You are on page 1of 2

Perlawanan Kerajaan Ternate

Kepulauan Maluku menjadi incaran bangsa Portugis setelah berhasil


menguasai Malaka pada 1511.Pada 1512, armada Portugis tiba di
Kepulauan Maluku dan disambut baik oleh Sultan Bayanullah atau Sultan
Abu Lais dari Kerajaan Ternate.Kerajaan Ternate dan bangsa Portugis
sempat menjalin hubungan dagang yang menguntungkan, sebelum
akhirnya aliansi mereka pecah dan terjadi pertempuran.

Penyebab Perlawanan Kerajaan Ternate terhadap Portugis


Koalisi Kerajaan Ternate dan Portugis mengalami perpecahan dan
peperanganmulai dilancarkan pada 1530-an.

Terdapat beberapa faktor perlawanan Ternate terhadap Portugis, di


antaranya:
1) Portugis ingin memonopoli perdagangan.
2) Terjadinya konflik agama Portugis mencampuri urusan internal
Kerajaan Ternate.
3) Pembunuhan Sultan Khairun.

Tokoh Perlawanan Kerajaan Ternate terhadap Portugis

Tokoh yang pertama adalah Sultan Dayalu, putra Sultan Bayanullah


yang berkuasa antara 1529-1533. Karena usianya masih sangat muda,
Sultan Dayalu atau Sultan Hidayatullah awalnya hanya menjadi raja
boneka yang ditawan oleh Portugis.Pada 1533, ia dibebaskan dan
merelakan takhtanya untuk sementara karena tidak ingin berada di bawah
cengkeraman kekuasaan Portugis.Setelah menghimpun kekuatan dari
Tidore, Bacan, dan Jailolo, Sultan Dayalu berusaha melawan Portugis,
tetapi meninggal dalam pertempuran pada 1536.

Ketika Sultan Dayalu meninggal, Kerajaan Ternate diperintah oleh


adiknya, Sultan Khairun (1535-1570). Muak dengan dominasi Portugis di
kerajaannya, Sultan Khairun secara terang-terangan mengobarkan
perlawanan.Perlawanan Sultan Khairun kerap menyulitkan bangsa
Portugis. Untuk mengatasi keadaan, Portugis memilih cara kotor dengan
menipu Sultan Khairun. Sultan Khairun dibunuh pada 1570 ketika
memenuhi undangan Portugis untuk berunding.

Sepeninggal Sultan Khairun, tokoh yang memimpin perlawanan


terhadap Portugis di Ternate adalah Sultan Baabullah. Sultan Baabullah
adalah putra Sultan Khairun yang memerintah Kerajaan ternate antara
1570-1583. Masa pemerintahan Sultan Baabullah menandai akhir
perlawanan dari Kerajaan Ternate. Dengan perlawanan yang gigih, Sultan
Baabullah berhasil mengalahkan bangsa Portugis pada 28 Desember
1577.
Dampak Perlawanan Kerajaan Ternate terhadap Portugis

1) Hasil perlawanan dari rakyat Ternate membuat Portugis tersingkir ke


Pulau Timor.
2) Perginya Portugis membuka jalan bagi bangsa Belanda untuk
menanamkan kekuasaannya.
3) Umat Islam dan Kristen hidup berdampingan.

You might also like