You are on page 1of 2

HISTORIOGRAFI ZAMAN RANKE

Nama: Rhamadhan Ardhi Wiranata


NIM: 22407141034
Kelas A

Abad ke-19 merupakan abad berkembangnya filsafat rasional. Pada periode tersebut
sangat mempopulerkan peranan berpikir sebagai sumber falsafah ilmiah dengan
mementingkan rasio atau akal-budi. Hal tersebut sama seperti pada zaman Descartes,
Spinoza, Leibuiz, Paul. dan Ranke pun mencoba untuk menyusun suatu sistem filsafat
dengan manusia yang sedang berpikir, dalam pusatnya atau dalam filsafat sejarah disebut
aliran sejarah ilmiah. Leopold Von Ranke dikenal sebagai bapak ilmu sejarah modern. Ia
merupakan pelopor madzhab sejarah ilmiah. Pada masa Ranke, sejarawan mulai
memfokuskan kepada fakta sejarah yang akurat ketimbang narasi atau interpretasi yang
spekulatif. Ranke menekankan bahwa sejarah perlu ditulis dengan sumber dokumen-
dokumen asli yang ada serta harus bersifat objektif dalam penulisannya yang menafsirkan
fakta-fakta dari dokumen tersebut. Ranke pun berpendapat bahwa betapa pentingnya
penelitian arsip sebagai sumber utama sejarah. Karya-karya Ranke ialah sebagai berikut
 The Histories of the Latin and Teutonic Nations (1824)
 The Serbian Revolution (1929),
 The History of the Popes (vol. I, 1834, Vol. 2 dan 3, 1836),
 German History in the Age of Reformation (6 vol., 1839-1847),
 French History, Especially in the Sixteenth and Seventeenth Centuries (5 vol., 1852-
1861)
 History of England, Principally in the Seventeenth Century (6 vol., 1859-1868)
 Nine Books of Prussian History (1847-1848), yang lima tahun kemudian
dikembangkan menjadi Twelve Books on Prussian History, sebuah sejarah dunia yang
belum sempat ia selesaikan Weltgeschichte (9 vol., 1881-1889).
Dalam perkembangannya, Ranke mementingkan penggunaan sumber asli, Ranke
mendefinisikan mendefinisikan sejarah sebagai "penelitian ilmiah dari apa yang benar-benar
terjadi di masa lalu”. Ranke berpendapat bahwa sejarah bukanlah seni, penulisan sejarah
harus melalui penyellidikan secara kritis terhadap sumber-sumber yang akan di gunakan
untuk mewujudkan kebenaran sejarah. Disamping menekankan kepentingan dokumen
sebagai sumber sejarah, ia juga menekankan perlunya sejarawan bersikap kritis terhadap
jenis-jenis dokumen yang digunakan dalam penyelidikan. Kontribusi yang Ranke berikan
kepada perkembangan penulisan Sejarah ialah dengan adanya metode kritik eksternal dan
internal yang berguna bagi pengujian kredibilitas sumber sejarah. Dengan adanya kedua
kritik sumber tersebut membuat sejarawan mampu mengujinya agar bisa menentukan keaslian
ataupun keshahihan suatu sumber sejarah. Kontribusi lain yang Ranke berikan kepada
perkembangan penulisan sejarah ialah mempopulerkan Seminar dan Quelllinkritik (kajian
yang kritis terhadap sumber-sumber sejarah), sebagai kaidah dalam penelitian sejarah.
Seminar dan Quellinkritik, ini merupakan bagian dari pada proses penelitian yang diharapkan
dapat menghasilkan karya sejarah yang mengandung peristiwa-peristiwa Wei Es Eigentlich
Gewesen (seperti sebenarnya berlaku

Pertanyaan: bagaimana penafsiran sejarah yang dilakukan oleh sejarawan lain yang hidup
pada masa Ranke? Apakah berkiblat pada Historiografi yang dikembangkan Ranke?

DAFTAR PUSTAKA
Lubis, N. H. (2003). Historiografi Barat. Bandung: CV. Satya Historika.

You might also like