You are on page 1of 6

PENGANTAR BISNIS

NAMA : Ni Made Agustina Dewi


NIM : 045299388
JURUSAN : S1 Manajemen

1. Jelaskan klasifikasi bisnis berdasarkan kegiatannya.


Jawaban :
1) Manufaktur
Klasifikasi bisnis manufaktur berdasarkan kegiatannya yaitu dengan memproduksi
produk dari barang yang berasal dari bahan baku atau komponen. Industri manufaktur
juga akan menjualkan produk tersebut untuk mendapatkan keuntungan. Umumnya
produk yang dihasilkan berasal dari barang baku hingga setengah jadi atau dari barang
setengah jadi menjadi barang jadi.
Contoh bisnis manufaktur di Indonesia:
 Industri otomotif,
 Perusahaan tekstil dan garmen,
 Industri Elektronik seperti Sony, LG, Oppo, Smartfren dan sebagainya,
 Bisnis makanan dan minuman
 Industri kayu, kulit dan kertas contohnya Alam Karya Tunggal Tbk
 Industri Minyak, kimia dan plastik yaitu Holcim Industry Tbk. Indocement
Tunggal Prakarsa.
2) Bisnis pengecer dan distributor
Klasifikasi bisnis pengecer dan distributor berdasarkan kegiatannya adalah berperan
sebagai perantara antara produsen dengan konsumen. Seringkali di zaman sekarang
kita menyebutnya dengan reseller atau pengecer yang terlibat langsung dengan
supplier atau pembuat barang,
Contoh bisnis pengecer dan distributor di Indonesia:
 PT Indofood, memproduksi makanan seperti mie instan
 Gudang Garam, memproduksi rokok,
 Produk semen,
 PT Indomarco Prismatama yang bergerak sebagai produk kebutuhan rumah
tangga dan makanan
 Perusahaan Gas Negara (PGN)
 Unilever, memproduksi barang serbaguna untuk keperluan rumah tangga
3) Bisnis Pertanian
Indonesia yang kaya akan sumber daya alam meliputi perkebunan, hutan, perikanan
dan sebagainya menjadikan pusat ekosistem yang baik bagi bisnis sektor pertanian.
Klasifikasi bisnis pertanian berdasarkan kegiatannya meliputi segala macam aktivitas
manusia dalam memanfaatkan sumber daya hayati yang tersedia untuk dijadikan
sebagai bahan pangan, sumber energi, pengelolaan lingkungan hidup, dan pengadaan
bahan baku industri.
Contoh dari bisnis pertanian yang bisa di temukan di Indonesia,
 Bisnis bibit tanaman,
 Budidaya rempah-rempah,
 Bisnis buah dan sayuran organik,
 Bertani padi,
 Bisnis budidaya tanaman hias,
 Budidaya tanaman hidroponik,
 Bisnis tanaman obat-obatan
4) Bisnis Pertambangan
Mungkin kita lebih mengenal dengan hasil daripada produksi industri pertambangan
itu sendiri, seperti emas, batubara, intan, dan sebagainya. Namun, yang menjadi
klasifikasi bisnis pertambangan berdasarkan kegiatannya yaitu meliputi usaha
pencarian, penyelidikan, penambangan, pengolahan dan penjualan barang tambang.
Menurut Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2018 usaha pertambangan
adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan Mineral atau Batubara yang meliputi
tahapan kegiatan Penyelidikan Umum, Eksplorasi, Studi Kelayakan, Konstruksi,
Penambangan, Pengolahan dan atau Pemurnian, Pengangkutan dan Penjualan serta
pascatambang.
Contoh dari bisnis pertambangan yang bisa di temukan di Indonesia,
 PT. Pertamina (Persero) memproduksi bahan bakar minyak, pelumas, gas, dan
sebagainya.
 PT. Kaltim Prima Coal produksi Tambang Batu Bara,
 PT. Freeport Indonesia, memproduksi tambang emas terbesar di dunia,
 PT. Agincourt Resource,
 PT. Vale Indonesia, Tbk produksi nikel,
 Adaro Indonesia, pertambangan batu bara di Indonesia.
 Perusahaan Berau Coal, produksi batu bara di Indonesia,
 Kideco Jaya Agung, perusahaan terbesar memproduksi batu bara,
 PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) batubara,
 PT. Bukit Asam Tbk (PTBA)
5) Bisnis Finansial
Kemudian bisnis yang sempat menjadi tren dan digandrungi oleh masyarakat kekinian
seperti bisnis pinjaman online, pinjaman koperasi merupakan termasuk bisnis
finansial. Secara bahasa financial atau keuangan berarti bagaimana mengatur uang
masuk dan keluar dalam suatu usaha atau lembaga, dan bisnis ini ditujukan untuk
menghasilkan keuntungan. Bisnis finansial sendiri tidak hanya mencakup pada bisnis
peminjaman uang saja, tetapi ada begitu banyak macamnya. Mulai dari bisnis pinjam
tunai, koperasi simpan pinjam, perusahaan leasing dan kredit barang, dan sebagainya.
Berikut ini contoh dari bisnis finansial yang bisa di temukan di Indonesia,
 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
 PT Bank Central Asia Tbk
 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
 PT Bank CIMB Niaga Tbk
 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
 PT Bank OCBC NISP Tbk
 PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk
 PT Bank BRI Syariah Tbk
 PT Bank BNI Syariah
 PT Mandiri Taspe
6) Bisnis Jasa
Seperti yang dikatakan sebelumnya, bisnis tidak hanya melulu mempromosikan
barang dagangan untuk di beli, jika ada pelayanan yang dibutuhkan masyarakat
bertujuan mendapat keuntungan maka hal tersebut juga disebut dengan bisnis.
Klasifikasi bisnis jasa berdasarkan kegiatannya adalah bidang bisnis yang menjual
dan menawarkan produk dalam bentuk pelayanan jasa. Kegiatannya meliputi
pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen untuk menghasilkan produk tertentu
kemudian dijualkan kepada konsumen agar dapat keuntungan.
Berikut ini contoh dari bisnis jasa yang bisa di temukan di Indonesia,
 Bisnis Jasa Titip beli produk seperti Evermos,
 Bisnis Online seperti Evermos, atau berjualan produk di marketplace,
 Buka Jasa terjemah bahasa asing,
 Jasa fotografi,
 Event Organizer,
 Wedding Organizer,
 Jasa les privat,
 Jasa babysister
 Jasa pembersih rumah,
 Jasa freelance writer dan desain

7) Bisnis Real Estate atau properti


Pernahkah Anda melihat iklan-iklan atau baligo yang menawarkan hunian nyaman
dan asri, lengkap dengan fasilitas dan harga DP yang menggiurkan? Itulah bentuk dari
bisnis real estate. Klasifikasi bisnis real estate berdasarkan kegiatannya meliputi
kegiatan jual beli tanah sekaligus bangunan yang ada di atasnya. Bisnis yang satu ini
menawarkan perumahan, gudang, bangunan, kondominium, apartemen, gedung
perkantoran, ritel, pabrik dan sebagainya.
Inilah contoh dari bisnis jasa yang bisa di temukan di Indonesia,
 Agung Podomoro Land, Tbk
 Armidian Karyatama, Tbk
 Alam Sutera Reality, Tbk
 Bekasi Asri Pemula, Tbk
 Bhakti Agung Propertindo, Tbk
 Bumi Citra Permai, Tbk
 Bekasi Fajar Industrial Estate, Tbk
 Binakarya Jaya Abadi, Tbk
 Bhuwanatala Indah Permai, Tbk
Tentunya masih banyak lagi sektor bisnis yang dapat kita jadikan sebagai klasifikasi atau
pengelompokkan beserta aktivitas bisnisnya.

2. Jelaskan mengenai strategi dan tiga tipe strategi perusahaan.


Jawab :
Secara umum bahwa Strategi bisnis adalah cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ini
bisa diartikan juga digambarkan sebagai perencanaan bisnis jangka panjang. Biasanya
manajemen strategi bisnis akan mencakup periode sekitar 3-5 tahun [bahkan lebih lama].
Tentu saja strategi manajemen melibatkan perumusan dan implementasi tujuan utama dan
inisiatif yang diambil oleh manajemen puncak perusahaan atas nama pemilik, berdasarkan
pertimbangan sumber daya dan penilaian lingkungan internal dan eksternal di mana
organisasi bersaing. Itulah mengapa para ahli mendefinisikan strategi bisnis yang baik adalah
rencana aksi jangka panjang yang dirancang untuk mencapai tujuan tertentu atau serangkaian
tujuan atau sasaran. Dimana strategi adalah rencana permainan manajemen untuk
memperkuat kinerja perusahaan.
Semua ini menyatakan bagaimana bisnis harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. TANPA manajemen strategi tidak ada peta jalan untuk memandu mereka. Dalam
penerapan lean manufacturing di perusahaan kita mengenalnya dengan Hoshin Kanri atau
Policy Deployment.
1. Pertumbuhan - Strategi pertumbuhan adalah ketika organisasi memperluas jumlah
pasar yang dilayani atau produk yang ditawarkan, baik melalui bisnisnya saat ini atau
melalui bisnis baru. Karena strategi pertumbuhannya, organisasi dapat meningkatkan
pendapatan, jumlah karyawan, atau pangsa pasar. Organisasi tumbuh dengan
menggunakan konsentrasi, integrasi vertikal, integrasi horizontal, atau diversifikasi.
2. Stabilitas - Strategi stabilitas adalah strategi perusahaan di mana organisasi terus
melakukan apa yang sedang dilakukannya. Contoh kasus dari strategi ini termasuk
terus melayani klien yang sama dengan menawarkan produk atau layanan yang sama,
mempertahankan pangsa pasar, dan mempertahankan operasi bisnis organisasi saat ini.
Organisasi tidak tumbuh, tetapi tidak tertinggal juga.
3. Pembaruan - Ketika organisasi bermasalah, sesuatu perlu dilakukan. Manajer perlu
mengembangkan strategi, yang disebut strategi pembaruan, yang mengatasi
penurunan kinerja. Dua tipe utama dari strategi pembaruan adalah strategi penciutan
[retrenchment] dan strategi turn around.
Jadi strategi harus mengacu pada arah menuju tujuan. Taktik adalah tindakan yang diambil
untuk mendukung strategi itu. Sebagian besar bisnis berurusan dengan tujuan strategis:
strategi produk, harga, pemasaran, operasional dan keuangan. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan perusahaan dapat dilihat dari beberapa faktor keberhasilan usaha
secara umum, diantara faktor keberhasilan tersebut:
1. Fokus Strategis [Kepemimpinan, Manajemen, Perencanaan]
2. Orang [Personil, Staf, Belajar, Pengembangan]
3. Operasi [Proses, Pekerjaan]
4. Pemasaran [Hubungan Pelanggan, Penjualan, Responsivitas]
5. Keuangan [Aset, Fasilitas, Peralatan].
Dari 5 [lima] faktor kunci kesuksesan serta keberhasilan diatas untuk perusahaan, maka
diperlukan taktik dan strategi bisnis dalam manajemen strategi yang tepat.

3. Jelaskan perbedaan standar ISO 9000 dan ISO 14000.

Jawab :
Definisi ISI 9000 dan ISI 14000
1. ISO 9000
ISO 9000 adalah seperangkat standar internasional yang mengatur mutu dan kualitas
suatu produk atau jasa yang dihasilkan dan akan dikembangkan oleh perusahaan-
perusahaan di berbagai negara. Pengertian dari manajemen/sistem mutu sendiri adalah
tindakan mengawasi semua aktivitas produksi untuk mempertahankan tingkat
keunggulan yang diinginkan. Sistem ini juga disebut sebagai manajemen kualitas total
atau biasa disingkat TQM. Pertama kali diterbitkan pada Maret 1987, ISO 9000 telah
menjadi standar tersukses dalam sejarah Organisasi Standarisasi Internasional di
sektor jasa, pendidikan, dan pemerintahan. ISO 9000 pertama kali mendapatkan
popularitas di Eropa, dan kemudian menyebar ke AS pada tahun 1990-an. Seiring
dengan berkembangnya, pandangan dunia tentang jaminan kualitas mulai berubah,
dan popularitas dari seri ISO 9000 membuka jalan bagi standar sistem manajemen
lainnya termasuk:
 ISO 14000: sistem manajemen lingkungan.
 ISO 26000: panduan tentang tanggung jawab sosial.
 ISO 31000: prinsip dan pedoman manajemen risiko.
Standar ini tidak spesifik untuk satu industri dan dapat diterapkan pada. organisasi
dalam berbagai ukuran. Secara umum, tujuan perusahaan menggunakan standar ISO
9000 adalah:
 Membantu perusahaan memuaskan pelanggan.
 Memenuhi persyaratan peraturan internasional.
 Meningkatkan produksi yang berkelanjutan.
Singkatnya, ISO 9000 adalah standar sistem mutu, bukan standar produk teknis. Seri
dari ISO 9000 sendiri berisi empat standar, yaitu ISO 9001, ISO 9002, ISO 9003, dan
ISO 9004. Setiap perusahaan bisa memilih salah satu dari empat standar ini yang
dianggap paling relevan dengan aktivitas bisnis yang dijalankan.
2. ISO 14000
ISO 14000 pertama kali diperkenalkan pada tahun 1996 oleh Organisasi Standarisasi
Internasional dan terakhir direvisi pada 2015. Pengertian dari ISO 14000 adalah
seperangkat aturan dan standar yang dibuat untuk membantu perusahaan mengurangi
limbah industri dan dampak buruk terhadap lingkungan.
Meskipun sangat bagus untuk lingkungan, namun sertifikasi ini bersifat opsional
untuk perusahaan alias tidak wajib. ISO 14000 mencakup beberapa standar yang
mencakup:
 Memperhatikan fasilitas atau alat yang digunakan untuk mengolah atau
membuat suatu produk.
 Memperhatikan lingkungan sekitar pabrik.
 Memperhatikan siklus hidup produk (seperti memahami dampak bahan
mentah yang digunakan dalam produk dan dampak pembuangan produk tak
terpakai atau limbah).
Jenis sertifikasi ini dapat digunakan sebagai alat pemasaran untuk menjual produk ke
konsumen yang lebih suka produk ramah lingkungan dan dapat membantu perusahaan
menjual produk ke perusahaan lain/supplier yang juga menggunakan ISO 14000.
Manfaat lainnya adalah dapat membantu mengurangi biaya produksi, karena
mendorong perusahaan menggunakan sumber daya secara efisien alias tidak boros.
Hal ini juga dapat mengarah pada pencarian cara untuk mendaur ulang kemasan
produk yang sudah tidak lagi digunakan.

Perbedaan ISO 9000 dan 14000


Berdasarkan penjelasan di atas, terlihat jelas bahwa standar ISO 9000 dan 14000
memiliki perspektif yang berbeda. Singkatnya, ISO 9000 menangani Persyaratan
Sistem Manajemen Mutu (QMS), sedangkan ISO 14000 menangani Persyaratan
Sistem Manajemen Lingkungan (EMS). QMS sendiri didasarkan pada tanggung
jawab perusahaan yang berorientasi pada pelanggan dan memiliki tujuan utama untuk
mencapai kepuasan pelanggan. Sedangkan EMS didasarkan pada tanggung jawab
perusahaan untuk menjaga lingkungan dan membantu masyarakat terhindar dari
pencemaran lingkungan. Namun seperti semua standar ISO, penggunaan ISO 9000
dan 14000 bersifat sukarela, kecuali jika sektor bisnis menjadikannya persyaratan
pasar atau pemerintah mengeluarkan peraturan yang mewajibkan penggunaannya.
Meski perbedaannya cukup signifikan, namun ISO 9000 dan 14000 sama-sama
merupakan alat untuk membantu bisnis dan pemerintah dalam memastikan kualitas
produk dan layanan yang dihasilkan, serta untuk mengelola dampak aktivitas mereka
terhadap lingkungan.

You might also like