Professional Documents
Culture Documents
Adminjurnal, 211
Adminjurnal, 211
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa
kelas V SD No. 2 Pegadungan dan (2) Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas V SD No. 2
Pegadungan Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng semester genap tahun pelajaran 2012/2013
dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses pada mata pelajaran Ilmu pengetahuan Alam
(IPA). Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus
dengan empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi/evaluasi, dan (4) refleksi
yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan empat kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas V Sekolah Dasar No. 2 Pegadungan Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 15 orang. Data hasil
belajar siswa dikumpulkan dengan tes objektif dikombinasi dengan tes uraian dan dianalisis secara
deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan keterampilan proses
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar IPA pada siswa kelas V Sekolah Dasar
No. 2 Pegadungan. Hasil penelitian menunjukkan hasil kemampuan berpikir kritis pada siklus I adalah
sebesar 64,30% dengan kategori cukup. Pada siklus II hasil kemampuan berpikir kritis meningkat
15,43% menjadi 79,73% dengan kategori baik. Kemudian untuk rata-rata hasil belajar siswa pada siklus
I adalah sebesar 65,33% dengan kategori cukup. Pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa meningkat
16,4% menjadi 81,73% dengan kategori baik.
Abstract
This study was aimed t0 (1) investigating the improvement of critical thinking ability of the fifth grade
elementary students of SD 2 Pegadungan and (2) investigating the improvement of the students’
achievement of the fifth grade elementary students of SD 2 Pegadungan on the academic year of
2012/2013 with the use of skill process approach for the science and technology subject. This
Classroom Action Research (CAR) was conducted on two cycles in the following steps, namely (1)
Planning, (2) Action, (3) Observation/Evaluation, and (4) Reflection. The subjects of the study was 15
fifth grade students of SD 2 Pegadungan on the academic year of 2012/2013. The achievement data
were gathered using objective test combined with descriptive test, and then analyzed using descriptive
qualitative analysis. The results of the study showed that the application of skill process approach has
significantly improve the students’ critical thinking and the achievement for the science and technology
class of the fifth grade students of SD 2 Pegadungan. The data showed that the students’ critical
thinking on the first cycle was 64.30% (average). On the second cycle, the students’ critical thinking has
raised 15.43% into 79.73% (good). The average score of the students’ achievement on the first cycle
was 65.33% (enough). On the second cycle, the average score raised 16.4% into 81.73 (good).
Perolehan Nilai
Rata-rata 68
Nilai Maksimum 80
Nilai Minimum 50
Ketuntasan Klasikal (%) 40%
M
X (3)
N PEMBAHASAN
Keterangan: Hasil penelitian di atas
M = Skor Rata-rata menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar
X = Jumlah keseluruhan skor dalam IPA di SD No. 2 Pegadungan. Peningkatan
ini terjadi karena beberapa faktor sebagai
kelompok
N = Jumlah sampel berikut. (1) Berhasil menggunakan
Persentase Tingkat Hasil penerapan pendekatan keterampilan
Belajar proses yang menyebabkan meningkatnya
Untuk mencari persentase tingkat kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar
hasil belajar digunakan rumus sebagai IPA. Karena dengan menerapkan penerapa
berikut. pendekatan keterampilan proses dalam
proses pembelajaran berlangsung siswa di
M(%) M x100% latih dan dibiasakan untuk melakukan
(4) observasi, mengklarifikasi, mengukur,
SMI memprediksi, mengkomunikasikan dan
(Agung, 2005: 96) menyimpulkan pembelajaran dengan
Keterangan: sendirinya. Dengan menerapkan konsep
M (%) = Rata-rata persen pendekatan keterampilan proses tersebut
M = Skor yang dicapai siswa maka siswa dapat menambah
pengetahuan, meningkatkan
secara keseluruhan (mean)
keterampilan berpikir siswa,
SMI =Skor maksimal ideal.
menambah minat belajar siswa,
disebabkan oleh beberapa faktor sebagai
menambah keaktifan dalam proses
berikut. (1) Kurangnya konsentrasi dan
pembelajaran dan siswa akan mengalami
keberanian siswa dalam menjawab
sendiri proses mendapatkan konsep dan
selama kegiatan diskusi berlangsung, (2)
pemahaman siswa lebih mantap selain itu
Kurangnya kerjasama dalam kelompok
penerapan pendekatan keterampilan
belajar juga menjadi kendala yang
proses juga memiliki keunggulan-
disebabkan oleh kurang terbiasnya siswa
keunggulan yaitu: (a) merangsang ingin
mengikuti pembelajaran secara kelompok,
tahu dan mengembangkan sikap ilmiah
(3) Siswa kurang maksimal dalam
siswa,(b) siswa akan aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran, (4) siswa
pembelajaran dan mengalami sendiri
masih kurang aktif dalam berdiskusi
proses mendapatkan konep (c)
kelompok dengan kelompok lainnya baik
pemahaman siswa lebih mantap.
dalam menjawab ataupun dalam
(2) Guru memberikan pengakuan atas
menanggapi jawaban dan siswa belum
usaha yang dilakasanakan siswa,
berani mengemukakan pendapatnya
partisipasi siswa dan keberhasilan siswa
sehingga keterampilan berpikir kritis siswa
dalam mengikuti pembelajaran dengan
masih rendah, rendahnya kemampuan
memberikan tambahan nilai dan
berpikir kritis siswa berpengaruh kepada
memeberikan penguatan kepada siswa
rendahnya hasil belajar siswa. Melihat
bagi yang memeberikan jawaban yang
masalah yang dihapi pada siklus I, peneliti
benar, (3) Guru mengumumkan hasil
mencari alternatif penyelesaian untuk
evaluasi diakhir kegiatan belajar membuat
mengatasi permasalahan serta kendala
siswa lebih mempersiapkan diri untuk
yang muncul pada siklus I yang kemudian
bersaing positif dalam mencapai tujuan
disempurnakan pada siklus II, (4)
untuk dihargai dan memperoleh hasil yang
kurangnya pemahaman siswa tentang cara
lebih baik pada pembelajaran berikutnya,
menggunakan alat-alat dalam melakukan
(4) Memberikan motivasi kepada siswa
percobaan.
untuk bekerjasama dalam kelompoknya
Setelah mengertahui penyebab
masing-masing, dan meningkatkan
belum optimalnya pelaksanaan
aktivitas individu dalam kelompok dengan
pembelajaran pada siklus I, maka
cara pembagian tugas dalam kelompok
dilakukan perbaikan pada sikuls II,
baik itu sebagai ketua, penyaji laporan
sehingga pembelajaran pada siklus II ini
serta yang bertugas sebagai notulis dalam
bisa meningkatkan kemampuan berpikir
kelompok,
kritis dan hasil belajar IPA di SD No. 2
(5) Mengarahkan siswa dalam membuat
Pegadungan pada akhir siklus II di
kesimpulan dengan memberikan
sebabkan oleh beberapa upaya-upaya
pertanyaan pancingan yang mengarah
penyempurnaan sebagai berikut. 1)
pada kesimpulan yang diharapkan. Dalam
mengelola waktu dengan efektif dengan
diskusi kelas, setiap siswa diberikan
mendampingi siswa belajar dengan
kesempatan untuk menanggapi
memeberikan bimbingan secara langsung
kesimpulan temannya, agar siswa tidak
bila siswa merasa kesulitan dalam
mengalami kesalah pahaman terhadap
memecahkan masalah yang dihadapinya,
konsep yang telah dipelajari, (6) Siswa
sudah paham tentang cara menggunakan 2) memancing siswa untuk
alat-alat dalam melakukan suatu mengungkapkan permasalahannya melalui
percobaan dalam proses pembelajaran lembar refleksi untuk didiskusikan bersama
berlangsung sehingga siswa lebih sama, 3) memberikan motivasi kepada
bersemangat dalam bekerja kelompok siswa untuk bekerja sama dalam
bersama temanya, (7) Guru memberikan kelompoknya masing- masing dan
bimbingan dan perhatian lebih intensif bagi meningkatkan aktivitas individu dalam
siswa yang kurang mampu dalam kelompok dengan cara pembagian tugas
mengikuti proses pembelajaran dalam kelompok baik itu sebagai ketua,
berlangsung. penyaji laporan serta yang bertugas
sebagai notulis dalam kelompok, 4)
Setelah melaksanakan penelitian
mengarahkan siswa dalam membuat
pada siklus I disampaikan bahwa
kesimpulan dengan memberikan
pelaksanaan pembelajaran pada siklus I
belum optimal. Belum optimalnya
pelaksaan pembelajaran pada siklus I
pertanyaan pancingan yang mengarah
proses siswa dilatih dan dibiasakan untuk
pada kesimpulan yang diharapkan. Dalam
melakukan observasi, mengklarifikasi,
diskusi kelas, setiap siswa diberikan
mengukur,memprediksi,mengkomunikasika
kesempatan untuk menanggapi
n dan menyimpulkan materi pembelajaran
kesimpulan temannya, agar siswa tidak
dengan sendirinya. Selain itu juga
mengalami kesalah pahaman terhadap
Pendekatan proses juga memiliki
konsep yang telah dipelajari, (5)
keunggulan keunggulan yaitu:
Menerapkan pendekatan keterampilan
(1)merangsang ingin tau siswa, (2) siswa
proses secara maksimal, (6) Memberikan
akan aktif dalam pembelajaran dan
motivasi kepada siswa untuk bekerjasama
mengalami sendiri proses mendapatkan
dalam kelompoknya masing-masing, dan
konsep, (3) Pemahaman siswa lebih
meningkatkan aktivitas individu dalam
mantap. Dengan menerapakan konsep
kelompok dengan cara pembagian tugas
pendekatan keterampilan proses dan
dalam kelompok baik itu sebagai ketua,
keunggulan-keunggulan tersebut maka
penyaji laporan serta yang bertugas
siswa akan dapat menambah pengetahuan,
sebagai notulis dalam kelompok, (7)
menambah keterampilan berpikir siswa,
Memberikan arahan atau teguran kepada
menambah minat belajar siswa,
siswa yang tidak menghargai pendapat
menambah keaktifan dalam proses
temannya sehingga tidak mengganggu
pembelajaran berlangsung dan
proses pembelajaran.
siswa akan mengalami sendiri proses
Setelah dilaksanakan tindakan
mendapatkan konsep sehingga
dengan siklus II diperoleh secara umum
akan melekat dalam ingatan siswa.
tampak siswa sudah mampu beradaptasi
Kuatnya berbagai informasi dalam ingatan
dengan menggunakan penerapan
siswa dan juga pengaruh dari pendekatan
pendekatan keterampilan proses. Melalui
keterampilan proses yang diterapkan
penerapan pendekatan keterampilan
dalam proses pembelajaran secara tidak
proses ini siswa dapat meningkatkan minat
langsung akan berdampak terhadap
belajar siswa. Semiawan (1992)
meningkatnya kemampuan berpikir kritis
menyatakan Pendekatan keterampilan
siswa. Dengan meningkatnya kemampuan
proses dipilih untuk menggantikan
berpikir kritis siswa maka akan berdampak
pembelajaran yang cenderung masih
terhadap hasil belajar siswa.
berpusat pada guru, yang menggunakan
metode ceramah dan contoh soal yang
kurang melibatkan siswa dalam PENUTUP
pembelajaran. Dengan dilakukannya Berdasarkan rumusan masalah,
pembelajaran dengan pendekatan hasil penelitian dan pembahasan dapat
keterampilan proses ini, siswa dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. (1)
berpartisipasi dan dituntut untuk maksimal Penerapan pendekatan keterampilan
dalam mengikuti proses pembelajaran proses dapat meningkatkan kemampuan
berlangsung. Penerapan model ini dapat berpikir kritis siwa pada mata pelajaran IPA
memberikan kekuatan mental bagi siswa kelas V SD No. 2 Pegadungan, Kecamatan
untuk terbiasa berpartisipasi dan dapat Sukasada dalam penerapan pendekatan
pula meningkatkan kekompakan, toleransi keterampilan proses pada siklus I nilai rata-
dan kerjasama dalam kehidupan. Maka rata kemampuan berpikir kritis siswa
dengan begitu siswa lebih disiplin dan siap sebesar 64,30 dengan presentase
untuk menjawab setiap soal yang diberikan pencapaian sebesar 64,30% dan berada
oleh guru dan pembelajaran di kelas dapat pada kriteria cukup. Namun setelah
lebih aktif dan tidak terganggu oleh dilanjutkan ke siklus II dengan melakukan
kenakalan siswa. Penerapan pendekatan perbaikan pembelajaran dan pemecahan
keterampilan proses dalam proses masalah dari refleksi siklus I, maka rata-
pembelajaran pada mata pelajaran IPA rata hasil kemampuan berpikir kritis siswa
ternyata lebih memberikan peluang kepada meningkat sebanyak 15,43 menjadi 79,73
siswa untuk berpartisipasi aktif dalam dengan presentase pencapaian sebesar
proses belajar. Karena dengan 79,73% yang berada pada kategori baik.
menggunakan keterampilan Peningkatan dari siklus I ke siklus II ini
telah dapat memenuhi kriteria keberhasilan
pelaksanaan penelitian ini. (2) Penerapan
penerapan pendekatan keterampilan
pendekatan keterampilan proses dapat
proses dengan lingkup yang lebih luas dan
meningkatkan hasil belajar siswa pada
kajian yang lebih dalam.
mata pelajaran IPA kelas V SD No. 2
Pegadungan, Kecamatan Sukasada dalam
DAFTAR RUJUKAN
penerapan pendekatan keterampilan
Agung, A.A Gede. 1997. Pengantar
proses pada siklus I lebih baik dari pada
Evaluasi Pendidikan. Singaraja:
nilai hasil belajar sebelum diadakan
STKIP Singaraja
penelitiandan hasil belajar setelah
diadakan penelitian yaitu di siklus I, rata- …….,1999.Metodelogi Penelitian.
rata hasil belajar siswa yang masih Singaraja: STKIP Singaraja
mencapai 65,33 yang berada pada
kategori cukup dan ketuntasan hasil belajar …….,2005.Metoda Penelitian Pendidikan.
siswa secara klasikal adalah 66,67%.
Namun setelah dilanjutkan ke siklus II
dengan melakukan perbaikan Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian
pembelajaran dan pemecahan masalah Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
dari refleksi siklus I, maka rata- rata hasil Aksara.
belajar siswa meningkat sebanyak 16,4
menjadi 81,73 yang berada pada kategori
baik dan ketuntasan hasil belajar IPA siswa Degeng, 2001. Landasan dan Wawasan
secara klasikal meningkat sebanyak 20% Pendidikan Menuju Pribadi Unggul
menjadi 86,67%. Peningkatan dari siklus I Lewat Peningkatan Kualitas
ke siklus II ini telah dapat memenuhi
kriteria keberhasilan pelaksanaan Ennis, R. H. 1985. Goal critical thinking
penelitian ini. curriculum. Dalam: Costa, A. L.
Berdasarkanhasil penelitian yang di (Ed.): Developing Minds: a resourse
peroleh dalam penelitian tindakan kelas ini, book for teaching thinking.
dapat diajukan beberapa saran yang ada Alexandria, Virginia: Association for
hubungannya dengan pengajaran dan Supervision and Curriculum
penelitian lanjutan sebagai berikut. (1) Developing (ASCD).
Kepada siswa agar dalam mengikuti Mertayun, I Nyoman. 2011. Penerapan
proses belajar lebih aktif guna tercapainya Pendekatan Keterampilan Proses
hasil belajar dan siswa diharapkan tidak untuk Meningkatkan Hasil Belajar
takut untuk mengemukakan pendapat pada Siswa Kelas V semester II di
dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas SD No 1 Pertime Kecamatan
sehingga kemampuan berpikir kritis siswa Karangasem Tahun Pelajaran
dapat berkembang dengan baik, (2) Bagi 2010/2011”. Skripsi (tidak
guru, terutama yang mengajar mata diterbitkan). Singaraja: Undiksha
pelajaran IPA, disarankan dapat
menerapkan pendekatan keterampilan Sadia, I W. Subagia, W. Natajaya, I N.
proses sebagai salah satu alternatif 2009. Pengembangan model
pembelajaran inovatif dalam rangka pembelajaran dan perangkat
meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Hal pembelajaran untuk meningkatkan
ini didasari atas bukti empiris yang keterampilan berpikir kritis (critical
menunjukkan bahwa pendekatan thinking skills) siswa Sekolah
keterampilan proses efektif untuk Menengah Pertama (SMP) dan
meningkatkan hasil belajar IPA pada Sekolah Menengah Atas (SMA).
siswa, Laporan Penelitian (tidak
(3) Kepada Kepala Sekolah agar diterbitkan). Jurusan Pendidikan
memberikan perhatian, kesempatan, dan Fisika Universitas Pendidikan
bantuan moril dan materiil kepada guru- Ganesha.
guru agar terciptanya suasana belajar yang
baik dan efektif, (4) Kepada Peneliti agar Semiawan,Conny. 1992. Pendekatan
terus melakukan penyempurnaan- Keterampilan Proses. Jakarta:
penyempurnaan dengan metode Grasindo.
Supatria, I Noman. 2011. Meningkatkan
Hasil Belajar dengan Penerapan
Keterampilan Proses pada Siswa
Kelas V Semester II SD No 1
Tengkuduk, kecamatan Penebel
Tabanan Tahun Pelajaran
2010/2011”. Skripsi (tidak
diterbitkan). Singaraja: Undiksha