You are on page 1of 3

Bab 2

Regulasi Bidang Kehumasan


A. Kode Etik Profesi Kehumasan Berdasarkan Asosiasi Perusahaan Public Relation Indonesia
Regulasi bidang kehumasan diantaranya meliputi kode etik profesi kehumasan berdasarkan
asosiasi perusahaan pabrik relations Indonesia yang terdiri atas 17 pasal sebagai berikut
1. Norma-norma perilaku profesional
Menghargai kepentingan umum dan Menjaga harga diri setiap anggota masyarakat
2. Penyebarluasan informasi
3. Media komunikasi
Melaksanakan kegiatan yang dapat merugikan integritas media komunikasi
4. Kepentingan yang tersembunyi
5. Informasi rahasia
Memanfaatkan informasi yang diberikan kepadanya atau yang diperolehnya yang bersifat
rahasia dari kliennya baik di masa lalu Kini Dan di masa depan
6. Pertentangan kepentingan
7. Sumber-sumber pembayaran
8. Memberitahukan kepentingan keuangan
9. Pembayaran berdasarkan hasil kerja
10. Menumpang tindih pekerjaan anggota lain
11. Imbalan kepada karyawan kantor kantor umum
12. Mengkaryakan anggota parlemen
13. Mencemarkan anggota-anggota lain
14. Instruksi atau perintah pihak-pihak lain
15. Nama baik profesi
Seorang anggota tidak akan berperilaku sedemikian rupa sehingga merugikan nama baik
asosiasi atau profesi public relation
16. Menjunjung tinggi kode etik
17. Profesi lain
B. Kode Etik Profesi Kehumasan Berdasarkan Perhumas Indonesia
1. Komitmen Pribadi
Anggota perhumas harus:
a. Memiliki dan menerapkan standar moral serta reputasi setinggi mungkin dalam
menjalankan profesi kehumasan
b. Berperan secara nyata dan sungguh-sungguh dalam upaya memasyarakatkan
kepentingan Indonesia
c. Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan antar warga negara Indonesia yang
serasi Dan Selaras demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa
2. Perilaku Terhadap Klien Atau Atasan
Anggota perhumas Indonesia harus:
a. Berlaku jujur dalam berhubungan dengan klien atau atasan
b. Tidak mewakili dua atau beberapa kepentingan yang berbeda atau yang bersaing
tanpa persetujuan semua pihak yang berkaitan
c. Menjamin rahasia serta kepercayaan yang diberikan oleh klien atau atasan maupun
yang pernah diberikan oleh mantan kerajaan atau mantan atasan
3. Perilaku terhadap masyarakat dan media massa
Anggota perhumas Indonesia harus
a. Menjalankan kegiatan profesi kehumasan dengan memperhatikan kepentingan
masyarakat serta harga diri anggota masyarakat
b. Tidak melibatkan diri dalam tindak memanipulasi integritas sarana maupun jalur
komunikasi massa
c. Tidak menyebarluaskan Informasi yang tidak benar atau yang menyesatkan sehingga
dapat menodai profesi kehumasan
d. Senantiasa membantu untuk kepentingan Indonesia
4. Perilaku terhadap sejawat
Praktisi kehumasan Indonesia harus
a. Tidak dengan sengaja merusak dan mencemarkan reputasi atau tindak profesional
sejawatnya
b. Tidak menawarkan diri atau mendesak klien atau atasan untuk menggantikan
kedudukan sejawatnya
c. Membantu dan bekerja sama dengan sejawat di seluruh Indonesia untuk menjunjung
tinggi dan mematuhi kode etik kehumasan ini
BAB 3
Khalayak Humas
A. Pengertian dan Pengelompokan Khalayak Humas
Khalayak humas merupakan sasaran eksternal pabrik relations dalam menjalin hubungan
kerjasama yang mutlak dilakukan.
Unsur-unsur dalam stakeholder dalam hubungannya dengan hal yang humas antara lain sebagai
berikut

a. Masyarakat luas
b. Calon pegawai atau anggota
c. Pegawai atau anggota
d. Pemasok
e. Masyarakat keuangan
f. Distributor
g. Konsumen atau pemakai
Adapun yang disebut konsumen dan pemakai produk bukan hanya rumah tangga, tetapi juga
perusahaan pembeli dalam partai besar yang lazim disebut sebagai pemasok sekunder
h. Pencipta atau pimpinan pendapat umum
Mereka sangat berpengaruh karena merekalah para pencipta atau pemimpin pendapat umum.
Jika mereka mengatakan sesuatu itu baik atau buruk masyarakat luas akan mempercayai dan
mengikutinya
Pengelompokkan Khalayak Humas
a. Publik internal dan public eksternal
b. Publik primer sekunder dan marginalc
c. Publik tradisional dan public masa depan
d. Proponents, opponents, dan uncommited
Di antara publik terdapat kelompok yang menentang perusahaan (opponents) yang memihak
(proponents) dan ada yang tidak peduli (uncommited).

e. Silent majority dan vokal minority


Hubungan pers adalah usaha untuk mencapai publikasi penyiaran yang maksimum atau suatu pesan
atau informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dalam pemahaman bagi khalayak dari
organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

You might also like