You are on page 1of 2

NAMA: Afiqah Zahra Mauliyah Yusuf

NIM: 220607501020

1.Sosiologi dapatdigolongkan sebagai ilmu pengetahuan karena telah mencakup beberapa unsur yang
pokok dalam ilmu pengetahuan, tersusun secara sistematis, menggunakan pemikiran dan dapat
dikontrol secara kritis oleh orang lain atau umum (objektif). Dan juga pada hakikatnya sebagai ilmu,
sosiologi termasuk ilmu sosial karena mempelajari manusia dan masyarakat, yang saya kutip dari
(www.kelaspintar.id)
2.Menurut saya sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur ,proses,dan perubahan sosial dalam
kemasyarakatan dan organisasi sosial.
3.Menurut August Comte ada 3 tahap pekembangan intelektual yaitu tahap pertama Teologis, kedua
Metafisik dan tahap ketiga (positif) inilah yang merupakan tugas ilmu pengetahuan positif, yang
merupakan tahap terakhir dari perkembangan manusia. Menurut Comte suatu ilmu pengetahuan
bersifat positif apabila ilmu pengetahuan tersebut memusatkan perhatian pada gejala-gejala yang nyata
dan konkret tanpa ada halangan dari pertimbangan-pertimbangan lainnya. Dan dengan demikian
kemungkinan untuk memberikan penilaian berbagai cabang ilmu pengetahuan dengan jalan mengukur
isinya yang positif dan menurut sistematika Comte terhadap sosiologi ialah merupakan ilmu
pengetahuan paling kompleks dan suatu ilmu pengetahuan yang akan berkembang dengan pesat sekali.
Sosiologi merupakan studi positif tentang hukum dasar dari gejala sosial. Comte juga membedakan
sosiologi statis dan sosiologi dinamis.
4. Ada 2 metode dalam sosiologi:
1) Metode kualitatif adalah tidak dapat di ukur dalam angka dan ukuran lain yang bersifat eksak,
walaupun bahan tersebut nyata dalam masyarakat. Dan dalam metode kualitatif terdapat 3 metode
metode historis yang menggunakan analisis atas peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk
merumuskan prinsip umum, metode komparatif yaitu mementingkan perbandingan antar
bermacam-macam masyarakat beserta bidangnya untuk memperoleh perbedaan dan persamaan
serta sebab-sebabnya. Dan metode studi kasus (casestudy) bertujuan untuk mempelajari sedalam-
dalamnya salah satu gejala nyata dalam kehidupan masyarakat.
2) Metode kuantitatif mengutamakan bahan-bahanketerangan dengan angka-angka, sehingga gejala-
gejala yang diteliti dapat diukur dengan mempergunakan skala-skala, indeks, table, formula-formula
yang semuanya mepergunakan ilmu pasti atau matematika
Selain metode diatas,metode sosiologi lainnya didasarkan pada penjenisan antar metode induktif yang
mempelajari suatu gejala yang khusus untuk mendapaikan kaidah yang berlaku dalam lapangan yang
lebihluas, dan metode deduktif yang mempergunakan proses sebaliknya. Yaitu mulai dengan kaidah
yang dianggap berlaku umum untuk kemudian dipejari dalam keadaan yang khusus.
5. Sosiologi di Indonesia telah dimulai pada masa ajaran Wulang Reh yang diajarkan oleh Sri Paduka
Mangkunegoro IV dari Surakarta tentang tata hubungan antara para anggota masyarakat Jawa yang
berasal dari golongan-golongan berbeda. Selain itu, Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia
telah menyumbangkan sosiologi dalam konsep-konsepnya tentang kekeluargaan dan kepemimpinan
yang nyata dipratekkan dalam organisasi Pendidikan Taman Siswa.
Sebelum perang dunia ke2 karya orang Belanda, seperti tulisan-tulisan ter Haar dan Duyvendak yang
mencakup unsur-unsur sosiologis. Pada masa itu sosiologi hanya dianggap sebagai ilmu pembantu bagi
ilmu pengetahuan lainnya.
Sebelum perang dunia ke2 Sekolah tinggi hukum (Rechtshogeschool) dijakarta adalah satu-satu
perguruan tinggi yang memberikan kuliah sosiologidi Indonesia tetapi hanya dimaksudkan sebagai
pelengkap ilmu hukum.
setelah perang dunia ke 2, muncul berbagai akademisi antara lain akademisi politik di fakultas sosial
politik gajah mada, kemudian terbitnya buku karangan M.R Djody Gondokusuman dengan judul
sosiologi Indonesia.

You might also like