You are on page 1of 3

HOMO DEUS

- BAB 7 REVOLUSI HUMANIS –

NAMA : RECKY YUNDRISMEIN

NPM : 9112001006

REVOLUSI HUMANIS dimuai dari pasal pengeculian tentang pencarian makna

dari politik, artisktik dan religious tentang mencari jalan hidup tanpa melalui proses takdir illahi.
Opini dari manusia terkadang sangat rapu sehingga mereka kembali pada jalur Illahi.
Meninggikan kepekaan kepada humanis sehingga pelanggaran aturan agama hanya menjadi
sangsing etika asalakan tidak ada manusia yang digangu dan dirugikan.

DOSA pada masa sekarang adalah hal yang menjadi sangsi dari pelanggaran aturan

dari ketetapan agama dari Illahi dimana kehendak hakikat manusia adalah kebebasan ( free
will). Banyak sekarang dimana hukum ketetapan illahi yang sudah tidak relevan dengan
perkembangan zaman menjadikannya sebagai perdebatan baru dimana taubat tidak lagi
menjadi jalan penyelesain tentang dosa yang telah dilakukan. Ketakutan akan dosa menjadikan
manusia menjadi taat pada ajaran agamanya akan tetapi perasan ini mulai tergerus oleh
pemikiran-pemikiran yang logis dalam memandang keberadaan personal dosa adalah persoalan
merugikan atau tidak merugikan antar pelaku jika tidak ada ketersinggungan antar kedua belah
pihak maka itu bukan pelanggaran dan dosa.

WAHYU pada awalnya adalah ketetapan yang turun dari tuhan kemudian menjadi

dicover menjadi nada-nada indah yang menjadi alat ukur nilai karya seni bagaimana ritme jadi
intuisi keindahan dari wahyu ilahi. Kemudian serikat religious menentukan standar keindahan
yang sebenarnya melepaskan diri dari prinsip humanis dimana keindahan adalah sifat humanis
dimana seni adalah perasaan manuasia.

SAINS adalah kemenangan logika manusia dalam menbaca kitap suci atau ketetapan
illlahi. Keberadaan tuhan sebagai pencipta alam beserta dewa dan malaikatnya menjadi simbol
belaka oleh dimana para humanis yang mendewakan akal, mengatakan bahwa pengetahuan,
pengalaman dan saintifikasi yang dapat dibuktikan yang menjadi ketetapan humanis. Zaman
humanis aturan dan ketepaan Illahi dari Tuhan, Dewa atau Malaikat yang tidak relevan lagi
dengai sains menjadi tidak bermakna dan meningalkan ruang-ruang kosong yang baru tentang
arti kehidupan. Agama yang masih relevan cenderung menjadi tempat mencari solusi dari
masalah yang ditimbukan dari argumentasi-argumentasi.

HUMANIS adalah tentang pengalaman manusia yang dibagikan kepada keturunanya

melalui cerita dan tulisan-tulisan, kebijakan dari orang-orang yang memiliki pengetahuan
tersebut, kejujuran akan penjelasan dari pengetahuan tersebut. Perasan dari humanis itu
bukanlah hasil dari turunan wahyu ketuhanan sehingga pemikiran tentang humanis yang ideal
terbentulah karakteristik hero dimana hero merupakan replikati dari dukungan para humanis
sebagai pejuangnya akan tetapi hero yang dikultuskan tersebut terkadang memiliki sifat sadis
seperti membunuh, menupahkan darah dan sadis akan tetapi secara tragis hero ini mendapat
dukungan dari para humanis.

LIBERALIS kebebasan berpikir humanis menjadikan Isme baru yang disebut

libralisme cendrung bersekutu dengan para tokoh nasionalis dimana menilai pemikiran tentang
perang adalah sesuatu hal yang menyakiti humanis sehingga perang yang didorong oleh paus
adalah salah. Libraris sendiri adalah tentang pengalaman manusia yang menjadi panutan baik
dari masa keemasanya manusia cendung berusahan untuk menganut ke ungulan individual
sehingga ini menciptakan manusia-manusia yang superior yang memalui jalan memiliki evolusi
dengan pengetahuan dan kesatuan tujuan. Sehinga perang bukan lagi adalah fatwah suci
religious akan tetapi berupa pemikiran tentang ke jenuhan yang terjadi akibat terbatasinya
kepenting dan kebebasan individual atau humanis.

AGAMA menjadi perangkat perang jika dilengkapi dengan hirarki tradisional yang

mengikat cipta rasa yang tinggi akan kepemilikan tetapi perkembangan terus-menerus dari
individual yang super humanis dan membuat hal itu timpang dan tidak releval lagi yang
berakibat menimbulkan kaum rasis dan komunismen. awal mulanya libralisme sangat mesra
dengan kaum nasionalis dan sosialis akan tetapi akibat timbulnya golongan rasisme ( Hitler )
terjadi perpecahan antara (nasionalis dan libralisme) vs (sosialis dan rasisme) akan tetapi disini
terlihat bahwa agama mulai menjadi opini sekendari yang tidak dapat memberikan solusi untuk
perdamaian. Kemudian pada perkembangan berikutnya area modern pemikiran-pemikiran
humanis terus diperkuat sehingga kamu ini mendominasi perkembangan kemoderenanan
seiring waktu perjalan yang masih releval adalah antara kaum Nasionalis dan Libralis karena
dimana nasionalis memiliki mamfaat yang besar dari pemikiran-pemikiran modern yang terus
menuju kemajuan.

VIRTUALISME DAN MODERENITAS menjadi trand yang diciptakan oleh para


super humanis sehinga membentuk surg-surga virtual yang nyata mempengaruhi para kaum
libralismen menjadi agama-agama luring yang tidak reval dengan lagi dengan dewa-dewa
ortodok dan tuhan-tuhan yang dulu dikultuskan, Islam sebagai agama yang mampu beradaptasi
dengan kemoderannan itu tanpa harus merubah kitab sucinya akan tetapi tidak menjelaskan
secara detail sehingga tejadi persepsi-persepsi baru yang menimbulkan bidah, masaf dan
doktrin yang perlu keahlian khusus untuk mengartikannya. Bagi kaum libral humanis kitap suci
tidak lagi menjadi otoritas yang terpingirkan oleh buku-buku ciptaan manusia yang berpihak
pada humanis itu sendiri. Kecerdasan artefisial yang terus dikembangkan atas usaha-usahan
kaum super humanis untuk mencapai sifat-sifat illahia dan akibat perkembangan tahap demi
tahap pengetahuan dari gagasan humanis terus menembus batas-batas sifat ke ilahian.

You might also like