Professional Documents
Culture Documents
Laporan Anatomi Hewan
Laporan Anatomi Hewan
ANATOMI HEWAN
Oleh:
AULIA RAHMAN
2211103010053
Sebagai hamba yang beragama, patutlah kita panjatkan puji syukur kepada
Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat, dan karunia-Nya serta
kesehatan dan kesempatan yang telah di limpahkan kepada kita semua, sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum biologi umum dengan judul
“Anatomi Hewan”. Laporan praktikum biologi umum ini merupakan salah satu tugas
mata kuliah yang bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui tentang anatomi
hewan. Tak lupa pula penulis haturkan salam buat baginda tercinta, perintis jalan
kemerdekaan umat manusia dari jalan kegelapan ke jalan terang benderang Nabi
Muhammad SAW, semoga kita senantiasa tetap beristiqamah atas tuntutan ajaran
yang dibawa oleh beliau hingga akhir kelak nanti (kiamat) amin.
Kami mengucapkan terima kasih kepada asisten yang telah membantu kami
baik secara moral maupun materi. Praktikan menyadari, bahwa laporan praktikum
ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun
penulisannya. Hal ini dikarnakan keterbatasan kemampuan yang praktikan miliki.
Praktikan sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik lagi dimasa
mendatang. Akhir kata saya berharap tuhan yang maha esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan percobaan ini
bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan
dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Praktikan
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum.......................................................................................1
1.3 Manfaat Praktikum.....................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSATAKA...........................................................................2
BAB III METODELOGI PRAKTIKUM..............................................................4
3.1 Waktu dan Tempat................................................................................4
3.2 Alat dan Bahan......................................................................................4
3.3 Cara Kerja.............................................................................................4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................5
4.1 Hasil Pengamatan..................................................................................5
4.2 Pembahasan...........................................................................................6
BAB V PENUTUP....................................................................................................9
5.1 Kesimpulan.............................................................................................9
5.2 Saran........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10
LAMPIRAN..............................................................................................................11
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.2.1 Alat..........................................................................................................4
Tabel 3.2.2 Bahan......................................................................................................4
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Ikan Nila.................................................................................................5
Gambar 4.2 Udang.....................................................................................................6
Gambar 1.(a dan b) Dokumentasi Praktikum.............................................................11
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
90 negara di seluruh dunia dan dibudidayakan di setiap benua kecuali Antartika.
Globalisasi telah memberikan kontribusi terhadap penyebaran banyak spesies ikan
nila, dengan spesies baru yang dipasarkan di seluruh dunia, dan dengan transportasi
modern memungkinkan penyebaran spesies ini di seluruh dunia (Effendi, I. 2021).
3
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
5
20. Insang
4.2 Pembahasan
Invertebrata adalah hewan yang tidak mempunyai tulang belakang. Hidup
pada lingkungan yang beragam, dari lingkungan hutan, gua, sampai lumpur dasar
laut. Sebagian besar invertebrata berukuran kecil. Hewan vertebrata adalah hewan
bertulang belakang. Hewan vertebrata berukuran lebih besar dibandingkan dengan
hewan invertebrata. Kebanyakan hewan vertebrata memiliki sistem saraf yang lebih
baik.
Ikan Nila (Oreochromis niloticus) termasuk jenis hewan vertebrata yang
seluruh badannya bersisik dan mempunyai gurat sisik. Ikan nila ini termasuk dalam
phylum chordata yang berarti hewan bertulang belakang. Bagian ikan nila terdiri dari
caput (kepala), trunchus (badan), caudal (ekor), yang mana antara trunchus dan caput
tidak terdapat batas yang nyata. Tubuh ikan nila selalu dalam kondisi berlendir, yang
berfungsi untuk mempermudah gerakan dalam air.
6
Organ-organ internal ikan ini meliputi jantung, alat-alat pencernaan, gonad,
kandung kemih, dan ginjal. Alat pencernaannya terdiri dari esophagus, perut besar,
usus halus, pankreas, dan hati. Organ-organ tersebut biasanya diselubungi oleh
jaringan pengikat yang halus dan lunak yang disebut peritoneum. Peritoneum
merupakan selaput (membran) yang tipis berwarna hitam yang biasanya dibuang jika
ikan sedang disiangi.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, rongga mulut, faring, esofagus,
lambung, pilons, usus, rectum, dan anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri dari
hati dan pancreas yang berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan yang hasilnya
akan bertugas membantu proses penghancuran makanan. Bila ditinjau dari secara
umum, sistem pencernaan pada hewan-hewan vertebrata dibangun oleh pembuluh-
pembuluh yang sifatnya sangat muskuler yang dimulai dari bagian mulut sampai
anus.
Sistem ekskresi pada ikan nila di antaranya ikan tidak banyak minum, aktif
menyerap ion organik melalui insang dan mengeluarkan urin yang encer dalam
jumlah yang besar. Sistem ekskresi melibatkan organ insang, kulit dan ginjal yang
berfungsi mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung Nitrogen.
Insang sebagai organ pernafasan ikan. Kulit sebagai organ ekskresi karena
mengandung kelenjar keringat yang mengeluarkan 5%, 10% dari seluruh
metaydisme.
Ikan nila umumnya memiliki gonad, terletak pada bagian posterior rongga
perut di sebelah bawah ginjal. Nila berasal dari sungai nil, secara alamiah dapat
berkembang biak sepanjang tahun. Namun frekuensi pemijahan, banyak terjadi pada
musim penghujan. Ikan ini mudah berkembang biak tanpa perlakuan khusus.
Sebelum melangsungkan perkawinan, nila jantan biasanya membuat kubangan
berbentuk bulat di dasar perairan kolam.
Keberadaan udang windu (Penaeus monodon) di Indonesia saat ini memang
hampir kalah bersaing dengan udang vannamei (Litopenaeus vannamei). Meskipun
harganya sedikit lebih tinggi dari udang vannamei, namun udang windu (Penaeus
monodon) dinilai lebih sulit dalam proses budidayanya. Oleh sebab itu udang
vannamei (Litopenaeus vannamei) menjadi primadona budidaya di Indonesia. Udang
windu (Penaeus monodon) merupakan asli Indonesia yang harus tetap
dikembangkan. Meskipun saat ini, produksinya masih kalah dengan udang vannamei
7
(Litopenaeus vannamei), tetapi pasar untuk udang windu masih terbuka lebar,
sehingga tetap perlu didukung dengan ketersediaan induk dan benih yang kontiyu.
Udang Windu (Penaeus monodon) merupakan crustasea, pertumbuhan dan
reproduksi crustasea diatur oleh kombinasi hormone neuropeptide, ecdysteroids
(hormone moulting) dan metil farnesoeate isoprenoid (MF). Pertumbuhan pada
udang merupakan penambahan protoplasma dan pembelahan sel yang terus menerus
pada waktu ganti kulit. Secara umum dinyatakan bahwa laju pertumbuhan Crustacea
merupakan fungsi dan frekuensi ganti kulit dan pertambahan berat badan setiap
proses ganti kulit (Moulting). Ciri udang mengalami pertumbuhan adalah dengan
adanya peroses moulting (ganti kulit), biasanya cara untuk mempercepat proses
moulting dengan cara ablasi, namun cara ini tidak dapat dilakukan pada benur udang
dikarnakan ukurun benur yang masih sangat kecil. Selain ablasi proses moulting pada
udang dapat dilakukan melalui penambahan ecdysteron. Dengan diketahui titer
ecdysteron pada proses moulting pada udang, maka proses ini dapat diatur melalui
pemberian ecdyteron pada udang.
8
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Anatomi merupakan ilmu yang mempelajari struktur jaringan dan organ pada
makhluk hidup serta hubungannya dengan bagian tubuh yang lain. golongan ikan
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut, mempunyai rangka bertulang sejati (tulang
benar) dan ada pula yang bertulang rawan mempunyai sirip tunggal dan kembar
(berpasangan) mempunyai operkulum yang menutupi insang bentuk tubuh
bermacam-macam (antara lain menyerutu, bulat, gepeng) dengan penampang bulat,
giling dan gepeng pada umumnya berlendir bergurat sisi mempunyai garis rusuk.
Ikan Nila menjadi terkenal karena memiliki banyak keunggulan..
5.2 Saran
Diharapkan kepada asisten agar dapat memberikan nilai yang bagus agar
kami bisa lulus dengan nilai yang memuaskan. Semoga kedepannya jauh lebih baik
lagi dari sebelumnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
10
LAMPIRAN
(a) (b)
11