You are on page 1of 15

DUKUNGAN VENTILASI DENGAN BAG VALVE MASK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU NIRWANA / - Choose an 0 1/1
item./RSUN

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit : Direktur RSU Nirwana,

STANDAR Click here to enter a


PROSEDUR date.
OPERASIONAL
dr. Deddi Reza Aldiano
NIP.19851215 201202 01

1. Pengertian Memfasilitasi dalam mempertahankan pernapasan spontan untuk


memaksimalkan pertukaran gas di paru-paru
2. Tujuan
- Pola napas membaik
- Ventilasi spontan meningkat
- Pertukaran gas meningkat
- Penyampihan ventilator meningkat

3. Kebijakan
4. Prosedur PERALATAN
1. Sarung tangan bersih
2. BVM
3. Selang end to end
4. Suplai oksigen

PENATALAKSANAAN
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, da/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur pada keluarga
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4. Pasang sarung tangan bersih
5. Atur posisi telentang
6. Sambungkan kanul BVM dengan nipple nut oksigen
7. Atur kadar oksigen sesuai kebutuhan
8. Pasangkan masker BVM ke area hidung dan mulut dengan teknik EC-
Clamp
9. Pompa BVM sesuai perkiraan volume tidal
10. Hentikan prosedur jika pasien bernapas dengan spontan secara adekuat
11. Angkat masker BVM dari hidung dan mulut
12. Ganyi BVM dengan NRM sesuai kebutuhan
13. Atur posisi pasien semi-fowler
14. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
15. Lepas sarung tangan
16. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
17. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon pasien.
5. Unit terkait IGD dan Istalasi rawat inap
PEMASANGAN JALAN NAPAS BUATAN OROPHARINGEAL AIRWAY
(OPA)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU NIRWANA
/ - Choose an 0 1/1
item./RSUN

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit : Direktur RSU Nirwana,

STANDAR Click here to enter a


PROSEDUR date.
OPERASIONAL
dr. Deddi Reza Aldiano
NIP.19851215 201202 01

1. Pengertian Memasukan pipa jalan napas buatan ke dalam faring melalui mulut
2. Tujuan
- Bersihan jalan napas meningkat
- Pertukaran gas meningkat
- Pola napas membaik
- Tingkat aspirasi menurun
- Ventilasi spontan meningkat
- Penyapihan ventilator meningkat
- Sirkulasi spontan meningkat
- Kapasitas adaptif intrakranial meningkat

3. Kebijakan
4. Prosedur PERALATAN
1. OPA sesuai ukuran
2. Sarung tangan bersih
3. Spatel lidah

PENATALAKSANAAN
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, da/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur pada keluarga
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4. Pasang sarung tangan bersih
5. Atur posisi telentang dengan leher ekstensi
6. Bersihkan rongga mulut jika perlu
7. pilih ukuran OPA yang tepat
8. buka mulut dengan teknik cross finger
9. metode 1 : masukan OPA dengan teknik terbalik (sisi lengkung
menghadap ke atas) sampai menyentuh palatum mode, lalu putar 180o .
Metode 2 : tekan lidah dengan spatel lidah dan masukan OPA ke daerah
faring posterior
10. Lepas sarung tangan
11. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
12. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon pasien.
5. Unit terkait IGD dan Istalasi rawat inap
PEMBEBASAN JALAN NAPAS DENGAN HEAD-TILT DAN CHIN-LIFT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU NIRWANA / - Choose an 0 1/1
item./RSUN

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit : Direktur RSU Nirwana,

STANDAR Click here to enter a


PROSEDUR date.
OPERASIONAL
dr. Deddi Reza Aldiano
NIP.19851215 201202 01

1. Pengertian Membebaskan jalan napas untuk menjamin kepatenan pertukaran udara


dengan mendongakkan kepala dan mengangkat dagu
2. Tujuan
- Bersihan jalan meningkat
- Pola napas membaik
- Ventilasi spontan meningkat
- Pertukaran gas meningkat
- Sirkulasi spontan meningkat
- Penyampihan ventilator meningkat
- Tingkat aspirasi menurun

3. Kebijakan
4. Prosedur PERALATAN
Sarung tangan bersih

PENATALAKSANAAN
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, da/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur pada keluarga jika
memungkinkan
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4. Pasang sarung tangan bersih
5. Atur posisi perawat di samping kepala pasien
6. Letakkan telapak tangan didahi
7. Tekan dahi ke bawah hingga posisi kepala tengadah
8. Pegang tulang dagu dengan ibu jari dan jari telunjuk
9. Angkat dan dorong tulang dagu ke depan
10. Lepas sarung tangan
11. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
12. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon pasien.
5. Unit terkait IGD dan Istalasi rawat inap
PEMBEBASAN JALAN NAPAS DENGAN JAW THRUST

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU NIRWANA / - Choose an 0 1/1
item./RSUN

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit : Direktur RSU Nirwana,

STANDAR Click here to enter a


PROSEDUR date.
OPERASIONAL
dr. Deddi Reza Aldiano
NIP.19851215 201202 01

1. Pengertian Membebaskan jalan napas untuk menjamin kepatenan pertukaran udara


dengan mendorong rahang kea rah depan
2. Tujuan
- Bersihan jalan meningkat
- Pola napas membaik
- Ventilasi spontan meningkat
- Pertukaran gas meningkat
- Sirkulasi spontan meningkat
- Penyapihan ventilator meningkat
- Tingkat aspirasi menurun
- Kapasitas adaptif intrakranial meningkat

3. Kebijakan
4. Prosedur PERALATAN
Sarung tangan bersih

PENATALAKSANAAN
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, da/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur pada keluarga jika
memungkinkan
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4. Pasang sarung tangan bersih
5. Atur posisi perawat di bagian atas kepala pasien
6. Letakkan kedua tangan disamping kanan dan kiri rahang pasien
7. Dorong rahang ke arah depan sehingga barisan gigi bawah berada di
depan barisan gigi atas
8. Hindari adanya ekstensi pada leher
9. Lepas sarung tangan
10. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
11. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon pasien.
5. Unit terkait IGD dan Istalasi rawat inap
PEMANTAUAN PERNAPASAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU NIRWANA / - Choose an 0 1/1
item./RSUN

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit : Direktur RSU Nirwana,

STANDAR Click here to enter a


PROSEDUR date.
OPERASIONAL
dr. Deddi Reza Aldiano
NIP.19851215 201202 01

1. Pengertian Mengumpulkan dan menganalisis data untuk memastikan kepatenan jalan


napas dan keefektifan pertukaran gas
2. Tujuan
- Bersihan jalan meningkat
- Pola napas membaik
- Ventilasi spontan meningkat
- Pertukaran gas meningkat
- Tingkat aspirasi menurun

3. Kebijakan
4. Prosedur PERALATAN
1. Stetoskop
2. Sarung tangan bersih

PENATALAKSANAAN
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, da/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4. Pasang sarung tangan bersih
5. Monitor adanya sumbatan jalan napas
6. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
7. Monitor tanda dan gejala distres pernapasan
8. Auskultasi bunyi napas
9. Monitor saturasi oksigen
10. Informasikan hasil pemantauan
11. Atur interval pemantauan sesuai kondisi pasien
12. Lepas sarung tangan
13. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
14. Dokumentasikan hasil pemantauan
5. Unit terkait IGD dan Istalasi rawat inap
PEMBERIAN OBAT INHALASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU NIRWANA / - Choose an 0 1/1
item./RSUN

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit : Direktur RSU Nirwana,

STANDAR Click here to enter a


PROSEDUR date.
OPERASIONAL
dr. Deddi Reza Aldiano
NIP.19851215 201202 01

1. Pengertian Menyiapkan dan memberikan agen farmakologis berupa spray (semprotan)


aerosol, uap atau bubuk halus untuk mendapatkan efek lokal arau sistemik
2. Tujuan
- Bersihan jalan meningkat
- Pola napas membaik
- Ventilasi spontan meningkat
- Pertukaran gas meningkat
- Tingkat aspirasi menurun
- Penyapihan ventilator meningkat

3. Kebijakan
4. Prosedur PERALATAN
1. Mesin nebulizer
2. Nebul kit
3. Obat inhalasi
4. Cairan NaCl
5. Sarung tangan bersih
6. Tisu

PENATALAKSANAAN
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, da/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4. Pasang sarung tangan bersih
5. Posisikan pasien senyaman mungkin dengan posisi semi-fowler atau
fowler
6. Masukan obat dan cairan NaCl kedalam chamber nebulizer
7. Hubungkan nebul kit ke mesin nebulizer
8. Pasang masker menutupi hidung dan mulut
9. Anjurkan untuk melakukan napas dalam saat inhalasi dilakukan
10. Mulai lakukan inhalasi dengan menyalakan mesin nebulizer
11. Monitor respon pasien hingga obat habis
12. Bersihkan daerah mulut dan hidung dengan tisu
13. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
14. Lepas sarung tangan
15. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
16. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon pasien
5. Unit terkait IGD dan Istalasi rawat inap
PEMBERIAN OKSIGEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU NIRWANA / - Choose an 0 1/1
item./RSUN

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit : Direktur RSU Nirwana,

STANDAR Click here to enter a


PROSEDUR date.
OPERASIONAL
dr. Deddi Reza Aldiano
NIP.19851215 201202 01

1. Pengertian Memberikan tambahan oksigen dengan selang atau masker untuk mengatasi
kondisi kekurangan oksigen jaringan
2. Tujuan
- Bersihan jalan meningkat
- Pertukaran gas meningkat
- Curah jantung meningkat
- Perfusi perifer, miokard dan serebral meningkat
- Tingkat syok menurun
- Sirkulasi spontan meningkat

3. Kebijakan
4. Prosedur PERALATAN
1. Sumber oksigen
2. Selang atau masker oksigen sesuai kebutuhan
3. Stetoskop
4. Oximetri
5. Sarung tangan bersih

PENATALAKSANAAN
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, da/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4. Pasang sarung tangan bersih
5. Sambungkan selang atau masker oksigen sesuai kebutuhan
6. Atur aliran oksigen sesuai kebutuhan
7. Pastikan oksigen mengalir melalui selang
8. Pastikan oksigen mengisi kantung reservior hingga mengimbang apabila
menggunakan masker RM atau NRM
9. Pasang selang tepat dilubang hidung atau pasang masker menutupi
hidung dan mulut
10. Lingkarkan dan eratkan tali karet melingkari kepala
11. Monitor cuping, septum, dan hidung luar terhadap adanya gangguan
integritas mukosa/kulit hidung
12. Monitor kecepatan oksigen dan status pernapasan (frekuensi napas,
upaya napas, bunyi paru, saturasi oksigen) sesuai indikasi
13. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
14. Lepas sarung tangan
15. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
16. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon pasien
5. Unit terkait IGD dan Istalasi rawat inap

RSU NIRWANA PEMASANGAN GELANG IDENTIFIKASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/ - Choose an 0 1/1
item./RSUN

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit : Direktur RSU Nirwana,

STANDAR Click here to enter a


PROSEDUR date.
OPERASIONAL
dr. Deddi Reza Aldiano
NIP.19851215 201202 01

1. Pengertian Pemasangan Gelang identifikasi adalah suatu prosedur pemberian


identitas berupa gelang kepada pasien untuk ketepatan identitas, agar
tidak terjadi kesalahan dan sesuai dengan identitas yang ada di rekam
medis
2. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan gelang
identitas pasien rawat inap sebagai jaminan keselamatan pasien agar
terhindar dari kekeliruan identifikasi

3. Kebijakan
4. Prosedur PERSIAPAN :
a. Gelang Identifikasi pasien (biru,merah muda,merah tua,kuning dan ungu).
b. Berkas Rekam Medis.
c. Alat tulis
PELAKSANAAN :
a. Siapkan gelang identifikasi pasien sesuai dengan jenis kelamin.
b. Isi label gelang dengan identitas pasien (nama,tanggal lahir dan nomer
rekam medis pasien)sesuai berkas rekam medis pasien.
c. Petugas mencuci tangan
d. Mengucapkan salam
“Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam,Bapak/Ibu”
e. Sebut nama dan unit kerja anda
“saya .... (nama) dari unit kerja .... (sebutkan)
f. Jelaskan maksud dan tujuan pemasangan gelang identifikasi kepada
pasien.
“Bapak/Ibu,sesuai dengan peraturan keselamatan pasien, saya akan
memasangkan gelang identitifikasi ini pada pergelangan tangan
Bapak/Ibu, tujuannya adalah memastikan Identitas Bapak/Ibu dengan
benar,untuk mendapatkan pelayanan dan pengobatan selama di rumah
sakit ini,setelah Bapak/Ibu berada di ruang rawat inap, petugas kami akan
selalu melakukan konfirmasi identitas dengan meminta Bapak/Ibu untuk
menyebutkan nama dan tanggal lahir,untuk dicocokan pada gelang
identifikasi.
g. Lakukan konfirmasi paham atas penjelasan yang diberikan petugas.
h. Pemasangan gelang identifikasi di pergelangan tangan pasien, senyaman
mungkin.
i. Ucapkan terimakasih pemasangan gelang.
j. Petugas mencuci tangan.
5. Unit terkait IGD dan Istalasi rawat inap
SERAH TERIMA PASIEN UGD KE RUANGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU NIRWANA / - Choose an 0 1/1
item./RSUN

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit : Direktur RSU Nirwana,

STANDAR Click here to enter a


PROSEDUR date.
OPERASIONAL
dr. Deddi Reza Aldiano
NIP.19851215 201202 01

1. Pengertian Adalah penatalaksanaan serah terima pasien antar ruangan


2. Tujuan a. Sebagai acuan dalam pelaksaan serah terima pasien antar ruangan.
b. Supaya pelayanan keperawatan dan pelayanan medik pasien tidak
terputus dan tetap berkesinambungan.
c. Menghindari salah komunikasi dan salah persepsi.

3. Kebijakan
4. Prosedur 1. Pasien yang akan dipindahkan,dirapikan dan disiapkan.
2. Informasikan ke unit tujuan untuk bersiap–siap menerima pasien.
Antar pasien ke unit tujuan minimal dengan satu perawat dengan
menggunakan kursi roda atau stretcher disesuaikan dengan kondisi
pasien
3. Serah terima dilakukan oleh perawat IGD yang memindahkan kepada
perawat ruangan.
4. Informasi serah terima untuk ke ruang rawat inap meliputi
a. Identitas pasien, nama lengkap, tanggal lahir dan rekam
medis.Diagnosa masuk yang dibuat oleh dokter IGD.
b. Kondisi terakhir (tanda vital dan kesadaran).
c. Rencana / instruksi penanganan yang diberikan oleh dokter IGD
termasuk rencana diit.
d. Tindakan atau obat yang telah diberikan di IGD.
e. Obat–obat yang telah diambil dari farmasi untuk pasien.
f. Riwayat alergi pasien.
5. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
5. Unit terkait Istalasi rawat inap
TRIASE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU NIRWANA / - Choose an 0 1/2
item./RSUN

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit : Direktur RSU Nirwana,

STANDAR Click here to enter a


PROSEDUR date.
OPERASIONAL
dr. Deddi Reza Aldiano
NIP.19851215 201202 01

1. Pengertian Memilah pasien yang tiba di instalasi gawat darurat sesuai dengan tingkat
kegawat daruratan pasien
2. Tujuan a. Mengidentifikasi cidera / kelalaian pengancam jiwa dan memulai tindakan
yang sesuai
b. Mencegah kematian dini karena trauma / kelainan yang biasa terjadi
beberapa menit hingga beberapa jam kemudian
c. Mengatur kecepatan dan efisiensi tindakan definitif / transfer
kefasilitas yang sesuai

3. Kebijakan
4. Prosedur a. Petugas triase (dokter atau perawat) melakukan triase primer dengan
mengisi formulir triase.
b. Keputusan tatalaksana respon dapat menjadi hak penuh petugas Triase
setelah mempertimbangkan aspek medis maupun non-medis.
c. Pasien dengan kriteria respon segera (resusitasi) dan 10
menit (emergency) masuk ke zona merah untuk
selanjutnya ditatalaksana sesuai kebutuhan pasien.
d. Pasien dengan kriteria respon 30 menit (urgency) masuk ke
zona kuning.
e. Pada pasien dengan kriteria respon >60 menit adalah kasus
non urgency dan fals emergency. Pasien ke zona hijau dan
akan di tatalaksana di ruang triase.
f. Lakukan Re-Triase dan bila ditemukan perubahan kondisi
pasien, maka pasienn akan di tempatkan sesuai dengan
kriteria atau label zona.
g. Apabila terjadi kondisi full bed pada pasien di zona merah
maupun kuning pasien yang membutuhkan pelayanan gawat
darurat dapat ditempatkan pada zona hijau apabila tersedia
dengan teriebih dahulu memberikan edukasi, dan keluarga
menandatangani informed consent kepada keluarga terkait
resiko yang mungkin terjadi karena respon tatalaksana dan
kebutuhan yang tidak sesuai. Atau mengarahkan pasien
segera untuk mencari rumah sakit lain
h. Apabila terjadi kondisi full bed/full capadty pada pasien di
zona hijau, petugas triase mengarahkan pasien yang
membutuhkan pelayanan TIDAK gawat darurat segera untuk
mencari rumah sakit lain
i. Pada kondisi pihak pasien khusus dan pasien yang tidak
kooperatif, petugas triase wajib menjelaskan kebutuhan
pasien, dan kemampuan/ketidakmampuan laksana IGD dan
Rumah Saki. Apabila setelah dilakukan penjelasan tersebut dan pihak
pasien masih tidak kooperatif proses pelimpahan edukasi dan pemberian
informasi dapat dilakukan oleh Customer Service/Nurse on Duty/Manager
on Dufy/Direktur Rumah Sakit.
j. Pada pasien yang terduga sudah meninggal, pemeriksaan dilakukan oleh
dokter meliputi pemeriksaan tanda kehidupan, berupa denyut nadi, ekg,
refleks komea. Apabila EKG terbukti flat, maka pasien dinyatakan DOA
(Death on Arrival), dokter menulis jam DOA. Pasien di tempatkan di zona
hitam.
k. Pengisian Form harus dilengkapi oleh petugas IGD (dokter/perawaf), dan
dimasukan pada rekam medis pasien.
l. Pelaksanaan triase diupayakan dilakukan oleh petugas
sesuai dengan gender pasien
5. Unit terkait IGD
ASESMEN AWAL KEPERAWATAN PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU NIRWANA / - Choose an 0 1/1
item./RSUN

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit : Direktur RSU Nirwana,

STANDAR Click here to enter a


PROSEDUR date.
OPERASIONAL
dr. Deddi Reza Aldiano
NIP.19851215 201202 01

1. Pengertian Tata cara dalam melakukan asesmen awal keperawatan pasien


dengan tujuan mengidentifikasi kebutuhan pasien
serta memulai proses asuhan keperawatan pasien rawat jalan maupun rawat
inap
2. Tujuan Memberikan acuan dalam melakukan asesmen awal keperawatan pada
pasien agar di dapatkan data yang cukup untuk memulai asuhan
keperawatan sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasien

3. Kebijakan
4. Prosedur a. Perawat mempersilahkan pasien duduk atau berbaring sesuai keadaan
dan kemampuan pasien.
b. Perawat melakukan identifikasi pelayanan yang paling tepat pada pasien.
c. Perawat melakukan asesmen awal keperawatan dengan
mengevaluasi kondisi pasien sesuai prosedur, meliputi:
a.Keluhan utama
b.Riwayat kesehatan
c.Riwayat psikososial
d.Status ekonomi dan sosial
e.Pemeriksaan fisik
f.Skrining nutrisi
g.Status fungsional
h. Skrining resiko cedera / jatuh
i. Penilaian tingkat nyeri
j. Masalah keperawatan
d. Perawat menyimpulkan masalah keperawatan dari hasil pemeriksaannya
dan menegakkan diagnosa keperawatan.
e. Perawat melakukan asuhan keperawatan berdasarkan diagnosis
keperawatan.
f. Perawat melakukan pendokumentasian hasil asesmen dan tindakan
keperawatan di formulir asesmen awal keperawatan.
5. Unit terkait IGD
INFORM CONSENT TINDAKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU NIRWANA / - Choose an 0 1/1
item./RSUN

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit : Direktur RSU Nirwana,

STANDAR Click here to enter a


PROSEDUR date.
OPERASIONAL
dr. Deddi Reza Aldiano
NIP.19851215 201202 01

1. Pengertian Persetujuan tindakan kedokteran adalah pernyataan sepihak pasien atau


yang sah mewakilinya yang isinya berupa persetujuan atas rencana tindakan
kedokteran yang diajukan oleh dokter setelah menerima informasi yang cukup
untuk dapat membuat persetujuan atau penolakan.
2. Tujuan Untuk memeberikan informasi dasar tentang kondisi medis yang ditemukan
dalam assesmen, termasuk diagnosis pasti bila diminta, dan usulan
pelayanan dan pengobatan.

3. Kebijakan
4. Prosedur a. Dokter mengucapkan salam
b. Dokter melakukan kebersihan tangan
c. Dokter mengidentifikasi pasien
d. Dokter menjelaskan tentang informasi penyakit dan kondisi pasien
e. Dokter melakukan verifikasi kepada pasien/ keluarga tentang informasi
yang diberikan
f. Pasien/ keluarga diberi kesempatan untuk melakukan diskusi terhadap
tindakan kedokteran yang akan dilakukan
g. Pasien/ keluarga menandatangani form penolakan informed consent
h. Dokter dan Perawat menandatangani form penolakan tindakan
kedokteran
i. Perawat menyimpan form rekam medis pasien pada status laporan
pasien
j. Dokter/ perawat melakukan kebersihan tangan
5. Unit terkait IGD
OBSERVASI PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU NIRWANA / - Choose an 0 1/1
item./RSUN

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit : Direktur RSU Nirwana,

STANDAR Click here to enter a


PROSEDUR date.
OPERASIONAL
dr. Deddi Reza Aldiano
NIP.19851215 201202 01

1. Pengertian Pasien dengan kondisi tidak stabil boleh dilakukan transportasi, pasien
dipertahankan pada tempat tersebut untuk dilakukan observasi dan
monitoring kondisi pasien.
2. Tujuan Sebagai acuan pemantauan/observasi pasien dalam menjaga keselamatan
pasien.

3. Kebijakan
4. Prosedur 1. Dokter jaga memutuskan pasien yang memerlukan observasi
2. Observasi dilakukan oleh dokter jaga dan perawat
3. Observasi dilakukan tiap 5-15 menit sesuai dengan tingkat
kegawatdaruratannya. Hal yang perlu di observasi :
a. Keadaan umum pasien
b. Kesadaran pasien
c. Airway (jalan nafas)
d. Tanda-tanda vital
4. Apabila dalam masa observasi keadaan pasien memburuk maka perawat
yang melakukan observasi akan melaporkan kepada dokter jaga
5. Dokter jaga melakukan Re-Asessment terhadap kondisi pasien
6. Observasi kepada pasien di ruang IGD dilakukan maksimal dalam waktu 8
(delapan) jam selanjutnya diputuskan apakah pasien boleh pulang/masuk
rawat inap / rumah sakit lain.
7. Jika pasien diputuskan untuk di rawat tetapi tempat tidak tersedia maka
mengikuti prosedur penitipan pasien
8. Perkembangan pasien selama observasi dicatat dalam lembar observasi
pasien
5. Unit terkait IGD
MERUJUK PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU NIRWANA / - Choose an 0 1/1
item./RSUN

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit : Direktur RSU Nirwana,

STANDAR Click here to enter a


PROSEDUR date.
OPERASIONAL
dr. Deddi Reza Aldiano
NIP.19851215 201202 01

1. Pengertian Memindahkan pasien dari RS Nirwana ke Rumah Sakit lain..


2. Tujuan Dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dengan baik
dan optimal

3. Kebijakan
4. Prosedur 1. Dokter mengatasi kegawatdaruratan pasien. Dokter menentukan diagnosa
penyakit yang dideritanya dan alasan dirujuk.
2. Perawat menghubungi Rumah Sakit yang akan dituju dan menanyakan
fasilitas yang dibutuhkan Jika fasilitas di Rumah Sakit yang dituju tersedia,
perawat melaporkan kondisi pasien dan mencatat nama penerima telpon.
3. Dokter membuat surat rujukan yang berisi resume tertulis mengenai
kondisi klinis pasien, kebutuhan pasien akan pelayanan lebih lanjut dan
tindakan yang telah dilakukan dan alasan dirujuk.
4. Pasien yang dirujuk didampingi oleh perawat (minimal mempunyai
sertifikat BTLS atau BCLS) yang bertanggung jawab selama proses
transfer.
5. Dokter mengatasi kegawatdaruratan pasien, dokter menentukan diagnosa
penyakit yang dideritanya dan alasan dirujuk.
6. Perawat menghubungi Rumah Sakit yang akan dituju dan menanyakan
apakah fasilitas yang dibutuhkan tersedia di Rumah Sakit tersebut dan
siap untuk menerima pasien rujukan tersebut.
7. Jika fasilitas di Rumah Sakit yang dituju tersedia,perawat melaporkan
kondisi pasien dan mencatat nama penerima telpon.
8. Sesampai di Rumah Sakit yang dituju, dilakukan serah terima pasien antar
perawat RS Nirwana dengan perawat atau dokter yang menerima di
Rumah Sakit rujukan tersebut dan membubuhi tandatangan penerima di
lembar serah terima pasien.
5. Unit terkait a. Rumah Sakit rujukan.
b. Ambulance.
c. Klinik lain.
d. Kasir.
e. Laboratorium.
f. Radiologi.

You might also like