You are on page 1of 4

UAS TEKNIK BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Sebelum melaksanakan layanan bimbingan klasikal, langkah-langkah apa saja yang perlu
dilakukan oleh guru BK/Konselor, agar kegiatan yang dilaksanakan berjalan dengan efektif?
Jawaban:
Bimbingan Klasikal merupakan Layanan dasar diperuntukkan bagi semua siswa. Hal ini berarti
bahwa dalam peluncuran program yang telah dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak
langsung dengan para siswa di kelas. Secara terjadwal, konselor memberikan layanan bimbingan
kepada para siswa. Kegiatan layanan dilaksanakan melalui pemberian layanan orientasi dan
informasi tentang berbagai hal yang dipandang bermanfaat bagi siswa. Layanan orientasi pada
umumnya dilaksanakan pada awal pelajaran, yang diperuntukan bagi para siswa baru, sehingga
memiliki pengetahuan yang utuh tentang sekolah yang dimasukinya. Kepada siswa diperkenalkan
tentang berbagai hal yang terkait dengan sekolah, seperti : kurikulum, personel (pimpinan, para guru,
dan staf administrasi), jadwal pelajaran, perpustakaan, laboratorium, tata-tertib sekolah, jurusan
(untuk SLTA), kegiatan ekstrakurikuler, dan fasilitas sekolah lainnya. Sementara layanan informasi
merupakan proses bantuan yang diberikan kepada para siswa tentang berbagai aspek kehidupan yang
dipandang penting bagi mereka, baik melalui komunikasi langsung, maupun tidak langsung (melalui
media cetak maupun elektronik, seperti : buku, brosur, leaflet, majalah, dan internet). Layanan
informasi untuk bimbingan klasikal dapat mempergunakan jam pengembangan diri. Agar semua
siswa terlayani kegiatan bimbingan klasikal perlu terjadwalkan secara pasti untuk semua kelas.

2. Guru BK/Konselor dituntut untuk memiliki kemampuan dalam melaksanakan berbagai


strategi layanan bimbingan dan konseling agar konseli dapat terfasilitasi dalam
pengembangan dirinya. Untuk itu, maka seorang guru BK/Konselor perlu memahami
karakteristik layanan yang akan diberikan. Dengan demikian, Jelaskan karakteristik
layanan pada konseling kelompok dan bimbingan kelompok!
Jawaban:
Menurut Latipun (2001), karakteristik konseling kelompok adalah sebagai berikut:
a. Pemimpin dan Anggota Konseling
Pemimpin kelompok adalah konselor yang berwenang menyelenggarakan praktik konseling
secara profesional. Para anggota konseling dapat beraktivitas langsung dan mandiri dalam bentuk
mendengarkan, memahami, dan merespon kegiatan konseling. Setiap anggota dapat menumbuhkan
kebersamaan yang diwujudkan dalam sikap antara lain pembinaan keakraban dan keterlibatan
emosi, kepatuhan terhadap aturan kelompok, saling memahami, memberikan kesempatan dan
bertata-krama untuk menyukseskan kegiatan kelompok.
b. Jumlah Anggota Kelompok
Konseling kelompok umumnya beranggota berkisar 4 sampai 12 orang. Jumlah anggota
kelompok yang kurang dari 4 orang tidak efektif karena dinamika jadi kurang hidup. Sebaliknya jika
jumlah konseli melebihi 12 orang terlalu besar untuk konseling karena terlalu berat dalam mengelola
kelompok. Untuk menetapkan jumlah konseli yang dapat berpartisipasi dalam proses konseling
kelompok ini, dapat ditetapkan berdasarkan kemampuan seorang konselor dan mempertimbangkan
efektivitas proses konseling. Jika jumlah konseli dipandang besar dan membutuhkan pengelolaan
yang lebih baik, konselor dapat dibantu oleh pendamping konselor.
c. Homogenitas Kelompok
Dalam konseling kelompok tidak ada ketentuan yang pasti soal homogenitas keanggotaan suatu
konseling kelompok. Sebagian konseling kelompok dibuat homogen dari segi jenis kelamin, jenis
masalah, kelompok usia dan sebagainya. Penentuan homogenitas keanggotaan ini disesuaikan
dengan keperluan dan kemampuan konselor dalam mengelola konseling kelompok.
d. Sifat Kelompok
Sifat kelompok dapat terbuka dan tertutup. Terbuka jika pada suatu saat dapat menerima anggota
baru dan dikatakan tertutup jika keanggotaannya tidak memungkinkan adanya anggota baru.
Pertimbangan keanggotaan tergantung kepada keperluan. Kelompok terbuka maupun tertutup
terdapat keuntungan dan kerugiannya. Sifat kelompok adalah terbuka maka setiap saat kelompok
dapat menerima anggota baru sampai batas yang dianggap cukup. Namun demikian adanya anggota
baru dalam kelompok akan menyulitkan pembentukan kohesivitas anggota kelompok.
e. Waktu Pelaksanaan
Lama waktu pelaksanaan konseling kelompok sangat bergantung kepada kompleksitas
permasalahan yang dihadapi kelompok. Secara umum konseling kelompok yang bersifat jangka
pendek (short-term group counseling) membutuhkan waktu durasi 60 sampai 90 menit. Durasi
pertemuan konseling kelompok pada prinsipnya sangat ditentukan oleh situasi dan kondisi anggota
kelompok.

3. Bagi guru BK, pemberian layanan bimbingan tentu dapat dilakukan di manapun tanpa harus
berpatok pada ruangan, sehingga saat work from home diberlakukan, guru BK tetap dapat
memberikan layanan bimbingannya. Terkait layanan Bimbingan klasikal, upaya apa yang
dapat dilakukan guru BK agar dapat tetap memberikan informasi kepada siswa secara lebih
kreatif? Jelaskan Teknik dan media yang digunakan!
Jawaban:
Proses pelayanan akan berjalan efektif apabila seluruh komponen ikut serta dalam proses tersebut,
salah satu komponen yang berpengaruh adalah media, dengan adanya media peserta didik menjadi
lebih semangat dan termotivasi dalam mengikuti layanan seperti layanan informasi yang diberikan
oleh guru BK. Media dalam layanan informasi menampilkan informasi yang terkait kebutuhan
peserta didik setidak-tidaknya media yang ditampilkan dapat bermanfaat bagi guru itu sendiri
maupun bagi peserta didik. Di samping itu pemakaian media dalam pelayanan BK dapat
berpengaruh langsung terhadap psikologis peserta didik. Adapun tujuan penggunaan media mampu
meningkatkan kemauan peserta didik dalam mengikuti layanan informasi. Bagi guru BK media yang
digunakan bisa disajikan melalui layanan informasi, guru BK seharusnya memiliki daya tarik
tersendiri dalam menggunakan media yang disampaikan. Media yang digunakan melalui layanan
informasi bisa dilakukan diantaranya menggunakan alat peraga, media tertulis, gambar, poster dan
media elektronik.

4. Seperti yang telah dijelaskan dalam materi Bimbingan kelompok, bahwa untuk dapat
melaksanakan kegiatan bimbingan kelompok terdapat empat langkah yang harus dilakukan
oleh guru BK, selain itu ada kegiatan fisik yang dilakukan. Berdasarkan penjelasan tersebut,
apakah Bimbingan Kelompok dapat dilakukan secara daring? Jelaskan!
Jawaban:
Bimbingan Kelompok dapat dilakukan secara daring, untuk melaksanakan layanan bimbingan
kelompok tersebut, contohnya guru dapat menggunakan media sosial. Di era sekarang siswa pada
saat ini sudah banyak yang mempunyai media sosial berupa WhatsApp, Instagram, Facebook,
Youtube dan sebagainya. Penggunaan media sosial dari siswa tersebut hanya sebatas untuk
berkomunikasi dengan teman-teman yang lain saja. Salah satu media sosial yang sering digunakan
yaitu, WhatsApp. Media WhatsApp digunakan untuk memberikan dan berbagi materi pelajaran serta
menyimpan dokumen dalam bentuk pdf, microsoft word, excel, dan powerpoint. Maka dari itu,
apabila menggunakan WhatsApp berbagi dokumen dengan dengan format/ bentuk di atas jauh lebih
mudah. Pembelajaran ini akan lebih menarik apabila semua siswa aktif dalam pembelajaran tersebut.
Fitur dari WhatsApp yang lain adalah bisa mengirim Voice Notes atau perekam suara. Perekam
suara bisa digunakan untuk siswa dalam mengemukakan pendapatnya. Selain itu untuk
melaksanakan diskusi kelompok (maksimal 8 orang) secara online yang hemat, guru dapat
memanfaatkan panggilan grup video (Video Call).

5. Pemberian layanan BK terhadap anak-anak dan remaja tentu berbeda mengingat tingkat
perkembangan yang terjadi pada kedua masa tersebut jelas berbeda. Untuk itu,
perkembangan apa saja yang perlu diperhatikan guru BK dalam menentukan Teknik yang
digunakan dalam pemberian layanan BK? Jelaskan!
Jawaban:
Melihat pada situasi saat ini dengan perkembangan zaman yang signifikan pada peralihannya, tentu
perlu adanya penyesuaian dalam pemberian layanan BK pada anak-anak dan remaja. Menurut
Agung S. K. (2015) Perkembangan dan kecanggihan Teknologi perlu menjadi fokus yang
diperhatikan oleh Konselor/Guru BK dalam memberikan layanan BK kepada murid. Hal ini
mengacu kepada karakteristik yang dimiliki oleh mayoritas siswa lebih cepat menyerap dan
memahami materi yang disampaikan melalui Media dan Multimedia Pembelajaran. Oleh karena itu,
menyikapi situasi tersebut, Konselor/Guru BK wajib menyediakan layanan BK berbasis multimedia.
Hal ini juga selaras dengan manfaat media dalam layanan BK, yang diantaranya:
1). Meningkatkan produktivitas pendidikan. 2). Memberikan kemungkinan pelayanan BK dan
pelayanan yang sifatnya individual. 3). Memberikan dasar lebih ilmiah pada pelayanan BK dan
pelayanan 4). Pelayanan BK dan pelayanan lebih mantap.

You might also like