Professional Documents
Culture Documents
Proposal Sosiologi - Natasya Rifna Putri
Proposal Sosiologi - Natasya Rifna Putri
Di susun oleh :
Natasya Rifna Putri (22)
Datang ke sekolah tepat waktu adalah sebuah kewajiban bagi seluruh warga sekolah. Hal
ini sudah tercantum dalam peraturan yang ada di sekolah, datang terlambat ke sekolah adalah
tindakan tidak disiplin dan bisa memberikan dampak yang buruk untuk kedepannya. Disiplin
merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggung
jawabnya. Pendisiplinan adalah usaha usaha untuk menanamkan nilai ataupun pemaksaan agar
subjek memiliki kemampuan untuk menaati sebuah peraturan. Oleh karena itu, penting untuk
selalu datang tepat waktu ke sekolah dan memperlakukan waktu dengan baik agar dapat
Akibat peserta didik terlambat masuk sekolah yaitu nilai rendah, tidak naik kelas,
hubungan dengan guru terganggu, hubungan dengan kawan sekelas terganggu, kegiatan di luar
sekolah tidak terkendali, orang tua akan dipanggil ke sekolah, tidak naik kelas, serta dikeluarkan
dari sekolah, dan lain sebagainya. Siswa terlambat masuk kelas disebabkan oleh beberapa faktor
yaitu terlambat sengaja, tidak dapat bangun pagi, terlalu lama menunggu angkutan, berangkat
sekolah dengan waktu yang mepet, saling menunggu teman atau menjemput teman, ban motor
2. Bagaimana cara agar para siswa dan siswi menghilangkan kebiasaan terlambat datang ?
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari kebiasaan terlambat datang
Manfaat Teoritis :
sekolah
Manfaat Praktis :
2. Sebagai bahan tambahan referensi dalam penelitian siswa siswi yang sering terlambat.
TINJAUAN PUSTAKA
Penyimpangan sosial merupakan konsep sosiologis yang mengacu pada perilaku yang
melanggar aturan dan norma sosial. Orang yang memiliki gangguan penggunaan zat sering
digambarkan sebagai penyimpangan sosial. Sebab, tidak memenuhi harapan masyarakat untuk
Salah satu faktor penyebab terjadinya penyimpangan perilaku adalah anomi. Hal ini
menjelaskan seseorang yang kebingungan karena tidak jelasnya norma yang berlaku. Karena
kebingungan terhadap norma-norma yang berlaku inilah, seorang individu lalu melakukan
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa lingkungan menjadi faktor penting yang
menentukan apakah seseorang berperilaku baik atau buruk. “Seorang manusia terdiri dari
kumpulan sifat baik dan buruk. Kita adalah makhluk yang bergantung pada situasi. Jika
Perilaku menyimpang yang terjadi dalam masyarakat dapat disebabkan karena seseorang
memilih nilai sub kebudayaan yang menyimpang yaitu suatu kebudayaan khusus yang normanya
dari interaksi kelompok masyarakat yang membuat anggota kelompok masyarakat tersebut ikut
Faktor pergaulan
Faktor lingkungan
1. Faktor Pergaulan
Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama penyimpangan sosial adalah
perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial di masyarakat atau suatu kelompok atau aturan
yang telah diinstitusikan, yaitu aturan yang telah disepakati bersama dalam sistem sosial. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia perilaku menyimpang diartikan sebagai tingkah laku, perbuatan,
atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan
Dalam kehidupan masyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh aturan (norma)
untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat.
Apabila tindakan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat disebut perilaku
kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan aturan (norma)
yang berlaku pada masyarakat, misalnya seorang siswa menyontek pada saat ulangan,
(deviation), sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut devian
(deviant). Kebalikan dari perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak menyimpang yang
2. Faktor Lingkungan
oleh seseorang karena faktor lingkungan yang mempengaruhi. Faktor penyimpanan lingkungan
ini biasanya ditandai dengan seseorang yang tidak malu untuk mengumbar gosip tentang orang
lain, meminjam barang dan tidak mengembalikannya, menceritakan lelucon tidak pantas didepan
Penyimpangan sosial bisa terjadi akibat dari proses sosialisasi yang tidak berhasil karena
adanya kesulitan atau hambatan ketika mengomunikasikan sosialisasi. Sehingga pada akhirnya,
seseorang tidak mampu mendalami dan memahami nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini berbentuk penelitian deskriptif (descriptive research) yang diarahkan untuk
sistematis dan akurat, menengenai sifat-sifat popoulasi atau daerah tertentu dengan
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang diamati (Bogdan dan Tylor, 1990). Dalam metode penelitian kualitatif,
peneliti akan berusaha menggambarkan dan menjelaskan suatu fenomena yang ada di
masyarakat berkaitan dengan pemerkosaan lahan di daerah surabaya terutama di bantaran pinggir
maka dalam kaitan ini peneliti mengambil lokasi di daerah Stren kali Dinoyo Surabaya, hal
tersebut dipilih sebagai lokasi penelitian dengan berharap dapat ditemukannya realitas sosial
sebagaimana yang digambarkan pada topik penelitian kali ini. Lokasi tersebut dipilih karena
minimnya kesehatan masyarakat diperkotaan, khususnya daerah stren kali dinoyo, dan juga
Subjek penelitian sering didefinisikan sebagai seseorang atau sesuatu yang dijadikan
pusat informasi mengenai data untuk variabel penelitian dan yang dipermasalhkan. Dalam
penelitian yang diajukan. Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek penelitian adalah para
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang akan dilakukan oleh peneliti untuk
memperoleh data yang valid dan reliable. Berikut teknik pengumpulan data yang akan dilakukan
oleh peneliti:
secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan
ini dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Alasan peneliti
yaitu sebagai alat pengumpul data, dapat dikatakan berfungsi ganda, sederhana, dan dapat
dilakukan tanpa menghabiskan banyak biaya. Dalam teknik observasi ini, peneliti akan
2. Wawancara (Interview)
Wawancara atau interview menurut Black dan Champion (1992) dalam muslimin (2002)
adalah teknik penelitian yang paling sosiologis dari semua teknik penelitian sosial. Hal ini
dikarenakan bentuknya berasal dari interaksi verbal antara peneliti dengan informan. Alasan
peneliti menggunakan teknik wawancara adalah untuk mencari dan memperoleh data yang
benar-benar valid dan reliable karena wawancara (interview) cara pendekatan terhadap informan
lebih simpatik dan partisipasi. Oleh karena itu peneliti bisa memanfaatkan kesempatan tersebut
memperoleh data dengan melakukan wawancara terhadap para pengemudi angkutan umum.
3. Teknik Sosiometris
Prosedur dasarnya dapat berupa permintaan kepada para anggota suatu kelompok untuk
menunjuk teman pilihan mereka yang pertama, kedua, dan seterusnya menurut kriteria tertentu.
Melalui teknik ini dapat diketahui anggota kelompok yang popular (bintang), yang terkecil, dan
kelompok klik-klikan. Teknik sosiometris yang digunakan oleh peneliti ini karena peneliti akan
mencari dan memperoleh data dari kelompok-kelompok pengemudi angkutan umum. Dalam
teknik ini mereka akan saling menunjuk temannya dan bergilir untuk memberikan penjelasan ke
peneliti.
4. Dokumenter
Teknik dokumenter atau studi dokumenter adalah suatu cara untuk mengumpulkan data
melalui peninggalan tertulis, seperti arsip termasuk juga buku tentang teori, pendapat, dalil, atau
hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Karena ini jenis penelitian
kualitatif, maka teknik ini dalam penelitian kualitatif merupakan alat pengumpul data yang
utama karena pembuktian hipotesisnya yang diajukan secara logis dan rasional melalui pendapat,
teori, atau hukum-hukum yang diterima, baik mendukung maupun yang menolong hipotesis
tersebut.
peneliti berusaha mengkonsentrasikan dirinya pada deskripsi yang rinci tentang sifat dan ciri dari
yang lebih umum. Pada waktu telah memadainya rekaman cadangan deskripsi yang akurat
tentang fenomena sosial yang relevan, barulah peneliti dapat memulai menghipotesiskan jalinan
Dardiri Hasyim. 2004. Hukum Lingkungan. Surakarta: Sebelas Maret University Press
University Press
Martono, Nanang. 2011. Sosiologi Perubahan Sosial : Perspektif Klasik, Modern, Posmodern,
Suyanto, Bagong. 2013. Anatomi Kemiskinan dan Strategi Penanganannya. Malang: In-TRANS.
Surbakti, Ramlan. 1999. Memahami Ilmu Politik. Cetakan Ke-4. Jakarta : Grasindo.
Tim Penulis Pengelolahan Sampah. 2008. Penanganan dan Pengolahan Sampah. Penebar
Swadaya
Zuriah, Nurul. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori-Aplikasi. Jakarta:
Bumi Aksara.