You are on page 1of 51

BAHAN AJAR PERKULIAHAN

SEMESTER GENAP 2022/2023

Magister Kenotariatan
Laboratorium Teknik Pembuatan Akta Tentang Penyelesaian dan
Pembagian Harta Warisan (Lab TPA I)
HKMKn211207/1 SKS

Dosen:
1. Hendry Samin, S.H., M.Kn.
2. Diana Hexa Dewi, S.H.

UNIVERSITAS GADJAH MADA


FAKULTAS HUKUM
2023
MATERI LABORATORIUM TPA I
PENCATATAN BOEDEL

KUHPerdata (Kitab Undang-undang Hukum Perdata) –


Buku I tentang Orang
Bab XIV Kekuasaan Orang Tua
(Tidak Berlaku Bagi Golongan Timur Asing Bukan Tionghoa,
Tetapi Berlaku Bagi Golongan Tionghoa) –
Bagian 2 Akibat-akibat Kekuasaan Orang Tua Terhadap Barang-barang Anak.
Pasal 309
Dia tidak boleh memindahtangankan barang-barang anak-anaknya yang masih di
bawah umur, kecuali dengan mengindahkan peraturan-peraturan yang diatur dalam
Bab XV Buku Pertama mengenai pemindahtanganan barang-barang kepunyaan anak-
anak di bawah umur.

Bab XV Kebelumdewasaan Dan Perwalian


Bagian 11 Tugas Pengurusan Wali.
Pasal 393
Wali tidak boleh meminjam uang untuk kepentingan anak belum dewasa, juga tidak
boleh mengasingkan atau menggadaikan barang-barang tak bergerak, pula tidak boleh
menjual atau memindahtangankan surat-surat utang negara, piutang-piutang dan andil-
andil, tanpa memperoleh kuasa untuk itu dari Pengadilan Negeri Pengadilan Negeri
tidak akan memberikan kuasa ini, kecuali atas dasar keperluan yang mutlak atau bila
jelas bermanfaat dan setelah mendengar atau memanggil dengan sah keluarga
semenda atau sedarah anak belum dewasa dan wali pengawas.

Pasal 395
Penjualan harus dilakukan di muka umum, di hadapan wali pengawas, oleh pegawai
yang berhak dan menurut kebiasaan setempat.
Bab XVII Pengampuan
(Berlaku Bagi Seluruh Golongan Timur Asing)
Pasal 452
Orang yang ditempatkan di bawah pengampuan berkedudukan sama dengan anak
yang belum dewasa. Bila seseorang yang karena keborosan ditempatkan di bawah
pengampuan hendak melangsungkan perkawinan, maka ketentuan-ketentuan Pasal 38
dan 151 berlaku terhadapnya. Ketentuan undang-undang tentang perwalian atas anak
belum dewasa, yang tercantum dalam pasal 331 sampai dengan 344, Pasal-pasal 362,
367, 369 sampai dengan 388, 391 dan berikutnya dalam Bagian 11, 12 dan 13 Bab XV,
berlaku juga terhadap pengampuan.

Buku II tentang Barang


Bab XVII Pemisahan Harta Peninggalan
Bagian 1 Pemisahan Harta Peninggalan dan Akibat-akibatnya.
Pasal 1071
Jika satu atau beberapa orang yang berkepentingan menolak atau lalai untuk
membantu melaksanakan pemisahan harta benda setelah diperintahkan oleh Hakim,
maka atas permohonan orang yang paling berkepentingan, dapat diperintahkan oleh
Pengadilan Negeri (jika hal itu belum dicantumkan dalam putusan Hakim), agar Balai
Harta Peninggalan mewakili mereka yang enggan atau lalai itu dan mengelola apa yang
mereka terima semuanya berdasarkan Bagian 1 dan Bab 13 Buku Pertama.
Dalam hal itu, seperti juga dalam hal di antara para ahli waris ada yang tidak
menguasai barang-barangnya, pemisahan harta peninggalan tidak dapat dilakukan,
kecuali dengan memperhatikan ketentuan pasal-pasal berikut, dengan ancaman
kebatalan jika melanggar peraturan-peraturan yang tercantum dalam Pasal 1072.

Pasal 1072
Pada pelaksanaan pemisahan harta peninggalan harus hadir Balai Harta Peninggalan,
sebagaimana diatur dalam pasal 417 alinea pertama kitab hukum ini, beserta wali
pengawas dan pengampu pengawas, bila Balai Harta Peninggalan tidak diserahi tugas
perwalian dan pengampu pengawas.
Pasal 1073
Bila belum ada perincian harta peninggalan, maka hal itu harus diadakan sebelumnya
dalam akta tersendiri, atau sekaligus dengan pemisahan harta itu dalam akta itu juga,
sesuai dengan peraturan undang-undang.
Akan tetapi bila pada waktu pewaris meninggal dunia, para ahli waris hadir dan dapat
bertindak bebas atas harta benda mereka, tetapi belum membuat pemerincian harta
peninggalan, dan kemudian perubahan-perubahan yang terjadi dalam keadaan harta
peninggalan itu membuat tidak mungkin untuk mengindahkan peraturan undang-
undang mengenai pemerincian harta peninggalan, maka pemisahan harta peninggalan
itu harus dimulai dengan membuat laporan yang secermat-cermatnya mengenai harta
peninggalan itu seperti yang ditinggalkan oleh pewaris, mengenai perubahan-
perubahan yang terjadi dalam hal itu sejak waktu itu, dan mengenai keadaan pada
waktu ini. Untuk menguatkan kebenaran laporan itu, di hadapan Notaris harus diangkat
sumpah oleh orang atau orang-orang yang tetap menguasai harta peninggalan yang tak
terbagi itu.
Jika orang atau orang-orang tersebut menolak mengangkat sumpah, maka hal itu harus
disebutkan oleh Notaris dalam aktanya, sedapat-dapatnya dengan sebab-sebabnya
penolakan itu.

Pasal 1074
Pemisahan harta itu harus dibuat dalam satu akta di hadapan Notaris yang dipilih oleh
pihak yang berkepentingan, atau bila ada perselisihan, diangkat oleh Pengadilan Negeri
atas permohonan pihak-pihak yang berkepentingan yang paling siap

Pasal 1076
Bila para ahli waris, atau seorang atau beberapa orang dan mereka, berpendapat
bahwa barang-barang tetap dan harta peninggalan itu atau beberapa di antaranya
harus dijual, baik untuk kepentingan harta peninggalan itu, untuk membayar utang-
utang dan sebagainya, maupun untuk dapat menyelenggarakan pembagian yang baik,
maka Pengadilan Negeri setelah mendengar pihak-pihak lain yang berkepentingan atau
setelah memanggil mereka secukupnya, dapat memerintahkan penjualan itu sesuai
dengan ketentuan-ketentuan Reglemen Acara Perdata; namun bila dilakukan di muka
umum, penjualan itu harus dihadiri oleh para wali pengawas dan pengampu pengawas,
atau setidak-tidaknya setelah mereka dipanggil secukupnya.
Bila salah seorang dan para ahli waris membeli suatu barang tetap, maka hal itu
mempunyai akibat yang sama terhadapnya seperti jika dia memperolehnya pada waktu
pemisahan harta itu.

Pasal 1077
Penilaian barang-barang yang dalam harta peninggalan itu pada waktu dilaksanakan
pemisahan harta peninggalan, diadakan sebagai berikut:
Efek-efek, surat-surat piutang dan saham-saham dalam perusahaan-perusahaan, yang
dicantumkan dalam berita-berita harga yang dibuat dan diumumkan secara resmi,
dinilai menurut berita-berita harga itu.
Barang-barang bergerak lainnya dinilai menurut harga taksiran pada waktu
mengadakan pemerincian harta peninggalan itu, kecuali bila seorang ahli waris seorang
atau lebih menghendaki diadakan penaksiran lebih lanjut oleh seorang ahli;
Barang-barang tetap dinilai menurut harga yang harus ditentukan oleh tiga orang ahli.

Pasal 1078
Ahh-ahli tersebut diangkat oleh mereka yang berkepentingan, atau bila ada
perselisihan, atas surat permohonan si berkepentingan yang paling siap, oleh
Pengadilan Negeri yang dalam daerah hukumnya warisan itu terbuka, dan sejauh
mengenai penilaian barang-barang tetap, oleh Pengadilan Negeri yang dalam daerah
hukumnya barang itu terletak.
Makelar-makelar melakukan penilaian atas sumpah yang mereka angkat pada
permulaan jabatan mereka.
Ahli-ahli lain, sebelum melakukan penilaian disumpah oleh kepala Pemerintah Daerah
di tempat warisan itu terbuka, atau oleh kepala daerah di tempat barang-barang itu
terletak, sejauh mengenai penilaian barang-barang tetap.
Mengenai barang-barang tetap yang berada di luar Indonesia, jika pihak-pihak yang
berkepentingan tidak memperoleh persesuaian kehendak tentang pengangkatan para
ahli tersebut, maka Pengadilan Negeri akan mengatur cara menyelenggarakan
penilaian itu.

Buku III Perikatan


Bab IV Hapusnya Perikatan
Bagian 4 Kompensasi atau Perjumpaan Utang.
Pasal 1427
Perjumpaan hanya terjadi antara dua utang yang dua-duanya berpokok sejumlah utang,
atau sejumlah barang-barang yang dapat dihabiskan dan jenis yang sama, dan yang
dua-duanya dapat diselesaikan dan ditagih seketika. Bahan makanan, gandum dan
hasil-hasil pertanian yang penyerahannya tidak dibantah dan harganya dapat
ditetapkan menurut catatan harga atau keterangan lain yang biasa dipakai di Indonesia,
dapat diperjumpakan dengan sejumlah uang yang telah diselesaikan dan seketika
dapat ditagih.
REGLEMEN ACARA PERDATA
BUKU KETIGA : PELBAGAI MACAM CARA BERPERKARA
BAB II. ACARA MENGENAI WARISAN TERTENTU
(Reglement op de Rechtsvordering.)
(S. 1847-52 jo. 1849-63.)
Bagian 4. Inventarisasi Atau Pendaftaran Harta Peninggalan.
Pasal 672.
Pendaftaran harta peninggalan setelah pengangkatan segel-segel, bila orang-orang
yang berkepentingan sepakat, dapat dilakukan secara di bawah tangan dalam semua
hal, di mana undang-undang tidak dengan tegas menentukan sebaliknya.
(KUHPerd. 127, 386, 464, 783, 981, 990, 1128; KUHD 346.)
Akta dari pendaftaran harta peninggalan, yang ditandatangani oleh para pihak,
diserahkan di kantor Balai Harta Peninggalan di tempat orang yang meninggal dunia
dibawah sumpah para pihak menurut cara yang sama seperti ditentukan dalam hal
anak-anak yang belum dewasa dalam pasal 386 KUHPerd.
(KUHPerd. 23, 1041; Rv. 670, 675; F. 91; Wsk. 50.)

Pasal 673.
Semua orang yang menurut pasal 653 mempunyai hak untuk minta dilakukan
penyegelan, dalam pengangkatan segel-segel berhak untuk minta inventarisasi atau
pendaftaran harta peninggalan, kecuali mereka yang minta dilakukan penyegelan
berdasarkan nomor 31 pasal tersebut.
(KUHPerd. 1041, 1149-10; Rv. 665, 670, 674.)

Pasal 674.
Bila pada pengangkatan segel-segel sampai dilakukan pendaftaran harta peninggalan,
maka hal ini dilakukan dengan kehadiran orang-orang tersebut pada nomor 31 pasal
666, dan berdasarkan ketentuan-ketentuan itu segel-segel diangkat. (Rv. 667.)
Pasal 675.
Dalam hal-hal di luar penyegelan, di mana oleh undang-undangjuga ditentukan suatu
pendaftaran harta peninggalan, atau pendaftaran harta peninggalan setelah penyegelan
diangkat, maka pendaftaran harta peninggalan itu, kecuali formalitas-formalitas dari
semua akta umum atau di bawah tangan, memuat:
(KUHPerd. 127, 386, 464, 783, 819, 1023, 1073, 1874, 1880; KUHD 346; F.91.)
10. nama kecil, nama dan tempat tinggal dari orang-orang yang hadir atau yang diwakili
dan wakil-wakil mereka; dari orang-orang yang tidak hadir, bila mereka diketahui dan
telah dipanggil, dan dari para penaksir;
(KUHPerd. 390, 981, 990, 1078; Rv. 669-70, 674.)
20. penyebutan tentang tempat, di mana pendaftaran itu dilakukan, dan barang-barang
ditemukan; (Rv. 652.)
30. uraian singkat tentang barang-barang dengan penyebutan penilaian dari barang-
barang bergerak;
40. penyebutan tentang mata uang, demikian pula tentang keadaan dan bobot dari
barang-barang emas dan perak;
50. penyebutan tentang buku-buku catatan atau daftar-daftar, jika barang-barang itu
ada. Bila pendaftaran dilakukan dihadapan seorang notaris, maka buku-buku atau
daftar-daftar tersebut oleh notaris pada halaman pertama dan terakhir diberi tanda
pengesahan dan jika pendaftaran harta peninggalan itu dilakukan secara di bawah
tangan, pengesahan itu dilakukan oleh salah seorang dari pihak-pihak yang
bersangkutan yang ditunjuk atas kesepakatan mereka; (KUHPerd. 1881.)
60. penyebutan alas-alas hak yang ditemukan dan juga perikatan-perikatan tertulis
yang merugikan atau menguntungkan harta peninggalan (budel).
(KUHPerd. 1884 dst., 1891.)
70. penyebutan sumpah pada penutupan pendaftaran harta peninggalan atau di
hadapan notaris, atau di hadapan pejabat yang ditugaskan melakukan penyegelan
yang dilakukan oleh mereka yang sebelumnya menguasai barang-barang atau yang
menghuni rumah di mana barang-barang itu berada, bahwa mereka tidak
menggelapkan sesuatu apa pun, demikian pula tidak melihat atau mengerti ada sesuatu
yang digelapkan;
(KUHPerd. 386, 1912; Rv. 655-70, 672; Sv. 149; IR. 180 dst., 278.)
80. bahwa terhadap wasiat-wasiat dan surat-surat yang tidak termasuk warisan, yang
ditemukan dalam harta peninggalan itu, telah diperlakukan ketentuan-ketentuan dari
pasal 656, 657 dan 658 dan penyebutan kepada siapa efek-efek dan surat-surat dari
harta peninggalan itu diserahkan, baik berdasarkan undangundang maupun menurut
persetujuan para pihak yang berkepentingan.
(KUHPerd. 935 dst., 1007; 1874.)

Pasal 676.
Bila pada pendaftaran harta peninggalan terdapat keberatan-keberatan atau
perselisihan-perselisihan, maka para pihak, juga notaris yang melakukannya,
mengajukan permohonan kepada ketua raad van justitie, dalam daerah hukum mana
pendaftaran harta peninggalan dilakukan, untuk memutuskan lebih dahulu dengan
acara singkat.
(RBg. 321-10, 322-200.) (s.d.u. dg. S. 1925-497.)
Jika pendaftaran harta peninggalan dilakukan di luar daerah, di mana raad vaniustitie
bersidang, maka notaris menguraikan dengan jelas keberatan-keberatan dan
perselisihan-perselisihan dalam berita acara yang dibuat olehnya, yang setelah
dibacakan, turut ditandatangani oleh para pihak, kecuali jika mereka tidak dapat
menulis atau tidak mau menandatangani, hal harus disebutkan.
Berita acara ini segera diajukan dengan suatu surat perkepada ketua tersebut yang
segera tanpa suatu formahtas menjatuhkan keputusan yang dapat dilaksanakan lebih
dahulu.
(Rv. 283 dst., 290, 599, 668, 669-80.)

Pasal 684.
Bila harus dilakukan penjualan barang-barang tetap yang seluruhnya atau sebagian
merupakan kepunyaan orang-orang yang belum cukup umur, orang yang berada di
bawah pengampuan atau yang tak hadir, atau juga jika para ahli waris tidak mencapai
kata sepakat, maka penjualan itu harus dilakukan dengan cara seperti diatur dalam
pasal 395 KUHPerd.; akan tetapi dengan ketentuan, bahwa dalam hal tersebut terakhir
campur tangan dari Balai Harta Peninggalan tidak diharuskan. (KUHPerd. 393 dst., 396
dst., 1076; Rv. 678, 686, 698.)
TPA I

KELAS LABORATORIUM
HENDRY SAMIN, SH, MKn
5. PENGUMPULAN TUGAS

KONTRAK PERKULIAHAN (FORMAT TUGAS/KUIS WORD / PDF)

KE EMAIL saminhendry@gmail.com
1. KETERLAMBATAN MAX 10 MENIT
3. NAMA HARUS SESUAI PRESENSI DENGAN FORMAT SUBJECT

4. PENILAIAN NAMA KELOMPOK_TUGAS/KUIS/


SKENARIO KE BERAPA_NAMA
A. SKENARIO/KUIS = 35
MAHASISWA
B. TUGAS = 25
contoh:
C. UJIAN = 40 KELOMPOK 7_TUGAS/KUIS/
SKENARIO 1_BUDI SANJAYA
BUKU LITERATUR PERKULIAHAN

A. K U H PERDATA
B. UU NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN BESERTA
PERATURAN PERATURAN PELAKSANAANNYA.
C. PMNA NOMOR 16 TAHUN 2021
D. SERBA-SERBI KENOTARIATAN (TAN THONG KIE)
E. HUKUM WARIS TESTAMENTER (HARTONO SURJOPRATIKNJO)
F. HUKUM WARIS (J. SATRIO)
DASAR HUKUM WARIS

A.S.E. DEPDAGRI DIRJEN AGRARIA DIREKTORAT


PENDAFTARAN TANAH (KADASTER) TANGGAL 20
DESEMBER 1969 NO. DPT/12/63/12/69

B. PERMENAG/KEPALA BPN NO. 3 TAHUN 1997,


PASAL 111 AYAT (1) HURUF C ANGKA 4.
DASAR HUKUM WARIS
C. Fatwa MA atas permintaan dan ditujukan kepada
Ny. Sri Redjeki Kusnun, S.H., tertanggal 25 Maret 1991
No. KMA/041/III/1991 jo Surat Ketua MA kepada
Ketua Pengadilan Tinggi, Pengadilan Tinggi Agama di
Seluruh Indonesia, tertanggal 8 Mei 1991
No. MA/Kumdil/171/V/K/1991

D. PP Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah,


Pasal 42 ayat (1) jo Peraturan Menteri Negara Agraria/
Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997
tentang Ketentuan Pelaksanaan PP Nomor 24 Tahun 1997,
Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 4.
DASAR HUKUM WARIS
E. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Agraria/
Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun
1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997,
Pasal 111 ayat (1)

F. Pasal 15 ayat (1) UUJN, juga dapat didasarkan


kepada ketentuan Pasal 15 ayat (3) UUJN.
MATERI
LABORATORIUM TPA 1

PENCATATAN BOEDEL

Hendry Samin, SH., M.Kn.


saminhendry@gmail.com
PENCATATAN “BOEDEL”

DEFINISI “BOEDEL”
adalah harta kekayaan (Belanda).
adalah benda yang telah memiliki hubungan hukum
dengan subjek hukum tertentu (Hukum).

Hubungan hukum ini tidak harus merupakan


hubungan kepemilikan, melainkan termasuk hak
derivatif dari hak milik
POSISI PENCATATAN BOEDEL
DALAM TAHAPAN PEWARISAN
AKTA KESAKSIAN WARIS

AKTA PERNYATAAN AHLI WARIS

AKTA/SURAT KETERANGAN HAK MEWARIS

AKTA PENCATATAN BOEDEL

AKTA PEMISAHAN DAN PEMBAGIAN


PENCATATAN/PENDAFTARAN
BOEDEL

Sarana untuk mengetahui keadaan


atau mengkonstatir BOEDEL

Upaya untuk mencari tahu apa saja isi


BOEDEl yang bersangkutan
BENTUK PENCATATAN BOEDEL

A. BEBAS-> Dalam hal saat pemisahan dan pembagian


para ahli waris semua CAKAP dan WENANG untuk
BERTINDAK, HADIR, dilakukan secara DAMAI
(Bawah tangan, Notariil, Tidak buat)

B. HARUS-> Apabila para ahli waris sebagian TIDAK


CAKAP dan TIDAK WENANG untuk BERTINDAK atau
TIDAK HADIR atau ada SENGKETA (Terpisah dengan
APP atau Gabung dengan APP)
ISI PENCATATAN BOEDEL

1. Identitas Para Ahli Waris


2. Tempat Pendaftaran dan Jenis Barang
3. Keadaan Barang dan Nilai Barang Bergerak
4. Barang Perhiasan (Berat, Jenis dan Nilai) dan Tabungan
5. Pembukuan Barang
6. Hak-hak lain baik Hutang maupun Piutang
7. Pelaksanaan Sumpah Saat Penyegelan Barang
8. Wasiat (ada) dan Dokumen lain
PENAKSIRAN
AWAL dari PEMISAHAN dan PEMBAGIAN
disamping PENCATATAN BOEDEL

ASASnya pemisahan dilakukan dengan mendasarkan


pada nilai dari BOEDEL

Atas Benda-Benda yang menjadi BOEDEL


yang hendak dibagi
PENAKSIRAN

Besarnya hak BAGIAN masing-masing ahli waris


diungkap dalam sejumlah UANG tertentu

BEBAS -> Semua ahli waris dewasa dan cakap


untuk bertindak (cara dan siapa yang menaksir)

PENGADILAN -> menunjuk dan mengangkat ahli taksir jika


dimohonkan (1 orang untuk benda bergerak dan atau 3
orang untuk benda tetap)
CARA PENAKSIRAN

DAPAT dilakukan pada saat yang berbeda


dengan PENDAFTARAN

SEBAIKNYA dilakukan pada saat sedekat mungkin


dengan PEMISAHAN dan PEMBAGIAN

NILAI menurut keadaan pada SAAT PEMISAHAN dilakukan


CARA PENAKSIRAN

A. Benda Bergerak Tidak Bertubuh


(efek/saham, piutang dll)
- Efek/saham yang ada di bursa
adalah daftar harga yang diumumkan tiap hari.

- Efek/saham yang tidak masuk bursa


adalah harga yang disepakati/nilai wajar.

- Tagihan/piutang -> nilai nominal


CARA PENAKSIRAN

B. Benda Bergerak Bertubuh


- NILAI menurut keadaan pada SAAT
PEMISAHAN dilakukan

- Dapat dilakukan oleh para ahli waris kecuali


ditentukan sebaliknya

- Dalam hal ada ahli waris yang tidak cakap dan wenang
atau tidak sepakat tentang nilai benda -> Juru Taksir
CARA PENAKSIRAN

C. Benda Tidak Bergerak/Tetap


- Ditaksir oleh 3 orang juru taksir
- Dapat ditentukan oleh para ahli waris atau Pengadilan
LAB TPA I
(AKTA PENDUKUNG SURAT KETERANGAN
HAK MEWARIS NON PRIBUMI)

Kelas Laboratorium
Diana Hexa Dewi, SH
Kontrak Perkuliahan

1.Keterlambatan maksimal 10 menit PENGUMPULAN TUGAS


2.Nama harus sesuai presensi
3.Penilaian FORMAT TUGAS/KUIS WORD/PDF
a. Skenario/Kuis = 35 Di kirim ke email :
b. Tugas = 25 dianahexadewi@gmail.com
c. Ujian = 40
SUBJECT :
NAMA KELOMPOK_TUGAS/KUIS/SKENARIO
KE BERAPA_NAMA MAHASISWA

Contoh :
KELOMPOK 1_TUGAS/KUIS/SKENARIO 1_TRIANO
BUKU LITERATUR PERKULIAHAN
1.KUHPerdata
2.UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan beserta
peraturan- peraturan pelaksanaannya
3.PMNA Nomor 16 Tahun 2021
4.Serba-serbi kenotariatan (Tan Thong Kie)
5.Hukum Waris Testamenter (Hartono Surjopratiknjo)
6.Hukum Waris (J. Satrio)
AKTA- AKTA PENDUKUNG UNTUK PEMBUATAN KETERANGAN
WARIS NON PRIBUMI

Hukum waris menurut KUHPerdata masih tetap merupakan hukum positif


di Indonesia, meskipun keberlakuannya terbatas bagi WNI keturunan
eropa dan yang dipersamakan dengan mereka serta WNI keturunan
Tionghoa.
Maka hukum waris di Indonesia sifatnya pluralistis. Lihat pasal 163 IS
(S 1925no 415 dan 416) tentang golongan-golongan penduduk.
Untuk WNI keturunan dalam hal pewarisan harus membuat Akta Keterangan
Hak Waris/Akta Keterangan Hak Mewaris secara notariil. Sebelum notaris
membuat akta tersebut, ada 2 akta yang dibuat untuk memperkuat atau
mendukung pembuatan Keterangan Hak Waris, yaitu :
1.Akta Kesaksian Waris, yang berisi kesaksian atau keterangan dari 2 orang
saksi dapat berasal dari anggota keluarga pewaris atau orang-orang
terdekat pewaris yang benar-benar tahu mengenai susunan dan keadaan
keluarga pewaris.
2.Akta Pernyataan, yang berisi pernyataan dari ahli waris tentang susunan
dan keadaan keluarga pewaris.
Kedua akta tersebut untuk memenuhi syarat akan keyakinan notaris
mengenai kebenaran dari apa yang disebutkan dalam Surat Keterangan Ahli
Waris yang dibuat oleh notaris. Dalam Hukum Acara Perdata, akta tersebut
dapat dijadikan sebagai alat bukti.
Alat Bukti dalam Hukum Acara Perdata
Alat bukti adalah sesuatu yang digunakan untuk meyakinkan akan kebenaran
suatu dalil atau pendirian. Dalam hukum acara perdata, alat bukti diatur
dalam Pasal 164, 153, 154 Herzien Inlandsch Reglement (HIR) dan Pasal 284,
180, 181 Rechtreglement voor de Buitengewesten (RBG). Sebagaimana
diatur dalam pasal 164 HIR/284 RBG, alat-alat bukti yang sah menurut
hukum acara perdata terdiri dari :
1.Surat
Alat bukti surat terdiri dari 2 jenis, yaitu :
- Akta : surat yang sengaja sejak awal dibuat untuk pembuktian
- Surat Biasa
2. Saksi-saksi
3. Persangkaan
4. Pengakuan
5. Sumpah
Pasal 111 PERMEN ATR/KBPN No. 16 Tahun 2021:
Surat tanda bukti sebagai ahli waris yang dapat berupa:
1.Wasiat dari pewaris;
2.Putusan Pengadilan;
3.Penetapan hakim/Ketua Pengadilan;
4.Surat pernyataan ahli waris yang dibuat oleh para ahli waris dengan
disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi dan diketahui oleh kepala
desa/lurah dan camat tempat tinggal pewaris pada waktu
meninggal dunia;
5.Akta keterangan hak mewaris dari Notaris yang berkedudukan di
tempat tinggal pewaris pada waktu meninggal dunia; atau
6.Surat keterangan waris dari Balai Harta Peninggalan
Lab TPA I_SKENARIO 1 (WARIS NON PRIBUMI)

Tuan Tan Tian Ho datang ke kantor notaris untuk menyampaikan permasalahannya. Tuan
Tan Tian Ho adalah seorang WNI keturunan Tionghoa dan menceritakan bahwa istri sah
satu-satunya yang bernama Nyonya Tan Lin Siu dan telah meninggal dunia di Yogyakarta
pada tanggal 11 Januari 2022.
Tuan Tan Tian Ho dan Nyonya Tan Lin Siu bertempat tinggal di Jalan Timoho Nomor 102,
Kelurahan Baciro, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta.
Selama masa pernikahan tersebut, Tuan Tan Tian Ho dan Nyonya Tan Lin Siu membeli
sebidang tanah dan bangunan sebagaimana diuraikan dalam SHGB Nomor 115/Sorosutan,
dengan tanah seluas 560 m2 dan bangunan seluas 420 m2, tercatat atas nama Nyonya Tan Lin
Siu
Tuan Tan Tian Ho dan Nyonya Tan Lin Siu dikaruniai 3 orang anak, yaitu :
- Tuan Tan Lin San umur 32 tahun
- Nyonya Tan Lin An umur 28 tahun
- Nona Tan Lin Hwa umur 23 tahun
Tuan Tan Tian Ho juga datang bersama 2 orang sebagai saksi yaitu Nyonya Wen Bai Lin dan
Nyonya Restu yang menerangkan mengetahui mengenai silsilah keluarga Tuan Tan Tian Ho.
Tuan Tan Tian Ho menyampaikan kehendaknya akan membuat keterangan waris.

1. Apa saran notaris atas kehendak Tuan Tan Tian Ho untuk membuat keterangan waris?
2. Dokumen-dokumen apa saja yang dibutuhkan?
3. Buatlah aktanya.
PERNYATAAN
NOMOR : ...

Pada hari ini, ....., tanggal ........, pukul ...... WIB


Menghadap kepada saya DIANA HEXA DEWI, Sarjana Hukum,
Notaris Kota Yogyakarta, dengan dihadiri oleh saksi-
saksi yang saya, notaris kenal dan yang nama-namanya
akan disebut dalam akhir akta ini:----------------------
1. Tuan ...., Lahir di ...., pada tanggal ...., Kawin,
Warga Negara Indonesia, Karyawan Swasta, Bertempat
tinggal di ...., Rukun Tetangga ..., Rukun Warga ...,
Desa ..., Kecamatan ..., Kabupaten Sleman, Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemegang Kartu Tanda
Penduduk Nomor Induk Kependudukan : ........... ------
2. Nyonya ....., Lahir di ...., pada tanggal ...., Kawin,
Warga Negara Indonesia, Wiraswasta, Bertempat tinggal
di ...., Rukun Tetangga ..., Rukun Warga ...,
Kelurahan ...., Kecamatan ....., Kota Surabaya,
Provinsi Jawa Timur, Pemegang Kartu Tanda Penduduk
Nomor Induk Kependudukan: ..... ----------------------
Pada saat ini sedang berada di Kota Yogyakarta. ------
3. Nona ....., Lahir di ...., pada tanggal ......, Belum
Kawin, Warga Negara Indonesia, Karyawan Swasta,
Bertempat tinggal di ...., Rukun Tetangga ..., Rukun
Warga ...., Kelurahan ...., Kecamatan ...., Kota
Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Pemegang Kartu Tanda
Penduduk Nomor Induk Kependudukan : ............ -----
Pada saat ini sedang berada di Kota Yogyakarta. ------
Para penghadap telah dikenal oleh saya, Notaris.--------
Para penghadap terlebih dahulu menerangkan bahwa mereka
dengan akta ini bermaksud membuat pernyataan guna
mendapatkan Akta Keterangan Hak Mewaris. ---------------
Selanjutnya para penghadap menerangkan dan menyatakan
hal-hal sebagai berikut : ------------------------------
- Bahwa Almarhumah ..... lahir di ..... pada tanggal
....., telah meninggal dunia di ..... pada tanggal
..... sebagaimana ternyata dari Kutipan Akta Kematian
yang dikeluarkan oleh Pencatatan Sipil Kota .........
di bawah Nomor : ..... tertanggal ..... --------------
Bahwa Almarhumah ...... selanjutnya disebut ----------
---------------------- PEWARIS -------------------------
- Bahwa PEWARIS tersebut semasa hidupnya terakhir
bertempat tinggal di .......
- Bahwa Pewaris tersebut di atas, semasa hidupnya telah
menikah untuk pertama dan terakhir kali dengan
Tuan ....., Lahir di ...., pada tanggal ......, Belum
Kawin, Warga Negara Indonesia, Karyawan Swasta,
Bertempat tinggal di ...., Rukun Tetangga ..., Rukun
Warga ...., Kelurahan ...., Kecamatan ...., Kota
Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Pemegang Kartu Tanda
Penduduk Nomor Induk Kependudukan : ............ -----
Perkawinan mana dilakukan di ..... pada tanggal
............ demikian berdasarkan Akte Perkawinan,
Nomor : ...., tertanggal ......, yang dikeluarkan oleh
Kepala ...................., tanpa membuat perjanjian
kawin dalam bentuk apapun sehingga terjadi percampuran
harta lengkap, sehingga dengan demikian berdasarkan
ketentuan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019
tentang perubahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan, segala harta yang dibawa kedalam
perkawinan tersebut (Harta Bawaan) tetap dimiliki
masing-masing pihak yang membawa, sedangkan seluruh
harta yang diperoleh dalam perkawinan kecuali yang
berasal dari warisan dan hadiah menjadi Harta Bersama.
- Bahwa dari pernikahan tersebut telah lahir 3 (tiga)
orang anak, yaitu : ---------------------------------
1. Tuan .......
2. Nyonya .....
3. Nona ........
- Bahwa suami dan ketiga anak PEWARIS tersebut di atas
sampai saat ini masih hidup. -------------------------
- Akhirnya para penghadap bertindak sebagaimana tersebut
di atas menyatakan dengan ini menjamin akan kebenaran
data, keaslian dan keterangan identitas pihak-pihak
yang namanya tersebut dalam akta ini dan seluruh
dokumen yang menjadi dasar dibuatnya akta ini tanpa
ada yang dikecualikan, yang disampaikan kepada saya,
Notaris, sehingga apabila dikemudian hari sejak
ditandatanganinya akta ini timbul sengketa dengan nama
dan dalam bentuk apapun yang disebabkan karena akta
ini, maka para pihak yang membuat keterangan dengan
ini berjanji mengikatkan dirinya untuk bertanggung
jawab dan bersedia menanggung resiko yang timbul dan
dengan ini para penghadap menyatakan dengan tegas
membebaskan saya, Notaris dan para saksi dari turut
bertanggung jawab dan memikul baik sebagian maupun
seluruhnya akibat hukum yang timbul karena sengketa
tersebut. --------------------------------------------
- Selanjutnya para penghadap juga menyatakan telah
mengerti dan memahami isi akta ini. ------------------
------------------- DEMIKIAN AKTA INI ------------------
dibuat dan diselesaikan di Yogyakarta, pada hari,
tanggal, dan pukul tersebut pada bahagian awal akta ini
dengan dihadiri oleh : ---------------------------------
1. Nyonya ....., Lahir di ...., tanggal ....., Bertempat
tinggal di ......, Rukun Tetangga ..., Rukun Warga
..., Kelurahan ...., Kecamatan ...., Kota Yogyakarta,
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemegang Kartu
Tanda Penduduk Nomor Induk Kependudukan : .........,
dan; ------------------------------------------------
2. Nona ....., Lahir di ...., tanggal ....., Bertempat
tinggal di ...., Rukun Tetangga ..., Desa ....,
Kecamatan ...., Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, Pemegang Kartu Tanda Penduduk
Nomor Induk Kependudukan : ......... ---------------
Keduanya pegawai Kantor Notaris, sebagai para saksi. ---
Akta ini setelah saya, Notaris, bacakan kepada para
penghadap dan para saksi, maka seketika itu juga lalu
ditandatangani oleh para penghadap, para saksi dan saya,
Notaris. -----------------------------------------------
Dibuat dengan tanpa perubahan sama sekali. -------------
KESAKSIAN WARIS
NOMOR : ...

Pada hari ini, ....., tanggal ........, pukul ...... WIB


Menghadap kepada saya DIANA HEXA DEWI, Sarjana Hukum,
Notaris Kota Yogyakarta, dengan dihadiri oleh saksi-
saksi yang saya, notaris kenal dan yang nama-namanya
akan disebut dalam akhir akta ini : --------------------
1. Nyonya ...., Lahir di ...., pada tanggal ...., Kawin,
Warga Negara Indonesia, Karyawan Swasta, Bertempat
tinggal di ...., Rukun Tetangga ..., Rukun Warga ...,
Kelurahan ..., Kecamatan ..., Kota Yogyakarta,
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemegang Kartu
Tanda Penduduk Nomor Induk Kependudukan : ...........
2. Nyonya ....., Lahir di ...., pada tanggal ...., Kawin,
Warga Negara Indonesia, Karyawan Swasta, Bertempat
tinggal di ...., Rukun Tetangga ..., Rukun Warga ...,
Kelurahan ...., Kecamatan ....., Kota Yogyakarta,
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemegang Kartu
Tanda Penduduk Nomor Induk Kependudukan : ............
Para penghadap telah dikenal oleh saya, Notaris.--------
Para penghadap tersebut di atas dengan akta ini
menerangkan, sebagai berikut: --------------------------
Dengan sesungguhnya atas dasar mencintai kebenaran,
kesungguhan dan kejujuran, dengan tidak menerima upah
sedikitpun serta tidak menanti-natikansama sekali akan
menerima dikemudian hari dengan berani angkat sumpah
menyatakan : -------------------------------------------
- Bahwa Almarhumah ..... lahir di ..... pada tanggal
....., telah meninggal dunia di ..... pada tanggal
..... sebagaimana ternyata dari Kutipan Akta Kematian
yang dikeluarkan oleh Pencatatan Sipil Kota Surabaya
di bawah Nomor : ..... tertanggal ..... --------------
Bahwa Almarhumah ...... selanjutnya disebut ----------
---------------------- PEWARIS -------------------------
- Bahwa PEWARIS tersebut semasa hidupnya terakhir
bertempat tinggal di .......
- Bahwa PEWARIS semasa hidupnya telah melakukan
perkawinan yang merupakan satu-satunya perkawinan yang
sah, yaitu dengan Tuan ....., yang pada saat ini masih
hidup. -----------------------------------------------
Perkawinan mana dilakukan di ..... pada tanggal
............ demikian berdasarkan Akte Perkawinan,
Nomor : ...., tertanggal ......, yang dikeluarkan oleh
Kepala ...................... ------------------------
Dari pernikahan tersebut telah lahir 3 (tiga) orang
anak sebagai berikut : ------------------------------
1. Tuan ...., Lahir di ...., pada tanggal ...., Kawin,
Warga Negara Indonesia, Karyawan Swasta, Bertempat
tinggal di ...., Rukun Tetangga ..., Rukun Warga
..., Desa ..., Kecamatan ..., Kabupaten Sleman,
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemegang Kartu
Tanda Penduduk Nomor Induk Kependudukan :
............... -----------------------------------
2. Nyonya ....., Lahir di ...., pada tanggal ....,
Kawin, Warga Negara Indonesia, Wiraswasta,
Bertempat tinggal di ...., Rukun Tetangga ...,
Rukun Warga ..., Kelurahan ...., Kecamatan .....,
Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Pemegang Kartu
Tanda Penduduk Nomor Induk Kependudukan: ..... ----
3. Nona ....., Lahir di ...., pada tanggal ......,
Belum Kawin, Warga Negara Indonesia, Karyawan
Swasta, Bertempat tinggal di ...., Rukun Tetangga
..., Rukun Warga ...., Kelurahan ...., Kecamatan
...., Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Pemegang
Kartu Tanda Penduduk Nomor Induk Kependudukan :
............ --------------------------------------
- Bahwa sepengetahuan para penghadap, PEWARIS semasa
hidupnya tidak pernah menikah lagi dengan siapapun
selain dengan Tuan .......... ------------------------
- Bahwa sepengetahuan para penghadap, PEWARIS tidak
pernah mengadopsi seorang anakpun atau mengakui anak
diluar kawin. ----------------------------------------
- Para Penghadap menerangkan bahwa mereka menyatakan
semua dan segala sesuatu yang dinyatakan dalam akta
ini atas dasar bahwa mereka kenal betul dan bergaul
dengan PEWARIS. --------------------------------------
- Para Penghadap menyatakan, bahwa setiap waktu baik
sekarang maupun di kemudian hari, selalu bersedia
untuk disumpah atas kebenaran dan kesungguhan dari
semua dan segala sesuatu sesuai yang diterangkan serta
dinyatakan sebagaimana tersebut di atas. -------------
- Akhirnya para penghadap bertindak sebagaimana tersebut
di atas menyatakan dengan ini menjamin akan kebenaran
data, keaslian dan keterangan identitas pihak-pihak
yang namanya tersebut dalam akta ini dan seluruh
dokumen yang menjadi dasar dibuatnya akta ini tanpa
ada yang dikecualikan, yang disampaikan kepada saya,
Notaris, sehingga apabila dikemudian hari sejak
ditandatanganinya akta ini timbul sengketa dengan nama
dan dalam bentuk apapun yang disebabkan karena akta
ini, maka para pihak yang membuat keterangan dengan
ini berjanji mengikatkan dirinya untuk bertanggung
jawab dan bersedia menanggung resiko yang timbul dan
dengan ini para penghadap menyatakan dengan tegas
membebaskan saya, Notaris dan para saksi dari turut
bertanggung jawab dan memikul baik sebagian maupun
seluruhnya akibat hukum yang timbul karena sengketa
tersebut. --------------------------------------------
- Selanjutnya para penghadap juga menyatakan telah
mengerti dan memahami isi akta ini. ------------------
------------------- DEMIKIAN AKTA INI ------------------
dibuat dan diselesaikan di Yogyakarta, pada hari,
tanggal, dan pukul tersebut pada bahagian awal akta ini
dengan dihadiri oleh : ---------------------------------
1. Nyonya ....., Lahir di ...., tanggal ....., Bertempat
tinggal di ......, Rukun Tetangga ..., Rukun Warga
..., Kelurahan ...., Kecamatan ...., Kota Yogyakarta,
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemegang Kartu
Tanda Penduduk Nomor Induk Kependudukan : .........,
dan; ------------------------------------------------
2. Nona ....., Lahir di ...., tanggal ....., Bertempat
tinggal di ...., Rukun Tetangga ..., Desa ....,
Kecamatan ...., Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, Pemegang Kartu Tanda Penduduk
Nomor Induk Kependudukan : ......... ---------------
Keduanya pegawai Kantor Notaris, sebagai para saksi. ---
Akta ini setelah saya, Notaris, bacakan kepada para
penghadap dan para saksi, maka seketika itu juga lalu
ditandatangani oleh para penghadap, para saksi dan saya,
Notaris. -----------------------------------------------
Dibuat dengan tanpa perubahan sama sekali. -------------
PERNYATAAN AHLI WARIS DAN SAKSI WARIS
Nomor :

Pada hari ini, ....., tanggal ........, pukul ...... WIB ---
Menghadap di hadapan saya, DIANA HEXA DEWI, Sarjana Hukum,
Notaris Kota Yogyakarta, dengan dihadiri oleh saksi-saksi
yang saya, Notaris kenal dan akan disebut pada bagian akhir
akta ini : -------------------------------------------------
1. Nyonya ........., lahir di ........, pada tanggal
..............., Warga Negara Indonesia, pekerjaan
............, bertempat tinggal di ............., Rukun
Tetangga ..., Rukun Warga ..., Kelurahan .........,
Kecamatan ........., Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor
Induk Kependudukan : .............. —--------------------
2. Tuan ........., lahir di ........, pada tanggal
..............., Warga Negara Indonesia, pekerjaan
............., bertempat tinggal di ............., Rukun
Tetangga ..., Rukun Warga ..., Kelurahan .........,
Kecamatan ........., Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor
Induk Kependudukan : ............... --------------------
3. Tuan ........., lahir di ........, pada tanggal
..............., Warga Negara Indonesia, pekerjaan
............., bertempat tinggal di ............., Rukun
Tetangga ..., Rukun Warga ..., Kelurahan .........,
Kecamatan ........., Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah

1
Istimewa Yogyakarta, Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor
Induk Kependudukan : ............... --------------------
4. Tuan ........., lahir di ........, pada tanggal
..............., Warga Negara Indonesia, pekerjaan
............., bertempat tinggal di ............., Rukun
Tetangga ..., Rukun Warga ..., Kelurahan .........,
Kecamatan ........., Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor
Induk Kependudukan : ............... --------------------
5. Nona ........., lahir di ........, pada tanggal
..............., Warga Negara Indonesia, pekerjaan
............., bertempat tinggal di ............., Rukun
Tetangga ..., Rukun Warga ..., Kelurahan .........,
Kecamatan ........., Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor
Induk Kependudukan : ............... --------------------
- Para Penghadap saya, Notaris kenal dari Tanda Pengenal
yang diperlihatkan kepada saya, Notaris. -------------------
- Para Penghadap terlebih dahulu menerangkan bahwa mereka
adalah para ahli waris dan saksi waris dari Almarhum Tuan
............. dan dengan akta ini bermaksud membuat
pernyataan guna mendapatkan Akta Keterangan Hak Mewaris. –
- Selanjutnya Para Penghadap menyatakan dengan sesungguhnya
atas dasar mencintai kebenaran, kesungguhan dan kejujuran
serta berani diangkat sumpah menerangkan hal-hal sebagai
berikut : --------------------------------------------------
- Bahwa Almarhum Tuan ........... dahulu bernama
.........., lahir di ....... pada tanggal ..............,
telah meninggal dunia di ............ pada tanggal

2
.............., sedemikian ternyata dalam Kutipan Akta
Kematian Nomor ............ yang dikeluarkan oleh
Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
............, tertanggal .............., untuk
selanjutnya dalam akta ini disebut : --------------------
--------------------------- PEWARIS ---------------------
- Bahwa PEWARIS semasa hidupnya terakhir bertempat tinggal
di Jalan ........., Rukun Tetangga ..., Rukun Warga ...,
Kelurahan ........., Kecamatan ........., Kota
Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. -------
- Bahwa PEWARIS semasa hidupnya telah melakukan perkawinan
yang merupakan satu-satunya perkawinan yang sah, yaitu
dengan Nyonya ............, lahir di ........ pada
tanggal .........., Warga Negara Indonesia,
Mengurus Rumah Tangga, bertempat tinggal di ............,
Rukun Tetangga ..., Rukun Warga ..., Kelurahan .........,
Kecamatan ........., Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor
Induk Kependudukan : .............. ---------------------
Sedemikian ternyata dalam Akta Perkawinan nomor
............, tertanggal .............., tanpa membuat
perjanjian kawin dalam bentuk apapun sehingga terjadi
percampuran harta lengkap, sehingga dengan demikian
berdasarkan ketentuan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 16
Tahun 2019 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1974 tentang Perkawinan, segala harta yang dibawa kedalam
perkawinan tersebut (Harta Bawaan) tetap dimiliki masing-
masing pihak yang membawa, sedangkan seluruh harta yang

3
diperoleh dalam perkawinan kecuali yang berasal dari
warisan dan hadiah menjadi Harta Bersama. ---------------
- Bahwa dari perkawinan tersebut dilahirkan 2 (dua) orang
anak yaitu : --------------------------------------------
1. Tuan ........., lahir di ........, pada tanggal
..............., Warga Negara Indonesia, pekerjaan
............., bertempat tinggal di .............,
Rukun Tetangga ..., Rukun Warga ..., Kelurahan
........., Kecamatan ........., Kota Yogyakarta,
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemegang Kartu
Tanda Penduduk Nomor Induk Kependudukan :
............... --------------------------------------
2. Tuan ........., lahir di ........, pada tanggal
..............., Warga Negara Indonesia, pekerjaan
............., bertempat tinggal di .............,
Rukun Tetangga ..., Rukun Warga ..., Kelurahan
........., Kecamatan ........., Kota Yogyakarta,
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemegang Kartu
Tanda Penduduk Nomor Induk Kependudukan :
............... --------------------------------------
- Bahwa selain kedua anak tersebuat di atas, PEWARIS tidak
mempunyai anak lain baik anak angkat maupun anak yang di
akui. ---------------------------------------------------
- Bahwa isteri dan kedua anak PEWARIS tersebut di atas
sampai saat ini masih hidup. ---------------------------
Akhirnya para penghadap bertindak sebagaimana tersebut di
atas menyatakan dengan ini menjamin akan kebenaran data,
keaslian dan keterangan identitas pihak-pihak yang namanya
tersebut dalam akta ini dan seluruh dokumen yang menjadi

4
dasar dibuatnya akta ini tanpa ada yang dikecualikan, yang
disampaikan kepada saya, Notaris, sehingga apabila
dikemudian hari sejak ditandatanganinya akta ini timbul
sengketa dengan nama dan dalam bentuk apapun yang disebabkan
karena akta ini, maka para pihak yang membuat keterangan
dengan ini berjanji mengikatkan dirinya untuk bertanggung
jawab dan bersedia menanggung resiko yang timbul dan dengan
ini para penghadap menyatakan dengan tegas membebaskan saya,
Notaris dan para saksi dari turut bertanggung jawab dan
memikul baik sebagian maupun seluruhnya akibat hukum yang
timbul karena sengketa tersebut. ---------------------------
Selanjutnya Para Penghadap juga menyatakan telah mengerti
dan memahami isi akta ini. ---------------------------------
--------------------- DEMIKIAN AKTA INI --------------------
dibuat dan diselesaikan di Yogyakarta, pada hari, tanggal,
dan pukul tersebut pada bahagian awal akta ini dengan
dihadiri oleh : --------------------------------------------
1. Nyonya ....., Lahir di ...., tanggal ....., Bertempat
tinggal di ......, Rukun Tetangga ..., Rukun Warga ...,
Kelurahan ...., Kecamatan ...., Kota Yogyakarta, Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemegang Kartu Tanda Penduduk
Nomor Induk Kependudukan : ........., dan; --------------
2. Nona ....., Lahir di ...., tanggal ....., Bertempat
tinggal di ...., Rukun Tetangga ..., Desa ...., Kecamatan
...., Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta, Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor Induk
Kependudukan : ......... --------------------------------
Keduanya pegawai Kantor Notaris, sebagai para saksi. -------

5
Akta ini setelah saya, Notaris, bacakan kepada para
penghadap dan para saksi, maka seketika itu juga lalu
ditandatangani oleh para penghadap, para saksi dan saya,
Notaris. ---------------------------------------------------
Dibuat dengan tanpa perubahan sama sekali. -----------------

6
Lab TPA 1_SKENARIO 2 (WARIS NON PRIBUMI)

Nyonya Wei Mei Yin berkonsultasi di kantor notaris dan menceritakan bahwa Nyonya
memiliki 2 saudara yang bernama Nona Ming Mei berusia 15 tahun dan Tuan Wei Jing Mi
berusia 20 tahun.
Mereka bertiga adalah anak-anak sah dari pernikahan orang tuanya, yaitu Tuan Wei Yu Wen
dan Nyonya Wei Jia Li. Tuan Wei Yu Wen telah meninggal dunia di Surabaya pada tanggal
16 Mei 2018 sedangkan Nyonya Wei Jia Li meninggal dunia di Yogyakarta pada tanggal 13
Oktober 2020.
Nyonya Wei Mei Yin menyampaikan kehendaknya untuk membuat keterangan waris.

1. Apabila ada anak dibawah umur, bagaimanakah menurut anda tentang perwaliannya?
2. Buatlah akta pernyataan ahli waris.

You might also like