Professional Documents
Culture Documents
TESIS
Diajukan kepada
THESIS
Submitted to
ii
ABSTRACTION
ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING CAPITAL STRUCTURE AND ITS
IMPACT TOWARD THE POLITICALLY CONNECTED
MANUFACTURING COMPANY VALUE LISTED ON THE INDONESIA
STOCK EXCHANGE FOR THE PERIOD OF 2014 – 2019
This study aims to analyze the factors that affects of capital structure and its
impact on the value of politically connected manufacturing companies listed on the
Indonesia Stock Exchange (IDX) for the 2014-2019 periods. The type of research used
in this research is explanatory research with a quantitative approach and by using panel
data analysis methods. This research is conducted on the official website of the
Indonesia Stock Exchange (IDX) www.idx.com. The hypothesis testing conducted in
this research consists of coefficient of determination (R2), partial test (t-test), and
multiple linear regression analysis. Hypothesis testing was carried out in this study
using the SPSS version 23 application and Eviews 9. The novelty of this research is
the use of political connections as a moderating variable, which indicates that these
variables can strengthen/ weaken the independent variables on the dependent variable.
The result of this study indicates (1) political connection, growth opportunity
and firm size have a significant positive effect on capital structure, while asset structure
and business risk have a significant negative effect on capital structure, (2) political
connection strengthens the effect between asset structure, growth opportunity and
company business risk on capital structure but weakens the effect of firm size on
capital structure, (3) political connection, growth opportunity, and capital structure
have no significant effect on firm value; however, asset structure, firm size, and
business risk have a significant positive effect on firm value, and (4) political
connection weakens the effect of asset structure and capital structure on firm value,
strengthens the effect of business risk on the value of the company, and cannot
moderate the effect of firm size and growth opportunity on firm value. Based on the
results of research related to signaling theory, political connections can provide a
positive signal for companies but on the other hand can be a negative signal for the
government.
Keywords: Factors of Capital Structure, Political Connection, Manufacturing
Companies, Indonesia Stock Exchange (IDX)
iii
ABSTRAKSI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR
MODAL DAN DAMPAKNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERKONEKSI POLITIK YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014 – 2019
Oleh : Irfan Dwi Yunarko
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi
struktur modal dan dampaknya terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terhubung
secara politik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2019. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research dengan
pendekatan kuantitatif dan menggunakan metode analisis data panel. Penelitian ini
dilakukan di situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) www.idx.com. Pengujian
hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari koefisien determinasi (R2),
uji parsial (uji-t) dan analisis regresi linier berganda. Pengujian hipotesis yang
dilakukan dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS versi 23, Eviews 9.
Keterbaruan dari penelitian ini adalah digunakannya koneksi politik sebagai variabel
moderasi, yang menunjukkan variabel tersebut dapat memperkuat/ memperlemah
variabel bebas terhadap variabel terikat.
Hasil penelitian ini menunjukkan (1) koneksi politik, peluang pertumbuhan,
dan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal,
sedangkan struktur aset dan risiko bisnis berpengaruh negatif signifikan terhadap
struktur modal, (2) koneksi politik memperkuat pengaruh antara struktur aset, peluang
pertumbuhan dan risiko bisnis perusahaan terhadap struktur modal tetapi melemahkan
pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal, (3) hubungan politik, peluang
pertumbuhan, dan struktur modal tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan; Namun, struktur aset, ukuran perusahaan, dan risiko bisnis berpengaruh
positif signifikan terhadap nilai perusahaan, dan (4) koneksi politik melemahkan
pengaruh struktur aset dan struktur modal terhadap nilai perusahaan, memperkuat
pengaruh risiko bisnis terhadap nilai perusahaan. dan tidak dapat memoderasi
pengaruh ukuran perusahaan dan peluang pertumbuhan terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dikaitkan dengan teori signalling, koneksi politik
dapat memberikan sinyal positif bagi perusahaan tapi di lain sisi bisa menjadi sinyal
negatif bagi pemerintah.
Kata Kunci : Faktor Struktur Modal, Koneksi Politik, Perusahaan Manufaktur, Bursa
Efek Indonesia (BEI)
iv
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
Telah disetujui dan diterima untuk memenuhi sebagian dari persyaratan guna
memperoleh gelar Magister Manajemen.
Pembimbing I Pembimbing II
Program Pascasarjana
v
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
PANITIA UJIAN
Telah disetujui dan diterima untuk memenuhi sebagian dari persyaratan guna
memperoleh gelar Magister Manajemen
vi
HALAMAN PERSETUJUAN
TESIS
Oleh :
Irfan Dwi Yunarko
041701603125019
Konsentrasi: Manajemen Keuangan
Telah disetujui dan diterima untuk memenuhi sebagian dari persyaratan guna
memperoleh gelar Magister Manajemen
Pembimbing I Pembimbing II
vii
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis saya serahkan ini benar- benar merupakan
hasil karya saya sendiri.
viii
Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Satya Negara Indonesia, saya yang bertanda
tangan di bawah ini:
Nama : IRFAN DWI YUNARKO
NIM : 041701603125019
Program Studi : Magister Manajemen
Fakultas (jika ada)* : Fakultas Ekonomi
Jenis karya : Tesis/Tugas Akhir/Proyek Akhir/ Karya Ilmiah Lainnya**
menyetujui untuk memberikan Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive
Royalty Free Right) kepada Universitas Satya Negara Indonesia atas karya ilmiah saya
yang berjudul:
“ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR
MODAL DAN DAMPAKNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERKONEKSI POLITIK YANG TERDAFTAR DI
BEI PERIODE 2014 – 2019”
beserta kelengkapan lainnya (jika diperlukan).
Selain itu, Universitas Satya Negara Indonesia berhak menyimpan,
mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta dan bertujuan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan yang digunakan secara etis.
Saya juga memberikan ijin kepada pembimbing Tesis/Tugas Akhir/Proyek Akhir
untuk menjadi penulis kedua dari karya ilmiah saya ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis persembahkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Ratmat
dan Hidayah-Nya, proposal tesis dengan judul Analisis Faktor- Faktor yang
Manufaktur yang Terkoneksi Politik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2014 – 2019 ini dapat diselesaikan. Proposal tesis ini disusun untuk memenuhi salah
satu syarat dalam mencapai gelar Magister Manajemen pada Program Pascasarjana
Universitas Satya Negara Indonesia. Menyadari bahwa penulisan proposal tesis ini
banyak mengalami hambatan, tetapi atas bantuan dari berbagai pihak maka hambatan
1. Ibu Dr. Meifida Ilyas, SE, M.Si, Ak, CA, CSRS, CSRA selaku Direktur Utama
2. Bapak Dr. Darlius, SE., MM selaku Ketua Program Studi Program Pascasarjana
3. Bapak Dr. Arifin Siagian, SE, MM. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
4. Ibu Dr. Lela Nurlaela Wati, S.E, M.M, CRA, CRP selaku Dosen Pembimbing II
yang telah membantu dari awal hingga akhir tesis ini terbentuk.
Indonesia.
x
6. Keluarga besar saya yang selalu mensupport saya dari awal hingga akhir.
7. Para pimpinan dan karyawan khususnya pada PT. Global Dispomedika dan PT.
Penulis menyadari tesis ini masih jauh dari sempurna, walaupun demikian
diharapkan sudah memenuhi standar yang perlu dipenuhi. Penulis menerima kritik dan
saran atas penelitian yang sudah penulis lakukan. Semoga tesis ini bermanfaat bagi
khususnya.
xi
DAFTAR ISI
xii
2.1.3.4 Teori Pecking Order ..................................................................... 16
2.1.3.5 Teori Asimetri Informasi dan Signalling ...................................... 17
2.1.4 Koneksi Politik ................................................................................... 18
2.1.5 Struktur Aktiva ................................................................................... 19
2.1.6 Growth Opportunity ........................................................................... 20
2.1.7 Ukuran Perusahaan ............................................................................. 21
2.1.8 Risiko Bisnis ....................................................................................... 21
2.1.9 Struktur Modal ................................................................................... 22
2.1.10 Nilai Perusahaan ............................................................................... 24
2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 26
2.3 Kerangka Berpikir .................................................................................... 45
2.3.1 Pengaruh Koneksi Politik terhadap Struktur Modal ........................... 45
2.3.2 Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal ........................... 46
2.3.3 Pengaruh Growth Opportunity terhadap Struktur Modal ................... 47
2.3.4 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal .................... 48
2.3.5 Pengaruh Risiko Bisnis terhadap Struktur Modal .............................. 49
xiii
Nilai Perusahaan ...............................................................................
2.3.17 Koneksi Politik Memoderasi Pengaruh Growth Opportunity
terhadap Nilai Perusahaan ................................................................ 59
2.3.18 Koneksi Politik Memoderasi Pengaruh Ukuran Perusahaan 60
terhadap Nilai Perusahaan ................................................................
2.3.19 Koneksi Politik Memoderasi Pengaruh Risiko Bisnis terhadap
Nilai Perusahaan ............................................................................... 61
xiv
4.2.7 Pengaruh Moderasi Koneksi Politik pada Growth Opportunity
terhadap Struktur Modal ..................................................................... 94
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
memiliki tujuan yang sama yaitu bagaimana perusahaan dapat menghasilkan laba
agar dapat meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham melalui
Suatu perusahaan yang memiliki nilai suatu entitas yang berkembang, maka
berpengaruh pada nilai investor. Namun hal tersebut dapat terjadi apabila
peningkatan nilai suatu entitas ditandai dengan tingkat pemulangan investasi yang
Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi nilai suatu entitas salah
modal sendiri dengan total utang yang dimiliki oleh entitas. Suatu entitas dapat
dikatakan memiliki struktur modal optimal jika konsolidasi antara utang dan
ekuitasnya (yang berasal dari pihak eksternal) dapat memaksimumkan harga saham
perusahaan.
Menurut Keown (2010), suatu industri harus paham terkait elemen utama
dalam struktur modal. Struktur modal yang baik merupakan struktur modal suatu
1
industri yang akan mengoptimalkan harga saham perusahaannya. Perusahaan yang
yang pastinya juga akan membuat pemegang saham berfikir dua kali untuk tetap
pandai membuat keputusan dalam mengambil seberapa besar dana dari pihak
lingkungan perusahaan, salah satunya adalah dari sisi politik. Koneksi politik
politik dengan pemerintah menciptakan ikatan politik dan terkait dengan struktur
organisasi perusahaan, baik itu dengan komisaris ataupun direksi (Fisman, 2001).
Ada beberapa organisasi dengan individu dari eksekutif yang memiliki asosiasi
politik. Organisasi yang memiliki asosiasi politik memiliki lebih banyak akses ke
sumber mata air luar aset (Boubakri, Guedhami, Mishra, dan Saffar, 2012). Bank
juga memberikan kredit yang lebih besar kepada organisasi yang memiliki ikatan
politik daripada yang tidak memiliki ikatan politik (Khwaja dan Mian, 2005).
dikaitkan dengan pemulihan ekonomi setelah global krisis dan juga diduga
konglomerat yang memiliki koneksi politik dengan pemenang partai pemilihan dan
Presiden, terutama di perusahaan besar dan perusahaan milik negara). Gambar 1.1
2
dan 1.2 di bawah ini menggambarkan perbandingan struktur modal dan nilai
Gambar 1.1
Perbandingan struktur modal perusahaan manufaktur yang
terkoneksi politik VS perusahaan yang tidak terkoneksi politik tahun 2014 -
2019
1,00
0,50
-
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Gambar 1.2
Perbandingan nilai perusahaan manufaktur yang terkoneksi politik
VS perusahaan yang tidak terkoneksi politik tahun 2014 - 2019
3
Dari data gambar 1.1 di atas dapat dilihat bahwa di tahun 2014 dan 2019,
koneksi politik dibandingkan dengan entitas yang tidak ada koneksi politiknya. Hal
Sedangkan berdasarkan gambar 1.2 di atas dapat dilihat bahwa tren nilai
entitas yang memiliki koneksi politik selalu lebih tinggi jika disandingkan dengan
entitas yang tidak memiliki koneksi politik dari tahun 2014 – 2019.
Sudah banyak penelitian yang terkait dengan nilai perusahaan dan struktur
modal yang dipengaruhi oleh faktor- faktor lain. Chen dan Chen (2011) adalah salah
satu peneliti yang dalam penelitiannya menunjukkan hasil bahwa struktur asset dan
profitabilitas memiliki dampak negatif pada struktur modal, struktur asset dan
growth opportunity dan ukuran perusahaan memiliki dampak positif pada struktur
modal, struktur modal memiliki dampak negatif pada nilai perusahaan dan
koneksi politik dengan KIH (Koalisi Indonesia Hebat) memiliki pengaruh positif
4
pada nilai entitasnya, tetapi hasil berlawanan justru ditemukan pada koneksi politik
dengan KMP (Koalisi Merah Putih) dimana hasilnya ada pengaruh negatif pada
nilai entitas. Beberapa penelitian terkait koneksi politik suatu entitas telah
nilai entitas. Seperti penelitian Goldman, Rocholl, dan So (2009) dimana dalam
tetapi bisnis tanpa hubungan politik tidak mempengaruhi nilai bisnisnya. Selain itu,
penelitian yang dilakukan oleh Qouc-Anh Do,Yen-Teik Lee dan Bang Dang
Nguyen (2015) menyatakan ada pengaruh ikatan politik pada gubernur terpilih
Sawitri dan Lestari (2015) menunjukkan risiko bisnis dan ukuran perusahaan tidak
ada dampak signifikan pada struktur modal di industri otomotif di BEI tahun 2010-
2013.
antara sumber aktiva tetap yang tepat dari suatu organisasi dan semua sumber
sumber aktivanya, dua aktiva suatu organisasi yang terdapat dalam aktiva saat ini
dan aktiva tetap. Dari kedua definisi di atas, cenderung dipelajari bahwa struktur
aktiva adalah korelasi antara sumber aktiva tetap dan sumber aktiva yang lengkap
dalam suatu organisasi yang dapat menentukan ukuran porsi aset untuk setiap
sumber aktivanya. Penelitian yang terkait dengan struktur aktiva dilakukan oleh
Chen (2003) yang memberikan hasil yang menyatakan struktur aktiva memiliki
5
dampak positif pada struktur modal, dan negatif hasilnya didapatkan pada
organisasi di kemudian hari, selain itu pertumbuhan juga merupakan peluang bagi
berkembang tentu..akan membuat para pemilik dana di luar sana tertarik pada
dilakukan oleh beberapa peneliti yaitu Chen (2011), Prasetyo dkk (2017) yang
struktur modal, Yuanita dkk (2016), Paminto dkk (2016), yang menunjukkan
biaya persediaan dan nilai organisasi akan meningkat. Suatu entitas berskala besar
dinilai lebih siap untuk memberikan tingkat evaluasi yang layak dikarenakan
eksplorasi terkait pada ukuran perusahaan adalah sesuai penelitian yang dipimpin
oleh Wahyuni dan Suryantini (2014), Gill dan Obradovich (2012) dan Seftiani
6
Sesuai yang dinyatakan oleh Brigham dan Houston (2011), risiko usaha
perusahaan di kemudian hari. Nilai suatu entitas memiliki risiko usaha yang tinggi
karena pilihan yang mereka pilih jatuh sesuai dengan pendukung keuangan ketika
ada bahaya. Karena risiko tersebut, sebagian besar aktiva akan dilelang untuk
perspektif, eksplorasi yang dipimpin oleh Yuliani et al. (2013) dan Sari dan Yanti
(2009), menyatakan risiko bisnis berdampak terhadap nilai entitas. Hasil penelitian
yang lain, dilakukan oleh Efni (2012) dan Pagach dan Warr (2010) yang
menunjukkan bahwa nilai entitas dipengaruhi secara negatif oleh risiko bisnis.
otoritas publik, dimana dari kedekatan tersebut membuat banyak pihak berspekulasi
yang besar dengan otoritas publik agar dapat bekerja sama untuk melindungi
perjalanan bisnis mereka, mengingat untuk menjalin kerjasama bisnis dan politik
perusahaan telah menjadi hal yang biasa dari satu zaman ke zaman lainnya. Hasil
perusahaan di Indonesia adalah milik keluarga. Hal ini menambah keraguan bahwa
7
Fenomena adanya perusahaan yang menggunakan koneksi politik untuk
dan risiko bisnis untuk tujuan penelitian. Selanjutnya judul yang penulis ambil
Struktur Modal?
Perusahaan?
Nilai Perusahaan?
8
1.3 Tujuan Penelitian
Nilai Perusahaan.
1. Bagi Akademisi
teori manajemen keuangan, terutama dalam hal yang berhubungan dengan nilai
9
3. Bagi Investor
4. Bagi Masyarakat
5. Bagi Pemerintah
tidak hanya memberikan dampak yang positif bagi pemerintah dan juga perusahaan,
10
BAB II
PENELITIAN
sebagai pihak prinsipal. Pemilik perusahaan merupakan prinsipal yang selalu ingin
laporan pertanggung jawaban yang dibuat oleh manajemen selaku agen, maka
prinsipal mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan juga sekaligus sebagai alat
penilaian atas kinerja yang dilakukan oleh agen dalam suatu periode tertentu. Untuk
“Agency relationship as a contract under which one or more person (the principals)
engage another person (the agent) to perform some service on their behalf which
involves delegating some decision making authority to the agent.”
Karena unit analisis dalam teori ini merupakan kontrak yang melandasi
hubungan antara prinsipal dan agen, maka fokus dari teori ini adalah pada
11
penentuan kontrak yang paling efisien yang mendasari hubungan antara agen dan
prinsipal. Agar memotivasi agen, maka prinsipal merancang suatu kontrak agar
dapat mengakomodasi kepentingan dari pihak- pihak yang terlibat dalam kontrak
keagenan. Kontrak yang efisien yaitu kontrak yang memenuhi dua faktor, yaitu
agen dan prinsipal memiliki informasi yang simetris yang berarti agen dan prinsipal
memiliki informasi yang sama sehingga tidak ada informasi tersembunyi yang
digunakan untuk kepentingan dirinya sendiri. Dan yang kedua yaitu, risiko yang
dipikul oleh agen berkaitan dengan imbal jasa adalah kecil yang berarti agen
the firm yaitu dapat memperkuat kekayaan perusahaan. Meningkatkan nilai suatu
entitas sangat penting terutama bagi entitas itu sendiri, karena meningkatkan nilai
utama dari entitas itu sendiri. Nilai perusahaan yaitu manfaat pasar dari obligasi dan
juga saham yang beredar. Sebagaimana ditunjukkan oleh Sartono (2012:487), nilai
perusahaan adalah perusahaan/ suatu bidang usaha yang sedang berjalan yang
memiliki nilai jual. Dengan asumsi ada banyak nilai jual di atas nilai likuidasi, maka
hal itu menjadi nilai dari asosiasi administrasi yang menjalankan perusahaan.
yang telah dicapai oleh suatu entitas sebagai representasi dari keyakinan publik
pada entitas tersebut setelah melewati interaksi latihan dalam waktu yang cukup
lama, sejak organisasi tersebut didirikan hingga saat ini. Seperti yang ditunjukkan
12
oleh Brigham dan Erdhadt (2005:518), nilai perusahaan adalah nilai sekarang dari
arus kas di masa depan dengan tingkat potongan harga sesuai dengan beban modal
normal tertimbang. Arus kas adalah pendapatan yang dapat diakses oleh pendukung
biaya untuk kegiatan organisasi dan biaya untuk spekulasi dan aktiva lancar bersih
saat ini.
1. Nilai Nominal. Nilai nominal merupakan nilai yang dicatat dalam anggaran
dasar suatu perusahaan, yang dinyatakan secara tegas dalam laporan aset
perusahaan dan lebih jauh lagi tertulis secara jelas dalam surat saham
gabungan.
2. Nilai Pasar. Nilai pasar yang juga disebut dengan skala swapping adalah
nilai yang terjadi dari interaksi saling menawar di bursa efek. Nilai ini dapat
sebuah bisnis. Nilai suatu bisnis dalam konsep nilai intrinsik bukan hanya
harga dari sekumpulan aset, tetapi juga nilai bisnis sebagai suatu entitas
13
4. Nilai Buku. Nilai buku merupakan nilai bisnis yang dihitung berdasarkan
antara total aset dan total kewajiban untuk jumlah saham yang diterbitkan.
kata lain, struktur modal mempengaruhi nilai bisnis perusahaan dan struktur modal
Teori Modigliani dan Miller (teori MM) merupakan teori struktur modal
modern yang berpendapat kalau struktur modal sudah menghubungkan atau tidak
c. Hutang yang dilakukan investor memiliki tingkat suku bunga yang sama
dengan perusahaan.
14
d. Tidak adanya informasi yang berbeda yang diterima oleh investor, sama seperti
f. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kebangkrutan misalnya, maka aset
kepada pemerintah. Dengan kata lain, itu adalah arus kas. Bunga dapat digunakan
memiliki tingkat utang tertentu, dan perlindungan pajak terhadap utang yang
berlebihan sama dengan biaya kesulitan keuangan" (hal. 81). Biaya kebangkrutan
(bankruptcy cost) atau biaya restrukturisasi dan keagenan (agency cost) melonjak
informasi simetris dan fungsi dari penggunaan hutang. Tingkat hutang yang terbaik
15
yang berhubungan dengan biaya kesulitan keuangan (cost of financial distress).
biaya kesulitan keuangan dengan pajak yang dihemat ketika menentukan posisi
struktur modal.
meningkatkan rasio utang mereka untuk memotong pajak dan mengurangi pajak
mempercayainya.
perusahaan yang menguntungkan memiliki tingkat hutang yang rendah”. Tidak ada
struktur modal yang optimal dalam teori tatanan hierarkis ini. Secara spesifik,
urutan yang dikutip oleh Smart, Megginson dan Gitman (2004, p.458459), ada
daripada external financing. Laba ditahan yang dihasilkan oleh operasi suatu entitas
sekuritas yang paling aman, hutang yang paling tidak berisiko, hutang yang paling
berisiko, obligasi konversi, saham preferen dan akhirnya sekuritas hibrida seperti
saham biasa.
16
c. Ada kebijakan dividen tertentu. Artinya, perusahaan menetapkan pembayaran
menyediakan portofolionya.
Teori pecking order tidak menentukan struktur modal target. Teori urutan
oleh kebutuhan investasi. Teori pecking order ini dapat menjelaskan mengapa
tidak mengikuti skenario hierarkis yang disebabkan oleh teori pecking order.
Menurut teori ini, bagian- bagian dari suatu bisnis tidak memiliki informasi
yang sama tentang prospek dan risiko bisnis. Beberapa bagian memiliki lebih
Menurut teori ini, ada asimetri informasi antara manajemen dan pihak luar, yang
memiliki informasi lebih lengkap tentang keadaan bisnis daripada pihak luar.
b. Signaling
sinyal yang dikirim manajer ke pasar. Jika manajemen memiliki pandangan yang
17
baik terhadap perusahaan dan karena itu ingin menilai saham, manajemen akan
memberi tahu investor. Manajer dapat menggunakan lebih banyak utang sebagai
sinyal yang lebih andal. Karena perusahaan yang berhutang dapat dikatakan sebagai
perusahaan yang percaya akan masa depan perusahaan. Investor juga harus
yang baik.
dampak ke perusahaan dalam dua cara. Yang pertama, sejalan dengan teori
keuntungan yang ada di pasar. Penelitian ini didukung oleh karya Muttakin et.al.
pejabat senior, dan pemerintah. Hubungan politik terdiri dari hubungan langsung,
yaitu hubungan antara eksekutif senior saat ini atau masa lalu, karyawan, pemegang
saham, politisi, dan aktivisme politik. Serta hubungan tidak langsung, yang artinya
atau pemegang saham utama adalah politisi, pejabat, wakil atau memiliki hubungan
18
yang baik dengan kekuatan politik atau pemerintah. Menurut Faccio (2006),
setidaknya salah satu pemegang saham utama perusahaan (langsung ataupun tidak
langsung mengendalikan suatu entitas memiliki setidaknya 10%) atau salah satu
direksi (CEO, jika ada ketua dewan, presiden dewan direksi, wakil presiden dewan
direksi, sekretaris) adalah wakil, menteri, kepala negara atau memiliki hubungan
apapun dengan politisi atau partai politik. Banyak pengusaha Indonesia yang terjun
ke dunia politik seperti Aburizal Bakrie yang memiliki bisnis dan dikenal sebagai
pengusaha yang menjadi ketua umum Partai Golkar dan memiliki perusahaan besar
PT. Visi Media Asia Tbk. Selain itu Hary Tanoesodibjo adalah pendiri partai
Perindo, beliau adalah mantan anggota Partai Nasdem dan Hanura yang memiliki
setidaknya satu perusahaan besar seperti PT.Media Nusantara Citra Tbk. Dan
Mustika Ratu Tbk. dan terdaftar sebagai anggota Partai PKPI. Namanya Mooryati
Soedibyo.
“Struktur aset atau struktur aktiva adalah keseimbangan absolut dan relatif atau
perbandingan aset lancar dan tetap, dipahami sebagai perbandingan nominal dalam
arti absolut dan sebagai persentase dalam arti relatif”.
19
Dan berdasarkan Subramanyam dan Wild (2012:271) mengartikan aktiva
sebagai :
“Sumber daya yang dikuasai oleh suatu perusahaan dengan tujuan menghasilkan
laba”.
berikut :
Fixed Asset
Asset Structure =
Total Asset
Suatu entitas yang memiliki pertumbuhan masa depan yang kuat tentu lebih
untuk operasi perusahaan. Salah satu penyebabnya adalah biaya penerbitan saham
biasa yang fluktuatif. Tentu saja, ini adalah perusahaan dengan pertumbuhan tinggi
karena lebih tinggi dari saham. Tentu saja, suku bunga menggunakan hutang yang
20
Salest – Salest-1
Growth Opportunity =
Salest-1
“Besar kecilnya suatu usaha dapat diukur dengan total aset/aset kunci dari
usaha tersebut dengan menghitung logaritma dari total aset”.
Risiko usaha adalah sebuah risiko yang dihadapi suatu entitas dalam
menggerakkan bisnisnya dan mungkin saja tidak dapat membiayai operasi (Joni &
Lina, 2010). Suatu perusahaan dianggap mampu menghadapi risiko bisnis jika
memperoleh keuntungan. Ini bervariasi dari periode ke periode (Joni & Lina, 2010).
21
& Lina, 2010). Hasil dari Wimelda dan Marlinah (2013), Joni dan Lina (2010),
risiko bisnis suatu entitas juga mengakibatkan hutang yang digunakan lebih besar
saham preferen, serta ekuitas. Tetapi pendapat Farah Margaretha (2005), struktur
dan modal.
modal adalah rasio keuangan antara modal cadangan, hutang jangka pendek dan
hutang jangka panjangnya untuk menjalankan operasi suatu entitas. Harga suatu
saham akan turun, tetapi jika pengembalian yang lebih tinggi diharapkan, harga
saham akan meningkat. Oleh sebab itu, struktur modal yang baik perlu ada
22
“Struktur modal adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka
panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang
terhadap modal sendiri”.
Menurut Suad Husnan dan Enny (2012, hal.279) menyatakan bahwa “Teori
struktur modal mencoba menjelaskan apakah perubahan komposisi pendanaan akan
mempengaruhi nilai perusahaan apabila keputusan investasi dan kebijakan deviden
dipegang konstan”.
Ada 2 rumus yang biasa digunakan dalam menghitung struktur modal, yaitu:
Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang membandingkan jumlah Hutang
terhadap ekuitas. Rasio ini sering digunakan para analis dan para investor untuk
melihat seberapa besar hutang perusahaan jika dibandingkan ekuitas yang dimiliki
oleh perusahaan atau para pemegang saham. Semakin tinggi angka DER maka
perusahaannya.
Total Liabilities
Debt to Equity Ratio =
Total Equity
Debt to Asset Ratio (DAR) adalah sebuah rasio untuk mengukur jumlah aset yang
dibiayai oleh hutang. Rasio ini juga sangat penting untuk melihat solvabilitas
23
perusahaan. Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan
mengindikasikan
Total Liabilities
Debt to Asset Ratio =
Total Asset
struktur modal dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER).
Menurut Sartono (2012), nilai suatu entitas merupakan nilai jual entitas
sebagai kelangsungan usaha, dan bagian dari nilai jual yang melebihi nilai likuidasi
Menurut Noerirawan (2012), nilai entitas adalah keadaan yang digapai suatu
entitas sebagai tanda keyakinan masyarakat pada entitas tersebut setelah beberapa
saat ini yang berasal dari free cash flow di masa depan bersama- sama dengan biaya
modal yang didiskontokan rata- rata. Arus kas bebas adalah arus kas yang
24
seluruh biaya yang dikeluarkan untuk aset lancar bersih, operasional entitas hingga
investasinya.
antara closing price dengan laba per lembar saham (earning per share). PER dapat
Q Tobin merupakan nilai pasar dari aset entitas dibagi dengan biaya
PBV merupakan hasil perbandingan antara harga saham dan nilai buku.
Nilai buku per saham dapat dihitung dengan membandingkan jumlah modal saham
biasa dengan jumlah saham yang dikeluarkan. Rasio nilai pasar/ nilai buku
didapatkan dengan membagi harga per saham dengan nilai buku per saham :
25
Berdasarkan penjelasan di atas, proxy yang digunakan untuk mengukur nilai
26
Tabel 2.2.1 Tabel Penelitian Terdahulu
27
African Journal of nilai perusahaan yang proporsional.
Business Beberapa kebijakan penting
Management Vol. implikasi muncul dari temuan.
4(12), pp. 2500-2507,
18 September, 2010
3 The Impact of Capital Struktur Modal,
Variabel independen utama Studi ini mengembangkan model Variabel yang Variabel yang
Structure Change on Perisai Pajak Utang
adalah perubahan leverage berdasarkan teori keuangan perusahaan digunakan : digunakan :
Firm Value : Some (variabel dikalikan dengan klaim saat ini yang menjelaskan pengembalian Struktur Modal, Struktur Aktiva,
Estimates. independen) keamanan senior yang saham terkait dengan pengumuman bursa Nilai Risiko Bisnis,
beredar dan perubahan emiten penawaran. Buktinya konsisten Perusahaan Koneksi Politik,
perisai pajak utang. dengan berbasis pajak teori struktur Pertumbuhan,
Nilai Perusahaan Parameter modal yang optimal, informasi tingkat Ukuran
(variabel dependen) perkiraan secara statistik utang yang positif efek, dan transfer perusahaan
signifikan dan konsisten kekayaan yang diinduksi leverage di
dalam tanda dan besaran seluruh kelas keamanan.
relatif
dengan model prediksi.
Ronald W. Masulis Secara keseluruhan, 55
The Journal of persen dari varians dalam
Finance, Vol. 38, No. stok
1 (Mar., 1983), pp. pengembalian periode
107-126 pengumuman dijelaskan.
4 A Model of Dynamic Pay performance, Penelitian ini mempelajari Model kami memberikan hubungan Variabel yang Variabel yang
Compensation and Growth, Size masalah kompensasi negatif antara sensitivitas kinerja digunakan : digunakan :
Capital Structure (Independent optimal antara pemegang pembayaran dan ukuran perusahaan, dan Pertumbuhan, Struktur Aktiva,
Variables) saham dan agen dalam interaksi antara hutang yang berlebihan Ukuran Risiko Bisnis,
model struktur modal dan masalah agensi menyebabkan Perusahaan, Koneksi Politik,
Capital Structure Leland (1994), dan perusahaan yang lebih kecil mengambil Struktur Modal Nilai Perusahaan
Zhiguo He (Dependent menemukan bahwa efek lebih sedikit leverage dibandingkan
University of Variable) debt-overhang pada insentif dengan rekan- rekan mereka yang lebih
Chicago, Booth manajerial endogen besar. Selama kesulitan keuangan, arus
28
School of Business, menurunkan leverage kas perusahaan menjadi lebih sensitif
United States optimal. terhadap guncangan kinerja yang
Journal of Financial mendasarinya karena hutang yang
Economics, Vol.100, menumpuk. Implikasi pada spread kredit
Issue 2, May 2011, dan perjanjian utang juga
Pages 351-366 dipertimbangkan.”
5 Determinants of Overall Leverage & Sampel berisi data lintas “Koefisien profitabilitas, peluang Variabel yg Variabel yg
capital structure of Longterm Leverage perusahaan dan seiring pertumbuhan, tangibilitas, dan ukuran digunakan : digunakan :
Chinese-listed (Dependent waktu, metode panel data adalah signifikan untuk leverage jangka Pertumbuhan, Ukuran
companies. Variables) digunakan. Tes spesifikasi panjang. Ini menunjukkan bahwa ketiga Struktur Aktiva, Perusahaan,
Hausman digunakan untuk model menawarkan hasil yang sangat Struktur Modal. Risiko Bisnis,
Profitability, menguji model efek tetap mirip tetapi tingkat signifikansi yang Nilai Perusahaan
growth versus model efek acak. sedikit berbeda baik dalam penaksir dan Koneksi
opportunities, asset leverage total dan jangka panjang. Politik.
structure, cost of Pengecualian signifikan adalah bahwa
financial distress, koefisien ukuran negatif dan sangat
tax shield effects signifikan dalam estimasi leverage
(Independent jangka panjang tetapi positif dalam
Variables) estimasi total leverage. Namun, dapat
dikatakan bahwa koefisien ukuran positif
untuk total rasio utang tidak signifikan
Jean J. Chen dalam model efek tetap. Oleh karena itu,
School of dapat disimpulkan bahwa perusahaan
Management, besar menggunakan lebih banyak
University of Surrey, keuangan jangka pendek dan lebih
UK, 2003 sedikit keuangan jangka panjang.”
29
6 Determinants of Debt ratio Survei dilakukan dengan Hasil penelitian menunjukkan bahwa Variabel yg Variabel yg
Capital Structure An (Dependent memakai sampel data panel profitabilitas, likuiditas, return volatilitas digunakan : digunakan :
empirical study of Variable) pada 160 entitas yang dan tangibility (struktur aset) berkorelasi Struktur Aktiva, Growth
firms in terdaftar di Bursa Efek negatif dengan rasio utang, sedangkan Struktur Modal. Opportunity,
manufacturing Profitability, Size, Karachi dari tahun 2003 ukuran perusahaan berkorelasi positif Ukuran
industry of Pakistan. Non-debt Tax hingga 2007. dengan rasio utang. Perisai pajak non- Perusahaan,
Shield, Tangibility, utang dan peluang pertumbuhan Risiko Bisnis,
Growth tampaknya tidak memiliki hubungan Nilai Perusahaan
Opportunities, yang signifikan dengan rasio utang. Hasil dan Koneksi
Nadeem Ahmed Earnings Volatility, penelitian ini sesuai dengan prediksi teori Politik.
Sheikh Liquidity kompensasi, teori tatanan hierarki, dan
Zongjun Wang (Independent teori keagenan. Prediksi ini menunjukkan
Huazhong University Variables) bahwa model struktur modal yang
of Science and berasal dari lingkungan Barat memang
Technology, 2011 membantu untuk memahami perilaku
keuangan perusahaan Pakistan
7 A study on Total Debt Ratio, Mengidentifikasi faktor Dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor Variabel yg Variabel yg
determinants of Long Term Debt penentu paling penting dari seperti profitabilitas, pertumbuhan, digunakan : digunakan :
capital structure in Ratio & Short Term struktur modal 870 tangibilitas aset, ukuran, biaya utang, Struktur Aktiva, Risiko Bisnis,
India Debt Ratio perusahaan India yang tarif pajak, dan kapasitas penyajian utang Growth Nilai Perusahaan
(Dependent terdaftar yang terdiri dari memiliki dampak signifikan pada Opportunity, dan Koneksi
Variables) perusahaan sektor swasta struktur leverage yang dipilih oleh Ukuran Politik.
dan perusahaan pemerintah perusahaan dalam konteks India. Perusahaan,
Profitability, untuk periode 2001-2010. Struktur Modal.
Growth, Assets Sepuluh variabel
Tangibility, Size, independen dan tiga
Cost of Debt, variabel dependen telah
Anshu Hando Liquidity, Financial diuji menggunakan analisis
Kapil Sharma Distress, Tax Rate, regresi.
Institute of Debt Serving
Management Studies, Capacity
30
Devi Ahilya (Independent
University, Indore, Variables)
India, 2014
8 Corporate Koneksi Politik Makalah ini bertujuan untuk Koneksi politik yang kuat di konglomerat Variabel yg Variabel yg
Governance on (variabel menjelaskan tinjauan di Indonesia menjadi indikasi buruknya digunakan : digunakan :
Conglomerates independen) pustaka dan fenomena tata kelola perusahaan. Banyak pejabat Koneksi Politik Struktur aktiva,
Pollitically Kinerja tentang hubungan antara yang aktif dan tidak aktif duduk sebagai Risiko Bisnis,
Connected konglomerat koneksi politik dan dewan komisaris pada konglomerat Pertumbuhan,
(variabel dependen) komisaris efektivitas dewan mengindikasikan adanya hubungan Ukuran, Nilai
Lela Nurlaela Wati dengan kinerja konglomerat politik dengan penguasa untuk Perusahaan,
Ina Primiana yang tercatat di Bursa Efek mendapatkan keuntungan koneksi politik Struktur Modal.
Rachmat Sudarsono Indonesia di antara berbagai fasilitas, seperti
Erie Febrian kemudahan akses pendanaan, akses yang
diperoleh pengadaan pemerintah kontrak,
International Journal memperoleh subsidi besar dan
of Business, keringanan tarif pajak, akses ke
Economics & Law perdagangan lisensi, jaminan keamanan
Vol. 10, issue 1 2016 atas investasi perusahaan dan kemudahan
lainnya. Mereka mengabaikan tata kelola
perusahaan yang baik yang diawasi oleh
dewan komisaris fungsi untuk
manajemen bertindak sebagai rent-
seeking politik. Berdasarkan studi
literatur dan fenomena, makalah ini
menghasilkan model tentang hubungan
koneksi politik dan efektivitas dewan
komisaris dengan kinerja konglomerat.
31
9 Influence of capital Profitabilitas & Populasi penelitian adalah struktur modal berpengaruh signifikan Variabel yg Variabel yg
structure, size and Nilai Perusahaan semua perusahaan terhadap profitabilitas. Ukuran digunakan : digunakan :
growth on (Variabel manufaktur yang terdaftar perusahaan secara signifikan Struktur Modal, Struktur Aktiva,
profitability and Dependen) di Bursa Efek Indonesia dari mempengaruhi profitabilitas, dan Ukuran Risiko Bisnis dan
corporate value. tahun 2010 hingga 2014. pertumbuhan perusahaan memiliki perusahaan, Koneksi Politik.
Struktur Modal, Sampel penelitian diambil pengaruh yang signifikan terhadap Pertumbuhan,
Ukuran Perusahaan, berdasarkan sampling profitabilitas. Selain itu, struktur modal Nilai
Pertumbuhan jenuh. Penelitian ini secara signifikan mempengaruhi nilai Perusahaan.
(Variabel menggunakan data perusahaan; ukuran perusahaan secara
Independen) sekunder melalui signifikan mempengaruhi nilai
Yuanita, Missy, pengumpulan data dan perusahaan. Sedangkan pertumbuhan
Budiyanto & Slamet dokumentasi. Analisis data perusahaan tidak berpengaruh signifikan
Riyadi dilakukan melalui Smart terhadap nilai perusahaan, tetapi
STIESIA Surabaya, PLS. berpengaruh signifikan terhadap
2016 profitabilitas nilai perusahaan.
10 The Effect of Capital Profitability & Penelitian ini menggunakan Struktur modal berpengaruh negatif dan Variabel yg Variabel yg
Structure, Firm Firm Value data bekas dari laporan signifikan terhadap profitabilitas dan digunakan : digunakan :
Growth (Dependent keuangan triwulanan 2007- nilai perusahaan. Pertumbuhan Struktur Modal, Struktur Aktiva,
and Dividend Policy Variables) 2011 perusahaan perusahaan berpengaruh negatif Pertumbuhan, Ukuran
on Profitability and perkebunan kelapa sawit signifikan terhadap profitabilitas dan Nilai Perusahaan,
Firm Value of the Oil Capital Structure, yang terdaftar di Bursa Efek nilai perusahaan. Kebijakan dividen Perusahaan. Risiko Bisnis dan
Palm Plantation Firm Growth, Indonesia. Menurut berpengaruh positif dan signifikan Koneksi Politik.
Companies in Dividend Policy ringkasan, data yang terhadap profitabilitas, namun pengaruh
Indonesia. (Independent memenuhi standar analitis terhadap nilai perusahaan adalah positif
Variables) berasal dari 5 dari 13 dan dapat diabaikan. Profitabilitas
perusahaan yang terdaftar di berpengaruh positif dan signifikan
Ardi Paminto Bursa Efek Indonesia. terhadap nilai perusahaan. Struktur
Djoko Setyadi modal berpengaruh negatif dan
Jhonny Sinaga signifikan terhadap nilai perusahaan
Doctoral melalui profitabilitas. Pertumbuhan
Management perusahaan berpengaruh negatif terhadap
32
Program, Faculty of nilai perusahaan melalui profitabilitas,
Economics and yang dapat diabaikan, sedangkan
Business, kebijakan dividen berpengaruh positif
Mulawarman dan signifikan terhadap nilai perusahaan
University, 2016 melalui profitabilitas.
11 Capital Structure and Firm Value Data tadinya dikumpulkan Profitabilitas, ukuran perusahaan, Variabel yg Variabel yg
Firm Value in (Dependent dari buku fakta Nigerian likuiditas dan leverage negatif secara digunakan : digunakan :
Nigerian Listed Variable) Stock Exchange (NSE). Itu signifikan terkait dengan nilai Nilai Struktur Modal,
Manufacturing analisis model probabilitas perusahaan sedangkan potensi untuk Perusahaan, Risiko Bisnis dan
Companies: anLeverage, bersyarat diperkirakan pertumbuhan, usia perusahaan, Ukuran Koneksi Politik.
Empirical Tangibility of menggunakan probit. tangibilitas berhubungan positif Perusahaan,
Investigation Using Assets, Size, Delapan variabel penjelas signifikan dengan nilai perusahaan. Hasil Pertumbuhan,
Tobin's Q Model Growth, struktur modal untuk memvalidasi prediksi teori pecking order Struktur Aktiva.
Profitability, mengukur pengaruhnya dalam hal profitabilitas dan bahwa trade-
Earning Volatility, terhadap nilai perusahaan off dalam hal tangibilitas sedangkan
Age, Liquidity (diukur dengan Tobin's Q) volatilitas laba gagal untuk
(Independent digunakan. Tujuh variabel menyesuaikan diri
Variables) secara signifikan terkait teori trade-off dan nilai perusahaan
dengan nilai perusahaan menggunakan model Q Tobin
Mahmoud Ibrahim sedangkan sisanya satu sehubungan dengan Nigeria data.
Department of variabel tidak. Mengingat temuan dan kesimpulan di
Accounting, Faculty atas, maka disarankan bahwa regulator,
of social and dewan dan manajemen perusahaan harus
Management selalu mempertimbangkan variabel di
Sciences atas sebagai dasar pengambilan
Bauchi State keputusan pembiayaan utang agar
University, Bauchi tercapai optimal struktur modal.
State, 2017
33
12 Pengaruh Struktur Struktur Modal Targetnya adalah Struktur aset dan ukuran perusahaan Variabel yg Variabel yg
Aktiva, Ukuran (Variabel perusahaan pertambangan berpengaruh positif signifikan terhadap digunakan : digunakan :
Perusahaan, Tingkat Dependen) yang terdaftar di bursa, struktur modal, sedangkan profitabilitas Struktur Modal, Nilai Perusahaan
Pertumbuhan, dengan periode pengamatan berpengaruh negatif signifikan terhadap Struktur Aktiva, dan Koneksi
Profitabilitas dan Struktur Aktiva, dari 2004 hingga 2007. struktur modal. Sedangkan dua variabel Ukuran Politik.
Risiko Bisnis Ukuran Perusahaan, Spesimen dikumpulkan lainnya tidak berpengaruh signifikan Perusahaan,
Terhadap Struktur Tingkat menggunakan metode terhadap tingkat pertumbuhan dan Resiko Bisnis,
Modal: Studi Empiris Pertumbuhan, pengambilan sampel yang struktur modal risiko usaha. Hasil Pertumbuhan.
Pada Perusahaan profitabilitas, diinginkan. Model regresi penelitian menunjukkan bahwa
Sektor Pertambangan Risiko Bisnis linier berganda profitabilitas memiliki dampak terbesar
yang Listing di Bursa (Variabel dikumpulkan dengan pada struktur modal. Lima variabel
Efek Indonesia Independent) mengumpulkan data yang independen memiliki pengaruh yang
Periode 2004-2007 digunakan dalam penelitian signifikan terhadap struktur modal pada
ini dengan metode saat yang sama, dan nilai Rsquare model
penelitian analisis. regresi disesuaikan untuk investigasi
Glenn Indrajaya sebesar 46,4%.
Herlina
Rini Setiadi
Akurat Jurnal Ilmiah
Akuntansi Nomor 06
Tahun ke-2
September-Desember
2011
13 Analisis Faktor- Nilai Perusahaan Subyek survei ini adalah Dari hasil survei : struktur modal, Variabel yg Variabel yg
Faktor Yang (Variabel perusahaan farmasi yang likuiditas, ukuran perusahaan dan digunakan : digunakan :
Mempengaruhi Nilai Dependen) terdaftar di Bursa Efek profitabilitas berpengaruh pada nilai Struktur Modal, Struktur Aktiva,
Perusahaan Pada Indonesia dari tahun 2008 perusahaan, sedangkan profitabilitas Ukuran Growth
Perusahaan Farmasi Struktur Modal, hingga 2011. Pengambilan secara parsial mempengaruhi nilai Perusahaan, Opportunity,
Di Bursa Efek Likuiditas, Ukuran sampel untuk survei ini perusahaan. Tetapi struktur modal, Nilai Risiko Bisnis dan
Indonesia Perusahaan, dan dilakukan dengan metode likuiditas, ukuran perusahaan tidak Perusahaan. Koneksi Politik.
profitabilitas Objective Sampling dengan mempengaruhi nilai dari perusahaan.
34
Robinhot Gultom (Variabel target 9-10 perusahaan.
Agustina Independen) Metode yang digunakan
Sri Widia Wijaya adalah analisis regresi linier
Jurnal Wira Ekonomi berganda.
Mikroskil,Volume 3,
Nomor 01, April 2013
14 Pengaruh Risiko Struktur Modal & Subjek penelitian ini adalah Risiko bisnis dan pertumbuhan Variabel yg Variabel yg
Bisnis Dan Nilai Perusahaan semua entitas go public perusahaan memiliki dampak yang digunakan : digunakan :
Pertumbuhan (Variabel industri yang terdaftar di berbeda baik pada struktur modal Struktur Modal, Struktur Aktiva,
Perusahaan Terhadap Dependen) Pasar Modal Indonesia dari maupun nilai perusahaan. Regresi Nilai Ukuran
Struktur Modal Dan 2008 hingga 2010. Kami pertama menunjukkan bahwa risiko Perusahaan, Perusahaan dan
Nilai Perusahaan Risiko Bisnis & menggunakan teknik bisnis berpengaruh negatif signifikan Risiko Bisnis, Koneksi Politik.
Pertumbuhan analisis jalur untuk terhadap struktur modal dan Pertumbuhan
Perusahaan mengevaluasi hubungan pertumbuhan perusahaan berpengaruh Perusahaan.
(Variabel antara variabel perusahaan positif signifikan terhadap struktur
Independen) industri nonkeuangan. modal. Regresi kedua menunjukkan
Sedangkan langsung dan bahwa risiko bisnis berpengaruh
I Made Suadnyana tidak langsung dampak dari signifikan terhadap pertumbuhan
Luh Putu Wiagustini variabel-variabel ini juga perusahaan dan pertumbuhan perusahaan
Universitas Udayana diamati. berpengaruh signifikan terhadap nilai
FORUM perusahaan. Dalam penelitian ini, kami
MANAJEMEN, juga mengkonfirmasi bahwa struktur
Volume 11, Nomor 1, modal berpengaruh positif (+) signifikan
Tahun 2013 terhadap nilai perusahaan.
15 Pengaruh Risiko Struktur Modal & Survei tersebut mencakup Risiko bisnis dan ukuran perusahaan Variabel yg Variabel yg
Bisnis Dan Ukuran Nilai Perusahaan hingga sembilan dari memiliki dampak positif yang besar pada digunakan : digunakan :
Perusahaan Pada (Variabel seluruh perusahaan farmasi struktur modal. Kedua, risiko bisnis Risiko Bisnis, Struktur Aktiva,
Struktur Modal Dan Dependen) yang terdaftar di Bursa Efek memiliki dampak negatif yang serius, Ukuran Growth
Nilai Perusahaan Indonesia (BEI). Sampel sehingga ukuran perusahaan berpengaruh Perusahaan, Opportunity dan
Pada Perusahaan Risiko Bisnis & ditentukan oleh undang- positif signifikan terhadap nilai Struktur Modal, Koneksi Politik.
Ukuran Perusahaan undang sensus, dimana perusahaan. Di sisi lain, struktur modal
35
Farmasi Di Bursa (Variabel semua populasi dijadikan berpengaruh positif terhadap nilai Nilai
Efek Indonesia. Independen) sampel. Data survei hanya perusahaan, dan pengaruhnya dapat Perusahaan.
data sekunder yang diabaikan. Ketiga, struktur modal
Ni Luh Putu diperoleh dari Bursa Efek memediasi dampak risiko bisnis terhadap
Wiagustini Indonesia dan Indonesian nilai bisnis.
Ni Putu Pertamawati Capital Markets Directory
Univ. Udayana, Univ. (ICMD) tahun 2006- 2013,
Warmadewa dan penelitian ini
Jurnal Manajemen, menggunakan metode
Strategi Bisnis dan analisis jalur.
Kewirausahaan Vol.
9, 112 No. 2, Agustus
2015
16 Pengaruh Struktur Struktur Modal Karena populasi yang Hasil pengujian menunjukkan bahwa Variabel yg Variabel yg
Aktiva, Profitabilitas (Variabel diteliti adalah perusahaan ukuran perusahaan, struktur aset, dan digunakan : digunakan :
dan Ukuran Dependen) makanan dan minuman profitabilitas perusahaan secara bersama- Struktur Aktiva, Growth
Perusahaan Terhadap yang metode pengambilan sama berpengaruh besar terhadap Ukuran Opportunity,
Struktur Modal. Ukuran Perusahaan, sampelnya adalah sampling struktur modal perusahaan restoran BEI. Perusahaan, Risiko Bisnis,
Struktur Aktiva, jenuh, maka sampel yang Struktur Modal. Nilai Perusahaan
Tatik Agustini Profitabilitas digunakan hanya 20 sampel. dan Koneksi
Budiyanto (Variabel Teknik analisis yang Politik.
STIESIA Surabaya, Independen) digunakan adalah analisis
2015 regresi berganda.
17 Pengaruh Growth Nilai Perusahaan Survei tersebut menyasar Hasil penelitian menunjukkan bahwa Variabel yg Variabel yg
Opportunity (Variabel perusahaan-perusahaan di peluang pertumbuhan dan struktur modal digunakan : digunakan :
Terhadap Nilai Dependen) bidang real estate, real memiliki pengaruh langsung dan Growth Ukuran
Perusahaan Melalui estate, dan konstruksi yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Opportunity, Perusahaan,
Struktur Modal (pada Growth terdaftar di Bursa Efek Peluang pertumbuhan memiliki dampak Struktur Modal, Risiko Bisnis,
Perusahaan Sektor Opportunity, Indonesia dari tahun 2011 tidak langsung pada nilai perusahaan Nilai Struktur Aktiva
Property, Real Estate Struktur Modal hingga 2014. Dalam survei melalui struktur modalnya. Peluang Perusahaan. dan Koneksi
& Building ini, sampel survei pertumbuhan memiliki dampak positif Politik.
36
Construction yang (Variabel ditentukan menurut pada struktur modal dan dampak negatif
Terdaftar di Bursa Independen) metodenya. Metode pada nilai perusahaan.
Efek Indonesia Tahun pengambilan sampel yang
2011-2014). disukai mencakup 37
perusahaan yang dipilih
sebagai sampel survei.
Nova Adhitya Penelitian ini termasuk
Ananda dalam jenis penelitian
I Nyoman Nugraha deskriptif dengan
AP pendekatan kuantitatif.
Univ. Mataram Metode analisis data yang
Jurnal Manajemen digunakan dalam penelitian
dan Bisnis,Vol. 4, No. ini adalah analisis partial
2 – September 2016 least squares (PLS).
18 Pengaruh Nilai Perusahaan Karena analisis teknis Hasilnya menunjukkan (i) profitabilitas Variabel yg Variabel yg
Profitabilitas, Pajak (Variabel dilakukan selama empat dan peluang pertumbuhan berpengaruh digunakan : digunakan :
Dan Growth Dependen) tahun dari 2011 hingga positif terhadap struktur modal, (ii) pajak Nilai Ukuran
Opportunity 2014, jumlah total data yang berpengaruh negatif terhadap struktur Perusahaan, Perusahaan,
Terhadap Nilai Profitabilitas, diamati adalah 160 sampel modal, dan (iii) profitabilitas dan struktur Struktur Modal, Risiko Bisnis,
Perusahaan Melalui Pajak, Growth MNC dan tambang yang peluang berpengaruh terhadap nilai Growth Struktur Aktiva
Struktur Modal Opportunity terdaftar di BEI. perusahaan. bahwa itu (v) Opportunity. dan Koneksi
Sebagai Variabel (Variabel menguntungkan. Peluang pertumbuhan Politik.
Intervening. Independen) mempengaruhi nilai perusahaan dengan
Fajar Eka Prasetyo, Struktur Modal struktur modal sebagai parameter.
Dr. Fifi Swandari, Dr. (Variabel Dependen Perusahaan multinasional dan
Dian Masita Dewi & Variabel perusahaan pertambangan di Bursa Efek
Univ. Lambung Intervening) Indonesia berusaha untuk menggunakan
Mangkurat dana eksternal dalam operasi mereka
Jurnal Wawasan untuk mendapatkan keuntungan yang
Manajemen, Vol. 5, signifikan dan mengurangi pajak yang
37
Nomor 1, Februari dibayarkan untuk meningkatkan nilai
2017 perusahaan.
19 Pengaruh Struktur Modal & Populasi menggunakan Profitabilitas berdampak besar pada Variabel yg Variabel yg
Profitabilitas, Ukuran Nilai Perusahaan sektor industri untuk struktur modal, ukuran perusahaan dan digunakan : digunakan :
Perusahaan dan (Variabel memproduksi barang- pertumbuhan aset memiliki dampak Ukuran Growth
Pertumbuhan Aset Dependen) barang konsumsi. Metode negatif kecil pada struktur modal, dan Perusahaan, Opportunity,
Terhadap Struktur pengambilan sampel yang profitabilitas memiliki dampak besar Struktur Aktiva, Risiko Bisnis dan
Modal dan Nilai Profitabilitas, digunakan adalah pada struktur modal. Jika ukuran Struktur Modal, Koneksi Politik.
Perusahaan. Ukuran Perusahaan, intensional sampling, dan perusahaan memiliki dampak positif Nilai
Pertumbuhan Aset beberapa data dari total 19 pada nilai perusahaan dan dapat Perusahaan.
(Variabel perusahaan yang diperoleh diabaikan, pertumbuhan aset, terlepas
Dewa Ayu Intan Independen) dalam sampel survei harus dari nilai perusahaan, berdampak negatif
Yoga Maha Dewi atipikal. Metode analisis dan sedikit pada nilai perusahaan, dan
Gede Mertha yang digunakan adalah variabel strukturalnya adalah perusahaan.
Sudiartha analisis linier. nilai, memiliki dampak negatif. Dampak
Universitas Udayana negatif yang signifikan terhadap struktur
Bali, 2017 modal.
20 Pengaruh Nilai Perusahaan Populasi sampel adalah Hasil penelitian menunjukkan bahwa Variabel yg Variabel yg
profitabilitas dan (Variabel perusahaan angkutan umum profitabilitas berpengaruh negatif dan digunakan : digunakan :
Likuiditas Terhadap Dependen) di Bursa Efek Indonesia dari dapat diabaikan terhadap nilai Nilai Struktur Aktiva,
Nilai Perusahaan tahun 2011 sampai dengan perusahaan, sedangkan likuiditas Perusahaan, Ukuran
dengan Struktur Profitabilitas, tahun 2015. Penentuan keuangan berpengaruh negatif dan dapat Struktur Modal. Perusahaan,
Modal sebagai Likuiditas (Variabel sampel dengan metode diabaikan terhadap nilai perusahaan dan Growth
Variabel Intervening. Independen) sampling yang diinginkan. struktur modal, sedangkan profitabilitas Opportunity,
berpengaruh positif dan signifikan Risiko Bisnis dan
Struktur Modal terhadap nilai perusahaan. Struktur Koneksi Politik.
(Variabel Dependen modal dan likuiditas berpengaruh positif
& Variabel signifikan terhadap nilai perusahaan.
Intervening) Pengaruh terhadap struktur modal dapat
diabaikan, dan dampak langsung pada
profitabilitas nilai perusahaan dapat
38
diabaikan jika dampak pada nilai
perusahaan dan likuiditas dapat
diabaikan jika hanya sebagian kecil yang
dimediasi oleh struktur modal. Dampak
Ilham Thaib langsung pada nilai perusahaan dapat
Acong Dewantoro diabaikan, dan jika dimediasi oleh
IKPIA Perbanas struktur modal, dampak pada nilai
Jakarta, 2017 perusahaan dapat diabaikan.
21 Analisis Pengaruh Nilai Perusahaan Populasi penelitian ini Peluang pertumbuhan dan ukuran Variabel yg Variabel yg
Kinerja Keuangan, (Variabel adalah perusahaan makanan perusahaan berpengaruh positif dan digunakan : digunakan :
Growth Opportunity Dependen) dan minuman yang terdaftar signifikan terhadap nilai perusahaan. Ukuran Risiko Bisnis,
Dan Ukuran di Bursa Efek Indonesia Profitabilitas dan struktur modal Perusahaan, Struktur Aktiva
Perusahaan Terhadap Likuiditas, antara tahun 2012 sampai berpengaruh negatif terhadap nilai Struktur Modal, dan Koneksi
Struktur Modal Dan Profitabilitas, dengan tahun 2016. Metode perusahaan dan berpengaruh signifikan. Nilai Politik.
Nilai Perusahaan. Growth pengambilan sampel Likuiditas memiliki dampak positif dan Perusahaan,
Opportunity, dimaksudkan sampling kecil terhadap nilai perusahaan. Growth
Ukuran Perusahaan untuk 9 perusahaan. Likuiditas dan profitabilitas penting bagi Opportunity.
dan Struktur Modal Menganalisis data struktur modal dan memiliki dampak
(Variabel menggunakan SmartPLS. negatif. Peluang pertumbuhan dan
Irrofatun Kusna, Erna Independen) ukuran perusahaan berpengaruh positif
Setijani terhadap struktur modal, namun tidak
Univ. Merdeka signifikan. Struktur modal merupakan
Malang variabel perantara untuk nilai likuiditas
Jurnal Manajemen & dan profitabilitas perusahaan, tetapi tidak
Kewirausahaan, Vol. mengarah pada peluang pertumbuhan
6, No. 1, 2018 : 93- dan nilai perusahaan dari ukuran
102 perusahaan
39
22 Pengaruh Struktur Modal Survei dilakukan pada Hasil analisis ditemukan bahwa ekspansi Variabel yg Variabel yg
Profitabilitas, Ukuran (Variabel perusahaan real estate dan ukuran perusahaan, struktur modal, digunakan : digunakan :Nilai
Perusahaan, Struktur Dependen) real estate yang terdaftar di struktur aset, dan likuiditas, struktur Struktur Asset Perusahaan,
Asset, Risiko Bisnis Bursa Efek Indonesia (BEI) modal, struktur aset, dan likuiditas dan Struktur Ukuran
dan Likuiditas pada Profitabilitas, dari tahun 2013 sampai berpengaruh negatif terhadap struktur Modal. Perusahaan,
Struktur Modal. Ukuran Perusahaan, dengan tahun 2015, dan modal. Dampak negatif. Konstruksi. Growth
Struktur Asset, sampel diambil dari 27 dari Profitabilitas dan risiko bisnis tidak Opportunity,
Risiko Bisnis, total populasi 48 mempengaruhi struktur modal. Risiko Bisnis dan
Likuiditas (Variabel perusahaan. Sampel untuk Koneksi Politik.
Independen) penelitian ini ditentukan
dengan sengaja.
Pengambilan sampel
Ni Putu Nita Septiani menggunakan observasi
I Gusti Ngurah Agung non partisipatif. Analisis
Suaryana regresi linier berganda
Univ. Udayana, Bali, adalah metode analisis data
2018 yang digunakan.
40
23 Pengaruh Struktur Nilai Perusahaan Penelitian ini tergolong Perhitungan yang diperoleh dengan Variabel yg Variabel yg
Modal Dan Growth (Variabel penelitian pengujian analisis model regresi linier berganda digunakan : digunakan :
Opportunity Dependen) hipotesis. Variabel yang menunjukkan bahwa struktur modal dan Struktur Modal, Struktur Aktiva,
Terhadap Nilai digunakan dalam penelitian peluang pertumbuhan memiliki pengaruh Growth Ukuran
Perusahaan. Growth ini adalah nilai perusahaan positif yang signifikan terhadap nilai Opportunity, Perusahaan,
Opportunity, (variabel terkait), struktur perusahaan pada waktu yang sama atau Nilai Risiko Bisnis dan
Struktur Modal modal dan peluang pada waktu yang sama. Hal ini Perusahaan. Koneksi Politik.
(Variabel pertumbuhan (variabel mendukung nilai hitung sebesar 4,645
Independen) independen). Data yang dan tingkat signifikansi 0,011 lebih kecil
digunakan dalam penelitian dari 0,0005. Artinya nilai akun lebih
ini adalah data kuantitatif, besar dari nilai akun. Artinya, 4,645 >
yaitu data numerik yang 3,058. Struktur modal tidak penting
dianalisis dan dihitung untuk memiliki dampak positif parsial
dengan klasifikasi untuk pada nilai perusahaan. Hal ini didukung
memastikan hasil yang oleh nilai hitung 0,273 pada tingkat
akurat. Analisis regresi signifikansi 0,785 daripada 0,05. Artinya
linier berganda adalah nilai thitung lebih kecil dari nilai ttabel.
metode analisis data yang Artinya 0,273 < 1976. Peluang
Burhanuddin, Dicky digunakan. pertumbuhan parsial berpengaruh negatif
Yusuf signifikan terhadap nilai perusahaan,
Univ. yang didukung oleh tingkat signifikansi
Muhamamdiyah Palu 0,003 yang lebih kecil dari 0,05, dan nilai
Burhanuddin, [Vol 6, hitung sebesar 3,033. Ini memiliki nilai
No 1, 2019] thitung 3,033 < 1994
24 Pengaruh Struktur Nilai Perusahaan Dari total sampel selama 7 Dalam arti, struktur modal berdampak Variabel yg Variabel yg
Modal, Ukuran (Variabel tahun diperoleh 182 positif pada nilai perusahaan, ukuran digunakan : digunakan :
Perusahaan, Dependen) observasi, metode survei perusahaan berdampak negatif pada nilai Struktur Modal, Struktur Aktiva,
Pertumbuhan yang digunakan adalah perusahaan, dan pertumbuhan Ukuran Risiko Bisnis dan
Perusahaan, Dan Struktur Modal, deskriptif validasi, dan perusahaan berdampak positif pada nilai Perusahaan, Koneksi Politik.
Profitabilitas Ukuran Perusahaan, metode analisis datanya komersial dan biaya. Pertumbuhan
Terhadap Nilai Pertumbuhan adalah analisis data panel Perusahaan,
41
Perusahaan. Perusahaan, Nilai
(Studi Empiris Pada Profitabilitas Perusahaan.
Perusahaan Sektor (Variabel
Pertambangan Yang Independen)
Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Tahun
2011-2017).
Zahra Ramdhonah,
Ikin Solikin, Maya
Sari
Univ. Pend.
Indonesia, Bandung
JURNAL RISET
AKUNTANSI DAN
KEUANGAN, 7 (1),
2019, 67-82
25 Capital Structure and Struktur Modal, Sampel penelitian ini adalah Berdasarkan hasil analisis disimpulkan Variabel yang Variabel yang
Firm Size on Firm Ukuran Perusahaan, perusahaan sektor bahwa struktur modal berpengaruh digunakan : digunakan :
Value Moderated by (variabel pertambangan yang positif signifikan terhadap nilai Struktur Modal, Risiko Bisnis,
Profitability. independen) terdaftar di BEI. Penelitian perusahaan sedangkan ukuran Ukuran Growth, Struktur
ini menggunakan metode perusahaan berpengaruh negatif Perusahaan, Aktiva, Koneksi
Nilai observasi non partisipan signifikan terhadap nilai perusahaan. Nilai Politik.
Perusahaa(variabel dengan teknik analisis jalur. Profitabilitas tidak berpengaruh Perusahaan.
Hirdinis M. dependen) Metode analisis data yang signifikan terhadap nilai perusahaan,
International Journal digunakan adalah regresi sedangkan ukuran perusahaan
of Economics and Profitabilitas linier berganda dengan alat berpengaruh positif signifikan terhadap
Business (variabel moderasi) analisis data menggunakan profitabilitas.
Administration, SPSS 22. Namun profitabilitas tidak mampu
volume VII, Issue 1, memediasi pengaruh struktur modal dan
2019, pp 174-191
42
ukuran perusahaan terhadap nilai
perusahaan.
26 Political Connection, Koneksi Politik Sampel dari makalah ini Ditemukan bahwa Family dan state Variabel yang Variabel yang
Blockholder (variabel adalah seluruh 66 blockholder berpengaruh positif dan digunakan : digunakan :
Ownership and independen) konglomerat yang terdaftar signifikan terhadap nilai perusahaan pada Koneksi politik, Struktur Aktiva,
Performance. di Bursa Efek Indonesia dari semua cut off (10%-50%), koneksi politik nilai perusahaan Risiko Bisnis,
tahun 2006 hingga 2014. dalam keluarga, negara, dan blockholder Pertumbuhan,
Nilai Perusahaan Data panel regresi dengan publik berpengaruh positif signifikan Ukuran, Struktur
(variabel dependen) General Least Square terhadap nilai perusahaan. Hasil tulisan Modal.
digunakan untuk analisis ini menunjukkan bahwa struktur
ini. kepemilikan perusahaan memiliki andil
Lela Nurlaela Wati dalam menentukan hubungan politik
Hj. Ina Primiana dalam konglomerat. Konsentrasi
Kashan Pirzada kepemilikan pada perusahaan dan
Rachmat Sudarsono keluarga sebagai pengendali
Entrepreneurship and konglomerat tertinggi di Indonesia serta
sustainability issues keterlibatan mereka dalam politik
2019 Vol. 7 menyiratkan bahwa Indonesia telah jatuh
ISSN 2345-0282 ke negara oligarki, di mana aturan
http://doi.org/10.9770 dipegang oleh sekelompok elit politik
/jesi.2019.7.1(5) kaya.
27 Profitability &
Profitabilitas, Populasi dalam penelitian Profitabilitas berpengaruh positif dan Variabel yang Variabel yang
Liquidity on Firm Likuiditas (variabel ini adalah perusahaan sub signifikan terhadap struktur modal, digunakan : digunakan :
Value & Capital independen) sektor konstruksi dan Likuiditas berpengaruh negatif dan Struktur Modal, Risiko Bisnis,
Structure as bangunan yang terdaftar di signifikan terhadap struktur modal, Nilai Growth, Struktur
Intervening Variable
Struktur Modal, Bursa Efek Indonesia dan struktur modal berpengaruh positif dan Perusahaan Aktiva, Koneksi
Nilai Perusahaan memiliki laporan keuangan signifikan terhadap nilai perusahaan, Politik, Ukuran
(variabel dependen) lengkap periode 2013-2017. profitabilitas berpengaruh positif dan Perusahaan
Ida Ayu Gede Dika Penelitian ini menggunakan signifikan terhadap nilai perusahaan,
Martami Sari sampel dengan metode likuiditas berpengaruh negatif dan
43
Ida Bagus Panji sensus. Teknik analisis data signifikan berpengaruh tidak signifikan
Sedana yang digunakan adalah terhadap nilai perusahaan dan struktur
analisis jalur. modal mampu memediasi pengaruh
International profitabilitas dan likuiditas terhadap nilai
Research Journal of perusahaan.
Management, IT &
Social Sciences
Vol. 7 No. 1, January
2020, pages: 116-127
ISSN: 2395-7492
44
2.3 Kerangka Berpikir
(2006), setidaknya salah satu pemegang saham utama perusahaan (secara langsung
saham), atau salah satu manajer utama( CEO/ direktur , Presiden, Dedicated Senior,
menteri, kepala negara, atau memiliki hubungan dengan partai atau negara.
bahwa terdapat pengaruh signifikan antara koneksi politik dengan struktur modal.
Karena akses yang luas untuk pinjaman politisi dan nota pinjaman melalui koneksi
itu sendiri adalah membutuhkan aset yang besar, profitabilitas yang tinggi dan
hutang.
45
2.3.2 Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal
semakin besar pula struktur modalnya. Artinya, perusahaan memiliki banyak aset
tetap yang dapat digunakan sebagai jaminan. Menurut Devi et.al (2017), hutang,
properti, pabrik dan peralatan, atau properti, pabrik dan peralatan yang dimiliki oleh
perusahaan dapat dijadikan sebagai jaminan bagi pemberi pinjaman luar. Mai dalam
Prasetyo (2015) menyatakan salah satu bagian penting dari struktur modal
perusahaan adalah struktur aset. Jika suatu bisnis mengalami kesulitan keuangan
untuk melunasi hutang, aset berwujud atau tetap yang dimilikinya dapat berfungsi
terhadap struktur modal. Artinya, semakin banyak aset yang dimiliki perusahaan,
semakin banyak pula agunan yang dapat diambil untuk memperoleh modal berupa
utang dari pihak ketiga (Sansoethan dan Suryono, 2016). Semakin besar struktur
aset suatu bisnis, semakin besar kemungkinan untuk meningkatkan struktur modal
bisnis yang timbul dari kewajibannya. Banyak penelitian telah dilakukan untuk
mempelajari struktur aset seperti misalnya struktur modal yang diteliti oleh
Akinyomi dan Olagunju (2013), Ichwan (2015) yang menyatakan jika struktur
parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Weston dan
Copeland (2010:175) berpendapat jika suatu perusahaan memiliki aset tetap dalam
jumlah besar, maka perusahaan menggunakan hutang jangka panjang dalam jumlah
46
besar sehingga aset tersebut dapat digunakan untuk melunasi klaimnya. Harta
struktur modal.
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi struktur modalnya. Jika suatu
tujuan tersebut adalah besarnya atau jumlah aset yang dimiliki oleh usaha tersebut.
Besarnya growth sebuah perusahaan, akan berpengaruh terhadap jumlah dana yang
industri. Perusahaan yang tumbuh dengan mantap lebih aman, memiliki lebih
banyak hutang, dan menanggung biaya tetap yang lebih tinggi daripada perusahaan
tinggi maka leverage lebih berat begitu pula sebaliknya (Fahmi, 2014).
47
Sesuai penjelasan diatas, hipotesis yang diajukan adalah :
sinyal positif bagi kreditur sehingga akan diikuti dengan peningkatan. Skala
penambahan pinjaman karena tingkat kepercayaan dari pihak ketiga yang lebih
tinggi. Hal tersebut akan memudahkan perusahaan dalam meminjam hutang dari
struktur modal perusahaan meningkat (Sawitri & Lestari, 2015). Pendapat yang
sinyal negatif kepada kreditur yang dikarenakan dengan ukuran perusahaan yang
kecil maka tingkat risiko yang dimiliki oleh perusahaan akan lebih tinggi juga
sehingga kemungkinan bagi perusahaan tersebut untuk kredit macet atau gagal
bayar menjadi besar, sehingga perusahaan tersebut akan menjadi lebih sukar dalam
meminjam utang. Jika terjadi hal demikian, maka akan menyebabkan komposisi
48
2.3.5 Pengaruh Risiko Bisnis terhadap Struktur Modal
risiko bisnis merupakan sesuatu yang belum jelas tentang pengembalian aset di
masa depan yang diharapkan. Jika permintaan produk stabil, input dan harga produk
relatif stabil (tidak ada fluktuasi mendadak) dan harga produk dapat segera
berada pada risiko bisnis. Dalam kondisi lain yang sama, semakin rendah risiko
bisnis suatu perusahaan, semakin tinggi risiko utang yang optimal. Setiap
perusahaan tentunya akan menghadapi risiko dalam perjalanan bisnisnya, baik itu
risiko finansial maupun risiko nonfinansial. Risiko bisnis adalah sesuatu yang
operasi. Dikarenakan risiko bisnis melibatkan struktur modal, maka akan ada
Penelitian ini dilakukan oleh Anwar et al. (2015) dan Husent (2014) yang
menunjukkan jika risiko bisnis berdampak negatif signifikan pada struktur modal.
Penelitian tersebut bertentangan dengan hasil penelitian dari Bhwa (2015) dan
Lestari (2015) yang mengindikasikan jika risiko bisnis memiliki dampak positif
Risiko bisnis memiliki dampak negatif yang kuat pada struktur modal.
Artinya, ketika risiko bisnis meningkat, demikian juga struktur modal, dan
sebaliknya. Suatu entitas dengan tingkat risiko usaha yang tinggi seringkali sangat
tidak efisien dalam menggunakan hutang yang tinggi. Mengingat riwayat risiko
bisnis perusahaan yang tinggi, investor juga dapat menolak untuk menginvestasikan
49
modal dalam jumlah besar dalam bisnis mereka dan mengganggu proses
penyelesaian utang.
Struktur Modal.
dengan aset yang cukup dan perusahaan dengan proporsi aset tetap jangka panjang
yang tinggi tentu menggunakan lebih banyak hutang dikarenakan mereka dapat
menggunakan aset tetap yang ada sebagai jaminan atas hutang mereka dan tentunya
struktur modal. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Mustafa (2011), Devi dan Lim (2012), Mulyo (2013), Widyaningrum (2015),
Agustini dan Budi (2015) mendapatkan hasil yang sama terkait hubungan struktur
Sedangkan hasil berbeda di temukan oleh Sheikh dan Wang (2011), dimana
terdapat pengaruh negatif dari struktur aktiva pada struktur modal untuk perusahaan
manufaktur di Pakistan. Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Septiani dan Suaryana (2018), dimana struktur aktiva berpengaruh negatif terhadap
50
struktur modal. Karena peningkatan struktur aktiva akan mengecilkan struktur
modal.
Struktur Modal.
akan pendanaan eksternal (Song, 2005). Menurut hipotesis teori pecking order yang
peluang untuk tumbuh, semakin besar asimetri modal, informasi yang dibuat.
maka semakin tinggi pula proporsi penggunaan utang yang digunakan perusahaan.
Penelitian ini didukung oleh Ananda dan Nugraha (2016), yang menunjukkan hasil
Struktur Modal.
semakin besar bisnis, semakin banyak modal yang perlu di investasikan. Semakin
51
besar bisnis, semakin besar kemungkinan untuk menggunakan modal dari luar,
karena perusahaan yang lebih besar membutuhkan lebih banyak uang untuk tetap
Hasil penelitian ini didukung Sheikh dan Wang (2011), Mustafa (2011),
Tetapi hasil penelitian berbeda dengan yang diperoleh Agustini dan Budi
Struktur Modal.
Risiko bisnis merupakan suatu hal yang belum pasti yang dihadapi suatu
bisnis yang ditimbulkan oleh bisnis tersebut. Perusahaan berisiko tinggi sering ragu
untuk memberikan kredit kepada kreditur karena ukurannya yang besar. Akibatnya,
52
Penelitian ini didukung oleh Alnajjar (2015) yang memperoleh korelasi
negatif antara risiko bisnis dengan utangnya. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian Saidi (2004), Joni dan Lina (2010), Seftianne dan Handayani (2011) dan
politik literatur. Ada bukti kuat bahwa Soeharto berusaha melindungi perusahaan
(2001) menunjukkan bahwa pada akhir pemerintahan Soeharto dan berita yang
Indonesia, dan entitas dekat Soeharto mengalami pengembalian yang tidak sesuai.
Demikian juga kinerja entitas yang erat terhubung dengan Soeharto mengalami
banyak peneliti. Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Goldman, Rocholl
dan So (2006) yang dalam penelitiannya menyatakan jika nilai suatu entitas
dipengaruhi oleh entitas yang terkoneksi politik, sedangkan perusahaan yang tidak
53
memaksimumkan nilai entitas tersebut. Hasil penelitian Patriarini (2020)
terhadap nilai entitas. Suatu entitas yang terkoneksi politik dapat meningkatkan
nilai perusahaan dengan komite dan dewan yang terkait secara politik, karena
menaikkan nilai entitas tersebut. Selain itu, penelitian di Indonesia terkait political
Struktur aset adalah perbandingan antara aset tetap dan total aset yang
menentukan jumlah dana untuk setiap komponen aset. Semakin besar struktur aset
Kreditur lebih tertarik pada perusahaan besar daripada UKM, karena mereka
54
Penelitian tentang struktur aset yang dilakukan oleh Setiadharma (2017)
menyatakan bahwa ada pengaruh langsung struktur aset ke nilai perusahaan. Begitu
bahwa tidak ada pengaruh langsung struktur aset ke nilai perusahaan. Begitu juga
hasil penelitian Nurhayadi (2020) menunjukkan secara parsial jika struktur modal
menggunakan modal sendiri. Dengan kata lain, tidak semua perusahaan investasi
pemilik bisnis dibuat lebih besar di masa depan. Jika hal ini terjadi, diharapkan akan
memberikan dampak yang positif kepada nilai sauatu entitas. Menurut Agustina
(2014), growth opportunity memiliki dampak positif pada nilai perusahaan. Ini
55
Penelitian sebelumnya berseberangan dengan hasil yang didapatkan
usahanya, dan usaha tersebut diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu usaha kecil
bisnis dalam berbagai cara, termasuk total aset, ukuran log size, pendapatan dan
nilai pasar. Ukuran perusahaan direpresentasikan dalam total aset atau total
penjualan bersih, dan mempengaruhi nilai perusahaan. Semakin tinggi aset dan total
pendapatan bisnis, semakin besar bisnis, semakin tinggi aset, semakin besar modal
semakin banyak uang tunai yang akan di miliki oleh perusahaan tersebut.
memiliki dampak positif terhadap nilai perusahaan. Hasil yang sama juga diperoleh
dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Novari et al. (2016) yang mengungkapkan
Hasil yang berbeda didapatkan oleh Eka (2017) yang menemukan hasil
ukuran perusahaan tidak memiliki dampak pada nilai entitas. Begitu juga hasil
56
penelitian Pamungkas, et al (2020) mengungkapkan bahwa hasil dari ukuran
Brigham dan Houston (2011) dalam Dinayu, et al (2020) menjelaskan risiko bisnis
sebagai sesuatu yang belum pasti yang melekat dalam perkiraan pendapatan dari
menggunakan hutang.
perusahaan. Hasil riset ini mendukung hasil dari penelitian Ginting, et al (2020)
terhadap nilai perusahaan. Studi Dinayu, et al (2020) memberi hasil senada bahwa
57
2.3.15 Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan.
tradisional tentang struktur modal, dengan alasan bahwa struktur modal tidak
berpengaruh pada nilai perusahaan. Kemudian, pada awal 1960-an, Modigliani dan
perusahaan tanpa hutang lebih besar daripada nilai perusahaan tanpa hutang.
Trade-off theory menjelaskan bahwa jika letak struktur modal tidak optimal,
penambahan utang akan menambah nilai usaha. Struktur permodalan yang optimal
yang dilakukan oleh Dewi dan Wirajaya, (2013) serta penelitian Thaib dan
Dewantoro (2017) dimana terdapat pengaruh negatif antara struktur modal terhadap
nilai perusahaan.
(2015), Widowati( 2016), Dewi dan Wirajaya (2013), Indra (2012), Sari (2014),
Manu (2014) Arif (2015), Rina (2012), Burhanuddin dan Yusuf, (2019) yang
mengungkapkan jika struktur modal memiliki pengaruh positif pada nilai suatu
entitas.
58
2.3.16 Koneksi Politik Memoderasi Pengaruh Struktur Aktiva terhadap
Nilai Perusahaan.
Hasil survei Dewi dan Sudiartha (2017) menunjukkan bahwa struktur aset
industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012
hingga 2014. Hasil penelitian ini sesuai dengan yang diperoleh Wijaya dan Utama
pemegang sahamnya.
Nilai Perusahaan.
profitabilitas masa depan dan pertumbuhan masa depan, mereka dinyatakan dengan
dengan penelitian Ananda dan Nugraha (2016), yang menunjukkan hasil bahwa
59
Ramdhonah, dkk (2019) juga menunjukkan bahwa ada pengaruh positif growth
Nilai Perusahaan.
tersebut berkomitmen kuat untuk terus meningkatkan kinerjanya. Oleh karena itu,
pasar percaya akan menguntungkan perusahaan dan bersedia membayar lebih untuk
saham perusahaan.
Hasil penelitian Dewi dan Wirajaya (2013) dan didukung oleh Dewi dan
dan dapat diabaikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini didukung oleh
Prasetia, dkk (2014), Rudangga & Sudiarta (2016), Ramdhonah, dkk (2019) yang
60
2.3.19 Koneksi Politik Memoderasi Pengaruh Risiko Bisnis terhadap Nilai
Perusahaan.
entitas. Brigham dan Houston (2011) mengatakan bahwa semakin rendah risiko
bisnis, semakin tinggi nilainya. Sartono (2012) juga menyebutkan risiko bisnis dari
salah satu variabel yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, tetapi dengan
(2013) diperoleh pengaruh risiko bisnis terhadap nilai perusahaan adalah signifikan.
Dampak signifikan risiko bisnis terhadap nilai bisnis berarti bahwa perubahan
risiko bisnis dapat menyebabkan perubahan nilai bisnis yang signifikan dan
bisnis dan nilai perusahaan adalah negatif, dan semakin tinggi tingkat risiko bisnis,
semakin rendah nilai bisnis. Sebaliknya, semakin tinggi risiko bisnis, semakin
internal berasal dari laba ditahan dan dana eksternal berasal dari utang dan ekuitas
dari penerbitan saham. Struktur modal dapat mempengaruhi nilai suatu saham.
61
melalui biaya modal. Ketika perusahaan yang terhubung secara politik
menggunakan hutang jangka panjang untuk membiayai aset mereka, mereka dapat
dengan Trade Off Theory yang menyatakan bisnis bisa mendapatkan keuntungan
dari hutang mereka selama keuntungan mereka (penghematan pajak dan biaya
Sesuai dengan Signaling Theory yang menyatakan bahwa ketika bisnis yang
persepsi investor tentang bisnis yang menggunakan hutang adalah bahwa bisnis
melihatnya sebagai sinyal positif yang penting karena masuk akal. Prasetyo dkk.
62
2.4 Paradigma Penelitian
63
H2b : Koneksi Politik memoderasi pengaruh Growth Opportunity terhadap
Struktur Modal.
H2c : Koneksi Politik Memoderasi Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
Struktur Modal.
H2d : Koneksi Politik Memoderasi Pengaruh Risiko Bisnis terhadap
Struktur Modal.
H3a : Koneksi Politik berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan.
H3b : Struktur Aktiva berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
H3c : Growth Opportunity berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
H3d : Ukuran Perusahaan berpengaruh psoitif terhadap nilai perusahaan
H3e : Risiko Bisnis berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
H3f : Struktur Modal berpengaruh negatif terhadap Nilai Perusahaan.
H4a : Koneksi Politik Memoderasi Pengaruh Struktur Aktiva terhadap
Nilai Perusahaan.
H4b : Koneksi Politik Memoderasi Pengaruh Growth Opportunity terhadap
Nilai Perusahaan.
H4c : Koneksi Politik Memoderasi Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
Nilai Perusahaan.
H4d : Koneksi Politik Memoderasi Pengaruh Risiko Bisnis terhadap Nilai
Perusahaan.
H4e : Koneksi Politik Memoderasi Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai
Perusahaan
64
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
panel. Pengujian ini memiliki tujuan untuk memperoleh hasil dari pengaruh empat
variabel bebas yang terdiri dari Struktur Aktiva (X1), Growth Opportunity (X2),
Ukuran Perusahaan (X3), Risiko Bisnis (X4) terhadap dua variabel terikat yang
terdiri dari Struktur Modal (Y1) dan Nilai Perusahaan (Y2) dengan menggunakan
diperlukan oleh peneliti dan data apa yang bisa diperhitungkan. Data dikumpulkan
bentuk keputusan peneliti untuk memperoleh informasi tentang suatu variabel dan
menarik kesimpulan. Variabel dalam penelitian ini adalah dua variabel terikat,
Y1 = Struktur Modal
Y2 = Nilai Perusahaan
65
b. Variabel bebas diwakili oleh X, yaitu “Variabel mempengaruhi variabel lain”.
X1 = Struktur Modal
X2 = Growth Opportunity
X3 = Ukuran Perusahaan
X4 = Risiko Bisnis
Z1 = Koneksi Politik
66
3.1.1 Operasional Variabel
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
Penentuan berapa besarnya alokasi
untuk masing-masing komponen Fixed Asset
Struktur Aktiva
aktiva, baik aktiva lancar maupun Structure Asset = Total Asset X 100% Rasio
(X1)
aktiva tetap.
67
3.2 Metode Desain
Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur pada Bursa Efek
Model Common Effect atau Pooled Least Square Model adalah estimator
68
Dimana i = 1,2………..n
t = 1,2,……….n
dalam bentuk :
Dimana i = 1,2………..n
t = 1,2,…….…t
D = dummy
gradien konstan dan koefisien dengan varians yang berbeda antara individu dan dari
Generalized Least Square (GLS) sebagai estimatornya. Hal tersebut karena dapat
meningkatkan efisiensi dari least square. Bentuk umum dari random effect adalah:
Dimana :
69
3.2.3 Pengujian Hipotesis
didasarkan pada nilai variabel X, serta taksiran perubahan variabel Y untuk setiap
Dimana :
SM = Struktur Modal
NP = Nilai Perusahaan
(SA,Growth,Risiko,Ukuran,Pol = 0)
70
ß1,2,…… = Koefisien regresi berganda antara variabel bebas X1 terhadap
SA = Struktur Aktiva
71
BAB IV
data tentang variabel- variabel yang digunakan. Nilai terukur yang digunakan
nilai perusahaan, dan koneksi politik. Jumlah perusahaan dari tahun 2014
sampai dengan 2019. Karena ada 65 perusahaan sampel di BEI pada tahun
dan deskripsi variabel perusahaan yang tidak terkoneksi politik, yang hasilnya
72
Tabel 4.1.1 Deskripsi Seluruh Perusahaan
Struktur Aktiva 0,11 0,71 0,36 0,14 0,001 0,80 0,36 0,18
Firm Size 11,13 13,68 12,25 0,58 11,13 13,68 12,25 0,58
Risiko Bisnis 0,004 0,71 0,14 0,13 -0,13 0,41 0,10 0,07
Struktur Modal 0,14 5,40 0,90 0,72 0,07 7,99 0,89 1,05
Nilai Perusahaan 0,25 12,96 2,07 2,28 0,22 7,78 1,40 1,15
73
a. Struktur Aktiva
Nilai rata- rata struktur aktiva pada entitas yang memiliki koneksi politik
tidak berbeda dengan perusahaan tidak terkoneksi politik (0,36). Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa adanya koneksi politik atau tidak, setiap perusahaan memiliki
koneksi politik dikarenakan koneksi politik merupakan salah satu faktor untuk
mendapatkan kinerja finansial yang baik karena politik adalah salah satu penentu
utama dari lingkungan kelembagaan suatu negara dan banyak perusahaan memiliki
koneksi politik (Faccio, 2006). Menurut Cao, dkk (2013) bahwa perusahaan yang
memiliki koneksi politik maka akan lebih mudah dalam memilih pendanaan hutang.
Perusahaan yang tidak terkoneksi politik memiliki akses hutang yang lebih sensitif
patronase politik terhadap struktur permodalan (Kamaludin, 2010). Duan dan Chik
(2012) dan Li, Meng, Wang dan Zhou (2008) mengemukakan bahwa ada hubungan
tidak langsung antara patronase politik dan struktur modal. Hubungan politik sering
b. Growth Opportunity
Nilai rata- rata Growth Opportunity pada entitas yang memiliki koneksi
politik lebih kecil jika disandingkan dengan entitas yang tidak memiliki koneksi
politik (0,08 < 0,11). Hasil ini merepresentasikan bahwa entitas yang terkoneksi
74
politik cenderung akan memilih menggunakan utang daripada modal sendiri. Utang
menjadi pilihan termudah perusahaan karena dukungan pihak luar baik dari
memiliki hubungan politik yang erat dengan pemerintah dan politisi karena
Hal ini mendukung studi yang dilakukan Muttakin et.al. (2015) yang
c. Ukuran Perusahaan
dibandingkan perusahaan tidak terkoneksi politik (12,79 > 12,23). Hasil ini
menunjukkan bahwa hubungan politik dapat menumbuhkan bisnis suatu entitas jika
memutuskan rantai ekonomi yang tidak adil dengan mengorbankan pesaing dan
konsumen. Namun, jika mayoritas nilai suatu entitas dihabiskan oleh politisi dan
manajemen, maka pemegang saham hanya menerima sebagian kecil nilai yang
tersisa.
d. Risiko Bisnis
Nilai rata- rata risiko bisnis entitas yang terkoneksi politik lebih tinggi jika
disandingkan dengan entitas yang tidak terkoneksi politik (0,14 > 0,10). Hasil ini
75
keuangan yang lebih baik dibandingkan entitas yang tidak mempunyai koneksi
politik (Jaffar & Shukor, 2016). Perusahaan dengan koneksi politik mendapatkan
hak istimewa, seperti mencegah mereka dari kompetisi, mempersulit industri lain
untuk masuk, dan mendapatkan kemudahan dalam akses sumber daya. Disisi lain,
dengan adanya koneksi politik bisa menjadi beban bagi perusahaan, karena
menyebabkan perusahaan lebih rentan terhadap isu-isu politik (Sutopo dkk., 2017).
Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu keberhasilan suatu perusahaan tidak dapat
e. Struktur Modal
dibandingkan perusahaan tidak terkoneksi politik (0,92 < 1,00). Hasil ini
Mishra, & Saffar, 2012). Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki
lebih mudah dalam memperoleh pinjaman (Harjan, Teng, Shah, & Mohammed,
2019). Perusahaan yang terkoneksi politik lebih sering diawasi oleh pihak luar
sehingga return yang diminta kreditur menjadi lebih rendah (Juniarti & Sentosa,
kinerja perusahaan pun semakin efektif. Hal ini akan membuat kreditur menilai
76
risiko perusahaan rendah sehingga akan menurunkan cost of debt yang harus
ditanggung perusahaan.
f. Nilai Perusahaan
Rata- rata nilai entitas yang terkoneksi politik lebih tinggi jika dibandingkan
entitas yang tidak terkoneksi politik (2,10 > 1,41). Hasil ini menunjukkan bahwa
sebagai sarana untuk menaikkan harga saham dan menaikkan harga saham, yang
dapat meningkatkan nilai entitas tersebut. Dalam arti tertentu, bisnis dengan
wali amanat dan dewan, perusahaan mendapat manfaat dan dapat menggunakannya
sebagai cara untuk meningkatkan nilai bisnis (Purwanto, 2011). Penelitian (Barney,
2001) meramalkan nilai suatu entitas dengan menggunakan informasi yang tertuang
dan pemimpin di negara berkembang yang tingkat korupsinya masih berada di level
yang tinggi seperti Indonesia yakin bahwa ikatan politik memberikan kemudahan
pemerintah (Ang et al., 2013). Pemangku kepentingan, orang dalam entitas dan
77
dan mencari politisi (Berkman & Galpoththage, 2016). Manajemen menggunakan
Nilai koneksi politik dalam penelitian ini menggunakan dummy segmen, jika
perusahaan tersebut terkoneksi politik maka akan di beri nilai 1 dan jika perusahaan
tersebut tidak terkoneksi politik maka akan di beri nilai 0. Untuk memperjelas
proyeksi masing- masing variabel, berikut rata- rata variabel penelitian setiap tahun
pengamatan.
harga saham, struktur aktiva, growth, risiko bisnis, struktur modal dan nilai
perusahaan mengalami pergerakan tidak stabil dari tahun ke tahun, tetapi berbeda
78
1. Struktur Aktiva
Struktur Aktiva
0,38
0,36
0,34
0,32
2014 2015 Struktur Aktiva
2016 2017 2018 2019
Terlihat pada gambar Struktur Aktiva pada perusahaan dari tahun 2014-
2019, menunjukan bahwa pada tahun 2015 dan 2016 mengalami kenaikan namun
menurun kembali pada tahun 2017 dan 2018 dan meningkat di tahun 2019.
2. Growth Opportunity
Growth
0,15
0,1
0,05
0
2014 2015 Growth
2016 2017 2018 2019
79
3. Ukuran Perusahaan
Firm Size
12,8
12,6
12,4
12,2
2014 2015 Firm Size
2016 2017 2018 2019
4. Risiko Bisnis
Risiko Bisnis
0,15
0,1
0,05
0
2014 2015 Risiko Bisnis
2016 2017 2018 2019
pada tahun 2016, selanjutnya turun kembali pada tahun 2017 sampai tahun 2019.
80
5. Struktur Modal
Struktur Modal
1,5
1
0,5
0
2014 2015 Struktur Modal
2016 2017 2018 2019
Terlihat pada gambar Struktur Modal pada perusahaan dari tahun 2014-
mengalami kenaikan yang signifikan di tahun 2018 namun Kembali turun di tahun
2019.
6. Nilai Perusahaan
Nilai Perusahaan
2
1,5
1
0,5
0
2014 2015 Nilai Perusahaan
2016 2017 2018 2019
81
Terlihat pada gambar Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur dari
dan menggunakan Common Least Square (weighted cross section) karena data panel
dalam penelitian ini mempunyai jumlah waktu lebih kecil dibandingkan dengan
R2 0.3027
82
Adjusted R2 0.2862
Fstat 18.3286***
Keterangan : *** Didukung secara statistik pada signifikansi 1%, **sig 5% dan * sig 10%
Sumber: Data diolah,2021
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ataupun dengan melihat nilai signifikansi. Koefisien regresi yang diperoleh
dari pengaruh koneksi politik terhadap struktur modal adalah sebesar 3,8814
dengan nilai 𝑡𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑠𝑡𝑖𝑘 5,1915 > 1,96 pada taraf signifikansi = 0,01 (1%) dengan nilai
signifikansi 0,000 < 0,01 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan
dengan presiden, menteri, atau anggota parlemen; 2) koneksi dengan pejabat yang
dengan eksekutif puncak atau pejabat politik; 4) koneksi dengan politisi asing; dan
adalah pemegang saham terbesar (atau secara tidak langsung dan tidak langsung
mengendalikan 10% suara) atau anggota dewan direksi (CEO) adalah seorang
anggota parlemen, atau kepala negara, atau orang yang memiliki kedekatan
patronase politik dan struktur modal (Kamaludin, 2010). Nys et al (2015) percaya
83
bahwa perusahaan yang berkoneksi politik akan mendapatkan pasokan dana yang
lebih kuat dan lebih cepat dari pemerintah. Fu, et al (2017) menjelaskan bahwa
koneksi politik dalam hal akses ke keuangan lebih kuat didapatkan oleh usaha
berskala kecil daripada perusahaan besar. Hal ini terjadi karena koneksi politik
lebih bersifat pribadi antara pemilik perusahaan dan politisi. Hubungan formal
dapat dilihat dari kepemilikan saham atau kelembagaan atau politik yang terlibat di
istimewa dari bank dengan dua cara. Pertama, karena perusahaan lebih cenderung
meminjam dari bank milik negara, mereka cenderung menerima pinjaman penuh
sesuai dengan jumlah yang mereka minta. Kedua, perlindungan politik bagi
Habib et. al. (2017) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki koneksi
politik dan hubungan dengan pihak tertentu dan memperoleh pinjaman dari bank
koneksi secara politik merupakan entitas yang memiliki korelasi dekat dengan
pejabat pemerintah atau politisi. Entitas dengan ikatan politik lebih cenderung
84
dibiayai oleh hutang. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Putri (2018)
dengan struktur modal. Dengan adanya koneksi politik, proporsi utang dalam
lingkungan bisnis yang salah satunya adalah politik. Ada sejumlah perusahaan yang
Guedhami, Mishra, & Saffar, 2012). Bank juga meminjamkan lebih banyak kepada
maka struktur modal perusahaan yang dibiayai oleh hutang akan menurun, begitu
perusahaan.
Studi ini mendukung penelitian Nabayu, dkk (2020) bahwa struktur aktiva,
secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Weston
dan Copeland (2010: 175) berpendapat jika sebuah bisnis memiliki banyak aset
tetap, ia menggunakan sejumlah besar utang jangka panjang untuk membuat aset
tersebut tersedia untuk membayar tagihan. Oleh karena itu, bagi kreditur aset apa
85
yang merupakan aset yang menjamin kepemilikan aset perusahaan? Sebagian besar
penjelasan struktur modal menjelaskan bahwa perusahaan memiliki kelas aset yang
untuk memberikan pinjaman. Semakin tinggi rasio aset, semakin tinggi tingkat
struktur modal juga akan meningkat, yang berarti semakin besar fixed asset yang
dapat dijadikan jaminan utang oleh entitas tersebut. Menurut Devi, et al (2017)
faktor penting pada capital structure perusahaan, hal ini dikarenakan jika suatu
maka aset berwujud atau tetap yang dimiliki oleh entitas tersebut dapat dijadikan
terhadap struktur modal. Jika aset yang dimiliki perusahaan semakin banyak, maka
semakin banyak pula agunan yang harus dimiliki untuk memperoleh pembiayaan
eksternal berupa hutang (Sansoethan dan Suryono, 2016). Semakin tinggi struktur
aset, semakin tinggi struktur modal perusahaan derivatif utang. Banyak penelitian
telah mempelajari struktur aset daripada struktur modal seperti penelitian Akinyomi
86
dan Olagunju (2013), Ichwan (2015), yang menunjukan bahwa Struktur aset
modal, karena semakin besar struktur aktiva, maka semakin besar struktur modal,
hal itu disebabkan adanya penjamin utang yang besar sehingga utang diperoleh pun
bisa besar. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian (Natalia, 2015) yang
modal. Perusahaan dengan struktur aset yang baik memilih rasio utang target yang
tinggi, dan sejumlah besar aset berwujud meningkatkan kemampuan mereka untuk
87
cenderung menambah jumlah aset untuk mendukung pengembangan bisnis sesuai
Besarnya growth sebuah perusahaan, akan berpengaruh terhadap jumlah dana yang
industri. Perusahaan dengan pertumbuhan stabil akan dapat lebih aman, dapat lebih
banyak pinjaman dan menanggung biaya tetap yang lebih tinggi dibandingkan
dengan perusahaan yang penjualan tidak stabil. Pada umumnya, jika pertumbuhan
penjualan lebih tinggi maka leverage lebih berat begitu pula sebaliknya (Fahmi,
2014).
dengan growth opportunity yang tinggi berarti memiliki sumber pendanaan internal
yang tinggi sehingga sumber investasi dapat memenuhi sumber pendanaan internal.
Hasil ini sejalan dengan penelitian Khariry dan Yusniar (2016) yang
88
struktur modal. Penelitian Gunadhi (2019) menemukan hubungan positif antara
pertumbuhan penjualan dengan struktur modal. Hal ini berarti dengan adanya
eksternal adalah dengan harapan bahwa manfaat yang didapatkan lebih besar dari
struktur modal artinya semakin besar ukuran perusahaan maka dapat meningkatkan
sinyal positif bagi kreditur sehingga akan diikuti dengan peningkatan pinjaman.
penambahan pinjaman karena tingkat kepercayaan dari pihak ketiga yang lebih
tinggi. Hal tersebut akan memudahkan perusahaan dalam meminjam hutang dari
apabila ukuran suatu perusahaan kecil dapat menimbulkan keraguan bagi kreditur
89
untuk meminjamkan utang atau memberikan sinyal negatif kepada kreditur yang
dikarenakan dengan ukuran perusahaan yang kecil maka tingkat risiko yang
dimiliki lebih tinggi juga sehingga kemungkinan bagi perusahaan tersebut untuk
kredit macet atau gagal bayar menjadi besar, sehingga perusahaan tersebut akan
menjadi lebih sukar dalam meminjam utang. Hal tersebut akan menyebabkan
perusahaan yang dapat direpresentasikan dengan total aset. Semakin besar total aset
perusahaan, semakin besar bisnisnya. Oleh karena itu, ukuran perusahaan adalah
ukuran atau jumlah aset yang dimiliki. Ukuran perusahaan mempengaruhi struktur
pinjaman daripada bisnis kecil. Perusahaan besar juga cenderung mengambil lebih
Penelitian ini selaras dengan Wulandari dan Artini (2019) bahwa ukuran
pengaruh yang positif dan tidak signifikan pada struktur modal. Hasil penelitian ini
memiliki dampak signifikan pada struktur modal, tetapi tidak didukung oleh hasil
90
penelitian yang diperoleh Sawitri dan Lestari (2015) menyatakan ukuran
struktur modal artinya perusahaan yang mempunyai risiko bisnis cenderung dapat
perusahaan.
risiko bisnis merupakan suatu hal yang tidak pasti terkait gambaran pengembalian
atas aktiva di masa yang akan datang. Jika permintaan produk stabil dan harga input
dan produk relatif stabil, risiko bisnis kecil bagi bisnis. Harga produk dapat
disesuaikan secara instan dengan biaya yang lebih tinggi, pendapatan yang lebih
rendah, dan utang yang optimal. Semua bisnis menghadapi risiko keuangan dan
non-keuangan.
permodalan. Artinya, ketika risiko bisnis meningkat, demikian juga struktur modal
dan sebaliknya. Mengingat sejarah risiko bisnis perusahaan yang tinggi, investor
pasti dapat menolak untuk melakukan investasi besar dalam bisnis dan mengganggu
proses penebusan.
91
Sebagaimana dijelaskan Titman & Wessels (1998) dalam Khoriyah dan
Rasyid (2020) bahwa perusahaan yang memiliki risiko bisnis yang tinggi memiliki
kesempatan yang lebih besar untuk bangkrut, efek ini membuat perusahaan
menghindarkan risiko yang lebih besar. Hal ini sesuai dengan trade-off theory, yang
penggunaan utang, bahwa semakin banyak utang semakin tinggi beban biaya
perusahaan dengan risiko bisnis besar harus menggunakan utang lebih kecil
tingkat risiko yang tinggi akan sulit mengembalikan utang mereka dan membuat
(utang) untuk membiayai kegiatan operasi dan investasinya. Hal ini disesuaikan
Hasil dari penelitian ini sama dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Primantara & Made (2016) di mana risiko bisnis berpengaruh negatif signifikan
terhadap struktur modal perusahaan. hasil penelitian ini juga sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Anwar et al. (2015) dan Husent (2014) yang
modal. Penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian dari Bhwa (2015) dan
92
Lestari (2015) yang menyatakan risiko bisnis berpengaruh positif dan tidak
politik.
utang jangka panjang, dan ekuitas. Struktur modal mewakili rasio hutang/ ekuitas,
keuntungan dan yang memiliki pengaruh yang menentukan pada nilai perusahaan.
struktur modal suatu perusahaan dipengaruhi oleh besarnya modal yang diperoleh
secara internal dan eksternal, serta oleh hubungan politik perusahaan tersebut.
positif pada struktur modal. Semakin banyak aset suatu entitas, maka semakin
banyak collateral assets untuk bisa mendapat sumber dana eksternal berupa hutang
semakin besar struktur aset dan semakin besar struktur modal perusahaan yang
93
berasal dari utangnya. Beberapa penelitian yang menguji pengaruh struktur aktiva
pada struktur modal yaitu penelitian Akinyomi dan Olagunju (2013), Ichwan
terhadap struktur modal pada perusahaan terkoneksi politik. Hasil penelitian ini
mana total aset masa lalu mewakili profitabilitas dan pertumbuhan masa depan.
maupun kecil. Menurut Setyawan, Topowijono, dan Nuzula (2016), semakin besar
Modal. Hasil penelitian ini didukung juga oleh penelitian Yanti, Budi, dan Santoso
94
4.2.8 Pengaruh Moderasi Koneksi Politik pada Ukuran Perusahaan terhadap
Struktur Modal
memiliki dampak negatif signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan yang
terkoneksi politik.
entitas dalam periode tertentu. Semakin besar perusahaan yang terhubung secara
dana eksternal. Semakin besar total aset perusahaan yang terhubung secara politik,
semakin besar perusahaan tersebut. Semakin banyak aset yang entitas miliki,
semakin banyak modal yang entitas tersebut investasikan dan semakin banyak yang
dijual, semakin banyak uang yang harus diedarkan di entitas yang terhubung secara
Perusahaan besar dengan ikatan politik cenderung menggunakan lebih sedikit utang
internal karena volume penjualan yang lebih tinggi. Menurut penelitian Wulandari
dan Artini (2019) ukuran bisnis berpengaruh signifikan terhadap struktur modalnya.
Hasil penelitian tersebut juga didukung oleh (Wiagustini dan Pertamawati, 2015),
bahwa ukuran perusahaan memiliki dampak yang signifikan pada struktur modal.
95
4.2.9 Pengaruh Moderasi Koneksi Politik pada Risiko Bisnis terhadap
Struktur Modal
bisnis terhadap struktur modal. Artinya, risiko bisnis berpengaruh positif signifikan
terhadap struktur modal pada perusahaan terkoneksi politik. Hasil penelitian ini
Risiko bisnis adalah risiko terhadap aset bisnis ketika bisnis tidak memiliki
jalan lain. Ketika sebuah bisnis menggunakan hutang dalam jumlah besar untuk
memenuhi kebutuhan finansialnya, hal itu dapat meningkatkan risiko bisnis dari
bisnis yang terkait dengan politik. Semakin besar beban yang ditanggung, semakin
besar pula risiko yang harus dihadapi perusahaan. Joni dan Lina (2012)
dengan penelitian Indrajaya dkk., (2012) yang menyatakan bahwa risiko bisnis
modal, selain itu Prabansari dan Kusuma (2005) menunjukkan bahwa risiko bisnis
modal perusahaan,
96
Tabel 4.2.9.1 Hasil Pengujian Model Nilai Perusahaan
Variabel Prediksi Nilai perusahaan Result
Constant -4.3828
POL β+ 1.0293 Ditolak
(0.9641)
SA β-/+ 1.0692*** Diterima
(4.3542)
GROWTH β+ -0.1154 Ditolak
(-1.2759)
SIZE β+ 0.3914*** Diterima
(5.4059)
RISIKO β+ 4.8627*** Diterima
(7.7632)
SM β-/+ 0.0240 Ditolak
(0.9493)
SA*POL β-/+ -1.1084*** Diterima
(-3.2735)
GROWTH*POL β-/+ 0.2125 Ditolak
(0.6317)
SIZE*POL β-/+ -0.0873 Ditolak
(-0.9942)
RISK*POL β-/+ 3.9855*** Diterima
(4.2635)
SM*POL β-/+ -0.0903* Diterima
(-1.7044)
R2 0.4946
Adjusted R2 0.4799
Fstat 33.6246***
Keterangan : *** Didukung secara statistik pada alpha 1%**alpha 5% dan * alpha 10%
Sumber : Data diolah,2021
97
perusahaan dapat menurunkan nilai perusahaan. Tujuan bisnis untuk
memaksimalkan nilai entitas juga dapat diperoleh dengan menjalankan tujuan dari
Politik dan bisnis populer di seluruh dunia, tetapi kurang populer di negara-
negara di mana peraturan tentang konflik kepentingan politik sangat ketat (Faccio,
2006). Koneksi politik yang ada pada entitas yang dengan tingkat regulasi yang
rendah dan tingkat korupsi yang tinggi. Studi politik telah dilakukan sejak tahun
sama dengan pejabat pemerintah. Ikatan politik yang dipegang oleh perusahaan
runtuhnya masa orde baru, pengusaha politik seperti pengusaha daerah, gubernur,
anggota parlemen, partai politik, dan pengusaha politik lainnya yang mencalonkan
Hubungan politik dapat menambah nilai bagi rekan dan pemimpin. Salah
satu contohnya yaitu kontras antara Indonesia dan China. Dalam banyak kasus,
CEO sebuah perusahaan Indonesia adalah pemegang saham mayoritas, dan 84,6%
Presiden Indonesia. Hak istimewa ini memungkinkan investor untuk tertarik pada
perusahaan yang terlibat secara politik dan terikat secara politik sehingga pemegang
saham dapat membeli saham di perusahaan yang terkait secara politik daripada
perusahaan.
98
Nilai perusahaan menggunakan informasi yang terkandung dalam dewan
direksi perusahaan dan hubungan politik dewan. Mitra politik adalah perusahaan
yang memiliki hubungan politik tertentu atau berusaha untuk lebih dekat dengan
politisi atau pemerintah. Board dan policy link yang dimiliki oleh board dapat
(Purwanto, 2011).
Hasil studi ini tidak sejalan dengan penelitian Wati et.al. (2019), Patriarini
(2020) yang membuktikan bahwa hubungan politik memiliki efek positif signifikan
terhadap nilai suatu entitas. Hasil penelitian mengindikasikan ikatan politik suatu
bisnis dapat menghasilkan keuntungan yang memberikan nilai tambah bagi bisnis
99
mana peningkatan struktur aktiva perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini menjelaskan terkait komposisi aktiva tetap dalam menentukan
nilai suatu perusahaan tertentu. Mayoritas entitas dengan keuangan yang stabil
memiliki nilai investasi aset tetap yang tinggi. Ketika aset tetap dimanfaatkan
secara tepat oleh karyawan yang kompeten, maka akan meningkatkan pendapatan
sendiri.
Struktur aset adalah perbandingan aset tetap dengan total aset yang dimiliki
oleh perusahaan, sehingga menentukan jumlah dana yang dialokasikan untuk setiap
bagian dari aset. Semakin besar struktur aset suatu perusahaan, semakin mampu
untuk mengakses pembiayaan eksternal. Hal ini terjadi karena kreditur lebih tertarik
pada perusahaan besar daripada usaha kecil karena kreditur memerlukan jaminan
pemegang saham. Oleh karena itu, tingginya nilai suatu perusahaan dikatakan
sebagai tujuan utama dari suatu perusahaan, terutama perusahaan yang terdaftar.
keseluruhan terhadap kinerja perusahaan, baik dari segi kinerja saat ini maupun
langsung struktur aset pada nilai perusahaan. Begitu pula penelitian Pamungkas, et
100
al (2020) yang hasilnya mengungkapkan bahwa struktur aset berpengaruh pada
nilai perusahaan. Hasil yang berbanding terbalik ditemukan pada penelitian yang
langsung struktur aset pada nilai perusahaan. Begitu juga hasil penelitian Nurhayadi
perusahaan bukanlah faktor penentu nilai perusahaan. Hasil penelitian ini menolak
perusahaan tidak berdampak terhadap nilai perusahaan. Bisnis yang tumbuh cepat
sering kali perlu meningkatkan aset tetap mereka. Dengan demikian, perusahaan
dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan membutuhkan lebih banyak uang di
mengambil lebih banyak utang untuk mempertahankan rasio utang target mereka
(Mai, 2006).
semua proyek investasi aktif. Ini tidak diragukan lagi memiliki efek positif pada
101
nilai bisnis. Dengan cara ini, peluang pertumbuhan memiliki efek positif pada nilai
perusahaan. Hubungan positif ini karena investor melihatnya sebagai salah satu
nilai perusahaan. Dengan kata lain, semakin besar bisnis, semakin tinggi nilai
ukuran suatu entitas mempengaruhi nilai entitas tersebut dan signifikan pada tahun
tinggi dengan melunasi utang dan berani melakukan investasi baru dalam ekspansi.
bisnis mulai ditentukan. Suatu entitas diklasifikasikan menjadi dua jenis: UKM dan
perusahaan besar. Penjualan dan nilai pasar (Nurminda et al. 2017). Ukuran
perusahaan dapat mewakili ukuran perusahaan dalam hal total aset atau total
bisnis adalah jumlah aset yang dimiliki perusahaan (Suryandani, 2018). Menurut
102
Bariyyah et al. (2019), menemukan hasil bahwa ukuran bisnis memiliki dampak
positif pada nilai bisnis. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang
Hasil penelitian ini sejalan dengan (Ayu, 2018) yang dalam penelitiannya
Ukuran suatu perusahaan diukur dengan jumlah total aset yang dimilikinya karena
nilai total asetnya biasanya sangat besar dibandingkan dengan variabel keuangan
lainnya. Hasil penelitian juga mendukung riset yang dilakukan Nurhayadi (2020)
yang menjelaskan ukuran perusahaan memiliki dampak positif signifikan pada nilai
bertolak belakang ditemukan oleh Eka (2017) yang menemukan hasil bahwa ukuran
perusahaan tidak memiliki pengaruh pada nilai perusahaan. Begitu juga hasil
Pada pengujian risiko bisnis yang memiliki korelasi pada nilai perusahaan
103
Risiko bisnis merupakan suatu kegagalan pengawasan intern yang
Brigham dan Houston (2011) dalam Dinayu, et al (2020) menjelaskan risiko bisnis
perusahaan dalam mengelola sumber dayanya, yang tercermin dari harga saham
perusahaan tersebut. Nilai perusahaan dapat dilihat dari nilai jual sahamnya.
Semakin tinggi nilai jual sahamnya maka nilai perusahaan akan tinggi. Semakin
kemakmuran dari para pemegang sahamnya. Risiko bisnis merupakan salah satu
tidak dapat membiayai kegiatan usahanya. Perusahaan dengan risiko bisnis yang
kegiatannya. Hasil riset ini mendukung hasil dari penelitian Ginting, et al (2020)
104
terhadap nilai perusahaan. Studi Dinayu, et al (2020) memberi hasil senada bahwa
bahwa struktur modal tidak memiliki pengaruh pada nilai perusahaan. Hasil
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Modigliani
dan Miller (1958) yang menyatakan bahwa total risiko untuk para pemegang saham
perusahaan tidak dipengaruhi oleh perubahan struktur modal. Debt to equity ratio
menggambarkan seberapa besar hutang atau kewajiban yang dimiliki oleh suatu
jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham. Struktur modal yang
optimal ialah struktur modal yang mampu memaksimalkan harga saham (Brigham
perbandingan jumlah hutang jangka pendek yang bersifat permanen, hutang jangka
panjang, saham preferen, dan saham biasa. Bagi perusahaan besar yang
menggunakan utang untuk terlibat dalam dunia bisnis, menggunakan lebih banyak
utang menawarkan manfaat penghematan pajak dan meningkatkan laba per saham
105
Sejalan dengan studi Inayah dan Wijayanto (2020) bahwa struktur modal
berdampak negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini
struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil
penelitian tersebut tidak sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Adri (2014) bahwa struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Antari &
Dana (2013) yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh negatif dan tidak
terkoneksi politik.
Perusahaan terkoneksi politik ialah bisnis yang memiliki strategi khusus dan
memiliki ikatan politik atau mencari hubungan dekat dengan politisi dan
seperti akses yang lebih mudah ke pinjaman modal dan kontrol yang kurang ketat
106
memilih membeli saham suatu entitas yang terkait secara politik daripada entitas
percaya bahwa bisnis yang terhubung dapat menawarkan kelebihan yang bisa
Suatu entitas dengan pertumbuhan yang tinggi yang terkoneksi politik lebih
entitas dalam menempatkan diri pada sistem ekonomi secara keseluruhan atau
sistem untuk industri yang sama (Kusumajaya, 2011:42). Pihak internal dan
107
eksternal sangat mengharapkan terjadinya growth opportunity di perusahaan,
karena growth opportunity yang baik akan memberikan tanda bagi perkembangan
membutuhkan dana di masa depan dan juga lebih banyak menahan laba, dan tidak
uang untuk peluang pertumbuhan, jadi manajemen perlu membatasi dividen untuk
bakat mereka. Oleh karena itu, dalam mengelola pertumbuhan, perusahaan yang
yang cepat tidak berarti diperlukan peningkatan biaya yang tidak terkendali.
108
dapat memperlemah/ memperkuat korelasi ukuran perusahaan pada nilai
pada perusahaan terkoneksi politik. Hasil penelitian ini menolak hipotesis 4c (H4c)
terkoneksi politik. Semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka tidak
ukuran bisnis, bisnis yang lebih besar lebih memilih prosedur yang dapat menunda
pembayaran pajak penghasilan. Perusahaan besar lebih sensitif daripada usaha kecil
perusahaan besar untuk mengelola (atau mengelola dengan lebih baik) kondisi
Perusahaan besar dengan ikatan politik memiliki lebih banyak sumber daya
untuk meningkatkan nilai perusahaan karena mereka memiliki lebih banyak akses
investasinya. Semakin banyak penjualan yang yang bisa dilakukan, semakin banyak
109
uang tunai yang akan dimiliki oleh perusahaan. Oleh karena itu, ukuran perusahaan
adalah besar kecilnya atau besarnya aset yang dimiliki dan mempengaruhi nilai
perusahaan.
4.2.19 Pengaruh Moderasi Koneksi Politik pada Risiko Bisnis Terhadap Nilai
Perusahaan
risiko bisnis terhadap nilai perusahaan. Artinya, risiko bisnis memiliki dampak
positif signifikan pada nilai perusahaan pada entitas yang terkoneksi politik. Hasil
Risiko bisnis merupakan suatu usaha tidak akan mampu menutupi biaya
operasionalnya, dan didukung oleh kenyataan bahwa suatu usaha yang berdampak
signifikan terhadap operasi dan mempunyai biaya operasional tetap memiliki risiko
usaha yang lebih tinggi. Bisnis partai politik menggunakan utang dalam jumlah
risiko ini. Jika beban usaha berat, beban usaha juga akan besar. Jika risiko bisnis
yang ada semakin tinggi, maka rasio utang yang optimal akan menjadi lebih rendah
(Brigham & Houston, 2013:7). Perusahaan terkait kebijakan meyakini bahwa risiko
bisnis yang timbul dari krisis ekonomi pasti mempengaruhi bagaimana investor
membutuhkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi karena risiko bisnis dari
110
Dalam bisnis yang terhubung secara politik, semakin tinggi hutang bisnis,
semakin besar risiko bisnis, tetapi penghematan pajak dapat meningkatkan nilai
bisnis. Hal ini disebabkan oleh tingginya biaya bunga tetap. Perusahaan harus
membayar untuk meningkatkan risiko bisnis. Tidak dapat diprediksi siapa yang
berkembang.
memiliki kekuatan untuk membentuk ikatan. Harga tinggi tidak serta merta
Ada dua sumber pendanaan yang digunakan oleh afiliasi politik: pendanaan
internal dan pendanaan eksternal. Dana internal berasal dari laba ditahan dan dana
eksternal berasal dari utang dan modal penerbitan saham. Struktur modal dapat
111
dan modal melalui biaya modal. Karena perusahaan yang terhubung secara politik
Sesuai dengan Signaling Theory yang menyatakan bahwa jika bisnis yang
tersebut.
untuk bisnis yang terkait dengan politik. Manajemen komposisi modal yang tepat
sangat penting untuk bisnis apa pun di mana pembentukan struktur modal
tepat karena langsung mengarah pada posisi keuangan perusahaan terkait dengan
kebijakan tersebut.
Goodness of fit model signifikan pada level 1%, yang didukung oleh RSquare yang
cukup baik, di mana model penelitian struktur modal memiliki nilai RSquare
sebesar 30,27% dan model nilai perusahaan memiliki nilai RSquare sebesar
49,46%. Model yang paling baik dari kedua model penelitian ini adalah model nilai
112
perusahaan, ukuran perusahaan, risiko bisnis dan struktur modal sebesar 49,46%,
113
BAB V
5.1 Kesimpulan
modal, dan nilai perusahaan, maka kesimpulan yang didapat dari penelitian ini
positif signifikan terhadap struktur modal, sedangkan struktur aktiva dan risiko
perusahaan.
114
4. Koneksi politik memperlemah pengaruh struktur aktiva, dan struktur modal
terhadap nilai perusahaan, artinya semakin tinggi risiko bisnis maka nilai
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti,
Perusahaan.
115
2. Untuk meningkatkan struktur modal perusahaan, sebaiknya perusahaan
kerja yang baik dilihat dari kinerja dan nilai perusahaan tersebut.
bukan hanya sebatas dalam memenuhi aturan BEI yang mensyaratkan 30%
pemerintah. Oleh sebab itu, pemerintah harus lebih berhati- hati untuk menjalin
116
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, Junaedi, Budi Ratma Priatna, dan Suryana. (2010). Akuntansi Keuangan,
Bandung : Ghaila Indonesia.
Ang, J. S., Ding, D. K., & Thong, T. Y. (2013). Political connection and firm value.
Asian Development Review, 30(2), 131–166.
http://hdl.handle.net/11540/1620
Anisma, Y., & Adri, F. (2014). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal,
Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan (Property dan Real Estate)
(Doctoral dissertation, Riau University).
117
Anwar, J., Andini, R., & Raharjo, K. (2015). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Resiko
Bisnis, Pertumbuhan Asset, Profitabilitas, Struktur Kepemilikan dan
Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur di
Bursa Efek Indonesia Periode 2010–2013. Journal Of Accounting, 1(1).
Batubara, R., A., P, Topowijono, & Zahroh, Z., A. (2017). Pengaruh Struktur
Aktiva, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal
(Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2012-2015). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). 50
(4),7.
Berkman, H., & Galpoththage, V. (2016). Political connections and firm value: an
analysis of listed firms in Sri Lanka. Pacific Accounting Review, 28(1), 92–
106. https://doi.org/10.1108/PAR-06-2014-0020
Bevan AA, Danbolt J. Capital structure and its determinants in the UK—a
decompositional analysis. Appl Financ Econ 2002;12(3):159– 70.
Bianchi, Maria T., Rui Couto V. (2014). “Political connections: evidence from
listedcompanies in Portugal.” International Journal of Economics and
Accounting 5(1): 75. https://doi.org/10.1504/IJEA.2014.060917
Bliss, M. A., & Gul, F. A. (2012). Political connection and leverage: Some
Malaysian evidence. Journal of Banking & Finance, 36(8), 2344-2350.
https://doi.org/10.1016/j.jbankfin.2012.04.012
Boubakri, N., Guedhami, O., Mishra, D., & Saffar, W. (2012). Political
Connections And The Cost of Equity Capital. Journal of Corporate
Finance, 18(3), 541-559. https://doi.org/10.1016/j.jcorpfin.2012.02.005
118
Bradley, M., Jarrell, G.A. and Kim, E.H. (1984), “On the existence of an optimal
capital structure: theory and evidence”, The Journal of Finance, Vol. 39 No.
3, pp. 857-78. https://doi.org/10.2307/2327950
Brigham, E.F., dan Houston, J.F. (2011). Dasar- Dasar Manajemen Keuangan.
Jilid 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Brown, J. R., & Huang, J. (2020). All the president's friends: Political access and
firm value. Journal of Financial Economics, 138(2), 415-431.
https://doi.org/10.1016/j.jfineco.2020.05.004
Budiarso, N.S. (2014). Struktur Modal dan Kinerja Perusahaan (Studi pada
Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 s/d 2012).
Jurnal Riset Akuntansi Dan Auditing "Goodwill", 5(1):30-38.
Burhanuddin dan Yusuf, Dicky. (2019). Pengaruh Struktur Modal Dan Growth
Opportunity Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Sinar Manajemen, 6 (1).
Chen, Li-Ju., dan Chen, Shun-Yu. (2011). The influence of profitability on firm
value with capital structure as the mediator and firm size and industry as
moderators. Investment Management and Financial Innovations journal, 8
(3).
Datta, D., & Ganguli, S. K. (2014). Political connection and firm value: an Indian
perspective. South Asian Journal of Global Business Research.
https://doi.org/10.1108/SAJGBR-03-2013-0020
Deesomsak, R., Paudyal, K., & Pescetto, G. (2004). The determinants of capital
structure: evidence from the Asia Pacific region. Journal of multinational
financial management, 14(4-5), 387-405.
https://doi.org/10.1016/j.mulfin.2004.03.001
119
Devi, N. M. N. C., Sulindawati, N. L. G., dan Wahyuni, M. A. (2017). Pengaruh
Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas dan
kepemilikan Manajerial terhadap Struktur Modal Perusahaan (Strudi
Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-
2015). JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha, 7(1):1-12
Dewi, Dewa A.I.Y.M dan Sudiartha, Gede Mertha, (2017). Pengaruh Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan, Dan Pertumbuhan Aset Terhadap Struktur Modal Dan
Nilai Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Unud, 6 (4).
Dinayu, C., Ana Sinaga, D., & Sakuntala, D. (2020). Pengaruh Struktur Modal,
Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis Terhadap Nilai Perusahaan Sektor Kimia
Yang Di Indonesia. Fidusia: Jurnal Keuangan Dan Perbankan, 3(1).
Diyanti, Anin & Endang Tri Widyarti. (2012). Analisis Pengaruh Faktor Internal
dan Eksternal Terhadap Terjadinya Non Performing Loan (Studi Kasus
pada Bank Umum Konvensional yang Menyediakan Layanan Kredit
Kepemilikan Rumah Periode 2008-2011).
Do, Q.-A., Lee, Y. T., & Nguyen, B. D. (2015). Political Connections and Firm
Value: Evidence from the Regression Discontinuity Design of Close
Gubernatorial Elections. CEPR Discussion Paper.
https://ssrn.com/abstract=2592348
Dong, Y., Liu, Z., Shen, Z., & Sun, Q. (2014). Political patronage and capital
structure in China. Emerging Markets Finance and Trade, 50(3), 102-125.
https://doi.org/10.2753/REE1540-496X500307
Duan, H., bin Chik, A. R., & Liu, C. (2012). Institutional environment and capital
structure: Evidence from private listed enterprises in China. International
journal of financial research, 3(1), 15-21.
120
Faccio, M., & Lang, L. H. (2002). The ultimate ownership of Western European
corporations. Journal of financial economics, 65(3), 365-395.
https://doi.org/10.1016/S0304-405X(02)00146-0
Fama, E.F. and French, K.R. (2002), “Testing trade-off and pecking order
predictions about dividends and debt”. The Review of Financial Studies,
Vol. 15 No. 1, pp. 1-33.
Frank, M.Z., Goyal, V.K., 2003. Testing the pecking order theory of capital
structure. Journal of Financial Economics. (February), 217–248.
https://doi.org/10.1016/S0304-405X(02)00252-0
Fraser, D.R., Zhang, H., Derashid, C. (2006). Capital structure and political
patronage: the case of Malaysia. Journal of Banking and Finance 30, 1291–
1308. https://doi.org/10.1016/j.jbankfin.2005.05.008
Fu, J., Shimamoto, D., & Todo, Y. (2017). Can firms with political connections
borrow more than those without? Evidence from firm-level data for
Indonesia. Journal of Asian Economics, 52, 45-55.
https://doi.org/10.1016/j.asieco.2017.08.003
Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS
23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gill.A. dan Obradovich, J.D. (2012). "The Impact of Corporate Governance and
Financial Leverage on the Value of American Firms." International
Research Journal of Finance and Economics (Issue 91): 1-14.
https://digitalcommons.liberty.edu/busi_fac_pubs/25
Goldman, E., Rocholl, J., & So, J. (2009). Do Politically Connected Boards Affect
Firm Value?. Review of Financial Studies, 22. pp.2331 – 2360.
https://doi.org/10.1093/rfs/hhn088
121
Gultom, Robinhot, et.al. (2013). Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Nilai
Perusahaan pada Perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Wira
Ekonomi Mikroskil, 3 (01).
Habib, A., Muhammadi, A. H., & Jiang, H. (2017). Political connections and related
party transactions: Evidence from Indonesia. The International Journal of
Accounting, 52(1), 45-63.
Harjan, S. A., Teng, M., Shah, S. S. H., & Mohammed, J. H. (2019). Political
Connections and Cost of Debt Financing.
Harris, M., Raviv, A. (1991). The theory of capital structure. Journal of Finance
(46), 297–355. https://doi.org/10.1111/j.1540-6261.1991.tb03753.x
122
Huang, G. and Song, F.M. (2006), “The determinants of capital structure: evidence
from China”. China Economic Review, Vol. 17, pp. 14-36.
https://doi.org/10.1016/j.chieco.2005.02.007
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. (2012). Dasar – Dasar Manajemen Keuangan.
Edisi Keenam Cetakan Pertama. Yogyakarta : UPP STIM YPKN.
Ibrahim, Mahmoud. (2017). Capital Structure and Firm Value in Nigerian Listed
Manufacturing Companies: an Empirical Investigation Using Tobin's Q
Model. International Journal of Innovative Research in Social Sciences &
Strategic Management Techniques, 4 (2).
Ida Ayu Anggawulan Saraswathi, I Gst. Bgs. Wiksuana, et all, (2016). Pengaruh
Risiko Bisnis, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Modal Terhadap
Profitabilitas Serta Nilai Perusahaan Manufaktur, E-Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana 5.6, 2016, ISSN: 2337-3067.
Jaffar, R., & Abdul-Shukor, Z. (2016). The role of monitoring mechanisms towards
company’s performance: Evidence from politically connected companies in
Malaysia. Journal of Accounting in Emerging Economies.
https://doi.org/10.1108/JAEE-05-2014-0021
Jensen, Michael C. dan W.H. Meckling. (1976). Theory of The Firm: Managerial.
Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial.
https://doi.org/10.1016/0304-405X(76)90026-X
Johnson, S., & Mitton, T. (2003). Cronyism and capital controls: evidence from
Malaysia. Journal of financial economics, 67(2), 351-382.
https://doi.org/10.1016/S0304-405X(02)00255-6
123
Joni dan Lina. (2010). Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal. Jurnal
Bisnis dan Akuntansi STIE Trisakti, 12 (2), pp. 81-96.
Jusrizal, J., et.al. (2017). Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal
(Studi Empiris pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014). Profita: Komunikasi Ilmiah
Akuntansi dan Perpajakan, 10(3), 373-387.
Keown, A. Martin, J., and William, P. (2010). Manajemen Keuangan: Prinsip dan
Penerapan. Jilid 2. Jakarta: PT Indeks.
Khoiriyah, D., & Rasyid, R. (2020). Pengaruh Risiko Bisnis, Profitabilitas dan
Pertumbuhan Aset terhadap Struktur Modal Perusahaan yang Terdaftar di
Jakarta Islamic Index. Jurnal Kajian Manajemen dan Wirausaha, 2(2), 43-
51.
Khwaja, A., Mian, A. (2005). Do Lenders Favor Politically Connected Firms? Rent
Provision In An Emerging Financial Market. Quarterly Journal of
Economics, 120, pp. 1371-1411.
https://doi.org/10.1162/003355305775097524
Kohar, A., & Akramunnas, A. (2017). Pengaruh struktur modal dan kebijakan
dividen terhadap nilai perusahaan. Jurnal, 1-16.
Kusna, Irrofatun dan Setijani, Erna. (2018). Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan,
Growth Opportunity Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal dan
Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 6 (1).
124
manufaktur di bursa efek Indonesia. Universitas Udayana, Denpasar: Tesis
yang Tidak Dipublikasikan.
Lang, L., Ofek, E., & Stulz, R. (1996). Leverage, investment, and firm growth.
Journal of financial Economics, 40(1), 3-29. https://doi.org/10.1016/0304-
405X(95)00842-3
Li, H., Meng, L., Wang, Q., & Zhou, L. A. (2008). Political connections, financing
and firm performance: Evidence from Chinese private firms. Journal of
development economics, 87(2), 283-299.
https://doi.org/10.1016/j.jdeveco.2007.03.001
Modigliani, F. and Miller, M.H. (1958), “The cost of capital, corporation finance,
and the theory of investment”, American Economic Review, Vol. 48 No. 3,
pp. 261-97.
Muttakin, M. B., Monem, R. M., Khan, A., & Subramaniam, N. (2015). Family
firms, firm performance and political connections: Evidence from
Bangladesh. Journal of Contemporary Accounting & Economics, 11(3),
215-230. https://doi.org/10.1016/j.jcae.2015.09.001
125
N. H. Inayah, and A. Wijayanto. (2020) "Pengaruh Struktur Modal, Kepemilikan
Manajerial, dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada
Perusahaan Subsektor Batubara Yang Terdaftar di BEI Periode 2014 –
2018)," Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, vol. 9, no. 3, pp. 242-249.
Nabayu, Y. P., Marbun, N., Ginting, H. F., Sebayang, N. A., & Sipahutar, T. T. U.
(2020). Pengaruh profitabilitas, struktur aktiva, dan likuiditas terhadap
struktur modal pada perusahaan makanan minuman yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada tahun 2014-2017. Jurnal Paradigma Ekonomika,
15(2), 147-162.
Noerirawan, M.Ronni dan Abdul Muid. (2010). Pengaruh Faktor Internal dan
Eksternal Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan.wim Jurnal of Accounting
Volume. Nomor 2, tahini 2012, halaman 1-12.
Nys, E., Tarazi, A., & Trinugroho, I. (2015). Political connections, bank deposits,
and formal deposit insurance. Journal of Financial Stability, 19, 83-104.
https://doi.org/10.1016/j.jfs.2015.01.004
Pagach, D., and Warr. (2010). The effects of enterprise risk management on firm
performance. https://dx.doi.org/10.2139/ssrn.1155218
Paminto, Ardi, et.al. (2016). The Effect of Capital Structure, Firm Growth and
Dividend Policy on Profitability and Firm Value of the Oil Palm Plantation
Companies in Indonesia. European Journal of Business and Management,
8 (33).
126
Pamungkas, R. B., & Dillak, V. J. (2019). Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas,
Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal (studi
Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2017). eProceedings of Management,
6(2).
Peterson, Pamela P & Frank J. Fabozzi. (2002). Capital Budgetting. New Jersey :
John Wiley & Sons, Inc.
Prabansari, Y., & Kusuma, H. (2005). Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Struktur
Modal Perusahaan Manufaktur Go Public di Bursa Efek Jakarta. Sinergi:
Kajian Bisnis dan Manajemen.
Prasetyo, A.E. (2015). Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2011-2014. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.
Prasetyo, Fajar Eka, et.al. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Pajak Dan Growth
Opportunity Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Struktur Modal Sebagai
Variabel Intervening. Jurnal Wawasan Manajemen, 5 (1).
127
Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2017). Jurnal Riset Akuntansi dan
Keuangan, 7 (1). pp. 67-82
Sari, Lusia A., and Yanthi. H. (2009). Debt to equity ratio, degree of operating
leverage, stock beta, and stock returns of food & beverages on IDX. Journal
of Applied Finance and Accounting (JAFA), 2(1). ISSN: 1979-6862 –
BINUS Business School.
Seftiani dan Ratih Handayani. (2011). Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Struktur
Modal Pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur. Jurnal Bisnis dan
Akuntansi. Vol. 13, No. 1 : 39-56.
Septiani, Ni Putu Nita dan Suaryana, I Gusti N.A. (2018). Pengaruh Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan, Struktur Aset, Risiko Bisnis dan Likuiditas pada
Struktur Modal. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 22 (3).
Setiadharma S & Machali M. (2017). The Effect of Aset Structure and Firm Size
on Firm Value with Capital Structure as Intervening Variable. Journal of
Business & Financial Affairs, 6(4), 1-5.
128
Sheikh, Nadeem Ahmed and Wang, Zongjun. (2011). Determinants of Capital
Structure an Empirical Study of Firms in Manufacturing Industry of
Pakistan. Managerial Finance, 37 (2).
https://doi.org/10.1108/03074351111103668
Shyam-Sunder, L., & Myers, S. C. (1999). Testing static trade-off against pecking
order models of capital structure. Journal of financial economics, 51(2),
219-244. https://doi.org/10.1016/S0304-405X(98)00051-8
Siegfried, J. (1972). The relationships between economic structure and the effect of
political influence: empirical evidence from the federal corporation income
tax program. Ph.D. dissertation. University of Wisconsin, dalam
Richardson, G., & Lanis, R. (2007). Determinants of the variability in
corporate effective tax rates and tax reform: Evidence from
Australia.Journal of Accounting and Public Policy, 26 (2007), 689-704.
Smart S.B, & Megginson, Gitman. (2004). Corporate Finance. Ohio: South-
Western, Thomson Learning: Mason
Suadnyana, I Made dan Wiagustini, Luh Putu. (2013). Analisis Faktor- Faktor Yang
Mempengaruhi Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Farmasi Di Bursa Efek
Indonesia. Forum Manajemen, 11 (1).
Suyono, S., Meiriana, R., Andi, A., & Suharjo, S. (2020). Pengaruh Roa, Ukuran
Perusahaan, Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal
Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2014–2018. Bilancia: Jurnal Ilmiah Akuntansi, 4(2), 211-219.
129
Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi
dalam: Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta:
Rajawali Pers.
Thaib, Ilham dan Dewantoro, Acong. (2017). Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas
Terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai Variabel
Intervening (Studi pada Perusahaan Transportasi Laut Di Bursa Efek
Indonesia). Jurnal Riset Perbankan Manajemen dan Akuntansi, 1 (1).
Theresia, T. H., dan Tandelilin, E. (2007). Pengaruh Firm Size, Tangible Assets,
Growth Opportunity, Profitability, dan Business Risk pada Struktur Modal
Perusahaan Manufaktur Di Indonesia: Studi Kasus di BEJ. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis STIE YKPN Yogyakarta, 1 (1), pp. 1-10.
Wahab, E. A. A., Zain, M. M., & James, K. (2011). Political connections, corporate
governance and audit fees in Malaysia. Managerial Auditing Journal,
26(5), 393-418.
Wati, Lela Nurlaela Hj, I. P., Pirzada, K., & Sudarsono, R. (2019). Political
connection, blockholder ownership and performance. Entrepreneurship and
Sustainability Issues, 7(1), 52.
https://econpapers.repec.org/RePEc:ssi:jouesi:v:7:y:2019:i:1:p:52-68
130
Wiagustini, Ni Luh Putu dan Pertamawati, Ni Putu. (2015). Pengaruh Risiko Bisnis
Dan Ukuran Perusahaan Pada Struktur Modal Dan Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Farmasi Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen, Strategi
Bisnis dan Kewirausahaan, 9(2).
Wimelda, L., dan Marlinah, Aan. (2013). Variabel- Variabel Yang Mempengaruhi
Struktur Modal Pada Perusahaan Publik Sektor Non Keuangan. Jurnal
Media Bisnis STIE Trisakti, 3(1), pp. 200-213.
Yuliani, dkk. (2013). Keputusan Investasi, Pendanaan, dan Dividen terhadap Nilai
Perusahaan dengan Risiko Bisnis sebagai Variabel Mediasi. Jurnal
Keuangan dan Perbankan, 17 (3), pp. 362-375.
www.idx.co.id
131
LAMPIRAN – LAMPIRAN
132
23 BRNA (Berlina Tbk) Sub Sektor Plastik dan Kemasan
24 BRPT (Barito Pasific Tbk) Sub Sektor Kimia
25 BTON (Betonjaya Manunggal Tbk) Sub Sektor Logam dan Sejenisnya
26 BUDI (Budi Starch and Sweetener Sub Sektor Kimia
Tbk)
27 CAKK (Cahayaputra Asa Keramik Sub Sektor Keramik,Porselen dan
Tbk) Kaca
28 CAMP (Campina Ice Cream Industry Sub Sektor Makanan dan
Tbk) Minuman
29 CEKA (Cahaya Kalbar Tbk) Sub Sektor Makanan dan
Minuman
30 CINT (Chitose International Tbk) Sub Sektor Peralatan Rumah
Tangga
31 CLEO (Sariguna Primatirta Tbk) Sub Sektor Makanan dan
Minuman
32 CNTX (Century Textile Industry Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen
33 CPIN (Charoen Pokphand Indonesia Sub Sektor Pakan Ternak
Tbk)
34 CTBN (Citra Tubindo Tbk) Sub Sektor Logam dan Sejenisnya
35 DAJK (Dwi Aneka Jaya Kemasindo Sub Sektor Bubur Kertas
Tbk) Delisting 8 Mei 208
36 DLTA (Delta Djakarta Tbk) Sub Sektor Makanan dan
Minuman
37 DPNS (Duta Pertiwi Nusantara Tbk) Sub Sektor Kimia
38 DVLA (Darya Varia Laboratoria Tbk) Sub Sektor Farmasi
39 EKAD (Ekadharma International Tbk) Sub Sektor Kimia
40 ERTX (Eratex Djaja Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen
41 ESTI (Ever Shine Tex Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen
42 ETWA (Eterindo Wahanatama Tbk) Sub Sektor Kimia
43 FASW (Fajar Surya Wisesa Tbk) Sub Sektor Bubur Kertas
44 FPNI (Lotte Chemical Titan Tbk) Sub Sektor Plastik dan Kemasan
45 GDST (Gunawan Dianjaya Steel Tbk) Sub Sektor Logam dan Sejenisnya
46 GDYR (Goodyear Indonesia Tbk) Sub Sektor Otomotif dan
Komponen
47 GGRM (Gudang Garam Tbk) Sub Sektor Pabrik Tembakau
48 GJTL (Gajah Tunggal Tbk) Sub Sektor Otomotif dan
Komponen
49 GMFI (Garuda Maintenance Facility Sub Sektor Mesin dan Alat Berat
Aero Asia Tbk)
50 GOOD (Garudafood Putra Putri Jaya Sub Sektor Makanan dan
Tbk) Minuman
51 HDTX (Panasia Indo Resources Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen
133
52 HMSP (Hanjaya MandalaSampoerna Sub Sektor Pabrik Tembakau
Tbk)
53 HOKI (Buyung Poetra Sembada Tbk) Sub Sektor Makanan dan
Minuman
54 HRTA (Hartadinata Abadi Tbk) Sub sektor lainnya
55 ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur Sub Sektor Makanan dan
Tbk) Minuman
56 IGAR (Champion Pacific Indonesia Sub Sektor Plastik dan Kemasan
Tbk)
57 IIKP (Inti Agri Resources Tbk) Sub Sektor Makanan dan
Minuman
58 IKAI (Intikeramik Alamasri Industri Sub Sektor Keramik,Porselen dan
Tbk) Kaca
59 IKBI (Sumi Indo Kabel Tbk) Sub Sektor Kabel
60 IMAS (Indomobil Sukses Sub Sektor Otomotif dan
Internasional Tbk) Komponen
61 IMPC (Impack Pratama Industri Tbk) Sub Sektor Plastik dan Kemasan
62 INAF (Indofarma Tbk) Sub Sektor Farmasi
63 INAI (Indal Aluminium Industry Tbk Sub Sektor Logam dan Sejenisnya
64 INCF (Indo Komoditi Korpora Tbk) Sub Sektor Lainnya
65 INCI (Intan Wijaya International Tbk) Sub Sektor Kimia
66 INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk) Sub Sektor Makanan dan
Minuman
67 INDR (Indo Rama Synthetics Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen
68 INDS (Indospring Tbk) Sub Sektor Otomotif dan
Komponen
69 INKP (Indah Kiat Pulp & Paper Tbk) Sub Sektor Bubur Kertas
70 INRU (Toba Pulp Lestari Tbk) Sub Sektor Bubur Kertas
71 INTP (Indocement Tunggal Prakasa Sub Sektor Semen
Tbk)
72 IPOL (Indopoly Swakarsa Industry Sub Sektor Plastik dan Kemasan
Tbk)
73 ISSP (Steel Pipe Industry of Indonesia Sub Sektor Logam dan Sejenisnya
Tbk)
74 JECC (Jembo Cable Company Tbk) Sub Sektor Kabel
75 JKSW (Jakarta Kyoei Steel Works Sub Sektor Logam dan Sejenisnya
Tbk)
76 JPFA (Japfa Comfeed Indonesia Tbk) Sub Sektor Pakan Ternak
77 JPRS (Jaya Pari Steel Tbk) Delisting 8 Sub Sektor Logam dan Sejenisnya
Oktober 208
78 JSKY (Sky Energy Indonesia Tbk) Sub Sektor Elektronika
79 KAEF (Kimia Farma Tbk) Sub Sektor Farmasi
80 KBLI (KMI Wire & Cable Tbk) Sub Sektor Kabel
134
81 KBRI (Kertas Basuki Rachmat Sub Sektor Bubur Kertas
Indonesia Tbk)
82 KDSI (Kedawung Setia Industrial Sub Sektor Bubur Kertas
Tbk)
83 KIAS (Keramika Indonesia Assosiasi Sub Sektor Keramik,Porselen dan
Tbk) Kaca
84 KICI (Kedaung Indah Can Tbk) Sub Sektor Peralatan Rumah
Tangga
85 KINO (Kino Indonesia Tbk) Sub Sektor Kosmetik dan Barang
Keperluan Rumah Tangga
86 KLBF (Kalbe Farma Tbk) Sub Sektor Farmasi
87 KMTR (Kirana Megatara Tbk) Sub Sektor Lainnya
88 KPAL (Steadfast Marine Tbk) Sub Sektor Mesin dan Alat Berat
89 KRAH (Grand Kartech Tbk) Sub Sektor Mesin dan Alat Berat
90 KRAS (Krakatau Steel (Persero) Tbk) Sub Sektor Logam dan Sejenisnya
91 LION (Lion Metal Works Tbk) Sub Sektor Logam dan Sejenisnya
92 LMPI (Langgeng Makmur Industri Sub Sektor Peralatan Rumah
Tbk) Tangga
93 LMSH (Lionmesh Prima Tbk) Sub Sektor Logam dan Sejenisnya
94 LPIN (Multi Prima Sejahtera Tbk) Sub Sektor Otomotif dan
Komponen
95 MAIN (Malindo Feedmill Tbk) Sub Sektor Pakan Ternak
96 MARK (Mark Dynamics Indonesia Sub Sektor Keramik,Porselen dan
Tbk) Kaca
97 MASA (Multistrada Arah Sarana Tbk) Sub Sektor Otomotif dan
Komponen
98 MBTO (Martina Berto Tbk) Sub Sektor Kosmetik dan Barang
Keperluan Rumah Tangga
99 MDKI (Emdeki Utama Tbk) Sub Sektor Kimia
100 MERK (Merck Indonesia Tbk) Sub Sektor Farmasi
101 MLBI (Multi Bintang Indonesia Tbk) Sub Sektor Makanan dan
Minuman
102 MLIA (Mulia Industrindo Tbk) Sub Sektor Keramik,Porselen dan
Kaca
103 MOLI (Madusari Murni Indah Tbk) Sub Sektor Kimia
104 MRAT (Mustika Ratu Tbk) Sub Sektor Kosmetik dan Barang
Keperluan Rumah Tangga
105 MYOR (Mayora Indah Tbk) Sub Sektor Makanan dan
Minuman
106 MYTX (Asia Pacific Investama Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen
107 NIKL (Pelat Timah Nusantara Tbk) Sub Sektor Logam dan Sejenisnya
108 NIPS (Nipress Tbk) Sub Sektor Otomotif dan
Komponen
135
109 PANI (Pratama Abadi Nusa Industri Sub Sektor Makanan dan
Tbk) Minuman
110 PBID (Panca Budi Idaman Tbk) Sub Sektor Plastik dan Kemasan
111 PBRX (Pan Brothers Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen
112 PCAR (Prima Cakrawala Abadi Tbk) Sub Sektor Makanan dan
Minuman
113 PEHA (Phapros Tbk) Sub Sektor Farmasi
114 PICO (Pelangi Indah Canindo Tbk) Sub Sektor Logam dan Sejenisnya
115 POLY (Asia Pacific Fibers Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen
116 PRAS (Prima Alloy Steel Universal Sub Sektor Otomotif dan
Tbk) Komponen
117 PSDN (Prasidha Aneka Niaga Tbk) Sub Sektor Makanan dan
Minuman
118 PTSN (Sat Nusapersada Tbk) Sub Sektor Elektronika
119 PYFA (Pyridam Farma Tbk) Sub Sektor Farmasi
120 RICY (Ricky Putra Globalindo Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen
121 RMBA (Bentoel Internasional Sub Sektor Pabrik Tembakau
Investama Tbk)
122 ROTI (Nippon Indosari Corpindo Tbk) Sub Sektor Makanan dan
Minuman
123 SCCO (Supreme Cable Manufacturing Sub Sektor Kabel
Corporation Tbk)
124 SCPI (Merck Sharp Dohme Pharma Sub Sektor Farmasi
Tbk)
125 SIDO (Industri Jamu dan Farmasi Sido Sub Sektor Farmasi
Tbk)
126 SIPD (Sierad Produce Tbk) Sub Sektor Pakan Ternak
127 SKBM (Sekar Bumi Tbk) Sub Sektor Makanan dan
Minuman
128 SKLT (Sekar Laut Tbk) Sub Sektor Makanan dan
Minuman
129 SMBR (Semen Baturaja Tbk) Sub Sektor Semen
130 SMCB (Holcim Indonesia Tbk) Sub Sektor Semen
131 SMGR (Semen Indonesia (Persero) Sub Sektor Semen
Tbk)
132 SMSM (Selamat Sempurna Tbk) Sub Sektor Otomotif dan
Komponen
133 SPMA (Suparma Tbk) Sub Sektor Bubur Kertas
134 SQBB (Taisho Pharmaceutical Sub Sektor Farmasi
Indonesia Tbk) Delisting 2 Maret 208
135 SRIL (Sri Rejeki Isman Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen
136 SRSN (Indo Acitama Tbk) Sub Sektor Kimia
136
137 SSTM ( Sunson Textile Manufacture Sub Sektor Tekstil dan Garmen
Tbk)
138 STAR (Star Petrochem Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen
139 STTP (Siantar Top Tbk) Sub Sektor Makanan dan
Minuman
140 SULI (SLJ Global Tbk) Sub Sektor Industri Kayu
141 SWAT (Sriwahana Adityakarta Tbk) Sub Sektor Bubur Kertas
142 TALF (Tunas Alfin Tbk) Sub Sektor Plastik dan Kemasan
143 TBMS (Tembaga Mulia Semanan Sub Sektor Logam dan Sejenisnya
Tbk)
144 TCID (Mandom Indonesia Tbk) Sub Sektor Kosmetik dan Barang
Keperluan Rumah Tangga
145 TDPM (Tridomain Performance Sub Sektor Kimia
Materials Tbk)
146 TFCO (Tifico Fiber Indonesia Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen
147 TIRT (Tirta Mahakam Resources Tbk) Sub Sektor Industri Kayu
148 TKIM (Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Sub Sektor Bubur Kertas
Tbk)
149 TOTO (Surya Toto Indonesia Tbk) Sub Sektor Keramik,Porselen dan
Kaca
150 TPIA (Chandra Asri Petrochemical) Sub Sektor Kimia
151 TRIS (Trisula International Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen
152 TRST (Trias Sentosa Tbk) Sub Sektor Plastik dan Kemasan
153 TSPC (Tempo Scan Pacific Tbk) Sub Sektor Farmasi
154 ULTJ (Ultra Jaya Milk Industry and Sub Sektor Makanan dan
Trading Company Tbk) Minuman
155 UNIC (Unggul Indah Cahaya Tbk) Sub Sektor Kimia
156 UNIT (Nusantara Inti Corpora Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen
157 UNVR (Unilever Indonesia Tbk) Sub Sektor Kosmetik dan Barang
Keperluan Rumah Tangga
158 VOKS (Voksel Electric Tbk) Sub Sektor Kabel
159 WIIM (Wismilak Inti Makmur Tbk) Sub Sektor Pabrik Tembakau
160 WOOD (Integra Indocabinet Tbk) Sub Sektor Peralatan Rumah
Tangga
161 WSBP (Waskita Beton Precast Tbk) Sub Sektor Semen
162 WTON (Wijaya Karya Beton Tbk) Sub Sektor Semen
163 YPAS (Yanaprima Hastapersada Tbk) Sub Sektor Plastik dan Kemasan
137
DAFTAR PERUSAHAAN MANUFAKTUR TERDAFTAR DI BEI
TAHUN 2014 - 2019
138
CPIN (Charoen Pokphand
20 Indonesia Tbk) Sub Sektor Pakan Ternak V
Sub Sektor Logam dan
21 CTBN (Citra Tubindo Tbk) Sejenisnya V
Sub Sektor Makanan dan
22 DLTA (Delta Djakarta Tbk) Minuman V
DVLA (Darya Varia
23 Laboratoria Tbk) Sub Sektor Farmasi V
EKAD (Ekadharma
24 International Tbk) Sub Sektor Kimia V
25 ERTX (Eratex Djaja Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen V
26 ESTI (Ever Shine Tex Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen V
FASW (Fajar Surya Wisesa
27 Tbk) Sub Sektor Bubur Kertas V
FPNI (Lotte Chemical Titan Sub Sektor Plastik dan
28 Tbk) Kemasan V
GDST (Gunawan Dianjaya Sub Sektor Logam dan
29 Steel Tbk) Sejenisnya V
GDYR (Goodyear Indonesia Sub Sektor Otomotif dan
30 Tbk) Komponen V
GGRM (Gudang Garam
31 Tbk) Sub Sektor Pabrik Tembakau V
Sub Sektor Otomotif dan
32 GJTL (Gajah Tunggal Tbk) Komponen V
HDTX (Panasia Indo
33 Resources Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen V
HMSP (Hanjaya
34 MandalaSampoerna Tbk) Sub Sektor Pabrik Tembakau V
ICBP (Indofood CBP Sukses Sub Sektor Makanan dan
35 Makmur Tbk) Minuman V
IGAR (Champion Pacific Sub Sektor Plastik dan
36 Indonesia Tbk) Kemasan V
IIKP (Inti Agri Resources Sub Sektor Makanan dan
37 Tbk) Minuman V
IKAI (Intikeramik Alamasri Sub Sektor Keramik,Porselen
38 Industri Tbk) dan Kaca V
39 IKBI (Sumi Indo Kabel Tbk) Sub Sektor Kabel V
IMAS (Indomobil Sukses Sub Sektor Otomotif dan
40 Internasional Tbk) Komponen V
IMPC (Impack Pratama Sub Sektor Plastik dan
41 Industri Tbk) Kemasan V
42 INAF (Indofarma Tbk) Sub Sektor Farmasi V
INAI (Indal Aluminium Sub Sektor Logam dan
43 Industry Tbk Sejenisnya V
139
INCI (Intan Wijaya
44 International Tbk) Sub Sektor Kimia V
INDF (Indofood Sukses Sub Sektor Makanan dan
45 Makmur Tbk) Minuman V
INDR (Indo Rama
46 Synthetics Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen V
Sub Sektor Otomotif dan
47 INDS (Indospring Tbk) Komponen V
INKP (Indah Kiat Pulp &
48 Paper Tbk) Sub Sektor Bubur Kertas V
INRU (Toba Pulp Lestari
49 Tbk) Sub Sektor Bubur Kertas V
INTP (Indocement Tunggal
50 Prakasa Tbk) Sub Sektor Semen V
IPOL (Indopoly Swakarsa Sub Sektor Plastik dan
51 Industry Tbk) Kemasan V
ISSP (Steel Pipe Industry of Sub Sektor Logam dan
52 Indonesia Tbk) Sejenisnya V
JECC (Jembo Cable
53 Company Tbk) Sub Sektor Kabel V
JKSW (Jakarta Kyoei Steel Sub Sektor Logam dan
54 Works Tbk) Sejenisnya V
JPFA (Japfa Comfeed
55 Indonesia Tbk) Sub Sektor Pakan Ternak V
56 KAEF (Kimia Farma Tbk) Sub Sektor Farmasi V
KBLI (KMI Wire & Cable
57 Tbk) Sub Sektor Kabel V
KBRI (Kertas Basuki
58 Rachmat Indonesia Tbk) Sub Sektor Bubur Kertas V
KDSI (Kedawung Setia
59 Industrial Tbk) Sub Sektor Bubur Kertas V
KIAS (Keramika Indonesia Sub Sektor Keramik,Porselen
60 Assosiasi Tbk) dan Kaca V
KICI (Kedaung Indah Can Sub Sektor Peralatan Rumah
61 Tbk) Tangga V
62 KLBF (Kalbe Farma Tbk) Sub Sektor Farmasi V
Sub Sektor Mesin dan Alat
63 KRAH (Grand Kartech Tbk) Berat V
KRAS (Krakatau Steel Sub Sektor Logam dan
64 (Persero) Tbk) Sejenisnya V
LION (Lion Metal Works Sub Sektor Logam dan
65 Tbk) Sejenisnya V
LMPI (Langgeng Makmur Sub Sektor Peralatan Rumah
66 Industri Tbk) Tangga V
140
LMSH (Lionmesh Prima Sub Sektor Logam dan
67 Tbk) Sejenisnya V
LPIN (Multi Prima Sejahtera Sub Sektor Otomotif dan
68 Tbk) Komponen V
MAIN (Malindo Feedmill
69 Tbk) Sub Sektor Pakan Ternak V
MARK (Mark Dynamics Sub Sektor Keramik,Porselen
70 Indonesia Tbk) dan Kaca V
MASA (Multistrada Arah Sub Sektor Otomotif dan
71 Sarana Tbk) Komponen V
Sub Sektor Kosmetik dan
Barang Keperluan Rumah
72 MBTO (Martina Berto Tbk) Tangga V
MERK (Merck Indonesia
73 Tbk) Sub Sektor Farmasi V
MLBI (Multi Bintang Sub Sektor Makanan dan
74 Indonesia Tbk) Minuman V
MLIA (Mulia Industrindo Sub Sektor Keramik,Porselen
75 Tbk) dan Kaca V
Sub Sektor Kosmetik dan
Barang Keperluan Rumah
76 MRAT (Mustika Ratu Tbk) Tangga V
Sub Sektor Makanan dan
77 MYOR (Mayora Indah Tbk) Minuman V
NIKL (Pelat Timah Sub Sektor Logam dan
78 Nusantara Tbk) Sejenisnya V
79 PBRX (Pan Brothers Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen V
POLY (Asia Pacific Fibers
80 Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen V
PRAS (Prima Alloy Steel Sub Sektor Otomotif dan
81 Universal Tbk) Komponen V
PSDN (Prasidha Aneka Sub Sektor Makanan dan
82 Niaga Tbk) Minuman V
PTSN (Sat Nusapersada
83 Tbk) Sub Sektor Elektronika V
RICY (Ricky Putra
84 Globalindo Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen V
RMBA (Bentoel
Internasional Investama
85 Tbk) Sub Sektor Pabrik Tembakau V
ROTI (Nippon Indosari Sub Sektor Makanan dan
86 Corpindo Tbk) Minuman V
SCCO (Supreme Cable
Manufacturing Corporation
87 Tbk) Sub Sektor Kabel V
141
SIDO (Industri Jamu dan
88 Farmasi Sido Tbk) Sub Sektor Farmasi V
89 SIPD (Sierad Produce Tbk) Sub Sektor Pakan Ternak V
Sub Sektor Makanan dan
90 SKBM (Sekar Bumi Tbk) Minuman V
Sub Sektor Makanan dan
91 SKLT (Sekar Laut Tbk) Minuman V
SMBR (Semen Baturaja
92 Tbk) Sub Sektor Semen V
SMCB (Holcim Indonesia
93 Tbk) Sub Sektor Semen V
SMGR (Semen Indonesia
94 (Persero) Tbk) Sub Sektor Semen V
SMSM (Selamat Sempurna Sub Sektor Otomotif dan
95 Tbk) Komponen V
96 SPMA (Suparma Tbk) Sub Sektor Bubur Kertas V
97 SRIL (Sri Rejeki Isman Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen V
98 SRSN (Indo Acitama Tbk) Sub Sektor Kimia V
SSTM ( Sunson Textile
99 Manufacture Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen V
100 STAR (Star Petrochem Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen V
Sub Sektor Makanan dan
101 STTP (Siantar Top Tbk) Minuman V
102 SULI (SLJ Global Tbk) Sub Sektor Industri Kayu V
Sub Sektor Plastik dan
103 TALF (Tunas Alfin Tbk) Kemasan V
TBMS (Tembaga Mulia Sub Sektor Logam dan
104 Semanan Tbk) Sejenisnya V
Sub Sektor Kosmetik dan
TCID (Mandom Indonesia Barang Keperluan Rumah
105 Tbk) Tangga V
TFCO (Tifico Fiber
106 Indonesia Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen V
TIRT (Tirta Mahakam
107 Resources Tbk) Sub Sektor Industri Kayu V
TKIM (Pabrik Kertas Tjiwi
108 Kimia Tbk) Sub Sektor Bubur Kertas V
TOTO (Surya Toto Sub Sektor Keramik,Porselen
109 Indonesia Tbk) dan Kaca V
TPIA (Chandra Asri
110 Petrochemical) Sub Sektor Kimia V
TRIS (Trisula International
111 Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen V
142
Sub Sektor Plastik dan
112 TRST (Trias Sentosa Tbk) Kemasan V
TSPC (Tempo Scan Pacific
113 Tbk) Sub Sektor Farmasi V
ULTJ (Ultra Jaya Milk
Industry and Trading Sub Sektor Makanan dan
114 Company Tbk) Minuman V
UNIC (Unggul Indah
115 Cahaya Tbk) Sub Sektor Kimia V
UNIT (Nusantara Inti
116 Corpora Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen V
Sub Sektor Kosmetik dan
UNVR (Unilever Indonesia Barang Keperluan Rumah
117 Tbk) Tangga V
118 VOKS (Voksel Electric Tbk) Sub Sektor Kabel V
WIIM (Wismilak Inti
119 Makmur Tbk) Sub Sektor Pabrik Tembakau V
WTON (Wijaya Karya
120 Beton Tbk) Sub Sektor Semen V
YPAS (Yanaprima Sub Sektor Plastik dan
121 Hastapersada Tbk) Kemasan V
143
DAFTAR PERUSAHAAN MANUFAKTUR TERDAFTAR DI BEI
TAHUN 2014 - 2019
144
Sub Sektor Kosmetik dan
Barang Keperluan Rumah
22 MRAT (Mustika Ratu Tbk) Tangga 1
Sub Sektor Makanan dan
23 MYOR (Mayora Indah Tbk) Minuman 1
RICY (Ricky Putra
24 Globalindo Tbk) Sub Sektor Tekstil dan Garmen 1
SCCO (Supreme Cable
Manufacturing Corporation
25 Tbk) Sub Sektor Kabel 1
26 SIPD (Sierad Produce Tbk) Sub Sektor Pakan Ternak 1
SMCB (Holcim Indonesia
27 Tbk) Sub Sektor Semen 1
SMGR (Semen Indonesia
28 (Persero) Tbk) Sub Sektor Semen 1
SMSM (Selamat Sempurna Sub Sektor Otomotif dan
29 Tbk) Komponen 1
Sub Sektor Kosmetik dan
TCID (Mandom Indonesia Barang Keperluan Rumah
30 Tbk) Tangga 1
TKIM (Pabrik Kertas Tjiwi
31 Kimia Tbk) Sub Sektor Bubur Kertas 1
TOTO (Surya Toto Indonesia Sub Sektor Keramik,Porselen
32 Tbk) dan Kaca 1
TSPC (Tempo Scan Pacific
33 Tbk) Sub Sektor Farmasi 1
Sub Sektor Kosmetik dan
UNVR (Unilever Indonesia Barang Keperluan Rumah
34 Tbk) Tangga 1
35 VOKS (Voksel Electric Tbk) Sub Sektor Kabel 1
145
DAFTAR PERUSAHAAN MANUFAKTUR TERDAFTAR DI BEI
TAHUN 2014 - 2019
No Nama Emiten Sub Sektor
Sub Sektor Kosmetik dan
ADES (Akasha Wira International Barang Keperluan Rumah
1 Tbk) Tangga
AKPI (Argha Karya Prima Industry Sub Sektor Plastik dan
2 Tbk) Kemasan
Sub Sektor Otomotif dan
3 ASII (Astra International Tbk) Komponen
Sub Sektor Otomotif dan
4 AUTO (Astra Otoparts Tbk) Komponen
5 BATA (Sepatu Bata Tbk) Sub Sektor Alas kaki
Sub Sektor Makanan dan
6 CEKA (Cahaya Kalbar Tbk) Minuman
DVLA (Darya Varia Laboratoria
7 Tbk) Sub Sektor Farmasi
EKAD (Ekadharma International
8 Tbk) Sub Sektor Kimia
9 GGRM (Gudang Garam Tbk) Sub Sektor Pabrik Tembakau
HMSP (Hanjaya MandalaSampoerna
10 Tbk) Sub Sektor Pabrik Tembakau
ICBP (Indofood CBP Sukses Sub Sektor Makanan dan
11 Makmur Tbk) Minuman
IMPC (Impack Pratama Industri Sub Sektor Plastik dan
12 Tbk) Kemasan
INDF (Indofood Sukses Makmur Sub Sektor Makanan dan
13 Tbk) Minuman
14 JECC (Jembo Cable Company Tbk) Sub Sektor Kabel
JPFA (Japfa Comfeed Indonesia
15 Tbk) Sub Sektor Pakan Ternak
16 KAEF (Kimia Farma Tbk) Sub Sektor Farmasi
17 KBLI (KMI Wire & Cable Tbk) Sub Sektor Kabel
18 KLBF (Kalbe Farma Tbk) Sub Sektor Farmasi
19 MAIN (Malindo Feedmill Tbk) Sub Sektor Pakan Ternak
Sub Sektor Makanan dan
20 MLBI (Multi Bintang Indonesia Tbk) Minuman
Sub Sektor Makanan dan
21 MYOR (Mayora Indah Tbk) Minuman
146
Sub Sektor Tekstil dan
22 RICY (Ricky Putra Globalindo Tbk) Garmen
SCCO (Supreme Cable
23 Manufacturing Corporation Tbk) Sub Sektor Kabel
SMGR (Semen Indonesia (Persero)
24 Tbk) Sub Sektor Semen
Sub Sektor Otomotif dan
25 SMSM (Selamat Sempurna Tbk) Komponen
Sub Sektor Kosmetik dan
Barang Keperluan Rumah
26 TCID (Mandom Indonesia Tbk) Tangga
TKIM (Pabrik Kertas Tjiwi Kimia
27 Tbk) Sub Sektor Bubur Kertas
Sub Sektor
28 TOTO (Surya Toto Indonesia Tbk) Keramik,Porselen dan Kaca
29 TSPC (Tempo Scan Pacific Tbk) Sub Sektor Farmasi
Sub Sektor Kosmetik dan
Barang Keperluan Rumah
30 UNVR (Unilever Indonesia Tbk) Tangga
147
OUTPUT EVIEWS
Dependent Variable: SM
Method: Panel EGLS (Cross-section weights)
Date: 05/18/21 Time: 07:05
Sample: 2014 2019
Periods included: 6
Cross-sections included: 65
Total panel (balanced) observations: 390
Linear estimation after one-step weighting matrix
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
148
Dependent Variable: NP
Method: Panel EGLS (Cross-section weights)
Date: 05/18/21 Time: 09:34
Sample: 2014 2019
Periods included: 6
Cross-sections included: 65
Total panel (balanced) observations: 390
Linear estimation after one-step weighting matrix
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
149