You are on page 1of 44

Alat dan Mesin

Pemupukan
dan
Pengendalian
Gulma
ALAT PEMUPUKAN
Berdasarkan Tenaga Penggerak
• Tenaga Manusia
• Tenaga Hewan
• Tenaga Traktor
Berdasarkan Jenis Pupuk yang disebar
Pupuk organik
Pupuk butiran
Pupuk cairan
RYN 2010
ALAT PEMUPUK SUMBER TENAGA
MANUSIA
1. TRADISIONAL

 Butiran kering: penyebaran menggunakan tangan


 Organik: pengangkutan menggunakan keranjang /
karung, pembenaman menggunakan cangkul / tugal
 Kapasitas kerja penyebar pupuk pada tanaman padi
adalah 1 orang pria dalam 6 jam per hektar, pada
tanaman jagung atau singkong sekitar 5 orang pria
selama 6 jam per hektar.

RYN 2010
RYN 2010
ALAT PEMUPUK SUMBER TENAGA
MANUSIA
2. SEMI MEKANIS
 Tenaga Penggerak: manusia
 Pengeluaran pupuk  perputaran roda
 Kemampuan 100 – 1400 kg / ha dengan jarak
alur 30 cm
 Hasil pengujian : kapasitas 12 – 13 jam / ha
pada lahan kering: kapasitas 15 – 16 jam /ha
pada lahan basah

RYN 2010
,

1.Hopper
2.Tutup hopper
3.Roda Penggerak
4.Pembuka alur
5.Penutup alur
6.Tangkai kendali
7.Pengatur besar lubang
outlet
8.Pupuk RYN 2010
9.Roll penjatuhan pupuk
Dual Mode Spreader

Broadcast spreader
Drop spreader

Thompson, Peter G. (North


Olmsted, OH, US)
Hurto, Kirk A. (Dublin, OH, US)
Prinster, Mark G. (Douglasville,
GA, US)
United States Patent 6945481
RYN 2010
PENYEBAR KOMPOS

COMPOST SPREADER
Ellsaesser, Daniel T.
(North Richland Hills, TX)
United States Patent
6705552

RYN 2010
ALAT PEMUPUKAN SUMBER
TENAGA HEWAN
Pada umumnya digunakan untuk pupuk padat
Pada umumnya untuk pupuk butiran: 2 roda;
pupuk kandang: 4 roda
Penyebaran pupuk  perputaran roda
Operator: 1 atau 2 orang (pengeluaran pupuk
dan jalan ternak)

Ryn 2010
ALAT PEMUPUKAN SUMBER TENAGA
HEWAN

Keterangan:
a. Tangkai kendali
b. Tempat Pupuk
c. Tempat benih
d. Roda penggerak sekaligus
pembuat alur
e. Penutup alur
f. Saluran pupuk
g. Roda penggerak
ALAT PEMUPUKAN SUMBER TENAGA
TRAKTOR
1. Alat penyebar pupuk organik
Fungsi : membawa pupuk organik ke lapangan,
menghancurkan dan menyebarkannya diatas tanah
secara seragam.
Penyebaran biasanya dilakukan sebelum pengolahan
tanah pertama.
Pengoperasian : alat berada dibelakang traktor.
Biasanya alat beroda 2, tetapi ada juga yang beroda 4
sehingga dapat ditarik oleh traktor atau hewan.
Tenaga untuk operasi alat berasal dari putaran roda
bagian belakang melalui transmisi rantai atau ”Power
Take Off” (PTO) traktor.
www.themegallery.com
Keterangan:

a tempat pupuk organik


b penyebar pupuk organik
(widespread)
c konveyor penggerak pupuk
d titik hubungan dengan pto
e rantai transmisi/penyalur
tenaga penggerak
f roda trailer
g penghancur pupuk organik

alat penyebar pupuk


organik yang
digerakkan dengan
PTO traktor
RYN 2010
2. Alat penyebar pupuk butiran
• Untuk mengurangi biaya operasional, alat
pempupukan dapat digabung dengan alat
penanaman dan penyiangan.
• Banyak alat penyebar benih dan pupuk
menggunakan alat yang sama, dan ini akan
menyebabkan kontak antara benih dan pupuk.
• Kontak antara benih dan pupuk sedapat mungkin
dihindarkan, terutama yang berkonsentrasi tinggi,
karena dapat terjadi kerusakan.
Peralatan untuk pupuk kering dapat digolongkan
menjadi 2, yaitu :
1. Band Aplicator
2. Broadcast Aplicator
Peralatan dari ”Band Aplicator” terdiri dari komponen-
komponen :
1. Corong pemasukan (hopper)
2. Pengatur (matering device)
3. Tabung pengeluaran (drop tubes)
4. Pembuka alur (opener)
5. Saluran pupuk
Keterangan:
a tempat pupuk
b tempat benih
c pengatur penjatuhan
pupuk
d pengatur penjatuhan
benih pupuk
e pembuka alur benih
f pembuka alur untuk
pupuk
g saluran pupuk
h saluran benih

Alat pemupukan butiran yang digabungkan


dengan penanaman yang ditarik traktor
Penyebar Pupuk Cair

Penempatan pupuk cair dilakukan dengan 3 cara


yaitu :
1. Penempatan di dalam permukaan tanah
2. Penempatan pada permukaan tanah
Komponen-komponen penting dan kegunaannya
adalah:
a. Tangki : untuk membawa pupuk
b. Pipa : untuk menyalurkan pupuk dari tangki
ketanah
c. Pisau : berguna untuk membuka tanah
d. Pengatur aliran: untuk mengatur aliran sesuai
keperluan.
Keterangan:
a bentuk pisau pembuka alur
b saluran pupuk cair
c lubang pengeluaran
d tangki pupuk anhydrous
ammonia
e roda pembantu

Bentuk pisau dan beberapa alat penyebar


pupuk anhydrous ammonia
3. Penempatan dalam air irigasi : pupuk cair juga dapat
disebarkan melalui air irigasi. Pemberian bersamaan
dengan air irigasi sehingga dapat menghemat tenaga
kerja dan alat.
Kelemahan: hanya mungkin dilakukan bila tanaman
memerlukan air dan kemungkinan penguapan
(evaporation) pupuk melalui air.
Ada 3 jenis cara sistem pengaliran pupuk cair dari
tangki ke bagian distribusi, yaitu:
1. Gravitasi (gravity force)
2. Pompa
3. Tekanan udara
Sistem Gravitasi Sistem Tekanan Udara
Sistem Pompa

Keterangan:
a pompa pupuk cair
b kompressor
c Kran
d saluran pupuk cair
e pembuka alur
f pembuka alur
g pipa nozzle
h nozzle
i permukaan tanah

Beberapa cara pengaliran pupuk cair


PEMUPUKAN PRESISI
Metode Aplikasi Pemupukan dgn variabel laju

1 Berdasarkan Peta

2 Berdasarkan Sensor
Berdasarkan Peta
Peta digunakan untuk menyajikan kondisi lahan
(sifat tanah, serangan hama, rencana aplikasi
laju variabel, dll)
Informasi digunakan untuk mengambil strategi
perlakuan
Perencanaan aplikasi pemupukan dgn laju yang
bervariasi

Melakukan sampling tanah secara sistematik (dan


analisa lab) pada lahan
Membuat peta site – specific sifat-sifat hara tanah yang
penting
Menggunakan beberapa algoritma untuk
mengembangkan peta aplikasi pemupukan site-specific
Menggunakan peta aplikasi untuk mengendalikan
aplikator pemupukan dengan variabel laju

Sebuah sistem positioning digunakan selama sampling dan


aplikasi untuk mengetahui dan merekam secara terus
menerus posisi alat pada lahan
Keuntungan:
• Dapat diketahui jumlah
produk yang akan
dibutuhkan
• Pengguna memiliki data
base yang dpt
digunakan untuk
sejumlah aktivitas yang
berkaitan dengan
manajemen
Metode Berdasarkan Sensor
• Tidak memerlukan sistem DGPS dan analisa data
awal
• Tantangan: mengembangkan sensor yang akan
bekerja secara akurat dalam kondisi lapangan pada
kecepatan kerja yang realistis
• Harus mampu menyelesaikan penginderaan,
pengolahan data dan penyesuaian laju aplikasi dalam
satu mesin
• Syarat utama: kecepatan penginderaan dan proses
Keuntungan sistem berdasar sensor

• Analisis data pra aplikasi bisa dihilangkan


• Tidak ada penundaan waktu antara pengukuran dan
aplikasi
• Sistem mandiri
GreenSeeker

Decision Making Variable Rate


And Agronomic Strategy Nozzle System

Computer and
Sensor
Assembly
Direction
of Travel

Plant
Light signal Valve settings
?Calculate NDVI
?Lookup valve setting
Light Light ?Apply valve setting
detection generation ?Send data to UI

Valves
“Sensor” and
Nozzles

NDVI : Normalized Different Vegetation


Index
Tiga valve untuk variasi laju

 8 tahapan laju Valve Rate


 OFF sampai 7x 1x 2x 4x Total
0 0 0 0
1 0 0 1
0 2 0 2
1x 2x
1 2 0 3 4x
0 0 4 4
1 0 4 5
0 2 4 6
1 2 4 7
 Penginderaan dan perlakuan
setiap 2 ft
 Mengaplikasikan 1 dari 7 laju
pemupukan berdasarkan
potensi tanaman
 Kecepatan 15 mph (mil/jam)
 Beroperasi siang dan malam
 Memiliki kemampuan untuk
mendeteksi dan
memperlakukan
permasalahan pada tanaman
lain.
Pengendalian
Gulma
Tanah

Pengendalian
Gulma
Mekanis
Tanaman

Teknik
persiapan
&
Alsin

Company Logo
ROTARY HOE

STANDAR RESIDU TINGGI


Flex Tine Weeder

• Untuk gulma yang berkecambah


dan sedang tumbuh
• Lebih bagus di pasang miring,
tanah halus, lepas atau lapisan
kerak ringan
• Tidak ada residu bertangkai
panjang
• Setelah tumbuh – tanaman harus
memiliki perakaran baik
• Tinggi tanaman 2” – 8” (jagung
dan kedelai), tidak untuk kedelai
dengan tinggi 0.5”-2”
• Gulma: 1”
Spike Tooth Narrow

Paku tirus logam mengaduk tanah sampai


kedalaman 1” sampai 1.5“.
Bekerja seperti rotary hoe atau flex tine harrow.
Digunakan secara luas untuk persiapan
persemaian
Cultivator
• Farmer-friendly
• Crop sensitive
• Soil-conserving

Hal yang harus diperhatikan:


• Three-point hitch
• Soil-conserving designs.
• Precision and control.
• Adjustment.
Kategori residu
• residu rendah > 20 %
• residu moderat > 30 %
• residu tinggi: > 60 %
• residu maksimum > 90 %

www.themegallery.com
Cultivator

Moderate Residue
Low Residue

High Residue Maximum Residue


Cultivator - Rolling
• Digunakan ketika tanaman cukup
besar untuk mentoleransi aliran
tanah yang melawan mereka
• Pertama tama dengan kecepatan 2.5
– 3 mph untuk mengangkat 1.5 “
tanah
• 10 hari sampai 2 minggu kemudian,
5 mph untuk melempar 8”
• Kentang – rolling cultivator untuk
kultivasi pertama

www.themegallery.com
Cultivator Shield

Rotary (Hoe) Wheel Panel Shield Tent Shield


Shield
THANK YOU
http://www.extension.purdue.edu/extmedia/AE/SSM-2-W.pdf
http://www.ag.ndsu.edu/pubs/ageng/machine/ae1445.pdf
Sustainable Agriculture Research and Education (SARE)

You might also like