksara, dan lokasi penemuan prasastinya sama dengan prasasti-prasasti yupa yang lain. . Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.175 Prasasti ini menyebutkan tentang Raja Malawaman yang —_—menyedekahkan segunung minyak kental, lampu, serta malai (kelopak) bunga Prasasti Yupa Nomor Inventaris D.176 Prasasti ini menyebutkan seruan selamat bagi raja Mulawarman yang termahsyur yang telah memberikan persembahan kepada para brahmana berupa air, susu kental (dari lemak susu), minyak wijen, dan 11 sapi jantan. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.177 Prasasti ini menyebutkan —_raja Milawarman yang telah menaklukkan raja-raja lain’ seperti raja Yudhistira (putera tertua Pandawa dalam epos Mahabharata). Raja Mulawarman, di waprakeswara mempersembahkan 40.000....... (tidak terbaca karena aksara aus) kemudian menghadiahkan lagi 30.000........ (tidak terbaca karena aksara aus). Disebutkan — pula_penyelenggaraan upacara-upacara lainnya —_(Upacara- upacara tersebut disebutkan namun aksara tidak terbaca dalam prasasti) Raja juga memberikan berbagai jivadana (persembahan untuk —_kesempurnaan jiwa). Tujuh prasasti yapa tersebut merupakan bukti tertua adanya budaya tulis dalam sejarah Indonesia. Riwayat Penelitian dan Penanganan Empat prasasti yupa ditemukan oleh penduduk pada tahun 1879 di Bukit Berubus, Muara Kaman, Kalimantan Timur dan dilaporkan oleh _asisten Residen Kutei kepada pimpinan lembaga Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen tanggal 9 September 1879 dan kemudian dibicarakan pada rapat pimpinan lembaga tersebut pada tanggal 7 Oktober 1879 (N.B.G. XVII, 1879: 142). Pada tahun 1880 keempat prasasti tersebut dibawa ke Batavia dan disimpan dalam koleksi arkeologi di Museum Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yang sekarang menjadi Museum Nasional. Keempat prasasti ini kini menjadi Koleksi Museum Nasional dengan nomor inventaris D.2a, D.2b, D.2c, dan D.2d sejak tahun 1880 (N.B.G. XVIII 1880). Pada tahun 1940. mukan tiga prasasti yupa lagi di situs yang sama. Ketiga yipa ini kemudian disimpan di Museum Nasional dengan _nomor inventaris D.175, D.176, dan D.177 (O.V. 1940; J.B.G. VIII 1941). Penelitian Penelitian keempat prasasti temuan pertama dilakukan oleh H. Kern pada tahun 1892 yang diterbitkan dalam V.M.K.A.W.L. X1, 1892 dan V.G. Kern VII, 1917. Keempat prasasti ini dilaporkan pula dalam Oudheidkundige Versiag 1914. E. Status Kepemilikan dan/atau Pengelolaan Ketiga prasasti yang ditemukan terakhir pertama kali dibahas oleh B.Ch. Cchabra (GIS XII 1945). Selanjutnya keseluruhan prasasti yilpa ini dibahas pula oleh R.M.Ng. Poerbatjaraka (1952), L.C. Damais (1970), J.G. de Casparis (1975), dan Hasan Djafar (2013) Ketujuh —prasasti. yupa _sekarang disimpan: a. Prasasti Yupa Nomor Inventaris D.2a berada di lantai 1 gedung baru Museum Nasional, Jakarta b. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.2b berada di lantai 2 gedung baru Museum Nasional, Jakarta. c. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.2c berada di lantai 1 gedung baru Museum Nasional, Jakarta. d. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.2d berada di sisi selatan dinding gerbang menuju ruang prasejarah — bagian belakang gedung lama Museum Nasional, e. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.175 berada di sisi selatan dinding gerbang menuju ruang prasejarah bagian belakang gedung lama Museum Nasional. f, Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.176 berada di sisi selatan dinding gerbang menuju ruang prasejarah bagian belakang gedung lama Museum Nasional. g. Prasasti Yapa Nomor Inventaris D.177 terletak di selasar bagian barat laut taman gedung lama Museum Nasional. Tujuh Prasasti Yupa Koleksi Museum Nasional Nomor Inventaris D.2a, D.2b, D.2c, D.2d, D.175, D.176, dan D.177 di bawah kepemilikan negara dan dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Museum Nasional. F, Alasan G. Nilai Penting Salinan sesuai dengan aslinya. Tujuh Prasasti Yopa Koleksi Museum Nasional Nomor Inventaris D.2a, D.2b, D.2c, D.2d, D.175, D.176, dan D.177 memenuhi kriteria sebagai Benda Cagar Budaya, karena: 1. berusia lebih dari 50 tahun; dan 2. memiliki arti khusus bagi: a. Sejarah Merupakan bukti tertua keberadaan tulisan dan kerajaan di Indonesia pada awal abad V. b. Imu Pengetahuan Bukti pencapaian bangsa di bidang tata ruang, seni pahat, dan sistem upacara, c. Pendidikan Contoh yang sangat tepat dan nyata tentang kemampuan — menyerap budaya luar dalam proses akulturasi dan sebagai contoh bagaimana wujud hubungan timbal balik antara raja dan brahmana di Indonesia. d. Agama Merupakan bukti pertama agama Hindu (Veda) menjadi acuan pendirian kerajaan di Indonesia. e. Kebudayaan Sebagai penanda penting perubahan budaya dari Jaman Prasejarah ke Jaman Sejarah. Tujuh Prasasti Yupa Koleksi_ Museum Nasional Nomor Inventaris D.2a, D.2b, D.2c, D.2d, D.175, D.176, dan D.177 merupakan bukti awal Jaman Sejarah Indonesia. MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, TTD. MOHAMMAD NUH Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ani Nurdiani Azizah NIP 19981301 1985032001

You might also like