Professional Documents
Culture Documents
Analisis Kendala Pendidik IPA Terhadap Pembelajaran IPA Terpadu Di SMP Swasta
Analisis Kendala Pendidik IPA Terhadap Pembelajaran IPA Terpadu Di SMP Swasta
5, September 2019
Received: April 5, 2019 Accepted: April 8, 2019 Online Published: September 12, 2019
Abstrak: Analisis Kendala – Kendala Pendidik IPA terhadap Pembelajaran IPA Terpadu
di SMP Swasta Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kendala
pendidik IPA di SMP Swasta Bandar Lampung dalam pelaksanaan pembelajaran IPA Terpadu.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan data penelitian berupa
angket tertutup, angket semi terbuka dan wawancara. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh
pendidik IPA di sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum 2013. Pengambilan sampel
dilakukan dengan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran IPA Terpadu di Kotamadya Bandar Lampung dari tiga aspek yaitu perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian pembelajaran, tergolong dalam kriteria kendala rendah. Kendala
yang utama dalam aspek perencanaan adalah penyusunan RPP, kendala utama dalam aspek
pelaksanaan pembelajaran pada indikator kegiatan inti dalam menerapkan pendekatan saintifik
dan berbagai metode pembelajaran dalam proses pembelajaran IPA Terpadu dan aspek
penilaian pembelajaran yaitu pada penilaian proses dalam menyusun instrumen penilaian.
44
Jurnal Bioterdidik, Vol.7 No.4, Juli 2019
45
Jurnal Bioterdidik, Vol.7 No.4, Juli 2019
dan sebaran mata kuliah yang ber- belajaran, yang kurangnya persiapan
muatan materi–materi yang berhubung- tenaga pendidik dalam menyusun pe-
an dengan kemampuan dibidang studi rangkat pembelajaran, dan latar be-
masing–masing, karena universitas ilmu lakang pendidikan itu sendiri yang
pendidikan pada dasarnya belum mengakibatkan sulitnya untuk bisa ber-
menetapkan disiplin ilmu terpadu. adaptasi langsung ke dalam peng-
Pembekalan seorang tenaga pendidik integrasian bidang kajian IPA Terpadu.
hanya pada kenampakan pada bidang Pembelajaran terpadu merupakan suatu
studinya masing-masing sehingga mem- kemasan interdisiplin atau bentuk re-
persulit mereka untuk mengembangkan duksi antar disiplin ilmu yang serumpun
ilmu–ilmu alam yang lain. Di sekolah dengan memperhatikan perkembangan-
pada umumnya tenaga pendidik yang perkembangan pada setiap peserta didik
tersedia atas guru–guru disiplin ilmu dalam suatu rangka pemberian pema-
seperti guru fisika, kimia dan biologi. haman utuh dan komprehensip ter-
Pendidik dengan latar belakang tersebut hadap suatu permasalahan.
tentunya sulit untuk berprestasi ke Berdasarkan penelitian yang
dalam pengintregrasian disiplin ilmu dilakukan oleh Mahardika (2013: 85)
alam, karena mereka yang memiliki menyimpulkan bahwa faktor–faktor
latar belakang fisika tidak memiliki ke- yang menjadi penghambat di dalam
mampuan yang optimal pada kimia dan mengajar materi IPA adalah adanya
biologi, begitu pula dengan sebaliknya. ketidakmampuan peserta didik dalam
Disamping itu, pembelajaran Ilmu menerima pelajaran yang disebabkan
Pengetahuan Alam (IPA terpadu) juga oleh kurangnya penguasaan ilmu dalam
dapat menimbulkan konsekuensi ter- mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
hadap berkurangnya beban jam pe- dan metode penyampaian yang di-
lajaran yang diemban pada tenaga pen- lakukan oleh tenaga pendidik. Se-
didik yang tercakup ke dalam IPA, dangkan menurut Rasmianti (2013: 80)
sementara ketentuan yang berkaitan de- menyimpulkan bahwa faktor–faktor
ngan kewajiban di atas beban jam dalam penghambat tersebut dikarenakan ku-
mengajar untuk setiap tenaga pendidik rangnya fasilitas pendukung di dalam
masih tetap. pelajaran, seperti tidak ada ketersediaan
Kurangnya pengetahuan seorang alat-alat laboratorium, bahan praktikum,
tenaga pendidik dari mata pelajaran serta tenaga laboran.
tentang apa yang akan diajarkan dari Pelaksanakan Kurikulum 2013
disiplin ilmu–ilmu semi terpadu. pembelajaran IPA Terpadu di SMP
Sehingga berdasarkan dari hasil wawan- harus didukung oleh beberapa faktor di-
cara dengan para tenaga pendidik IPA antaranya adalah kurikulum dan
di SMP Swasta Bandar Lampung adalah kemampuan peserta didik dalam pe-
para tenaga pendidik belum berhasil laksanaan pembelajaran IPA Terpadu.
dalam pembelajaran IPA terpadu. Dalam pelaksanakaan pembelajaran
Seiring belum berhasilnya tenaga pen- IPA yang baik diantaran pendidik harus
didik dalam pembelajaran IPA terpadu dapat menguasai materi, menggunakan
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor media pembelajaran, dan metode pem-
diantaranya kurangnya kemampuan te- belajaran yang selalu bervariasi. Ke-
naga pendidik dalam menguasai materi mampuan mengajar seorang tenaga
IPA terpadu, kurangnya variasi metode pendidik yang sesuai dengan tuntutan
yang digunakan, tenaga pendidik ku- standar tugas yang diemban untuk
rang untuk memanfaatkan media pem- memberikan efek positif bagi hasil yang
46
Jurnal Bioterdidik, Vol.7 No.4, Juli 2019
ingiin dicapai seperti perubahan hasil pada tanggal 7 Januari sampai 4 Febuari
akademik peserta didik, sikap peserta 2019.
didik, keterampilan pe-serta didik, dan Responden (pendidik) yang di-
perubahan pola kerja tenaga pendidik jadikan sebagai sampel penelitian ini
yang makin meningkat, sebaliknya jika memiliki karakteristik dan latar
kemampuan mengajar yang dimiliki belakang pendidikan yang berbeda-
tenaga pendidik sangat sedikit akan beda. Gambaran tentang karakteristik
berakibat bukan untuk menurunkan responden akan dijelaskan melalui
prestasi belajar peserta didik tetapi juga deskripsi responden. Karakteristik res-
menurunkan tingkat kinerja tenaga ponden meliputi jenis kelamin, umur,
pendidik itu sendiri. lama mengajar, latar belakang pendidik-
Berdasarkan pemikiran di atas, an (yang meliputi pendidikan terakhir,
akan dilakukan penelitian tentang asal perguruan tinggi, bidang ilmu).
analisi kendala-kendala Pendidik IPA Diketahui bahwa responden perempuan
terhadap Pembelajaran IPA Terpadu di memiliki per-sentase sebesar 77% lebih
SMP Swasta di Bandar Lampug Tahun tinggi daripada responden laki-laki.
Ajaran 2018–2019 Usia responden dengan rentang <35
tahun memiliki persentase sebesar 50%
METODE lebih tinggi dibandingkan rentang usia
Jenis penelitian yang digunakan yang lainnya dalam penelitian ini. Lama
adalah penelitian kualitatif dengan me- mengajar responden dengan rentang 6-
tode deskriptif. Sampel pada penelitian 15 tahun memiliki persentase yang lebih
ini adalah seluruh pendidik IPA di tinggi yaitu persentase sebesar 43%
sekolah yang sudah menerapkan Ku- dibandingkan dengan rentang lama
rikulum 2013. Pengambilan sampel di- mengajar yang lainnya. Pendidikan ter-
lakukan dengan teknik total sampling. akhir yang ditempuh responden dari S1
Data penelitian ini berupa data kendala sebanyak 93%. Responden berasal dari
pelaksanaan pembelajaran IPA Terpadu perguruan tinggi negeri sebanyak 93%
yang diperoleh dari angket tertutup dan dan responden dalam penelitian ini yang
angket semi terbuka tanggapan pendidik berasal dari bidang ilmu pendidikan
yang dianalisis dengan deskriptif sebanyak 77%.
kualitatif serta informasi yang diperoleh Hasil penelitian ini memaparkan
dari wawancara. mengenai kendala–kendala pendidik
IPA terhadap pembelajaran IPA
HASIL DAN PEMBAHASAN Terpadu di SMP Swasta Bandar
Penelitian ini dilaksanakan di Lampung, yang meliputi tiga aspek
SMP Swasta Bandar Lampung yang yaitu: (1) Perencanaan pembelajaran;
sudah menerapkan Kurikulum 2013 (2) Pelaksanaan pembelajaran; dan (3)
yaitu SMP Kartika II, SMP Xaverius 1, Penilaian pembelajaran. Hasil penelitian
SMP Perintis 2, SMP Pangudi Luhur, ini berasal dari data angket tertutup dan
SMP Gajah Mada, SMP Al-Hikmah, semi terbuka tanggapan pendidik ter-
SMP Al-Azhar 3, SMP Qur’an Darul hadap kendala dalam pembelajaran IPA
Fattah, SMP PGRI 1, SMP PGRI 4, Terpadu yang berupa persentase,
SMP Taman Siswa, SMP Widya kriteria dan ditabulasikan ke dalam
Dharma, SMP Sriwijaya, SMP beberapa tabel sebagai berikut:
Swadaya, SMP Wiyatama, dan SMP Hasil angket pendidik diperoleh
Budaya. Penelitian ini telah di- dari tiga aspek yang diamati dan
laksanakan selama 1 bulan yaitu mulai
47
Jurnal Bioterdidik, Vol.7 No.4, Juli 2019
48
Jurnal Bioterdidik, Vol.7 No.4, Juli 2019
sebesar 80,7% dengan kriteria rendah. belajaran IPA Terpadu. Pada aspek
Pada aspek perencanaan pembelajaran pelaksanaan pembelajaran, indikator
se-bagian besar pendidik masih me- yang paling mengalami kendala adalah
ngalami kesulitan dalam indikator kegiatan inti. Dalam kegiatan inti pen-
pengembangan kurikulum. Hampir se- didik sulit menerapkan pendekatan
luruh pendidik mengaku masih me- saintifik dan berbagai metode pem-
ngalami kesulitan dalam menyusun belajaran dalam proses pembelajaran
rencana pelaksanaan pembelajaran IPA Terpadu.
(RPP) untuk setiap pertemuan pem- Hal tersebut sesuai dengan
belajaran IPA Terpadu. Pendidik ke- wawancara yang telah dilakukan bahwa
sulitan dalam menyesuaikan antara hampir semua pendidik masih
alokasi waktu pembelajaran, perumusan mengalami kendala dalam menerapkan
indikator, pencapaian kompetensi, ke- pendekatan saintifik dan metode pem-
giatan yang terencana, dan menentukan belajaran dalam pembelajaran IPA
model sesuai dengan materi pem- Terpadu, pendidik masih mengalami
belajaran IPA Terpadu. kendala dalam melaksanakan proses
Komponen–komponen yang ter- pendekatan saintifik, terutama pada
dapat dalam RPP merupakan bentuk meliputi ranah 5M (mengamati,
satu kesatuan sehingga menjadikan menanya, mencoba, menalar, menyaji
suatu kegiatan pembelajaran yang akan dan menyimpulkan), pendidik mengaku
dilaksanakan oleh pendidik. Per- belum bisa menuntaskan kelima
masalahan yang dihadapi pendidik ter- tahapan tersebut secara sempurna,
sebut sesuai dengan hasil wawancara terutama untuk langkah menanya dan
yang telah dilakukan dengan responden, menganalisis bahkan tidak sedikit juga
Menurut Waybin (2014: 51), Setiap pendidik yang masih sulit membedakan
pendidik pada satuan pendidikan ber- antara metode dengan model pem-
kewajiban menyusunnya secara lengkap belajaran. Menurut Suharno (2014: 2)
dan sistematis agar kegiatan pem- kompetensi yang penting yang harus
belajaran dapat berlangsung secara dimiliki oleh seorang pendidik untuk
interaktif, inspiratif dan menyenangkan, dapat melaksanakan pembelajaran
menantang, efisien, memotivasi peserta dengan pendekatan saintifik adalah
didik untuk berpartisipasi aktif, serta pendidik yang menguasai strategi
memberikan ruang yang cukup bagi pembelajaran yang bervariatif. Pendidik
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian yang kaya variasi model pembelajaran
sesuai dengan bakat, minat dan menjadikan kegiatan pembelajaran di
perkembangan fisik serta psikologis kelas menjadi kondusif dan nyaman
peserta didik. bagi peserta didik.
Pada aspek pelaksanaan pem- Pada aspek penilaian pem-belajaran
belajaran (Tabel 1) hasil penelitian yang (Tabel 1) hasil penelitian yang
di-dapatkan dengan memuat empat didapatkan dengan memuat dua
indikator yaitu pelaksanaan pem- indikator yaitu penilaian proses dan
belajaran, kegiatan pendahuluan, ke- penilaian hasil memiliki persentase rata-
giatan inti dan kegiatan penutup rata sebesar 66% dengan kriteria
memiliki persentase rata-rata sebesar rendah. Pada indikator penilaian yang
80,4% dengan kriteria rendah. Pendidik meng-alami kendala paling rendah yaitu
banyak yang mengeluhkan pada proses penilaian proses. Pada penilaian proses
pembelajaran yang merasa kekurangan pendidik saat pengambilan nilai
waktu pada aspek pelaksanaan pem- mengamati sikap peserta didik dan
49
Jurnal Bioterdidik, Vol.7 No.4, Juli 2019
proses belajar peserta didik, seperti bahkan tidak sedikit juga pendidik yang
melihat keaktifan, interaksi, tanggung masih mengalami kendala dalam
jawab, dan kerjasama peserta didik membedakan antara metode dengan
dalam belajar di kelas. model pembelajaran IPA Terpadu,
Berdasarkan hasil wawancara yang Mereka mengatakan sulit menerapkan
telah dilakukan, pendidik menyatakan model pembelajaran dikarenakan setiap
banyak mengalami kesulitan dalam kelas kondisi dan keadaannya berbeda-
melakukan penilaian proses. Hampir beda sehingga setiap kelas tidak bisa
dari semua pendidik mengaku sulit diterapkan dengan model dan metode
melakukan penilaian proses karena pembelajaran yang sama. Hal tersebut
banyak peserta didik yang harus di- sesuai dengan hasil angket tertutup pada
perhatikan, terlebih lagi setiap pendidik Tabel 1 bahwa, pendidik lebih banyak
mengajar lebih dari satu kelas dan sikap mengalami kesulitan pada indikator
anak yang berubah-ubah dan tidak bisa penyusunan RPP. Pendidik kesulitan
diprediksi dapat mem-pengaruhi proses menyesuaikan antara alokasi waktu
penilaian akhir menjadi cukup sulit pembelajaran, perumusan indikator pen-
untuk menilai masing-masing peserta capaian kompetensi, kegiatan yang
didik, padahal menurut Masruroh terencana, dan menentukan model
(2014: 132), jumlah siswa yang pro- sesuai dengan materi pembelajaran IPA
porsional bukan menjadi penyebab Terpadu.
pendidik mengalami kesulitan dalam Aspek pelaksanaan pembelajaran
melaksanaan suatu penilaian autentik. (Tabel 2) dengan empat indikator yaitu
Sedangkan ber-dasarkan Kemendikbud kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,
(2013:28) Orientasi utama penilaian kegiatan penutup dan praktikum
adalah pada proses belajar bukan hanya memiliki persentase rata-rata sebesar
semata-mata pada hasil semata, oleh 36,9% dengan kategori cukup meng-
karena itu perlu langkah-langkah untuk alami kendala. Dari keempat indikator
menguatkan pada aspek proses. tersebut, indikator yang paling meng-
Selanjutnya pada hasil penelitian alami kendala yaitu kegiatan inti dengan
yang telah disajikan pada Tabel 2 persentase paling tinggi dari indikator
mengenai tanggapan tentang kendala lain yaitu sebesar 48,3%. Hal yang
pendidik terhadap pembelajaran IPA mengalami kendala dalam indikator
Terpadu di SMP Swasta Bandar kegiatan inti adalah sulit menerapkan
Lampung, dapat diketahui bahwa pada metode dan model pembelajaran yang
aspek perencanaan pembelajaran de- sesuai dengan KD. Sesuai dengan aspek
ngan dua indikator yaitu program pelaksanaan pembelajaran pada (Tabel
tahunan, program semester dan pe- 1), hal yang paling mengalami kendala
nyusunan RPP memiliki persentase adalah sulit menerapkan pendekatan
rata-rata sebesar 34,6% dengan kriteria saintifik dan berbagai metode, model
cukup mengalami kendala. Pada aspek pembelajaran dalam proses pem-
perencanaan pem-belajaran, indikator belajaran IPA Terpadu. Menurut
yang paling meng-alami kendala yaitu Djamarah dan Zain (2006: 72) pendidik
penyusunan RPP. Dari hasil angket sebaiknya menggunakan metode yang
tanggapan pendidik (Tabel 2), pada dapat menunjang kegiatan belajar
indikator penyusunan RPP pendidik mengajar, sehingga dapat dijadikan
lebih banyak menanggapi sulit dalam sebagai alat yang efektif untuk men-
menentukan model dalam pembelajaran capai tujuan pembelajaran.
yang sesuai dengan kompetensi dasar,
50
Jurnal Bioterdidik, Vol.7 No.4, Juli 2019
56