Professional Documents
Culture Documents
07-Elias Nokuwo-205154007 (Tugas Makalah Life - Cycle - Cost - and - Target - Costing
07-Elias Nokuwo-205154007 (Tugas Makalah Life - Cycle - Cost - and - Target - Costing
Di Susun Oleh:
Elias : Nokuwo
Kelas : 3A-CA
NIM : 205154007
Jurusan : Akuntansi
JURUSAN AKUNTANSI
TAHUN 2023
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kesehatan jiwa dan raga juga
memberi kami kelancaran untuk dapat menyelesaikan makalah ini. serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu alla swasta yang kita nantikan di akhirat
nanti.Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas rahmat serta karunianya
Penulis mampu menyelesaikan pembuatan makalah ini sebagai tugas dari mata kuliah Akuntansi
Manajemen 2 berjudul “Life Cycle Cost And Tanrget Costing”
Penulis juga menyadari bahwa makalah yang telah disusun ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, yang mana
pada akhirnya dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik.
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan dunia usaha dapat dikatakan semakin kuat dan ketat sehingga menciptakan
suatu kompetisi di dalam suatu industri. Banyak jenis usaha atau jenis bisnis yang muncul dan
berkembang baik pada bidang manufaktur maupun sektor jasa. Setiap bidang usaha memiliki
kesempatan yang luas dan terbuka untuk bersaing.
Berawal dari kondisi yang semakin kompetitif dalam dunia usaha, menyebabkan setiap
usaha atau bisnis dituntut untuk bisa membuat strategi bagi bisnisnya.
Salah satu alasan utama suatu usaha atau bisnis harus memiliki strategi yaitu supaya
bisnis tersebut bisa bertahan di tengah-tengah persaingan yang ada. Seperti yang dijelaskan
bahwa setiap bisnis harus memiliki strategi sendiri. Begitu juga strategi pada bisnis yang
bergerak di bidang manufaktur maupun jasa, pasti memiliki strategi yang berbeda.
Strategi dalam manajemen biaya dalam perusahaan harus diperhatikan dengan cermat
guna memperoleh keuntungan yang diharapkan perusahaan serta dapat merebut pasar. Cost life
cycle merupakan urutan aktivitas dalam perusahaan mulai dari riset dan pengembangan, desain,
produksi (atau penyediaan jasa), pemasaran/distribusi, dan pelayanan kepada pelanggan ditinjau
dari perspektif biaya yang timbul pada setiap aktivitas. Hal ini cost life cycle memiliki peran
penting agar umur produk tetap bertahan dan diminati pasar. Terdapat beberapa metode dalam
rangka manajemen biaya. Metode tersebut diantaranya digunakan untuk membantu dalam
analisis cost life cycle adalah:
– Target Costing digunakan untuk mengelola biaya, terutama dalam aktivitas desain.
– Theory of Constraint digunakan untuk mengelola biaya produksi.
– Life-Cycle Costing digunakan pada seluruh cost life cycle untuk meminimumkan biaya secara
keseluruhan.
Masing-masing metode tersebut dapat diterapkan pada perusahaan jasa untuk
meningkatkan efisiensi dan kecepatan proses penyediaan jasa. Tetapi dua metode target
costing dan theory of constraint, secara khusus dapat diterapkan pada perusahaan manufaktur
karena berkaitan dengan desain dan pengolahan produk.
1.2 Tujuan
3
1. Menjelaskan tentang penggunaan target costing dalam penentuan biaya
2. Menjelaskan tentang theory of constraint dalam mengelola biaya produksi
3. Menjelaskan tentang life cycle costing dalam mempertimbangkan semua biaya
I. PEMBAHASAN
2.1 Definisi Target Costing
Target Costing adalah penentuan biaya yang diharapkan untuk suatu produk berdasarkan
harga yang kompetitif, sehingga produk tersebut akan dapat memperoleh laba yang diharapkan.
Target Costing menentukan biaya berdasarkan harga yang kompetitif à sehingga yang
gunakan Target Costing harus sering mengadopsi ukuran-ukuran penurunan biaya yang ketat
atau merancang ulang produk atau proses produksi agar dapat memenuhi harga yang ditentukan
pasar tetapi tetap dapatkan laba.
Harga Kompetitif –> Laba yang iinginkan –> Biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk –
> Membuat suatu produk –> Target Costing
Target Costing dapat dicapai jika memaksa lakukan efisiensi / pengeliminasian pemborosan-
pemborosan atau (continuous improvement) artinya : Tentukan harga serendah-rendahnya
untuk memaksa tiap orang memaksimumkan efisiensi di segala hal agar bisa untung
maksimum.
4
Target Biaya = Harga Kompetitif – Laba yang Diharapkan
Dengan demikian Target Costing membuat perusahaan menjadi lebih kompetitif, dimana
Target Costing adalah bentuk strategi umum dalam industri saat menghadapi persaingan yang
sangat ketat dimana perbedaan sangat kecil di dalam harga dapat menarik perhatian besar
konsumen (apalagi barang yang memiliki subtitusi)
Garrison, Nooren, dan Brewer (2006:541) menyatakan bahwa target costing adalah
proses penentuan biaya maksimum yang dikeluarkan ketika melakukan operasional produksi.
Target costing dihitung dengan mulai harga jual yang diantisipasi kemudian mengurangi dengan
laba yang diinginkan. Pendekatan target costing dilakukan karena:
5
pembelian produk perusahaan. Kusumawati (2001) menyatakan dalam target costing ada empat
pendekatan mendasar yang harus diperhatikan, yang terdiri dari:
1. Pendekatan kebutuhan konsumen
Pemahaman pendekatan konsumen merupakan kunci sukses dalam target costing. Hal ini
diperoleh dengan cara sebagai berikut ini:
a. Mengumpulkan informasi pasar yang meliputi: harga, kualitas, pengiriman, pelayanan,
teknologi, dan kinerja.
b. Mendokumentasikan kebutuhan konsumen terkait karakteristik produk yang diinginkan
oleh konsumen.
c. Membandingkan produk pesaing-pesaing yang ada di pasar untuk memiliki kemampuan
menggunakan celah pasar yang masih ada.
2. Pendekatan struktur biaya masa depan
Aktivitas berpengaruh bagi perusahaan dalam bentuk struktur biaya saat ini dan masa
yang akan datang. Struktur biaya masa depan dalam target costing hendaknya
mencerminkan hal-hal sebagai berikut ini:
a. Analisis struktur biaya
Struktur biaya memberikan sarana untuk mengidentifikasikan adanya pemborosan yang
nantinya akan ditiadakan selama perancangan produk dan proses yang dilakukan untuk
masa mendatang dengan perbaikan yang terus-menerus.
b. Model biaya pesaing
Secara umum proses memerlukan faktor-faktor pengembangan yang menyesuaikan biaya
produk saat ini untuk perbedaan yang kompetitif di dalam tingkat upah tenaga kerja, jam
tenaga kerja, pembelian dan skala produksi, perbedaan perkembangan ekonomi dan
kompeksitas.
c. Faktor komparatif
Faktor ini dikembangkan untuk masing-masing elemen struktur biaya, guna mengubah
biaya saat ini ke dalam biaya-biaya yang diestimasi.Pengubahan tersebut diharapkan
mampu mendukung komparatif (pembandingan) untuk dasar evaluasi mengenai
kemampuan pengendalian biaya.
d. Model praktik yang terbaik
6
Model praktik terbaik dalam target costing mempertimbangkan karakteristik unggulan,
proses-proses industri, pengembangan kegiatan manufaktur yang terbaik, dan
pengetahuan ekonomi terbaik sebagai faktor penunjang, perkumpulan perdagangan
industri, hasil riset dan pengembangan, serta informasi yang dikumpulkan dari para
konsultan dan ahli.
e. Informasi pesaing
Merupakan informasi yang dapat dikumpulkan dari sumber data eksternal, meliputi:
laporan-laporan tahunan yang dipublikasikan secara terbuka, brosur-brosur dari kegiatan
pemasaran pesaing, informasi berdasarkan database yang tersedia secara komersial,
laporan dari pemerintah maupun sumber berita baik itu dengan lingkup lokal, nasional,
maupun internasional.
f. Model biaya internal
Merupakan model biaya internal yang berusaha menghubungkan pemicu biaya dengan
elemen khusus dan struktur biaya dari sebuah produk. Dalam hal ini pemicu biaya
memiliki pengaruh penting dalam penetapan biaya per unit, yang menyediakan
kesempatan terbesar untuk analisis value dari pengurangan biaya yang diinginkan serta
akhirnya menetapkan harga jual sesuai dengan target costing.
7
secara terus-menerus yang diterapkan pada produk baru. Analisis struktur biaya dan model-
model biaya yang telah dikembangkan dapat memperbaiki kualitas dengan jalan
mengidentifikasi penyebab-penyebab biaya yang tidak bernilai tambah. Analisis ini
hendaknya dilakukan secara terus-menerus sebagai upaya melakukan perbaikan yang
berkelanjutan, sehingga pada akhirnya mendatangkan kemampuan mendapatkan manfaat
yang lebih baik.
8
2.1.2Penggunaan Target Costing dalam Pengembangan Produk Konsumen
10
akhirnya dapat menghasikkan upaya untuk memilih model terbaik guna memenuhi
target costing.
d) Pemilihan model yang paling sesuai dengan target costing
Tahap yang terakhir adalah tahapan untuk memilih model produk yang paling sesuai
dengan perencanaan target costing. Pada tahap ini kerja sama antara bidang
akuntansi dan produksi sangat penting. Akuntansi sebagai pengelola biaya
hendaknya ditunjang oleh produksi sebagai pelaksana kegiatan produk agar dapat
menciptakan produk sesuai dengan biaya yang diharapkan. Pemahaman akan
tahapan pengembangan produk menunjukan bahwa kesalahan dalam pengembangan
yang dilakukan akan membuat ada kegagalan dalam penerapan target costing.
Berdasarkan kondisi tersebut maka Nissan Motor Company, Ltd harus berhati-hati
dalam rangka melakukan tahapan pengembangan produk agar target costing dapat
mencapai keberhasilan.
Teori kendala (TOC) adalah paradigm manajemen yang memandang system dikelola
sebagai. terbatas dalam mencapai lebih dari tujuannya dengan jumlah yang sangat kecil dari
kendala.Selalu ada setidaknya satu kendala, dan TOC menggunakan proses fokus untuk
mengidentifikasi kendala dan merestrukturisasi sisa organisasi sekitarnya.
TOC adalah suatu filosofi manajemen yang membantu sebuah perusahaan dalam
meningkatkan keuntungan dengan memaksimalkan produksinya dan meminimalisasi semua
ongkos dan biaya yang relevan seperti biaya simpan, biaya langsung, biaya tidak langsung, dan
biaya modal.
Theory Of Constraint (TOC) mengakui bahwa kinerja setiap perusahaan dibatasi oleh
kendala-kendala-kendalanya, yang kemudian mengembangkan pendekatan kendala untuk
mendukung tujuan, yaitu kemajuan terus menerus suatu perusahaan (continuous improvement).
Teori ini memfokuskan diri pada tiga ukuran yaitu:
11
1. Throughput, adalah suatu ukuran dimana suatu perusahaan menghasilkan uang melalui
penjualan.
2. Persediaan, adalah semua dana yang dikeluarkan perusahaan untuk mengubah bahan
baku mentah melalui throughput. Bahan persediaan dalam TOC merupakan semua aktiva
yang dimiliki dan terrsedia secara potensial untuk penjualan.
3. Biaya-biaya operasional, yang dikeluarkan perusahaan untuk mengubah persediaan
menjadi throughput. Biaya operasi ini terjadi untuk mendukung dan mengoptimalkan
throughput dalam kendala.
TOC memiliki argument bahwa penurunan persediaan akan meningkatkan daya saing
perusahaan, karena dengan menurunkan persediaan, akan diperoleh produk yang lebih baik,
harga yang lebih rendah, dan tanggapan yang lebih cepat terhadap kebutuhan pelanggan.
Penerapan TOC dapat membantu manajer dalam meningkatkan laba dan penjualan produk atau
jasa yang berkualitas serta pemenuhan permintaan yang tepat waktu sehingga perusahaan
mampu beroperasi secara efisien dan efektif.
12
3. Subordinasi sumber lainnya (subordinating the remaining resources). Setelah
menemukan konstrain dan telah diputuskan bagaimana mengelola konstrain tersebut
maka harus mengevaluasi apakah kostrain tersebut masih menjadi kostrain pada
performansi system atau tidak. Jika tidak maka akan menuju ke langkah kelima, tetapi
jika yam aka akan menuju ke langkah keempat.
4. Evaluasi konstrain (Elevating the constraint). Jika langkah ini dilakukan, maka
langkah kedua dan ketiga tidak berhasil menangani konstrain. Maka harus ada
perubahan besar dalam sistem, seperti reorganisasi, perbaikan modal, atau modifikasi
substansi system.
5. Mengulangi proses keseluruhan (repeating the process). Jika langkah ketiga dan
keempat telah berhasil dilakukan maka akan mengulangi lagi dari langkah pertama.
Proses ini akan berputar sebagai siklus. Tetap waspada bahwa suatu solusi dapat
menimbulkan konstrain baru perlu dilakukan.
13
anti nyamuk bakar coil standar lokal 1.039.675.538 dC dengan throughput sebesar
Rp Rp 843.300.485,-
Life cycle costing merupakan teknik manajemen yang digunakan untuk mengidentifikasi
dan memonitor biaya produk selama siklus hidupnya. Siklus hidup meliputi semua tahap, mulai
dari perancangan produk dan pembelian bahan baku hingga pengiriman dan pelayanan atas
produk yang sudah jadi.
14
2. Biaya produksi, terdiri dari pembelian, biaya produksi langsung, biaya produksi tidak
langsung.
3. Biaya hilir, terdiri dari pemasaran dan distribusi pengemasan, pengangkutan, contoh, promosi,
advertensi, dan pelayanan serta garansi keluhan, pelayanan, pertanggungjawaban produk,
dukungan kepada pelanggan.
1. Biaya Hulu
a. Desain
Karena manajer mempertimbangkan biaya hulu dan hilir, pengambilan keputusan pada
tahap desain merupakan sesuatu yang penting. Meskipun biaya yang terjadi pada tahap desain
mungkin hanya merupakan presentase yang kecil dari total selama biaya siklus hidup, keputusan
pada tahap desain membuat perudahaan berkomitmen pada rencana produksi, pemasaran dan
layanan yang ada.
Oleh karena itu, biaya desain mempengaruhi sebagian besar lainnya yang dikeluarkan
selama siklus produk tersebut.
Faktor – faktor penentu keberhasilan pada tahap desain adalah sbb :
1. Mempercepat waktu peluncuran ke pasar
2. Menurunkan biaya layanan/perbaikan yang diharapkan
3. Mempermudah produksi
4. Merencanakan dan mendesain proses
Ada empat metode desain yang umum sebagai berikut :
1. Rekayasa Teknik Dasar
Merupakan teknik dimana desainer produk bekerja secara terpisah dari fungsi pemasaran dan
produksi untuk mengembangkandesain dengan rencana dan spesifikasi khusus.
2. Pembuatan Prototipe
Merupakan mode dimana model – model fungsional dikembangkan dan di uji coba
oleh para teknisi dan pemakaian yang dipilih untuk percobaan.
3. Templating
Merupakan mtode desain produk yang ada pada saat ini ditambahkan atau dikurangi agar
sesuai dengan spesifikasi produk baru yang diharapkan.
4. Rekayasa Simultan
15
Merupakan perkembangan penting baru yang merupakan pengganti pendekatan rekayasa
dasar, sebaliknya rekayasa simultan merupakan pendekatan yang terintegrasi, dimana proses
desain/teknis dilakukan selama siklus hidu biaya oleh tim –tim lintas fungsi.
b. Pengujian
Proses dan materi pengujian yang dipilih biasanya dilakukan dengan menerapkan dengan
teknik-tenik ekperimental secara formal dan sekaligus dijadikan landasan untuk tahap
perencanaan berikutnya yang lebih mendetail, yang nantinya akan diuji. Pada tahap pelaksanaan
masih akan dilakukan pengujian lebih lanjut, sampai dihasilkan produk yang benar-benar optimal
hingga dapat dianggap selesai.
c. Pengembangan Kualitas
Dalam zaman quality assurance, konsep kualitas mengalami perluasan, dari konsep yang
sempit, hanya terbatas pada tahap produksi, ke tahap desain dan koordinasi dengan departemen
jasa (seperti perencanaan dan pengendalian produksi, pergudangan).
Dalam zaman ini pula diperkenalkan konsep total quality control (TQC) oleh armand
Feigenbaum pada tahun 1956. Menurut Feigenbaum, kualitas produk tidak hanya ditentukan oleh
pekerjaan manufaktur, namun lebih luas dari itu, keterlibatan pemasok, desain dan
pengembangan produk, dan kerja tim antar fungsi.
2. Biaya Produksi
Biaya produksi meliputi semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi yaitu
semua biaya dalam rangka pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk
dijual. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok yaitu :
16
b. Biaya Tenaga kerja Langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang jasanya dapat diidentifikasikan atau diikuti
jejak manfaatnya pada produk tertentu. Biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang
diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja langsung dan jejaknya manfaatnya dapat
diidentifikasikan pada produk tertentu.
3. Biaya Hilir
1. Biaya pemasaran
Biaya Pemasaran adalah meliputi semua dalam melaksanakan kegiatan pemasaran atau
kegiatan untuk menjual barang dan jasa perusahaan kepada para pembeli sampai dengan
pengumpulan piutang menjadi kas. Sesuai dengan fungsi pemasaran, biaya pemasaran
digolongkan menjadi :
1). Biaya untuk menimbulkan pesanan, contohnya seperti biaya promosi dll.
2). Biaya untuk melayani pesanan, diantaranya :
· Biaya fungsi penggudangan dan penyimpanan produk selesai
· Biaya fungsi pengepakan dan pengiriman
17
· Biaya fungsi pemberian kredit dan penagihan piutang
· Biaya fungsi administrasi penjualan.
2. Biaya Promosi
Biaya promosi merupakan sejumlah dana yang dikucurkan perusahaan ke dalam promosi
untuk meningkatkan penjualan. Biaya Promosi dapat dikategorikan sebagai biaya langsung
apabila terkait langsung dengan suatu produk atau proyek. Tetapi apabila Biaya Promosi ini
bersifat umum untuk seluruh kegiatan perusahaan, ia dapat dikategorikan sebagai biaya operasi.
II. KESIMPULAN
Target Costing merupakan penentuan biaya yang diharapkan untuk suatu produk
berdasarkan harga yang kompetitif, sehingga produk tersebut akan dapat memperoleh laba yang
diharapkan. Dengan demikian Target Costing membuat perusahaan menjadi lebih kompetitif,
dimana Target Costing adalah bentuk strategi umum dalam industri saat menghadapi persaingan
yang sangat ketat dimana perbedaan sangat kecil di dalam harga dapat menarik perhatian besar
konsumen (apalagi barang yang memiliki subtitusi).
18
TOC adalah suatu filosofi manajemen yang membantu sebuah perusahaan dalam
meningkatkan keuntungan dengan memaksimalkan produksinya dan meminimalisasi semua
ongkos dan biaya yang relevan seperti biaya simpan, biaya langsung, biaya tidak langsung, dan
biaya modal. Teori ini memfokuskan diri pada tiga ukuran yaitu:
1. Throughput
2. Persediaan
3. Biaya-biaya operasional
TOC memiliki argument bahwa penurunan persediaan akan meningkatkan daya saing
perusahaan, karena dengan menurunkan persediaan, akan diperoleh produk yang lebih baik,
harga yang lebih rendah, dan tanggapan yang lebih cepat terhadap kebutuhan pelanggan.
Penerapan TOC dapat membantu manajer dalam meningkatkan laba dan penjualan produk atau
jasa yang berkualitas serta pemenuhan permintaan yang tepat waktu sehingga perusahaan
mampu beroperasi secara efisien dan efektif.
Life cycle costing merupakan teknik manajemen yang digunakan untuk mengidentifikasi
dan memonitor biaya produk selama siklus hidupnya. Siklus hidup meliputi semua tahap, mulai
dari perancangan produk dan pembelian bahan baku hingga pengiriman dan pelayanan atas
produk yang sudah jadi.
Tahap-tahap tersebut meliputi:
1. Riset dan pengembangan
2. Perancangan produk termasuk membuat prototype, melakukan target costing, dan
pengujian
3. Produksi/pembuatan, inspeksi, dan pengepakan dan penggudangan
4. Pemasaran, promosi dan distribusi
5. Penjualan dan pelayanan
19
DAFTAR PUSTAKA
Sari, Putri Zanufa, (2012), “PENGGUNAAN TARGET COSTING DALAM
PENGEMBANGAN PRODUK”, JIMA, VOL. 1, NO. 4, JULI
https://roraprilya.wordpress.com/2012/03/31/target-costing-teory-of-constraints-life-
cycle-costing-2/
http://en.wikipedia.org/wiki/Theory_of_constraints&prev=search
http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.com/2009/07/toc-theory-of-constrain.html
http://afirdauz.blogspot.com/2013/04/metode-analisis-life-cycle-cost.html
20