You are on page 1of 20

Konsep Pokok Pemasaran Dalam Aspek Pasar Dan Metode

Pengukuran Dan Peramalan Permintaan


Mata Kuliah : Study Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu : Bpk. Dr. Ida Bagus Cempena, M.M

Anggota Kelompok :
1212000048 Della ayu ambarwati
1212000027 Venezia Novarinai
1212000041 Dea Yuliana
1212000051 Naimah Tul Naila

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “Konsep
pokok pemasaran dalam aspek pasar dan metode pengukuran dan peramalan
permintaan ” dapat terselesaikan dengan baik. Dalam rangka ikut
berperan serta dalam menunjang proses
perkuliahan, kami tim penyusun menyelesaikan sebuah karya dalam bentuk
makalah sebagai pelengkap tugas mata kuliah “Studi Kelayakan Bisnis”.
Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga penulis.
Kami menyadari makalah yang saya tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Surabaya, 8 Maret 2023

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di masa yang lalu sebelum ilmu pemasaran berkembang dan dikenal secara luas
seperti sekarang ini, setiap perusahaan akan berusaha untuk terlebih dahulu
berproduksi
sebanyak-banyaknya, baru kemudian berusaha menjualnya kembali. Perusahaan
tidak
akan peduli dengan kondisi permintaan yang ada, sehingga banyak di antara
produsen
mengalami kegagalan dan bahkan terus merugi.
Sekarang sudah banyak produsen yang terlebih dahulu melakukan riset pasar
dengan berbagai cara, misalnya dengan test pasar melalui pemasangan iklan,
seolah-
olah barangnya sudah ada. Tujuannya yaitu untuk melihat kondisi permintaan yang
ada
sekarang ini terhadap produk yang akan diproduksi, apakah mendapat tanggapan
atau
tidak dari calon konsumen, baik kualitas maupun harga. Dari hasil test pasar
perusahaan
sudah bisa meramalkan berapa besar pasar yang dapat diserap, bagaimana
menyerap
pasar yang ada, termasuk yang ada di tangan para pesaing. Seorang pemasar harus
bisa
selalu tahu lebih dahulu pasar yang akan dimasukinya, seperti:
1. Ada tidak pasarnya
2. Seberapa besarnya pasar yang ada
3. Potensi pasar
4. Tingkat persaingan yang ada,
Setelah para pemasar telah memperoleh data kondisi pasar yang akan dimasuki,
maka pemasar akan melakukan peramalan beberapa permintaan yang ada dan
akan datang serta berapa besar pasar yang harus direbut. Setelah itu barulah akan
diproduksi sesuai dengan permintaan yang telah diramalkan.
Dalam kaitannya dengan studi kelayakan bisnis (SKB) suatu usaha atau proyek,
aspek pasar dan pemasaran sangat menentukan hidup matinya suatu perusahaan.
Apabila aspek pasarnya itu tidak diteliti secara benar, bagaimana prosepeknya
dimasa
yang akan datang, bukan mustahil tujuan perusahaan tidak akan pernah tercapai.

1.2 Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:


1. Apa itu karakteristik aspek pasar?
2. Bagaimana cara mengolah data dan sumber data yang baik?
3. Bagaimana cara meramalkan permintaan dimasa yang datang?
4. Bagaimana cara mengembangkan strategi pemasaran?
5. Apa saja pendekatan peramalan?
6. Apa saja prosedur peramalan?
7. Apa saja kendala dalam pemilihan Teknik peramalan?
8. Bagaimana cara mengukur permintaan produk?
9. Bagaimana cara meramalkan produk yang sudah mapan?
10. Bagaimana cara meramalkan permintaan produk baru?
11. Apa saja metode time series dan metode regresi kolerasi?
12. Bagaimana cara pengawasan peramalan?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan yang ingin dicapai dari makalah ini, yakni:
1. Untuk memahami karakteristik aspek pasar.
2. Untuk mengetahui cara mengolah data dan sumber data yang baik.
3. Untuk mengetahui strategi bauran pemasaran (Marketing Mix)
4. Untuk menganalisis peramalan pemasaran dimasa yang akan datang.
5. Untuk memahami faktor yang mempengaruhi pendekatan peramalan
6. Untuk memahami prosedur peramalan
7. Untuk mengetahui apa saja kendala dalam pemilihan Teknik peramalan
8. Untuk mengetahui cara pengukuran permintaan produk
9. Untuk memahami cara peramalan produk yang sudah mapan
10. Untuk mengetahui cara peramalan permintaan produk baru
11. Untuk mengetahui apa saja yang terdapat dalam metode time series dan metode
regresi kolerasi
12. Untuk memahami pengawasan peramalan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Aspek Pasar

Pasar didefinisikan sebagai tempat bertemunya penjual pembeli atau tempat


terjadinya transaksi jual dan beli sedangkan, pemasaran didefinisikan sebagai suatu
proses terjadi, transaksi jual dan beli.
Dari definisi singkat di atas, dapat disimpulkan bahwa pasar
bersifat statis sedangkan pemasaran bersifat dinamis. Jika kita menggunakan kata
pemasaran berarti kata tesebut sudah mengandung kata pasar. Pemasaran
seringkali
disebut sebagai ujung tombak perusahaan. Ujung tombak pada sebuah tombak
akan
menempati posisi terdepan dan analoginya pada perusahaan, pemasaran merupakan
pos terdepan bagi setiap perusahaa Tanpa adanya aktivitas pemasaaan maka tidak
akan tercipta sumber penghasilan. Jika sumber penghasilan tidak tercipta
sedangkan biaya dan beban sudah terjadi maka berarti perusahaan menderita
kerugian.
Didalam sebuah konsep akuntansi laba akan diakui manakala transaksi
penjualan telah dilakukan. Sedangkan beban sudah dapat diakui sebagai, kerugian
apabila sudah dikeluarkan. Karena pemasaran merupakan ujung tombak.
perusahaan
dan memegang peran yang sangat menentukan maka pemasaran dianggap
mempunyai
dimensi pertama (dimensi utama). Para pemilik proyek bisnis harus lebih
memperhatikan berbagai aspek yang terkait dengan pemasaran.
Kajian aspek pasar berkaitan dengan ada tidaknya potensi pasar dan peluang
pasar dari usaha bisnis sedangkan kajian aspek pemasaran berkaitan dengan
bagaimana penerapan strategi pemasaran yang akan dilakukan untuk meraih
sebagian pasar potensial tersebut (market share). Karakteristik pokok aspek pasar:
1. Pasar permintaan nasional untuk produk/jasa tertentu tidak terlalu besar
2. Adanya garis pemisah yang cukup jelas dari segman pasar yang ada
3. Kebanyakan produk yang dibuat merupakan produk pengganti (substitusi)
4. Pemerintah seringkali ikut campur tangan dalam mempengaruhi mekanisme
pasar
untuk jenis produk tertentu

2.2 Bentuk-bentuk Pasar

a. Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna (perfect competition market) merupakan pasar


tempat kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara
leluasa.
Adapun ciri-ciri persaingan sempurna adalah sebagai berikut:
1. Jumlah pembeli dan penjual banyak
2. Barang dan jasa yang diperjual belikan bersifat homogen
3. Sumber produksi bebas bergerak
4. Pembeli dan penjual mengetahui keadaan pasar
5. Pembeli dan penjual bebas keluar masuk pasar
6. Bebas dari campur tangan pemerintah

b. Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Pasar persaingan tidak sempurna yaitu pasar di mana terdapat satu atau beberapa
penjual yang menguasai pasar atau harga, serta satu atau beberapa pembeli yang
menguasai pasar atau harga. Jika suatu perusahaan bisa mempengaruhi harga
pasar,
maka pasar tempat perusahaan itu menjual produknya dapat digolongkan sebagai
pasar persaingan yang tidak sempurna. Contohnya yaitu PLN.
C. Pasar Persaingan Monopolistik

Kondisi pasar semacam ini akan terjadi jika pasar dikuasai oleh beberapa
penjual atau produsen dari satu jenis barang atau jasa yang berlainan kualitas,
bentuk, ukuran, atau yang diistilahkan sebagai product differentation (pembedaan
produk). Dengan kata lain, bahwa pasar persaingan monopolistik pada dasarnya
merupakan pasar di antara pasar persaingan sempurna dengan pasar monopoli.
Secara umum, terdapat ciri-ciri pasar persaingan monopolistik yaitu sebagai
berikut:
1. Jumlah penjual atau produsen cukup banyak
2. Masing-masing penjual atau produsen masih dapat mempengaruhi harga
3. Barang yang diperjual belikan tidak homogen

2.3 Data Dan Sumber Data

Terdapat 2 jenis data yaitu data primer dan data sekunder

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari peneliti secara langsung.
Ada berbagai cara untuk mengumpulkan data primer antara lain:
1. Metode Survey yaitu proses pengumpulan data dengan cara menginterview
orang-orang / konsumen dalam jumlah terbatas (sample) yang dipilih dari
sekumpulan orang yang lebih luas.
2. Metode Observasi adalah suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data
primer dengan mengobservasi sipelaku dan mencatat hasilnya.
3. Experimental Method. Metode ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab
akibat dengan menghilangkan penjelasan penjelasan yang bertentangan
dengan hasil observasi. Percobaan ini dapat dilakukan di laboratorium ataupun
di lapangan.

b. Data Skunder

Data skunder adalah informasi yang telah ada pada suatu tempat yang
dikumpulkan untuk suatu maksud tertentu. Penggunaan sumber informasi data
sekunder penting bagi perusahaan karena bila data-data informasi yang diperlukan
dapat diperoleh dari data-data sekunder maka perusahaan tidak perlu mencari
melalui data primer.
Sumber-sumber data skunder:

1. Sumber internal yaitu sumber yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri.
Sumber intern mencakup: laporan laba rugi perusahaan, neraca, angka
penjualan, catatan persediaan, laporan riset sebelumnya, dan lain-lain.
2. Sumber external yaitu sumber yang berasal dari luar perusahaan, antara lain:
pemerintah, data komersial, majalah/ buku-buku, assosiasi profesional, sumber-
sumber lain.

2.3 Peramalan Permintaan (Forecasting Demand)

Peramalan adalah suatu proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa


datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi
yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Salah
satu
jenis peramalan adalah peramalan permintaan. Peramalan permintaan (forecasting
demand) merupakan tingkat permintaan produk-produk yang diharapkan akan
terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang.

1. Karakteristik Peramalan Yang Baik


Peramalan yang baik itu mempunyai beberapa kriteria yang penting, antara lain
akurasi, biaya, dan kemudahan. Penjelasan dari kriteria-kriteria tersebut adalah
sebagai berikut:

a. Akurasi
Akurasi dari suatu hasil peramalan dapat diukur dengan hasil kebiasaan dan
kekonsistensian peramalan tersebut. Hasil peramalan dikatakan bisa apabila
peramalan tersebut bila terlalu tinggi atau rendah dibandingkan dengan
kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil peramalan dapat dikatakan konsisten
bila besarnya kesalahan peramalan relatif kecil.
Peramalan yang terlalu rendah akan mengakibatkan kekurangan persediaan,
sehingga permintaan konsumen tidak dapat dipenuhi segera akibatnya
perusahaan dimungkinkan kehilangan pelanggan dan kehilangan keuntungan
penjualan. Peramalan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya
penumpukan persediaan, sehingga banyak modal yang terserap sia-sia dari hasil
peramalan ini berperan penting dalam menyeimbangkan persediaan yang ideal.
b. Biaya
Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu peramalan yaitu tergantung dari
jumlah item yang diramalkan, lamanya periode peramalan, dan metode
peramalan yang dipaka. Ketiga factor pemicu tersebut akan mempengaruhi
berapa banyak data yang dibutuhkan, bagaimana pengolahan datanya (manual
atau komputerisasi), bagaimana cara penyimpanan datanya dan siapa tenaga
ahli yang diperbantukan. Metode peramalan harus disesuaikan dengan dana
yang tersedia dan tingkat akurasi yang ingin didapat misalnya item-item yang
penting akan diramalkan dengan metode yang sederhana dan murah. Prinsip ini
merupakan hasil adopsi dari hokum Pareto (Analisa ABC).

c. Kemudahan
Penggunaan suatu metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat, dan
mudah diaplikasikan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Percuma
memakai metode yang canggih, tetapi tidak dapat diaplikasikan pada sistem
perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun peralatan
teknologi.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peramalan Permintaan


Permintaan suatu produk pada suatu perusahaan tertentu sangat dipengaruhi
oleh berbagai faktor lingkungan yang saling berinteraksi dalam pasar yang berada
di luar kendali perusahaan. Dimana factor-faktor lingkungan tersebut akan
mempengaruhi peramalan. Berikut ini beberapa faktor lingkungan yang
mempengaruhi peramalan yaitu sbb:

1. Kondisi umum bisnis dan ekonomi


2. Reaksi dan tindakan pesaing
3. Tindakan pemerintah
4. Kecenderungan pasar
5. Siklus hidup produk
6. Gaya dan mode
7. Perubahan permintaan
8. konsumen Inovasi teknologi

3. Langkah-Langkah Peramalan
Agar peramalan memberikan hasil yang memuaskan, maka haruslah mengikuti
prosedur atau langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam peramalan. Dengan
mengikuti setiap langkah yang telah ditetapkan paling tidak bisa menghindarai
kesalahan, sehingga hasil ramalan tidak perlu diragukan lagi.
Secara umum langkah-langkah yang dilakukan dalam peramalan yaitu sebagai
berikut:

a. Mengumpulkan data
Data yang dikumpulkan selengkap mungkin untuk beberapa periode.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan pengumpulan data sekunder yaitu
data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti perpustakaan, majalah, serta
laporan lainnya dan pengumpulan data primer, data yang diperoleh dari
lapangan dengan menggunakan observasi, wawancara atau dengan
menyebarkan kuesioner.

b. Mengolah data
Data yang telah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data sehingga akan
diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan untuk melakukan peramalan
melalui metode peramalan yang ada.

c. Menentukan metode peramalan


Peramalan yang diinginkan yaitu dengan menggunkan metode yang paling
tepat. Pemilihan metode peramalan yaitu dengan mempertimbangkan faktor
horizon waktu, pola data, jenis peramalan, faktor biaya, ketepatan dan
kemudahan penggunaannya.

d. Memproyeksikan data
Agar dapat meminimaliskan penyimpangan terhadap perubahan maka perlu
dilakukannya proyeksi data dengan pertimbangan faktor perubahan seperti
perubahan ekonomi, politik, sosial atau perubahan kemasyarkatan lainnya untuk
beberapa periode.

e. Mengambil keputusan
Hasil peramalan yang sudah dilakukan akan digunkan untuk mengambil
keputusan untuk membuat berbagai perencanaan seperti perencanaa produksi,
keuangan, penjualan dan perencanaan lainnya baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang.

2.4 Strategi pemasaran


Strategi merupakan langkah-langkah yang harus dijalankan oleh suatu
perusahaa untuk mencapai tujuannya. Kadang-kadang langkah yang harus dihadapi
sangat terjal dan berliku-liku namun ada pula langkah yang relatif mudah.
Disamping
itu juga terdapat banyak rintangan atau cobaan yang dihadapi untuk mencapai
tujuan,
oleh karena itu setiap langkah harus dijalankan secara hati-hati dan terarah.
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang
untukmerencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-
barang
yangdapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan
perusahaan.
Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarah pada
kegiatan atau usaha pemasaran, dari suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan
dan
lingkungan yang selalu berubah agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang direncanakan untuk
mencapai perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang
berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang
digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

2.5 Bentuk-bentuk strategi Pemasaran

1. Strategi produk
Dalam strategi marketing mix, langkah yang pertama dilakukan adalah strategi
dijual adalah produk dan konsumen akan mengenal perusahaan melalui produk
yang ditawarkan. Dalam strategi produk yang
perlu diingat yaitu yang berkaitan dengan produk secara utuh, mulai dari nama
produk, bentuk, isi, atau pembungkus,karena strategi produk berkaitan dengan
produk secara keseluruhan, Strategi produk yang perlu dan harus dilakukan oleh
suatu perusahaan dalam mengembangkan produknya adalah sebagai berikut:

a. Menentukan Logo dan Motto


Logo merupakan ciri khas dari suatu perusahaan produk, sedangkan motto
merupakan serangkaian kata yang berisikan misi dan visi perusahaan dalam
melayani masyarakat. Baik logo maupun motto harus dirancang secara baik dan
benar

b. Menciptakan Merk
Merek merupakan suatu tanda nama untuk produk bagi konsumen untuk mengenal
barang atau jasa yang ditawarkan. Pengertian merek sering diartikan sebagai nama,
istilah, simbol dan desain.

c. Menciptakan Kemasan
Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Penciptaan kemasan pun harus
memenuhi berbagai persyaratan, seperti: Kualitas kemasan (tidak mudah rusak),
Bentuk atau ukurantermasuk desain harus menarik untuk menarik daya beli
konsumen,

d. keputusan Label
Label adalah sesuatu yang dilekatkan pada produk yang ditawarkan dan
merupakan
bagian dari kemasan.

2. Strategi Harga
Harga yaitu sejumlah nilai (dalam mata uang) yang harus dibayarkan konsumen
untuk membeli atau menikmati barang atau jasa yang diawarkan. Penentuan harga
merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix. Penentuan
harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan karena mengingat harga
merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk dan jasa yang ditawarkan.
Jika kita Salah dalam menentukan harga akan berakibatkan fatal terhadap produk
yang ditawarkan dan berakibat tidak lakunya produk tersebut di pasar. Penentuan
harga yang akan ditetapkan harus dapat disesuaikan dengan tujuan perusahaan.
Adapun tujuan dari penetuan harga oleh suatu perusahaan secara umum adalah
sebagai berikut.

A. Untuk bertahan hidup


Jika tujuan perusahaan dalam menentukan harga yaitu untuk bertahan hidup,
maka penentuan harga dilakukan semurah mungkin. Tujuannya adalah agar
produk atau jasa yang ditawarkan laku dipasaran dengan harga murah, tetapi
masih dalam kondisi yang menguntungkan.

b. Untuk memaksimalkan laba


Penentuan harga bertujuan agar penjualan kita dapat meningkat, sehingga
laba menjadi maksimal, Penentuan harga biasanya dapat diakukan dengan
harga murah, sedang dan tinggi

c. Mutu produk
Tujuan penentuan suatu harga dengan pertimbangan mutu produk yaitu
untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki
kualitas yang tinggi atau lebih tinggi dari kualitas pesaing. Biasanya harga
akan ditentukan setinggi mungkin kama masih ada anggapan bahwa produk
yang berkualitas adalah produk yang harganya lebih tinggi dibandingkan
harga pesaing.

d. Karena pesaing
Penentuan harga dengan melihat harga dari pesaing bertujuan agar harga
yang ditawarkan lebih kompetitif dibandingkan harga yang ditawarkan oleh
pesaing. Artinya dapat melebihi harga pesaing untuk produk tertentu atau
sebaliknya bisa lebih rendah.

e. Strategi Tempat
Sebelum kita memulai usaha kita terlebih dahulu melihat kondisi tempat
yang kita akan gunakan. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih
lokasi usaha yaitu:
- Tingkat kepadatan penduduk sekitar
- Besar pendapatan masyarakat sekitar lokasi
- Khalayak ramai
- Pilih lokasi usaha yang tingkat kompetisinya rendah
- Tingkat keamaan yang mendukung.

3. Strategi Promosi
Promosi pada hakekatnya merupakan suatu komunikasi pemasaran, artinya
aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada
produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

2.6 Pendekatan Peramalan


Untuk melakukan peramalan diperlukan perhitungan yang akurat sehingga
diperlukan peramalan yang tepat. Terdapat dua pendekatan umum untuk
peramalan sebagaimana ada dua cara untuk mengatasi semua model
keputusan yaitu:

1. Peramalan Kuantitatif (quantitative forecast)


Peramalan yang menggunakan berbagai model matematis yang
menggunakan data historis dan variabel klausal untuk meramalkan
penjualan.

2. Peramalan Kualitatif (qualitative forecast)


Peramalan yang menggabungkan beberapa faktor diantaranya seperti intuisi,
pengalaman pribadi dan sistem nilai pengambilan keputusan. Adapun
didalam metode peramalan model kualitatif ini terdapat beberapa teknik
yakni antara lain sebagai berikut:
a. Keputusan dari pendapat juri eksekutif
b. Metode Delphi
c. Gabungan dari tenaga penjualan
d. Survey pasur konsumen
e. Pendekatan naïf

2.7 Prosedur Peramalan

Secara ringkas prosedur peramalan permintaan yang di lakukan dalam studi


kelayakan melalui tahapan sebagai berikut:

a. Analisa ekonomi, yakni dengan mengadakan proyek bisnis terhadap


aspek-aspek makro, terutama aspek kependudukan dan pendapatan. Tidak
boleh melupakan juga analisa pengaruh pada usulan proyek bisnis.

b. Analisa industry, yakni analisa terhadap permintaan pasar dari seluruh


perusahaan yang menghasilkan produk sejenis, dari produk yang diusulkan
dalam studi kelayakan proyek bisnis. Analisa ini mencakup peramalan
permintaan potensial, yakni merupakan kebutuhan konsumen terhadap
prosukk tersebut dan analisa permintaan industry, yakni jumlah permintaan
real yang sudah dapat dipenuhi oleh perusahaan yang sudah ada.
Pada tahapan analisa ini telah dapat diketahui peluang pasar yang tersedia
untuk usulan proyek bisnis yang diajukan. Untuk tahapan a dan tahapan b,
penggunaan data sekunder Nampak demikian dominan.

c. Analisa penjualan masa lalu, hal ini dilakukan untuk melihat "market
positioning" produk dalam struktur persaingan dan daripadanya dapat
diketahui "market-share" produk tersebut. Jika proyek bisnis yang ada
merupakan proyek bisnis baru bagi calon investor, maka tahapan ini tidak
dapat dilakukan. Pada keadaan demikian dilakukan dengan menggunakan
analogi penjualan perusahaan lain yang telah memproduksi
produk sejenis atau dengan mengambil analogi penjualan perusahaan lain
yang telah memproduksi produk sejenis atau dengan mengambil analogi
dengan produk yang mendekati kesamaan atau dapat pula dengan produk
pengganti.

d. Analisa peramalan permintaan, baik untuk industry maupun untuk proyek


bisnis yang diusulkan. Pada tahapan ini terlebih dahulu perlu dilakukan
identifikasi terhadap memproduksi produk sejenis atau dengan mengambil
analogi penjualan perusahaan lain yang telah memproduksi produk sejenis
atau dengan mengambil analogi dengan produk yang mendekati kesamaan
atau dapat pula dengan produk pengganti.

e. Pengawasan hasil peramalan, yakni usaha melakukan minimalisasi


kesalahan hasil peramalan dari berbagai teknik peramalan yang digunakan,
dan daripadanya dapat ditentukan hasil peramalan yang memadai.

2.8 Kendala Pemilihan Tehnik Peramalan

Kendala-kendala yang dihadapi antara lain:

a. Waktu yang hendak di input, yakni rentangan waktu masa datang dari
jangkauan peramalan. Pada umumnya peramalan kualitatif memiliki
rentangan waktu yang lebih panjang dibanding dengan peramalan
kuantitatif. Dalam pembahasan ini tentu saja jangka waktu peramalan yang
diperlukan adalah jangka waktu panjang paling tidak sesuai dengan usia
proyek bisnis.

b. Tingkah laku data, meliputi jumlah, ketetapan dan tingkah laku data masa
lalu yang tersedia. Apakah tingkah laku data menunjukkan hubungan
persamaan linear, kuadrat ataukah logaritma dan atau yang lain akan
mempengaruhi teknik peramalan yang digunakan.

c. Tipe model, yakni apakah model yang digunakan merupakan model time
series, kausalitas ataukah model lain yang lebih kompleks dan canggih akan
mempengaruhi teknik peramalan.

d. Biaya yang tersedia untuk maksud peramalan inidan lebih luas biaya yang
tersedia untuk penyusunan studi kelayakan proyek bisnis.

e. Tingkat ketepatan yang di inginkan, hal ini berkaitan dengan kebutuhan


manajemen dalam tingkat kecermatan, ketelitian peramalan yang diinginkan.
Semakin tinggi tingkat ketelitian yang diharapkan mungkin akan
memerlukan penggunaan teknik peramalan yang lebih kompleks, demikian
biaya yang perlu disediakan.

f. Kemudahan penerapan, dalam hal ini berkaitan dengan kemampuan


manajemen, data, dan biaya yang tersedia.
Dari keenam kendala pemilihan teknik peramalan tersebut diatas, dalam
kenyataannya sering dijumpai kendala biaya dan data yang tersedia
merupakan kendala penentu dalam pemilihan teknik peramalan.

2.9 Pengukuran Permintaan Produk

Ada beberapa metode dalam mengukur permintaan produk:


1. penggunaan data impor produk yang bersangkutan, jika selama ini
sebelum proyek yang bersangkutan ada belum pernah dihasilkan di dalam
negeri, dan produk yang bersangkutan merupakan produk subsitusi impor.

2. penggunaan data ekspor, impor, dan produksi dalam negri. formula yang
digunkan untuk keadaan ini adalah:

PE = P + (I-E) + DC

Keterangan :
PE : Permintaan efektif yang di cari
P : Produksi dalam negri selama masa yang bersangkutan
I : Impor yang dilakukan
E : Ekspor yang di lakukan
DC : Jumlah perubahaan cadangan produk

3. metode rasio rantai yakni metode yang menghitung permintaan efektif


dengan cara membagi dalam komponen-komponen yang lebih kecil dari
suatu mata rantai urutan dari variable yang berpengaruh terhadap produk
yang bersangkutan.

2.10 Peramalan Permintaan Produk yang Sudah Mapan

Batasan yang digunakan dalam pembahasan ini untuk pengertian


produk-produk yang sudah mapan adalah produk yang telah diproduksi oleh
investor. Dengan demikian, bisnis yang diusulkan adalah proyek bisnis
perluasan usaha dan konsumen telah mengenal produk yang bersangkutan
baik dari investor tersebut maupun dari investor lain. Dengan keadaan
seperti tersebut, maka data masa lalu dari produk yang bersangkutan dapat
dicari dan dikumpulkan. Beberapa metode yang dapat digunakan antara lain:
1. metode pendapatan
2. metode tes atau eksperimen
3. metode survey
4. metode time series
5. metode regresi korelatif
6. metode input output

2.11 Peramalan Permintaan Produk Baru

Ada beberapa metode yang akan di gunakan:


1. metode time series di mana metode ini hanya berdasarkan data dari masa
yang lalu.
2. Metode tren linier yang mana dapat di formulasikan :
Y = a + bX
Dimana pada metode ini juga di bagi lagi menjadi beberapa bagian yaitu :
1. Metode least square
Pada awal data yang tersedia adalah mempunyai kecenderungan
berbentuk garis lurus dan dapat di formulasikan sebagai berikut :
Y = a + bX

Dimana :
Y : variable yang akan di ramalkan
a : konstanta yang akan menunjukan besarnya harga
Y : (ramalan) apabila X sama dengan nol
b : variabilitas per x yaitu menunjukan besarnya perubahan nilai y dari
setiap perubahan satu unit X
X : unit waktu yang dapat dinyatakan dalam minggu, bulan, semester,
tahun tergantung pada data perusahaan.

2. Metode product moment


Metode ini hamper sama dengan metode leaset square hanya saja ini
digunakan dalam meramalkan penjualan perusahaan untuk data yang
tersedia adalah mempunyai kecenderungan berbentuk garis lurus
dimana persamaannya adalah :
Y = a + bX
Diamana :
Y : Variable yang akan diramalkan
a : konstanta yang akan menunjukan besarnya harga Y apabila X sama
dengan 0
b : variabilitas per x yaitu menunjukan besarnya perubahan nilai y dari
setiap perubahan satu unit X
X : unit waktu yang dapat dinyatakan dalam minggu, bulan, semester,
tahun tergantung pada data perusahaan.

3. Metode setengah rata-rata


Metode setengah rata-rata ini masih tergolong metode tred linier
diamana data yang tersedia dalam bentuk grafik.

4. Metode Kuadratik
Metode kuadratik adalah metode merupakan trend nonlinier dan jika
kita gambar berbentuk garis melengkung.

5. Metode Exponencial sederhana


Metode ini digunakan jika data histories di gambar menjadi kurva
kecenderungan berbentuk naik dan turun, akan tetapi kenaikan atau
penurunan tidak terlalu tajam.

2.12 Metode Time Series dan Metode Regresi Korelasi

a. Metode Time Series

Banyak bisnis meramal permintaannya dengan mendasarkan pada


data historis.
Didalam data historis runtut waktu, misalnya data penjualan masa
lalu, terdapat empat komponen, yaitu tren, variasi siklis, variasi
musim, dan variasi tidak beraturan. Keempat komponen tersebut dapat
dipisahkan dan dapat diproyeksikan untuk menemukan permintaan
masa datang.
Komponen pertama adalah trend (T) merupakan suatu kecenderungan
prestasi masa lalu baik kecenderungan meningkat ataupun menurun
yang menunjukkan aktivitas ekonomi didalam dinamika
perekonomian dan merupakan dengan keadaan jangka panjang di
dalam ukuran waktu menurut fenomena ekonomi.
Komponen kedua adalah variasi siklis. Kompone ntersebut
menunjukkan gerakan perubahan penjualan. Penjualan dipengaruhi
oleh kegiatan ekonomi secara luas yang cenderung bersifat periodic.
Komponen ketiga adalah variasi musim, yakni suatu pola perubahan
tertentu yang bersifat periodic dalam satu tahun. Satuan waktu yang
dipakai bisa harian, mingguan, bulanan atau triwulanan. Komponen
tersebut sangat erat hubungannya dengan factor iklim, hari libur dan
kebiasaan dagang.
Komponen keempat adalah komponen beraturan, artinya segala
kejadian yang tidak bisa di duga dan diramalkan semula. Misalnya,
adanya pemogokan total seluruh negeri untut menuntut upah, bencana
alam, kebakaran, dan lain sebagainya. Analisis runtut waktu terdiri
dari dekomposisi rencana penjualan murni kedalam empat komponen
tersebut. Kemudian komponen-komponen tersebut digabungkan untuk
menghasilkan peramalan penjualan

b. Metode Regresi-Korelasi
Dalam rangka menyusun peramalan penjualan produk perusahaan
ternyata terdapat beberapa perusahaan di mana penjualan produknya
mempunyai ketergantungtan terhadap penjualan produk yang lain.
Produk yang mempengaruhi tersebut dapt berasal atau diproduksi oleh
perusahaan yang sama atau juga diproduksi atau di jual oleh
perusahan yang lain.

2.13 Pengawasan Peramalan

Tidak selamanya teknik peramalan yang digunakan selalu tepat karena


teknik peramalan yang digunakan belum tentu sesuai dengan sifat
datanya atau disebabkan oleh kondisi diluar bisnis yang
mengharuskan bisnis perlu menyesuaikan diri. Oleh karena itu perlu
diadakan pengawasan peramalan sehingga dapat diketahui sudah
sesuai atau tidaknya teknik peramalan yang digunakan dengan
secepatnya. Kemudian memilih dan menentukan teknik peramalan
yang lebih sesuai atau melakukan perubahan batas toleransi sehingga
dapat menampung penyimpangan yang terjadi.
Pada prinsipnya, pengawasan peramalan dilakukan dengan
membandingkan hasil peramalan dengan kenyataan yang terjadi.
Penggunaan teknik peramalan yang menghasilkan penyimpangan
terkecil adalah teknik peramalan yang paling sesuai. Jadi,
semakin kecil nilai penyimpangan yang terjadi semakin tepat teknik
peramalan tersebut
digunakan.

BAB III
PENUTUPP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat kelompok kami buat yatu:


1. Karakteristik aspek pasar terdiri dari pasar permintaan nasional atau
produk jasa
tertentu tidak terlalu besar, adanya garnis pemisah yang cukup jelas
dan segman pasar
yang ada, kebanyakan produk yang dibuat merupakan produk
pengganti, dan
pemerintah sering ikut campur tanggan dalam mempengaruhi
mekanisme pasar.
2. Data dan sumber data dimana terdapat dua jenis data yang
mempengaruhi yaitu data
primer dan data sekunder.
3. Peramalan dan permintaan terdapat beberapa pengaruh dan
peramalan permintaan
yaitu karakteristik peramalan yang baik, taktor-taktor yang
mempengaruhi peramalanx

You might also like