Professional Documents
Culture Documents
Perilaku Konsumen Dan Iklan
Perilaku Konsumen Dan Iklan
Perilaku
Konsumen
dan Iklan
Oleh: Gabrielle Moses Aipassa (6018210076)
PERIKLANAN
Periklanan adalah suatu bentuk promosi yang bersifat interpersonal
karena berhubungan dengan pesan yang tidak ditujukan pada satu
orang tertentu (Lake, 2009).
Sementara itu, Fitzpatrick (2017) menyatakan bahwa periklanan
adalah ketika pemasar membayar untuk mengomunikasikan pesan
dalam format verbal atau visual kepada audiens melalui media
tertentu.
Bisa melalui televisi, surat kabar, radio, media sosial, blog, website,
dan masih banyak lagi.
Tujuan dari periklanan adalah memenuhi market segment dengan
nama brand pemasar dan menjangkau banyak orang disaat
bersamaan.
PERIKLANAN DARI SISI PSIKOLOGI
Sebagian besar masyarakat dibombardir terus menerus dengan
adanya iklan.
Namun seiring berjalannya waktu, tekanan bagi pengiklan untuk
menjadi lebih kreatif terkait cara-cara baru untuk menjangkau
konsumen. Sebagian kreativitas seperti itu akan tumbuh secara
alami bersama teknologi baru.
Secara alami, mustahil bagi konsumen untuk memperhatikan dan
sepenuhnya memproses semua pesan iklan yang mereka temui.
Jika mereka melakukannya, mereka akan kelelahan secara mental
(Jansson-Boyd, 2010).
Ada aspek psikologis tertentu yang perlu dipelajari saat mencoba
membuat kampanye iklan yang sukses, seperti apa yang menarik
perhatian konsumen dan elemen apa yang lebih mungkin
meningkatkan elaborasi (Jansson-Boyd, 2010).
Fitzpatrick (2017)
1 2 3
4 5 6
IKLAN ONLINE
Sebuah perusahaan thrifting yang menjadi
remaja dan dewasa awal yang menjadi
segment market-nya membuat iklan online
di media sosial seperti Instagram atau
YouTube. Para remaja dan yang berada
pasa usia dewasa awal memang pengguna
aktif platform media sosial tersebut.
Mereka dapat dengan cepat dan mudah
meng-klik iklan itu dan segera diarahkan
ke situs Web yang merupakan tempat
untuk membeli produk.
KESIMPULAN...
Fitzpatrick (2017) menyatakan bahwa periklanan adalah ketika pemasar membayar untuk
mengomunikasikan pesan dalam format verbal atau visual kepada audiens melalui media
tertentu. Bisa melalui televisi, surat kabar, radio, media sosial, blog, website, dan masih
banyak lagi.
Secara alami, mustahil bagi konsumen untuk memperhatikan dan sepenuhnya memproses
semua pesan iklan yang mereka temui. Jika mereka melakukannya, mereka akan kelelahan
secara mental (Jansson-Boyd, 2010). Ada aspek psikologis tertentu yang perlu dipelajari saat
mencoba membuat kampanye iklan yang sukses, seperti apa yang menarik perhatian
konsumen dan elemen apa yang lebih mungkin meningkatkan elaborasi (Jansson-Boyd,
2010).
Dengan memasukan vivid stimuli dan salient stimuli mampu membuat iklan jauh lebih menarik
bagi konsumen untuk diperhatikan. Dalam hal ini, pemasar mampu meraih atensi dan ini
adalah langkah awal yang baik.
Semakin seseorang mengelaborasi suatu pesan, semakin besar kemungkinan mereka akan
diyakinkan oleh pesan tersebut asalkan mereka menyukai apa yang mereka dengar atau lihat
(Jansson-Boyd, 2010).
Selain itu, menurut Fitzpatrick (2017) ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat
iklan, yaitu siapa yang dicapai, faktor yang menyukseskan, berapa biayanya, dan paling baik
digunakan saat.
Dengan adanya iklan bisa memicu para segment target untuk merasa membutuhkan dan
menjadi sebuah pengingat, lalu pengingat ini kemudian dapat membujuk mereka untuk
menghubungi pemasar saat mereka siap melakukan pembelian (Lake, 2009). Adapula bebera
metode pengiklanan, salah satunya iklan online.
Jansson-Boyd, C. V. (2010).
Consumer psychology. McGraw:
Hill Education
Lake, L. (2009). Consumer behavior
DAFTAR for dummies. Hoboken: Wiley
Publishing, Inc.
Fitzpatrick, H. (2017). Marketing
PUSTAKA management for mon-marketing
managers: Improving returns on
marketing investments. John Wiley
& Sons.