You are on page 1of 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY”M” DENGAN

RETENSI URIN DI RUANG RAWAT INAP LOVE BIRD


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA

OLEH :

ARFINISUS ANA RATO 4122001

CI INSTUSI CI LAHAN

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
2022

1
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN”M” DENGAN


RETENSI URIN DI RUANG RAWAT INAP LOVE BIRD
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PENGKAJIAN

A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama/ Inisial : Tn “M“
Umur : 63 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : PNS
Pendidikan : S3
Alamat : Jl. Minasa upa
No. MR : 349599
Ruang Rawat : Love Bird
Tanggal Masuk : 10 Desember 2022
Tanggal Pengkajian : 12 Desember 2022
Agama : Islam
Diagnosa Keperawatan : Retensi urin
2. Penanggung Jawab
Nama : Ny “A”
Umur : 60 Tahun
Hub. Keluaraga : Istri
Pekerjaan : IRT
3. Alasan Masuk
Pasien datang ke UGD diantar anaknya dalam keadaan
kesakitan yang luar biasa. pasien mengatakan sudah 2 hari
pasien saat BAK keluar sedikit-sedikit serta harus mengejan dan

2
saat tadi pagi pasien tidak bisa BAK sama sekali, kandung
kemih terasa sangat penuh. Saat kejadian pasien merasakan
kesakitan yang luar biasa pada daerah perut bagian bawah
dan merasa dingin.
4. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat kesehatan pasien
1) Keluhan utama
Nyeri perut bagian bawah
2) Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit
DM, HT, dan Asma dan pasien tidak mempunyai alergi
makanan dan obat.
3) Riwayat masa lalu
Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang mempunyai
penyakit hipertensi, DM, jantung dll.
4) Riwayat kesehatan keluarga
Genogram:

Keteranga:
: Lak-laki
: Perempuan

3
: Meninggal
: Garis Penghubung
: Pasien

5) Pengkajian Pola Fungsi Gordon


a) Persepsi terhadap kesehatan dan menejemen
kesehatan
1) Merokok? : Pasien tidak merokok
2) Alkohol?: Pasien minum alkhol
3) Pemeriksaan kesehatan rutin? :Pasien jarang
melakukan pemeriksaan
4) Pendapat pasien tentang kesehatan tentang saat
ini? : Pasien merasa sedih
5) Persepsi pasien tentang berat ringannya?: Pasien
mengatakan ini penyakitnya sedikit berat
6) Persepsi tentang tingkat sembuhnya? : Pasien
yakin untuk sembuh
b) Pola Aktivitas dan latihan
1) Rutinitas mandi (kapan, bagaimana, dimana,
sabun yang digunakan): mandi setiap pagi dan
sore hari, pasien mandi secara mandiri, dirumah,
sabun yang digunakan sabun dettol
2) Kebersihansehari-hari (pakaian dll): pasien
tampak bersih dan berpakian rapi
3) Aktivitassehari-hari (jenis pekerjaan, lamanya,
dll): pekerjaan pegawai negeri, sudah 20 tahun
4) Kemampuanperawatandiri
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi 2

4
Berpakaian/berdandan 2
Mobilisasi ditempat tidur 2
Pindah 2
Ambulasi 2
Makan/ minum 2

Keterangan:
Skore 0: Mandiri
Skore 1: Dibantu sebagian
Skore 2: Perlu dibantu orang lain
Skore 3: Perlu dibantu orang lain dan alat
Skore 4: Tergantung atau tidak mampu

c) Pola Istirahat dan tidur


1) Pola istirahat dan tidur: pasien mengatakan
tidurnya baik
2) Waktu tidur pukul 21:00, lama 8 jam, kualitas
(sering terbangun) pasien mengatakan tidak
pernah
3) Insomnia, sonambulism?: tidak ada
d) Pola nutrisimetabolik
4) Apa yang biasa di makan klien tiap hari?:Nasi,
susu, pisang, telur, ikan, ayam, sayur
5) Bagaimana pola pemenuhan nutrisi klien?:
Berapa kali perhari?
Pemenuhan baik 3x sehari
6) Adakah supelmen yang dikonsumsi?:Tidak ada
7) Jumlah makan minum yang masuk
8) Adakah nyeri telan?

5
Tidak ada
9) Frekuensi BB 6 bulanterakhir naik/ turun: 80 kg
turun menjadi 78 kg
10) Diet Khusus atau makanan pantangan, nafsu
makan, mual muntah, kesulitan menelan: tidak
ada
e) Pola Eliminasi
1) Kebiasaan BAB (frekuensi, kesulitan, ada/ tidak
darah, penggunaan obat pencahar): tidak ada
2) Kebiasaan BAK (Frekuensi, bau, warna,
kesulitan BAK :disuria, nokturia, inkontinensia):
kesulitan BAK dan urin berwarna kekuningan
serta sedikit berbau
f) Pola kognitif dan perceptual
1) Nyeri (kualitas, intensitas, durasi, skala nyeri,
cara mengurangi nyeri): skalah nyeri sedang 7
2) Fungsi panca indra (penglihatan, pendengaran,
pengecapan, penghidu, perasa), menggunakan
alat bantu?: baik
3) Kemampuan bicara :baik
4) Kemampuan membaca: baik
g) Kemampuan konsep diri
1) Bagaimana klien memandang dirinya?: baik
2) Hal apa yang disukai klien mengenai dirinya?:
wajanya
3) Apakah klien dapat mengidentifikasi kekuatan
dan kelemahan yang ada pada dirinya?: tidak
ada

6
4) Hal-hal apa yang dapat dilakukan klien secara
baik: makan sendiri, mandi sendi dll
h) Pola koping
1) Masalah utama saat masuk RS (keuangan, dll):
nyeri bagian perut
2) Kehilangan/ perubahan yang terjadi
sebelumnya: nyeri hilang timbul
3) Takut terhadap kekerasan: tidak
4) Pandangan terhadap masa depan: mau hidup
sehat
5) Koping mekanisme yang digunakan saat terjadi
masalah: memberikan obat peredah nyeri
i) Pola seksual-reproduksi
1) Masalah menstruasi: tidak ada
2) Papsmear terakhir: tidak ada
3) Perawatan payu dara setiap bulan: tidak ada
4) Apakah ada kesukaran dalam berhubungan
seksual?: tidak ada
5) Apakah penyakit sekarang mengganggu fungs
iseksual?: tidak ada
j) Pola peran berhubungan
1) Peran pasien dalam keluarga dan masyarakat:
hubungan sangat baik dengan keluarga
maupun masyarakat
2) Apakah klien punya teman dekat?: ada
3) Siapa yang dipercaya untuk membantu klien
jika ada kesulitan?: istri
4) Apakah klien takut dalam kegiatan masyarakat?
bagaimana keterlibatan klien?: pasien

7
mengatakan tidak ada dan aktif dalam setiap
kegiatan yang ada di masyarakat
k) Pola nilai dan kepercayaan
1) Apakah pasien penganut suatu agama?: pasien
beragama muslim
2) Menurut agama pasien bagaimana hubungan
manusia dengan pencipta-Nya?: baik
3) Dalam keadaan sakit apakah paien mengalami
hambatan dalam ibadah?: ada nyeri
5. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum
1) Kesadaran:
2) Kondisi pasien secara umum
3) Tanda – tanda vital
ND: 140/ 80 mmHg
N: 80x/ menit
P: 23x/menit
S: 36,5 ℃
4) Pertumbuhan fisik:
TB: 170 cm
BB: 78 kg
postur tubuh: baik
5) Keadaan kulit: warna, tekstur, kelaianan kulit:
kecoklatan, keriput, tidak ada kelailan
b. Pemeriksaan cepalo kaudal: tidak ada
c. Kepala
1) Bentuk, keadaan kulit, pertumbuhan rambut: baik
2) Mata: kebersihan, penglihatan, pupil, reflek, sklera,
konjungtiva: baik

8
3) Telinga: bentuk, kebersihan, sekret, fungsi dan nyeri
telinga?: baik
4) Hidung: fungsi, polip,sekret, nyeri?: baik
5) Mulut: kemampuan bicara, keadaan bibir, selaput
mukosa, warna lidah, gigi ( letak, kondisi gigi),
oropharing ( bau nafas, suara parau, dahak): baik
d. Leher
Bentuk, gerakan, pembesaran thyroid, kelenjar getah
bening, tonsil, JVP (jugular venous pressure), Nyeri telan?:
baik
e. Dada
1) Inspeksi: Bentuk dada, kelainan bentuk, retraksi otot
dada, pergerakan selama pernafasan, jenis pernafasan:
baik
2) Auskultasi: Suara pernafasan, Bunyi jantung, suara
abnormal yang ditemuai:baik
3) Perkusi: batas jantung dan paru? Dullness.
4) Palpasi: simetris?,nyeri tekan? Massa? Pernafasan
(kedalaman, kecepatan), ictus kordis.
f. Abdomen
1) Inspeksi: simetris?, contour, warna kulit, vena, ostomy.
2) Auskultasi: frekuensi dan intensitas peristaltik.
3) Perkusi: Udara. Cairan, massa/ tumor?
4) Palpasi: tonus otot, kekenyalan, ukuran organ, massa,
hernia, hepar, lien?
g. Genetalia, Anus dan rektum
1) Inspeksi: warna, terpasang alat bantu, kelainan genital,
simpisis? : baik tidak ada alat bantu yang digunakan
2) Palpasi: teraba penumpukan urine?

9
h. Ekstremitas
1) Atas: kelengkapan, kelainan jari, tonus otot, kesimetrisan
gerak, ada yang menggganggu gerak?,kekuatan otot,
gerakan otot, gerakan bahu, siku, pergelangan tangan
dan jari – jari
2) Bawah: kelengkapan, edema perifer, kekuatan otot,
bentuk kaki, varices, gerakanotot, gerakan panggul,
luutut, pergelangan kaki dan jari – jari.
6. Pemeriksaan penunjang
a. Radiologi
Hasil pemeriksaan USG abdomen:
1) Hepar: ukuran dan echo parenkim normal
2) Tidak tampak dilatasi vascular dan bile duct
3) GB: ukuran normal, batu (-)
4) Pankreas dan spleen: ukuran dan echo parenkim
normal
5) kedua ginjal: ukuran dan diferensiasi
corticomedullary normal
6) PCS tidak dilatasi , batu (-)
7) V.U: mokusa udema
8) Prpstat: membesar dengan volume +/-95 cm³
b. laboratorium
c. EEG, ECG, EMG, USG, CT Scan.
Tuliskan tanggal pemeriksaan, hasil dan rentang nilai
normalnya.
7. Terapi yang diberikan
No Hari/tgl Nama Dosis Cara Manfaat
obat pemberian
1 Kamis, 16 Santegesik 4x sehari minum

10
Desember 1 tablet
2022
2 kamis, 16 parasamol
desember 2022
3 kamis, 26 ranitidine
desember

B. Data Fokus

No Data Problem Etiologi


1 Nyeri akut Distensi pada
DS:
kandung kemih
 Klien mengeluh tidak bisa
BAK sejak 8 jam sebelum
masuk rumah sakit

 Klien mengeluh nyeri di


suprapubik

 Klien sejak 2 hari BAK tidak


lancer

DO:

 Nyeri tekan suprapubik

P : Retensi urin

Q : nyeri seperti ditusuk

R :Vesika Urinaria

S : 7-8 ( nyeri berat )

11
T : menetap

 Ekspresi wajah meringis


saat nyeri timbul

 Klien tampak tegang

 Pemeriksaan fisik
didapatkan adanya distensi
di vesika urinaria, kandung
kemih penuh

 Diaforesis

2 DS: Gangguan Gangguan


pola eliminasi neurologi
 Klien mengeluh kandung
urine
kemih terasa penuh

 Klien mengeluhkan tidak


dapat berkemih sejak 8 jam
yang lalu

 Klien mengeluh urinnya


tidak keluar sama sekali

DO:

 Urin tidak keluar sama sekali

 Distensi vesika urinaria

 Pengeluaran urin < 1500


hari

C. Diagnosa Keperawatan

12
1. Nyeri akut berhubungan dengan distensi pada kandung
kemih
2. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan gangguan
neurologi

D. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1 Nyeri akut Setelah 1. Mendapatkan
1. Lakukan
berhubungan dilakukan informasi tentang
pengkajian
dengan tindakan pasien
nyeri secara
distensi pada keperawatan 2. Dapat mengetahui
kompre hensif
kandung selama 1 x 2 faktor nyeri
termasuk
kemih jam pasien pasien
lokasi,
dapat 3. Pasien dapat
karakteristik,
mengontrol berkomunikasi
durasi,
nyeri Dengan dengan gerakan
frekuensi,
indikator: tubunya
2. Kualitas dan
1. Mengenali 4. Keluarga mampu
faktor
faktor merawat pasien
presipitasi.
penyebab serta membantu
2. Mengenali 3. Observasi meredakan nyeri
onset reaksi non
(lamanya verbal dari
sakit) ketidak
3. Menggun nyamanan
akan 4. Gunakan
metode
teknik
pencegah
komunikasi
an
terapeutik

13
4. Menggun
untuk
akan
mengetahui
metode
pengalaman
nyeri pasien.
non analgetik
5. Kaji kultur
untuk
yang
mengurangi
mempengaruhi
nyeri
respon nyeri
4. Menggunaka
na nalgetik 6. Evaluasi
sesuai pengalaman
kebutuhan nyeri masa
5. Mencari lampau
bantuan 7. Evaluasi
tenaga
bersama
kesehatan pasien dan tim
6. Melaporkan
kesehatan lain
gejala tentang
Pada tenaga ketidak
kesehatan efektifan
7. Mengguna kontrol nyeri
kan masa lampau
sumber-
8. Bantu pasien
sumber
dan keluarga
yang
untuk mencari
tersedia
dan
8. Mengenali
menemukan
gejala- gejala
dukungan
nyeri

14
9. Mencatat
9. Kontrol
Pengalaman
lingkungan
nyeri
yang dapat
Sebelumnya
mempengaruhi
5. Melapork
nyeri seperti
an nyeri
suhu ruangan,
sudah
pencahayaan
terkontrol
dan kebisingan
kurangi faktor
presipitasi

10. pilih dan


lakukan
penanganan
nyeri
(farmakologi,
non
farmakologi
dan
interpersonal)

11. kaji tipe dan


sumber nyeri
untuk
menentukan

12. intervensi
ajarkan
tentang teknik
non
farmakologi

15
13. evaluasi
keefektifan
kontrol nyeri
tingkatkan
istirahat
2 Gangguan 1. Pasien dapat
Symptom severity 1. Kaji secara
eliminasi urine merespon setiap
Urinary elimination verbal dan non
berhubungan rangsang nyeri
Setelah dilakukan verbal respon
dengan 2. Pasien memahmi
tindakan keperawatan klien terhadap
gangguan keadaan dinya
selama 1x 2 jam tubuhnya
neurologi saat ini
diharapkan pasien
2. Kaji ulang
3. Pasien dapat
bisa BAK dengan
frekuensi
memahami
Kriteriahasil :
mengkritik
penyebab nyeri
1. Pengosongan dirinya
dan lokasi nyeri
bladder secara
3. Bimbing pasien berada
sempurna
untuk mencari 4. Pasien dapat
2. Warna urin penyebab mengetahui jenis
(dbn) perubahan obat yang
tubuhnya diberikan
3. Bau urin (dbn)
4. Dorong pasien
4. Urin terbebas
mengungkapka
dari partikel
n perasaannya
5. Balance cairan
(identifikasi
selama 24 jam
kebiasaan
6. Urin dapat positif dari
keluar tanpa kehidupan klien
kesakitan untuk
meningkatkan

16
harga diri
pasien)

5. Identifikasi arti
pengurangan
melalui
pemakaian alat
bantu (dengan
menggunakan
kateterakan
mengurangi
dampak
mengompol,
tubuh bau
pesing)

6. Jelaskan
tentang
pengobatan,
perawatan,
kemajuan dan
prognosis
penyakit

7. Tawarkan
bantuan dari
profesional lain
seperti
psikolog, ahli
konseling
seksual)

17
8. Fasilitasi
kontak dengan
individu lain

E. Implementasi dan Evaluasi

Hari/Tgl Diagnosa Jam Implementasi Evaluasi


Senin, 12 Nyeri akut 10:00 1. Memberikan pasien S:
desember berhubungan posisi senyaman Pasien
2022 dengan distensi mungkin (posisi semi mengatakan
pada kandung fowler) nyeri berkurang
10:00
kemih 2. Mengkaji KU pasien O:
10:00
3. Mengkaji nyeri Pasien tampak
10:00
4. Mengukur TTV tenang
11:00
5. Mengajarkan pasien A:
teknik distraksi Nyeri berkurang
relaksasi ( nafas Q : seperti di
dalam ) Tarik nafas tusuk – tusuk
dalam – dalam lewat R : Perut bagian
hidung dan bawah
hembuskan kembali S : Skala 4
11:00
lewat mulut, lakukan T : hilang timbul
minimal 3X A : Masalah
6. Menganjurkan pasien teratasi
untuk mengompres P:
11:00
bagian yang sakit Pertahankan
menggunakan air Intervensi
hangat
7. Mengkaji ulang nyeri

18
Senin, 12 Gangguan 10:00 1. Mengukur tanda- S:
desember eliminasi urine tanda vital Pasien
2022 berhubungan 13:00 2. Memasang DC sesuai mengatakan
dengan advis dokter sudah bisa BAK
13:00
gangguan 3. Memantau urine yang meski pakai
neurologi keluar selang DC
14:00
4. Mengukur TTV O:
14:00
5. Memotifasi pasien  Tampak
untuk rawat urine keluar
14:00
inap di urine bag
6. Menganjurkan ±350 cc
pasien untuk  Kandung
kontrol ke dokter kemih
SPOG sudah
kosong
TD :
130/80
mmHg
Nadi : 88
x/mnt
Suhu: 36,5
◦c
RR : 20
x/mnt
Spo2 : 100
%
A:
masalah
sudah

19
teratasi
P:
 pertahanka
n intervensi
 Kontrol
pada dokter
SPOG
Jumat, 16 Nyeri akut 14:00 1. Mengkaji nyeri S:
desember berhubungan 14:00 2. Mengukur TTV Pasien
dengan distensi 14:00 3. Mengajarkan pasien mengatakan
pada kandung teknik distraksi nyeri berkurang
kemih relaksasi ( nafas O:
dalam ) Tarik nafas Pasien tampak
dalam – dalam lewat tenang
hidung dan A:
hembuskan kembali Nyeri berkurang
14:00 lewat mulut, lakukan Q : seperti di
minimal 3X tusuk – tusuk
4. Mengkaji ulang nyeri R : Perut bagian
bawah
S : Skala 4
T : hilang timbul
A : Masalah
teratasi
P:
Pertahankan
Intervensi
Jumat, 12 Gangguan 14:00 1. Memantau urine yang S:
desember eliminasi urine keluar Pasien

20
2022 berhubungan 14:00 2. Mengukur TTV mengatakan
dengan 14:00 3. Memotifasi pasien sudah bisa BAK
gangguan untuk rawat meski pakai
neurologi inap selang DC
4. Menganjurkan pasien O:
untuk kontrol ke  Tampak
dokter SPOG urine keluar
di urine bag
±350 cc
 Kandung
kemih
sudah
kosong
TD :
130/80
mmHg
Nadi : 88
x/mnt
Suhu: 36,5
◦c
RR : 20
x/mnt
Spo2 : 100
%
A:
Masalah
sudah
teratasi
P:

21
 Pertahanka
n intervensi
 Kontrol
pada dokter
SPOG

22
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN DAN SARAN


Retensio urine adalah ketidakmampuan melakukan urinasi
meskipun terdapat keinginan atau dorongan terhadap hal tersebut
atau tertahanya urine didalam kandung kemih. Klien dengan
retensio urine dapat terjadi karena berbagai factor seperti: Vesikal
berupa kelemahan otot detrusor karena lama teregang, terjadinya
prolap Uteri kelainan patologi urethra. Oleh karena itu perlu
dilakukan perawatan dan Penatalaksanaan pada kasus retensio
urine

B. SARAN
Sebagai seorang perawat, sudah menjadi kewajiban untuk
memberikan tindakan perawatan dalam asuhan keperawatan yang
diarahkan kepada pembentukan tingkat kenyamanan pasien,
manajemen rasa sakit dan keamanan. Perawat harus mampu
mamahami faktor psikologis dan emosional yang berhubungan
dengan diagnosa penyakit, dan perawat juga harus terus
mendukung pasien dan keluarga dalam menjalani proses
penyakitnya.

23
DAFTAR PUSTAKA

Ismail Dina Dewi, S. L. (2013). Askep Keperawatan Pada Urin. Jurnal Ilmu
Keperawatan, Volume 1, No. 1, Mei 2013. ISSN: 2088-6012
Maryam, S & dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya. Jakarta:
Salemba Medika.
Hartinah, D.,Yulisetyaningrum. 2016. Kegel exercise terhadap penurunan urine
pada lansia di Desa Undaan Lor Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. JIKK,
Vol 7 No 2
Boedhi, Darmojo, R. (2011). Buku Ajar Geriatric (Ilmu Kesehatan Lanjut Usia)
Edisi Ke-4. Jakarta: FKUI
Aspiani, R.Y. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta: Trans
InfoMedia
Maas dan Meridean L. (2014). Asuhan Keperawatan Geriatrik : diagnosis
NANDA, kriteria hasil NOC, dan intervensi NIC.Jakarta : EGC
Widiastuti. 2011. Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta:PT Bumi Timur Jaya.
Jayanti, A.A.,2015, ‘Hubungan Hipertensi Dengan Kejadian Stroke Di Sulawesi
Selatan’, Skripsi, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Destianingrum Wella. (2017). Pengaruh Pemberian Kegel Exerciseterhadap
Inkontinensia Urin Pada Lansia Di Posyandulansia Kenanga Dan Kanthildi Desa
Delanggu. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

24

You might also like