You are on page 1of 17

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah

diabstraksi menjadi suatu konsep atau variabel. Objek penelitian melekat pada

subjek penelitian (Arikunto 2006:118). Objek penelitian adalah karakteristik

pada subyek penelitian. Dalam terminology penelitian, objek penelitian ini

dinamakan variabel penelitian (Nuryaman & Christina, 2015)

Objek penelitian yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh antara

biaya kualitas yang mencakup biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan

internal dan biaya kegagalan eksternal terhadap profitabilitas perusahaan pada PT.

Prima Karya Mixindo periode tahun 2016-2018.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian disusun untuk menentukan, diantara dan lain hal, cara

mengumpulkan dan lebih lanjut, menganalisis dan menginterpretasikannya

dan akhirnya memberikan jawaban atas masalah (Sekaran, 2006). Jenis

penelitian yaitu eksplanatory yang dapat diartikan sebagai berikut :

"Penelitian eksplanatori adalah penelitian yang tujuannya untuk

memperoleh jawaban tentang "bagaimana" dan "mengapa" suatu fenomena

terjadi. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan atau membuktikan

29
bagaimana hubungan antar variabel penelitian" (Nuryaman & Christina,

2015).

3.2.3.1. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi (population) mengacu pada keseluruhan kelompok orang,

kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti teliti (Sekaran, 2006). Populasi

dalam penelitian ini adalah kejadian selama 3 periode biaya kualitas yang

berjumlah 30 kejadian periode tahun 2016-2018 pada PT. Prima Karya

Mixindo.

Sampel adalah bagian dari populasi. Sampel terdiri atas sejumlah

anggota yang dipilih dari populasi (Sekaran, 2006). Sampel pada peneliti ini

yaitu semua populasi yang terdiri dari 30 kejadian biaya kualitas yang diambil

dari laporan biaya produksi PT. Prima Karya Mixindo yang bergerak di

bidang otomotif berturut-turut dari tahun 2016-2018. Total pengamatan yang

dilakukan untuk periode 2016-2018.

Daftar sampel penelitian disajikan pada tabel 3.2 berikut :

Total Biaya Kulaitas (Tahun)


No. Bulan
2016 2017 2018
1 Januari - 14.171.145 19.982.472
2 Februari - 15.294.355 17.810.092
3 Maret - 16.377.425 17.509.779
4 April - 14.784.983 20.718.298
5 Mei - 19.075.250 18.039.455
6 Juni - 19.210.887 20.638.980
7 Juli 13.914.695 19.452.597 26.174.297
8 Agustus 14.255.320 18.208.354 28.293.061
9 September 14.765.315 17.157.178 25.602.723

30
Total Biaya Kulaitas (Tahun)
No. Bulan
2016 2017 2018
10 Oktober 14.958.500 16.646.951 25.714.638
11 November 11.266.883 17.312.059 27.609.730
12 Desember 13.165.439 16.912.414 21.014.332
Sumber : Data telah diolah oleh peneliti, 2019

3.2.3.2. Jenis Investigasi

Jenis investigasi yaitu metode deskriptif dan verifikatif. Metode

deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dan menjadi

mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu

situasi (Sekaran, 2006). Statistik deskriptif memberikan gambaran atau

ekspresi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtoris, dan skewness (kemelencengan

distribusi) (Ghozali, 2013). Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk

membuat eksprisi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan

akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang

diselidiki (Nazir, 2005).

Penelitian dengan metode verifikatif dikenal juga sebagai metode

kausal. Metode kausal bertujuan untuk menemukan penyebab dari suatu atau

lebih masalah yang sedang diteliti (Sekaran, 2006). Jadi, jika variabel X

dihilangkan atau diubah dalam cara tertentu, masalah Y terpecahkan.

Sedangkan studi korelasional digunakan peneliti untuk menemukan variabel

penting yang berkaitan dengan masalah tersebut.

31
3.2.3.3. Dimensi Waktu (Time Horizone)

Tipe data menurut waktu, terdiri atas cross sectional dan time series.

Data cross sectional adalah data suatu saat dari sejumlah subjek yang diamati,

dan time series merupakan data runtut waktu (trend) dari suatu subjek yang

diamati (Nuryaman & Christina, 2015).

Penelitian menggunakan data time series, dimana data yang diambil

atau pengukuran yang dilakukan dari waktu ke waktu tetapi tidak berulang-

ulang merujuk pada runtut waktu laporan biaya produksi dan laporan

keuangan PT. Prima Karya Mixindo selama tiga tahun yaitu pada periode

2016-2018.

3.2.3.4. Unit Analisis

Unit analisis merupakan tingkat satuan data yang akan dikumpulkan

selama penelitian berlangsung. Tingkatan unit analisis dibagi menjadi dua,

yaitu tingkat individual dan tingkat kelompok (Nuryaman & Christina, 2015).

Unit analisis pada penelitian adalah biaya pencegahan, biaya penilaian,

biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal pada PT. Prima Karya

Mixindo yang sasarannya dilaporkan secara berturut-turut tahun 2016-2018.

3.2.2 Operasional Variabel

Operasional variabel adalah penetapan aturan agar dapat melakukan

penelitian melalui penentuan indikator-indikator atau ukuran-ukuran dari

sebuah konsep yang abstrak dan kemudian indikator tersebut digunakan

dalam mengukur fakta, realitas yang dapat diobservasi secara empiris

(Nuryama & Christina, 2015).

32
Variabel penelitian adalah apapun yang dapat membedakan atau

membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai waktu untuk

objek atau orang yang sama atau oada waktu yang sama untuk objek atau

orang yang berbeda (Sekaran, 2006).

Variabel-variabel yang diteliti adalah sebagai berikut :

1. Biaya kualitas sebagai variabel independen (X) adalah biaya-biaya yang

berkaitan dengan pencegahan, pengidentifikasian, perbaikan dan

pembetulan produk yang berkualitas rendah dan dengan "oppurtunity

cost" dan hilangnya waktu produksi dan oenjualan sebagai akibat

rendahnya kualitas (Blocher, Chen, dan Lin, 2000:220). Komponen

biaya kualitas yang terdiri dari :

a) Biaya pencegahan (X1) adalah biaya yang terjadi untuk

menghalangi

produksi dari produk yang tidak memenuhi spesifikasi.

b) Biaya penilaian (X2) adalah biaya yang terjadi untuk mendeteksi

unit individu mana yang tidak memenuhi spesifikasi.

c) Biaya kegagalan internal (X3) adalah biaya yang terjadi pada

suatu produk yang cacat sebelum dikirim ke pelnggan.

d) Biaya kegagalan eksternal (X4) adalah biaya uang dikeluarkan

untuk memperbaiki kerusakan kualitas setelah produk atau jasa

yang tidak daoat diterima mencapai pelanggan.

2. Tingkat profitabilitas sebagai variabel dependen (Y) berupa earning

before interest and tax yang merupakan salah satu tolak ukur untuk

menilai kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan (Kasmir,


33
2014:196). Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan dalam bentuk

tabel 3.3 berikut :

Variabel
Konsep Variabel Indikator Skala
Penelitian
Biaya Biaya Pencegahan : Biaya
Kualitas (X) pencegahan terjadi karena
5% X Total Biaya
untuk mencegah suatu produk Nominal
Kualitas
yang dihasilkan dengan
kualitas yang jelek.
(Hansen dan Mowen, 2000:2) (Hunt, 1990)
Biaya Penelitian : Untuk
menentukan apakah produk dan
30% X Total Biaya
jasa sudah sesuai dengan Nominal
Kualitas
keinginan dan kebutuhan
pelanggan.
(Hansen dan Mowen, 2000:2) (Hunt, 1990)
Biaya Kegagalan Internal :
Terjadi karena produk yang
40% X Total Biaya
dihasilkan tidak sesuai dengan Nominal
Kualitas
spesifikasi, keinginan dan
kebutuhan pelanggan.
(Hansen dan Mowen, 2000:2) (Hunt, 1990)
Biaya Kegagalan Eksternal :
Terjadi karena produk yang
dihasilkan telah gagal setelah
25% X Total Biaya
barang yang dikirm ke Nominal
Kualitas
pelanggan tidak sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan
pelanggan.
(Hansen dan Mowen, 2000:2) (Hunt, 1990)

34
Variabel
Konsep Variabel Indikator Skala
Penelitian
Net Profit Margin (NPM)
ukuran keuntungan dengan
EAIT
Profitabilitas membandingkan antara laba NPM= X 100 % Normal
PB
(Y) setelah bunga dan pajak
dibandingkan delam penjualan.
(Kasmir, 2014:196)

3.2.3 Metode Pengumpulan Data

3.2.5.1. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian adalah data sekunder bersifat kuantitatif

dengan menggunakan teknik analisis regresi. Analisis regresi digunakan

untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga

menunjukan arah hubungan antara variabel dependen dengan independen

(Ghozali, 2011:96). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian yaitu

mengenai Net profit margin (NPM) pada laporan keuangan PT. PKM periode

tahun 2016-2018.

3.2.5.2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

laporan biaya produksi dan laporan keuangan PT. PKM.

3.2.5.3. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti didalam

penelitian ini meliputi :

35
1. Studi Pustaka

Studi ini dilakukan untuk memperoleh landasan teori yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti.

2. Penelitian Lapangan

Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan penelitian langsung pada

objek yang diteliti yaitu dengan cara membaca dan mempelajari

dokumen-dokumen perusahaan yang berkaitan dengan penilitian ini.

Penelitian lapangan ini dilakukan dalam rangka pengumpulan data

sekunder untuk keperluan analisis.

3.2.4 Teknik Pengolahan Data

Dalam melakukan analisis, tahapan pengolahan dan penganalisaan data

yang akan dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Mendapatkan data yang berhubungan dengan variabel - variabel

terkait, melalui lampiran keuangan tahunan perusahaan dengan rasio

perhitungan yang dibutuhkan untuk penelitian diantaranya biaya

pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, biaya

kegagalan eksternal, dan net profit margin (NPM) pada tahun 2016-

2018.

2. Melakukan pengolahan data untuk biaya pencegahan, biaya penelitian,

biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal, dan net profit

margin (NPM) pada tahun 2016-2018 menggunakan Ms.Windows

2010 dan E-views 8.

36
3. Melakukan analisis hasil pengolahan data statistik dan pengujian

hipotesis untuk menguji data yang siap diolah untuk mendapatkan

kesimpulan dengan menggunakan Ms. Windows 2010 dan E-views 8.

4. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh.

3.2.5 Metode Analisis Data

Analisis data memiliki tujuan untuk menjawab pertanyaan peneliti yang

telah dirumuskan sehingga hasil dari analisis data dapat dijadikan dasar dalam

membuat kesimpulan serta rekomendasi bagi pengguna (Nuryama dan

Christina, 2015). Untuk mengukur seberapa besar pengaruh dari biaya

kualitas (X) terhadap profitabilitas (Y), peneliti menggunakan E-views 8

dalam proses pengolahan data.

3.2.5.1. Alat Analisis Data

3.2.5.1.1. Analisis Regresi Linear Berganda

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi

linear berganda. Analasis regresi linear berganda adalah teknik statistik yang

digunakan untuk meramal bagaimana keadaan atau pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen. Dalam analisis regresi selain

mengukur kekuatan pengaruh antara dua variabel atau lebih, juga

menunjukan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel

indeoenden (Ghozali, 2013).

Persamaan regresi dalam penelitian adalah sebagai berikut :

Y =α + β 1 X 1+ β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + e

37
Keterangan :

Y = Nilai Perusahaan (PBV)

α = Konstanta

X1 = Biaya Pencegahan

X2 = Biaya Penilaian

X3 = Biaya Kegagalan Internal

X4 = Biaya Kegagalan Eksternal

β1, β2 = Koefisien regresi

e = Standar Error

3.2.5.1.2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik pada penelitian ini digunakan untuk menguji

kesalahan model regresi yang digunakan dalam penelitian. Pengujian regresi

linear berganda dapat dilakukan setelah model dari penelitian ini memenuhi

syarat-syarat yaitu lulus dari uji asumsi klasik. Untuk itu, sebelum melakukan

pengujian holipotesis dengan analisis regresi liner berganda, harus dilakukan

uji asumsi klasik terlebih dahulu (Ghozali, 2013). Uji asumsi klasik yang

dimaksud adalah uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas,

dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas Data

Kenormalan distribusi data dapat diuji melalui normalitas. Pengujian

tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil bersifat

normal atau tidak. Seperti yang dijelaskan oleh Ghozali (2013) dalam

bukunya bahwa uji normalitas memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam

suatu model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi


38
normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sifat distribusi

data penelitian yang berfungsi untuk mengetahui apakah sampel yang diambil

normal atau tidak dengan menguji sebaran data yang dianalisis.

Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan software

Eviews. Dalam software Eviews, normalitas sebuah data dapat dilihat dari

gambar histogram, namun seringkali polanya tidak mengikuti bentuk kurva

normal, sehingga sulit disimpulkan. Lebih mudah bila melihat koefisien

jarque-Bera (J-B) dan probabilitasnya. Kedua angka ini berisifat saling

mendukung, Jarque-Bera adalah uji statistik untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal (Winarmo, 2007). Terdapat dua cara untuk melihat

apakah data berdistribusi normal, yaitu :

a) Jika nila J-B tidak signifikan (lebih kecil dari 2) maka data

berdistribusi normal.

b) Jika probabilitas lebih besar dati 5% (tingkat signifikansi), maka data

berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas merupakan pengujian yang bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar

variabel independen. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi

diantara variabel bebas. Cara mendeteksi adanya mutikolinieritas adalah

dengan menggunakan nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai

tolerance. Batas nilai VIF adalah 10 dan nilai tolerance adalah 0,1. Jika nilai

VIF lebih besar dari nilai 10 dan nilai tolerance kurang dari 0,1 maka terjadi

gejala multikolinieritas (Ghozali, 2013), dengan demikian apabila terdapat


39
variabel independen yang terkena gejala multikolinieritas maka variabel

tersebut harus dikeluarkan dari model penelitian.

c. Uji Heterokedaktisitas

Uji heterokedaktisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pangamatan

yang lain. Model regresi yang baik adalah jika variance dari satu pengamatan

ke pengamatan lain tetap atau disebut dengan homokesdatistas, sebaiknya jika

berbeda disebut heterokesdatistas (Ghozali, 2013). Dalam penelitian ini uji

heterokedastitas dilakukan dengan menggunakan uji white. Yaitu dilakukan

dengan meregresikan residual kuadrat sebagai variabel dependen dengan

variabel dependen ditambah dengan kuadrat variabel independen, kemudian

ditambahkan lagi dengan oerkalian dua variabel independen.

Pada tingkat signifikan 0,05 apabila nilai probabilitas obs*R-square ˂

0,05 maka trrdapat gejala heterokesdastisitas, sebaliknya apabila nilai

probabilitas obs*R-square ˂ 0,05 maka tidak terdaoat gejala

heterokedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu model

regresi linear terdapat korelasi antara pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2013). Autokorelasi

muncul akibat observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satilu

sama lain. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi

ke observasi lainnya.

40
Pengujian autokorelasi dapat dilakukan dengan membandingkan nilai

statistik hitung Durbin-Watson pada perhitungan regresi dengan statistik tabel

Durbin-Watson pada tabel. Jika nila .... Maka dapar dikatakan data bebas dari

autokorelasi. Dasar pengembalian keputisan dilihat dalam tebel 3.4 sebagai

berikut :

Tabel 3.3 Kriteria Pengambilan Keputisan Uji Durbin-Watson

Hipotesis Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0˂d˂dl

Tidak ada autokorelasi positif No decision dl≤d≤du

Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4-dl˂d˂4

Tidak ada autokorelasi negatif No decision 4-du≤d≤4-dl

Tidak ada autokorelasi positif


Tidak ditolak du˂d˂4-du
atau negatif

3.2.5.1.3. Uji Kecocokan Model

Uji koefisien determinasi (R²) dilakukan untuk mengukur seberapa

besar kemampuan model atau variabel independen dalam menjelaskan

perubahan pada veriabel dependen. Nilai koefisien determinasi terletak antara

0 sampai 1. Nilai R² yang kecil menunjukan keterbatasan kemampuan model

yang dibentuk atau variabel independen dalam menjelaskan persentase dalam

menjelaskan persentase variasi variabel dependen sangat terbatas. Sebaliknya,

apabila nilai R² mendekati 1, maka model yang dibentuk atau variabel

41
indeoenden yang digunakan mamou menjelaskan oersentase variasi variabel

dpenden secara sempurna (Ghozali, 2013).

Kecocokan model dikatakan lebih baik jika nilai koefisien determinasi

semakin mendekati angka satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013).

3.2.5.1.4. Penetapan Tingkat Signifikan (alfa)

Tingkat signifikan yang ditetapkan dalam penelitian yaitu sebesar 5%

atau 0,05 karena dinilai cukup untuk menguji suatu hubungan antar variabel-

variabel yang di uji untuk menunjukan bahwa korelasi anatara kedua variabel

cukup nyata. Tingkat signifikan 0,05 atau 5% artinya kemungkinan besar

hasil penarikan kesimpulan memiliki probabilitas 95% atau toleransi

kesalahan 5% (Ghozali, 2013).

3.2.5.1.5. Pengujian Hipotesis Partial (Uji t)

Uji statistik t (t-test) digunakan untuk menguji hipotesis secara partial

guna menujukan pengatuh tiap variabel independen secara individu terhadap

variabel dependen. Uji t adalah pengujian koefisien regresi masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali,

2013). Langkah-langkah pengujian dalam menghunakan Uji t adalah sebagai

berikut :

1. Jika probabilitas ˃ 0,05 maka variabel X secara parsial memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap variabel Y.

42
2. Jika probabilitas ˃ 0,05 maka variabel X secara parsial tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y.

Dengan kriteria pengujian :

a) Ha ditolak dan H0 diterima jika nilai thitung ˃ thitung / -thitung ˂ -thitung

b) Ha diterima dan H0 ditolak jika nilai thitung ˂ thitung / -thitung ˃ -thitung

3.2.5.1.6. Pengujian Hipotesis Simultan (Uji F)

Uji statistik F digunakan untuk menguji hubungan regresi secara

simultan yang bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel

independen bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen (Ghozali, 2013:98).

Adapun hipotesis dalam penelitian dirumuskan sebagai berikut :

1. Jika nilai F-hitung > F-tabel, maka variabel X secara simultan memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap Y.

2. Jika nilai F-hitung < F-tabel, maka variabel X secara simultan tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Y.

Dengan pengambilan keputusan sebagai berikut :

a) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari atau sama dengan nilai sig. (Prob ≤

0,05) atau F-hitung > F-tabel maka Ha ditolak dan H0 diterima artinya

berpengaruh signifikan.

b) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari atau sama dengan nilai sig. (Prob ≥

0,05) atau F-hitung < F-tabel maka Ha diterima dan H0 yang artinya tidak

berpengaruh signifikan.

43
3.2.5.1.7. Pengujian Hipotesis

1. Hipotesis paraial :

a. Ho 1 ≠ β Biaya pencegahan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

profitabilitas PT. Prima Karya Mixindo tahun 2016-2018.

Ho 1=β Biaya pencegahan berpengaruh secara signifikan terhadap

profitabilitas PT. Prima Karya Mixindo tahun 2016-2018.

b. Ho 2 ≠ β Biaya penilaian tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

profitabilitas PT. Prima Karya Mixindo tahun 2016-2018.

Ho 2=β Biaya penilaian berpengaruh secara signifikan terhadap

profitabilitas PT. Prima Karya Mixindo tahun 2016-2018.

c. Ho 3 ≠ β Biaya kegagalan internal tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap profitabilitas PT. Prima Karya Mixindo tahun 2016-2018.

Ho 3=β Biaya kegagalan internal berpengaruh secara signifikan terhadap

profitabilitas PT. Prima Karya Mixindo tahun 2016-2018.

d. Ho 4 ≠ β Biaya kegagalan eksternal tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap profitabilitas PT. Prima Karya Mixindo tahun 2016-2018

Ho 4 =β Biaya kegagalan eksternal berpengaruh secara signifikan terhadap

profitabilitas PT. Prima Karya Mixindo tahun 2016-2018

2. Hipotesis simultan

a. Ho1,2,3,4 ≠ Biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan

biaya kegagalan eksternal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

profitabilitas PT. Prima Karya Mixindo tahun 2016-2018

44
b. Ho1,2,3,4 = Biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan

biaya kegagalan eksternal berpengaruh secara signifikan terhadap

profitabilitas PT. Prima Karya Mixindo tahun 2016-2018.

45

You might also like