Professional Documents
Culture Documents
Makalah Kelompok 3 (Dinasti Song Dan Yuan) - Kelas A
Makalah Kelompok 3 (Dinasti Song Dan Yuan) - Kelas A
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
2022
BAB 1. PENDAHULUAN
Sistem pemerintahan yang lazim digunakan di Cina Ketika itu ialah sistem dinasti.
System ini sangat menganut pergantian kekuasaan secara turun – temurun atau yang bisa
melanjutkan hanyalah keturunan dari raja yang memerintah dan merupakan yang
bersumber dari satu keluarga. Pergantian antar dinasti dalam sejarah cina jarang terjadi
dengan mulus dan damai. Sering kali satu dinasti didirikan sebelum dinasti yang ada
berakhir dan sering pula suatu dinasti tetap ada hingga beberapa lama sejak dikalahkan.
Dalam sejarah dinasti di cina banyak dinasti – dinasti yang terdapat di cina, salah satunya
adalah dinasti Song dan Yuan. Dinasti ini merupakan salah satu dinasti yang terkenal dan
berpengaruh dalam sejarah cina.
Dinasti Song dan Yuan sendiri merupakan dinasti yang berpengaruh dan
memberikan sumbangsih besar terhadap peradaban cina. Salah satu sumbangsih besar yang
diberikan oleh dinasti Song adalah Dinasti ini merupakan pemerintahan pertama di dunia
yang mencetak uang kertas dan merupakan dinasti Tiongkok pertama yang mendirikan
angkatan laut. Dalam periode pemerintahan dinasti ini pula, untuk pertama kalinya bubuk
mesiu digunakan dalam peperangan dan kompas digunakan untuk menentukan arah utara.
Dan sumbangsih yang diberikan oleh dinasti yuan adalah membangun sarana pendidikan,
melakukan ekspansi wilayah ke berbagai wilayah di Asia, mengeluarkan uang kertas, serta
mendukung berbagai kebijakan yang merangsang pertumbuhan ekonomi negaranya.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami latar belakang kemunculan Dinasti Song dan Yuan
2. Mengetahui dan memahami perkembangan dan kejayaan Dinasti Song dan Yuan
3. Mengetahui dan memahami keruntuhan Dinasti Song dan Yuan
BAB 2. PEMBAHASAN
b. Dinasti Yuan
Dinasti Yuan merupakan dinasti asing di Tiongkok, karena didirikan oleh bangsa
Mongol. Pendirinya addalah Kubilai Khan yang bergelar Yuan Shi Chou (1279-1293).
Peristiwa terpenting pada jamannua adalah kedatangan Marcopoli, seorang pedagang dari
Venezia. Hal ini menandai persinggungan pentin antara Dunia Timur dan Barat, yang
kemudian sempat terhenti selama kurang lebih 00 tahun. Karya besar yang dibangun pada
masa ini adalah perpanjangan terusan yang tela dibangun Kaisar Sui Yangdi, untuk
memudahkan pengirimangandum dari selatan ke ibu kota mereka. Satu hal luar biasa yang
dapat kita pelajari dari Kubilai Khan adalah toleransinya pada semua agama.
Dinasti Yuan [元朝] (Tahun 1279 M-1368 M) merupakan Dinasti pertama yang
didirikan oleh Suku Minoritas yaitu Suku Mongol dan juga merupakan satu-satunya
Dinasti dalam Sejarah Tiongkok yang memiliki wilayah kekuasaan terbesar. Wilayah
kekuasaannya meliputi seluruh wilayah daratan Tiongkok hingga sampai ke Wilayah Asia
Barat.
Sekitar abab ke 12, Suku Mongol muncul seorang pemimpin besar yang bernama
ke dalam satu kesatuan Bangsa Mongolia dan membentuk Kerajaan Mongolia dibagian
Utara Tiongkok. Tahun 1206, Tie Mu Zhen diangkat menjadi Raja Bangsa Mongolia
dengan gelar Genghis Khan (Cheng Ji Shi Han [成吉思汗] yang artinya adalah Raja
(Khan) dari segala-galanya.
Selama pemerintahan Kaisar Shizu dan Yuan, khanate Mongol yang luas, yang
didirikan Genghis Khan, dinagi menjadi empat bagian untuk memperkuat kekuasaannya di
dalam negeri (Wilayah Tiongkok) dengan Kaisar Yuan yang juga bergelar Khan Agung
memerintah keempat Khanate tersebut. Dinasti Yuan membagi warga negaranya menjadi
bagian, yaitu Suku Mongol, Se Mu Ren [色目人] (Suku Xi Xia, Persia), Suku Han Utara
dan Suku Han Selatan. Dalam kebijakan pembagian wilayah ini, Suku Han merupakan
Suku yang paling rendah dalam Dinasti Yuan. Oleh karena itu, saat pemerintahaan Dinasti
Yuan, banyak mengalami perlawanan dari Suku Han tetapi setiap perlawanan maupun
pemberontakan dapat dibasmi oleh Militer Dinasti Yuan. Pada masa itu, Tiongkok adalah
bangsa yang paling kuat dan kaya di dunia, sebuah magnet kuat yang menarik banyak
utusan, pedagang, dan pelancong datang ke sana untuk mengunjungi negeri dengan
kekayaan yang luar biasa itu. Salah satu yang paling termahsyur di antara mereka adalah
Marco Polo.
Daerah kekuasaan Kubilai Khan membenteng dari Venesia di Italia, Rusia, Persia
dan Mesopotamia dibagian barat dan di bagian timur dibatasi oleh Laut Cina Timur dan
dari Mongolia di utara melintang sampai Indo China di selatan. Dan pusat pemerintahannya
di Cambalug (Peking). Masa Pemerintahan Kublai Khan merupakan puncak kekuasaan
Dinasti Yuan, sebab setelah ia meninggal kekuasaan bangsa Mongol mengalami
kemunduran dan akhirnya hancur.
Pada masa kepemerintahan Kaisar yang keempat yakni Sung Jen Tsung (1023-1063
M), dibuatlah suatu perjanjian dengan Kerajaan His-hsia tersebut, yang isinya: "setiap
tahun Sung memberikan upeti 250.000 ons perak, 250 gulung sutera dan 250.000 kati teh".
Dengan adanya sistem pembelian, lewat perjanjian perdamaian yakni dengan membayar
upeti seperti tersebut di atas, mengakibatkan melemahnya perekonomian Dinasti Song.
Dalam masa kelemahan Dinasti Song yang diakibatkan oleh pembayaran upeti-upeti
kepada bangsa-bangsa Kitan dan Tangut tersebut, muncullah Wang An Shih (1021-1085
M).
- Diadakan pajak perdagangan untuk mengisi kas negara. Dengan demikian maksud
monopoli perdagangan bagi pemerintahan ini mendapat tantangan dari para pedagang:
- Membuat rencana "Tunas Hijau" dengan jalan memberikan kredit kepada petani-petani
kecil dengan bunga 20% setahun, padahal di luar bunga tersebut mencapai 50%;
- Menghapus rodi dan diganti pajak perkepala yang dikenakan kepada seluruh penduduk;
- Mengorganisir kembali sistem militer dan kewajiban masuk milisi serta dibentuk
penjagaan kampung yang disebut "Pao Chia", yaitu di mana setiap keluarga harus
mengirimkan seorang anak untuk menjaga kampung (ronda). Sistem "Pao-Chia" dibarengi
dengan peraturan Pao Ma yakni pemeliharan kuda kuda untuk keperluan perang. Hal ini
dilakukan dalam usaha memperbaiki sistem kavaleri. Untuk itu ditunjuk keluarga keluarga
tertentu yang diberi tugas untuk memelihara kuda untuk kepentingan angkatan perang.
Song Selatan
Pangeran Kang (putra Kalsar Sung Hui Tsung) berhasil menghimpun kekuatan
dengan Nanking sebagai pusatnya. Setelah naik takhta, Pangeran Kang bergelar Sung Kao
Tsung, maka dengan tampilnya Sung Kao Tsung mulailah masa Sung selatan (1127-1276
M). Pada masa itu Bangsa Chin terus melakukan penyerangan ke selatan hingga ke lembah
Yangtse Kiang. Pada 1138 M, Sung Kao Tsung terpaksa memindahkan pusat
pemerintahannya dari Nanking ke Hangchow. Sebagai garis batas kekuasaan Dinasti Sung
dengan bangsa Chin ialah Sungai Yangtse Kiang. Dengan demikian Cina terpecah menjadi
dua, di sebelah utara yang dikuasai oleh Kerajan Chin dari bangsa Jurchen dan disebelah
selatan memerintah Dinasti Sung. Selanjutnya antara keduanya diadakan, pembicaraan
perdamaian. Persetujuan antara keduanya (Sung dan Chin) terjadi pada 1141 M, dalam
persetujuan ditetapkan bahwa daerah perbatasan antara keduanya terletak antara Sungai
Kuning dan Sungai Yangtse. Di samping itu, setiap tahun Dinasti Sung akan menyerahkan
upeti kepada Chin sebesar 250.000 ons perak dan 250.000 gulung sutera.
c. Bidang Ekonomi
Dinasti Song melanjutkan reformasi Sui dan Tang, mendorong perubahan besar
dalam masyarakat. Song “tidak membatasi penggabungan tanah” dan memungkinkan
penjualan tanah secara gratis. Pada pertengahan Dinasti Song Utara, sebagian besar tanah
dimiliki secara pribadi oleh tuan tanah menengah dan kecil. Sektor pertanian dan kerajinan
melihat munculnya hubungan kontraktual. Petani penyewa dan pengrajin kerajinan secara
resmi terdaftar oleh negara.
Populasi pada akhir Dinasti Song Utara meningkat menjadi 100 juta, menyediakan
banyak tenaga kerja. Reklamasi skala besar di teras dan dataran rendah menghasilkan lebih
banyak lahan pertanian dua kali lipat dari sebelumnya. Jenis peralatan pertanian baru,
seperti mata bajak dengan mata pisau baja dan kuda pembibitan untuk menanam padi,
banyak digunakan untuk pertanian intensif. Padi Champa, jenis unggul dari Vietnam,
diperkenalkan dan dipopulerkan, sangat meningkatkan hasil biji-bijian. Di Dinasti Song
Selatan, pepatah “Ketika daerah di sekitar Danau Dongting panen dengan baik, seluruh
negeri memiliki cukup makanan” tersebar di seluruh negeri, menunjukkan bahwa pusat
ekonomi nasional telah bergeser dari lembah Sungai Kuning ke lembah sungai Yangtze.
Dinasti Song melihat kemajuan besar di sektor kerajinan dan membanggakan hasil
batubara terbesar di dunia. Jalan sepanjang 500 meter dari satu tambang batu bara di Hebi,
Henan, bisa menampung ratusan penambang. Berasal dari akhir Dinasti Song Utara,
fasilitasnya untuk penerangan, ventilasi, drainase, dan teknik penambangan mendekati
tingkat modern. Produksi logam lebur seperti besi dan tembaga mencapai tingkat tertinggi
di dunia saat itu, baik secara kualitas maupun kuantitas. Selama pemerintahan Kaisar
Shenzong dari Dinasti Song Utara, hingga 100.000 pengrajin peleburan tembaga bekerja
di sekitar Qianshan, Xinzhou, sendirian. Keluaran besi Dinasti Song, secara kasar
diperkirakan, sama dengan keluaran gabungan semua negara Eropa pada abad ke-18. Pada
akhir Dinasti Song Selatan, kokas digunakan dalam peleburan besi.
Pada awal abad ke-11, Sichuan melihat kehadiran mata uang kertas paling awal di
dunia, Jiaozi, yang dirancang untuk memfasilitasi transaksi komersial. Di Dinasti Song
Selatan, Huizi dan jenis mata uang kertas lainnya beredar luas. Transaksi kredit dengan
tenggat waktu tertulis dan dijanjikan oleh orang kaya muncul, seperti halnya alat
pembayaran komersial lainnya, seperti Zhiku untuk hipotek, Didian untuk penyimpanan
dan negosiasi, dan Bianqianwu, sebuah organisasi keuangan yang beroperasi secara resmi
untuk pertukaran.
Menurut catatan sejarah, “transaksi emas, perak, dan sutra” di Bianjing dari Dinasti
Song Utara terjadi di sebuah jalur di bagian selatan, di mana “bangunan-bangunannya
spektakuler dan toko-tokonya luas,” dan “setiap transaksi yang terlibat jumlah uang yang
luar biasa” jelas menyerupai jalan keuangan saat ini. Kota Bianjing melihat toko-toko yang
terdistribusi secara padat di lebih dari 400 sektor, termasuk toko perhiasan dan toko emas
dan perak bermutu tinggi, dan pasar besar untuk beras, sayuran, daging, ikan, buah, kain,
syal, kipas lipat, ikat pinggang, sisir, jarum, dan barang besi. Pameran pagi dan malam
beroperasi di sepanjang jalan.
d. Bidang Sosial
Dengan lonjakan pembangunan ekonomi dan kemajuan sosial, struktur sosial dan
kehidupan sosial di Dinasti Song mengalami perubahan besar. Dinasti Song menyaksikan
penarikan terakhir para birokrat sarjana dari panggung sejarah. Tuan tanah biasa yang
menjadi pejabat melalui ujian kekaisaran mengambil posisi utama dan merupakan tulang
punggung kelompok penguasa kerajaan, yang menghasilkan suasana politik yang bebas
dan rasional.
Dari Dinasti Tang dan Song ke depan, negara menerapkan kebijakan pembagian
keuntungan antara pemerintah dan bisnis. Dengan kebijakan ini, operasi bermasalah dari
bisnis dan waralaba yang dijalankan pemerintah dikontrakkan kepada pengusaha, dan
sebagian dari keuntungan bisnis waralaba dibagi. Ada sertifikat waralaba untuk produk
yang dimonopoli pemerintah, seperti garam dan teh.
e. Bidang Pendidikan
Pada tahun 1308, Kaisar Renzong dari Dinasti Song mengeluarkan perintah untuk
mendirikan sekolah di prefektur dan kabupaten di seluruh negeri. Sementara itu, lembaga
pendidikan dasar swasta dan akademi pencerahan tersebar luas baik di perkotaan maupun
pedesaan. Buku-buku pelajaran dasar, seperti Nama-Nama Keluarga Cina dan Klasik
Seribu Karakter, dipopulerkan di tempat-tempat pedesaan, menghasilkan tingkat
pendidikan dan melek huruf yang jauh lebih tinggi daripada dinasti sebelumnya.
Pencapaian ilmiah dan teknologi selama dinasti Song terutama tercermin dalam
peningkatan dan penerapan yang lebih luas dari teknik pencetakan, penggunaan kompas
dan bubuk mesiu.
Bi Sheng, seorang rakyat jelata dari Dinasti Song Utara, menemukan pencetakan
jenis bergerak, yang paling awal dari jenisnya di dunia. Blok tanah liat yang dia gunakan
dapat dibongkar dan disimpan setelah pengaturan huruf dan pencetakan, dan dapat
digunakan kembali. Keadaan Xixia memiliki jenis kayu yang dapat dipindahkan.
Pencetakan tipe bergerak berhasil diperkenalkan ke Korea, Jepang, dan negara-negara
Arab. Teknik ini selanjutnya disebarluaskan ke Eropa pada abad ke-13, dan ke Persia dan
Mesir melalui Xinjiang, sehingga memberikan kontribusi besar bagi peradaban dunia.
Dinasti Song melihat penggunaan kompas secara ekstensif dalam navigasi laut.
Pelaut memasang jarum baja magnet pada kompas dengan tanda yang diukir untuk
menunjukkan utara, memungkinkan navigasi sepanjang waktu. Pada Dinasti Song Selatan,
kompas diperkenalkan ke Eropa melalui Arabia, meletakkan dasar yang signifikan untuk
pelayaran global mereka dan penemuan "Benua Baru."
Dinasti Song juga membanggakan bidang pembuatan kapal dan teknik navigasi laut
yang sangat canggih. Kapal-kapal besar yang mampu membawa puluhan ribu dan biji-
bijian dilengkapi dengan peti mati yang disegel dan ditarik ke dalam dengan bagian
bawahnya yang runcing. Kompas diadopsi untuk navigasi, membuat perjalanan aman dan
cepat. Didorong oleh pemerintah, perdagangan luar negeri berkembang pesat. Kapal
dagang melakukan perjalanan ke Samudra Pasifik Barat, Samudra Hindia, dan Teluk
Persia, mempertahankan hubungan perdagangan dengan lebih dari lima puluh negara dan
wilayah.
Teknik pembuatan bubuk mesiu ditingkatkan, dan bubuk mesiu banyak digunakan
dalam perang militer. Di Dinasti Song Utara, Guangbei Gongchengzuo, sebuah toko
senjata milik negara, berturut-turut menemukan bahan yang mudah terbakar dan meledak.
Filsafat Cina mengalami perubahan besar pada Dinasti Song. Cheng Hao dan
Cheng Yi dari Dinasti Song Utara dan Zhu Xi dari Dinasti Song Selatan mengabstraksi
konsep tiga pedoman utama dan lima norma etika "hukum," dan mendirikan Neo-
Konfusianisme, juga dikenal sebagai "Cheng -Zhu Neo-Konfusianisme.” Dari puncak
filsafat mereka memperdebatkan keabsahan despotisme dan diferensiasi kelas antara raja
dan rakyat dan antara ayah dan anak. Mereka bersikeras memperdalam pengalaman
“hukum” yang sudah ada sebelumnya atas dasar mengetahui dengan cara menyelidiki hal-
hal untuk mencapai pemahaman hukum. Lu Jiuyuan, seorang sarjana dari Dinasti Song
Selatan, menyatakan bahwa “alam semesta adalah pikiranku dan sebaliknya” dan bahwa
seseorang harus melakukan pemeriksaan diri. Filosofinya disebut Sekolah Pikiran.
Cheng-Zhu Neo-Konfusianisme menekankan kekekalan dari tiga pedoman utama
dan lima norma etika untuk mempertahankan aturan dan menjaga rakyat tetap sejalan, yang
menghasilkan pengaruh yang merugikan. Namun, Neo-Konfusianisme memang
mementingkan kemauan, integritas moral, karakter moral, disiplin diri, dan kerja keras, dan
menekankan tanggung jawab sosial dan misi sejarah, yang menegaskan martabat manusia.
Cheng-Zhu Neo-Konfusianisme membangun sistem teoretis yang sangat indah dan kaku
yang menjadi arus utama Konfusianisme, dan berdampak luas pada kehidupan politik dan
pendidikan budaya Tiongkok.
Di Dinasti Song, Ci yang muncul adalah arus utama dalam era sastra Tiongkok. Ci,
yang juga dikenal sebagai “kalimat panjang dan pendek”, memudahkan untuk
mengekspresikan ide seseorang secara fleksibel dan dapat dinyanyikan dengan iringan
musik. Seperti puisi Dinasti Tang, puisi Ci adalah sorotan lain dalam sastra Tiongkok kuno.
Karya Su Shi dan Xin Qiji mewakili puisi Sekolah Pahlawan Ci. Puisi Ci Su Shi terbuka
dan luas dalam konsepsi, dan nadanya elegan dan tidak dibatasi. Puisi Ci dari Xin Qiji,
yang hidup di tengah kekacauan akibat perang di Dinasti Song Selatan, kuat, berapi-api,
dan juga sedih. Di Dinasti Song, kehidupan kota yang semarak memunculkan puisi Sekolah
Ci yang Ramah seperti yang diwakili oleh Liu Yong. Puisi-puisinya, periphrastic dan
implisit, sangat populer sehingga ada pepatah yang mengatakan bahwa "di mana ada
sumur, ada orang yang menyanyikan puisi Ci Liu Yong."
b Dinasti Yuan
Bidang Politik dan Pemerintahan
Kekuatan superlatif kanselir di Dinasti Yuan dapat dilihat dalam sistem dimana rektor
sering diangkat ke pos Sekretaris Dewan Penasihat dan Jenderal Senior penjaga tentara. Di
lokal pemerintahan, pembangunan yang membedakan adalah penataan administrasi
provinsi (Xing Zhong Shu Sheng) di mana wilayah Dinasti Yuan berada dibagi menjadi
Wilayah Tengah (Fu Li) sebagai kadipaten Sekretariat dan sebelas provinsi di bawah
kendali berbagai “Sekretariat Cabang” (Xing Sheng).
Pada awal Dinasti Yuan, penguasa tertinggi menolak untuk memperkenalkan kembali
Ujian Kekaisaran. Ini karena rekrutmen yang dirancang untuk ujian pejabat berjalan
bertentangan dengan ketergantungan tradisional Mongol pada institusi militer dan kantor.
Situasi ini bertahan sampai 1313 M – tahun kedua Huang Qing (gelar pemerintahan untuk
Kaisar Renzhong). Tanpa syarat bahwa arus pejabat tidak dapat menghadiri Ujian
Kekaisaran, Ujian Kekaisaran Yuan terjadi di county, ibukota, dan pengadilan kekaisaran,
masing-masing. Prosedur dan isi Ujian Kekaisaran Yuan tidak berubah secara signifikan
dibandingkan dengan Lagu, kecuali untuk penghapusan beberapa detail di prosedur serta
batasan isi tes hanya pada Empat Buku dan Lima Klasik.26 Fitur unik dari Ujian
Kekaisaran Yuan adalah diskriminasi. Para kandidat dibagi menjadi empat kelas dalam
urutan hak istimewa: Mongol, berbagai macam (SeMu), Han Cina, dan Selatan. Meskipun
berbeda isi ujian untuk kelas kandidat yang berbeda, alokasi kuota diterapkan di seluruh.
Jumlah setiap kelas kandidat adalah seperempat dari lulusan di Imperial Court
Examination.
Bidang Sosial
Selama pemerintahan Kaisar Shizu dan Yuan, khanate Mongol yang luas, yang
didirikan Genghis Khan, dinagi menjadi empat bagian untuk memperkuat kekuasaannya di
dalam negeri (Wilayah Tiongkok) dengan Kaisar Yuan yang juga bergelar Khan Agung
memerintah keempat Khanate tersebut.
Di sisi lain, reunifikasi Dinasti Yuan difasilitasi komunikasi dan pertukaran di antara
orang-orang dari semua kelompok etnis, menghasilkan penggabungan bertahap orang-
orang Khitan dan Jurchen, yang bergerak ke selatan ke dataran tengah. Banyak Muslim
Persia dan Arab berimigrasi ke Cina dan bercampur dengan orang Han dan Mongolia,
membentuk sebuah komunitas baru yang dikenal sebagai kelompok etnis Hui. Dinasti
Yuan mencapai basis penyatuan yang jauh lebih luas pada peradaban dataran tengah.
Dengan wilayah yang luas, kekaisaran diperluas dari daerah utara Gunung Yinshan di
utara, ke pulau-pulau di Laut Cina Selatan di selatan, dan membentang dari sekarang Pulau
Sakhalin di timur laut ke daerah-daerah termasuk Xinjiang dan Tengah Asia di barat laut.
Yuan secara resmi memasukkan Tibet ke dalam bahasa Cina memerintah, dan mendirikan
sekretariat eksekutif di Yunnan dan inspeksi patroli administrasi di Penghu di bawah
yurisdiksi Kabupaten Jinjiang, Fujian, untuk mengatur Penghu dan Liuqiu (sekarang
Taiwan). Itu upaya mengintensifkan yurisdiksi Yuan dan eksplorasi di daerah-daerah ini.
Orang Semu, termasuk kelompok etnis di Xinjiang, menjadi bagian dari kelas penguasa
atas Dinasti Yuan, meningkatkan kontak antara dataran tengah dan daerah Xinjiang.
Bidang Ekonomi
Kubilai, Kaisar Shizu dari Dinasti Yuan, dipercayakan untuk memerintah Pemukiman
Han di Gurun Selatan di tahun-tahun awalnya, di mana dia sangat dipengaruhi oleh budaya
dataran tengah. Setelah naik takhta, Kubilai mengeluarkan perintah bahwa “negara harus
mengutamakan rakyatnya; orang harus menaruh makanan dan pakaian terlebih dahulu; dan
makanan dan pakaian akan bergantung pada pertanian dan serikultur.” Dia juga menentang
pembantaian penduduk kota yang direbut atau membuat mereka pelayan, dan melarang
bangsawan Mongolia untuk secara sewenang-wenang mengambil tanah petani dan lahan
pertanian yang tandus untuk dijadikan padang penggembalaan. Dengan begitu, “kota yang
ramai bukanlah terpengaruh oleh perang dan tetap makmur seperti sebelumnya” ketika
pasukan Yuan menyerang Lin'an, ibu kota Dinasti Song Selatan.
Kebijakan “sangat mementingkan pertanian dan serikultur” menandai titik balik yang
signifikan dalam kebijakan nasional Mongolia Empire, mempercepat transformasi
ekonomi nomaden menjadi pertanian peradaban. Pengadilan berturut-turut mendirikan
organisasi dan sistem hukum, dan sangat mementingkan mempopulerkan ilmu
pengetahuan maju dan teknologi, yang terbukti bermanfaat. Departemen Pertanian
didirikan di tingkat pusat untuk bertanggung jawab atas pertanian dan serikultural nasional
urusan. Kriteria seperti “rumah tangga yang tumbuh”, “penambahan lahan reklamasi”, dan
“pajak dan bea yang terjangkau” diadopsi sebagai tolok ukur kinerja penilaian.
Banyak pemerintah daerah menugaskan lukisan pertanian dan tenun, membuat "pejabat
mereka berkenalan dengan pengetahuan dasar ketika mereka lewat" gambar-gambar."
Mendorong dan menjaga fokus yang tajam pada pertanian kemudian menjadi mode saat
itu. Kubilai lebih lanjut memerintahkan Departemen Pertanian menyusun Pokok-Pokok
Pertanian dan Serikultur, berbasis pertanian buku masa lalu dan masa kini. Buku itu
diedarkan secara nasional dan beberapa 10.000 eksemplar dicetak pada tahun 1332.
Bidang IPTEK
Pencapaian ilmiah dan teknologi selama Dinasti Song dan Yuan terutama tercermin
dalam peningkatan dan aplikasi yang lebih luas berupa teknik pencetakan, penggunaan
kompas dan bubuk mesiu, dan renovasi dalam teknik pemintalan kapas.
Pada awal abad ke 14 seorang wanita pekerja di Dinasti Yuan, bisa memutar tiga utas
sekaligus. Berdasarkan prinsip bagaimana pemintal rami bekerja, dia merestrukturisasi
pemintal satu utas bertenaga dengan tangan menjadi pemintal tiga benang yang digerakkan
oleh kaki. Huang selanjutnya menciptakan seperangkat teknik canggih sistematis yang
digunakan dalam setiap aspek pembuatan tekstil, dari penggilingan biji kapas hingga
penghalusan kapas dan pemintalan, hingga persilangan benang dan pencocokan warna
dalam tenun kain, yang menyebabkan perubahan mendasar dalam sektor tekstil kapas di
daerah Songjiang, memungkinkannya menjadi sektor penting bagian dari industri
kerajinan. Di Dinasti Yuan, kapas secara bertahap diganti sutra dan rami, menjadi bahan
baku pakaian yang diadopsi secara luas
Guo Shoujing, seorang astronom di Dinasti Yuan, menemukan jenis baru dari bola
armillary, torsi khatulistiwa, yang kompak dan mudah digunakan. Itu dibuat 300 tahun
lebih awal dari perangkat serupa yang ditemukan di Eropa. Brush Talks from the Dream
Brook, ditulis oleh Shen Kuo dari Lagu Utara Dynasty, mencakup pencapaian terbaru di
berbagai bidang, termasuk astronomi, geografi, matematika, kimia, dan ilmu kedokteran.
Dulu “sebuah tonggak sejarah dalam ilmu pengetahuan Tiongkok.”
Bidang Kesenian
Dalam bidang kesenian, pada masa itu Dinasti Yuan terkenal dengam kesenian Opera
Zaju dimana kesenian tersebut menggabungkan beberapa mode pertunjukan untuk
menceritakan sebuah cerita lengkap, termasuk puisi dan puisi Ci, musik, menari, bermain
peran, menyanyi, dan dialog. Sebuah bentuk seni yang populer, Zaju mengalami
perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada periode tersebut, menunjukkan
bahwa sastra reflektif kehidupan sehari-hari bisa menjadi populer. Guan Hanqing adalah
yang paling terkenal dari semuanya dramawan di Dinasti Yuan. Karya perwakilannya,
Ketidakadilan Selesai kepada Dou E, mengungkapkan korupsi resmi melalui ketidakadilan
yang dilakukan pada Dou E, yang dalam kesedihan, berteriak, “Bumi! Bagaimana Anda
bisa menjadi Bumi karena Anda tidak bisa membedakan yang benar dari yang salah?
Surga! Bagaimana Anda bisa menjadi Surga karena Anda salah mengira baik untuk yang
bersalah?”
Dinasti Yuan didirikan oleh Kubilai Khan yang bergelar Yuan Shi Chou (1260-1293).
Dinasti ini didirikan setelah berakhirnya Dinasti Song, dibawah pimpinan Kubilai Khan
bangsa Mongol berhasil menguasai seluruh Cina. Kemudian pada tahun 1271 Kubilai Khan
mengubah gelar dinasti ke Yuan dan mendirikan ibu kota di Yanjing untuk memindahkan
pusat kedaulatan menuju dataran tengah. Pada 1276, pasukan Dinasti Yuan menangkap
Lin'an, mengumumkan akhir dari Lagu Selatan. Pada tahun 1279, Yuan menyatukan
seluruh negeri.
Di bawah bangsa Mongol, Cina menjadi suatu imperium yang terluas di dunia pada
masa itu. Dinasti Yuan berkuasa dari 1260 M sampai dengan 1368 M, dan merupakan suatu
masa yang cukup panjang untuk dapat membentuk suatu imperium yang besar. Daerah
Kekuasaan Kubilai Khan membentang dari Venesia di Italia, Rusia, Persia dan
Mesopotamia bagian barat dan di bagian timur dibatasi oleh Laut Cina Timur, dan dari
Mongolia di Utara melintang sampai Indo China di selatan. Dibawah pemerintahan Kubilai
Khan ini Dinasti Yuan mencapai puncak kejayannya, sebab setelah ia meninggal
kekuasaan bangsa Mongol mengalami kemunduran dan akhirnya hancur.
Setelah Kubilai Khan naik takhta, ia memperluas wilayah ke daerah daerah sekitar, ia
merupakan seorang imperialis, tetapi dalam melaksanakan politik luar negerinya ia
mengalami kegagalan. Tujuan imperlialisme nya tidak terwujud seperti
1. Ekspansi ke Jepang, dua kali Kubilai Khan mengirim ekspedisi ke Jepang pada
tahun 1274 dan 1281, dan dua duanya gagal karena mendapat serangan angin
topan
2. Ekspansi ke Birma dan Vietnam juga tidak berhasil
3. Usaha untuk menanamkan pengaruhnya terhadap Kerajaan Singasari (zaman
Raja Kertanegara) juga mengalami kegagalan.
Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya Kubilai Khan bukan seorang negarawan, akan
tetapi hanyalah seorang imperialis tanpa perhitunhan strategi yang matang. Ia memiliki
daerah yang luas bukan dari hasil usahannya akan tetapi hanyalah warisan dari pembentuk
imperium Mongol yakni Jengis Khan.
Perlu dicatat bahwa, peristiwa penting pada masa Dinasti Yuan adalah perjalanan
Marcopolo ke Cina. Ia tiba di Shantu pada tahun 1275 melalui Jalur Sutra dan tinggal di
Tiongkok selama tujuh belas tahun, di mana dia pernah diangkat oleh Kubilai sebagai
pejabat Dinasti Yuan. Bukunya, The Travels Marco Polo, menggambarkan banyak aspek
kehidupan Cina, kota-kota yang ramai, sosial situasi, adat istiadat, kepercayaan agama, dan
produk unik, menciptakan sensasi dalam masyarakat Eropa.
Kubilai Khan wafat pada tahun 1294 M , setelah kekuasannya berakhir tidak ada lagi
kaisar kaisar bangsa Mongol yang kuat sehingga kekuasannya bangsa Mongol semakin
lama semakin melemah dan akhirnya mengalami kemunduran serta bnayak daerah daerah
kekuasaan yang melepaskan diri. Kaisar terakhir dari Dinasti Yuan ialah Shun Ti atau
Tohan Timur (1333-1368). Kaisar ini sangat lemah, sehingga kekuasannya makin merosot
dan kemudian terjadi pemberontakan besar. Hal ini menandai berakhirnya Dinasti Yuan.
b. Song Selatan
Sama seperti Dinasti Song Utara di masa lalu, Negara Bagian Dinasti Song Utara
dan Liao berdamai, Dinasti Song dan Bangsa Chin masih sama. meskipun kedua
belah pihak memiliki kesepakatan, perang masih terjadi dari waktu ke waktu. Di
Cina, ketika Dinasti Song memusuhi orang-orang Chin, kekuatan baru muncul di
utara, yaitu bangsa Mongol.
Dalam perkembangan selanjutnya, Kubilai Khan tumbuh dalam kekuasaan dan
kemudian dinobatkan sebagai "Grand Khan" (Kaisar). Meski Kubilai Khan
semakin kuat, ternyata ia tidak bisa dengan mudah mengalahkan Dinasti Song.
Setelah 5 tahun pertempuran (1268-1273 M), Mongol Baru berhasil mengalahkan
Dinasti Song dan meraih kemenangan besar. Pada tahun 1276 M, berhasil
menguasai Hanchou yang menjadi pusat pemerintahan Dinasti Song Selatan.
Beberapa keluarga Song berhasil melarikan diri ke selatan dan mendirikan pusat
pertahanan di Canton. Pada 1277 M, Canton dihancurkan. garis pertahanan terakhir
pada Dinasti Song adalah di Kwangtung, tetapi Kwangtung juga berhasil
ditaklukkan oleh bangsa Mongol pada tahun 1279 M, sehingga sejak tahun 1279
M, seluruh Tiongkok jatuh ke tangan bangsa Mongol, memulai babak baru dalam
sejarah Tiongkok, yaitu, Cina di bawah kekuasaan bangsa-bangsa lain, bangsa
Mongol.
2) Dinasti Yuan
Kubilai Khan adalah seorang imperialis, namun sayang sekali ia gagal menjalankan politik
luar negerinya. Itu tidak bisa diwujudkan sebagai bukti kegagalan menjalankan cita-cita
imperialisme.
1) Ekspansi ke Jepang, dua kali Kubilai Khan mengirim ekspedisi ke Jepang (1274
dan 1281), keduanya gagal karena angin topan.
2) Ekspansi ke Burma dan Vietnam juga gagal.
3) Upaya mempengaruhi Kerajaan Singhasari di Pulau Jawa (zaman Raja
Kertanegara) juga gagal.
Setelah kematian Kubilai Khan pada tahun 1294 M, tidak ada lagi kaisar Mongol yang
lebih kuat sejak itu. Karena itu, bangsa Mongol terus menurun dan banyak lingkungan
pengaruh mereka terlepas. Dinasti Yuan berada di ambang kehancuran tanpa pemimpin
yang bijaksana. Keputusan diskriminatif Kubilai Khan memiliki konsekuensi yang
panjang dan buruk bagi Dinasti Yuan. Penerusnya menikmati kesenangan yang mulia dan
menikmati kesenangan seksual, menjadikan dinasti ini dinasti yang paling dibenci dalam
sejarah Tiongkok. Dinasti Yuan membagi penduduk Cina menjadi empat kategori, dengan
bangsa Mongol menduduki peringkat pertama. Kelas sosial kedua adalah orang asing dari
Asia Tengah, seperti Uyghur dan Turki. Di bawah orang asing ini adalah Han, orang utara,
Jurchen, dan Khitan, yang pernah menduduki daerah yang diperintah oleh Dinasti Chin.
Kelas sosial terendah ditempati oleh Nanren (orang Han Selatan) yang menempati wilayah
yang dulunya didominasi oleh Dinasti Song Utara. Orang Mongol selalu menggunakan dua
istilah yang berbeda, Kitad dan Nanggiyad, untuk menyebut yang satu ini Cina Utara dan
yang satu Cina Selatan. Orang-orang di Cina Han selatan sangat dilecehkan dengan
memilih perwakilan di daerah-daerah kecil.
Kaisar terakhir dari Dinasti Yuan adalah ShunTi atau Tohan Timur (1333-1368 M). Kaisar
ini sangat lemah sehingga kekuatannya berkurang. Dalam keadaan ini, pemberontakan
besar pecah pada tahun 1356 di bawah bimbingan Jenderal Chung Yuan Chang, dan
pemberontakan berdarah besar pecah dari sekelompok pejuang rakyat yang kemudian
berhasil menguasai Nanking, dan wilayah selatan. runtuh di tangannya.
Apalagi pada tahun 1368 berhasil menghancurkan kekuatan Dinasti Yuan di Peking.
Keberhasilan Chu Yuan Chang tidak hanya membuat orang Cina Han sangat patriotik dan
memungkinkannya untuk membentuk pasukan orang-orang yang berani mati, tetapi juga
diuntungkan dari kondisi alam Cina. Huangho (Sungai Kuning) dibanjiri air dan
menyebabkan banjir yang sangat mengerikan, menyebarkan kerusakan di mana-mana.
Banjir di Huanghu ini diperparah dengan banjir besar Sungai Huaihe yang terjadi hampir
bersamaan. Kaisar Shunti (Toghon Temür) melarikan diri ke Mongolia dan meninggal
pada tahun 1370. Zhuanchang dan pasukannya terus menginvasi ibu kota Peking,
menghancurkan kekuatan bekas dinasti, dan dengan berakhirnya Dinasti Yuan, maka
membentuklah dinasti baru yaitu dinasti Ming.
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keberadaan Dinasti Song tidak terlepas dari adanya Zaman Lima Dinasti dan Sepuluh
Negara dimana zaman ini Tiongkok terpecah pecah menjadi lima dinasti yang sambung
menyambung dan sepuluh negara kecil lainnya. Zaman ini merupakan penghujung Dinasti
Tang, dan awal dari Dinasti Song. Pada Dinasti Song terbagi menjadi dua wilayah yaitu Song
Selatan dan Song Utara, pada masa dinasti ini perkembangan di berbagai bidang pun terjadi
dari aspek ekonomi, sosial, pendidikan, sains dan teknologi, filsafat dan sastra. Dinasti Song
berkuasa sejak tahun 960-1279 M, kekalahannya terhadap bangsa Mongol menandakan
jatuhnya dinasti ini dan tergantikan dengan Dinasti Yuan yang merupakan dinasti pertama
yang didirikan oleh suku minoritas yaitu Suku Mongol, kemunculan Dinasti Yuan merupakan
hasil kemenangan yang diperoleh bangsa Mongol dengan kaisarnya yang terkenal yaitu
Kubilai Khan, pada masa pemerintahannya Dinasti Yuan mengalami puncak kejayaan. Terjadi
perkembangan dalam segala aspek seperti politik, sosial, ekonomi, IPTEK, dan kesenian.
Setelah wafatnya Kubilai Khan, Dinasti Yuan mengalami kemunduran dan akhirnya runtuh di
bawah kekuasaan Kaisar Shun Ti atau Tohan Timur.
DAFTAR PUSTAKA
Dawei, C. dan Yanjing, S. 2011. The Sinopedia Series: China's History. Singapore: Cengage
Learning.
Mughofar, J, dkk. 2015. Sejarah Dunia : Tiongkok. Bandung : Universitas Islam Negeri Sunan
Gunung Jati
Wiley, J. Sons. 2016. The Encylopedia of Empire: First Edition. John Wiley & Sosm, Ltd.
LAPORAN HASIL DISKUSI
1. Ira Sugiarnik_200210302023
Saya pernah membaca di jurnal bahwa Dinasti Yuan itu dikenal dengan dinasti dengan
pemerintahan orang asing, pertanyaan saya Mengapa masa Dinasti Yuan di Tiongkok kuno
dikenal dengan pemerintahan orang asing?
Jawab:
Di China, Dinasti Yuan kerap disebut sebagai dinasti asing karena tidak didirikan oleh
keturunan Han. Sebab, pada zaman dulu, orang-orang Han adalah satu-satunya yang
dianggap mewakili entitas China. kemunculan dinasti Mongol bermula pada 1206, saat
Genghis Khan menyatukan semua orang Mongol di utara Tiongkok di bawah
kepemimpinannya. Genghis Khan kemudian mulai melanggar batas Dinasti Jin di
Tiongkok utara pada 1211 dan akhirnya merebut Ibu Kota Jin Yanjing yang sekarang
bernama Beijing pada 1215.
Selama 6 dekade berikutnya, bangsa Mongol terus memperluas kendali mereka atas daerah
utara dan kemudian ke Tiongkok selatan. Penaklukan oleh bangsa Mongol selesai dengan
kekalahan Dinasti Song Nan pada 1279. Konsolidasi terakhir dilakukan di bawah cucu
Genghis Khan, yaitu Kublai Khan yang memerintah 1260–1294.
2. Risna Marista_200210302069
Pada perkembangan di bidang ekonomi apakah ada Hubungan atau komunikasi Antara
dinasti Song dengan Kerajaan di Indonesia dalam jalur atau aktivitas perdagangan rempah-
rempah di Nusantara?
Jawab: Pada masa Dinasti Song (960-127) perniagaan Tiongkok-Indonesia mencapai
kemajuan yang sangat pesat. Hubungan antara Indonesia dan Tiongkok banyak tercatat
dalam catatan-catatan China. Seperti contohnya dalam kitab Zhu Fan Zhi, tercatat bahwa
dari 29 negara pengimpor 16 macam rempah-rempah diantaranya dari Indonesia.
Kemudian dalam kitab resmi seperti Shong Shi, dan catatan catatan sastra seperti Ling Wei
Dai Da yang ditulis oleh Zhou Qu-Fei dapat ditemukan bab bab khusus yang membahas
mengenai Sriwijaya dan Jawa.
3. Aulia Rachmanita_200210302006
Pada bagian keruntuhan dinasti yuan disebutkan kegagalan kegagalan yang telah dialami
oleh dinasti yuan kala itu, salah satunya kegagalan dalam usaha menanamkan pengaruhnya
ke kerajaan Singhasari pada era pemerintahan raja kertanegara. pertanyaan saya, pengaruh
yg seperti apakah yg hendak ditanamkan oleh dinasti yuan kepada kerajaan Singhasari kala
itu ?
Jawab: Seperti yang kita ketahui Kubilai Khan ini merupakan seorang imperialis,
meskipun ia seorang imperialis ia bukanlah seorang negarawan, ia hanyalah seorang
imperialis tanpa perhitunhan strategi yang matang. Ia memiliki daerah yang luas bukan dari
hasil usahannya akan tetapi hanyalah warisan dari pembentuk imperium Mongol yakni
Jengis Khan. Sedangkan pada masa itu kerajaan singasari adalah kerajaan yang sangat jaya
dan menguasi berbagai wilayah. Karena sifat ambisius dan serakah yang dimiliki kubilai
khan ini dia ingin menyebarkan pengaruh imperialisme nya ke Kerajaan Singasari, selain
menyebarkan pengaruhnya ia juga ingin melancarkan perdagangan dan menerima upeti
dari negara negara lain di Asia keinginan kubilai khan ini mengalami kegagalan bahkan
raja singasari yang saat itu diperintah oleh Raja Kartanegara menolak dengan tegas untuk
tunduk ke bangsa mongol ia mengirim utusan yang bernama meng khi untuk
menyampaikan penolakannya kepada Kubilai Khan. Kubilai Khan ini merasa terhina dan
berniat untuk menghancurkan jawa
karena itu menjadi sangat sulit untuk membantu penduduk setempat yang membutuhkan
selama bencana. Dorongan sentralisasi di Dinasti Song memusatkan kekuatan militer dan
keuangan, sementara daerah sekitarnya menjadi semakin miskin. Karena sebagian besar
wilayah telah melemah karena kerja keras keuangan, ketika Jin maju ke selatan, seluruh
negara akan hancur begitu ibu kota Bianjing (Kaifeng) telah direbut tanpa ada peluang
untuk bangkit kembali.
Dinasti Song, kekayaan dan perbekalannya terkonsentrasi di ibu kota tanpa meninggalkan
apa pun di daerah setempat, jadi segera setelah ibu kota diserbu, seluruh negeri runtuh