You are on page 1of 11

PROPOSAL PENELITIAN SOSIOLOGI

“ DAMPAK PENYIMPANGAN KETERLAMBATAN DATANG KE SEKOLAH OLEH


SISWA SISWI SMAN NGORO, JOMBANG “

Di susun oleh :
Natasya Rifna Putri (22)

SMA NEGERI NGORO


2023

Sosiologi Perkotaan 2015 1


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Datang ke sekolah tepat waktu adalah sebuah kewajiban bagi seluruh warga sekolah. Hal

ini sudah tercantum dalam peraturan yang ada di sekolah, datang terlambat ke sekolah adalah

tindakan tidak disiplin dan bisa memberikan dampak yang buruk untuk kedepannya. Disiplin

merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggung

jawabnya. Pendisiplinan adalah usaha usaha untuk menanamkan nilai ataupun pemaksaan agar

subjek memiliki kemampuan untuk menaati sebuah peraturan. Oleh karena itu, penting untuk

selalu datang tepat waktu ke sekolah dan memperlakukan waktu dengan baik agar dapat

memaksimalkan manfaat dari pendidikan yang kita dapatkan.

Akibat peserta didik terlambat masuk sekolah yaitu nilai rendah, tidak naik kelas,

hubungan dengan guru terganggu, hubungan dengan kawan sekelas terganggu, kegiatan di luar

sekolah tidak terkendali, orang tua akan dipanggil ke sekolah, tidak naik kelas, serta dikeluarkan

dari sekolah, dan lain sebagainya. Siswa terlambat masuk kelas disebabkan oleh beberapa faktor

yaitu terlambat sengaja, tidak dapat bangun pagi, terlalu lama menunggu angkutan, berangkat

sekolah dengan waktu yang mepet, saling menunggu teman atau menjemput teman, ban motor

pecah, dan jarak dari rumah ke sekolah yang terlalu jauh.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

Sosiologi Perkotaan 2015 2


1. Mengapa siswa siswi masih sering terlambat ke sekolah ?

2. Bagaimana cara agar para siswa dan siswi menghilangkan kebiasaan terlambat datang ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari kebiasaan terlambat datang

siswa siswi SMAN Ngoro, Jombang

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis :

1. Untuk memperkaya kajian Sosiologi Pendidikan terkait permasalahan keterlambatan di

sekolah

Manfaat Praktis :

1. Memperluas wawasan atau ilmu pengetahuan peneliti terkait dengan permasalahan

dampak dari adanya keterlambatan datang.

2. Sebagai bahan tambahan referensi dalam penelitian siswa siswi yang sering terlambat.

Sosiologi Perkotaan 2015 3


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Tentang Penyimpangan Sosial

Penyimpangan sosial merupakan konsep sosiologis yang mengacu pada perilaku yang

melanggar aturan dan norma sosial. Orang yang memiliki gangguan penggunaan zat sering

digambarkan sebagai penyimpangan sosial. Sebab, tidak memenuhi harapan masyarakat untuk

dianggap sebagai perilaku yang dapat diterima.

Salah satu faktor penyebab terjadinya penyimpangan perilaku adalah anomi. Hal ini

menjelaskan seseorang yang kebingungan karena tidak jelasnya norma yang berlaku. Karena

kebingungan terhadap norma-norma yang berlaku inilah, seorang individu lalu melakukan

tindakan menyimpang dari nilai dan norma dalam masyarakat.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa lingkungan menjadi faktor penting yang

menentukan apakah seseorang berperilaku baik atau buruk. “Seorang manusia terdiri dari

kumpulan sifat baik dan buruk. Kita adalah makhluk yang bergantung pada situasi. Jika

lingkungan di sekeliling kita baik, maka kita cenderung berbuat baik.

2.2 Tinjauan Umum tentang Sosialisasi Sub Budaya Menyimpang

Perilaku menyimpang yang terjadi dalam masyarakat dapat disebabkan karena seseorang

memilih nilai sub kebudayaan yang menyimpang yaitu suatu kebudayaan khusus yang normanya

bertentangan dengan norma budaya yang dominan.

Dalam artian bahwa sub-kebudayaan menyimpang adalah penyimpangan yang dipelajari

dari interaksi kelompok masyarakat yang membuat anggota kelompok masyarakat tersebut ikut

melakukan kegiatan penyimpangan.

Sosiologi Perkotaan 2015 4


Beberapa penyebab terjadinya penyimpangan sub budaya :

 Faktor pergaulan

 Faktor lingkungan

1. Faktor Pergaulan

Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama penyimpangan sosial adalah

perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial di masyarakat atau suatu kelompok atau aturan

yang telah diinstitusikan, yaitu aturan yang telah disepakati bersama dalam sistem sosial. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia perilaku menyimpang diartikan sebagai tingkah laku, perbuatan,

atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan

hukum yang ada di dalam masyarakat.

Dalam kehidupan masyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh aturan (norma)

untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat.

Apabila tindakan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat disebut perilaku

menyimpang (nonkonformitas, atau antisosial). Sebagai contoh, di tengah kehidupan masyarakat

kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan aturan (norma)

yang berlaku pada masyarakat, misalnya seorang siswa menyontek pada saat ulangan,

berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa lain.

Penyimpangan terhadap norma-norma atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi

(deviation), sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut devian

(deviant). Kebalikan dari perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak menyimpang yang

Sosiologi Perkotaan 2015 5


sering disebut dengan konformitas. Konformitas adalah bentuk interaksi sosial yang di dalamnya

seseorang berperilaku sesuai dengan harapan kelompok.

2. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan merupakan sebuah perilaku menyimpang yang biasanya dilakukan

oleh seseorang karena faktor lingkungan yang mempengaruhi. Faktor penyimpanan lingkungan

ini biasanya ditandai dengan seseorang yang tidak malu untuk mengumbar gosip tentang orang

lain, meminjam barang dan tidak mengembalikannya, menceritakan lelucon tidak pantas didepan

banyak orang dan memfitnah orang lain.

Penyimpangan sosial bisa terjadi akibat dari proses sosialisasi yang tidak berhasil karena

adanya kesulitan atau hambatan ketika mengomunikasikan sosialisasi. Sehingga pada akhirnya,

seseorang tidak mampu mendalami dan memahami nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

Sosiologi Perkotaan 2015 6


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini berbentuk penelitian deskriptif (descriptive research) yang diarahkan untuk

memberikan gambaran tentang gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara

sistematis dan akurat, menengenai sifat-sifat popoulasi atau daerah tertentu dengan

menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang diamati (Bogdan dan Tylor, 1990). Dalam metode penelitian kualitatif,

peneliti akan berusaha menggambarkan dan menjelaskan suatu fenomena yang ada di

masyarakat berkaitan dengan pemerkosaan lahan di daerah surabaya terutama di bantaran pinggir

sungai dinoyo yang mengakibatkan tingkat kesehatan mereka mengalami penurunan.

3.2 Lokasi Penelitian

Berdasarkan permasalahan maupun tujuan penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya,

maka dalam kaitan ini peneliti mengambil lokasi di daerah Stren kali Dinoyo Surabaya, hal

tersebut dipilih sebagai lokasi penelitian dengan berharap dapat ditemukannya realitas sosial

sebagaimana yang digambarkan pada topik penelitian kali ini. Lokasi tersebut dipilih karena

minimnya kesehatan masyarakat diperkotaan, khususnya daerah stren kali dinoyo, dan juga

permasalahan lingkungan disekitar.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian sering didefinisikan sebagai seseorang atau sesuatu yang dijadikan

pusat informasi mengenai data untuk variabel penelitian dan yang dipermasalhkan. Dalam

penelitian kualitatif, pemilihan subjek penelitian dapat menggunakan critarion-based selection

Sosiologi Perkotaan 2015 7


(Muhajir, 1993), yang didasarkan pada asumsi bahwa subjek tersebut sebagai aktor dalam tema

penelitian yang diajukan. Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek penelitian adalah para

warga yang tinggal di daerah bantaran kali dinoyo surabaya.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang akan dilakukan oleh peneliti untuk

memperoleh data yang valid dan reliable. Berikut teknik pengumpulan data yang akan dilakukan

oleh peneliti:

1. Pengamatan Langsung (Observasi)

Menurut S. Margono (1997:158) observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan

secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan

ini dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Alasan peneliti

melakukan pengamatan langsung ke lapangan karena metode observasi mempunyai kelebihan

yaitu sebagai alat pengumpul data, dapat dikatakan berfungsi ganda, sederhana, dan dapat

dilakukan tanpa menghabiskan banyak biaya. Dalam teknik observasi ini, peneliti akan

mengamati tempat kejadian atau peristiwa yang akan diteliti.

2. Wawancara (Interview)

Wawancara atau interview menurut Black dan Champion (1992) dalam muslimin (2002)

adalah teknik penelitian yang paling sosiologis dari semua teknik penelitian sosial. Hal ini

dikarenakan bentuknya berasal dari interaksi verbal antara peneliti dengan informan. Alasan

peneliti menggunakan teknik wawancara adalah untuk mencari dan memperoleh data yang

benar-benar valid dan reliable karena wawancara (interview) cara pendekatan terhadap informan

lebih simpatik dan partisipasi. Oleh karena itu peneliti bisa memanfaatkan kesempatan tersebut

Sosiologi Perkotaan 2015 8


untuk menggali data sebanyak mungkin. Dalam teknik ini, peneliti berusaha menggali dan

memperoleh data dengan melakukan wawancara terhadap para pengemudi angkutan umum.

3. Teknik Sosiometris

Teknik sosiometris dipakai untuk mempelajari organisasi kelompok-kelompok kecil.

Prosedur dasarnya dapat berupa permintaan kepada para anggota suatu kelompok untuk

menunjuk teman pilihan mereka yang pertama, kedua, dan seterusnya menurut kriteria tertentu.

Melalui teknik ini dapat diketahui anggota kelompok yang popular (bintang), yang terkecil, dan

kelompok klik-klikan. Teknik sosiometris yang digunakan oleh peneliti ini karena peneliti akan

mencari dan memperoleh data dari kelompok-kelompok pengemudi angkutan umum. Dalam

teknik ini mereka akan saling menunjuk temannya dan bergilir untuk memberikan penjelasan ke

peneliti.

4. Dokumenter

Teknik dokumenter atau studi dokumenter adalah suatu cara untuk mengumpulkan data

melalui peninggalan tertulis, seperti arsip termasuk juga buku tentang teori, pendapat, dalil, atau

hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Karena ini jenis penelitian

kualitatif, maka teknik ini dalam penelitian kualitatif merupakan alat pengumpul data yang

utama karena pembuktian hipotesisnya yang diajukan secara logis dan rasional melalui pendapat,

teori, atau hukum-hukum yang diterima, baik mendukung maupun yang menolong hipotesis

tersebut.

3.5 Teknik Analisis Data

Berhubungan penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif, maka penelitian ini

menggunakan Teknik Analisis Komparasi Konstan (Constant Comparative Analysis) yaitu

peneliti berusaha mengkonsentrasikan dirinya pada deskripsi yang rinci tentang sifat dan ciri dari

Sosiologi Perkotaan 2015 9


data yang sudah dikumpulkan, sebelum berusaha menghasilkan pernyataan-pernyataan teoretis

yang lebih umum. Pada waktu telah memadainya rekaman cadangan deskripsi yang akurat

tentang fenomena sosial yang relevan, barulah peneliti dapat memulai menghipotesiskan jalinan

hubungan diantara fenomena-fenomena yang ada, kemudian mengujinya dengan menggunakan

porsi data yang lain.

Sosiologi Perkotaan 2015 10


DAFTAR PUSTAKA

Dardiri Hasyim. 2004. Hukum Lingkungan. Surakarta: Sebelas Maret University Press

Deliarnov. 2006. Ekonomi Politik. Jakarta : Erlangga.

Gunawan, Suratmo.(1992). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta : Gajah Mada

University Press

Martono, Nanang. 2011. Sosiologi Perubahan Sosial : Perspektif Klasik, Modern, Posmodern,

dan Poskolonial. Jakarta : Rajawali Pers.

Suyanto, Bagong. 2013. Anatomi Kemiskinan dan Strategi Penanganannya. Malang: In-TRANS.

Surbakti, Ramlan. 1999. Memahami Ilmu Politik. Cetakan Ke-4. Jakarta : Grasindo.

Tim Penulis Pengelolahan Sampah. 2008. Penanganan dan Pengolahan Sampah. Penebar

Swadaya

Zuriah, Nurul. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori-Aplikasi. Jakarta:

Bumi Aksara.

Sosiologi Perkotaan 2015 11

You might also like