Professional Documents
Culture Documents
Hakikat Pendikan Islam
Hakikat Pendikan Islam
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Pendidikan
dan negara”.
pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan
yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk
adalah menuntut segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka
yang dikutif Syuaeb Kurdi dan A. Aziz (2006:3), pendidikan adalah usaha
2. Pengertian agama
din. Kata ini berasal dari akar kata dyn, yang memiliki berbagai makna
Syuaeb Kurdi dan A. Aziz (2006:4), setidaknya ada 5 makna pokok istilah
istilah agama berasal dari kata sankrit yang tersusun dari dua kata yakni: a)
berarti tidak dan am berarti pergi, jadi tidak pergi, tetap di tempat, diwarisi
turun temurun. Dalam bahasa inggris, agama disebut religi yang dalam
yang terhimpun di dalam kitab suci yang dijadikan bacaan. Selain itu ada
juga yang mengatakan bahwa kata religi berasal dari kata religare yang
berarti mengikat, hal ini sejalan dengan sifat dari agama yang mengikat
menguasai manusia, dan mengikatkan diri pada suatu bentuk hidup yang
manusia sesuai dengan ikatan antara jiwa manusia dan jiwa yang gaib
yang didominasi ole dirinya sendiri dan dunia diketahui ole manusia dan
materi bimbingan dan arahannya berupa ajaran agama yang ditujukan agar
manusia mempercayai dengan sepenuh hati akan adanya Tuhan, patuh dan
yang bertujuan untuk mendidik anak didik menjadi pribadi yang utuh baik
usaha untuk memperkuat iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa sesuai agama yang dianut peserta didik dengan memerhatikan tuntutan
3. Pengertian Islam
laranganNya. Jadi islam adalah suatu agama yang berisi ajaran tentang tata
cara hidup yang diturunkan Allah kepada umat manusia melalui para
rasulNya.
”Nama bagi suatu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW,
yaitu apa saja yang diturunkan oleh Allah SWT didalam Al-Qur’an
dan yang tersebut dalam hadist yakni berupa pertintah-pertintah,
larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk untuk kebaikan hidup
manusia baik didunia maupun akhirat”.
yang mendasar serta lengkap dan mengarah pada tujuan yang satu, yaitu
adalah agama Allah, agama artinya jalan karena itu agama Allah berarti
jalan Allah yaitu jalan menuju karena Allah dan bersumber dari pada Nya
2004:36).
agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak
hidup.
Oleh karena itu, perlu ada koordinasi antara sekolah, keluarga dan
masyarakat dalam mewujudkan pendidikan agama Islam. Sebab tanpa
kerja sama, maka PAI hanya terbatas pada waktu jam pelajaran
berlangsung saja. Selain itu peranan guru agama untuk mencari pola atau
itu bertahap pula. Tujuan pendidikan tidak hanya menyangkut satu aspek
Daradjat (2002:22), bahwa tujuan pendidikan bukan lah suatu benda yang
adalah suatu perwujudan dari nilai-nilai ideal yang terbentuk dalam pribadi
yang mengacu dalam jiwa manusia sebagai produk dari proses pendidikan.
Mengenai masalah ini Zakiah Daradjat (2002:29), bahwa tujuan
menjadi insan kamil dengan pola taqwa. Ini mengandung arti bahwa
Islam itu berlangsung selama hidup, maka tujuan akhirnya terdapat pada
waktu hidup di dunia ini telah berakhir pula. Tujuan umum yang terbentuk
insan kamil dengan pola taqwa dapat mengalami perubahan naik turun,
pendidikan yang telah dicapai. Tujuan akhir pendidikan Islam ini dapat
dipahami dalam firman Allah SWT. QS. Ali Imron ayat 102:
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-
mempunyai dua segi, yaitu dasar ideal dan dasar operasional. Menurut
146) dasar ideal pendidikan agama islam terdiri atas enam macam, yaitu:
a. Al-Qur’an
sifat kesempurnaan Allah SWT lainnya. Salah satu ayat Al-Qur’an yang
Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
Kehidupan yang baik dan buruk, atau suatu jalan yang ditempuh.
diperselisihkan yaitu:
Al-Qur’an.
c. Kata-kata sahabat
Para ulama sepakat bahwa yang dimaksud sahabat ialah orang yang
pernah berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat telah
nilai itu dapat diterima setelah melalui seleksi terlebih dahulu, yakni:
2) Tradisi yang berlaku tidak bertentangan dengan akal sehat dan tabiat
dan kemuddharatan
yang menilai. Perlu diingat bahwa setiap anak mempunyai masa dan
organ-organ tubuh dalam tingkat yang lebih tinggi lagi sebagai hasil
fisik dan psikis anak dapat dibagi menjadi dua masa, yakni:
1998:84).
balita sampai dengan usia sekolah dasar, secara psikis anak lebih
sebab itu, kehangatan serta komunikasi yang baik dari orang tua
b) Perkembangan segi fisik dan psikis pada masa anak usia sekolah
menengah pertama
waktu luang dengan belajar mengaji. Pada masa ini anak memiliki
Marzuki, 1998:17).
mengarahkan secara arif bijaksana mana yang baik dan mana yang
buruk. Hal ini agar dilakukan secara kontinyu, sehingga anak dapat
yang lebih banyak tentang segala hal, pada masa kritis seperti ini
maka orang tua mulai merasakan beban tanggung jawab yang berat,
adalah makhluk sosial, tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang
lain. Sebaliknya, orang lain memberi kebebasan pada anak dalam
pengaruhnya
terhadap pendidikan agama islam. Ada beberapa istilah yang dipakai oleh
biasa dipakai istilah environment dan faktor alam sekitar. Yang dimaksud
lingkungan dalam skripsi ini adalah lingkungan alam sekitar dimana anak
didik berada yang mempunyai pengaruh terhadap perasaan dan sikap akan
keyakinan agamanya.
terhadap anak didik. Dalam hal ini Anselly Ilyas (1995:64) berpendapat
“tidak ada seorang pun yang bisa mengakhiri adanya pengaruh lingkungan
terhadap perkembangan pendidikan. Dalam hal ini ada tiga aliran yaitu:
a. Aliran nativisme
jadi kalau hal tersebut benar maka percumalah kita mendidik atau
b. Aliran empirisme
anak yang baru lahir bagaikan kertas putih (belum ternoda) dan
c. Aliran kovergensi
itu ada. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al A’raaf ayat 58 :
Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan
yang beragama
dan keimanan
Oleh karena itu dalam melaksanakan segala tindakan atau usaha perlu
pembinaan
b) Mempersatukan seluruh kaum muslim
UU No 13/2007
1. Pengertian pembinaan
Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah Aku menjadi saksi terhadap mereka,
selama Aku berada diantara mereka. Maka setelah engkau wafatkan aku,
dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan isteri-isteri (yang lain),
(hamba sahaya) yang kamu miliki dan adalah Allah Maha mengawasi
isteri sebanyak yang telah ada itu dan tidak pula dibolehkan mengganti
□
Artinya ”Padahal Sesungguhnya bagi kamu ada (Malaikat-malaikat) yang
□
Artinya “Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi”. (Q.S. Al-Fajr,
89:14)
17:36).
Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di
antaranya mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan
yang diikutinya ialah ajaran Al Quran Karena ia adalah yang paling baik.
mengemukakan lima ukuran kritis sebagai standar: (1) fisik, (2) biaya,
(3) program, (4) pendapatan, dan (5) standar yang tak dapat diraba
organisasi yang ada itu cukup sesuai dengan standar, apakah tugas dan
pengawas dan kepala sekolah ini yaitu agar seluruh kegiatan yang
No.23 tahun 2002 dalam pasal 7 ayat (2), yaitu: Pengawasan melekat
diarahkan pada terbentuknya suatu sistem kerja yang mampu dan sasaran
berlaku.
untuk mewujudkan daya guna, hasil guna, dan tepat guna dalam upaya
dilakukan pengawas dan kepala sekolah bertujuan agar peran dan tugas
organisasi sebagai suatu petunjuk yang tepat agar tujuan dapat dicapai
wajar sebagai salah satu fungsi manajemen yang penting dan tidak
penyimpangan, karena itu perlu adanya sistem yang jelas yang dapat
berprestasi baik.
sistem tertentu.
manajemen ini telah membentuk kultur organisasi yang kurang sehat yang
pengawasan, meliputi:
a. Pemantauan
jawaban baik secara lisan maupun tulisan, baik itu secara berkala atau
b. Pemeriksaan
c. Penilaian
d. Perbaikan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini yaitu mencoba mencari jalan
ditetapkan dan hal ini dilihat melalui ciri-ciri umpan balik dari sistem
itu yang dimaksud sistem pengawasan oleh Nawawi (1989: 62) adalah:
a. Asas-asas pengawasan.
satuan organisasi atau unit kerja adalah manusia. Oleh karena itu, yang
terpenting dalam pelaksanaan proses pengawasan adalah bagaimana
(1) Perencanaan
yaitu manusia, budaya, dan unit kerja atau program yang disusun
efisien.
metode yang tepat dalam arti baik, benar, serta optimal seperti telah
dibahas sebelumnya.
(3) Hasil pengawasan
tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien untuk itu hasil
3. Pengertian kepemimpinan
Islam. Istilah khalifah dalam Alqur’an, salah satunya Surat Albaqarah ayat
Ayat ini menekankan, bahwa khalifah adalah wakil dan pemimpin. Wakil
1. Shidik, yaitu pemimpin yang benar dan lurus iman, Islam dan ihsannya
Sunnah RosulNya;
yang tumbuh karena kesadaran bahwa Allah Yang Maha Tahu atas
segalanya;
kemaslahatan umat/rakyatnya.
pernyataan tersebut dapat kita lihat bahwa pembinaan merupakan salah satu
Sujamto (1986: 72) pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk
dilakukan;
sebelum terjadi. Cara kedua sesudah yang terbaik itu ialah mendeteksi
antara lain agar semua komponen sistem bergerak secara koordinatif dan
sinergik menuju ke satu arah pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat. Hal ini senada dengan
(a) Belajar dari pekerjaan sehari-hari terutama dari cara kerja para
guru dan pegawai sekolah lainnya, (b) Melakukan observasi kegiatan
manajemen terencana, (c) Membaca berbagai hal berkaitan dengan
kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan, (d) Memanfaatkan
hasil-hasil penelitian orang lain, (e) Berpikir untuk masa yang akan
datang dan, (f) Merumuskan ide-ide yang dapat diujicobakan.
developable skills).
b. Kualifikasi pribadi
4) Berwatak sosial.
5. Kepemimpinan pendidikan
Menurut Anwar I (2002: 105), kepemimpinan adalah: ”Kemampuan
profesional
organisasi;
didasarkan pada jati diri bangsa yang hakiki dan bersumber dari nilai-nilai
dan Sri Suryati (dalam Nurdin, 2001: 27), fungsi pemimpin meliputi :
tujuan kelompok
anggota kelompok
dalam kelompok
dia harus pergi, kondisi sekolah pada saat ditinggalkan tetap jauh lebih
baik dan memiliki arah strategis yang lebih pasti dibandingkan dengan
baik. Dan pemimpin coaching sadar diri secara emosional, empatis, dan
jangka panjang.
internal yang bersumber dari dalam individu dan faktor eksternal yang
bersumber dari luar individu itu seperti sikap terhadap pekerjaan, bakat,
minat, kepuasan, pengalaman, dan lain-lain serta faktor dari luar individu
dan menggerakkan guru, staf, siswa, orang tua siswa, dan pihak lain
isinya. Namun, jika kita selami lebih dalam tentang isi yang terkandung
peran kepala sekolah. Idochi Anwar dan Yayat Hidayat Amir (2000:
kandungan kompetensi.
peran utama kepala sekolah yaitu sebagai: (1) educator (pendidik); (2)
guru PAI.
profesi para guru. Dalam hal ini, kepala sekolah seyogyanya dapat
percaya diri; (3) tanggung jawab; (4) berani mengambil resiko dan
keputusan; (5) berjiwa besar; (6) emosi yang stabil, dan (7) teladan
berikut: (1) para guru akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang
penyusunan tujuan, (3) para guru harus selalu diberitahu tentang dari
gurunya.
disertasi ini akan disajikan beberapa pendapat para ahli sebagai berikut:
tingkatan tertinggi dari hirarki maslow yakni kebutuhan akan harga diri
kepentingan pribadinya pada saat itu (Bass, 1985; Burns, 1978; Tichy
dan Devanna, 1986, seperti dikutip oleh Locke, 1997). Sarros dan
sebuah tujuan baru yang lebih besar dan belum pernah dicapai
terfokus pada kinerja anggota kelompok, tapi juga ingin setiap orang
bukan untuk saat ini tapi dimasa datang. Oleh karena itu’pemimpin
dianggap tidak memiliki visi, misi yang jelas. Kejelasan visi, misi
menciptakan perubahan.
upaya tambahan
kebutuhan staf di atas kebutuhan pribadi dan perilaku moral secara etis.
b) ”I” kedua adalah inspirational motivation, tercermin dalam perilaku
senantiasa menggali ide-ide baru dan solusi yang kreatif dari para
karisma terjadi bila ada suatu krisis sosial sehingga muncul seorang
pekerjaan.
mencapai sasaran.
2. Budaya professional
kepentingan pribadi.
Pada era MBS ini untuk menjadi kepala sekolah harus dibekali
misi, dan tujuan pendidikan. Hal ini amat penting agar semua pihak
fungsi mengubah energy yang ada didalam diri guru, dari laten menjadi
tujuan,
dan nilai-nilai,
keterampilan personal
Dart, Jantzi, Steinbech, Silins dimana hasil studi memberi kesan bahwa
restrukturisasi, dan menurut apa yang dirasakan guru, hal ini memberi
atau kultur sekolah. Hasil studi ini membuktikan bahwa komitmen guru,
kepuasan guru dalam bekerja, dan kultur sekolah memberi efek positif bagi
menjalankan tupoksi mengubah energy yang ada dalam guru dari laten
berikut:
efektif dan efisien. Yang juga diikuti bawahanya tanpa rasa takut.
5) Mobilitas memperkuat seluruh bawahan dengan pengetahuan
diharapkan.
penghargaan.
fisiologis (maslow).
sentralisasi tinggi)
engineering/teknis)
Secara eksternal
dimensi/perilaku:
sebagai berikut:
1) Contingent reward
4) Laissez-faire
keputusannya.
sistem agar guru dan kepala sekolah menjalankan nilai inti manajemen
efektif yaitu:
1) Membuat visi
Untuk membuat visi yang ideal, menarik dan dapat dicapai, pemimpin
perlu mengkaji data dan informasi institusi pendidikan yang tersedia dan
mempelajari kebutuhan lingkungan internal dan trend perkembangan
lingkungan eksternal.
2) Merumuskan visi
kemungkinan masa depan yang ideal yang bisa dicapai dalam kurun
3) Mengkomunikasikan visi
Visi pada dasarnya adalah konsep impian masa depan yang penuh
makna bahkan misteri. Oleh karena itu visi harus disebarluaskan kepada
4) Deployment
organisasi.
keseharian organisasi.
pemimpin;
organisasi;
Nabi/Rasul, seperti Nabi Muhammad SAW, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa
AS, dan Nabi Isa AS. Juga dialami Wali Songo seperti Sunan Gunung
Djati, Sunan Kali Jogo, dan Bung Karno (Presiden Pertama RI). Menurut
Kemampuan karismatik akan muncul jika terjadi krisis sosial dengan visi
1. Pengertian kinerja
caomplete an undertaking)
tiga arti, yaitu: 1) ”prestasi” seperti dalam kontek atau kalimat ”high
yang dituntut dari seseorang. Kinerja juga merupakan tanda berhasil atau
atau prestasi pegawai dan guru atau dorongan untuk melaksanakan suatu
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kinerja adalah hasil kerja yang
telah dicapai oleh seseorang dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan
dengan jenis pekerjaannya dan sesuai dengan norma dan etika yang ada.
(AxM) (Robbins, 1994: 187). Dari teori tersebut menunjukan bahwa orang
memiliki motivasi yang tinggi tetapi kemampuan dasar yang rendah, maka
yang tinggi pula untuk memperoleh suatu kinerja yang tinggi, dan motivasi
melakukan suatu tugas. Karena itu, konsep penting dari teori di atas adalah
komponen sumber daya yang ada. Kinerja atau performance adalah hasil
pendidikan dan karakteristik mental serta fisik, di samping itu kinerja juga
oleh John Suprihanto, (1996: 2) dapat ditujukan pada berbagai aspek yaitu;
(1) kemampuan kerja, (2) kerajinan, (3) disiplin, (4) hubungan kerja, (5)
prakarsa dan kepemimpinan atau hal-hal khusus sesuai dengan bidang dan
diperoleh, hadiah yang diberikan baik hadiah dari luar maupun dari dalam
ditingkatkan paling tidak melalui lima aktivitas adalah sebagai berikut: (1)
ulangan, PR, tes atau ujian, (4) analisis hasil pelaksanaan program
masalah yang dihadapi (Syafrudin Nurdin, 2005: 7). Seorang guru tidak
hanya terbatas pada status sebagai pengajar saja, namun peranan guru
orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah
yang mengawasi (pekerjaanmu), Yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat
dalam rangka mencapai tujuan, terkait dengan prestasi belajar siswa. Guru
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia
dini meliputi; (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi kepribadian, (3)
kinerja yang lebih tingi apabila bantuan dan fasilitas dari luar seperti
tujuan yang dicapai sesuai standar yang telah ditetapkan. Disamping itu
juga bahwa kinerja merupakan kombinasi dari tiga elemen yang saling
yang harus dimiliki oleh guru sebagai tenaga edukatif , dan standar
posisi penting dalam proses pendidikan dan pembelajaran, yang stu pihak
sebagai subyek dan diphak lain selaku obyek. Keberhasilan lulusan dengan
pula.
dosen, paling tidak ada empat kompetensi uang harus dimiliki oleh guru
diantaranya;
mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta
dan para penentu kebijakan jujur dan selektif dalam menentukan kualifkasi
maupun dengan sang Pencipta Allah SWT. Itulah guru teladan atau
berkinerja baik sebenarnya. Semua ini dilandasi Firman Allah SWT dalam
diantara kamu di sisi Allah SWT, adalah orang yang paling bertaqwa
“bahwa orang yang paling baik adalah orang yang membawa manfaat bagi
dirinya dan orang lain” kemudian dalam hadits lain Rasulullah SAW
kelurganya dan aku adalah orang yang paling baik kepada keluargaku”.
iman, ilmu, dan amal dalam proses pembelajaran, ketiga; guru harus terus
anak, bukan harus segera membaca dan menulis, ketiga, ketika orang
berperan sebagai guru, dan guru SD, SMP, SMA harus dapat membawa
Belajar dari kehidupan Nabi Muhammad SAW yang telah sukses dalam
pendidik yang diteladani umat, tidak hanya Islam, dan sebagi bukti
SWT, sehingga kemana pun ia bertugas selalu membawa iman, ilmu amal,
dan akhlak mulia yang pada akhirnya semua bentuk tugas didasari dengan
keikhlasan dan hanya Allah SWT semata tidak karena yang lain. Jika guru
amal saleh, dan atapnya adalah keikhlasan. Sabda Nabi Muhammad SAW
“celaka bagi orang orang yang beriman apabila tidak mempunyai ilmu
pengetahuan, celaka orang yang berilmu jika tidak beramal, dan celaka
guru PAI ini, lebih fokus kepada empat domain kompetensi yang harus
dimiliki guru PAI dalam melaksanakan kinerja sebagai guru PAI, yakni
dilakukan kepala sekolah terhadap kinerja guru PAI sebagai upaya untuk
dalam suatu organisasi atau lembaga unsur pimpinan atau unit kerja adalah
pengawasan dan penilaian. Dari kedua pernyataan tersebut dapat kita lihat
proses dasar yang secara esensial tetap diperlukan bagaimanapun rumit dan
luasnya suatu organisasi. Proses dasarnya meliputi tiga tahap yaitu: (1)
standar dan rencana. Sujamto (1986:72) pengawasan adalah segala usaha atau
dilakukan;
terjadi. Cara kedua sesudah yang terbaik itu ialah mendeteksi penyimpangan-
yang bertujuan antara lain agar semua komponen sistem bergerak secara
koordinatif dan sinergik menuju ke satu arah pencapaian tujuan secara efektif
kinerja guru agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan
tuntutan dan harapan masyarakat. Hal ini senada dengan Sujamto (2004: 23)
bagaimananpun juga”.
Penelitian
dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan tuntutan dan harapan
guru PAI, memberikan kesempatan guru PAI untuk studi lanjut dan pelatihan,
tahun depan.
yang dapat diteladani, pribadi arif berwibawa, bangga menjadi guru dan
percaya diri, berperilaku sesuai dengan kode etik profesi guru, inklusif,
dengan sejawat, profesi ilmiah, dan komunikasi ilmiah lainnya melalui media
teknik, model yang kuat, memiliki landasan yang baik tentang pendekatan
dengan kondisi obyektif yang dihadapi diantaranya, adalah: guru PAI kurang
yang jelek tidak berubah ke arah yang lebih baik, guru PAI kurang
perubahan perilaku peserta didik dilihat dari aspek kemampuan kognitif saja
peserta didik, apakah mereka sudah terlayani dengan baik atau belum.
Sedangkan kelemahannya adalah sistem pendidikan nasional dengan
akan berdampak kepada kinerja guru PAI. Out put lembaga pendidik dan