Professional Documents
Culture Documents
Rangkuman Tentang Wawasan Kebangsaan Indonesia Dan Pengertiannya
Rangkuman Tentang Wawasan Kebangsaan Indonesia Dan Pengertiannya
Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala
bentuk penjajahan, seperti penjajahan oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Perjuangan
bangsa Indonesia yang waktu itu masih bersifat lokal ternyata tidak membawa hasil, karena
belum adanya persatuan dan kesatuan, sedangkan di sisi lain kaum colonial terus menggunakan
politik devide et impera. Kendati demikian, catatan sejarah perlawanan para pahlawan itu telah
membuktikan kepada kita tentang semangat perjuangan bangsa Indonesia yang tidak pernah
padam dalam usaha mengusir penjajah dari Nusantara.
Dalam perjalanan sejarah, telah timbul sebuah gagasan, sikap, dan tekad yang bersumber dari
nilai-nilai budaya bangsa serta disemangati oleh cita-cita moral rakyat yang luhur. Sikap dan
tekad itu adalah pengejawantahan dari satu Wawasan Kebangsaan.
Derasnya pengaruh globalisasi, bukan mustahil akan memporak porandakan adat budaya yang
menjadi jati diri kita sebagai suatu bangsa dan akan melemahkan paham nasionalisme. Paham
nasionalisme adalah suatu paham yang menyatakan bahwa loyalitas tertinggi terhadap masalah
duniawi dari setiap warga bangsa ditunjukan kepada negara dan bangsa. Meskipun dalam awal
pertumbuhan nasionalisme diwarnai oleh slogan yang sangat terkenal, yaitu: liberty, equality,
dan fraternity yang merupakan pangkal tolak nasionalisme yang demokratis, namun dalam
perkembangannya nasionalisme pada setiap bangsa sangat diwarnai oleh nilai-nilai dasar yang
berkembang dalam masyarakatnya masing-masing, sehingga memberikan ciri khas bagi masing-
masing bangsa.
Akhirnya, bagi bangsa Indonesia, untuk memahami bagaimana wawasan kebangsaan perlu
memahami secara mendalam falsafah Pancasila yang mengandung nilai-nilai dasar yang
akhirnya dijadikan pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku yang bermuara pada
terbentuknya karakter bangsa.
1. Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa;
2. Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merkeka, dan besatu;
3. Cinta akan tanah air dan bangsa;
4. Demokrasi atau kedaulatan rakyat;
5. Kesetiakawanan sosial;
6. Masyarakat adil-makmur.
Wawasan Kebangsaan sebagai konsepsi politik dan kenegaraan yang merupakan manifestasi
pemikiran politik bangsa Indonesia. Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual,
geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan
Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. Sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan
melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi,
ekonomi, politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Landasan wawasan kebangsaan, yaitu; Konstitusional (UUD 1945) dan Idiil (Pancasila)
Tiga unsur dasar wawasan kebangsaan, yaitu: Wadah (Contour), Isi (Content), dan tata
laku (Conduct)
o Wadah (contour). Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
mencakup seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan
kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya. Bangsa Indonesia
mempunyai organisasi kenegaraan yang merupakan wadah beragam kegiatan
kenegaraan dalam bentuk supra struktur politik dan wadah dalam kehidupan
bermasyarakat pada berbagai kelembagaan dalam bentuk infra struktur politik.
o Isi (content). Merupakan aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan
cita-cita serta tujuan nasional.
o Tata laku (conduct). Hasil interaksi antara wadah dan isi wawasan kebangsaan
akan berwujud tata laku, yang terdiri dari; (i) Tata laku lahiriah, yaitu tercermin
dalam perbuatan, tindakan dan perilaku dari bangsa Indonesia; dan (ii) Tata laku
bathiniah, yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari
bangsa Indonesia. Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas
kepribadian/jati diri bangsa berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang
mempunyai rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga
menyebabkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam segala aspek kehidupan
nasional.