You are on page 1of 28

Tugas Makalah

Risk Register
PT. Astra International, Tbk.
Manajemen Risiko
Kelas D; Kamis 07:30 – 10:00
Bpk. Yupiter Gulo, S.E., M.M., CRP., CHRA.

Kelompok 6:
201950430 Yohanes Roy Q
201950432 Alifia Oktorina
201950436 Muhamad Faiq
201950439 Ellyata Berlyani K
201950498 Catherine Visakha

Jurusan Akuntansi
Trisakti School of Management
Jakarta
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini, dimana dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.

Artikel ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Manajemen
Risiko di Trisakti School of Management serta diharapkan dapat menambah pengetahuan
pembaca tentang Risk Register suatu perusahaan.
Dalam penyusunan artikel ini, penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Keluarga tercinta yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan doa selama penulis
menyelesaikan artikel ini.
2. Bpk. Yupiter Gulo, S.E., M.M., CRP., CHRA., selaku Dosen Manajemen Risiko yang
telah membimbing dalam mata kuliah ini.
3. Teman – teman yang telah memberikan dukungan, saran, doa dan semangat kepada
penulis dalam proses penyelesaian artikel ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan artikel ini masih jauh dari sempurna dan
masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis
bersedia menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas segala doa, saran, bimbingan, pikiran,
serta waktunya yang telah diberikan. Penulis berharap semoga artikel ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca.

Jakarta, 18 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 1

DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3

BAB I .............................................................................................................................................. 5

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 5

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 6

1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................................. 6

BAB II............................................................................................................................................. 7

2.1. Profil Perusahaan Astra International Tbk ....................................................................... 7

2.2. Logo Astra International Tbk ........................................................................................... 7

2.3. Kegiatan dan Segmen Bisnis ............................................................................................ 8

2.4. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Astra International Tbk ......................................................... 8

2.5. Strategi Perusahaan Astra International Tbk .................................................................... 9

2.6. Kebijakan SOP Astra International Tbk........................................................................... 9

2.7. Struktur Organisasi Astra International Tbk .................................................................. 11

2.8. Job Description............................................................................................................... 13

BAB III ......................................................................................................................................... 15

3.1 Identifikasi Risiko .......................................................................................................... 15

3.2 Analisa Risiko ................................................................................................................ 18

3.3 Evaluasi Risiko............................................................................................................... 21

BAB IV ......................................................................................................................................... 23

4.1. Kesimpulan..................................................................................................................... 23

4.1.1. Profil Risiko Inherent .............................................................................................. 23

4.1.2. Profil Risiko Residual ............................................................................................. 24


4.1.3. Profil Risiko Sebelum dan Sesudah Mitigasi.......................................................... 25

4.1.4. Risk Appetite .......................................................................................................... 26

4.2. Saran ............................................................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 28


BAB I
1.1 Latar Belakang
Risk register merupakan hasil dari penerapan manajemen risiko, yang terdiri dari proses-
proses yang harus dilakukan secara berkesimabungan. Dimulai dengan identifikasi potensi
kejadian-kejadian risiko yang berpengaruh terhadap target bisnis dan akar penyebabnya (root
cause) dengan disertai dokumentasi terhadap karakteristik dari risiko-risiko tersebut. Kemudian
dilanjutkan dengan melakukan skala prioritas terhadap risiko-risiko untuk dianalisis lebih lanjut
dengan memperkirakan dan menggabungkan probabilitas dan dampak untuk menghasilkan status
risiko (seberapa berbahanya suatu kejadian risiko bagi organisasi). Tidak berhenti sampai disini,
harus dilakukan perencanaan tindakan respons risiko dengan mengembangkan alternatif
tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mengurangi ancaman (threats) terhadap target-
target organisasi. Selanjutnya harus ditentukan pihak internal yang bertanggung jawab terhadap
potensi kejadian risiko tersebut dan bertanggung jawab untuk melakukan pemantauan dan
pengendalian. Pihak ini selanjutnya disebut dengan pemilik risiko (risk owner).

Risk Register adalah sebuah dokumen yang dibuat untuk membantu organisasi
mengetahui dan melacak resiko yang telah muncul. Tools ini biasanya dibuat di awal-awal
pembentukan project untuk mengetahui daftar-daftar resiko apa saja yang mungkin muncul. Risk
Register digunakan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko hingga di level yang
dapat diterima oleh organisasi.

Risk Register ini biasanya akan dibagikan kepada para stakeholder atau pihak-pihak yang
memiliki hubungan langsung dengan project ini agar dapat memantau terus resiko apa saja yang
mungkin terjadi dan apa solusi yang tepat atas solusi tersebut.

Pemasukan daftar Risk Register ini juga menjadi tanggung jawab dari Project Manager.
Mulai dari update resiko yang ada, hingga apa-apa saja yang harus dilakukan untuk memitigasi
resiko tersebut. Resiko yang sudah terbilang tidak relevan dan sudah ditemukan solusinya, bisa
dihapuskan dari risk register.

Dengan memiliki risk register, sebuah perencanaan managemen resiko dapat teratasi
dengan efektif dan efisien. Risk register juga akan meningkatkan level pengambilan keputusan
antar manajer, stakeholder, dan aktor-aktor lainnya yang memiliki kepentingan langsung atas
project tersebut. Risiko tidak perlu dijadikan ancaman bagi sebuah project, resiko hanyalah
sebuah masalah yang dapat timbul selama project tersebut berlangsung.

Dalam makalah ini kami bermaksud untuk membahas PT Astra Internasional dalam
menerapkan Risk Register. PT Astra Internsional merupakan salah satu perusahaan konglomerasi
yang ada di Indonesia. Perusahaan ini termasuk kedalam kategori perusahaan multinasional yang
terdiversifikasi. PT Astra International Tbk memulai bisnisnya pada 20 Februari 1957 dan
memiliki beragam ruang lingkup bisnis mulai dari jasa konsultasi, pembangunan, pertanian,
pengangkutan, pertambangan, perindustrian, dan perdagangan umum. PT Astra International
juga memiliki beberapa anak perusahaan yang meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda
motor dengan suku cadangnya, penyewaan alat berat, sektor perkebunan, jasa keuangan,
pertambangan dan jasa terkait, teknologi informasi, infrastruktur dan penjualan alat berat. PT.
Astra Internasional Tbk memiliki berbagai lini bisnis yang berbeda yang dikelola dalam satu
naungan PT. Astra Internasional. Berikut adala lini bisnis PT. Astra Internasional Tbk.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja bentuk kejadian risiko di ASTRA International?

2. Bagaimana ASTRA International. menganalisa risiko yang terjadi?

3. Apa bentuk penanganan risiko yang ASTRA International ambil?

4. Bagaimana ASTRA International mengevaluasi penanganan risiko yang


dilakukan?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Merumuskan bentuk kejadian risiko yang terdapat di ASTRA International.

2. Menjelaskan proses analisa risiko yang ada dilakukan oleh ASTRA International.

3. Menamparkan segala bentuk penanganan risiko yang dilakukan oleh ASTRA


International

4. Mendeskripsikan evaluasi risiko yang telah dilakukan oleh ASTRA International.


BAB II
2.1. Profil Perusahaan Astra International Tbk
PT. Astra International Tbk didirikan pada tahun 1957 di Jakarta sebagai
perusahaan perdagangan umum dengan nama Astra International Inc. Pada tahun 1990,
dalam rangka Penawaran Umum Perdana Perusahaan (IPO), nama Perusahaan diubah
menjadi PT Astra International Tbk, diikuti dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek
Indonesia dengan kode saham ASII. Kapitalisasi pasar Astra per akhir tahun 2019 sebesar
Rp280,3 triliun.

Dengan bisnis yang terdiversifikasi, Astra telah menyentuh berbagai aspek


kehidupan bangsa melalui produk dan layanannya. Dalam kehidupan sehari-hari,
masyarakat Indonesia menggunakan sepeda motor dan mobil, jalan tol, printer, serta
layanan keuangan, perbankan dan asuransi dari Astra. Pemilik bisnis yang bermitra
dengan Astra menggunakan berbagai kendaraan niaga, alat berat, layanan logistik, sistem
teknologi informasi dan layanan pertambangan dari Astra. Berbagai produk, antara lain
minyak sawit, batu bara, dan kendaraan bermotor terus diekspor, sehingga Astra dapat
berkontribusi dalam menghasilkan devisa bagi negara.

Saat ini, operasi bisnis Astra di seluruh Indonesia dijalankan melalui 238 anak
perusahaan, ventura bersama dan rekanan, serta didukung oleh 188.031 karyawan.
Sebagai salah satu grup bisnis terbesar bangsa saat ini, Astra telah membangun reputasi
yang kuat melalui penawaran produk dan layanan yang beragam dan berkualitas, dengan
memperhatikan tata kelola perusahaan yang baik dan standar tata kelola lingkungan.

Astra senantiasa bercita-cita menjadi warga korporat yang dianggap sebagai


kebanggaan bangsa, yang terlibat aktif dalam upaya nasional untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Indonesia. Untuk tujuan ini, Astra menjalankan kegiatan bisnis
dengan kombinasi yang seimbang dari kepentingan komersial bisnis dan kontribusi non-
bisnis melalui program tanggung jawab sosial berkelanjutan yang berfokus pada empat
bidang dasar: pendidikan, lingkungan, pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM)
dan kesehatan.
2.2. Logo Astra International Tbk

Berikut ini adalah arti dan makna dari logo PT. Astra International:

a. Warna Biru, menggambarkan langit yang tidak berbatas, seperti juga kemampuan dan
kesempatan ASTRA yang tidak terbatas
b. Empat sudut yang merupakan dasar dari logo, melambangkan falsafah ASTRA:
Catur Darma.
c. Garis lengkung bumi menggambarkan semangat ASTRA untuk “go global” dengan
mengembangkan kemampuaan yang telah kita miliki selama ini.
d. Bintang berekor yang terus menerus menjelajahi langit melambangkan semangat
ASTRA dalam menjelajahi dunia usaha dan melakukan inisiatif-inisiatif baru untuk
meningkatkan pelayanan ASTRA kepada pelanggannya.

2.3. Kegiatan dan Segmen Bisnis


Sesuai dengan anggaran dasar, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha sebagai
berikut: perdagangan umum, industri, pertambangan, pengangkutan, pertanian,
konstruksi, jasa dan konsultasi. Pada tahun 2019, Astra telah mengembangkan bisnisnya
dengan menerapkan model bisnis berbasis sinergi dan diversifikasi dalam tujuh segmen
bisnis, yang terdiri dari:

1. Otomotif.
2. Jasa Keuangan.
3. Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi, & Energi.
4. Agribisnis.
5. Infrastruktur dan Logistik,
6. Teknologi Informasi.
7. Properti.

2.4. Visi, Misi, dan Sasaran Astra International Tbk


VISI

1) Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik dengan
pertumbuhan berkelanjutan dan struktur keuangan yang solid
2) Menjadi perusahaan yang cerdas dan gesit yang berfokus pada karyawan, konsumen,
dan masyarakat kita

MISI

1) Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan


2) Meraih pangsa pasar nomor 1 untuk kendaraan Toyota
3) Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan baik bagi karyawan
4) Menciptakan nilai tambah ekonomi yang positif bagi pemegang saham

Sasaran

1) Pemimpin pasar nomor satu dalam penjualan, volume, dan pangsa pasar.
2) Jaringan distribusi terbaik.
3) Kepuasan pelanggan dan sikap orang yang baik.
4) Orang yang memiliki kompetensi tinggi dan sikap yang baik.
5) Kesehatan keuangan. mampu menciptakan keuntungan yang memadai bagi
perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang.

2.5. Strategi Perusahaan Astra International Tbk


Astra International Tbk dalam upaya untuk mencapai tujuan menjadi Pride of the
Nation, Grup Astra mengangkat tema “Becoming a World Class Organization.” Grup
Astra berfokus untuk memperluas lingkup bisnisnya, terutama dalam menghadapi
persaingan baik dari dalam maupun luar negeri. Selain itu, laju perkembangan teknologi
dan perubahan kondisi bisnis yang sangat pesat mengharuskan Grup Astra
mempertahankan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dengan mengasah kemampuan
pada empat fokus utama:
1) Continuous Innovation is a Must
Di era perkembangan teknologi digital yang dinamis, perusahaan yang didorong
oleh budaya inovasi dapat bertahan. InnovAstra merupakan program unggulan
yang digagas oleh para pendiri Grup Astra untuk menumbuhkan semangat inovasi
yang berkelanjutan dan memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada seluruh
staf Astra untuk bekerja layaknya inovator.
2) Human Capital: ‘Think Globally, Act Locally’
Seluruh inovator Astra perlu mengubah paradigma berpikirnya. Pendekatannya
terhadap pekerjaan dan inovasi harus bersifat global dan juga lokal. Pada saat
yang sama, sangat penting untuk menguasai karakteristik pasar Indonesia.
Kombinasi keterampilan ini akan membuat Insan Astra lebih kompetitif dan
memungkinkan Anda masuk ke Indonesia dan bersaing dengan organisasi kelas
dunia yang berekspansi ke Indonesia.
3) Agile Organization
Dalam kondisi bisnis yang sangat dinamis, perusahaan harus mampu merespon
secara cepat dan tepat terhadap segala perubahan yang terjadi. Oleh karena itu,
organisasi yang dapat bergerak gesit sesuai dengan arah perkembangan dapat
memimpin pasar. Pada tahun 2017, Grup Astra meluncurkan program
“Organizational Agility”. Hal ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan Grup
Astra untuk beradaptasi dengan dinamika bisnis yang ditandai dengan perubahan
yang cepat.
4) Partner of Choice
Sejak berdiri dan berkembang dalam tujuh portofolio bisnis saat ini, Astra secara
konsisten membangun kepercayaan dan reputasi dengan membangun hubungan
yang saling menguntungkan dengan berbagai mitra bisnis. Astra selalu
menghargai sistem manajemen yang efektif dan orang-orang berbakat (SDM)
yang jujur dengan pemikiran, perilaku dan budayanya agar dapat dipertimbangkan
dan dipilih sebagai mitra bisnis yang terpercaya. Grup Astra ingin menjadi
kebanggaan mitra bisnis dan kebanggaan negara.
5) Strategi pemasaran yang dilakukan untuk mewujudkan aspirasi tersebut adalah
dengan memberikan produk yang beragam, sesuai kebutuhan masyarakat.
2.6. Kebijakan SOP Astra International Tbk
Sistem Manajemen Risiko dilaksanakan oleh Tim Manajemen Risiko berdasarkan
Surat Keputusan diterbitkan oleh Direksi dengan nomor: 006/SK-DIR/SERA-
CIARM/III/2015 pada tanggal 9 Maret 2015 tentang Kebijakan Manajemen Risiko.
Kebijakan Manajemen Risiko mengatur pedoman Satuan kerja Tim Manajemen Risiko
yang meliputi:

1) Kerangka dan Prosedur Manajemen Risiko


2) Wewenang dan Tanggung Jawab
3) Frekuensi dan cakupan termasuk Business Continuity Plan
4) Dokumentasi dan Prosedur Pengesahan, Pelaporan dan Persyaratan dan Koordinasi
juga
5) Pemeliharaan Penerapan dan Hasil Manajemen Risiko

Dalam hal ini, Tim Manajemen Risiko mengidentifikasi risiko dan merancangnya
pengendalian yang efektif untuk mengurangi risiko ke tingkat risiko yang dapat diterima

Kemudian selain daripada itu Kebijakan Lingkungan dan Tanggung Jawab Sosial
Pada tahun 2018, pelaksanaan program-program lingkungan dan tanggung jawab sosial
oleh Grup Astra berpedoman pada ketentuan yang dirangkum dalam kebijakan CSRS
Corporate Policy, sebagai berikut:

1) Mensejahterakan Program Astravel Seri Village (KBA) melalui peningkatan inovasi


pada empat pilar CSR Astra: kesehatan, pendidikan, lingkungan dan kewirausahaan,
dengan program kewirausahaan berbasis potensi ekonomi daerah.
2) Dilaksanakan oleh Astra Green Company (AGC) dengan peringkat hijau minimal.
Peringkat minimum biru berlaku untuk kategori manufaktur, pertambangan, dan
perkebunan. Target minimal 4.
3) Implementasi Astra Friendly Company (AFC) bintang 4 3) Mentaati regulasi yang
tepat (biru) dengan memastikan efisiensi sumber daya alam (SDA) dan energi
minimal 2,5% per unit produk sepanjang tahun 2017 meningkat. Implementasi Astra
Green Energy.
4) Pelaksanaan program nihil kecelakaan kerja, pemantauan kesehatan karyawan, dan
pencegahan HIV/AIDS Struktur Organisasi Astra International Tbk
2.7. Struktur Organisasi Astra International Tbk

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Astra International Tbk


2.8. Job Description PT. Astra International Tbk
1. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris terdiri dari sepuluh anggota, dimana tiga diantaranya


merupakan anggota Komisaris Independen yang tidak terafiliasi dengan anggota
Komisaris lainnya, Direksi, atau pemegang saham pengendali. Tugas utama Dewan
Komisaris adalah mengawasi Direksi dalam menjalankan kegiatan dan mengelola
perusahaan.

2. Dewan Direksi
 Direksi bertanggung jawab dalam mengembangkan arahan strategis perusahaan
dan memastikan bahwa seluruh target dan tujuan dapat tercapai..
 Direksi secara formal mengadakan lima kali rapat sepanjang tahun 2008 untuk
mengevaluasi kinerja operasional dan keuangan Perseroan, strategi dan berbagai
hal penting lainnya.
 Direksi mengadakan beberapa pertemuan informal yang dilaksanakan untuk
membahas dan menyetujui hal-hal yang membutuhkan perhatian dengan segera.
 Direksi mengadakan pertemuan formal yang ditetapkan pada awal tahun
kalendar guna memastikan bahwa pemberitahuan kepada semua Direktur telah
disampaikan dengan cukup waktu. Agenda dan semua informasi yang
berhubungan dengan topik pembahasan pada setiap pertemuan, disampaikan
kepada semua Direktur sebelum acara pertemuan.
3. Komite Audit
Komite Audit dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam
menjalankan tugasnya sebagai pengawas. Penjelasan lengkap mengenai fungsi
Komite Audit disampaikan di bagian “Laporan Komite Audit” dalam laporan tahunan
ini.
4. Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko

Manajemen Astra International Tbk bertanggung jawab dalam pembentukan


dan penerapan pengendalian internal yang memadai, melalui sistem yang dirancang
untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen dan Direksi Perseroan
atas hal-hal sebagai berikut:
a. Perlindungan atas aset-aset penting
b. Identifikasi, evaluasi dan pengelolaan risiko usaha secara hati-hati
c. Kepastian bahwa transaksi telah dilaksanakan sesuai dengan kewenangan
manajemen
d. Publikasi laporan keuangan secara akurat serta telah memenuhi semua
peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Efektifitas sistem pengendalian internal perusahaan dinilai oleh manajemen


melalui penerapan criteria pengendalian internal yang efektif sebagaimana dijabarkan
dalam Panduan Pengendalian Internal yang dikeluarkan pada tanggal 1 Desember
2005 dan berlaku efektif terhitung sejak 1 Januari 2006. Proses penilaian tersebut
juga memastikan bahwa aspek-aspek sistem pengendalian internal diantaranya
pengendalian lingkungan, penilaian risiko, pengendalian aktifitas, informasi dan
komunikasi serta pengawasan, telah dijalankan secara efektif.

5. Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan berfungsi sebagai penghubung antara Perseroan dengan


institusi pasar modal, pemegang saham dan masyarakat. Sekretaris Perusahaan juga
bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan pada peraturan dan ketentuan pasar
modal, memberikan saran kepada Direksi tentang perubahan peraturan serta
mengatur pertemuan Direksi.

6. Investor Relations

Perseroan menyadari pentingnya memelihara komunikasi yang baik dan


terbuka dengan para pemegang saham. Divisi Investor Relations menjalankan fungsi
tersebut, dengan tanggung jawab utama untuk mengkomunikasikan secara proaktif
kinerja keuangan Perseroan maupun informasi lainnya secara konsisten dan
transparan kepada analis maupun investor. Sepanjang tahun 2008, lebih dari 300
pertemuan dengan para analis dan investor telah dilaksanakan melalui pertemuan
rutin, berbagai konferensi dan road show.
BAB III
3.1 Identifikasi Risiko
1. Risk Events dari ASTRA International terdiri atas :
a. Persaingan harga, kualitas dan kuantitas suku cadang otomotif yang tinggi dan
ketat di antara para pesaing otomotif sejenis sehingga sulit untuk menjadi
pemimpin pasar
b. Peningkatan biaya tenaga kerja
c. Peningkatan pasokan karena adanya peningkatan permintaan dan meningkatnya
pemasok potensial, membuat titik temu antara supply dan demand menjadi sulit
ditemukan.
d. Peralatan berat yang tidak aman dan menyebabkan kecelakaan kerja
e. Perkembangan tren dan selera pelanggan
2. Penyebab dari risk events tersebut adalah :

Persaingan harga, kualitas dan  Pemasok menawarkan harga yang


kuantitas suku cadang otomotif yang lebih murah
tinggi dan ketat di antara para  Kompetior menawarkan harga
pesaing otomotif sejenis sehingga sulit yang lebih murah dengan tetap
untuk menjadi pemimpin pasar menjaga kualitas
 Menurunnya tingkat pengangguran
Peningkatan biaya tenaga kerja  Meningkatnya kebutuhan
psikologis
Peningkatan pasokan karena adanya  Meningkatnya supplier yang
peningkatan permintaan dan bergerak di bidang otomotif
meningkatnya pemasok potensial,  Meningkatnya kebutuhan
membuat titik temu antara supply transportasi masyarakat
dan demand menjadi sulit ditemukan
 Peralatan cacat yang tidak
Peralatan berat yang tidak aman dan diperbarui
menyebabkan kecelakaan kerja  Budaya perusahaan yang tidak
aman
Perkembangan tren dan selera  Meningkatnya teknologi dunia
pelanggan  Globalisasi

3. Adapun indicator dari risk events tersebut adalah :

Persaingan harga, kualitas dan  Menurunkan survei pelanggan dan


kuantitas suku cadang otomotif yang pelanggan
tinggi dan ketat di antara para
pesaing otomotif sejenis sehingga sulit
untuk menjadi pemimpin pasar
 Banyaknya karyawan yang tidak
Peningkatan biaya tenaga kerja puas dengan biaya dan manfaat
yang ditawarkan oleh perusahaan
Peningkatan pasokan karena adanya  Survei pelanggan
peningkatan permintaan dan
meningkatnya pemasok potensial,
membuat titik temu antara supply
dan demand menjadi sulit ditemukan
Peralatan berat yang tidak aman dan  Meningkatkan laporan pencatatan
menyebabkan kecelakaan kerja kecelakaan dan cacat
Perkembangan tren dan selera  Aksesoris barang dan otomotif
pelanggan yang semakin canggih

4. Aspek positif dari risk events tersebut adalah :

Persaingan harga, kualitas dan  Mempertahankan pemasok


kuantitas suku cadang otomotif saat ini
yang tinggi dan ketat di antara  Mencari pemasok potensial
para pesaing otomotif sejenis  Peningkatan teknologi dan
sehingga sulit untuk menjadi waktu produksi
pemimpin pasar
Peningkatan biaya tenaga kerja  Memberikan manfaat yang
lebih baik dan dapat
disesuaikan pada karyawan
 Menaikkan gaji dalam jumlah
yang wajar
Peningkatan pasokan karena  Melakukan pemeriksaan rutin
adanya peningkatan permintaan mengenai ulasan produk dan
dan meningkatnya pemasok survei pelanggan
potensial, membuat titik temu
antara supply dan demand
menjadi sulit ditemukan
 Menyusun SOP yang ketat
dalam penggunaan alat berat
 Mengembangkan program
pelatihan bagi karyawan
Peralatan berat yang tidak
tentang cara efektif dan aman
aman dan menyebabkan
dalam menggunakan alat berat
kecelakaan kerja
 Memastikan seluruh karyawan
memahami dan
mengoperasikan peralatan
sesuai SOP
 Mempertahankan produk dan
layanan yang berfokus yang
Perkembangan tren dan selera
kualitas
pelanggan
 Melakukan penelitian dan
pengembangan

5. Dampak kualitatif dari risk events tersebut adalah :

Persaingan harga, kualitas dan  Kepercayaan pemasok


kuantitas suku cadang otomotif ASTRA akhirnya menurun
yang tinggi dan ketat di antara  Mengganggu pertumbuhan
para pesaing otomotif sejenis yang berkelanjutan
sehingga sulit untuk menjadi
pemimpin pasar
 Menurunkan tingkat retensi
Peningkatan biaya tenaga kerja karyawan
 Karyawan yang tidak puas
Peningkatan pasokan karena  Penambahan divisi baru pada
adanya peningkatan permintaan departemen produksi
dan meningkatnya pemasok
potensial, membuat titik temu
antara supply dan demand
menjadi sulit ditemukan
Peralatan berat yang tidak  Menambah biaya operasional
aman dan menyebabkan
kecelakaan kerja
 Peningkatan produk dan
layanan ASTRA secara
Perkembangan tren dan selera keseluruhan
pelanggan  Inovasi akan memimpin
pengembangan ASTRA
selanjutnya

3.2 Analisa Risiko


1. Probability

Probability Parameter
Criteria Score Description
Low 1 Almost never to happen
Unlikely 2 Unlikely to happen
Possible to happen with low
Moderate 3
probability
Likely 4 Likely it will happen
The probability of the event
High 5
occurred is really high

No Risk Probability
1 Persaingan harga, kualitas dan kuantitas 3 = Possible to happen
suku cadang otomotif yang tinggi dan with low probability
ketat di antara para pesaing otomotif
sejenis
2 Peningkatan biaya tenaga kerja 4 = Likely it will happen
3 Peningkatan pasokan karena adanya 2 = Unlikely it will
peningkatan permintaan dan happen
meningkatnya pemasok potensial,
membuat titik temu antara supply dan
demand menjadi sulit ditemukan
4 Peralatan berat yang tidak aman dan 4 = Likely it will happen
menyebabkan kecelakaan kerja
5 2 = Unlikely it will
Perkembangan tren dan selera pelanggan
happen

2. Risk Impact

Quantitative
Criteria Score Qualitative Approach
Approach
Insignificant 1 Up to 5% So little impact
The impact is visible and
Minor 2 >5% to 10%
huge
Moderate 3 >10% to 15% The impact is visible
The impact is visible and
Major 4 >15% to 20%
huge
Catastrophic 5 >20% The damage is huge and real

No Risk Probability
1 Persaingan harga, kualitas dan kuantitas 3 = The impact is visible
suku cadang otomotif yang tinggi dan
ketat di antara para pesaing otomotif
sejenis
2 5 = The impact is huge
Peningkatan biaya tenaga kerja
and real
3 Peningkatan pasokan karena adanya 3 = The impact is visible
peningkatan permintaan dan
meningkatnya pemasok potensial,
membuat titik temu antara supply dan
demand menjadi sulit ditemukan
4 Peralatan berat yang tidak aman dan 4 = The impact is visible
menyebabkan kecelakaan kerja and huge
5 Perkembangan tren dan selera pelanggan 3 = The impact is visible

3. Profil Inherent Risk


No Risk Impact Probability Score Risk Risk
Level Ranking
1 Persaingan 3 3 9 High 3
harga, kualitas Risk
dan kuantitas
suku cadang
otomotif yang
tinggi dan
ketat di antara
para pesaing
otomotif
sejenis
2 Peningkatan 5 4 20 Extreme 1
biaya tenaga High
kerja
3 Peningkatan 3 2 6 Medium 4
pasokan Risk
karena adanya
peningkatan
permintaan
dan
meningkatnya
pemasok
potensial,
membuat titik
temu antara
supply dan
demand
menjadi sulit
ditemukan
4 Peralatan 4 4 16 Extreme 2
berat yang High
tidak aman
dan
menyebabkan
kecelakaan
kerja
5 Perkembangan 3 2 6 Medium 5
tren dan selera Risk
pelanggan

3.3 Evaluasi Risiko


Risk Probability Impact Total Ranking
Risk
Persaingan 3 3 9 3
harga, kualitas
dan kuantitas
suku cadang
otomotif yang
tinggi dan
ketat di antara
para pesaing
otomotif
sejenis
sehingga sulit
untuk menjadi
pemimpin
pasar
Peningkatan 4 5 20 1
biaya tenaga
kerja
Peningkatan 2 3 6 4
pasokan
karena adanya
peningkatan
permintaan
dan
meningkatnya
pemasok
potensial,
membuat titik
temu antara
supply dan
demand
menjadi sulit
ditemukan
Peralatan 4 4 16 2
berat yang
tidak aman
dan
menyebabkan
kecelakaan
kerja
Perkembangan 2 3 6 5
tren dan selera
pelanggan

BAB IV
4.1. Kesimpulan
4.1.1. Profil Risiko Inherent

Risk Profile / Profil Risiko dapat diartikan sebagai suatu deskripsi dari
seperangkat risiko dimana seperangkat risiko tersebut dapat berupa orang-orang yang

berhubungan dengan seluruh perusahaan atau bagian perusahaan. Selain itu, Risk
Profile / Profil Risiko juga dapat diartikan sebagai suatu gambaran secara
menyeluruh atas tingkat risiko yang dihadapi oleh suatu perusahaan baik dari bagian,
aktivitas, maupun transaksi dari suatu perusahaan tersebut.

Berdasarkan gambar simbol warna lampu pada probabilitas risiko diatas, dapat
dilihat bahwa terdapat kombinasi yang cukup berpengaruh antara dampak dengan
probabilitas suatu kejadian risiko. Kejadian risiko yang dihadapi oleh ASTRA
INTERNATIONAL adalah pertama Persaingan harga,kualitas dan kuantitas suku
cadang otomotif yang tinggi dan ketat diantara para pesaing otomotif sejenis, kedua
adalah meningkatkan biaya tenaga kerja, ketiga meningkatnya permintaan dan
meningkatnya pemasok potensial, keempat adalah alat berat kerja yang tidak aman
yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja dan kelima adalah perkembangan tren dan
selera pelanggan.
Kelima kejadian risiko yang dihadapi oleh ASTRA INTERNATIONAL
tersebut dapat disimpulkan berada pada kriteria Medium- High Risk – Extremel
High Risk yang cukup berbahaya bagi perusahaan kedepannya.

4.1.2. Profil Risiko Residual

Residual Risk atau Risiko Residual merupakan sebutan untuk risiko yang
tersisa setelah dilakukan atau dilaksanakannya perlakuan risiko. Perlakuan risiko itu
sendiri mencakup aktivitas dalam menghindari, memodifikasi, berbagi, atau menahan

suatu risiko. Ketika Residual Risk masih tersisa setelah dilakukan perlakuan risiko,
maka suatu keputusan harus dibuat untuk menentukan apakah menahan risiko
tersebut atau mengulangi proses perlakuan risiko.

Berdasarkan gambar simbol warna lampu pada probabilitas risiko diatas, dapat
dilihat bahwa terdapat kombinasi yang cukup berpengaruh antara dampak dengan
probabilitas suatu kejadian risiko yaitu besaran risiko . Kejadian risiko kelima yaitu
perkembangan tren dan selera pelanggan yang meningkat berada dalam kategori
High Risk. Risiko yang dihadapi diharapkan dapat memberikan peluang yang
menguntungkan kepada ASTRA INTERNATIONAL agar selalu mempertimbangkan
tren dan selera pelanggan. Selain itu, diharapakan ASTRA INTERNATIONAL telah
melakukan mitigasi risiko sehingga dapat meminimalkan risiko tersebut.
Selain itu, juga perlu diperhatikan terhadap kejadian risiko keempat yaitu alat
berat kerja yang tidak aman yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja, kejadian
risiko pertama yaitu persaingan harga,kualitas dan kuantitas suku cadang otomotif
yang tinggi dan ketat diantara para pesaing otomotif sejenis. Ketiga kejadian risiko
yang dihadapi oleh ASTRA INTERNATIONAL tersebut dapat disimpulkan berada
pada kriteria High Risk yang juga perlu diwaspada oleh ASTRA.

4.1.3. Profil Risiko Sebelum dan Sesudah Mitigasi

Sebelum

Sesudah

Berdasarkan gambar simbol warna lampu pada probabilitas risiko diatas, maka
dapat dilihat bahwa evaluasi risiko yang telah dilakukan oleh ASTRA
INTERNATIONAL sudah baik. Hal ini ditunjukkan pada gambar bahwa ASTRA
INTERNATIONAL telah berhasil menurunkan beberapa level risiko yang ada. Yaitu
Kejadian risiko ketiga yaitu meningkatnya permintaan dan meningkatnya pemasok
potensial berhasil mengalami penurunan level risiko yang awalnya berada pada
kriteria Medium Risk dan sekarang menjadi Low Risk
Selain itu, penurunan level risiko juga berhasil dilakukan pada kejadian risiko
kedua yaitu meningkatkan biaya tenaga kerja yang sebelumnya berada pada level
Extreme High sekarang menjadi Medium Risk, kejadian risiko keempat yaitu alat
berat kerja yang tidak aman yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja yang
sebelumnya berada pada level Extreme High sekarang menjadi Medium Risk.
Akan tetapi, ASTRA INTERNATIONAL juga belum berhasil dalam
mengevaluasi dan memitigasi kejadian risiko kelima yaitu perkembangan tren dan
selera pelanggan yang cukup berpengaruh. Namun, diharapkan dengan berbagai
evaluasi dan mitigasi dapat memperbaiki dan memberikan hasil yang lebih baik
dibandingkan sebelumnya serta dapat memberikan dampak yang lebih baik
kedepannya.

4.1.4. Risk Appetite

Risk Appetite atau Selera Risiko adalah suatu istilah yang menyatakan
bahwa tingkat suatu perusahaan bersedia menanggung sejumlah risiko. Selain itu,
Risk Appetite atau Selera Risiko juga dapat diartikan sebagai jumlah risiko yang
diharapkan dapat diambil dalam rangka mencapai tujuan serta mencerminkan budaya
risiko suatu organisasi yang lebih suka menghindari risiko (Risk Averse) atau

menerima risiko (Risk Taker).


Inherent Risk Rating

Residual Risk Rating

Risk Appetite

Berdasarkan ketiga gambar diatas, maka dapat dilihat ASTRA


INTERNATIONAL memiliki Risk Appetite yang stabil, tetapi ada level yang lebih
rendah, ada yang lebih tinggi, dan ada juga yang levelnya sama dibandingkan
Residual Risk.
Hal ini dialami pada kejadian risiko pertama pertama Persaingan harga,kualitas
dan kuantitas suku cadang otomotif yang tinggi dan ketat diantara para pesaing
otomotif sejenis, kedua adalah meningkatkan biaya tenaga kerja, ketiga
meningkatnya permintaan dan meningkatnya pemasok potensial, keempat adalah alat
berat kerja yang tidak aman yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja dan kelima
adalah perkembangan tren dan selera pelanggan.
Dapat disimpulkan bahwa kejadian risiko beberapa kejadian risiko tersebut
telah melewati batas kemampuan perusahaan dalam menerima risiko namun ada juga
kejadian risiko yang dapat ditangani oleh perusahaan.
Dengan demikian, diharapkan ASTRA INTERNATIONAL dapat melakukan
mitigasi risiko serta memutuskan suatu solusi untuk menurunkan level risiko yang
masih perlu ditangani agar kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan
baik.
4.2. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis yang telah dilakukan, maka penulis dapat
memberikan saran kepada ASTRA INTERNATIONAL untuk selalu cekatan dan
mewaspadai segala risiko yang dapat terjadi, baik itu risiko yang dapat diprediksi maupun
risiko yang tak terduga, dimana proses manajemen risiko harus dilakukan secara terus
menerus untuk memitigasi risiko tersebut.
Selain itu, untuk mengatasi segala masalah kejadian dan akar risiko yang dapat
dilakukan dengan menjalankan dan melaksanakan rancangan mitigasi risiko yang telah
disusun oleh perusahaan, tetapi alangkah baiknya perusahaan dapat mencegah sebelum
kejadian risiko tersebut terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Embun Prowanta, M. C. (2019). Manajemen Risiko Pasar Modal (ISO 31000: 2018) edisi
dua. Bogor.

International, A. (n.d.). Bursa Efek Indonesia.


https://www.astra.co.id/Public/Files/Annual_Report_Astra_2018_finalnew.pdf.

irba.co.id. (n.d.). Retrieved from http://irba.co.id/update-your-risk-register/

www.dictio.id. (n.d.). Retrieved from https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-risk-


register/35303

You might also like