You are on page 1of 14

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Lengkap Perkembangan Hewan dengan judul, “Refleks Pada


Manusia” disusun oleh:
Nama : Tiara Putri Amelia
NIM : 1914141005
Kelas : Biologi Sains
Kelompok : 2 (Dua)
telah diperiksa dan dikoreksi oleh Asisten dan Koordinator Asisten, maka
dinyatakan diterima.

Makassar, November 2021

Koordinator Asisten , Asisten,

Muhammad Nur Arsyad, S.Pd Fitrah Nur Ramadhani


NIM. 1714441002

Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab

Dr. Irma Suryani Idris, M.Kes, Sp. K. K


NIP: 19760703 200501 2 001
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gerak refleks merupakan gerakan yang tidak disadari, yang disebabkan
karena adanya rangsangan. Pada gerak refleks ada yang disebut monosinap dan
juga polisinap dan pada lintasannya impuisinya melalui susunan saraf tepi dan
juga mencakup susunan saraf pusat. Gerak refleks memiliki ciri umum yaitu
respon yang terjadi berlangsung dengan cepat dan tidak disadari. Pada neuron
konektor merupakan penghubung antara neuron sensorik dan neuron motorik. Jika
pada neuron konektor berada di otak, maka refleksnya disebut dengan refleks
otak, namun jika terletak di sumsum tulang belakang, maka refleksnya disebut
dengan refleks tulang belakang.
Sistem syaraf terdiri atas sel-sel syaraf yang disebut neuron. Neuron
bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
Satu sel syaraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.Badan sel syaraf
merupakan bagian yang paling besar dari sel syaraf Badan sel berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel
syaraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom,
dan badan nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat
transportasi sintesis protein.Dendrit adalah serabut sel syaraf pendek dan
bercabang- cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit
berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.Akson
disebut neurit. Neurit adalah serabut sel syaraf panjang yang merupakan
perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang- benang halus
yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin
yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya
rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- selsachwann yang akan
membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan
membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma
yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus
oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi
mempercepat jalannya rangsangan
B. Tujuan
Untuk memahami pengertian refleks dan mempelajari reaksi-reaksi pada
beberapa bagian tubuh sebagai akibat dari rangsangan.
C. Manfaat
Agar dapat memahami pengertian refleks dan mempelajari reaksi-reaksi
pada beberapa bagian tubuh sebagai akibat dari rangsangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sistem syaraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas


menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh.
Sistem syaraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam. Sistem
syaraf terdiri dari jutaan sel syaraf (neuron). Fungsi sel syaraf adalah
mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Ada tiga
komponen yang harus dimiliki oleh sistem syaraf untuk menanggapi rangsangan,
yaitu: 1) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita
yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indra. 2) Penghantar impuls,
dilakukan oleh syaraf itu sendiri. Syaraf tersusun dari berkas serabut penghubung
(akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel syaraf disebut neuron. 3) Efektor, adalah bagian yang menanggapi
rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling
penting pada manusia adalah otot dan kelenjar (Chalik,2016)
Terbukti bahwa umpan balik aferen somatosensori berkontribusi pada lasi output
generator pola pusat (CPG) di keduanya hewan berkaki empat dan manusiaJadi,
modulasi jalur refleks somatosensori dapat digunakan untuk menyimpulkan
kegiatan KPG. Pembalikan tanda-tanda refleks pada otot kaki dan lengan
mengikuti menurunkan stimulasi saraf kulit (yaitu, kulit). Selanjutnya, tulang
belakang monosinaptik refleks (yaitu, H-refleks) amplitudo di tungkai bawah dan
atas sangat termodulasi selama penggerak. Dengan demikian, spi- refleks akhir
adalah alat yang ampuh yang berguna sebagai saraf probe untuk mengungkapkan
karakteristik kontrol lokomotor sistem di sumsum tulang belakang manusia. Dasar
saraf dari modulasi refleks kulit selama penggerak manusia (Nakajima,2012)
SSO merupakan sistem motorik eferen visceral. Sistem ini menginervasi
jantung; seluruh otot polos, seperti pada pembuluh darah dan visera serta kelenjar-
kelenjar. SSO tidak memiliki input volunteer; walaupun demikian, sistem ini
dikendalikan oleh pusat dalam hipotalamus, medulla dan korteks serebral serta
pusat tambahan pada formasi reticular batang otak. Serabut aferen sensorik
(visera) menyampaikan sensasi nyeri atau rasa kenyang dan pesan- pesan yang
berkaitan dengan frekwensi jantung, tekanan darah dan pernapasan, yang di bawa
ke SSP di sepanjang jalur yang sama dengan jalur serabut syaraf motorik viseral
pada SSO (Wahyuningsih, 2017).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Rabu/24 November 2021
Waktu : 09:00 WITA- Selesai
Tempat : Laboratorium Biologi Lantai III FMIPA UNM
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Martil refleks
b. Senter
c. Jarum
d. Kursi
2. Bahan
a. Kapas
b. Aquades
c. Tubuh praktikan
C. Prosedur kerja
1. Refleks lutut
a. Narkoba duduk dengan bertumpang kaki (kaki kanan di atas) dan
mengalihkan perhatian ke sekelilingnya
b. Penguji memukul ligamentum patella dengan martil refleks
c. Amati hasilnya dan catat pada lembar pengamatan
2. Refleks tumit
a. Narkoba berdiri dengan kaki dibengkokkan dan narkoba mengalihkan
perhatiannya ke sekelilingnya
b. Penguji memukul tendon Achilles kaki kiri naracoba dengan martil refleks
amati gerak refleks yang terjadi.
3. Refleks bisep
a. Lengan naracoba diluruskan secara pasif dan diletakkan di atas meja
naracoba mengalihkan perhatiannya
b. Penguji memukul tendon m Bisep braki dengan martil refleks dan
mengamati gerak refleks yang terjadi
4. Refleks trisep
a. Lengan kiri naracoba dibengkokkan secara pasif alihkan perhatiannya
b. Penguji memukul tendon m trisep beraki lengan dengan martil refleks
kemudian amati gerak refleks yang terjadi
5. Refleks mengejap
a. Nara coba membuka kedua matanya dan mengarahkan pandangannya ke
titik yang jauh
b. Penguji menyentuh permukaan kornea mata kanan dengan ujung kapas
yang telah dibasahi dengan aquades
c. Amati dan catat gerak refleks yang terjadi
6. Refleks dinding perut
a. Nara coba membuka bagian perut dan bersikap refleks atau santai
b. Pengujian menggores dinding perut daerah epigastric, Supra umbilikal ,
umbilical, intra umbilical, lateral ke medial dengan menggunakan bagian
tumpul jarum
c. Amati dan catat refleks yang terjadi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Data Kelompok 2
Macam refleks
Nama Probandus
Lutut Tumit Trisep Bisep Mata Perut
Tiara Putri Amelia √ √ √ √ √ √
Irma Rapi - √ √ √ √ √
Nurul Fitrah Aryani √ - √ √ √ √
Nur Izzah √ √ √ √ √ √
Nur Magfirah - √ √ √ √ √
2. Data kelas
N Nama lutut tumit trisep bisep mata perut
o
1 Khusnul √ √ - √ √ √
Khatimah
2 Faiqatunnisa √ √ - - √ √
Tajuddin
3 Nurfadilla √ √ √ √ √ √
Wahyuni
4 Aliyah Ikmal √ √ - √ √ √
Khaerunnisa
5 Dahlia - √ - √ √ √
6 Nur Awaliah √ √ √ - √ √
Duprah
7 Endang √ √ √ √ √ √
Kurniati
8 Sarmila √ √ √ √ √ √
9 Rismadani √ √ √ √ √ √
Putri

B. Pembahasan
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel syaraf dapat dibagi menjadi 3
macam, yaitu sel syaraf sensori, sel syaraf motor, dan sel syaraf intermediet
(asosiasi). Sel syaraf sensori berfungsi menghantar impuls dari reseptor ke sistem
syaraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis).
Ujung akson dari syaraf sensori berhubungan dengan syaraf asosiasi (intermediet).
Sel syaraf motor berfungsi mengirim impuls dari sistem syaraf pusat ke otot atau
kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel
syaraf motor berada di sistem syaraf pusat. Dendritnya sangat pendek
berhubungan dengan akson syaraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat
panjang. Sel syaraf intermediet disebut juga sel syaraf asosiasi. Sel ini dapat
ditemukan di dalam sistem syaraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel syaraf
motor dengan sel syaraf sensori atau berhubungan dengan sel syaraf lainnya yang
ada di dalam sistem syaraf pusat. Sel syaraf intermediet menerima impuls dari
reseptor sensori atau sel syaraf asosiasi lainnya. Kelompok- kelompok serabut
syaraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat
syaraf. Sedangkan badan sel syaraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul
syaraf.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem syaraf untuk
menanggapi rangsangan, yaitu: 1) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau
impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indra. 2)
Penghantar impuls, dilakukan oleh syaraf itu sendiri. Syaraf tersusun dari berkas
serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus
yang memanjang dan meluas. Sel syaraf disebut neuron. 3) Efektor, adalah bagian
yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls.
Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar
B. Saran
Sebaiknya praktikan untuk selalu menjaga barang praktikum yang
digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

Chalik,Rainmundus. 2016. Anatomi Fisiologi Manusia. Jakarta: Kemenkes RI

Nakajima Tsuyoshi, Rinaldo A. Mezzarane, dkk, 2012, Reflex control of human

locomotion: Existence, features and functions of common interneuronal

system induced by multiple sensory inputs in humans, JPFSM Review

Article DOI: 10.7600/jpfsm.4.197

Wahyunningsih,Heni Puji & Yuni Kusmiati. 2017. Anatomi Fisiologi. Jakarta:

Kemenkses RI

You might also like