You are on page 1of 6

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI BANDUNG

JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG

Standar Procedur Operasional ( SPO)

FORMULIR PR.Jiwa-2018.V4.005 Versi 4 Tanggal 6 Nopember 2018

TINDAKAN MENGATASI GANGGUAN GAMBARAN DIRI

A. TUJUAN
a. Membantu klien mengganti pikiran negative akibat perubahan struktur atau fungsi tubuh
(mengatakan tubuhnya cacat, tidak sempurna) dengan pikiran positif ( bahwa bagian tubuh
lain masih ada dan berfungsi)

B. RUANG LINGKUP
Indikasi dilakukan pada klien yang mengalami gangguan gambaran diri

C. ACUAN
1. Gorman Linda N & Anwar Robynn.2014. Neeb’s Fundamentals of Mental Health
Nursing. . Ed.4. F.A. Davis Company.Philadelphia
2. Budi Anna Keliat. 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa.Ed2.Jkt:EGC
3. Diklat RSCM Bogor. 2007. Standar Proses Keperawatan Jiwa
4. PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta.
5. Townsend, Mary C. 2008. Essentials of Psyichiatric Mental Health Nursing.
Ed.4.By F.A. Davis Company. Philadelphia

D. DEFINISI

Gambaran diri adalah sikap,pendapat atau persepsi klien tentang tubuhnya.

E. PROSEDUR
1. Tanggung jawab dan wewenang
a. Bagian akademik sebagai penanggung jawab pembelajaran
b. Koordinator mata ajaran keperawatan Jiwa yang bertanggung jawab dalam
pengelolaan ketercapaian prosedur pengkajian sampai dengan perencanaan
klien dengan gangguan kesehatan jiwa (psikiatrik)
c. Pembimbing praktek pendidikan dan lahan yang bertanggung jawab dalam
membimbing dan menilai ketercapaian pelaksanaan prosedur tindakan setiap
peserta didik secara objektif baik di laboratorium mapun di lahan praktek

2. Pelaksanaan
a. Pastikan bahwa klie
a. Cuci tangan ( sesuai SPO)
b. Persiapan alat
1) SPO gangguan gambaran diri
2) pedoman penilaian tindakan mengatasi gangguan gambaran diri

d. Persiapan lingkungan
1) Mengatur posisi berhadapan/sedikit menyamping (sesuai kebutuhan)

2) Minimalkan stimulus bagi klien & menjaga privacy dengan menutup


gordin/pintu.
3) Menjaga jarak terapeutik (45cm-120cm)
e. Persiapan klien (Orientasi)
1) Mengidentifikasi identitas klien dengan benar
2) Mengucapkan salam, tersenyum
3) Memperkenalkan diri (status, nama dan nama panggilan)
4) Menanyakan nama klien dan nama panggilan yang disukai
5) Mengevaluasi tindakan /interaksi sebelumnya yang terkait dengan
tindakan yang akan dilakukan
6) Menjelaskan rencana tindakan dan tujuannya
7) Menyepakati kontrak (waktu, tempat dan topik)
8) Membicarakan topik netral : menanyakan aktivitas yang sudah dilakukan
dan perasaan klien setelah melakukan aktivitas tersebut
9) Menunjukkan respon verbal dan non verbal yang sesuai dengan
kebutuhan klien
f. Pelaksanaan :

Strategi Pelaksanaan:
I. Untuk perubahan struktur dan fungsi tubuh (post colostomy ,
amputasi,mastectomy dan luka bakar) :
1. Melakukan validasi pandangan klien terhadap perubahan struktur dan fungsi tubuh
2. Membantu klien mengungkapkan perasaan takut akibat perubahan struktur dan fungsi
tubuh
3. Mendengarkan dengan empati dan memberi dukungan atas pernyataan klien
yang positif
4. Menanyakan pada klien pentingnya melakukan tindakan
amputasi/mastectomy/colostomy (jika klien memberi respon negatif)
5. Melakukan Penkes pada klien dan keluarga, tentang:
a. phenomena/gejala phantom limb (pada post amputasi dan mastectomy)/ sesuai
kebutuhan :
1) Menjelaskan bahwa segera setelah operasi , normal apabila muncul perasaan
kebal, rasa terbakar dan perasaan seolah-olah anggota tubuh yang
diamputasi/dimastectomy masih ada
2) Fenomena/ gejala phantom pain (pada post amputasi dan mastectomy) / sesuai
kebutuhan :
a) Menjelaskan bahwa akan muncul rasa nyeri pada bagian ujung yang
diamputasi/mastectomy apabila tersentuh
b) Menjelaskan bahwa nyeri lebih banyak diakibatkan oleh adanya stres, marah,
atau pada saat membicarakan amputasi/mastectomy
c) Menjelaskan bahwa fenomena/gejala tersebut dapat terjadi pada daerah yang
diamputasi dalam jangka waktu 6 bulan sampai 2 tahun
6. Memberi penkes tentang fenomena sakit lainnya:
a. Perawatan luka (sesuai kebutuhan)
b. Cara memodifikasi pebampilan akibat luka bakar /colostomy
c. Menjelaskan tentang cara melatih fungsi tubuh/anggota gerak yang terganggu
7. Menanyakan kepada klien tentang rencana tindak lanjut setelah
amputasi/mastectomy terkait dengan penggunaan protesa
8. Menjelaskan tentang penggunaan protesa/alat bantu (sesuai kebutuhan)
9. Menyarankan kepada klien agar mengganti pikiran negatif dengan pikiran positif
10. Menjelaskan bahwa pikiran dan perasaan negatif dapat mengganggu klien dalam
kehidupan sehari-hari

II. Untuk perubahan struktur atau fungsi tubuh akibat tindakan /penyakit
tertentu
1. Menanyakan kepada kilen dan keluarga pentingnya tindakan operasi
2. Menjelaskan kepada klien pentingnya tindakan operasi (jika klien
memberikan respon negative)
3. Membantu klien mengukapkan perasaan takut akibat perubahan struktur
/fungsi tubuh setelah tindakan operasi/penyakit tertentu
4. Mendengarkan dengan empati dan memberi dukungan atas pernyataan
klien yang positif
5. 5. Menyarankan kepada klien agar mengganti pikiran negative akibat
tindakan operasi dengan pikiran positif
6. Menjelaskan bahwa pikiran dan perasaan negative dapat mengganggu
aktivitas klien dalam kehidupan sehari-hari

III. Untuk Perubahan Fungsi Tubuh akibat gagal ginjal kronis chemoterpi/
radiotherapy
1. Menjelaskan pada klien bahwa perubahan warna kulit bagian dari proses
penyakit ( pada gagal ginjal)
2. Menjelaskan bahwa rambut yang rontok akibat chemo/radiotherapy akan
tumbuh lagi
3. Menganjurkan untuk menghindari pakaian yang membuat perubahan warna
kulit semakin terlihat jelas

FASE TERMINASI
1. Mengingatkan waktu interaksi akan segera berakhir
2. Menanyakan perasaan klien tentang berakhirnya interaksi
3. Meminta klien menceritakan apa yang telah di diskusikan
4. Membuat rencana tindak lanjut
5. Menyepakati kontrak baru untuk pertemuan berikutnya
6. Mengucapkan salam dengan ramah,sopan dan bersahabat

F. PENGENDALIAN/PEMANTAUAN
1. Absensi mahasiswa dan dosen yang telah ditanda tangani
2. Dokumentasi laporan asuhan keperawatan
3. Format penilaian tindakan pengkajian keperawatan gangguan jiwa yang telah di
tanda-tangani dan diberi nama jelas instruktur yang menilai dan peserta didik
yang bersangkutan

1. DOKUMEN

SPO No : tentang cuci tangan


SPO No : tentang komunikasi terapeutik
SPO No : tentang etika

2. PENGESAHAN
Diperiksa oleh: Disetujui dan disahkan oleh:
Disusun oleh: Ka Prodi D III Keperawatan Ketua Jurusan Keperawatan
a.n. Tim Kep Jiwa Bandung

Hj.Sri
Nani Avianti,SKp.,MSi Ramdaniati.,SKp.,M.Kep Dr.H.Asep
Setiawan,SKp.,M.Kes
POLTEKKES KEMENKES BANDUNG

JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG

FORMULIR FM.Jiwa-2018. 006 Versi 4 Tgl 6 Nopember 2018

Pedoman Penilaian Gangguan gambaran diri


Nama Mahasiswa/NIM : ………………………………/…………………………………….

NAMA MAHASISWA :
NIM :
NO URAIAN KEGIATAN 4 3 2 1 0 KETERA
NGAN
I FASE PRE-INTERAKSI
1. Mengenal diri sendiri
a. Menyatakan tujuan dan harapan yang ingin dicapai
b. Menyatakan kekuatan dan kelemahan diri, meliputi :
pengetahuan, sikap dan keterampilan professional
yang dimiliki dalam mengatasi masalah
keperawatan klien
c. Menyatakan usaha untuk mengatasi kelemahan dan
program antisipasi
2. Mengenali perasaan sendiri
a. Menyatakan perasaan yang dialami saat ini
b. Menyebutkan timbulnya perasaan tersebut
c. Menyebutkan usaha untuk mengatasi perasaan
negatif
3. Menyatakan waktu dan lamanya interaksi
4. Menyatakan rencana setting tempat interaksi
II FASE PERKENALAN/ORIENTASI
1. Menciptakan hubungan saling percaya antara P-K
a. Mengucapkan salam dengan senyum dan ramah
b. Mengingatkan nama perawat dan nama panggilan
klien
c. Menjelaskan peran P-K (sesuai kebutuhan)
d. Menjelaskan kerahasiaan (sesuai kebutuhan)
e. Evaluasi tindakan yang lalu
2. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
3. Menyatakan tujuan tindakan yang akan dilakukan
4. Menyepakati bersama klien tentang tindakan yang akan
dilakukan
5. Menyatakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
tindakan
6. Mengatur posisi dan ciptakan lingkungan yang aman bagi
klien dan perawat
a. berhadapan/sedikit menyamping/sesuai kebutuhan
b. Stimulus minimal bagi klien
c. Menjaga privacy
7. Menunjukkan sikap empati, tenang dan bersahabat serta
menatap klien
8. Membuka pembicaraan dengan topik netral :
a. Menanyakan perasaan dan aktivitas yang telah
dilakukan
b. Memberikan respon yang sesuai
III FASE KERJA
A Strategi Pelaksanaan:
1. Untuk perubahan struktur dan fungsi tubuh( post
colostomy , amputasi,mastectomy dan luka bakar)
1. Melakukan validasi pandangan klien terhadap perubahan struktur
dan fungsi tubuh
2. Membantu klien mengungkapkan perasaan takut akibat perubahan
struktur dan fungsi tubuh
3. Mendengarkan dengan empati dan memberi dukungan atas
pernyataan klien yang positif
4. Menanyakan pada klien pentingnya melakukan tindakan
amputasi/mastectomy/colostomy (jika klien memberi respon negatif)
5. Melakukan Penkes pada klien dan keluarga, tentang:
a. phenomena/gejala phantom limb (pada post amputasi dan
mastectomy)/ sesuai kebutuhan :
Menjelaskan bahwa segera setelah operasi , normal apabila muncul
perasaan kebal, rasa terbakar dan perasaan seolah-olah anggota tubuh
yang diamputasi/dimastectomy masih ada
b. Fenomena/ gejala phantom pain (pada post amputasi dan
mastectomy)/ sesuai kebutuhan :
1) Menjelaskan bahwa akan muncul rasa nyeri pada bagian ujung
yang diamputasi/mastectomy apabila tersentuh
2) Menjelaskan bahwa nyeri lebih banyak diakibatkan oleh adanya
stres, marah, atau pada saat membicarakan amputasi/mastectomy
3) Menjelaskan bahwa fenomena/gejala tersebut dapat terjadi pada
daerah yang diamputasi dalam jangka waktu 6 bulan sampai 2 tahun
c. Memberi penkes tentang fenomena sakit lainnya:
1) Perawatan luka (sesuai kebutuhan)
2) Cara memodifikasi pebampilan akibat luka bakar /colostomy
3) Menjelaskan tentang cara melatih fungsi tubuh/anggota gerak yang
terganggu
6. Menanyakan kepada klien tentang rencana tindak lanjut setelah
amputasi/mastectomy terkait dengan penggunaan protesa
7. Menjelaskan tentang penggunaan protesa/alat bantu (sesuai
kebutuhan)
8. Menyarankan kepada klien agar mengganti pikiran negatif dengan
pikiran positif
9. Menjelaskan bahwa pikiran dan perasaan negatif dapat
mengganggu klien dalam kehidupan sehari-hari
2. Untuk perubahan struktur atau fungsi tubuh akibat
tindakan /penyakit tertentu
1. Menanyakan kepada kilen dan keluarga pentingnya
tindakan operasi
2. Menjelaskan kepada klien pentingnya tindakan operasi (jika
klien memberikan respon negative)
3. Membantu klien mengukapkan perasaan takut akibat perubahan
struktur /fungsi tubuh setelah tindakan operasi/penyakit tertentu
4. Mendengarkan dengan empati dan memberi dukungan atas
pernyataan klien yang positif
5. Menyarankan kepada klien agar mengganti pikiran negative akibat
tindakan operasi dengan pikiran positif
6. Menjelaskan bahwa pikiran dan perasaan negative dapat
mengganggu aktivitas klien dalam kehidupan sehari-hari
2. Untuk Perubahan Fungsi Tubuh akibat gagal ginjal
kronis chemoterpi/ radioterapy
1. Menjelaskan pada klien bahwa perubahan warna kulit bagian
dari proses penyakit ( pada gagal ginjal)
2. Menjelaskan bahwa rambut yang rontok akibat
chemo/radiotherapy akan tumbuh lagi
3. Menganjurkan untuk menghindari pakaian yang membuat
perubahan warna kulit semakin terlihat jelas
IV FASE TERMINASI
1. Mengingatkan waktu interaksi akan segera berakhir
2. Menanyakan perasaan klien tentang berakhirnya interaksi
3. Meminta klien menceritakan apa yang telah di diskusikan
4. Membuat rencana tindak lanjut
5. Menyepakati kontrak baru untuk pertemuan berikutnya
6.Mengucapkan salam dengan ramah,sopan dan bersahabat
Skore :

Skore yang diperoleh X 100 % =


Skore Total

Komentar Penguji:
_______________________________________________________________
Bandung,………………………….
Mahasiswa Penguji

(…………………….) (………. ……………)

Versi :2 Dibuat oleh : a.n. Tim Diperiksa oleh : Disyahkan oleh : Distribusi :
MK Ka Prodi D III Kep Ketua Jurusan 1.Koord MK
Keperawatan Bandung 2. Sekjur
3. Tim MK/Lab
4. Mahasiswa
1.

2.

Nani Avianti,SKp.,MSi Hj Sri Dr.H.Asep


Ramdaniati,SKp.,M.Kep Setiawan,SKp.,M.Kes

You might also like