You are on page 1of 13

MAKALAH

Kewarganegaraan

Dosen pengampu : Dr. Tamjidillah, HM. Amin, M.Pd.


Mata kuliah : Pembelajaran PKN
Disusun oleh :
Kelas : IV_A
Nama : Wiwiq Cahyani
Nim : 210106004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2023
Kata Pengantar

Pertama-tama kami panjatkan puja dan Puji syukur atas rahmat dan

ridho Allah SWT, karena tanpa Rahmat dan RidhoNya, kita tidak dapat

menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Tamjidillah,

HM. Amin, M.Pd. sekalu dosen pengampu pmbelajaran PKN yang membimbing

kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih

kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan

data- data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan

Tentang Masyarakat Madani, Kewargaegaaan, Dan Hak Asasi Manusia (HAM).

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum

kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman- teman

maupun dosen. Demi tercapainya makalah yang sempurna.

Mataram, Fabruari 2023

Kelompok IV

i
Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................. i

Daftar Isi ............................................................................................ ii

BAB I Pendahuluan ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1


B. Rumusan Masalah .................................................................. 3
C. Tujuan ..................................................................................... 3

BAB II Pembahasan ........................................................................... 5

A. Pengertian Kewarganegaraan ................................................. 12


B. Asas-Asas Kewarganegaraan ................................................. 14

BAB III Penutup ................................................................................. 24

A. Kesimpulan ............................................................................. 24
B. Saran ....................................................................................... 25

Daftar Pustaka ................................................................................... 27

ii
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Berdirinya suatu negara harus memenuhi beberapa syarat, yaitu harus

ada wilayah tertentu, ada rakyat yang tetap dan pemerintahan yang berdaulat.

Ketiga syarat ini merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Tanpa adanya wilayah tertentu tidak mungkin untuk mendirikan suatu negara

dan begitu pula adalah mustahil untuk

1
menyebutkan adanya suatu negara tanpa rakyat yang tetap. Walaupun kedua syarat ini

wilayah dan rakyat telah dipenuhi, namun apabila pemerintahannya bukan pemerintahan

yang berdaulat yang bersifat nasional, belumlah dapat dinamakan negara itu negara

yang merdeka.

Berbicara mengenai rakyat, rakyat yang menetap di suatu wilayah

tertentu, dalam hubungannya dengan negara disebut dengan warga negara.

Warga negara mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap negara dan

sekaligus mempunyai hak-hak yang wajib diberikan dan dilindungi oleh

negara.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kewarganegaraan ?

2. Apa saja asas-asas kewarganegaraan ?

3. Apa saja hak dan kewajiban sebagai warga negara ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu kewarganegaraan

2. Untuk mengetahui asas-asas kewarganegaraan

3. Untuk mengetahui hak dan kewajiban sebagai warga negara

2
BAB II

Pembahasan

A. Pengertian Kewarganegaraan

Kewarganegaraan ialah setiap orang yang menurut undang- undang

kewarganegaraan termasuk warga negara. Warganegara diartikan dengan

orang-orang sebagai bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur negara.

Setiap warganegara mempunyai persamaan hak dihadapan hukum. Semua

warganegara memiliki kepastian hak, privasi (kebebasan pribadi) dan

tanggungjawab. Warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain

yang disyahkan undang-undang sebagai warga negara. Dalam penjelasan

UUD 1945 pasal 26 dinyatakan bahwa orang-orang bangsa lain misalnya

orang peranakan Belanda, Cina, Arab dan lain-lain yang bertempat tinggal di

Indonesia, mengakui Indonesia sebagai tanah airnya dan bersikap setia

kepada negara RI dapat menjadi warga negara Indonesia.11

10
Haniah Hanifie dan Ana Sabhana Azmy, Kekuatan-kekuatan Politik. (Depok : Rajawali Pers,
2018). hal. 38.
11
Ppt. Mata kuliah PKN, Bab XI

3
Berdasarkan pada pasal berdasar UUD pasal 26 dinyatakan sebagai

warga negara adalah sebagai berikut:

1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa asli dan orang-

orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga

negara.

2. Seseorang dapat menjadi kewarganegaraan negara Indonesia karena

faktor-faktor sebagai berikut:

a. Karena kelahiran.

b. Karena pengangkatan.

c. Karena dikabulkannya permohonan.

d. Karena pewarganegaraan.

e. Karena perkawinan.

f. Karena turut ayah dan atau ibu

3. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang undangan dan

atau berdasarkan perjanjian pemerintah RI dengan negara lain sebelum

UU ini berlaku sudah menjadi warga negara Indonesia. Adapun bukti

menjadi warga negara adalah sebagai berikut:

a. Akta kelahiran

b. Surat bukti kewarganegaraan (kutipan pernyataan sah buku catatan

pengangkatan anak asing)

c. Surat bukti kewarganegaraan (petikan keputusan Presiden) karena

permohonan atau pewarganegaraan.

d. Surat bukti kewarganegaraan.

4
B. Asas-Asas Kewarganegaraan

a. Asas Ius Soli dan Ius Sanguinis

Dalam berbagai literatur Hukum dan dalam praktik, dikenal adanya

tiga asas kewarganegaraan, yaitu asas ius soli, asas ius sanguinis, dan asas

campuran. 4/28 ketiga asas itu, yang dianggap sebagai asas yang utama

ialah asas ius soli dan ius sanguinis. Asas ius soli adalah bahwa

kewargangeraan seseoraang ditentukan menurut tempat kelahirannya.

Untuk mudahnya asas ius soli dapat juga disebut asas daerah kelahiran.

Seseorang dianggap berstatus sebagai warga negara dari Negara A karena

ia dilahirkan di Negara A tersebut. Sementara itu, asas ius sanguinis dapat

disebut sebagai asas keturunaan atau asas darah. Menurut prinsip yang

terkandung dalam asas kedua ini, kewargangeraan seseoraang ditentukan

oleh garis keturunan orang yang bersaangkutan.

b. Bipatride dan Apatride

Di berbagai negara, dapat timbul berbagai pertentangan atau

conflict of law atau pertentangan hukum. Misalnya, di Negara A dianut

asas ius soli, sedangkan Negara B menganut asas ius sanguinis, atau

sebaliknya. Hal itu tentu akan menimbulkan perso. bipatride atau dwi-

kewarganegaraan, atau apatride yaitu keadaan tanpa kewarganegaraan

sama sekali. Bipatride (dwi- kewargangeraan) timbul ketika menurut

peraturan- peraturan

5
tentang kewargangeraan dari berbagai negara, seseorang sama- sama

dianggap sebagai warga negara oleh negara-negara yang bersangkutan. 12


BAB III

Penutup

A. Kesimpulan
Kewarganegaraan ialah setiap orang yang menurut undang- undang

kewarganegaraan termasuk warga negara. Warganegara diartikan dengan

orang-orang sebagai bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur negara.

Setiap warganegara mempunyai persamaan hak dihadapan hukum.


Asas kewarganegaraan terbagi menjadi dua yaitu Asas Ius Soli dan Ius

Sanguinis, dan Bipatride dan Apatride.

Setiap warga negara mempunyai hak-hak yang wajib diakui

(recognized), dihormati (respected). dilindungi (protected), dan difasilitasi

(facilitated), serta dipenuhi oleh negara.

B. Saran

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. masih

banyak kekungaran dan mungkin kesalahan. Untuk itu, kritik dan saran yang

membangun sangat kami butuhkan guna perbaikan kedepannya. Kemudian

kritik dan saran tidak akan ada artinyanya tanpa diuatarakan.


Daftar Pustaka

Asshiddiqie, Jimly. 2011, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

Dede Rosyada, et.al. 2003, Demokrasi, Hak Sasi Manusia, dan Masyarakat

Madani Cetakan ke-2, Jakarta: ICCE UIN Jakarta.

Fitria, Vita dan Sutrisnowati. Civil Society, Konsep Ummah Dan Masyarakat

Madani, Humanika, 2013, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum. Vol 13.

No. 1

Haniah Hanifie dan Ana Sabhana Azmy, 2018, Kekuatan-kekuatan Politik.

Depok : Rajawali Pers.

Ihsan, Muhammad. Hukum Islam Dan Moralitas Dalam Masyarakat Madani,

2012, Jurnal Al-Ahkam Volume 22.

Jainuri, Achmad. 2000, Agama Dan Masyarakat Madani; Rujukan Khusus

Tentang Sikap Budaya, Agama dan Politik, Jurnal Al-Afkar, Edisi III.

Jimly Assiddiqie, 2010, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jakarta : PT

Raja Grafindo Persada.

M. Din Syamsuddin, 2002, Etika Agama dalam Membangun Masyarakat

Madani, Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu.

Mochamad Parmudi. Kebangkitan Civil Society Di Indonesia. Fisip UIN

Walisongo. Jurnal at- Taqaddum, Volume 7, Nomor 2, November 2015.


Muji Rahayu, dkk, 2009, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMP dan

MTs Kelas VII, Jakarta: Pusat Perbukuan, Depertemen Pendidikan

Nasional: PT Hamudha Prima Media

Pasal 28 huruf 1 ayat 4 UUD 1945

Pasal 29 ayat 2 UUD 1945

Pasal 30 ayat 2 UUD 1945 Ppt.

Mata kuliah PKN, Bab X

Ppt Matakuliah PKN Hak Asasi Manusia (HAM)

Ppt Mata kuliah PKN, Bab XI

Serlika Aprida, Yonani Hasyim, 2020, Hukum Hak Asasi Manusia, Jakarta:

Mitra Wacana Media

Suroto. Konsep Masyarakat Madani Di Indonesia Dalam Postmodern; Sebuah

Analitis Kritis, Masa Pendidikan. 2015 Jurnal Kewarganegaraan: Volume

5. No.9.

Sudirman Tebba, Islam Orde Baru: Perubahan Politik dan Keagamaan,

Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, t.t.

Tim Penyusun Kamus, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Bahasa

Indonesia, Jakarta, 1988.

Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Buku Modul Kuliah

Kewarganegaraan. (Jakarta: Dirjen Perguruan Tinggi Direktorat

Pembelajaran dan Kemahasiswaan, 2012)

You might also like