You are on page 1of 6

Bulletin of Applied Industrial Engineering Theory 1

Volume X Number X
DOI:

Analisis Postur Kerja Pada Pembuatan Kerupuk Putih


Menggunakan Metode RULA dan REBA Pada Home
Industry Adilla
A. penulis 1, B. penulis 2, C. penulis 3, D. penulis 4, Dan E. penulis 5

Abstrak: Home Industry Adilla merupakan industri yang memproduksi kerupuk putih, dalam proses produksi kerupuk pada
Home Industry Adilla Pada pengamatan awal, terlihat pekerja memiliki posisi kerja yang kurang baik sehingga ada resiko
mengalami masalah keluhan pada postur tubuh saat melakukan kegiatan. Diantaranya, pada saat Memindahkan kerupuk dari
mesin cetak, Memindahkan kerupuk ke mesin oven, Mengambil kerupuk yang akan di goreng. Kelelahan disebakan karena
pengangkatan beban berlebih, jam kerja yang padat, dan pengulangan gerakan secara terus menerus. Tujuan dari penilitian ini
adalah untuk mengetahui level resiko kerja dan resiko penyakit pada postur tubuh pekerja Home Industry Adilla. Penyebab
keluhan sakit kemudian akan dianalisis menggunakan metode RULA dan REBA dengan pengukuran sudut derajat postur tubuh
dengan bantuan aplikasi Autocad. Diketahui hasil terbesar pada metode RULA yaitu kegiatan memindahkan kerupuk dari mesin
cetak dan kegiatan mengambil kerupuk yang akan digoreng dengan skor 7 dan pada metode REBA yaitu kegiatan memindahkan
kerupuk dari mesin cetak dengan skor 8,setelah mengetahui level dan tindakan yang akan dilakukan, selanjutnya di rancang
usulan fasilitas kerja berupa.

Kata Kunci—Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja, RULA, REBA.

Abstract: Home Industry Adilla is an industry that produces white crackers, in the process of producing crackers at Home
Industry Adilla. At initial observation, it appears that workers have a poor working position so there is a risk of experiencing
complaints about body posture when carrying out activities. Among them, when moving the crackers from the printing press,
moving the crackers to the oven, taking the crackers to be fried. Fatigue is caused by lifting excessive weights, busy working
hours, and continuous repetition of movements. The purpose of this study was to determine the risk of complaints of pain in the
body posture of Adilla Home Industry workers. The causes of pain complaints will then be analyzed using the RULA and REBA
methods by measuring the angle of the body posture using the Autocad application.

Keywords—Ergonomics and Work System Planning, RULA, REBA.

I. PENDAHULUAN1 menyebabkan pekerja bekerja pada postur tubuh yang tidak


alami. Pekerja sering kali melakukan suatu pekerjaan dalam
jangka waktu yang lama.
I
ndustri manufaktur dengan skala kecil masih
menggunakan tenaga kerja manusia dalam bekerja. Pada penelitian produksi, aktivitas kegiatan yang
Berdasarkan pengakuan dari sebagian pelaku industri menggunakan mesin di Home Industry Adilla yaitu
manufaktur dengan skala kecil, manusia dianggap mengaduk bahan, mencetak kerupuk, dan menggoreng serta
memerlukan biaya yang lebih rendah dibanding dengan memasukan kerupuk ke dalam kaleng secara manual atau
penggunaan mesin otomasi. Selain dari segi biaya yang menggunakan tenaga pekerja. Terdapat keluhan pada postur
diperlukan, penggunaan tenaga kerja manusia dinilai bisa tubuh. Terutama pada saat memindahkan kerupuk dari
melakukan beberapa pekerjaan dengan lebih teliti dibanding mesin cetak, memindahkan kerupuk ke mesin oven,
dengan mesin yang memiliki tingkat ketelitian yang rendah mengambil kerupuk yang akan di goreng. Aktivitas tersebut
atau mesin yang murah. dapat menyebabkan risiko cidera jika dilakukan secara terus
Perancangan suatu metode kerja dan stasiun kerja harus menerus dalam jangka waktu yang lama.
mempertimbangkan postur tubuh dari pekerja. Metode kerja Untuk memperbaiki postur tubuh pekerja pada Home
dan stasiun kerja yang dirancang harus membuat pekerja Industry Adilla dalam aktivitas Memindahkan kerupuk dari
memiliki postur tubuh yang ergonomis saat melakukan mesin cetak, Memindahkan kerupuk ke mesin oven,
pekerjaannya. Tanpa adanya postur tubuh ergonomis, bisa Mengambil kerupuk yang akan di goreng dilakukan dengan
pengambilan gambar postur kerja tersebut, kemudian
1
dilakukan pengukuran dan perhitungan sudut operator
berdasarkan metode Rapid Upper Limb Assessment
(RULA) dan Rapid Entire Body Assessment (REBA).
Metode ini dapat digunakan untuk menilai faktor
gangguan tubuh pada pekerja pada Home Industry Adilla.
Berdasarkan permasalahan diatas, perlu diadakan perbaikan
aktivitas dengan metode RULA dan REBA, Hal ini sebagai
upaya untuk mengurangi keluhan- keluhan yang dirasakan
oleh pekerja pada Home Industry Adilla selama proses
pengangkutan dan juga dapat mengurangi tingkat konsumsi
energi sesuai dengan harapan pekerja.
Postur kerja atau sikap kerja yang baik adalah sikap
kerja yang memungkinkan melaksanakan pekerjaan dengan
efektif dan dengan usaha otot yang sedikit. Menurut
Pheasant (2006) terdapat prinsip dasar dalam mengatasi
sikap tubuh selama bekerja yaitu cegah inklinasi ke depan
pada leher dan kepala, cegah inklinasi ke depan pada tubuh,
cegah penggunaan anggota gerak bagian atas dalam Gambar 1. Worksheet Rapid Upper Limb Assessment (RULA )
keadaan terangkat, cegah pemutaran badan dalam sikap
asimetris, persendian diharapkan dalam rentangan sepertiga Pada worksheet RULA diatas merupakan alat
dari gerakan maksimum dan jika menggunakan tenaga otot, untuk menentukan posisi kerja dari pekerja sesuai
diharapkan berada dalam posisi yang mengakibatkan dengan kaidah ergonomic kerja, dengan cara
kekuatan maksimal. menganalisis sudut postur pekerja lalu menentukan
skor pada tiap point yang ada pada worksheet
tersebut yang dilihat dari hasil foto posisi kerja
II.METODE DAN PROSEDUR memindahkan kerupuk dari mesin cetak,
memindahkan kerupuk ke mesin oven, mengambil
Penelitian ini dilakukan di Home Industry Adilla yang
kerupuk yang akan di goreng.
bergerak di bidang makanan ringan yaitu kerupuk putih,
yang berlokasi di Bojong Gede, Bogor. Data yang dipakai
2. Rapid Entire Body Assessment (REBA)
merupakan data hasil survei langsung ke Home Industry
REBA dipilih untuk menilai posisi sikap kerja
Adilla dengan mengambil gambar kegiatan pekerja, lalu
berdiri pada setiap bagian tubuh seorang saat
akan dilakukan analisa pengukuran sudut derajat postur
bekerja, dengan dipengaruhi faktor coupling, (beban
tubuh pekerja dengan bantuan software Autocad. Lalu data
eksternal pada saat bekerja). Metode ini menjadi
yang sudah di dapat akan diolah menggunakan metode Rula
bentuk analisa subyektif seluruh bagian tubuh
dan Reba guna mengetahui skor dan tindakan yang akan
pekerja. Untuk menilai sikap kerja pada saat berdiri
dilakukan kepada pekerja di Home Industry Adilla.
hal ini dilakukan dengan mendapatkan foto posisi
pekerja pada proses memindahkan kerupuk dari
1. Rapid Upper Limb Assessment (RULA )
mesin cetak, memindahkan kerupuk ke mesin oven,
RULA dijelaskan sebagai metode ergonomi dengan
Mengambil kerupuk yang akan di goreng, kemudian
menilai posisi sikap kerja pada posisi memindahkan
dilakukan perhitungan REBA pada bagian tubuh
kerupuk dari mesin cetak, Memindahkan kerupuk ke
grup A yaitu neck(leher), trunk (batang tubuh), dan
mesin oven, Mengambil kerupuk yang akan di
leg (kaki) dan grup B seperti upper arms,(lengan
goreng. RULA digunakan sebagai evaluasi atau
atas) lower arms,(lengan bawah) dan
penilaian yang subyektif terhadap posisi sikap kerja
wrist(pergelangan tangan) kemudian score pada
terhadap faktor resiko sakit atau keluhan yang akan
setiap grup ditambahkan. Score paling tinggi akan
dialami seseorang saat bekerja. Dibandingkan
menghasilkan resiko tinggi sakit pada tubuh dan
dengan REBA, metode RULA lebih detail terhadap
mengharuskan posisi sikap kerja diubah.
pergerakan otot, karena menyediakan sebuah
perhitungan tingkatan beban muskuluskeletal di
dalam sebuah pekerjaan yang memiliki resiko pada
bagian tubuh dari perut hingga leher atau anggota
badan bagian atas. Untuk analisa dengan metode
RULA menggunakan lembar kerja sebagai berikut :
Bulletin of Applied Industrial Engineering Theory 3
Volume X Number X
DOI:

Tabel diatas digunakan untuk mendata skor yang didapat


dari hasil pengamatan posisi kerja pada Home industri
Adilla yang telah dilakukan pada setiap proses kerja mulai
dari posisi pekerja pada proses memindahkan kerupuk dari
mesin cetak, memindahkan kerupuk ke mesin oven,
mengambil kerupuk yang akan di goreng. Dimana akan
didapatkan nilai RULA skor sebagai penentu posisi kerja
tersebut sesuai dengan kaidah ergonomic atau harus
dilakukan perubahan.

TABEL I
RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA)
2 Lower Arm
3 Wrist
4 Wrist Twist
5 Wrist & Arm
Gambar 2. Worksheet Rapid Entire Body Assessment (REBA) 6 Neck
7 Trunk
Pada worksheet diatas merupakan alat yang 8 Leg
digunakan untuk memberi skor/nilai posisi kerja sesuai
9 Neck, Trunk, Leg
dengan hasil pengamatan yang dilakukan pada Home
Industry Adilla dengan memperhatikan hasil foto 10 RULA score
posisi pekerja pada proses memindahkan kerupuk dari
mesin cetak, memindahkan kerupuk ke mesin oven, No Faktor/Step Pergerakan Adjust Skor
mengambil kerupuk yang akan di goreng.
Sama halnya dengan table RULA, table REBA diatas
Postur Tubuh dan Gerakan
merupakan table yang digunakan untuk mendata seluruh
Postur tubuh saat bekerja yang baik dapat dilihat
hasil skor yang telah didapat dari hasil pengamatan proses
darigerakan organ tubuh saat bekerjagerakan yang
kerja mulai dari posisi pekerja pada proses memindahkan
dilakukan meliputi: flexion yakni posisi diantara dua
kerupuk dari mesin cetak, memindahkan kerupuk ke mesin
tulang mengalami pengurangan sudut, extension yakni
oven, mengambil kerupuk yang akan di goreng. Dimana
posisi merentangkan dimana terjadi peningkatan sudut
akan didapatkan nilai RULA skor sebagai penentu posisi
antara dua tulang, abduction yakni posisi menyamping
kerja tersebut sesuai dengan kaidah ergonomic atau harus
menjauh dari tengah tubuh, adduction bergerak kearah
dilakukan perubahan.
tengah tubuh, rotatio nyakni posisi perputaran pada
bagian atas lengan atau bagian kaki depan, pronation
yakni posisi perputaran bagian tengah menuju III. HASIL DAN PEMBAHASAN
kedalamdan supination yakni posisi perputaran kearah Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan dengan
samping menuju luar. metode RULA dan REBA guna mengetahui apakah
aktivitas yang dilakukan oleh para pekerja di Home
TABEL I Industry Adilla menimbulkan resiko atau berada dalam
Rapid Upper Limb Assessment (RULA ) batasan aman, serta mengetahui tindakan yang akan
dilakukan.
No Faktor/Step Deskripsi Adjust Skor Dilakukan analisa sudut tubuh pekerja dengan Metode
1 Upper Arm RULA dengan hasil sebagai berikut :
2 Lower Arm
3 Wrist
4 Wrist Twist
5 Wrist & Arm
6 Neck
7 Trunk
8 Leg
9 Neck, Trunk, Leg
Gambar 3. Postur memindahkan kerupuk dari mesin cetak Gambar 5. Postur mengambil kerupuk yang akan digoreng

Pada Gambar 3 diketahui analisa postur pekerja dengan Pada Gambar 5, diketahui analisa postur pekerja dengan
sudut posisi lengan atas 45-90° skor 3, lengan bawah 60- sudut posisi lengan atas 90°+ skor 4, lengan bawah 0-150°
100° skor 1, pergelangan tangan 15° skor 2. Sudut leher skor 2, pergelangan tangan 15° skor 2. Sudut leher in
adalah 20°+ skor 3, punggung 60°+ skor 4, skor kaki 2. extension skor 4, punggung 0° skor 1, skor kaki 2.
Nilai Score A yaitu 5 dan skor B yaitu 7. Nilai skor C Nilai Score A yaitu 6 dan skor B yaitu 7. Nilai skor C
adalah 7 dan termasuk ke Action List 4 dengan hasil selidiki adalah 7 dan termasuk ke Action List 4 dengan hasil selidiki
postur pekerja dan terapkan perubahan. postur pekerja dan terapkan perubahan.

Setelah dilakukan analisa terhadap postur tubuh pekerja


dengan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA)
disimpulkan bahwa kegiatan memindahkan kerupuk dari
mesin cetak dan kegiatan mengambil kerupuk yang
akan digoreng, memiliki level resiko yang paling tinggi
bagi kesehatan pekerja sehingga perlu diterapkan perubahan
pada kegiatan kerja tersebut.
Selanjutnya dilakukan analisis kegiatan REBA dengan
hasil sebagai berikut:

Gambar 4. Postur memindahkan kerupuk ke mesin oven

Pada Gambar 4, diketahui analisa postur pekerja dengan


sudut posisi lengan atas 90°+ skor 4, lengan bawah 0-150°
skor 2, pergelangan tangan 15° skor 2. Sudut leher adalah
0-10° skor 1, punggung 0° skor 1, skor kaki 2.
Nilai skor A adalah 6, skor B adalah 5 dan skor C adalah
6 yang artinya termasuk ke Action List 3 dengan hasil
penyelidikan lebih lanjut dan segera diubah.

Gambar 6. Postur memindahkan kerupuk dari mesin cetak


Bulletin of Applied Industrial Engineering Theory 5
Volume X Number X
DOI:

Pada Gambar 6, diketahui analisa postur pekerja dengan


sudut leher adalah 10-20° skor 1, punggung 60°+ dengan
penyesuaian 1 skor 5, kaki menekuk skor 2, lengan atas 45- Pada Gambar 8, diketahui analisa postur pekerja dengan
90° skor 3, lengan bawah 60-100° skor 1, pergelangan sudut leher adalah in extension skor 2, punggung 0° dengan
tangan 15° skor 1. skor 1, kaki tegak lurus skor 1, lengan atas 90°+ dengan
Nilai skor A yaitu 6, skor B yaitu 4, skor C yaitu 7. Score penyesuaian 1 skor 5, lengan bawah 60-100° skor 1,
REBA adalah 8 dengan hasil resiko yang tinggi, selidiki pergelangan tangan 15°+ skor 2.
postur pekerja dan terapkan perubahan. Nilai skor A yaitu 1, skor B yaitu 8, skor C yaitu 5. Score
REBA adalah 6 dengan hasil resiko yang sedang, selidiki
postur pekerja dan lakukan perubahan.

Setelah dilakukan analisa terhadap postur tubuh pekerja


dengan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA)
disimpulkan bahwa kegiatan memindahkan kerupuk dari
mesin cetak memiliki level resiko yang paling tinggi bagi
kesehatan pekerja sehingga perlu diterapkan perubahan
pada kegiatan kerja tersebut.

IV. KESIMPULAN
Setelah dilakukan penelitian pada postur kegiatan -
kegiatan yang di lakukan pada proses produksi di home
industry kerupuk adilla menggunakan metode Rapid Upper
Limb Assessment (RULA) dan Rapid Entire Body
Assessment (REBA) di dapatkan hasil bahwa kegiatan yang
memiliki level resiko yang paling tinggi yaitu kegiatan
Gambar 7. Postur memindahkan kerupuk ke mesin oven memindahkan kerupuk dari mesin cetak dengan nilai REBA
sebesar 8 dan nilai RULA sebesar 7, sehingga perlu segera
Pada Gambar 7, diketahui analisa postur pekerja dengan diterapkan nya perubahan pada kegiatan kerja tersebut.
sudut leher adalah 10-20° skor 1, punggung 0° dengan skor
1, kaki menekuk dengan penyesuaian 1 skor 3, lengan atas UCAPAN TERIMA KASIH
90°+ skor 4, lengan bawah 60-100° skor 1, pergelangan
Kami segenap penulis mengucapkan Terima kasih
tangan 15°+ skor 2.
kepada Ibu Tri Novitasari, S.T.P., MT. selaku dosen
Nilai skor A yaitu 3, skor B yaitu 5, skor C yaitu 5. Score
pengampuh dan kepada bapak dodo selaku pemilik usaha
REBA adalah 6 dengan hasil resiko yang sedang, selidiki
home industry kerupuk adilla.
postur pekerja dan lakukan perubahan.
REFERENSI
Setiap artikel paling tidak berisi minimal Sepuluh daftar
acuan. Penulisan sistem rujukan di dalam teks artikel dan
penulisan daftar pustaka sebaiknya menggunakan program
aplikasi manajemen referensi misalnya: Mendeley. Semua
Rujukan yang diacu di dalam teks artikel ilmiah harus
muncul pada bagian Referensi. Referensi harus berisi
referensi acuan yang berasal dari sumber primer, seperti
jurnal ilmiah, artikel prosiding dan baiknya berjumlah
minimum 80% dari keseluruhan daftar pustaka yang
diterbitkan sepuluh tahun terakhir. Teknik penulisan daftar
pustaka berdasarkan standar IEEE (Institute of Electrical
and Electronics Engineers).
Contoh cara penulisan Daftar Pustaka berdasarkan jenis
sumber pustaka yang digunakan :
Buku:
a. Pengarang  tunggal :
[1]. W.-K. Chen, Linear Networks and Systems. Belmont, CA:
Gambar 8. Postur mengambil kerupuk yang akan digoreng Wadsworth, 1993, pp. 123-135.
[2]. A.-P Irawan, Perancangan & Pengembangan Produk Manufaktur, p. Tulisan berita atau majalah elektronik
2017, ANDI, Yogyakarta, Halaman 3. [19]. Perusahaan Listrik Negara (PLN). “Perubahan Daya,”
Sumber: https://www.pln.co.id/pelanggan/layanan
b. Hasil Editor : online/perubahan-daya-migrasi [diakses 2 Mei 2019]
[3]. D. Sarunyagate, Ed., Lasers. New York: McGraw-Hill, 1996.
q. E-Books
c. Dua pengarang : [20]. Environmental Protection Agency (EPA). The lean and environment
[4]  J. Moran, Michael and Shapiro, H.N., Fundamentals Of Engineering toolkit. EPA: 2007. [E-book] Available:
Thermodynamics, 2nd ed.United States of America : John Wiiley and https://www.epa.gov/sites/production/files/2013-
Son, 1993. 10/documents/leanenvirotoolkit.pdf [Accessed May 23, 2005].

d. Lebih dari dua pengarang r. E-Jurnal


[5]. R. Hayes, G. Pisano, and S. Wheelwright, Operations, Strategy, and [21]. A. Holub, “Is software engineering an oxymoron?” Software
Technology: Pursuing the competitive edge. Hoboken, NJ : Wiley, Development Times, p. 28+, March 2005. [Online]. Available:
2005. ProQuest, http://il.proquest.com. [Accessed May 23, 2005].
e. Pengarang adalah perusahaan
[6]. World Bank, Information and Communication Technologies: s. Artikel dari internet
A World Bank group strategy.Washington, DC : World Bank, 2002. [22]. C. Wilson-Clark, “Computers ranked as key literacy,” The West
Australian, para. 3, March 29, 2004. [Online]. Available:
f. Publikasi pemerintah http://www.thewest.com.au. [Accessed Sept. 18, 2004].
[7]. Australia. Attorney-Generals Department. Digital Agenda Review, 4
vols. Canberra: Attorney- General’s Department, 2003.

g. Manual
[8]. Bell Telephone Laboratories Technical Staff, Transmission System
for Communications, Bell Telephone Laboratories, 1995.

h. Standar internasional
[9]. ANSI T1.602-1989, Telecommunications-Integrated Services Digital
Network (ISDN)- Data-Link LayerSignaling Specification for
Application at the User-Network Interface. RIT Libraries

i. Raporan teknis
[10]. K. E. Elliott and C.M. Greene, “A local adaptive protocol,” Argonne
National Laboratory, France, Tech. Rep. 916-1010-BB, 1997.

j. Paten / Standar
[11]. K. Kimura and A. Lipeles, “Fuzzy controller component, ” U. S.
Patent 14,860,040, December 14, 1996.

k. Skripsi, Tesis atau Desertasi


[12]. H. Zhang, “Delay-insensitive networks,” M.S. thesis, University of
Waterloo, Waterloo, ON, Canada, 1997.

l. Jurnal:
[13]. R.R. Yager, “Multiple objective decision-making using fuzzy sets,”
International Journal of Man-Machine Studies, vol. 9, no. 4, pp.375-
382, Jul. 1977.

[14]. S. Chen, B. Mulgrew, and P. M. Grant, “A clustering technique for


digital communications channel equalization using radial basis
function networks,” IEEE Trans. Neural Networks, vol. 4, pp. 570–
578, Jul. 1993.

m. Artikel dari proceeding (seminar, workshop)


[15] G. R. Faulhaber, “Design of service systems with priority
reservation,” in Conf. Rec. 1995. IEEE Int. Conf. Communications,
pp. 3–8.

[16] K.-L. Wu, C.C. Aggarwal, and P.S. Yu, “Personalization with
dynamic profiler,”in Proceedings third international workshop on
advanced issues of e-commerce and webbased information systems,
2001, pp. 12-20.

n. Dokumen Elektronik (Internet) Webpage


[17]. J. Nielsen, “Ten Usability Heuristics,” 1994, Available:
http://www.useit.com/papers/heuristic/heuristic_list.html.

o. Dokumen dalam website


[18]. Kementrian Industri Republik Indonesia,“Pedoman Penilaian
Penghargaan Industri Hijau,” 2018, Sumber:
https://kemenperin.go.id/artikel/20754/Penghargaan-Industri-Hijau-
2019 [diakses 21 Juni 2019]

You might also like