Professional Documents
Culture Documents
Makalah Risk Register Kelompok 03 PDF
Makalah Risk Register Kelompok 03 PDF
Risk Register
PT. Astra International, Tbk.
Manajemen Risiko
Kelas D; Kamis 07:30 – 10:00
Bpk. Yupiter Gulo, S.E., M.M., CRP., CHRA.
Kelompok 6:
201950430 Yohanes Roy Q
201950432 Alifia Oktorina
201950436 Muhamad Faiq
201950439 Ellyata Berlyani K
201950498 Catherine Visakha
Jurusan Akuntansi
Trisakti School of Management
Jakarta
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini, dimana dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.
Artikel ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Manajemen
Risiko di Trisakti School of Management serta diharapkan dapat menambah pengetahuan
pembaca tentang Risk Register suatu perusahaan.
Dalam penyusunan artikel ini, penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Keluarga tercinta yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan doa selama penulis
menyelesaikan artikel ini.
2. Bpk. Yupiter Gulo, S.E., M.M., CRP., CHRA., selaku Dosen Manajemen Risiko yang
telah membimbing dalam mata kuliah ini.
3. Teman – teman yang telah memberikan dukungan, saran, doa dan semangat kepada
penulis dalam proses penyelesaian artikel ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan artikel ini masih jauh dari sempurna dan
masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis
bersedia menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas segala doa, saran, bimbingan, pikiran,
serta waktunya yang telah diberikan. Penulis berharap semoga artikel ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
BAB I .............................................................................................................................................. 5
BAB II............................................................................................................................................. 7
BAB IV ......................................................................................................................................... 23
4.1. Kesimpulan..................................................................................................................... 23
Risk Register adalah sebuah dokumen yang dibuat untuk membantu organisasi
mengetahui dan melacak resiko yang telah muncul. Tools ini biasanya dibuat di awal-awal
pembentukan project untuk mengetahui daftar-daftar resiko apa saja yang mungkin muncul. Risk
Register digunakan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko hingga di level yang
dapat diterima oleh organisasi.
Risk Register ini biasanya akan dibagikan kepada para stakeholder atau pihak-pihak yang
memiliki hubungan langsung dengan project ini agar dapat memantau terus resiko apa saja yang
mungkin terjadi dan apa solusi yang tepat atas solusi tersebut.
Pemasukan daftar Risk Register ini juga menjadi tanggung jawab dari Project Manager.
Mulai dari update resiko yang ada, hingga apa-apa saja yang harus dilakukan untuk memitigasi
resiko tersebut. Resiko yang sudah terbilang tidak relevan dan sudah ditemukan solusinya, bisa
dihapuskan dari risk register.
Dengan memiliki risk register, sebuah perencanaan managemen resiko dapat teratasi
dengan efektif dan efisien. Risk register juga akan meningkatkan level pengambilan keputusan
antar manajer, stakeholder, dan aktor-aktor lainnya yang memiliki kepentingan langsung atas
project tersebut. Risiko tidak perlu dijadikan ancaman bagi sebuah project, resiko hanyalah
sebuah masalah yang dapat timbul selama project tersebut berlangsung.
Dalam makalah ini kami bermaksud untuk membahas PT Astra Internasional dalam
menerapkan Risk Register. PT Astra Internsional merupakan salah satu perusahaan konglomerasi
yang ada di Indonesia. Perusahaan ini termasuk kedalam kategori perusahaan multinasional yang
terdiversifikasi. PT Astra International Tbk memulai bisnisnya pada 20 Februari 1957 dan
memiliki beragam ruang lingkup bisnis mulai dari jasa konsultasi, pembangunan, pertanian,
pengangkutan, pertambangan, perindustrian, dan perdagangan umum. PT Astra International
juga memiliki beberapa anak perusahaan yang meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda
motor dengan suku cadangnya, penyewaan alat berat, sektor perkebunan, jasa keuangan,
pertambangan dan jasa terkait, teknologi informasi, infrastruktur dan penjualan alat berat. PT.
Astra Internasional Tbk memiliki berbagai lini bisnis yang berbeda yang dikelola dalam satu
naungan PT. Astra Internasional. Berikut adala lini bisnis PT. Astra Internasional Tbk.
2. Menjelaskan proses analisa risiko yang ada dilakukan oleh ASTRA International.
Saat ini, operasi bisnis Astra di seluruh Indonesia dijalankan melalui 238 anak
perusahaan, ventura bersama dan rekanan, serta didukung oleh 188.031 karyawan.
Sebagai salah satu grup bisnis terbesar bangsa saat ini, Astra telah membangun reputasi
yang kuat melalui penawaran produk dan layanan yang beragam dan berkualitas, dengan
memperhatikan tata kelola perusahaan yang baik dan standar tata kelola lingkungan.
Berikut ini adalah arti dan makna dari logo PT. Astra International:
a. Warna Biru, menggambarkan langit yang tidak berbatas, seperti juga kemampuan dan
kesempatan ASTRA yang tidak terbatas
b. Empat sudut yang merupakan dasar dari logo, melambangkan falsafah ASTRA:
Catur Darma.
c. Garis lengkung bumi menggambarkan semangat ASTRA untuk “go global” dengan
mengembangkan kemampuaan yang telah kita miliki selama ini.
d. Bintang berekor yang terus menerus menjelajahi langit melambangkan semangat
ASTRA dalam menjelajahi dunia usaha dan melakukan inisiatif-inisiatif baru untuk
meningkatkan pelayanan ASTRA kepada pelanggannya.
1. Otomotif.
2. Jasa Keuangan.
3. Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi, & Energi.
4. Agribisnis.
5. Infrastruktur dan Logistik,
6. Teknologi Informasi.
7. Properti.
1) Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik dengan
pertumbuhan berkelanjutan dan struktur keuangan yang solid
2) Menjadi perusahaan yang cerdas dan gesit yang berfokus pada karyawan, konsumen,
dan masyarakat kita
MISI
Sasaran
1) Pemimpin pasar nomor satu dalam penjualan, volume, dan pangsa pasar.
2) Jaringan distribusi terbaik.
3) Kepuasan pelanggan dan sikap orang yang baik.
4) Orang yang memiliki kompetensi tinggi dan sikap yang baik.
5) Kesehatan keuangan. mampu menciptakan keuntungan yang memadai bagi
perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang.
Dalam hal ini, Tim Manajemen Risiko mengidentifikasi risiko dan merancangnya
pengendalian yang efektif untuk mengurangi risiko ke tingkat risiko yang dapat diterima
Kemudian selain daripada itu Kebijakan Lingkungan dan Tanggung Jawab Sosial
Pada tahun 2018, pelaksanaan program-program lingkungan dan tanggung jawab sosial
oleh Grup Astra berpedoman pada ketentuan yang dirangkum dalam kebijakan CSRS
Corporate Policy, sebagai berikut:
2. Dewan Direksi
Direksi bertanggung jawab dalam mengembangkan arahan strategis perusahaan
dan memastikan bahwa seluruh target dan tujuan dapat tercapai..
Direksi secara formal mengadakan lima kali rapat sepanjang tahun 2008 untuk
mengevaluasi kinerja operasional dan keuangan Perseroan, strategi dan berbagai
hal penting lainnya.
Direksi mengadakan beberapa pertemuan informal yang dilaksanakan untuk
membahas dan menyetujui hal-hal yang membutuhkan perhatian dengan segera.
Direksi mengadakan pertemuan formal yang ditetapkan pada awal tahun
kalendar guna memastikan bahwa pemberitahuan kepada semua Direktur telah
disampaikan dengan cukup waktu. Agenda dan semua informasi yang
berhubungan dengan topik pembahasan pada setiap pertemuan, disampaikan
kepada semua Direktur sebelum acara pertemuan.
3. Komite Audit
Komite Audit dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam
menjalankan tugasnya sebagai pengawas. Penjelasan lengkap mengenai fungsi
Komite Audit disampaikan di bagian “Laporan Komite Audit” dalam laporan tahunan
ini.
4. Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko
5. Sekretaris Perusahaan
6. Investor Relations
Probability Parameter
Criteria Score Description
Low 1 Almost never to happen
Unlikely 2 Unlikely to happen
Possible to happen with low
Moderate 3
probability
Likely 4 Likely it will happen
The probability of the event
High 5
occurred is really high
No Risk Probability
1 Persaingan harga, kualitas dan kuantitas 3 = Possible to happen
suku cadang otomotif yang tinggi dan with low probability
ketat di antara para pesaing otomotif
sejenis
2 Peningkatan biaya tenaga kerja 4 = Likely it will happen
3 Peningkatan pasokan karena adanya 2 = Unlikely it will
peningkatan permintaan dan happen
meningkatnya pemasok potensial,
membuat titik temu antara supply dan
demand menjadi sulit ditemukan
4 Peralatan berat yang tidak aman dan 4 = Likely it will happen
menyebabkan kecelakaan kerja
5 2 = Unlikely it will
Perkembangan tren dan selera pelanggan
happen
2. Risk Impact
Quantitative
Criteria Score Qualitative Approach
Approach
Insignificant 1 Up to 5% So little impact
The impact is visible and
Minor 2 >5% to 10%
huge
Moderate 3 >10% to 15% The impact is visible
The impact is visible and
Major 4 >15% to 20%
huge
Catastrophic 5 >20% The damage is huge and real
No Risk Probability
1 Persaingan harga, kualitas dan kuantitas 3 = The impact is visible
suku cadang otomotif yang tinggi dan
ketat di antara para pesaing otomotif
sejenis
2 5 = The impact is huge
Peningkatan biaya tenaga kerja
and real
3 Peningkatan pasokan karena adanya 3 = The impact is visible
peningkatan permintaan dan
meningkatnya pemasok potensial,
membuat titik temu antara supply dan
demand menjadi sulit ditemukan
4 Peralatan berat yang tidak aman dan 4 = The impact is visible
menyebabkan kecelakaan kerja and huge
5 Perkembangan tren dan selera pelanggan 3 = The impact is visible
BAB IV
4.1. Kesimpulan
4.1.1. Profil Risiko Inherent
Risk Profile / Profil Risiko dapat diartikan sebagai suatu deskripsi dari
seperangkat risiko dimana seperangkat risiko tersebut dapat berupa orang-orang yang
berhubungan dengan seluruh perusahaan atau bagian perusahaan. Selain itu, Risk
Profile / Profil Risiko juga dapat diartikan sebagai suatu gambaran secara
menyeluruh atas tingkat risiko yang dihadapi oleh suatu perusahaan baik dari bagian,
aktivitas, maupun transaksi dari suatu perusahaan tersebut.
Berdasarkan gambar simbol warna lampu pada probabilitas risiko diatas, dapat
dilihat bahwa terdapat kombinasi yang cukup berpengaruh antara dampak dengan
probabilitas suatu kejadian risiko. Kejadian risiko yang dihadapi oleh ASTRA
INTERNATIONAL adalah pertama Persaingan harga,kualitas dan kuantitas suku
cadang otomotif yang tinggi dan ketat diantara para pesaing otomotif sejenis, kedua
adalah meningkatkan biaya tenaga kerja, ketiga meningkatnya permintaan dan
meningkatnya pemasok potensial, keempat adalah alat berat kerja yang tidak aman
yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja dan kelima adalah perkembangan tren dan
selera pelanggan.
Kelima kejadian risiko yang dihadapi oleh ASTRA INTERNATIONAL
tersebut dapat disimpulkan berada pada kriteria Medium- High Risk – Extremel
High Risk yang cukup berbahaya bagi perusahaan kedepannya.
Residual Risk atau Risiko Residual merupakan sebutan untuk risiko yang
tersisa setelah dilakukan atau dilaksanakannya perlakuan risiko. Perlakuan risiko itu
sendiri mencakup aktivitas dalam menghindari, memodifikasi, berbagi, atau menahan
suatu risiko. Ketika Residual Risk masih tersisa setelah dilakukan perlakuan risiko,
maka suatu keputusan harus dibuat untuk menentukan apakah menahan risiko
tersebut atau mengulangi proses perlakuan risiko.
Berdasarkan gambar simbol warna lampu pada probabilitas risiko diatas, dapat
dilihat bahwa terdapat kombinasi yang cukup berpengaruh antara dampak dengan
probabilitas suatu kejadian risiko yaitu besaran risiko . Kejadian risiko kelima yaitu
perkembangan tren dan selera pelanggan yang meningkat berada dalam kategori
High Risk. Risiko yang dihadapi diharapkan dapat memberikan peluang yang
menguntungkan kepada ASTRA INTERNATIONAL agar selalu mempertimbangkan
tren dan selera pelanggan. Selain itu, diharapakan ASTRA INTERNATIONAL telah
melakukan mitigasi risiko sehingga dapat meminimalkan risiko tersebut.
Selain itu, juga perlu diperhatikan terhadap kejadian risiko keempat yaitu alat
berat kerja yang tidak aman yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja, kejadian
risiko pertama yaitu persaingan harga,kualitas dan kuantitas suku cadang otomotif
yang tinggi dan ketat diantara para pesaing otomotif sejenis. Ketiga kejadian risiko
yang dihadapi oleh ASTRA INTERNATIONAL tersebut dapat disimpulkan berada
pada kriteria High Risk yang juga perlu diwaspada oleh ASTRA.
Sebelum
Sesudah
Berdasarkan gambar simbol warna lampu pada probabilitas risiko diatas, maka
dapat dilihat bahwa evaluasi risiko yang telah dilakukan oleh ASTRA
INTERNATIONAL sudah baik. Hal ini ditunjukkan pada gambar bahwa ASTRA
INTERNATIONAL telah berhasil menurunkan beberapa level risiko yang ada. Yaitu
Kejadian risiko ketiga yaitu meningkatnya permintaan dan meningkatnya pemasok
potensial berhasil mengalami penurunan level risiko yang awalnya berada pada
kriteria Medium Risk dan sekarang menjadi Low Risk
Selain itu, penurunan level risiko juga berhasil dilakukan pada kejadian risiko
kedua yaitu meningkatkan biaya tenaga kerja yang sebelumnya berada pada level
Extreme High sekarang menjadi Medium Risk, kejadian risiko keempat yaitu alat
berat kerja yang tidak aman yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja yang
sebelumnya berada pada level Extreme High sekarang menjadi Medium Risk.
Akan tetapi, ASTRA INTERNATIONAL juga belum berhasil dalam
mengevaluasi dan memitigasi kejadian risiko kelima yaitu perkembangan tren dan
selera pelanggan yang cukup berpengaruh. Namun, diharapkan dengan berbagai
evaluasi dan mitigasi dapat memperbaiki dan memberikan hasil yang lebih baik
dibandingkan sebelumnya serta dapat memberikan dampak yang lebih baik
kedepannya.
Risk Appetite atau Selera Risiko adalah suatu istilah yang menyatakan
bahwa tingkat suatu perusahaan bersedia menanggung sejumlah risiko. Selain itu,
Risk Appetite atau Selera Risiko juga dapat diartikan sebagai jumlah risiko yang
diharapkan dapat diambil dalam rangka mencapai tujuan serta mencerminkan budaya
risiko suatu organisasi yang lebih suka menghindari risiko (Risk Averse) atau
Risk Appetite
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Embun Prowanta, M. C. (2019). Manajemen Risiko Pasar Modal (ISO 31000: 2018) edisi
dua. Bogor.