You are on page 1of 8

ISSN No.

1978-3787
Open Journal Systems 263
……………………………………………………………………………………………………...
ANALISIS LAJU KERUSAKAN EKSERGI DAN EFISIENSI EKSERGI PADA
PEMBANGIT LISTRIK TENAGA UAP

Oleh
Ahmad Rifai1, Viktor2, Naubnome3, Aripin
1,2,3Jurusan Teknik Mesin, Universitas Singaperbangsa Karawang, Indonesia

Email: 1ahmadrifai.ar666@gmail.com, 2arifin@staff.unsika.ac.id,

Abstrak
Eksergi merupakan metode untuk menganalisa kerja maksimum yang mampu dilakukan suatu
sistem terhadap lingkungan sekitar sistem dimana konsep ini menggunakan hukum pertama dan
kedua termodinamika. Analisis eksergi dapat menunjukkan lokasi degradasi energi dalam proses
yang dapat menyebabkan peningkatan operasi atau teknologi dari sebuah sistem pembangkit daya.
Penelitian ini untuk mencari kerusakan eksergi dan efisiensi pada tiap komponen, penelitian ini
dilakukan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap Babelan Bekasi, hasil yang diperoleh pada studi ini
menunukan bahwa kerugian terbesar terjadi pada boiler yaitu 249,21 MW atau sekitar 89,83% dari
total kerusakan eksergi keseluruhan sistem sebesar 279,58 MW kemudian berturut-turut pada
turbin uap sebesar 15,09 MW(5,39%), kondenser 12,54 MW(4,48%), pemanas tekanan rendah 1
1 MW(0,35%), pemanas tekanan rendah 2 0,3 MW(0,1%), daerator 0,41 MW(0,15%), pemanas
tekanan tinggi 1 1,01 MW(0,36%), pemanas tekanan tinggi 2 0,02 MW(0,06%). Persentasi
efisiensi eksergi boiler sebesar 40,54%, turbin uap sebesar 75,05%. Hasil penelitian menujukkan
bahwa proses pembakaran di dalam boiler merupakan sumber irreversibilitas yang sangat
signifikan terhadap kerusakan eksergi pada sistem pembangkit uap di PLTU Babelan.
Kata Kunci: Eksergi, Analisis, Efisiensi, Irreversibilitas, Performansi

PENDAHULUAN Salah satu analisis yang digunakan untuk


Menurunnya performa dari kerja mesin meningkatkan performansi adalah dengan
suatu pembangkit listrik biasanya disebabkan menggunakan metode eksergi. Metode eksergi
oleh faktor adanya rugi-rugi energi yang ini menganalisis kerja maksimum yang mampu
berlebihan. Hilangnya energi dengan jumlah dilakukan suatu sistem terhadap lingkungan
yang besar pada sebuah komponen mesin sekitar sistem. Umumnya lingkungan
pembangkit listrik dapat terjadi di salah satu dispesifikasi oleh kondisi temperatur, tekanan
maupun lebih pada komponen mesin. Oleh dan komposisi kimia. Menentukan efisiensi
karena itu, perlu dilakukan perhitungan dan eksergi untuk sistem secara keseluruhan
untuk mengetahui efisiensi dari suatu ataupun setiap komponen yang membentuk
pembangkit dengan cara meng efisiensi energi sebuah sistem merupakan bagian utama dari
dan eksergi yang juga dapat digunakan untuk eksergi. Suatu yang komprehensif dari sistem
mengidentifikasikan jenis, penyebab, dan termodinamika mencakup energi dan eksergi
tempat terjadinya kerugian atau kehilangan untuk mendapatkan gambaran yang lebih
panas pada sistem tersebut ataupun pada sub- lengkap tentang kondisi dari sistem [13].
sistem termal, sehingga perbaikan-perbaikan Analisis eksergi menjadi kunci aspek dalam
dan juga peningkatan kualitas dapat dilakukan. penyediaan pemahaman yang lebih baik
Salah satu cara yang digunakan untuk mengenai desain, evaluasi, dan penentuan
mengoptimalkan sistem pembangkit adalah kondisi kerja pembangkit serta menunjukkan
dengan melakukan efisiensi ekergi [9]. kerugian akibat irreversibilitas dalam situasi

……………………………………………………………………………………………………...
https://binapatria.id/index.php/MBI Vol.17 No.2 September 2022
Open Journal Systems
264 ISSN No. 1978-3787
Open Journal Systems
……………………………………………………………………………………………………....
nyata, sehingga dapat diggunakan untuk adalah batu bara, gas alam, minyak bumi, nuklir
mencapai nilai efisiensi yang ideal [7]. dan panas matahari.
Penelitian Muhamad Difa Fluida siklus Rankine mengikuti aliran
Dharmakusuma1*, Belyamin1 Dan tertutup dan digunakan secara konstan.
Widyatmoko1 pada tahun 2020 “Analisis Berbagai jenis fluida dapat digunakan pada
Eksergi Pada Boiler Pltu” penelitian ini siklus ini, namun air dipilih karena berbagai
bertujuan untuk mengeathui efisiensi yang karakteristik fisika dan kimia.
terjadi pada boiler, karena boiler mempunyai Sistem siklus Rankine ideal terdiri dari
pengaruh penting terhadap penghematan empat komponen yaitu:
energi. Efisiensi boiler dapat ditingkatkan 1. Boiler
dengan memaksimalkan perpindahan panas dan 2. Turbin
heat loss. Boiler yang digunakan untuk 3. Kondenser
objek penelitian yaitu boiler PLTU Makmur 4. Pompa
Sejahtera Wisesa 2 x 30 MW Kalimantan Siklus Rankine Ideal
Selatan. Dari hasil penelitian didapatkan hasil Siklus Rankine merupakan siklus ideal
boiler PLTU memiliki efisiensi energi dan untuk siklus tenaga uap. Pada siklus Rankine
eksergi masing-masing 96,88% dan 34,62% terdapat proses kompresi isentropik, proses
[10]. Penelitian yang dilakukan oleh Riyan isobarik, ekspansi isentropik dan pelepasan
Phanama, Yohanes M Simanjuntak, isobarik. Skematik siklus Rankine sebagai
Muhammad Ivanto pada tahun 2019 dengan
judul “Analisa Eksergi Sistem Pembangkit
Tenaga Uap (PLTU) di PT. Indonesia Power
Unit Jasa Pembangkit Sanggau” Dalam
penelitian ini, nilai laju eksergi diperoleh dari
pengukuran tekanan dan temperatur sistem
serta temperatur dan tekanan lingkungan,
kemudian nilai laju kerusakan eksergi dihitung berikut :
dari perbedaan nilai laju eksergi input dan nilai
laju eksergi output sistem. [7].
Dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efisiensi sistem pembangkit listrik
dengan menggunaka hukum kedua
termodinamika yaitu dengan metode eksergi
dan bertujuan untuk mengetahui kerusakan Gambar 1 Skematik siklus Rankine
eksergi terbesar pada komponen PLTU. Gambar 2 Diagram T-S siklus Rankine
Proses 1-2 : ekspansi isentropik dari fluida kerja
LANDASAN TEORI uap jenuh tingkat keadaan 1, menuju tekanan
Siklus Rankine kondensor.
Siklus Rankine adalah siklus Proses 2-3 : perpindahan panas dari fluida kerja
termodinamika yang mengubah panas menjadi saat melalui kondensor pada tekanan konstan
kerja. Panas disuplai secara eksternal pada tingkat keadaan 3, cair jenuh.
aliran tertutup, yang biasanya menggunakan air Proses 3-4 : kompresi isentropik di dalam
sebagai fluida yang bergerak. Siklus Rankine pompa menuju tingkat keadaan 4, di dalam
adalah model operasi mesin uap panas yang daerah fasa cair
secara umum ditemukan di pembangkit listrik.
Sumber panas yang utama untuk siklus Rankine
……………………………………………………………………………………………………...
Vol.17 No.2 September 2022 https://binapatria.id/index.php/MBI
Open Journal Systems
ISSN No. 1978-3787 265
Open Journal Systems
………………………………………………………………………………………………………
Proses 4-1 : perpindahan panas ke fluida kerja Adapun sifat ekstensif pada sistem dibagi
saat melalui boiler pada tekanan konstan menjadi dua komponen, eksergi fisik, dan
menuju tingkat keadaan 1, untuk eksergi kimia.
menyelesaikan siklus. 1. Eksergi fisik
Eksergi Eksergi fisik adalah kerja yang diperoleh
Eksergi adalah kerja teoritis maksimum melalui proses reversible dari kondisi
yang dapat diperoleh dari sistem keseluruhan temperatur dan tekanan awal ke kondisi yang
yang teridiri dari suatu sistem dan lingkungan ditentukan berdasarkan tekanan dan temperatur
ketika sistem mencapai kesetimbangan dengan lingkungan. Untuk eksergi fisik ditentukan
lingkungan. Umumnya lingkungan dengan persamaan:
dispesipikasikan oleh temperatur, tekanan dan
komposisi kimia. Eksergi suatu sistem akan E ph = ( U-Uo) + po(V-Vo) – To(S-So)…. …..(1)
meningkat jika terjadi kerja pada sistem.
Eksergi itu kekal hanya ketika semua proses Keterangan :
dari sistem dan lingkungan dalam keadaan Eph = Eksergi fisik (W)
reversible. Eksergi dapat dihancurkan jika U = Energi dalam sistem (kJ/kg)
terjadi proses irreversible. Eksergi dapat V = Volume (m3/kg)
berpindah melewati batas suatu sistem, S = Entropi (kJ/kg K)
Perpindahan eksergi berlangsung bersama Uo = Energi dalam lingkungan (kJ/kg)
dengan perpindahan panas tergantung Vo = Volume lingkungan (m3/kg)
temperatur sistem terhadap lingkungan. So = Entropi lingkungan (kJ/kg K)
Analisis Eksergi po = Tekanan lingkungan (atm)
Eksergi sebuah aliran (steam) adalah sifat To = Temperatur limgkungan (K)
dari keadaan aliran dan keadaan Adapun sifat ekstensif pada sistem dibagi
lingkungan.Sekali suatu sistem berada dalam menjadi empat komponen: eksergi fisik EPH,
kesetimbangan dengan lingkungannya, maka eksergi kinetik EKN, eksergi potensial EPT dan
sistem tersebut tidak mungkin lagi untuk eksergi kimia ECH Jadi
menggunakan energi dalam sistem tersebu komponen eksergi adalah :
tuntuk menghasilkan kerja. Pada kondisi ini,
eksergi dari suatu sistem telah dimusnahkan E = EPH + ECH + EKN + EPT
sepenuhnya.Sedangkan energi didefinisikan Dengan menelaah dalam sistem yang
sebagai gerak atau kemampuan untuk diam relatif terhadap lingkungan (EKN + EPT =
menimbulkan gerakan dan selalu bersifat kekal 0) dalam analisis sistem termal terdapat 2
didalam suatu proses (memenuhi Hukum I macam eksergi yang digunakan yaitu eksergi
Termodinamika). Di sisi lain, eksergi fisik dan eksergi kimia. Eksergi fisik
didefinisikan sebagai kerja atau kemampuan merupakan kerja yang diperoleh melalui
untuk menimbulkan kerja dan selalu bersifat substansi melewati proses reversible dari
kekal dalam proses reversibel namun selalu kondisi temperatur T dan tekanan awal P ke
berkurang dalam suatu proses irreversible kondisi yang ditentukan berdasarkan
(memenuhi Hukum II Termodinamika). Jika temperatur To dan tekanan lingkungan Po [7].
energi adalah ukuran kuantitas,maka eksergi ĖPH = ṁ ( hi – ho) – To (si – so)
merupakan ukuran kuantitas sekaligus kualitas. Keterangan :
Sama halnya dengan energi, eksergi dapat EPH :Eksergi fisik (kW)
berpindah melintasi batas sistem. ṁ : Laju aliran fluida (kg/s)
h : Entalpi fluida (kJ/kg)
ho : Entalpi lingkungan (kJ/kg)
……………………………………………………………………………………………………...
https://binapatria.id/index.php/MBI Vol.17 No.2 September 2022
Open Journal Systems
266 ISSN No. 1978-3787
Open Journal Systems
……………………………………………………………………………………………………....
To : Temperatur lingkungan (K) Ein = Eksergi masuk sistem (W)
s : Entropi fluida (kJ/kg K) Eout = Rasio eksergi destruksi ke sistem
so : Entropi lingkungan (kj/kg K) adalah perbandingan antara laju
Eksergi lainnya setelah eksergi fisik Efisiensi Eksergi
adalah eksergi kimia dimana Eksergi kimia ECH Dalam mendefinisikan efisiensi
(bahan bakar, campuran gas dan hasil produk eksergetik perlu untuk mengidentifikasi baik
pembakaran) dapat didapatkan dari tabel produk dan bahan bakar untuk sistem
eksergi kimia standar Pada prinsipnya, standar termodinamika yang di. Produk ini
kimia bahan baka rmempertimbangkan suatu menggambarkan perolehan yang dihasilkan
zat dengan zat lain pada kondisi ideal yang oleh sistem. Dengan demikian, definisi hasil
tidak tercampur. Untuk bahan bakar juga harus konsisten dengan tujuan penggunaan
hidrocarbon murni CaHb pada temperatur To sistem. Bahan bakar merupakan sumber daya
dan tekanan Po tekanan dalam sistem bereaksi yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan
dengan oksigen untuk membentuk karbon produk. Baik produk maupun bahan bakar
diaksida dan air. Eksergi kimia bahan bakar gas dinyatakan sebagai eksergi.
hidrokarbon dapat juga dengan berdasarkan Efisiensi eksergi adalah perbandingan
spesifikasi lingkungan ditulis dengan antara produk dan bahan bakar, yaitu :
persamaan berikut: ED
ε=1( )…………………………….(3)
ECH = ṁ x eCH EF

Keterangan: Keterangan :
ECH : Eksergi kimiawi (kW) ε = Efisiensi eksergi (W)
ṁ : Laju aliran fluida (kg/s) ED = Eksergi destruction (W)
eCH : Nilai eksergi molar (kJ/kmol) E Ftot = Laju eksergi bahan bakar yang

Dengan nilai eksergi molar dapat dihitung diberikan ke dalam sistem secara
dengan menggunakan Persamaan : keseluruhan (W)
e−CH Rasio destruksi eksergi yang merupakan
eCH = M perbandingan laju destruksi eksergi di dalam
Keterangan: komponen sebuah sistem terhadap laju eksergi
eCH : Eksergi molar (kJ/kmol) dari bahan bakar yang diberikan ke seluruh
-CH
e : eksergi molar standard (kJ/kmol) sistem dengan persamaan sebagai berikut:
M : Massa molekul relatif (kg/kmol) E
yD* = ED
Dengan nilai eksergi molar standar F

didapatkan dari table C1 dan C2 pada buku Dimana :


Thermal Design and Optimization yD : Rasio kerusakan eksergi
Kerusakan Eksergi ED : Eksergi destruction (kW)
Irreversibilitas juga dapat disebut EF : Eksergi bahan bakar (kW)
kerusakan eksergi atau eksergi loss. Ketika Laju eksergi destruksi komponen dapat
suatu sistem terjadi proses Irreversible maka dibandingkan dengan total laju eksergi
pada sistem tersebut terjadi kerusakan eksergi destruksi di dalam sistem EDtot dengan
atau eksergi loss. Kerusakan eksergi dihitung persamaan sebagai berikut: E
dengan cara mengambil perbedaan antara yD* = E D
Dtot
eksergi masuk dan eksergi keluar sistem, Dimana :
persamaan kerusakan eksergi sebagai berikut: yD : Rasio kerusakan eksergi
ED = Ein - Eout…………………………..….(2) ED : Eksergi destruction (kW)
Keterangan : EDtot : Eksergi destruction total (kW)
ED = Eksergi destruction (W)
……………………………………………………………………………………………………...
Vol.17 No.2 September 2022 https://binapatria.id/index.php/MBI
Open Journal Systems
ISSN No. 1978-3787 267
Open Journal Systems
………………………………………………………………………………………………………
Efisiensi eksergetik adalah rasio dari produk aliran fluida. Suatu laju eksergi Ėx berkaitan
terhadap bahan bakar yang dapat dituliskan dengan laju perpindahan panas 𝑄i
sebagai berikut : Diagram Alir Penelitian
ED
ε =1 - ( Ė )
F
(2.9)
Dimana :
ε : Efisiensi eksergi (kW)
ED : Eksergi destruction (kW)
EF :Laju eksergi bahan bakar yang
diberikan ke dalam sistem
Nilai eksergi kimia bahan bakar
ditentukan dengan menggunakan Persamaan :
EFCH = 𝛽 x LHV
(2.10)
Dimana :
EFCH : Eksergi kimia bahan bakar (kW)
𝛽 : Rasio eksergi
LHV: Lower Heating Value (kJ/kg)
Nilai rasio eksergi bahan bakar
hidrokarbon 𝛽 terhadap nilai LHV bahan bakat
dapat dihitung dengan persamaan berikut :
H O
𝛽 = 1.0437 + 0.1882 ( C ) + 0.0610 ( C )
N
+ 0.0404 ( C )
(2.11)
Dimana :
Gambar 3 Diagram Alir Penelitian
𝛽 : Rasio eksergi
H : Fraksi massa hidrogen
O : Fraksi massa oksigen
N : Fraksi massa nitrogen
C : Fraksi massa carbon

METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
Dalam penelitian ini berlokasi di PLTU
Babelan, Bekasi jawa barat. Siklus aktual air-
uap PLTU Babelan menggunakan siklus
Rankine dasar dengan penambahan ekstrasksi
uap dari turbin untuk pemanas air kondensat
dan air umpan. Metode yang digunakan untuk
mengevalusai eksergi dan pertukaran eksergi
untuk sistem tertutup dan sistem steady-state Gambar 4 Skematik PLTU Babelan
terbuka, seperti halnya proses perpindahan Prosedur penelitian yang dilakukan dalam
kalor adalah dengan mengevaluasi penelitian ini adalah:
kesetimbangan eksergi pada setiap kondisi - Tahapan identifikasi masalah
……………………………………………………………………………………………………...
https://binapatria.id/index.php/MBI Vol.17 No.2 September 2022
Open Journal Systems
268 ISSN No. 1978-3787
Open Journal Systems
……………………………………………………………………………………………………....
Identifikasi masalah sebagai bahan acuan untuk Setelah mengetahui parameter yang dibutukan
menganalisis sistem. nilai eksergi pada setiap aliran dapat diketahui
- Tahap Pengambilan data seperti pada tabel 2 dengan eksergi total tiap
Pengambilan data dilakukan dengan komponen didapatkan dari penjumlahan
pengukuran/pengamatan langsung dilapangan eksergi fisik dan kimia.
secara Tabel 2. eksergi total pada tiap aliran.
aktual meliputi: Data primer berupa data
operasi, meliputi laju aliran massa, tekanan,
temperatur dan daya output-input pada setiap
komponen dengan alat ukur yang terukur
langsung. Selain itu dibutuhkan juga data
sekunder yang merupakan data tambahan yang
terkait dengan obyek yang diteliti.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Analisis Eksergi
Analisis eksergi pembangkit dilakukan
dengan persamaan yang telah diberikan. Tabel
1 menunjukan kesetimbangan energi tiap
keadaan, kesetimbagan eksergi didapatkan
dengan mengetahui temperatur dan tekanan
tiapkeadaan.
Tabel 1. Kesetimbangan Energi Pada Tiap
Aliran

Nilai eksergi total yang diberikan pada tabel 2


kemudian dilakukan analisis perhitungan
kehancuran eksergi sehingga diketahui nilai
kerusakan eksergi, rasio kerusakan eksergi
terhadap bahan bakar dan rasio kerusakan
eksergi terhadap kerusakan eksergi total pada
setiap komponen PLTU yang kemudian
ditampilkan pada tabel 3.

……………………………………………………………………………………………………...
Vol.17 No.2 September 2022 https://binapatria.id/index.php/MBI
Open Journal Systems
ISSN No. 1978-3787 269
Open Journal Systems
………………………………………………………………………………………………………
Tabel 3. kerusakan eksergi pada tiap komponen Tabel 4 Efisiensi Eksergi

Dapat dilihat pada tabel 4.3 kerusakan


eksergi terbesar terjadi pada boiler sebesar
249,21 MW atau sekitar 89,13% dari total
kerusakan eksergi keseluruhan sistem sebesar
279,58 MW dan rasio kerusakan eksergi
terhadap bahan bakar ialah 66,21%
Kerusakan eksergi pada komponen utama
tersebut diakibatkan oleh tiga jenis
irreversibility yaitu pada reaksi pembakaran,
perpindahan kalor dan gesekan. Ketiga jenis
irreversibility tersebut terjadi pada ruang bakar,
dimana reaksi kimia merupakan sumber
pemusnahan eksergi yang sangat signifikan dan
berhubungan dengan perpindahan kalor
sedangkan pemusnahan eksergi pada turbin uap
dan kondensor terutama diakibatkan oleh
gesekan.

Gambar 5 kerusakan eksergi PENUTUP


Dalam mendefinisikan efisiensi Kesimpulan
eksergetik perlu untuk mengidentifikasi baik Dari hasil yang telah dilakukan pada bab
produk dan bahan bakar untuk sistem sebelumnya didapatkan hasil dan kesimpulan
termodinamika yang di. Produk ini sebagai berikut:
menggambarkan perolehan yang dihasilkan 1. Kerusakan eksergi terbesar terjadi pada
oleh sistem. Dengan demikian, definisi hasil boiler sebesar 249,21 MW atau sekitar
juga harus konsisten dengan tujuan penggunaan 89,13 % dari total kerusakan eksergi
sistem. Bahan bakar merupakan sumber daya keseluruhan sistem.
yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan 2. Sementara untuk efisiensi eksergi tertinggi
produk. Baik produk maupun bahan bakar pada komponen Pemanas Tekanan Tinggi 2
dinyatakan sebagai eksergi. yaitu 99 %, kerusakan eksergi sebesar 0,02
MW atau 0,06% dari total kerusakan eksergi
keseluruhan sistem.

……………………………………………………………………………………………………...
https://binapatria.id/index.php/MBI Vol.17 No.2 September 2022
Open Journal Systems
270 ISSN No. 1978-3787
Open Journal Systems
……………………………………………………………………………………………………....
3. Kerusakan eksergi pada komponen utama Listrik Tenaga Uap PT X Unit 1
yaitu boiler, turbin dan kondensor tersebut Babelan,” Jurnal Seminar Nasinoal
diakibatkan oleh tiga jenis irreversibility Cendikiawan, no.5. 2019.
yaitu pada reaksi pembakaran, perpindahan [7] Riyan Phanama, Yohanes M
kalor dan juga gesekan yang terjadi pada Simanjuntak, Muhammad Ivanto,
turbin. “Analisis Eksergi Sistem Pembangkit
4. Ketiga jenis irreversibility tersebut terjadi Tenaga Uap (PLTU) di Pt. Indonesia
pada ruang bakar, dimana reaksi kimia Power Unit Jasa Pembangkit Sanggau,”
merupakan sumber pemusnahan eksergi jurusan teknik mesin. Universitas
yang sangat signifikan dan berhubungan tanjugpura. Pontianak. 2019.
dengan perpindahan kalor. [8] Muhamad Fauzi Zakaria, Mohammad
Saran Effendy, “Analisis Energi dan Eksergi
1. Perlu tentang termoekonomi agar dapat Turbin Uap pada Pembangkit Listrik
mengetahui efisiensi secara ekonomi. Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-
2. Studi lebih detail tentang energi dan kerukan Awar,” vol.06, no.02. hal 77 – 85.2018.
eksergi agar efisiensi sistem semakin [9] Muhammad Rafianur Zulmi, Doddy
meningkat. Suanggana, Diniar Mungil Kurniawati, “
3. Peluang optimasi paling besar dapat Efisiensi Energi Efisiensi Eksergi dan
dilakukan pada komponen boiler dan turbin Laju Kerusakan Eksergi pada Komponen
uap. Dengan optimasi pada kedua komponen Mesin PLTU Muara Jawa dengan Variasi
tersebut dapat mengurangi kerugian pada Pembebanan,” Media Mesin: Majalah
keseluruhan sistem PLTU. Teknik Mesin, vol. 22, no. 1. 2018.
[10] Muhamad Difa Dharmakusuma,
DAFTAR PUSTAKA Belyamin dan Widyatmoko, “ Eksergi
[1] J. Moran, Michael, and Shapiro, H.N., pada Boiler PLTU,” Jurnal Mekanik
Fundamentals Of Engineering Terapan, vol.01, no.01. hal 045-
Thermodynamics, 8th ed. United States 053.2020.
Of America : John Willey and Son, 2014. [11] Pratamahendra Ismantoro, Agustian. ”
[2] A. Bejan, Moran. M, T. George, “Exergy Laju Kerusakan Exergy Dan Efisiensi
Analysis” dalam Thermal Design And Exergy Mesin PLTGU PT.Indonesia
Optimization New York, USA: John Power Unit Pembangkit Semarang”.
Willey and Son, 1996, hal,113-143. Laporan Tugas Akhir. Program Studi
[3] W.C. Reynolds, H.C. Perkins, Engineering Teknik Mesin. Universitas Sanata
Thermodynamics, 2nd ed. Dharma. Yogyakarta. 2016.
Termodinamika teknik, ed. ke-2. [12] Ibrahim Dancer, and Yunus. A Cengel.
Terjemahan: Filino Harahap, Pantur “Energy, Entropy And Exergy Concepts
Silaban. Institut Teknologi Bandung, And Their Roles In Thermal
Bandung : Erlangga, 1983 Engineering” vol.3, no.3. hal 116-119.
[4] Cengel, Y.A., Boles, M.A. 2001.
Thermodynamics: An Engineering [13] Khairil Anwar, Muhamamad Hasan
Approach. 8th ed.McGraw-Hill, New Basri, Ikmal Tobe. “ Eksergi pada Sistem
York. (2015) Pembangkit Daya Tenaga Uap (PLTU)
[5] El-Wakil, M.M, Instalasi Pembangkit Palu” Proceeding Seminar Nasional
Daya, Jakarta : Erlangga, 1992 Tahunan Teknik Mesin XII, 2013.
[6] Febri Ramdhan, Chalilullah Rangkuti,
“Analisis Eksergi pada Pembangkit
……………………………………………………………………………………………………...
Vol.17 No.2 September 2022 https://binapatria.id/index.php/MBI
Open Journal Systems

You might also like