You are on page 1of 5

PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK TERTENTU

Pembayaran pajak penghasilan untuk wajib pajak melakukan penilaian kembali yang
mendapat perlakuan khusus harus dilunasi sebelum permohonan penilaian kembali
diajukan ke Direktur Jendral pajak. Perlu mendapat perhatian terhadap wajib pajak
perlakuan khusus:

1. Dalam hal hasil penilaian kembali aktiva tetap yang ditetapkan oleh kantor jasa
penilai publik atau ahli penilai,yang memperoleh izin dari pemerintah lebih besar
daripada nilaiperkiraan nilai pasar/ nilai wajar yang diajukan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 5 ayat (1) huruf b Pemenkeu No.1991/2015 tetntang belum melakukan
penilaian kembaliaktiva tetap ,atas selisih tersebut dikenakan pajak penghasilan
bersifat final sebesar:
 3% ,bagi wajib pajak yang telah memperoleh penetapan penilaian kembali
aktiva tetap oleh kantor jasa penialai publik yang memperoleh izin dari
pemerintah dan melunasi pajak pengahsilan dimaksud dalam jangka waktu
sejak Peraturan Menteri ini berlaku sampai dengan 31 Desember2015.
 4%, bagi wajib pajak yang telah memperoleh penetapan penilaian kembali
aktiva tetap oleh kantor jasa penialai publik yang memperoleh izin dari
pemerintah dan melunasi pajak pengahsilan dimaksud dalam jangka waktu
1 Januari berlaku sampai dengan 31 Juni 2016.
 6%, bagi wajib pajak yang telah memperoleh penetapan penilaian kembali
aktiva tetap oleh kantor jasa penialai publik yang memperoleh izin dari
pemerintah dan melunasi pajak pengahsilan dimaksud dalam jangka waktu
1 Juli berlaku sampai dengan 31 Desember2016.
 10% , bagi wajib pajak yang telah memperoleh penetapan penilaian
kembali aktiva tetap oleh kantor jasa penialai publik yang memperoleh izin
dari pemerintah dan melunasi pajak pengahsilan dimaksud pada tahun
2017.
2. Dalam hal hasil penilaian kembali aktiva tetap yang ditetapkan oleh kantor jasa
penilai publik atau ahli penilai,yang memperoleh izin dari pemerintah lebih kecil
daripada nilai perkiraan nilai pasar/ nilai wajar yang diajukan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) huruf b Pemenkeu No.1991/2015 tentang belum
melakukan penilaian kembal iaktiva tetap yang menyebabkan terjadinya kelebihan
pembayaran pajak ,atas kelebihan pembayaran pajak tersebut merupakan pajak
yang seharusnya tidak terutang.
3. Dalam hal hasil penilaian kembali aktiva tetap yang ditetapkan oleh kantor jasa
penilai publik atau ahli penilai,yang memperoleh izin menyelenggarakan
pembukuuan dengan menggunakan bahasa Inggris dan satuan nama Dollar AS,
selisih lebih nilai aktiva tetap yang digunakan sebagai dasar pengenaan pajak
penghasilan dan pajak pengahsilan final harus dikonveksi dahulu kedalam mata
uang rupiah dengan menggunakankrus yang ditetapkan dalam keputusan menteri
keuangan yang berlaku pada tanggal pembayaran pajak penghasilan.
4. Dalam hal wajib pajak tidak melakukan penilaian kembali aktiva tetap yang
ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik/ahli penilai,yang memperoleh izin dari
pemerintah sesuai jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam pasal 1ayat (4)
Pemenkeu No.1991/2015, dan/atau tidak melengkapi dokumen sebagaimana
dimaksud dalam pasal 5 ayat (4) mengenai kelengkapan dokumen,permohonan
dianggap batal dan atas pembayaran pajak penghasilan yeng telah dilunasi
diperlakukan sebagai pajak yang seharusnya tidak terutang.

ASET YANG DIAJUKAN PERMOHONAN

Penilaian kembali aset tetap perusahaan dilakukan terhadap :

1. Seluruh aset tetap berwujud, termasuk tanah yang berstatus hak milik atau hak
guna bagunan
2. Seluruh aset tetap berwujud tidak termasuk tanahya terletak di
Indonesia,dimiliki,dan dipergunakan untuk mendapatkan,menagih dan
memelihara penhasilan yangmerupakan objek pajak.

Pasal 1 Pemenkeu No.233/PMK.03/2015 mengatur menegenai perubahan pasal 3


Pemenkeu No.191/PMK.010/2015 tentang Penialiankembali aktiva tetap untuk
tujuan perpajakan bagi pemohonan yang diajukan pada tahun 2015 dan 2016
dengan ketentuan sbg berikut :

1. Penilaian kembali akriva tetap dapat dilakukan sebagianatau seluruh aktiva


tetap berwujud yang berada atau terletak di Indonesia,dimiliki,dan
diperguanakan untuk mendapatkan,menagaih dan memelihara penghasilan
yang merupakan Objek Pajak, dengan masa manfaat lebih dari 1 tahun.
2. Aktiva tetap yang telah dilakukan penilaian kembali berdasar Peraturan
Menteri Keuangan No.233/PMK.03/2015 tidak dapat dilakukan penilaia
kembali untuk tujuan perpajakan sebelum lewat jangka waktu 5 tahun
terhitung sejakpenialaian kembali aktiva tetap yang dilakukan berdasarkan
Pemenkeu No.233/PMK.03/2015
AKUNTANSI PENIALIAN KEMBALI ASET TETAP

Perilaku akuntansi tetntang penilaian kembali aset tetap sesuai ketentuan


Peraturan Menteri Keuangan ini perlu mendapatkan evaluasi juga
bagaimana PSAK mengaturnya meliputi berikut ini:
 Penialian kembali aset tetap perusahaan harus dilakukan
berdasarkan nilai pasar/nilai wajar aset tetap yangberlaku saat
penilain kembali aset tetap yang ditetapkan.
 Nilai pasar /nilai wajar yang ditetapkan oleh

TARIF PAJAK PENGHASILAN ATAS PENIALAIAN KEMBALI ASET TETAP

Setelah dilakukan penialian kembali ternayata terdapat selisih lebihyaitu


selisih lebih penilaian kembali aset tetap dia atas nilai sisa buku
fiskalsemual,dikenakan pajak penghasilan 10% yang pengenaannya bersifat
final.Perusahaan yang kondisi keuanganya tidak memungkinkan untuk
melunasi sekaligus pajak penghasilan yang teruatang,dapat mengajukan
permohonan pembayaran dengan angsuaran paling lama 12 bulan sesuai
ketentuan Pasal 9 ayat (4) Undang-undang No.6 tahun 1983.

Wajib pajak dapat melakukan penilaian kembali aktiva tetap untuk


tujuanperpajakan denganmendapatkan perlakuankhusus,apabila
permohonan penilaian kembalidiajukan kepada Direktur Jendral Pajak
dalam rangka waktu sejak berlakunya Peraturan Menteri Keuangan
No.191/PMK.010/2015 (Berlaku 20 Oktober 2015) sampai 31 Desember
2016. Perlakuan khusu tersebut juga menyangkut tarif, tetapi pengenaanya
tetap bersifat final sebear:
 3% ,untuk permohonan yang diajukan sejak Peraturan Menteri ini
berlaku sampai dengan 31 Desember2015.
 4%, untuk permohonan yang diajukan sejak 1 Januari berlaku
sampai dengan 31 Juni 2016.
 6 %, untuk permohonan yang diajukan sejak 1 Juli berlaku sampai
dengan 31 Desember2016, yang dikenakan atas selisih lebih
nilaiaktiva tetap hasil penilaian kembali/hasilperkiraan penilaian
kembali oleh wajib pajak,diatas nilai sisa buku fiskal semula.
DASAR PENYUSUTAN DALAM HAL DILAKUKAN PENILAIAN KEMBALI ASET
TETAP

PENGENAAN TAMBAHAN PAJAK PENGHASILAN

Apabila terjadi selisih lebih penilaian kembalidiatas nilai sisa buku fiskal
semula, maka dikenakan tambahan pajak penghasilan yang bersifat final
dengan tarif sebesar tarif tertinggi pajak penghasilan wajib pajak badan
dalam negeri yang berlaku pada saat penilaian kembali dikurangi dengan
10%. Hal tersebut dikenakan dalam hal perusahaan melakukan pengalihan
aset tetap berupa:
1. Aset kelompok 1&2 yang telah memperoleh persetujuan penilaian
kembali sebelum berakhirnya masa manfaat yang baru dimaksud
dalam butir 2 dasar penyusutan .
2. Aset kelompok 3, 4, bangunan,dan tanah telah memperoleh
persetujuan penilaian kembalilewat jangka waktu 10 tahun.

Ketentuan diatas tidak berlaku jika:

1. Pengalihan aset tetap perusahaan yang bersifat force majeur


berdasar keputusan/kebijakan pemerintah/pengadilan.
2. Pengalihan aset tetap perusahaan dalam rangka
penggabungan,peleburan,atau pemekaran usaha yang mendapat
persetujuan
3. Penarikan aset tetap perusahaan dari pengguna karena mengalami
kerusakan berat yang tidak dapat diperbaiki.

WAJIB PAJAK KATEGORI PERLAKUAN KHUSUS

Dengan pembaruan mengenai ketentuan penilaian kembali aktiva tetap


(Revaluasi Aset) terdapat wajib pajak yang dikategorikan dalam wajib pajak
perlakuan khusus. Wajib pajak yang dimaksud yaitu, wajib pajak badan
dalam negeri,Bentuk usaha tetap (BUT) ,dan wajib pajak orang pribadi yang
melakukan pembukuan termasuk:

1. Wajib pajak yang mempperoleh izin menyelenggarakanpembukaan


dalam bahasa Inggris dan mata uang dollar Amerika Serikat.
2. Wajib pajak yang ada saat penetapan penilaian kembali nilai aktiva
oleh kantor jasa penilai publik/ahli, yang memperoleh izin dari
pemerintah dan belum melewati jangka waktu 5 tahun terhitung
sejak penilaian kembali aktiva tetap terakhir.

KETENTUAN PENILAIAN KEMBALI BAGI BUMN/BUMD

Dalam hal pihakyang melakukan penilaiankembali aktivatetap untuk


tujuan perpajakan dilakukan oleh BUMN atau BUMD, penetapan nilai
aktiva tetap hasil penilaian kembali dapat dilakukan oleh penilai
pemerintah di lingkungan Direktorat Jendral Kekayaan Negara.

You might also like