You are on page 1of 4

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH KESUBURAN DAN KESEHATAN TANAH

Nama : DEDI SUHERI


NIM : 215411101008
Petunjuk:
1. Soal-soal dikerjakan (jawaban) pada kertas HVS A4, diketik menggunakan Times New
Roman font 12
2. Batas waktu akhir penyerahan jawaban pada hari Senin 1 Agustus 2022, pukul 16.30
WIB
3. Lembaran jawaban dibuat dalam bentuk PDF dikirim ke email khusrizal@unimal.ac.id
tidak dibenarkan mengirim ke Group WA ataupun WA saya.

Soal-Soal :
1. Uraikan keterkaitan mineral tanah dengan harkat kesuburan dan kesehatan tanah.
2. Bagaimana mengenali mineral mineral primer dan mineral sekunder sertakan pula
contoh-contoh dari kedua kelompok mineral tersebut
3. Jelaskan pemahaman anda secara konprehensif tentang bahan organik tanah sebagai salah
satu komponen penyusun utama tanah apabila dihubungkan dengan kualitas tanah
4. Kemukakan pemikiran anda perihal kepentingan stok karbon organik tanah dan faktor-
faktor yang mampu meningkatkan sekuestrasi karbon organik tanah tersebut
5. Berikan pendapat anda perihal tujuan pengelolaan harkat kesuburan tanah baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang
6. Buatkan konsep pengelolaan harkat kesuburan tanah untuk mendukung sistim pertanian
berkelanjutan (sustainable agriculture)
7. Tuliskan topik/judul rencana penelitiannya dan jabarkan kerangka pemikiran dari
topik/judul penelitian tersebut

JAWABAN
1. Mineral tanah merupakan senyawa yang berasal dari pelapukan batuan. Mineral tanah
berfungsi sebagai indicator stabilitas pada suatu daerah. Dalam konsep kesuburan tanah,
pada dasarnya mengkaji kemampuan suatu tanah untuk menyuplai unsur hara yang
tersedia bagi tanaman dalam mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman. Secara
umum semua unsur hara atau nutrient bersumber dari batuan induk serta mineralmineral
yang terdapat didalamnya.

2. Secara singkat mineral primer adalahmineral pribumi yang ada di dalam batuan. Pada
lazimnya mineral primer tersusun atas mineral silikat yang adalahsenyawa dari silikon
dan oksigen (SiO2), dari senyawa itu ada variasi beda yang berasal dari mineral feldsfar
yang di dalamnya pun berisi senyawa kalsium, alumunium, besi, magnesium serta
natrium. Mineral primer atau skeletal terdiri atas:
 Debu dan pasir di mana masing-masing butirnya adalahsatu macam mineral
primer.
 Agregat mikro kristalin (abu volkan, yaitu gabungan dari sekian banyak mineral
primer) serta chart (silika mikrokristalin).
 Fragmen yang adalahpecahan batuan dalam format atau ukuran debu dan pasir
(tersusun atas sekian banyak macam mineral primer).
Mineral primer pun dapat diterangkan sebagai mineral tanah yang secara umum
mempunyai ukuran butir pasir sebesar 2 – 0,05 mm.
Sedangkan mineral sekunder adalah hasil dari pengolahan mineral primer. Mineral
sekunder memiliki peran yang amat urgen yaitu sebagai pertumbuhan dan pun kesuburan
tanah. Mineral sekunder tersusun atas:
 Mineral liat berupa aluminosilikat yang lebih urgen dari pada tanah, menduduki
seluruh fraksi mineral tanah liat.
 Mineral liat Fe (besi) dan alumunium oksidahidrat.

3. Tanaman umumnya memerlukan hara tanaman (plant nutrient) untuk memenuhi siklus
hudupnya. Apabila suatu tanaman kekurangan suatu unsur hara, maka akan
menampakkan gejala pada suatu organ tertentu yang spesifik yang biasa disebut gejala
kekahatan. Unsur hara yang diperlukan tanaman tidak seluruhnya dapat dipenuhi dari
dalam tanah. Oleh karena itu perlu penambahan dari luar seperti pemberian bahan
organik. Peranan bahan organik tidak hanya berperan dalam penyediaan hara tanaman
saja, namun yang jauh lebih penting terhadap perbaikan sifat fisik, biologi dan sifat kimia
tanah lainnya seperti terhadap pH tanah, kapasiatas pertukaran kation dan anion tanah,
daya sangga tanah dan netralisasi unsur meracun seperti Fe, Al, Mn dan logam berat
lainnya termasuk netralisasi terhadap insektisida. Berkaitan dengan kesuburan fisika
tanah, bahan organik berperan dalam memperbaiki struktur tanah melaui agregasi dan
aerasi tanah, memperbaiki kapasitas menahan air, mempermudah pengolahan tanah dan
meningkatkan ketahanan tanah terhadap erosi. Pengaruh terhadap biologi tanah, bahan
organik berperan meningkatkan aktivitas mikrobia dalam tanah dan dari hasil aktivitas
mikrobia pula akan terlepas berbagai zat pengatur tumbuh (auxin), dan vitamin yang akan
berdampak positip bagi pertumbuhan tanaman.
4. Kadar C-Organik merupakan faktor penting penentu kualitas tanah mineral. Semakin
tinggi kadar C-Organik total maka kualitas tanah mineral semakin baik. Nilai C-organik
dipengarui oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kedalaman tanah. Nilai C-organik
pada kedalaman tanah yang semakin tinggi akan diperoleh nilai C-organik yang rendah.
Kandungan C-organik yang tinggi maka dapat meningkatkan hasil produksi dari
tanaman, karena tanaman mampu menyerap unsur hara yang tinggi untuk proses
pertumbuhan yang optimal. Corganik dapat meningkatkan tekstur tanah dan agregasi
tanah yang nantinya akan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Peningkatan c-
organik dapat dilakukan dengan pemberian pupuk/bahan organic. Pupuk organik tersebut
dapat berasal dari tumbuhan mati, kotoran atau bagian tubuh hewan serta limbah organik
lainnya yang telah melalui proses rekayasa. Bentuk pupuk organik dapat berupa padat
atau cair. Ia juga dapat diperkaya bahan mineral atau mikroba bermanfaat.

5. Pengelolaan tanah untuk kesuburan tanah bertujuan untuk pemeliharaan tanah sebagai
media tanam. Tanaman yang subur  ditandai dengan kemampuannya untuk
menyempurnakan siklus hidup yakni pertumbuhan, perkembangan dan regenerasi. Jika
batu saja dapat dijadikan media tumbuh tanaman, apalagi tanah yang merupakan anak
dari batuan.  Tanah yang baik adalah tanah yang subur, karena dari tanah lah tanaman
mengambil sebagian besar hara esensial penyusun tubuhnya. Untuk jangka panjang,
pemeliharaan tanah dapat dilakukan dengan meningkatkan sifat fisik dan biologi tanah.
Pengelolaan tanah secara fisik dapat berupa pemberian pupuk organic secara optimal
untuk memperbaiki struktur tanah. Dengan struktur tanah yang baik berarti aerasi tanah
akan lebih baik sehingga proses fisiologis di dalam akar tanaman akan baik. Sedangkan
secara biologi dapat berupa peningkatan aktivitas mikroba.

6. Kesuburan tanah adalah kemampuan atau kualitas suatu tanah menyediakan unsur-unsur
hara tanaman  dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan tanaman, dalam bentuk senyawa
yang dapat dimanfaatkan tanaman, dalam pertimbangan yang sesuai untuk pertumbuhan
tanaman tertentu apabila suhu dan faktor-faktor pertumbuhan lainnya mendukung
pertumbuhan normal tanaman. Kesuburan tanah dapat dilakukan dengan menggabungkan
beberapa teknik pemeliharaan yang compatible, seperti land clearing, penggaruan tanah,
pemupukan, pembajakan tanah dan teknik konservasi.

7.

Persistensi jenis
Herbisida
residu dan persistensi
herbisida di berbagai
ketinggian
Konsentrasi aktif
Analisis persistensi dan herbisida dalam tanah
residu gulma

perbandingan lahan
yang diberi perlakuan Kajian persistensi dan
herbisida dan tidak residu herbisida
diberi

You might also like