Professional Documents
Culture Documents
Tahnia Arsylia - 2205113244 - 1B - Budaya Melayu2
Tahnia Arsylia - 2205113244 - 1B - Budaya Melayu2
Dosen Pengampu:
Dr.Darmadi,M.Si
Disusun oleh :
Tahnia Arsylia
NIM: 2205113244
Kelas : 1 B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2022
Sejarah Melayu Riau
1. Proto-Deutro Melayu
Mulai dari tahun 2500 SM sampai tahun 300 SM, terjadi dua gelombang
kedatangan manusia yang disebut proto-Melayu dan deutro-Melayu. Baik
proto maupun deutro-Melayu masing masing memiliki kelebihan
dibandingkan Weddoide. Proto-Melayu sudah memiliki kemampuan yang
jauh lebih tinggi dalam bercocok tanam. Kecendrungan proto-melayu tidak
berpindah pindah, menyebabkan muncul pemukiman-pemukiman baru. Hal
ini dapat dikesani dalam kehidupan suku talangmamak, laut, dan akit. Seperti
suku sakai diatas, mereka masih disebut sebagai orang asli.
3. Sriwijaya
Pusat Kerajaan Sriwijaya sebenarnya masuh diperdebatkan banyak
sarjana. Ada yang menyebutkan di Thailand, Jawa, Palembang, dan Muara
Takus yang kini termasuk dalam administratif Kabupaten Kampar, Provinsi
Riau. Salah seorang pakar yakni J.L,. Moens, menyebutkan semula Sriwijaya
berada di pantai timur Semenanjung Melayu (Malaysia sekarang), kemudian
pindah ke Muara Takus (ibid) Dua faktor utama yang memperkuat Muara
Takus sebagai pusat Sriwijaya. Pertama, adalah posisinya yang terletak di
pinggir sungai yakni Sungai Kampar. Kedua adalah banyak ditemui bangunan
besar dan peninggalan peninggalan lain.
4. Sintong dan siarang arang
Penemuan-penemuan benda yang tergolong kuno di Riau, sekaligus
menunjukkan suatu kedaulatan, adalah di Sintong dan Siarang- arang, sekarang
masuk ke dalam administrative Kabupaten Rokan Hilir. Cuma sayangnya, dua
tempat ini belum “ seberuntung” Muara takus, karena kajian terhadapnya masih
amat terbatas. Padahal peneliti di Muara Takus sendiri pun amatlah kurang. Di
sisi lain banyak benda-benda peninggalannya sudah beralih fungsi bahkan
dilaporkan sempat menjadi tiang punggung rumah penduduk.
5. Kuantan
7. Gasib
Kerajaan Gasib atau Siak Gasib, diperkirakan telah berdiri pada abad
ke- 14 atau 15 M. Pusat kerajaan Gasib terletak di tepi sebuah anak sungai yang
Bernama Gasib. Tempat ini berada di Hulu Kuala Mandau. Kerajaan Gasib
menguasai wilayah sepanjang sungai Siak, mulai dari paling hulu, yaitu Bukit
Seligi Tapung sampai Bukit Langa, Tapung Kanan. Hanya ada dua catatan
singkat yang menyebut tentang Raja Gasib. Catatan pertama menyebutkan,
bahwa berdasarkan catatan Cina, pada tahun 1433, Raja Bedagai dari Gasib,
Bersama-sama dengan raja Indragiri dan Siantan datang untuk meminta
perlindungan kepada Cina. Catatan kedua menyebutkan bahwa pada tahun
1444- 1447, Melaka mengalahkan Gasib dan melawan rajanya, yaitu
Permaisura.
8. Segati
Kerajaan segati didirikan oleh Tuk Jayo Sati, keturunan Maharaja Olang.
Pusat kerajaan pertama kali terletak di Tajung Bungo, tapi kemudian atas
prakarsa putranya yang bernama Tuk Jayo Tunggal, pusat kerajaan
dipindahkan ke Ranah Gunung Setawar, di hulu Sungai Segati. Setelah
Tuk Jayo Tunggal meninggal dunia, diangkatkanlah Tuk Jayo Alam,
puteranya,sebagai raja.
9. Pekantua