You are on page 1of 104

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr... Wb...

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini, yaitu tugas menyusun dan
membuat paper yang berkaitan tentang “GEOSTRATEGI” untuk memenuhi tugas UAS
matakuliah PPKN.

Pada kesempatan ini tidak lupa untuk saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr.
Hastin Umi Anisah, SE, MM atas kesempatan yang telah ibu berikan kepada saya untuk
menyelesaikan makalah ini. Saya berharap paper ini bisa menjadi referensi bagi pihak
pihak yang tertarik untuk mempelajari dan mengetahui tentang ilmu geostrategi. Saya
juga berharap semoga setelah membaca paper ini, pembaca dapat mengetahui ilmu baru
yang lebih banyak lagi dan bermanfaat tentang geostrategi.

Saya sadar bahwa paper saya ini masih banyak kekurangan dan memerlukan lebih
banyak penyempurnaan lagi. Saya pasti menerima segala bentuk kritikan dan saran yang
dapat membantu saya untuk membuat paper lebih baik lagi. Apabila banyak kesalahan
dan kekurangan dari paper ini saya memohon maaf sebesar-besarnya

Demikian yang dapat saya sampaikan. Akhir kata saya ucapkan

Wassalamualaikum Wr... Wb...

Banjarmasin, 14 Desember 2022


BAB 1

Pendahuluan

1.1 LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang


Geostrategi Indonesia adalah
strategi nasional bangsa
Indonesia dalam
memanfaatkan wilayah
NKRI sebagai ruang hidup
nasional guna merancang
arahan tentang kebijakan dan
sasaran
pembangunan untuk
mencapai kepentingan dan
tujuan nasional. Geostrategi
Indonesia
dirumuskan dalam wujud
konsep Ketahanan Nasional.
Secara umum, geostrategi
merupakan arah geografis
kebijakan luar negeri suatu
negara.
Geostrategi memiliki
karakter agresif, ofensif, dan
outward looking, serta
menggabungkan
pertimbangan strategi (peran
militer) dan geopolitik.
Sementara itu, konsepsi
Ketahanan
Nasional dikembangkan oleh
Lemhannas lebih bersifat
pertahanan diri (defensif),
less
millitaristic, inward looking,
serta berasas kesejahteraan
dan keamanan.
Pada awalnya, geostrategi
diartikan sebagai geopolitik
untuk kepentingan militer /
perang. Di
Indonesia, geostrategi
diartikan sebagai metode
untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi
sebagaimana tercantum
dalam Mukadimah UUD
1945 melalui proses
Pembangunan Nasional.
Tujuan tersebut menjadi
doktrin pembangunan dan
diberi nama Ketahanan
Nasional.
Sejak awal pengembangan
konsepsi, Ketahanan
Nasional telah dirintis
bersama oleh para
pemikir di Lemhannas,
Seskoad, dan para peserta
KRA I sejak tahun 1965.
Namun, sebagai
akibat peristiwa G.30.S/ PKI,
seluruh lapisan masyarakat
termasuk Lemhannas
dikerahkan untuk
melakukan konsolidasi
dalam rangka menegakkan
pemerintahan Orde Baru.
Oleh karena itu,
seluruh kegiatan pengkajian
Lemhannas lebih
dititikberatkan pada
pemecahan masalah-masalah
nasional.
1.1 Latar Belakang
Geostrategi Indonesia adalah
strategi nasional bangsa
Indonesia dalam
memanfaatkan wilayah
NKRI sebagai ruang hidup
nasional guna merancang
arahan tentang kebijakan dan
sasaran
pembangunan untuk
mencapai kepentingan dan
tujuan nasional. Geostrategi
Indonesia
dirumuskan dalam wujud
konsep Ketahanan Nasional.
Secara umum, geostrategi
merupakan arah geografis
kebijakan luar negeri suatu
negara.
Geostrategi memiliki
karakter agresif, ofensif, dan
outward looking, serta
menggabungkan
pertimbangan strategi (peran
militer) dan geopolitik.
Sementara itu, konsepsi
Ketahanan
Nasional dikembangkan oleh
Lemhannas lebih bersifat
pertahanan diri (defensif),
less
millitaristic, inward looking,
serta berasas kesejahteraan
dan keamanan.
Pada awalnya, geostrategi
diartikan sebagai geopolitik
untuk kepentingan militer /
perang. Di
Indonesia, geostrategi
diartikan sebagai metode
untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi
sebagaimana tercantum
dalam Mukadimah UUD
1945 melalui proses
Pembangunan Nasional.
Tujuan tersebut menjadi
doktrin pembangunan dan
diberi nama Ketahanan
Nasional.
Sejak awal pengembangan
konsepsi, Ketahanan
Nasional telah dirintis
bersama oleh para
pemikir di Lemhannas,
Seskoad, dan para peserta
KRA I sejak tahun 1965.
Namun, sebagai
akibat peristiwa G.30.S/ PKI,
seluruh lapisan masyarakat
termasuk Lemhannas
dikerahkan untuk
melakukan konsolidasi
dalam rangka menegakkan
pemerintahan Orde Baru.
Oleh karena itu,
seluruh kegiatan pengkajian
Lemhannas lebih
dititikberatkan pada
pemecahan masalah-masalah
nasional.
1.1 Latar Belakang
Geostrategi Indonesia adalah
strategi nasional bangsa
Indonesia dalam
memanfaatkan wilayah
NKRI sebagai ruang hidup
nasional guna merancang
arahan tentang kebijakan dan
sasaran
pembangunan untuk
mencapai kepentingan dan
tujuan nasional. Geostrategi
Indonesia
dirumuskan dalam wujud
konsep Ketahanan Nasional.
Secara umum, geostrategi
merupakan arah geografis
kebijakan luar negeri suatu
negara.
Geostrategi memiliki
karakter agresif, ofensif, dan
outward looking, serta
menggabungkan
pertimbangan strategi (peran
militer) dan geopolitik.
Sementara itu, konsepsi
Ketahanan
Nasional dikembangkan oleh
Lemhannas lebih bersifat
pertahanan diri (defensif),
less
millitaristic, inward looking,
serta berasas kesejahteraan
dan keamanan.
Pada awalnya, geostrategi
diartikan sebagai geopolitik
untuk kepentingan militer /
perang. Di
Indonesia, geostrategi
diartikan sebagai metode
untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi
sebagaimana tercantum
dalam Mukadimah UUD
1945 melalui proses
Pembangunan Nasional.
Tujuan tersebut menjadi
doktrin pembangunan dan
diberi nama Ketahanan
Nasional.
Sejak awal pengembangan
konsepsi, Ketahanan
Nasional telah dirintis
bersama oleh para
pemikir di Lemhannas,
Seskoad, dan para peserta
KRA I sejak tahun 1965.
Namun, sebagai
akibat peristiwa G.30.S/ PKI,
seluruh lapisan masyarakat
termasuk Lemhannas
dikerahkan untuk
melakukan konsolidasi
dalam rangka menegakkan
pemerintahan Orde Baru.
Oleh karena itu,
seluruh kegiatan pengkajian
Lemhannas lebih
dititikberatkan pada
pemecahan masalah-masalah
nasional.
1.1 Latar Belakang
Geostrategi Indonesia adalah
strategi nasional bangsa
Indonesia dalam
memanfaatkan wilayah
NKRI sebagai ruang hidup
nasional guna merancang
arahan tentang kebijakan dan
sasaran
pembangunan untuk
mencapai kepentingan dan
tujuan nasional. Geostrategi
Indonesia
dirumuskan dalam wujud
konsep Ketahanan Nasional.
Secara umum, geostrategi
merupakan arah geografis
kebijakan luar negeri suatu
negara.
Geostrategi memiliki
karakter agresif, ofensif, dan
outward looking, serta
menggabungkan
pertimbangan strategi (peran
militer) dan geopolitik.
Sementara itu, konsepsi
Ketahanan
Nasional dikembangkan oleh
Lemhannas lebih bersifat
pertahanan diri (defensif),
less
millitaristic, inward looking,
serta berasas kesejahteraan
dan keamanan.
Pada awalnya, geostrategi
diartikan sebagai geopolitik
untuk kepentingan militer /
perang. Di
Indonesia, geostrategi
diartikan sebagai metode
untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi
sebagaimana tercantum
dalam Mukadimah UUD
1945 melalui proses
Pembangunan Nasional.
Tujuan tersebut menjadi
doktrin pembangunan dan
diberi nama Ketahanan
Nasional.
Sejak awal pengembangan
konsepsi, Ketahanan
Nasional telah dirintis
bersama oleh para
pemikir di Lemhannas,
Seskoad, dan para peserta
KRA I sejak tahun 1965.
Namun, sebagai
akibat peristiwa G.30.S/ PKI,
seluruh lapisan masyarakat
termasuk Lemhannas
dikerahkan untuk
melakukan konsolidasi
dalam rangka menegakkan
pemerintahan Orde Baru.
Oleh karena itu,
seluruh kegiatan pengkajian
Lemhannas lebih
dititikberatkan pada
pemecahan masalah-masalah
nasional.
1.1 Latar Belakang
Geostrategi Indonesia adalah
strategi nasional bangsa
Indonesia dalam
memanfaatkan wilayah
NKRI sebagai ruang hidup
nasional guna merancang
arahan tentang kebijakan dan
sasaran
pembangunan untuk
mencapai kepentingan dan
tujuan nasional. Geostrategi
Indonesia
dirumuskan dalam wujud
konsep Ketahanan Nasional.
Secara umum, geostrategi
merupakan arah geografis
kebijakan luar negeri suatu
negara.
Geostrategi memiliki
karakter agresif, ofensif, dan
outward looking, serta
menggabungkan
pertimbangan strategi (peran
militer) dan geopolitik.
Sementara itu, konsepsi
Ketahanan
Nasional dikembangkan oleh
Lemhannas lebih bersifat
pertahanan diri (defensif),
less
millitaristic, inward looking,
serta berasas kesejahteraan
dan keamanan.
Pada awalnya, geostrategi
diartikan sebagai geopolitik
untuk kepentingan militer /
perang. Di
Indonesia, geostrategi
diartikan sebagai metode
untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi
sebagaimana tercantum
dalam Mukadimah UUD
1945 melalui proses
Pembangunan Nasional.
Tujuan tersebut menjadi
doktrin pembangunan dan
diberi nama Ketahanan
Nasional.
Sejak awal pengembangan
konsepsi, Ketahanan
Nasional telah dirintis
bersama oleh para
pemikir di Lemhannas,
Seskoad, dan para peserta
KRA I sejak tahun 1965.
Namun, sebagai
akibat peristiwa G.30.S/ PKI,
seluruh lapisan masyarakat
termasuk Lemhannas
dikerahkan untuk
melakukan konsolidasi
dalam rangka menegakkan
pemerintahan Orde Baru.
Oleh karena itu,
seluruh kegiatan pengkajian
Lemhannas lebih
dititikberatkan pada
pemecahan masalah-masalah
nasional.
1.1 Latar Belakang
Geostrategi Indonesia adalah
strategi nasional bangsa
Indonesia dalam
memanfaatkan wilayah
NKRI sebagai ruang hidup
nasional guna merancang
arahan tentang kebijakan dan
sasaran
pembangunan untuk
mencapai kepentingan dan
tujuan nasional. Geostrategi
Indonesia
dirumuskan dalam wujud
konsep Ketahanan Nasional.
Secara umum, geostrategi
merupakan arah geografis
kebijakan luar negeri suatu
negara.
Geostrategi memiliki
karakter agresif, ofensif, dan
outward looking, serta
menggabungkan
pertimbangan strategi (peran
militer) dan geopolitik.
Sementara itu, konsepsi
Ketahanan
Nasional dikembangkan oleh
Lemhannas lebih bersifat
pertahanan diri (defensif),
less
millitaristic, inward looking,
serta berasas kesejahteraan
dan keamanan.
Pada awalnya, geostrategi
diartikan sebagai geopolitik
untuk kepentingan militer /
perang. Di
Indonesia, geostrategi
diartikan sebagai metode
untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi
sebagaimana tercantum
dalam Mukadimah UUD
1945 melalui proses
Pembangunan Nasional.
Tujuan tersebut menjadi
doktrin pembangunan dan
diberi nama Ketahanan
Nasional.
Sejak awal pengembangan
konsepsi, Ketahanan
Nasional telah dirintis
bersama oleh para
pemikir di Lemhannas,
Seskoad, dan para peserta
KRA I sejak tahun 1965.
Namun, sebagai
akibat peristiwa G.30.S/ PKI,
seluruh lapisan masyarakat
termasuk Lemhannas
dikerahkan untuk
melakukan konsolidasi
dalam rangka menegakkan
pemerintahan Orde Baru.
Oleh karena itu,
seluruh kegiatan pengkajian
Lemhannas lebih
dititikberatkan pada
pemecahan masalah-masalah
nasional.
1.1 Latar Belakang
Geostrategi Indonesia adalah
strategi nasional bangsa
Indonesia dalam
memanfaatkan wilayah
NKRI sebagai ruang hidup
nasional guna merancang
arahan tentang kebijakan dan
sasaran
pembangunan untuk
mencapai kepentingan dan
tujuan nasional. Geostrategi
Indonesia
dirumuskan dalam wujud
konsep Ketahanan Nasional.
Secara umum, geostrategi
merupakan arah geografis
kebijakan luar negeri suatu
negara.
Geostrategi memiliki
karakter agresif, ofensif, dan
outward looking, serta
menggabungkan
pertimbangan strategi (peran
militer) dan geopolitik.
Sementara itu, konsepsi
Ketahanan
Nasional dikembangkan oleh
Lemhannas lebih bersifat
pertahanan diri (defensif),
less
millitaristic, inward looking,
serta berasas kesejahteraan
dan keamanan.
Pada awalnya, geostrategi
diartikan sebagai geopolitik
untuk kepentingan militer /
perang. Di
Indonesia, geostrategi
diartikan sebagai metode
untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi
sebagaimana tercantum
dalam Mukadimah UUD
1945 melalui proses
Pembangunan Nasional.
Tujuan tersebut menjadi
doktrin pembangunan dan
diberi nama Ketahanan
Nasional.
Sejak awal pengembangan
konsepsi, Ketahanan
Nasional telah dirintis
bersama oleh para
pemikir di Lemhannas,
Seskoad, dan para peserta
KRA I sejak tahun 1965.
Namun, sebagai
akibat peristiwa G.30.S/ PKI,
seluruh lapisan masyarakat
termasuk Lemhannas
dikerahkan untuk
melakukan konsolidasi
dalam rangka menegakkan
pemerintahan Orde Baru.
Oleh karena itu,
seluruh kegiatan pengkajian
Lemhannas lebih
dititikberatkan pada
pemecahan masalah-masalah
nasional
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geostrategi Indonesia adalah
strategi nasional bangsa
Indonesia dalam
memanfaatkan wilayah
NKRI sebagai ruang hidup
nasional guna merancang
arahan tentang kebijakan dan
sasaran
pembangunan untuk
mencapai kepentingan dan
tujuan nasional. Geostrategi
Indonesia
dirumuskan dalam wujud
konsep Ketahanan Nasional.
Secara umum, geostrategi
merupakan arah geografis
kebijakan luar negeri suatu
negara.
Geostrategi memiliki
karakter agresif, ofensif, dan
outward looking, serta
menggabungkan
pertimbangan strategi (peran
militer) dan geopolitik.
Sementara itu, konsepsi
Ketahanan
Nasional dikembangkan oleh
Lemhannas lebih bersifat
pertahanan diri (defensif),
less
millitaristic, inward looking,
serta berasas kesejahteraan
dan keamanan.
Pada awalnya, geostrategi
diartikan sebagai geopolitik
untuk kepentingan militer /
perang. Di
Indonesia, geostrategi
diartikan sebagai metode
untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi
sebagaimana tercantum
dalam Mukadimah UUD
1945 melalui proses
Pembangunan Nasional.
Tujuan tersebut menjadi
doktrin pembangunan dan
diberi nama Ketahanan
Nasional.
Sejak awal pengembangan
konsepsi, Ketahanan
Nasional telah dirintis
bersama oleh para
pemikir di Lemhannas,
Seskoad, dan para peserta
KRA I sejak tahun 1965.
Namun, sebagai
akibat peristiwa G.30.S/ PKI,
seluruh lapisan masyarakat
termasuk Lemhannas
dikerahkan untuk
melakukan konsolidasi
dalam rangka menegakkan
pemerintahan Orde Baru.
Oleh karena itu,
seluruh kegiatan pengkajian
Lemhannas lebih
dititikberatkan pada
pemecahan masalah-masalah
nasional
Geostrategi Indonesia adalah
strategi nasional bangsa
Indonesia dalam
memanfaatkan wilayah
NKRI sebagai ruang hidup
nasional guna merancang
arahan tentang kebijakan dan
sasaran
pembangunan untuk
mencapai kepentingan dan
tujuan nasional. Geostrategi
Indonesia
dirumuskan dalam wujud
konsep Ketahanan Nasional.
Geostrategi Indonesia adalah
strategi nasional bangsa
Indonesia dalam
memanfaatkan wilayah
NKRI sebagai ruang hidup
nasional guna merancang
arahan tentang kebijakan dan
sasaran
pembangunan untuk
mencapai kepentingan dan
tujuan nasional. Geostrategi
Indonesia
dirumuskan dalam wujud
konsep Ketahanan Nasional.
Setiap bangsa memiliki cita-cita karena cita-cita berfungsi sebagai penentu
untuk mencapai tujuan. Tujuan bangsa Indonesia tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945. Dalam usaha untuk mencapainya, banyak mengalami hambatan, tantangan,
dan ancaman. Oleh karena itu, perlu kekuatan untuk mewujudkannya. Kekuatan
untuk menghadapi masalah tersebut dikenal dengan istilah Ketahanan Nasional.
Ketahanan Nasional perlu dibina dan dikembangkan agar kelangsungan hidup
bangsa tersebut dapat terjamin. Dalam rangka mempertahankan eksistensi dan
mewujudkan cita-citanya, suatu
bangsa harus memiliki pemahaman mengenai geopolitik dan geostrategi. Dapat
dikatakan, konsep geostrategi bangsa Indonesia adalah Ketahanan Nasional.
Dengan
kata lain, geostrategi bangsa Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan
Nasional.
Indonesia merupakan suatu negeri yang amat unik. Hanya sedikit negara di dunia, yang
bila dilihat dari segi geografis, memiliki kesamaan dengan Indonesia. Negara-negara
kepulauan di dunia, seperti Jepang dan Filipina, masih kalah bila dibandingkan dengan
negara kepulauan Indonesia. Indonesia adalah suatu negara, yang terletak di sebelah
tenggara benua Asia, membentang sepanjang 3,5 juta mil, atau sebanding dengan
seperdelapan panjang keliling Bumi, serta memiliki tak kurang dari 13.662 pulau.Oleh
karena itu perlu adanya suatu strategi guna menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat
Indonesia. Dlam perkembangnnya strategi tersebut tidak hanya untuk menanggulangi
masalah konflikantar daerah di Indonesia tetapi juga untuk menghadapi segala
gangguan yangd atnag dari luar Indonesia yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Strategi tersebut dalam masyarakat Indonesia dikenal dengan
istilah Geostrategi
Geostrategi Indonesia adalah strategi nasional bangsa Indonesia dalam
memanfaatkan wilayahNKRI sebagai ruang hidup nasional guna merancang arahan
tentang kebijakan dan sasaranpembangunan untuk mencapai kepentingan dan tujuan
nasional. Geostrategi Indonesiadirumuskan dalam wujud konsep Ketahanan Nasional.
Secara umum, geostrategi merupakan arah geografis kebijakan luar negeri suatu
negara.Geostrategi memiliki karakter agresif, ofensif, dan outward looking, serta
menggabungkanpertimbangan strategi (peran militer) dan geopolitik. Sementara itu,
konsepsi KetahananNasional dikembangkan oleh Lemhannas lebih bersifat pertahanan
diri (defensif), lessmillitaristic,inward looking, serta berasas kesejahteraan dan
keamanan.
Pada awalnya, geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer /
perang. DiIndonesia, geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita
proklamasisebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945 melalui proses
Pembangunan Nasional.Tujuan tersebut menjadi doktrin pembangunan dan diberi nama
Ketahanan Nasional.Sejak awal pengembangan konsepsi, Ketahanan Nasional telah
dirintis bersama oleh parapemikir di Lemhannas, Seskoad, dan para peserta KRA I sejak
tahun 1965. Namun, sebagaiakibat peristiwa G.30.S/ PKI, seluruh lapisan masyarakat
termasuk Lemhannas dikerahkan untukmelakukan konsolidasi dalam rangka
menegakkan pemerintahan Orde Baru. Oleh karena itu,seluruh kegiatan pengkajian
Lemhannas lebih dititikberatkan pada pemecahan masalah-masalahnasional.
Reformasi di bidang hukum dan politik telah banyak dilakukan, namun kenyataannya
tidak membawa perubahan yang berarti dalam kehidupan rakyat, terutama menyangkut
kesejahteraan, baik lahir maupun batin. Dalam perkembangan kehidupan kenegaraan,
nampak arah prinsip konstitusionalisme dan demokrasi sangat dominan.
Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya dilakukan dan dikembangkan di seluruh
dunia, meskipun dengan berbagai macam istilah atau nama. Matakuliah tersebut sering
disebut sebagai civic education, citizenship education, dan bahkan ada yang menyebut
sebagai democracy education. Matakuliah ini memiliki peran yang strategis dalam
mempersiapkan warga negara yang cerdas, bertanggung jawab dan berkeadaban.
Berdasarkan rumusan “Civic International” (1995), disepakati bahwa pendidikan
demokrasi penting untuk pertumbuhan civic culture, untuk keberhasilan pengembangan
dan pemeliharaan pemerintahan demokrasi (Mansoer, 2005).
Objek pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan menurut Keputusan Dirjen
Pendidikan Tinggi No.43/DIKTI/KEP/2006 salah satu yang menjadi substansi
kajiannya adalah Geostrategi Indonesia. Di mana Pancasila merupakan dasar filosofi
geostrategi Indonesia. Hal ini berdasarkan analisis sistematis bahwa Pancasila
merupakan core philosophy dari Pembukaan UUD 1945, yang menurut ilmu hukum
berkedudukan sebagai staatfundamentalnorm. Geostrategi diartikan sebagai metode
untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional dengan memanfaatkan geopolitik
Indonesia. Dengan Pancasila sebagai dasarnya, maka pembangunan Indonesia akan
memiliki visi yang jelas dan terarah.

1.2 RUMUSAN MASLAH


1. Apa itu pengertian Geostrategi
2. Apa saja sifat-sifat dari Geostrategi
3. Bagaimana perkembangan konsep Geostrategi di Indonesia

1.3 TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari saya menulis makalah ini adalah untuk mengenal dan mengetahui
lebih dalam lagi pengetahuan tentang geostrategi di Indonesia. Dan juga untuk
memenuhi tugas yang telah di berikan oleh Dosen.
Bab 2
Isi

2.1 PENGERTIAN GEOSTRATEGI


Geostrategi dan ketahanan nasional saling berkaitan. Pengertian geostrategi
berasal dari kata "Geo" yang berarti bumi dan "Strategi" yang artinya cara atau
siasat. Kata strategi sendiri ditujukan sebagai usaha yang menggunakan segala
kemampuan atau sumber daya, baik itu Sumber Daya Manusia (SDM) ataupun
Sumber Daya Alam (SDA).
Geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan
cita-cita dan tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan
tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur
dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan
bermartabat.
Dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi
(2016) oleh Kaelan, geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan-aturan
untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan melalui proses pembangunan yang
memberikan arahan. Arahan yang dimaksud yaitu bagaimana membuat strategi
pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan
masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan bermartabat. Pada pembukaan
Undang-Undang Dasar RI 1945 alenia III menjadi landasan fundamental
geostrategi Indonesia. Fundamental Indonesia dalam Ilmu hukum disebut
sebagai staatsfundamental norm.
Isi dari UUD 1945 alinea III, yaitu:
"Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan
kehidupan bangsa."
Geostrategi Indonesia berkembang dan sangat erat dengan hakikat
terbentuknya negara dari berbagai macam suku, etnis, ras, golongan, agama, dan
bahkan teritorial.
2.2 FUNGSI GEOSTRATEGI
Geostrategi Indonesia mempunyai fungsi sebagai daya tangkal. Dalam
kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostrategi di Indonesia ditujukan
untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan
terhadap identitas, eksistensi bangsa, dan negara Indonesia dalam aspek:
1) Ketahanan pada aspek ideology
Ketahanan pada aspek ideology ini, yaitu ketangguhan kekuatan
nasional dalam ancaman dari luar maupun dari dalam, dalam rangka
menjamin kelangsungan kehidupan ideology bangsa dan negara
Republik Indonesia.
2) Ketahanan pada aspek politik
Ketahanan pada aspek Politik, yaitu untuk mengejar ketinggalan dari
negara maju, kita perlu mengadakan proses perubahan atau modernisasi,
penegakan hukum, dan penegakan disiplin nasional.
3) Ketahanan pada aspek ekonomi
Ketahanan pada aspek Ekonomi, yaitu Ketangguhan kekuatan nasional
dalam kegiatan yang berkaitan dengan produksi,distribusi, konsumsi
barang dan jasa, usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat baik
secara individu maupun kelompok.
4) Ketahanan aspek sosial budaya
Ketahanan pada aspek Sosial Budaya, yaitu Ketangguhan kekuatan
nasional dalam menghadapi ancaman dari luar maupun dari dalamuntuk
menjamin kelangsungan keidupan social budaya bangsa dan negara
Republik Indonesia.
5) Ketahanan pada aspek pertahanan keamanan
Ketahanan pada aspek Pertahanan dan Keamanan, yaitu Ketangguhan
kekuatan pertahanan nasional dan upaya untuk melindungi kepentingan
bangsa negara demi tetap terwujudnya kondisi kelangsungan kehidupan
bangsa.Berfungsi sebagai pengarah bagi pengembangan potensi kekuatan
bangsa dalamideology, politik, ekonomi, social budaya, pertahanan dan
keamanan sehingga tercapaikesejahteraan rakyat. Ketahanan nasional
sebagai pengarah berfungsi menyatukan pola pikir, pola tindak dan cara
kerja intersektor, antarsektor, dan multidispliner.
2.3 TUJUAN GEOSTRATEGI
Geostrategi di Indonesia memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1. Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional, baik yang
berbasis aspek ideologi, politik, sosial budaya maupun aspek-aspek lainnya.
2. Sebagai penunjang tugas pokok pemerintah Indonesia. Tugas pokok tersebut
yakni:
a.) Menegakkan hukum dan ketertiban.
b.) Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran.
c.) Terselenggaranya pertahanan dan keamanan.
d.) Terwujudnya keadilan hukum dan sosial.
e.) Kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri.

2.4 SIFAT GEOSTRATEGI


Untuk mewujudkan Ketahanan Nasional, dilaksanakan dengan mengelola dan
menyelenggarakan kesejahteraan dan keamanan sistem kehidupan Nasional.
Sebagai konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Sifat-sifat Ketahanan Nasional adalah sebagai berikut:
1. Mandiri
Geostrategi bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri
dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah
menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa.
Kemandirian ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerja sama yang
saling menguntungkan dalam perkembangan global.
2. Manunggal
Geostrategi bersifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan
perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Mawas ke dalam
Geostrategi bersifat mawas kedalam, yaitu ditujukan kedalam diri bangsa
dan negara sendiri karena bertujuan untuk mewujudkan hakikat dan sifat
Nasionalnya.

4. Kewibawaan
Bertujuan untuk mewujudkan kewibawaan nasional, dan harus
diperhitungkan pihak lain. Geostrategi bersifat manunggal dapat
mewujudkan kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak
lain sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu negara. Semakin tinggi daya
tangkal suatu negara, semakin besar pula kewibawaannya.
5. Dinamis
Geostrategi bersifat tidak tetap, melainkan dapat meningkat ataupun
menurun bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta
kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan
pengertian bahwa segala sesatu di dunia ini senantiasa berubah. Oleh sebab
itu, uapaya peningkatan ketahanan nasional harus senantiasa diorientasikan
ke masa depan dan dinamikanya di arahkan untuk pencapaian kondisi
kehidupan nasional yang lebih baik.
6. Percaya pada diri sendiri
Dikembangkan dan ditingkatkan berdasarkan sikap mental percaya pada
diri sendiri. Suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat harus percaya dan
yakin, bahwa ia dapat mengurus rumah tangganya sendiri dan tidak
bergantung pada bantuan luar.
7. Tidak tergantung pada pihak lain
Dikembangkan atas kemampuan diri sendiri dengan memanfaatkan
segenap aspek kehidupan Nasional. Pengembangan kemampuan Nasional
diupayakan untuk tidak tergantung pada pihak lain.

2.5 SEJARAH SINGKAT GEOSTRATEGI DI INDONESIA


Konsep geo-strategis Indonesia pertama kali dipakai oleh presiden soekarno
pada tanggal 10 Juni 1948 di Kotaraja. Tetapi, ide ini kurang dikembangkan
oleh pejabat bawahan, karena seperti yang kita tahu Indonesia kembali diduduki
oleh Belanda pada akhir Desember 1948, sehingga kurang berpengaruh. Dan
akhirnya, setelah pengakuan kemerdekaan dari 1950 ,baris perkembangan politik
dalam bentuk “Bangsa dan karakter dan bangunan” yang merupakan bentuk tak
langsung dari geostrategis Indonesia mirip seperti pengembangan jiwa nasional.
2.6 KONSEPSI DASAR GEOSTRATEGI
Konsepsi adalah teori atau model yang merupakan pedoman dalam menciptakan
ketahanan Nasional melalui pembangunan seluruh aspek ketahanan nasional.
Seluruh aspek yang dimaksud adalah meliputi trigatra (tiga gatra) dan aspek
pancagatra (lima gatra) yang keduanya dikenal dengan astragatra (delapan
gatra).
Model-model yang ada dalam konsepsi ketahanan nasional meliputi:

1. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional Model Astagatra,


Merupakan perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya
yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan
alam yang dapat dicapai menggunakan kemampuannya. Model ini
menyimpulkan adanya 8 unsur aspek kehidupan nasional :
1). Gatra letak dan kedudukan geografi
2). Gatra keadaan dan kekayaan alam
3). Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
4). Gatra ideologi
5). Gatra politik
6). Gatra ekonomi
7). Gatra sosial budaya
8). Gatra pertahanan keamanan
Antara trigatra dan pancagatra ada korelasi atau hubungan dan interpedensi
atau saling ketergantungan. Juga keduanya bersifat komprehensif integral
didalam Astagatra.

2. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional Model Morgenthau


Morgenthau mengadakan observasi atas tata kehidupan nasional secara
mikro dilihat dari luar sehingga ketahanan masyarakat bangsa ditampilkan
sebagai kekuatan. model ini bersifat deskriptif kualitatif dengan jumlah
gatra yang cukup banyak. Menekankan pentingnya kekuatan nasional dibina
dalam kaitannya dengan negara-negara lain.
Model ini menganggap pentingnya perjuangan untuk mendapatkan power
position dalam satu kawasan. Sebagai konsekuensinya maka terdapat
advokasi untuk memperoleh power position sehingga muncul strategi ke
arah balanced power.

3. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional Model Alfred Thayer Mahan


Menganggap kekuatan nasional suatu bangsa dapat dipenuhi apabila
bangsa tersebut memenuhi unsur-unsur sebagai berikut :
 Letak geografi
 Bentuk atau wujud bumi
 Luas wilayah
 Jumlah penduduk
 Watak nasional atau bangsa
 Sifat pemerintahan.

Menurut Alfred Thayer Mahan, kekuatan negara tidak hanya tergantung


pada luas wilayah daratan, akan tetapi sanat tergantung juga pada faktor
luasnya akses kelaut dan bentuk pantai dari wilayah negara. Mahan juga
berpendapat bahwa ada 4 faktor yang membentuk kekuatan laut suatu
negara yaitu:

a). Situasi geografi, khususnya mengenai morfologi topografinya


yang dikaitkan dengan akses kelaut dan penyebaran penduduk.
b). Kekayaan alam yang dikaitkan dengan kemampun industri serta
kemandirian dalam penyediaan pangan
c) Konfigurasi wilayah negara yang akan memengaruhi karakter
rakyat dan orientasinya.
d) Jumlah penduduk

4. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional Model Cline


Hubungan antar negara pada hakekatnya amat dipengaruhi oleh persepsi
suatu negara terhadap negara lainnya termasuk di dalamnya persepsi atau
sistem penangkalan dari negara lainnya.
Model ini menyatakan bahwa negara akan muncul sebagai kekuatan
besar apabila ia memiliki potensi geografi besar atau atau negara secara fisik
yang wilayahnya besar dan memiliki sumber daya manusia yang besar.
Menurut Cline bahwa suatu negara akan muncul sebagai kekuatan besar
apabila ia memiliki potensi geografi besar (wilayah besar) dan SDA yang
besar pula.

2.7 PERKEMBANGAN KONSEP GEOSTRATEGI DI INDONESIA


Konsep geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno pada
tanggal 10 Juni 1948 di Kotaraja. Namun sayangnya gagasan ini kurang
dikembangkan oleh para pejabat bawahan, karena seperti yang kita ketahui
wilayah NKRI diduduki oleh Belanda pada akhir Desember 1948, sehingga
kurang berpengaruh. Dan akhirnya, setelah pengakuan kemerdekaan 1950 garis
pembangunan politik berupa “ Nation and character and building “ yang
merupakan wujud tidak langsung dari geostrategi Indonesia yakni sebagai
pembangunan jiwa bangsa. Berikut beberapa tahapan geostrategi Indonesia dari
awal pembentukan hingga sekarang.
Pada awalnya pengembangan awal geostrategi Indonesia digagas. Sekolah
Staf dan Komando Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962. Isi
konsep geostrategi Indonesia yang tenimus adalah pentingnya pengkajian
terhadap perkembangan lingkungan strategi di kawasan Indonesia yang ditandai
dengan meluasnya pengaruh Komunis. Geostrategi Indonesia pada waktu itu
dimaknai sebagai strategi untuk mengembangkan dan membangun kemampuan
teritorial dan kemampuan gerilya untuk menghadapi ancaman komunis di
Indocina.
Pada tahun 1965-an lembaga ketahanan nasional mengembangkan konsep
geostrategi Indonesia yang lebih maju dengan rumusan sebagai berikut: Bahwa
geostrategi Indonesia harus berupa sebuah konsep strategi untuk
mengembangkan keuletan dan daya tahan, juga mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan, hambatan, dan
gangguan, baik bersifat internal maupun eksternal. Gagasan ini agak lebih
progresif, tapi tetap terlihat konsep geostrategi Indonesia baru sekadar
membangun kemampuan nasional sebagai faktor kekuatan penangkal bahaya.
Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian
tentang geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi Indonesia.
Pada era itu konsepsi geostrategi Indonesia dibatasi sebagai metode untuk
mengembangkan potensi ketahanan nasional dengan pendekatan keamanan dan
kesejahteraan untuk menjaga identitas kelangsungan serta integritas nasional
sehingga tujuan nasional dapat tercapai.

2.8 KOMPONEN KOMPONEN STRATEGI ASTRAGATA


Komponen strategi Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang
kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini. Dengan
memanfaatkan dan menggunakan secara memadai segala komponen strategi
tersebut, dapat dicapai peningkatan dan pengembangan kemampuan nasional.
1. Trigatra
Trigatra merupakan kelompok gatra yang tangible atau bersifat
kehidupan alamiah. Tiga unsur Trigatra, yaitu :
a. Aspek Geografi
Aspek geografi adalah aspek yang berkaitan dengan letak kondisi
bumi dimana negara berada. Pengaruh letak geografi terhadap politik
melahirkan geopolitik (wawasan nusantara) dan geostrategi (ketahanan
nasional). Beberapa wawasan Nasional yang tumbuh karena pengaruh
geografi adalah:
 Wawasan benua, adalah cara pandang negara yang dilandasi
lingkungan negara yang serba daratan (benua) atau yang
dikenal dengan “Land Locked Country”.
 Wawasan bahari, cara pandang negara yang dipengaruhi
oleh kondisi negara yang bersifat archipelago, tetapi
negaranya sendiri bersiffat daratan.
 Wawasan dirgantara, cara pandang negara yang dipengaruhi
oleh kondisi wilayah dirgantara yang strategis bagi
penempatan GSO (Geo Stationary Orbit).
 Wawasan kombinasi, cara pandang negara yang
dipengaruhi oleh kondisi gografis negara yang memiliki
wilayah daratan, lautan, dan udara yang strategis (relatif
imbang).
Indonesia terletak pada 6 LU – 11 LS, 95 BT – 141 BT, dilalui garis
khatulistiwa yang ditengah-tengahnya terbentang garis equator sehingga
Indonesia mempunyai 2 musim yaitu musim hujan dan kemarau. Dalam
kaitan dan Wawasan Nasional diatas, negara Indonesia dapat
dikategorikan sebagai negara kesatuan yang menganut wawasan
kombinasi atau Wawasan Nusantara.
b. Sumber Daya Alam
Sifat unik kekayaan alam yaitu jumlahnya yang terbatas dan
penyebarannya tidak merata. Sehingga menimbulkan ketergantungan dari
dan oleh negara dan bangsa lain.
Bentuk sumber daya alam ada dua :
• Dapat diperbarui
• Tidak dapat diperbarui
Kekayaan alam yang terkandung dalam sumber daya (SDA) Indonesia
dapat dibagi tiga golongan, yaitu:
 Hewani (fauna) adalah sumber daya alam yang menjadi
sumber bahan makanan yang berasal dari binatang (hewan).
 Nabati (flora) adalah sumber daya alam yang menjadi sumber
bahan makanan yang berasal dari unsur tumbuh-tumbuhan.
 Mineral (tambang) adalah sumber daya alam yang memiliki
nilai tambah bagi devisa negara yang berasal dari eksplorasi
dalam bumi.
Sumber daya alam harus diolah atau dimanfaatkan dengan prinsip atau asas:
 Asas maksimal
Artinya sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan
harus betul-betul menciptakan kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat.
 Asas lestari
Artinya pengolahan sumber daya alam tidak boleh
menimbulkan kerusakan lingkungan, menjaga keseimbangan
alam.
 Asas Berdaya saing
Artinya bahwa hasil-hasil sumber daya alam harus bisa
bersaing dengan sumber daya alam negara lain.
c. Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk ialah semua orang yang menempati suatu daerah atau
wilayah tertentudengan tanpa melihat status kewarganegaraan yang
dianut oleh orang tersebut. Kemampuan penduduk yang tidak seimbang
dengan pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan ancaman-ancaman
terhadap pertahanan nasional. Adapun faktor penduduk yang
mempengaruhi ketahanan Nasional adalah sebagai berikut :
• Faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk
Jumlah penduduk berubah karena kematian, kelahiran, pendatang
baru, dan orang yang meninggalkan wilayahnya. Segi positif dari
pertambahan penduduk ialah pertambahan angkatan kerja (man
power) dan pertambahan tenaga kerja (labour force). Dan dari
segi negatifnya ialah apabila pertumbuhan penduduk tidak
seimbang dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan tidak diikuti
dengan usaha peningkatan kualitas penduduk.
• Faktor yang mempengaruhi komposisi penduduk
Komposisi adalah susunan penduduk menurut umur, kelamin,
agama, suku bangsa, tingkat pendidikan, dan sebagainya. Susunan
penduduk itu dipengaruhi oleh mortalitas, fertilitas, dan migrasi.
Fertilitas sangat berpengaruh besar terhadap umur dan jenis
penduduk golongan muda yang dapat menimbulkan persoalan
penyediaan fasilitas pendidikan, perluasan lapangan kerja, dan
sebagainya.
• Faktor yang mempengaruhi distribusi penduduk
Distribusi penduduk yang ideal adalah distribusi yang dapat
memenuhi persyaratan kesejahteraan dan keamanan yaitu
penyebaran merata. Oleh karena itu diperlukan kebijakan
pemerintah yang mengatur penyebaran penduduk, misalnya
dengan cara transmigrasi, pusat-pusat pengembangan (growth
centers), pusat-pusat industri, dan sebagainya.
Adapun tiga faktor lain yang kependudukannya sangat
berpengaruh yakni: Kelahiran (Natalitas), Kematian (Mortalitas),
Perpindahan (Migrasi)

2. Pancagatra
Komponen strategi pancagatra adalah gatra ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Pancagatra merupakan kelompok
gatra intangible atau bersifat kehidupan sosial.
Komponen pancagatra adalah komponen yang meliputi lima aspek
Ketahanan Nasional dalam kehidupan sosial (intangible). Komponen
pancagatra meliputi:

a. Ketahanan Nasional di Bidang Ideologi


Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau
prinsip yang dijadikan dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan
dasar atau cita-cita. Ideologi merupakan konsep yang mendalam
mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin diiperjuangkan
dalam kehidupan nyata. Ideologi dapat dijabarkan kedalam sistem nilai
kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan
merupakan kebulatan ajaran dan doktrin. Dalam strategi pembinaan
ideologi ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan yaitu :
 Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan
oleh WNI, Ideologi sebagai perekat pemersatu harus
ditanamkan pada seluruh WNI.
 Aktualisasi dalam arti dikembangkan kearah keterbukaan dan
kedinamisan.
 Ideologi harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya.
 Ideologi pancasila mengakui keaneragaman dalam hidup
berbangsa dandijadikan alat untuk menyejahterakan dan
mempersatukan masyarakat.
 Kalangan elit eksklusif, legislatif, yudikatif harus
mewujudkan cita-cita bangsa dengan melaksanakan GBHN
dengan mengedepankan kepentingan bangsa.
 Mensosialisasikan pancasila sebagai ideologi humanis,
religius, demokratis, nasionalis, dan berkeadilan
 Tumbuhkan sikap positif terhadap warga negara dengan
meningkatkan motivasi untuk mewujudkan cita-cita bangsa

b. Ketahanan Nasional dibidang Politik


Adalah ketahanan Nasional yang berintikan kehidupan politik yang
damai, tertib, adil, jujur, dan demokratis, serta tercipta stabilitas politik
yang dapat mengatasi segala ATHG. Dalam hal ini politik diartikan
sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai
tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi kedalam dua
sektor yaitu sektor masyarakat yang memberikan input dan sektor
pemerintah yang berfungsi sebagai output. Sistem politik yang diterapkan
dalam suatu negara sangat menentukan kehidupan politik di negara yang
bersangkutan. Upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di
bidang politik adalah upaya mencari keseimbangan dan keserasian antara
keluaran dan masukan berdasarkan pancasila dan merupakan
pencerminan dari demokrasi pancasila.

c. Ketahanan Nasional dibidang Ekonomi


Ketahanan yang berintikan tersedianya pangan, sandang, lapangan
kerja, perumahanan, menurunnya angka kemiskinan sehingga dapat
mengatasi segala ATHG, baik yang datang dari luar maupun dari dalam
negeri yang membahayakan kelangsungan kehidupan ekonomi bangsa
dan negara Indonesia. Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah
upaya meningkatkan kapasitas produksi untuk kelancaran barang dan
jasa secara merata ke seluruh wilayah negara. Upaya untuk menciptakan
ketahanan ekonomi yaitu dengan cara berikut:
 Sistem ekonomi diarahkan untuk kemakmuran rakyat.
 Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight liberalism,
etatisme, dantidak dibenarkan adanya monopoli.
 Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan selaras antar
sektor.
 Pembangunan ekonomi dilaksanakan bersama atas dasar
kekeluargaan.
 Pemerataan pembangunan dan hasilnya harus dilaksanankan
secara selaras dan seimbang antar wilayah dan antars ektor.
 Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan dalam meningkatkan
kemandirian ekonomi. Ketahanan dibidang ekonomi dapat
ditingkatkan melalui pembangunan nasional yang berhasil, namun
tidak dapat dilupakan faktor-faktor non-teknis dapat
mempengaruhi karena saling terkait dan berhubungan.

d. Ketahanan Nasional dibidang Sosial dan Budaya


Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamik budaya bangsa
yang berisi keuletan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalm
menghadapi dan mengatasi ATHG, baik dari dalam maupun luar, baik
yanglangsung maupun yang tidak langsung, yang membahayakan
kelangsungan hidup sosial NKRI berdasarkan pancasila dan UUD
1945.Sedangkan esensi ketahanan budaya adalah pengaturan
dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya dengan tersedianya
pendidikan murah dan berkualitas, hormat menghormati, sopan santun,
beretika dan bangga menjadi anak Indonesia. Dengan demikian,
ketahanan budaya merupakan pengembangan sosial budaya dimana
setiap warga masyarakat dapat mengembangkan kemampuan pribadi
dengan segenap potensinya berdasarkan nilai-nilai pancasila.

e. Ketahanan Nasional dibidang Pertahanan dan Keamanan


Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi aman, damai,
tidak sengketa dengan bangsa dan negara lain, percaya dengan
kemampuan diri sendiri. Melalui hal itu, diharapkan mampu menghadapi
dan mengatasi ATHG yang membahayakan identitas, integritas, dan
kelangsungan hidup bangsa berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Ketahanan dibidang keamanan adalah ketangguhan suatu bangsa dalam
upaya bela negara, dimana seluruh Petahanan dan Keamanan disusun,
dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi, terorganisasi untuk menjamin
terselenggaranya Sistem Ketahanan Nasional. Prinsip-prinsip Sistem
Ketahanan Nasional antara lain:
 Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.
 Pertahanan keamanan dilandasi dengan landasan ideal pancasila,
landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional
wawasan nusantara.
 Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang
melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional.
 Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan Sishankamnas
(Sishankamrata)

2.9 GEOSTRATEGI DALAM TATANAN PEMIKIRAN INDONESIA

Kekuatan dan ketahanan bangsa sangat diperlukan dalam mempertahankan


ruang hidup atau wilayah kedaulatan Negara, terutama dalam menentukan garis
batas imajiner (frontier) dari pengaruh asing atau seberang batas Negara secara
hukum (boundary) terhadap rakyat Indonesia.  Sehubungan dengan hal itu
peranan pemerintah pusat sangat diperlukan secara tepat, cepat dan aman untuk
mengeliminir permasalahan sehingga tidak berkembang ke ranah politik yang
bisa mengancam kehendak untuk memisahkan diri dari wilayah sebatas frontier.
Menyikapi situasi tersebut, pemerintah wajib membangun sistem keamanan dan
kesejahteraan bangsa melalui upaya peningkatan dan pemantapan kondisi
dinamik kehidupan nasional sebagai langkah geostrategi dengan mengerahkan
seluruh sumber daya nasional untuk mengendalikan situasi, ruang dan waktu.
Geostratgis dalam ranah pemikiran Indonesia merupakan Idea atau ide dasar
adalah awal mula satu tatanan pemikiran yang pada ujung paling akhirnya
berupa tindakan nyata.  Dalam masyarakat yang menegara atas
dasar commitment para pendiri Republik ini, ide yang dijadikan acuan bersama
adalah terbentuknya masyarakat yang berazaskan kekeluargaan dengan atribut
tata laku sebagaimana berlaku pada umumnya diantara masyarakat timur,
selanjutnya ide dasar harus dijadikan acuan masyarakat bangsa dalam
bertatalaku, maka dapat dikatakan bahwa telah berubah dari satu ide menjadi
pandangan hidup yang operasional, dan apabila pandangan hidup tadi diberikan
kerangka ilmiah dan dikodifikasikan secara jelas maka terbentuklah satu falsafah
bangsa.  Sehubungan  dengan hal itu, apabila falsafah bangsa dijadikan landasan
negara maka akan terwujud sebagai satu ideologi negara. Untuk Indonesia,
pandangan hidup berbangsa, falsafah bangsa, maupun ideologi negara semua
diberi nama yang sama, yaitu Pancasila.   Bagi bangsa / negara lain tidaklah
demikian halnya, masing-masing mempunyai nama yang berbeda-beda sehingga
mengurangi kerancuan.  Tidak semua negara memiliki ideologi negara karena
memang bukanlah salah satu syarat untuk berdirinya satu negara.   Akan tetapi
bagi negara yang memiliki ideologi, maka akan selalu dijadikan acuan bagi
seluruh sistem yang ada maupun tata-laku masyarakatnya.   Kalau disimak benar
maka ideologi negara kita bukanlah berupa satu uraian ilmiah yang panjang akan
tetapi lebih merupakan patok-patok yang membatasi koridor diantara mana
dinamika masyarakat kita sangat diharapkan berada diantaranya.    Apabila
dilihat dari segi itu maka dapat juga ditafsirkan bahwa kelima sila tersebut lebih
berupa sebagai uraian cita-cita nasional daripada satu rangkuman pemikiran atau
falsafah secara rinci dan ilmiah.
Sebagai satu kumpulan cita-cita ia harus dikejar dan diupayakan agar secara
bertahap dapat diwujudkan.   Misalnya saja Sila Persatuan Indonesia, keadaan
kita saat ini memang amat jauh dari cita-cita itu, akan tetapi tidak berarti bahwa
hal tersebut tidak dapat diwujudkan dikemudian hari, entah kapan. Itulah cita-
cita, yang pencapaiannya merupakan satu never ending goal.

2.10 IMPLEMENTASI GEOSTRATEGI INDONESIA


Mengingat bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia,
dengan lebih dari 17.000 pulau, maka tidak dapat disanggah lagi bahwa
kebutuhan akan komunikasi dan informasi sangatlah penting. TIK berperan
dalam menyediakan sarana dan prasarana untuk melakukan komunikasi dan
bertukar informasi yang dapat mencakup seluruh pulau-pulau yang ada di
Indonesia.
Dengan adanya Teknologi Informasi dan Komunikasi yang memadai, bukan
hanya bidang pertahanan dan keamanan saja yang akan memdapat keuntungan
akan tetapi di semua bidang ketahanan nasional meliputi ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Teknologi Informasi dan
Komunikasi yang ada sekarang ini, mulai dari telepon, televisi, hingga internet
akan membuat peredaran informasi berjalan lebih cepat sehingga dapat
menunjang ketahanan nasional. Akan tetapi teknologi informasi dan komunikasi
ini bagaikan pedang bermata dua.
Selain sebagai salah satu komponen yang penting, TIK juga merupakan salah
satu titik rawan untuk dijadikan sasaran dari pihak luar sehingga dapat
mengancam ketahanan nasional. Lewat teknologi informasi dan komunikasi ini
pihak-pihak tertentu dapat menyebarluaskan serangannya ke seluruh penjuru
Indonesia tanpa bersusah payah. Serangan ini tentunya bukan berupa serangan
fisik, melainkan berupa serangan informasi misalnya dengan menyebarkan
informasi palsu atau isu-isu tertentu yang dapat membuat panik warga, seperti
yang terjadi pada bencana merapi yang lalu.
Contoh yang lain juga bisa berupa penyebaran ideologi-ideologi atau paham-
paham yang bertentangan dengan pancasila dan norma-norma yang diselipkan
lewat siaran-siaran di televisi. Paham-paham yang diselipkan ini seperti
hedonisme, fanatisme, dan lainnya dapat secara perlahan dan tidak sadar akan
ditiru oleh para penontonnya sehingga dapat merusak moral dan nilai-nilai yang
menjadi identitas bangsa. Hal ini akan memberikan dampak yang besar terutama
pada generasi muda yang mana masih labil dan mudah terpengaruh, padahal di
lain sisi, generasi muda inilah yang akan menjadi penerus bangsa dan hendaknya
dapat menjaga dan memelihara nilai-nilai yang menjadi identitas bangsa
Indonesia.

BAB 3
Penutup

3.1 KESIMPULAN

Geostrategi dan ketahanan sosial adalah satu perwujudan yang sama dan
saling berkaitan. Geostrategic memiliki arti sebagai aturan atau metode metode
yang digunakan dalam mewujudkan suatu cita-cita dan juga tujuan, melalalui
suatu proses pembangunan yang dapat memberikan sebuah arahan tentang cara
dan trik membuat suatu strategi pembangunan yang benar dan juga memberikan
keputusan yang rasional, terukur, dan terimajinasi untuk terbentuknya wujud
masa depan yang lebih baik lagi, aman, sejahtera, dan bermartabat.
Geostrategi di Indonesia terus berkembang pesat dengan cepat dan sangat erat
dengan hakikat-hakikat terbentuknya suatu Negara dari beragam macam suku
budaya, etnis, ras, golongan, agama, dan bahkan territorial yang berbeda satu
sama lainnya.
Geostrategi ini juga memiliki fungsi sebagai suatu daya tangkal yang di
tujukan untuk menangkal segala sesuatu yang memiliki bentuk seperti ancaman,
suatu gangguan, hambatah, dan segala tantangan terhadap identitas, eksistensi
suatu bangsa, dan Negara.
Geostrategi juga bertujuan untuk menyusun dan mengembangkan potensi
suatu kekuatan nasional, baik itu dari yang memiliki basis aspek ideology,
politik, sosial budaya ataupun beberapa aspek aspek lainnya.
Geostrategi ini juga bersifat untuk mewujudkan ketahanan nasional yang
dapat dilaksanakan dengan menjalankan dan mengelolah suatu kesejahteraan
masyarakat serta meningkatkan keamanan system ketahanan Nasional. Sebagai
konsepsi suatu pengaturan dan juga penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara yang memiliki sifat sifat seperti, Mandiri dan percaya terhadap
kemampuan dan kekuatan diri sendiri dengan keteguhan dan ketangguhan yang
memiliki kandungan prinsip yang tidak mudah menyerah, manunggal atau
bersifat integritas yang berarti terwujudnya suatu kesatuan dan perpaduan yang
seimbang, bersifat Mawas kedalam yang ditujukan kedalam diri suatu bangsa
dan Negara karena memiliki suatu tujuan untuk mewujudkan sebuah hakikat dan
sifat nasional, kemudian geostrategi juga memiliki sifat kewibawaan untuk
mewujudkan suatu kewibawaan nasional yang di akui dan di perhitungkan oleh
pihak lain,geostrategi juga bersifat dinamis atau tidak tetap yang dapat berubah
meningkat ataupun menurun tergantung pada keadaan dan situasi suatu bangsa
dan Negara serta kondisi lingkungan sekitar, geostrategi juga bersifatpercaya
pada diri sendiri yang dikembangkan dan ditingkatkan berdasarkan keadaan
sikap mental yang memiliki kepercayaan terhadap dirinya sendiri, dan
geostrategic juga memiliki sifat yang tidak bergantung terhadap suatu Negara
atau pihak lain.
Geostrtegi juga memiliki beberapa konsepsi dasar yang merupakan suatu teori
atau model sebagai suatu pedoman dalam mewujudkan suatu ketahanan nasional
melalui sebuah pembangunan terhadap seluruh aspek ketahanan nasional yang
meliputi trigatra (tiga gatra) dan juga aspek pancagatra (lima gatra) yang
gabungan kedua aspek ini juga di sebut sebagai astragatra ( delapan gatra )
Konsepsi dasar ketahanan nasional model astragatra merupakan suatu
perangkat penghubung antara segalabidang kehidupan manusia dan juga budaya
yang memiliki keberlangsungan di atas bumi dengan memanfaatkan segala
sumber kekayaan alam yang dapat tercapai dengan menggunakan kemampuan
sendiri, sedangkan konsepsi dasar ketahanan nasional model Morgenthau yang
mengadakan sebuah observasi berdasarkan tata suatu kehidupan nasional sicara
mikro yang dilihat dari luar sehingga memiliki suatu ketahanan masyarakat
bangsa yang dapat di tampilkan sebagai sebuah kekuatan dan memiliki model
yang bersifat deskriptif kualitatif dengan jumlah gatra yang banyak serta
menekankan pentingnya suatu kekuatan nasional yang dibina dengan Negara
Negara lain.
Konsepsi dasar ketahanan nasional model Alfred Thayer mahan beranggapan
bahwa ketahanan nasional suatu bangsa dapat terpenuhi apabila bangsa tersebut
bisa memenuhi unsur-unsur seperti, letak geografi, bentuk atau wujud bumi, luas
wilayah, jumlah penduduk, watak nasional atau bangsa, serta sifat pemerintah.
Sedangkan Konsepsi dasar ketahanan nasional model celine menyatakan bahwa
suatu Negara akan muncul sebagai sebuah kekuatan besar jika suatu Negara
tersebut memiliki potensi geografi yang besar atau Negara secara fisiknya
memiliki wilayah yang besaqr dan juga sumber daya manusia yang besar.
Komponen strategi Astragatra merupakan sebuah perangkat yang
menghubungkan antar bidang-bidang kehidupan manusia dan juga budaya yang
telah berlangsung di atas bumi dengan memanfaatkan dan menggunakan dengan
benar segala komponen strategi tersebut sehingga dapat mencapai peningkatan
dan juga pengembangan suatu kampuan nasional
Trigatra merupakan kelompok gatra yang tangible atau bersifat kehidupan
alamiah dan memiliki tiga unsur, yakni Aspek geografi, Sumber daya alam,
Keadaan dan kemampuan penduduk. Sedangkan Pancagatra merupakan suatu
kelompok gatra intangible yang bersifat kehidupan sosial dam memiliki
kompomenen strategi seperti, gatra ideology, politik, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan keamanan.
Teknologi informasi dan komunikasi dapat memberikan banyak keuntungan,
bukan hanya di bidang keamanan dan pertahanan saja, tetapi juga di segala
aspek bidang ketahanan nasional seperti ideology, politik, ekonomi, sosial,
budaya, juga pertahanan serta keamanan

4.1 SARAN

Geostrategi adalah ilmu penting yang harus di pelajari oleh seluruh penerus
bangsa Negara, agar kelak di masa depan, para penerus bangsa ini dapat lebih
menerapkan geostrategic yang lebih baik lagi sehingga terciptalah suatu
ketahanan sosial yang lebih kuat lagi dan dapat menangkal semua permasalahan
ataupun ancaman baik itu dari luar ataupun dari dalam, serta membuat negara
lebih aman dan tentram di masa depan.
Sebagai warga negara Indonesia, sudah sepatutnya bagi kita untuk ikut serta
dalam membangun bangsa indonesia supaya kedepannya dapat menjadi lebih
baik dan mencapai cita-cita bangsa yg selama ini di inginkan.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geostrategi Indonesia adalah
strategi nasional bangsa
Indonesia dalam
memanfaatkan wilayah
NKRI sebagai ruang hidup
nasional guna merancang
arahan tentang kebijakan dan
sasaran
pembangunan untuk
mencapai kepentingan dan
tujuan nasional. Geostrategi
Indonesia
dirumuskan dalam wujud
konsep Ketahanan Nasional.
Secara umum, geostrategi
merupakan arah geografis
kebijakan luar negeri suatu
negara.
Geostrategi memiliki
karakter agresif, ofensif, dan
outward looking, serta
menggabungkan
pertimbangan strategi (peran
militer) dan geopolitik.
Sementara itu, konsepsi
Ketahanan
Nasional dikembangkan oleh
Lemhannas lebih bersifat
pertahanan diri (defensif),
less
millitaristic, inward looking,
serta berasas kesejahteraan
dan keamanan.
Pada awalnya, geostrategi
diartikan sebagai geopolitik
untuk kepentingan militer /
perang. Di
Indonesia, geostrategi
diartikan sebagai metode
untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi
sebagaimana tercantum
dalam Mukadimah UUD
1945 melalui proses
Pembangunan Nasional.
Tujuan tersebut menjadi
doktrin pembangunan dan
diberi nama Ketahanan
Nasional.
Sejak awal pengembangan
konsepsi, Ketahanan
Nasional telah dirintis
bersama oleh para
pemikir di Lemhannas,
Seskoad, dan para peserta
KRA I sejak tahun 1965.
Namun, sebagai
akibat peristiwa G.30.S/ PKI,
seluruh lapisan masyarakat
termasuk Lemhannas
dikerahkan untuk
melakukan konsolidasi
dalam rangka menegakkan
pemerintahan Orde Baru.
Oleh karena itu,
seluruh kegiatan pengkajian
Lemhannas lebih
dititikberatkan pada
pemecahan masalah-masalah
nasional
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geostrategi Indonesia adalah
strategi nasional bangsa
Indonesia dalam
memanfaatkan wilayah
NKRI sebagai ruang hidup
nasional guna merancang
arahan tentang kebijakan dan
sasaran
pembangunan untuk
mencapai kepentingan dan
tujuan nasional. Geostrategi
Indonesia
dirumuskan dalam wujud
konsep Ketahanan Nasional.
Secara umum, geostrategi
merupakan arah geografis
kebijakan luar negeri suatu
negara.
Geostrategi memiliki
karakter agresif, ofensif, dan
outward looking, serta
menggabungkan
pertimbangan strategi (peran
militer) dan geopolitik.
Sementara itu, konsepsi
Ketahanan
Nasional dikembangkan oleh
Lemhannas lebih bersifat
pertahanan diri (defensif),
less
millitaristic, inward looking,
serta berasas kesejahteraan
dan keamanan.
Pada awalnya, geostrategi
diartikan sebagai geopolitik
untuk kepentingan militer /
perang. Di
Indonesia, geostrategi
diartikan sebagai metode
untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi
sebagaimana tercantum
dalam Mukadimah UUD
1945 melalui proses
Pembangunan Nasional.
Tujuan tersebut menjadi
doktrin pembangunan dan
diberi nama Ketahanan
Nasional.
Sejak awal pengembangan
konsepsi, Ketahanan
Nasional telah dirintis
bersama oleh para
pemikir di Lemhannas,
Seskoad, dan para peserta
KRA I sejak tahun 1965.
Namun, sebagai
akibat peristiwa G.30.S/ PKI,
seluruh lapisan masyarakat
termasuk Lemhannas
dikerahkan untuk
melakukan konsolidasi
dalam rangka menegakkan
pemerintahan Orde Baru.
Oleh karena itu,
seluruh kegiatan pengkajian
Lemhannas lebih
dititikberatkan pada
pemecahan masalah-masalah
nasional
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geostrategi Indonesia adalah
strategi nasional bangsa
Indonesia dalam
memanfaatkan wilayah
NKRI sebagai ruang hidup
nasional guna merancang
arahan tentang kebijakan dan
sasaran
pembangunan untuk
mencapai kepentingan dan
tujuan nasional. Geostrategi
Indonesia
dirumuskan dalam wujud
konsep Ketahanan Nasional.
Secara umum, geostrategi
merupakan arah geografis
kebijakan luar negeri suatu
negara.
Geostrategi memiliki
karakter agresif, ofensif, dan
outward looking, serta
menggabungkan
pertimbangan strategi (peran
militer) dan geopolitik.
Sementara itu, konsepsi
Ketahanan
Nasional dikembangkan oleh
Lemhannas lebih bersifat
pertahanan diri (defensif),
less
millitaristic, inward looking,
serta berasas kesejahteraan
dan keamanan.
Pada awalnya, geostrategi
diartikan sebagai geopolitik
untuk kepentingan militer /
perang. Di
Indonesia, geostrategi
diartikan sebagai metode
untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi
sebagaimana tercantum
dalam Mukadimah UUD
1945 melalui proses
Pembangunan Nasional.
Tujuan tersebut menjadi
doktrin pembangunan dan
diberi nama Ketahanan
Nasional.
Sejak awal pengembangan
konsepsi, Ketahanan
Nasional telah dirintis
bersama oleh para
pemikir di Lemhannas,
Seskoad, dan para peserta
KRA I sejak tahun 1965.
Namun, sebagai
akibat peristiwa G.30.S/ PKI,
seluruh lapisan masyarakat
termasuk Lemhannas
dikerahkan untuk
melakukan konsolidasi
dalam rangka menegakkan
pemerintahan Orde Baru.
Oleh karena itu,
seluruh kegiatan pengkajian
Lemhannas lebih
dititikberatkan pada
pemecahan masalah-masalah
nasion
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geostrategi Indonesia adalah
strategi nasional bangsa
Indonesia dalam
memanfaatkan wilayah
NKRI sebagai ruang hidup
nasional guna merancang
arahan tentang kebijakan dan
sasaran
pembangunan untuk
mencapai kepentingan dan
tujuan nasional. Geostrategi
Indonesia
dirumuskan dalam wujud
konsep Ketahanan Nasional.
Secara umum, geostrategi
merupakan arah geografis
kebijakan luar negeri suatu
negara.
Geostrategi memiliki
karakter agresif, ofensif, dan
outward looking, serta
menggabungkan
pertimbangan strategi (peran
militer) dan geopolitik.
Sementara itu, konsepsi
Ketahanan
Nasional dikembangkan oleh
Lemhannas lebih bersifat
pertahanan diri (defensif),
less
millitaristic, inward looking,
serta berasas kesejahteraan
dan keamanan.
Pada awalnya, geostrategi
diartikan sebagai geopolitik
untuk kepentingan militer /
perang. Di
Indonesia, geostrategi
diartikan sebagai metode
untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi
sebagaimana tercantum
dalam Mukadimah UUD
1945 melalui proses
Pembangunan Nasional.
Tujuan tersebut menjadi
doktrin pembangunan dan
diberi nama Ketahanan
Nasional.
Sejak awal pengembangan
konsepsi, Ketahanan
Nasional telah dirintis
bersama oleh para
pemikir di Lemhannas,
Seskoad, dan para peserta
KRA I sejak tahun 1965.
Namun, sebagai
akibat peristiwa G.30.S/ PKI,
seluruh lapisan masyarakat
termasuk Lemhannas
dikerahkan untuk
melakukan konsolidasi
dalam rangka menegakkan
pemerintahan Orde Baru.
Oleh karena itu,
seluruh kegiatan pengkajian
Lemhannas lebih
dititikberatkan pada
pemecahan masalah-masalah
nasional
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geostrategi Indonesia adalah
strategi nasional bangsa
Indonesia dalam
memanfaatkan wilayah
NKRI sebagai ruang hidup
nasional guna merancang
arahan tentang kebijakan dan
sasaran
pembangunan untuk
mencapai kepentingan dan
tujuan nasional. Geostrategi
Indonesia
dirumuskan dalam wujud
konsep Ketahanan Nasional.
Secara umum, geostrategi
merupakan arah geografis
kebijakan luar negeri suatu
negara.
Geostrategi memiliki
karakter agresif, ofensif, dan
outward looking, serta
menggabungkan
pertimbangan strategi (peran
militer) dan geopolitik.
Sementara itu, konsepsi
Ketahanan
Nasional dikembangkan oleh
Lemhannas lebih bersifat
pertahanan diri (defensif),
less
millitaristic, inward looking,
serta berasas kesejahteraan
dan keamanan.
Pada awalnya, geostrategi
diartikan sebagai geopolitik
untuk kepentingan militer /
perang. Di
Indonesia, geostrategi
diartikan sebagai metode
untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi
sebagaimana tercantum
dalam Mukadimah UUD
1945 melalui proses
Pembangunan Nasional.
Tujuan tersebut menjadi
doktrin pembangunan dan
diberi nama Ketahanan
Nasional.
Sejak awal pengembangan
konsepsi, Ketahanan
Nasional telah dirintis
bersama oleh para
pemikir di Lemhannas,
Seskoad, dan para peserta
KRA I sejak tahun 1965.
Namun, sebagai
akibat peristiwa G.30.S/ PKI,
seluruh lapisan masyarakat
termasuk Lemhannas
dikerahkan untuk
melakukan konsolidasi
dalam rangka menegakkan
pemerintahan Orde Baru.
Oleh karena itu,
seluruh kegiatan pengkajian
Lemhannas lebih
dititikberatkan pada
pemecahan masalah-masalah
nasional
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geostrategi Indonesia adalah
strategi nasional bangsa
Indonesia dalam
memanfaatkan wilayah
NKRI sebagai ruang hidup
nasional guna merancang
arahan tentang kebijakan dan
sasaran
pembangunan untuk
mencapai kepentingan dan
tujuan nasional. Geostrategi
Indonesia
dirumuskan dalam wujud
konsep Ketahanan Nasional.
Secara umum, geostrategi
merupakan arah geografis
kebijakan luar negeri suatu
negara.
Geostrategi memiliki
karakter agresif, ofensif, dan
outward looking, serta
menggabungkan
pertimbangan strategi (peran
militer) dan geopolitik.
Sementara itu, konsepsi
Ketahanan
Nasional dikembangkan oleh
Lemhannas lebih bersifat
pertahanan diri (defensif),
less
millitaristic, inward looking,
serta berasas kesejahteraan
dan keamanan.
Pada awalnya, geostrategi
diartikan sebagai geopolitik
untuk kepentingan militer /
perang. Di
Indonesia, geostrategi
diartikan sebagai metode
untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi
sebagaimana tercantum
dalam Mukadimah UUD
1945 melalui proses
Pembangunan Nasional.
Tujuan tersebut menjadi
doktrin pembangunan dan
diberi nama Ketahanan
Nasional.
Sejak awal pengembangan
konsepsi, Ketahanan
Nasional telah dirintis
bersama oleh para
pemikir di Lemhannas,
Seskoad, dan para peserta
KRA I sejak tahun 1965.
Namun, sebagai
akibat peristiwa G.30.S/ PKI,
seluruh lapisan masyarakat
termasuk Lemhannas
dikerahkan untuk
melakukan konsolidasi
dalam rangka menegakkan
pemerintahan Orde Baru.
Oleh karena itu,
seluruh kegiatan pengkajian
Lemhannas lebih
dititikberatkan pada
pemecahan masalah-masalah
nasional
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geostrategi Indonesia adalah
strategi nasional bangsa
Indonesia dalam
memanfaatkan wilayah
NKRI sebagai ruang hidup
nasional guna merancang
arahan tentang kebijakan dan
sasaran
pembangunan untuk
mencapai kepentingan dan
tujuan nasional. Geostrategi
Indonesia
dirumuskan dalam wujud
konsep Ketahanan Nasional.
Secara umum, geostrategi
merupakan arah geografis
kebijakan luar negeri suatu
negara.
Geostrategi memiliki
karakter agresif, ofensif, dan
outward looking, serta
menggabungkan
pertimbangan strategi (peran
militer) dan geopolitik.
Sementara itu, konsepsi
Ketahanan
Nasional dikembangkan oleh
Lemhannas lebih bersifat
pertahanan diri (defensif),
less
millitaristic, inward looking,
serta berasas kesejahteraan
dan keamanan.
Pada awalnya, geostrategi
diartikan sebagai geopolitik
untuk kepentingan militer /
perang. Di
Indonesia, geostrategi
diartikan sebagai metode
untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi
sebagaimana tercantum
dalam Mukadimah UUD
1945 melalui proses
Pembangunan Nasional.
Tujuan tersebut menjadi
doktrin pembangunan dan
diberi nama Ketahanan
Nasional.
Sejak awal pengembangan
konsepsi, Ketahanan
Nasional telah dirintis
bersama oleh para
pemikir di Lemhannas,
Seskoad, dan para peserta
KRA I sejak tahun 1965.
Namun, sebagai
akibat peristiwa G.30.S/ PKI,
seluruh lapisan masyarakat
termasuk Lemhannas
dikerahkan untuk
melakukan konsolidasi
dalam rangka menegakkan
pemerintahan Orde Baru.
Oleh karena itu,
seluruh kegiatan pengkajian
Lemhannas lebih
dititikberatkan pada
pemecahan masalah-masalah
nasional
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geostrategi Indonesia adalah
strategi nasional bangsa
Indonesia dalam
memanfaatkan wilayah
NKRI sebagai ruang hidup
nasional guna merancang
arahan tentang kebijakan dan
sasaran
pembangunan untuk
mencapai kepentingan dan
tujuan nasional. Geostrategi
Indonesia
dirumuskan dalam wujud
konsep Ketahanan Nasional.
Secara umum, geostrategi
merupakan arah geografis
kebijakan luar negeri suatu
negara.
Geostrategi memiliki
karakter agresif, ofensif, dan
outward looking, serta
menggabungkan
pertimbangan strategi (peran
militer) dan geopolitik.
Sementara itu, konsepsi
Ketahanan
Nasional dikembangkan oleh
Lemhannas lebih bersifat
pertahanan diri (defensif),
less
millitaristic, inward looking,
serta berasas kesejahteraan
dan keamanan.
Pada awalnya, geostrategi
diartikan sebagai geopolitik
untuk kepentingan militer /
perang. Di
Indonesia, geostrategi
diartikan sebagai metode
untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi
sebagaimana tercantum
dalam Mukadimah UUD
1945 melalui proses
Pembangunan Nasional.
Tujuan tersebut menjadi
doktrin pembangunan dan
diberi nama Ketahanan
Nasional.
Sejak awal pengembangan
konsepsi, Ketahanan
Nasional telah dirintis
bersama oleh para
pemikir di Lemhannas,
Seskoad, dan para peserta
KRA I sejak tahun 1965.
Namun, sebagai
akibat peristiwa G.30.S/ PKI,
seluruh lapisan masyarakat
termasuk Lemhannas
dikerahkan untuk
melakukan konsolidasi
dalam rangka menegakkan
pemerintahan Orde Baru.
Oleh karena itu,
seluruh kegiatan pengkajian
Lemhannas lebih
dititikberatkan pada
pemecahan masalah-masalah
nasional
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geostrategi Indonesia adalah
strategi nasional bangsa
Indonesia dalam
memanfaatkan wilayah
NKRI sebagai ruang hidup
nasional guna merancang
arahan tentang kebijakan dan
sasaran
pembangunan untuk
mencapai kepentingan dan
tujuan nasional. Geostrategi
Indonesia
dirumuskan dalam wujud
konsep Ketahanan Nasional.
Secara umum, geostrategi
merupakan arah geografis
kebijakan luar negeri suatu
negara.
Geostrategi memiliki
karakter agresif, ofensif, dan
outward looking, serta
menggabungkan
pertimbangan strategi (peran
militer) dan geopolitik.
Sementara itu, konsepsi
Ketahanan
Nasional dikembangkan oleh
Lemhannas lebih bersifat
pertahanan diri (defensif),
less
millitaristic, inward looking,
serta berasas kesejahteraan
dan keamanan.
Pada awalnya, geostrategi
diartikan sebagai geopolitik
untuk kepentingan militer /
perang. Di
Indonesia, geostrategi
diartikan sebagai metode
untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi
sebagaimana tercantum
dalam Mukadimah UUD
1945 melalui proses
Pembangunan Nasional.
Tujuan tersebut menjadi
doktrin pembangunan dan
diberi nama Ketahanan
Nasional.
Sejak awal pengembangan
konsepsi, Ketahanan
Nasional telah dirintis
bersama oleh para
pemikir di Lemhannas,
Seskoad, dan para peserta
KRA I sejak tahun 1965.
Namun, sebagai
akibat peristiwa G.30.S/ PKI,
seluruh lapisan masyarakat
termasuk Lemhannas
dikerahkan untuk
melakukan konsolidasi
dalam rangka menegakkan
pemerintahan Orde Baru.
Oleh karena itu,
seluruh kegiatan pengkajian
Lemhannas lebih
dititikberatkan pada
pemecahan masalah-masalah
nasion

You might also like