Professional Documents
Culture Documents
Diana Rahmasari - 202101010014 - DAK
Diana Rahmasari - 202101010014 - DAK
NIM : 202101010014
Prodi : D3 Akuntansi
ِ َوِإ َذا قُ ِرَئ ْالقُرْ آنُ فَا ْستَ ِمعُوا لَهُ َوَأن.
]٧:٢٠٤[ َصتُوا لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُمون
“Dan apabila dibacakan al-Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang
agar kamu mendapat rahmat” [QS. al-A‘raf (7): 204].
Menurut Tarjih Muhammadiyah dan buku tanya jawab yang dilansir Suara Muhammadiyah, saat
imam membaca Al Fatihah makmum juga membacanya secara lirih atau pelan.
Untuk waktunya, makmum dapat membaca Al Fatihah disela-sela imam membaca surah tersebut atau
ketika imam membaca surah Al Quran. Ini merupakan pendapat jumhur ulama.
Dari Abdullah Ibnu Abi Qatadah dari ayahnya, dia berkata: "Rasulullah bertanya (kepada para
sababatnya): 'Apakah kalian membaca sesuatu di belakangku? Mereka menjawab: Ya. Beliau berkata:
Jangan kalian lakukan itu, kecuali Ummul-Kitab (Al Fatihah)." (HR. Ahmad).
Dalam riwayat yang lain, dari Anas ra mengatakan, Rasulullah shalat bersama para sahabat, setelah
itu dia menghadapkan wajahnya kepada mereka, lalu beliau bersabda: Apakah kamu dalam shalatmu
membaca (dengan nyaring) di belakang imammu, padahal imam itu membaca (dengan nyaring)?
Mereka terdiam.
Beliau mengatakannya sampai tiga kali, lalu berkata seseorang atau beberapa orang: Sungguh kami
mengerjakannya. Kemudian beliau bersabda: "Janganlah kamu mengerjakannya. Hendaklah
seseorang dari kamu membaca Fatihatul Kitab (al-Fatihah) pada dirinya (dengan suara rendah yang
hanya didengar sendiri). (HR. Ibnu Hibban).
Apabila makmum masbuk (terlambat) shalat berjamaah dan mendapati imam sedang membaca surat
Alquran, maka hendaknya ia sempurnakan Al Fatihah terlebih dahulu kemudian memperhatikan
imam membaca surah Alquran.
Namun jika belum sempurna membaca al-Fatihah imam sudah rukuk. Maka ikutilah rukuk bersama
imam dan ketika itu gugurlah kewajiban membaca al-Fatihah. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam
hadis Nabi dari Anas, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: "dijadikannya imam itu untuk diikuti.
Jika imam bertakbir maka takbirlah kalian, jika rukuk maka rukuklah kalian, dan jika sujud maka
sujudlah kalian (HR al-Bukhari).